Laporan Kasus Asma - Hesty Meilawati 2
July 30, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Kasus Asma - Hesty Meilawati 2...
Description
Laporan Kasus
ASMA
Disusun Oleh : RAESKI AYISHA ISTI NIM. 2008434519
Pembimbing:
dr. Indi Esha, M.Si, Sp.P
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PULMONOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU 2021
1
BAB I PENDAHULUAN 1 .1
Latar belakang
Asmaa merupa Asm merupakan kan penyak penyakit it saluran saluran napas napas kronik kronik yang yang ditand ditandai ai dengan dengan gejala bervariasi yaitu dari mengi, sesak napas, rasa berat di dada dan atau batuk. Asma As ma umum umumny nyaa
meng mengen enai ai
11-18 18% %
popu popula lasi si
da dan n
kece kecend nder erun unga gan n
te terj rjad adii
peningkatan prevalensi asma di berbagai negara. Asma sebagai gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya. 1 World Health Organizatio Organization n (WHO) (WHO) memper memperkir kiraka akan n pada pada tahun tahun 2019 2019 terdapa terd apatt 262 juta orang orang mender menderita ita asma asma di seluru seluruh h dunia dunia dan terdap terdapat at angka angka kematian kemati an sebanyak sebanyak 461.000 461.000 orang. orang.2 Ber Berdas dasark arkan an Gl Glob obal al Asth Asthma ma Repo Report rt pada tahun 2018, penyakit asma termasuk 15% penyebab kematian di dunia. Angka tahun kejadian asma diperkirakan terjadi pada 339 juta orang di seluruh dunia. 3 National Health Interview Survey Survey di Amerika Serikat Serikat memperkiraka memperkirakan n bahwa setidaknya 6,5 juta orang orang mengalami asma. Di Indonesia kasus asma rawat inap terbesar terdapat di Provinsi Jawa Timur (7.942 kasus) sedangkan Provinsi Papua memiliki kasus rawat inap terendah (15 kasus). Di Riau, jumlah kasus rawat inap penyakit penyakit asma pada tahun 2017 adalah 1.341 kasus, sedangkan sedangkan jumlah kasus rawat jalan penyakit asma adalah 10.122 kasus.4 Asma dapat terjadi pada berbagai kelompok usia. Keluhan asma dapat dicetuskan dicetu skan oleh berbagai faktor seperti pajanan pajanan alergi/iritan alergi/iritan,, perubahan perubahan cuaca serta infeksi virus. Asma berhubung berhubungan an dengan dengan hiperaktivi hiperaktivitas tas saluran napas, baik terhadap stimulus langsung dan tidak langsung. Penyakit ini mempunyai dampak sosial pada pasien, yaitu mengganggu aktivitas dan menurunkan produktivitas, serta meningkatkan biaya kesehatan. Gejala dan obstruksi saluran napas dapat segera berkurang dengan obat-obatan bahkan dapat mengalami bebas serangan dala dalam m hitu hitung ngan an peka pekan n atau atau bula bulan. n. Tuju Tujuan an pe pena nata tala laks ksan anaa aan n as asma ma ad adal alah ah menjadikan asma terkontrol sehingga kualitas hidup pasien meningkat.1 Asma eksaserbasi akut merupakan episode asma yang ditandai dengan peningkatan gejala dan penurunan fungsi paru secara progresif. Eskaserbasi berat da dapa patt terj terjad adii pa pada da pa pasie sien n asma asma ya yang ng te terk rkon ontr trol ol sebag sebagia ian n at atau au to tota tal. l. Asma Asma
2
ek eksas saserb erbasi asi be bera ratt in inii meru merupa paka kan n ke kead adaan aan da daru rura ratt medi mediss ya yang ng be berp rpot oten ensi si mengancam jiwa dan terapinya memerlukan pemantauan yang ketat.1
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2 .1
Definisi
Menurut Global Initiative For Asthma (GINA) Asthma (GINA) asma adalah suatu penyakit heterogen dengan karakteristik adanya inflamasi saluran napas kronik yang di tandai dengan mengi, nafas yang pendek, dada terasa berat dan batuk yang terjadi secara episodik dan dipengaruhi oleh faktor pencetus. Gejala dapat di penggaruhi dan diperb diperburu uruk k oleh oleh bebera beberapa pa faktor faktor sepert sepertii infeks infeksii virus, virus, alergen alergen,, meroko merokok, k, olahraga dan stres.5 Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mendefinisikan bahwa asma memilik mem ilikii karakt karakteris eristik tik inflam inflamasi asi kronik kronik saluran saluran napas. napas. Penyak Penyakit it ini ditand ditandai ai dengan riwayat gejala pernapasan mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk yang bervariasi dalam hal waktu dan intensitas, disertai dengan variasi hambatan aliran udara ekspirasi. Asma berhubungan dengan hiperaktivitas saluran napas. Hiperaktivitas dan inflamasi dapat terjadi terus menerus, tetapi dapat membaik dengan pengobatan.1
2 .2
Faktor Risiko
Faktor Fak tor risiko risiko berkem berkemban bangny gnyaa asma merupa merupakan kan intera interaksi ksi antara antara faktor faktor pejamu (host faktor) dan faktor lingkungan. Kemungkinan terjadinya interaksi 1
faktor genetik / pejamu dengan lingkungan dapat dipikirkan melalui : • Paja Pajana nan n ling lingku kung ngan an ha hany nyaa meni mening ngka katk tkan an risiko risiko asma pada indivi individu du dengan dengan genetik asma. •
Baik Baik ling lingku kung ngan an maup maupun un gene geneti tik k masi masing ng-m -mas asin ing g meni mening ngka katk tkan an risi risiko ko penyakit asma.
