LAPORAN KASUS Apeks
August 24, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download LAPORAN KASUS Apeks...
Description
LAPORAN KASUS APEKSIFIKASI
Operator : Mila Aditya Zeni 111611101017
Intr!"t!r : dr#$ Roedy %!dira&ard'o( M$Ke( Sp$K)A
%A)IAN PE*O*ONSIA FAKUL+AS KE*OK+ERAN )I)I UNI,ERSI+AS UNI,ERSI+A S -EM%ER .016
%A% 1$ PEN*A/ULUAN
1$1 Latar Latar %ela"an %ela"an# #
Gigii perman Gig permanen en muda muda adalah adalah gigi gigi perman permanen en yang yang salura saluran n akar akar belum belum terbentuk terben tuk sempurna. sempurna. Gigi tersebut tersebut dapat mengalami mengalami nekrosis yang disebabkan disebabkan oleh kelainan pulpa maupun periapikal atau akibat adanya trauma pada gigi, sehingga pertumbuhan akar ak ar terhenti. Apeks akan tetap terbuka dan saluran akar lebih lebar di bagian apeks sehingga perawatan
endodontik
konvensional
menjadi
sulit dan
keberhasilannya tidak dapat diperkirakan. Untuk mengatasi masalah ini digunakan teknik apeksifikasi, yaitu teknik perawatan endodontik dengan tujuan untuk menutup foramen apikal dengan jaringan keras sebagai barrier pada gigi permanen muda dengan akar yang belum terbentuk 2!2".
sempurna (Krisnawati dkk,
Apeksifikasi adalah suatu tahap perawatan endodontik yang yan g mempunyai tujuan merangsang merangsang perkembangan perkembangan lebih lanjut proses proses penutupan penutupan apeks gigi yang belum
tumbuh
sempurna,
tetapi
telah mengalami
kematian
pulpa
dengan
membentuk suatu semen sekunder pada apeks gigi tersebut (#alton, 2$". %erawatan gigi non vital dengan apeks terbuka pada prinsipnya tidak berbeda de denga ngan n peraw perawat atan an en endo dodon donti tik k gigi gigi non vital vital,, ya yait itu u meli meliput putii pember pembersi siha han n da dan n pembentukan saluran akar, disinfeksi saluran akar, dan obturasi saluran akar dengan bahan pengisi. %rosedur endodontik ini memerlukan pembersihan
saluran
akar
se&araa kemomekanis se&ar kemomekanis diikuti diikuti dengan pemberian pemberian obat'obatan obat'obatan intrakanal intrakanal untuk memb me mban antu tu at atau au mera merangs ngsan ang g pe penut nutupa upan n apeks apeks da dan n memb membent entuk uk apeks apeks ba barr rrie ierr. %e %enu nutu tupa pan n
ap apek ekss
da dapa patt
dila dilaku kuka kan n de deng ngan an ti tind ndak akan an be beda dah h maup maupun un se se&a &ara ra
konvensional (eodjadi, !)$*". %ertimbangan merawat gigi dengan apikal foramen yang masih lebar berisiko tinggi tin ggi.. +iamet +iameter er forame foramen n apikal apikal yang yang lebih lebih lebar lebar dibandi dibandingka ngkan n dengan dengan bagian bagian koronalnya mempersulit debridement. elum adanya konstriksi apikal menyebabkan obturasi tidak dapat dilakukan. +inding saluran akar yang tipis menyebabkan akar
rentan terhadap fraktur. Untuk men&egah komplikasi tersebut, dikembangkan teknik untuk menutup apikal yang lebar dengan &ara apeksifikasi (oedjono dkk, 2)".
1$. R!!a R!!an n Maala& Maala&
erdasarkan latar belakang tersebut di atas, pada makalah ini akan membahas mengenai perawatan pulpa dengan apeksifikasi.
1$ +!'!an Ma"ala&
-aka -a kala lah h ini ini
be bert rtuj ujuan uan
un untu tuk k
meng menget etahu ahuii pe pera rawa wata tan n pu pulp lpaa de deng ngan an
apeksifikasi.
1$2 Man3aat Ma"ala& -enamba -en ambah h penget pengetahu ahuan an dan inform informasi asi tentan tentang g perawa perawatan tan pulpa pulpa dengan dengan
apeksifikasi.
%A% .$ +IN-AUAN PUS+AKA
.$1 *e3inii Ape"i3i"ai
Apeks Ap eksif ifik ikas asii adala adalah h su suat atu u peraw perawat atan an en endo dodon donti tik k ya yang ng be bert rtuj ujua uan n untuk untuk merangsang perkembangan lebih lebih lanjut atau meneruskan proses pembentukan apeks gigi yang belum tumbuh sempurna tetapi sudah mengalami kematian pulpa dengan membentuk suatu jaringan keras pada apeks gigi tersebut. Apeksifikasi Apeksifikasi ini merupakan suatu sua tu perawa perawatan tan pendahu pendahulua luan n pada pada perawa perawatan tan endodon endodontik tik dengan dengan menggun menggunakan akan kalsium hidroksida sebagai bahan pengisi saluran akar yang bersifat sementara pada gigii non vital gig vital dengan dengan apeks apeks gigi gigi yang yang terbuk terbukaa atau atau belum belum ter terbent bentuk uk sempur sempurna. na. etelah dilakukan apeksifikasi diharapkan terjadinya penutupan saluran akar pada bagian apikal. +engan diperolehnya keadaan tersebut selanjutnya dapat di&apai pengisian saluran akar yang sempurna dengan bahan pengisi saluran akar yang tetap yaitu gutap (oedjito, 2)". Apeksif Apek sifika ikasi si adalah adalah suatu suatu &ara &ara untuk untuk men&ip men&ipata atakan kan lingkun lingkungan gan di dalam dalam saluran akar dan jaringan periapeks setelah pulpa mengalami kematian agar terbentuk barier kalsifik di daerah da erah apeks yang terbuka. %roses kalsifikasi distropik akan terjadi pada jaringan granulasi apikal yang kemudian akan membentuk suatu massa padat. /ari /aringa ngan n te terk rkal alsi sifi fikas kasii ini ini ak akan an meny menyat atu u denga dengan n pr prede edent ntin in di daera daerah h ap apeks eks.. Apeksifikasi dapat dilakukan baik pada pasien usia muda maupun dewasa. %ada anak'anak atau usia muda, gigi anterior paling rentan terhadap kemungkinan trauma. edangkan untuk gigi posterior kematian jaringan pulpa umumnya disebabkan oleh karies yang berlanjut. Usaha untuk menutup apeks dengan jaringan keras dan padat penting untuk keberhasilan perawatan endodontik. arier jaringan keras pada ujung apeks akan memungkinkan memungkinkan obturas obturasii saluran akar yang rapat dan padat (Grossman, (Grossman, !))0". Apeksifikas Apeksi fikasii adalah adalah suatu proses terinduksinya terinduksinya apeks gigi permanen permanen yang masi ma sih h terb terbuk ukaa le leba barr se sehi hing ngga ga mela melanju njutk tkan an te teru russ pembe pembent ntuk ukan an ak akar arny nyaa at atau au membentuk barier kalsium yang menutup saluran akar tersebut. %ada umumnya hal
ini dapat di&apai dengan menggunakan dressing hidroksida hidroksida kalsium kalsium berbentuk berbentuk pasta di saluran akar (1arty, !))*". Apek Ap eksi sifi fika kasi si ad adal alah ah
suat suatu u
pe pera rawa wata tan n
sa salu lura ran n
ak akar ar
un untu tuk k
memb memban antu tu
pertumbuhan penutupan apeks gigi yang belum sempurna pada pulpa nonvital tanpa kelainan periapeks, dengan pembentukan ostedentin atau substansi lain. alah satu penyebab kematian pulpa pada gigi dewasa muda yang foramen apikalnya masih terbuka terbuka lebar lebar adalah adalah trauma trauma.. Untuk Untuk itu itu perlu perlu dilaku dilakukan kan perawat perawatan an salura saluran n akar akar dengan tujuan penutupan atau penyempitan pada apeks gigi, yang merupakan salah satu sat u faktor faktor untuk untuk mendapa mendapatka tkan n hasil hasil perawa perawatan tan endodon endodonti ti yang yang baik baik sehing sehingga ga memudahkan penutupan daerah yang hermetis (arigan, (arigan, 22".