4
Gambar 1. Interaksi faktor genetik dan lingkungan pada kejadian asma
A. Fa Fakt ktor or Pej Pejam amu u Asma sebagai penyakit yang diturunkan telah dibuktikan dari berbagai penelitian. Faktor genetik merupakan predisposisi untuk berkembangnya asma. Fenotip berkaitan dengan asma, dikaitkan dengan ukuran subjektif (gejala) dan objektif (hipereaktivitas bronkus, kadar IgE serum) dan atau keduanya. Adapun faktor pejamu penyakit asma adalah sebagai berikut 1: 1. Pred Predisp ispos osisi isi ge gene neti tik k 2. Aler Alerg gik (at (ato opi) pi) 3. Hipe Hiperak rakti tivi vita tass bron bronku kuss 4. Infl Inflam amas asii jalan jalan nap napas as 5. Jeni Jeniss kela kelam min 6. Ras/etnik 7. Hi Hipo pote tesi siss hig higie iene ne 8. Obesitas 9. Depresi
B. Fakt Faktor or Lin Lingk gkun unga gan n Faktor lingkungan dibagi menjadi dua yaitu yang mempengaruhi dengan kecendrungan atau predisposisi asma untuk berkembang menjadi asma, dan yang menyebabkan eksaserbasi (serangan) dan menyebabkan gejala menetap. 1 a. Faktor Faktor lingkun lingkungan gan yang mempeng mempengaru aruhi hi berkemban berkembangn gnya ya asma asma pada pada indivi individu du dengan predisposisi asma 5
1. Aler Alerge gen n di dalam dalam ruan ruang gan
alergen
binatang, alergen kecoa, jamur ,
tungau debu rumah, bulu binatang 2. Aler Alerge gen n di di luar luar rua ruang ngan an tepung sari bunga, jamur 3. Baha Bahan n llin ingk gkun unga gan n kerj kerjaa 4. Asap rokok perokok aktif dan perokok pasif 5. Polu Polusi si udara dara polusi udara di luar dan di dalam ruangan 6. Infe Infeks ksii para parasi sitt 7. St Stat atus us sosi sosioe oeko kono nomi mi 8. Besa Besarr kel kelua uarg rgaa 9. Diet da dan ob obat 10. Microbiome 10. Microbiome 11. Obesit Obesitas as b. Faktor lingkungan mencetuskan eksaserbasi dan atau menyebabkan gejalagejala asma menetap 1. Alerge Alergen n di dalam dalam dan dan di di luar luar ruan ruangan gan 2. Polusi Polusi udar udaraa di dalam dalam dan di luar luar ruan ruangan gan 3. Infe Infeks ksii pern pernap apas asan an 4. Exer Exerci cise se dan hip hiper erve vent ntil ilasi asi 5. Pe Peru ruba baha han n cuac cuacaa 6. Sulf Sulfur ur diok dioksi sida da 7. Makanan, Makanan, aditif aditif (pengaw (pengawet, et, penyeda penyedap, p, pewarna pewarna makanan), makanan), obat obat 8. Ekspre Ekspresi si emos emosii y yang ang berleb berlebiha ihan n 9. Asap ro rokok 10. Iritan (parfum, (parfum, bau-bau merangsang, merangsang, household spray) spray)
2 .3
Klasifikasi
Klasifikasi pada asma baik saat serangan akut maupun berdasarkan berat penyakit penting bagi pengobatan dan perencanaan penatalaksanaan jangka panjang, karena semakin berat asma semakin tinggi tingkat pengobatan. pengobatan.1
a. Deraja Derajatt Asma pada pada Keadaa Keadaan n Stabil Stabil Sebelu Sebelum m Pengoba Pengobatan tan Derajat Asma
Gejala
Gejala Malam 6
Faal Paru
Persisten
Bulanan: * Gejala 80%
* Gejala
sebulan
*
Persisten Sedang
Harian: * Gejala setiap hari * Membutuhkan bronkodilator setiap hari * Serangan mengganggu aktivitas dan tidur
> 1x 1x sem semin ingg ggu u
APE APE 60 60 – 80 80% % * VEP1 60-80% nilai prediksi APE 60-80% nilai terbaik * Variabilitas APE >30%
Persisten Berat
Terus-menerus: * Gejala terus menerus * Sering kambuh * Aktivitas fisik terbatas
Sering
APE ≤ 60% * VEP1≤60% nilai prediksi APE ≤60% nilai terbaik * Variabilitas APE >30%
>1x/minggu, tetapi < 1x/hari * Serangan dapat mengganggu aktivitas dan tidur
VEP1 VEP 1 ≥ 80% nilai prediksi APE ≥ 80% nilai terbaik * Variabilias APE 20-30%
Tabel 1. Klasifikasi derajat berat asma pada keadaan stabil sebelum pengobatan
b. Derajat Berat Eksaserbasi Asma Berat Serangan Akut Gejala dan Tanda Ringan-sedang
Berat
Berbicara
Frasa
Kata per kata
Posisi
Duduk
Duduk membungkuk
Kesadaran
Tidak agitasi
Agitasi
Frekuensi napas
Meningkat 30 kali/menit
Otot bantu napas
Tidak ada
Ada
Frekuensi nadi
100100-12 120 0 kali/ kali/me meni nitt
>1 >120 20 kali kali/m /men enit it
Saturasi
50% 0% nila nilaii pre predi diks ksii
APE
View more...
Comments