.$. Indi"ai dan Kontraindi"ai Ape"i3i"ai .$ .$.$ .$1 1 Indi Indi"a "ai i Ape Ape" "i3 i3i" i"a aii a. Gi Gigi gi dew dewas asaa muda muda yang yang non non vit vital al b. Korona dapat direstorasi &. 3oramen 3oramen apikalis apikalis masih masih terbuka terbuka dan dan belum belum terbent terbentuk uk sempurna sempurna
.$.$. .$. $. a. b. &. d.
Kontr Kontrai aindi ndi"a "aii Ape"i3 pe"i3i"a i"ai i emua fraktur fraktur akar, baik vertikal vertikal maupun maupun hori4ontal hori4ontal esorbsi penggantian (ankilosis" Akar Akar ya yang ng sa sang ngat at pe pende ndek k Keru Kerusa saka kan n pada peri period odont ontiu ium m
e. %ulp ulpa vital (#alton dan orabinejad, 2$"
.$ Proed!r Ape"i3i"ai
Gigi dengan apeks masih terbuka umumnya mempunyai bentuk dan lebar saluran akar yang besar. %reparasi saluran akar yang demikian membutuhkan usaha da dan n wakt waktu u pe pemb mber ersi siha han n ya yang ng le lebi bih h la lam ma. ! %a %ada da pe pera rawa wata tan n ap apek eksi sifi fika kasi si,, instrumentasi dilakukan hingga !'2 mm sebelum apeks. %anjang kerja harus dijaga untuk tidak merusak jaringan di sekitar apeks ahan irigasi yang dianjurkan adalah
larutan natrium hipoklorit. +alam konsentrasi yang rendah (2,0 ' 05" larutan natrium hipoklorit masih tetap memiliki efek antibakteri dan melarutkan jaringan nekrotik yang baik tanpa menggangu proses penyembuhan periapeks.
Gambar 2.!. 6nstrumentasi dari saluran akar yang divergen dilakukan dengan tekanan yang lembut terhadap dinding akar, disertai dengan irigasi
etelah saluran akar diirigasi dan dikeringkan, kemudian dilakukan pengisian dengan kalsium hidroksida. Kalsium hidroksida dimasukkan dalam bentuk pasta siap pakai sepanjang panjang kerja. Untuk mendapatkan hasil apeksifikasi yang baik, kalsium kalsi um hidroksida hidroksida harus dipadatkan dipadatkan hingga berkontak langsung dengan jaringan periapeks. Kondensasi kalsium hidroksida dilakukan dengan menggunakan ujung gutt guttaa per per&ha &ha at atau au deng dengan an plugger . %engg %engguna unaan an al alat at da dan n te tekan kanan an pa pada da wakt waktu u kondens kond ensasi asi harus harus hati'h hati'hati ati karena karena dindin dinding g salura saluran n akar ti tipis pis dan mudah mudah untuk untuk mengalami mengal ami fraktur. fraktur. uang pulpa ditutup dengan 7in& 89ide :ugenol lalu ditumpat sementara.
Gambar 2.2
Aplikasi kalsium hidroksida se&ara se&ara kondensasi v vertikal ertikal dengan bantuan plugger bantuan plugger
Gambar 2.*. A. %asta kalsium hidroksida (a", &otton pellet (b", semen 4in& o9ide eugenol (&" . tujuan utama untuk menginduksi batasan jaringan keras (d"
%enggan %eng gantia tian n kalsiu kalsium m hidrok hidroksid sidaa perlu perlu dil dilakuk akukan an bila bila ter terjad jadii pengen&e pengen&eran ran kalsium hidroksida karena terjadi eksudasi jaringan periapeks maupun bila terjadi kebo&or keb o&oran an korona. korona. Kontro Kontroll se&ara se&ara period periodik ik leb lebih ih banyak banyak dil dilaku akukan kan pada pada bulan bulan pertama, yaitu setiap !'2 minggu sampai tidak terjadi pengen&eran kalsium hidroksida. etelah itu dilakukan observasi pada bulan ke *,; dan !2.
.$ Fa"tor Fa"tor Ke4er& Ke4er&ail ailan an Ape"i Ape"i3i"a 3i"ai i
Keberhasilan perawatan apeksifikasi se&ara klinis jika proses penyembuhan mulai berlangsung, pasien akan terbebas dari rasa sakit dan penutupan apeks akan terbentuk. +alam hal ini pasien terbebas dari rasa sakit spontan, perkusi dan palpasi. +ari hasil pemeriksaan radiografis. %ada bulan keenam dapat dilakukan penilaian melalui gambaran radiografis. Ada lima kemungkinan kondisi apikal yang terjadi, yaitu yai tu < pertam pertama, a, se&ara se&ara radiog radiograf rafis is tidak tidak tampak tampak adanya adanya perubah perubahan, an, tet tetapi api bila bila instrumen dimasukkan kedalam saluran akar akan terasa adanya tahanan pada apeks= kedua, terlihat adanya massa terkalsifikasi disekitar atau pada apeks= ketiga, apeks tampak tertutup tertutup tanpa adanya perubahan pada ruangan ruangan saluran saluran akar= keempat, keempat, apeks terus terbentuk terbentuk dengan penyempitan penyempitan saluran saluran akar= kelima, sama sekali tidak terlihat perubahan se&ara radiografis, gejala klinis masih tetap ada, dan terjadi pembentukan lesi periap lesi periapeks eks atau atau lesi lesi periap periapeks eks menjad menjadii lebih lebih besar besar.. alura aluran n akar akar si siap ap untuk untuk diobturasi bila salah satu dari empat kondisi pertama seperti tersebut di atas sudah ter&apai. aluran akar dapat diobturasi sampai ke apeks yang terbentuk atau sampai ke stop kalsifik. ila tidak terjadi perbaikan, maka perawatan apeksifikasi harus diulang (#alton dan orabinejad, 2$". ingkat keberhasilan perawatan apeksifikasi adalah >?'!5 dalam jangka waktu ! tahun atau lebih. Kegagalan perawatan dapat terjadi beberapa saat setelah perawatan. %enyebabnya %en yebabnya antara lain karena adanya kebo&oran k ebo&oran korona maupun apeks, apeks belum tertutup dengan baik atau karena perawatan endodontik yang kurang baik. arier apikal merupakan massa padat yang relatif lebih porus dibandingkan dengan dentin atau sementum , maka kebo&oran dari arah apikal masih mungkin terjadi (Kennedy, !))2". 3rank 3ra nk menjel menjelask askan an empat empat tipe tipe dasar dasar penutup penutupan an apeks apeks setela setelah h dil dilaku akukan kan apeks apeksif ifik ikas asi. i. ipe ipe pe pert rtam ama, a, sa salu lura ran n ak akar ar da dan n ap apeks eks te terb rbent entuk uk se sesu suai ai de denga ngan n konfigu konf iguras rasii normal normal akar= akar= tipe tipe kedua, kedua, apeks apeks menutup menutup,, tet tetapi api salura saluran n akar akar tet tetap ap berbentuk blunderbuss blunderbuss== tipe ketiga, tidak terlihat terlihat perubahan radiografis, radiografis, tetapi suatu barier osteoid yang tipis terbentuk menjadi stop pada apeks atau dekat dengan apeks=
tipe keempat, terbentuk barier di dalam saluran akar, sebelum apeks (#alton dan orabinejad, o rabinejad, 2$".
Tipe A
Tipe B
Tipe C
Tipe D
Gambar 2.? erbagai bentuk penutupan apeks setelah perawatan Apeksifikasi
entuk penutupan saluran akar tergantung pada jenis jaringan periapeks yang ada disekitar apeks. ila masih terdapat sisa jaringan pulpa yang vital, jaringan yang terbentuk adalah jaringan dentin. +alam keadaan selubung epitel akar 1ertwig masih utuh atau hanya sebagian utuh, pertumbuhan akar masih dapat berlanjut. ebaliknya, jaringan keras yang
terbentuk hanya berupa jembatan yang melintang menutup
daerah saluran akar di tempat dimana jaringan pulpa dan selubung akar mengalami nekrosis (arigan, 22".
%A% $ PEM%A/ASAN
Ka! Pertaa
eorang anak perempuan datang ke klinik gigi pada tanggal !0 -ei 2! de denga ngan n ke kelu luhan han gigi gigi de depan pan kiri kiri at atas asnya nya be berl rluba ubang ng dan sa saat at in inii te tera rasa sa sa saki kit. t. erdasarkan riwayat perjalanan penyakit, gigi tersebut pernah ditambal ; bulan yang lalu, dan mulai ! minggu yang lalu terasa sakit jika digunakan untuk menggigit disertai gusi pada daerah tersebut bengkak. %asien tidak ditengarai mederita penyakit sistem sis temik. ik. %emeri %emeriksa ksaan an obyekti obyektiff menunju menunjukka kkan, n, pada elemen elemen 22 ter terdap dapat at karies karies kedalaman pulpa, tes vitalitas gigi 22 menunjukkan sondasi ('", @: ('", perkusi (", dan palpasi (". erdapat pembengkakan gingiva di bagian labial gigi 22 dengan diameter 0 mm. 1asil pemeriksaan diameter pemeriksaan radiografi radiografi periapikal periapikal menunjukkan terdapat area radiolusen pada mahkota gigi 22 men&apai pulpa, pada ujung apeks terdapat area radiolusen, yang menunjukkan bahwa ujung akar gigi belum menutup sempurna.
Gambar *.!. 1asil radiografi periapikal tampak ujung akar gigi 22 yang belum menutup sempurna
+iagnosa yang dapat ditarik berdasarkan hasil pemeriksaan subyektif dan obyektif pada gigi 22 adalah karies kedalaman pulpa (profunda" dengan ne&rose pulpa disertai dengan abses periapikal. en&ana perawatan yang akan diberikan antara lain trepanasi kavitas, apeksifikasi, perawatan saluran akar, opdent, kontrol.
Penatala"anaan Ka!
%enat %en atal alak aksa sanaa naan n Kasu Kasuss %a %ada da ku kunj njung ungan an pe pert rtam amaa ta tangg nggal al !0 -ei -ei 2 2!, !, dilakuk dilakukan an trepana trepanasi si menggun menggunaka akan n bur bulat bulat sampai sampai men&apa men&apaii kedala kedalaman man pulpa. pulpa. pulling dilakukan kemudian menggunakan &uran iod gliserin dan saline steril. -edikasi menggunakan obat %er&osin 20 mg (*dd" dan @ataflam 20 mg (2dd" diberikan kepada pasien. %asien diinstruksikan d iinstruksikan untuk kembali *'> hari kemudian. %asien datang kembali ! bulan setelah kunjungan awal yaitu pada tanggal * /uni 2!. %ada kunjungan kedua ini pasien sudah tidak mengeluhkan sakit pada gigi dan gusinya. %emeriksaan obyektif menunjukkan sondasi ('", perkusi ('", palpasi ('", @: ('". %enatalaksanaan selanjutnya adalah perawatan apeksifikasi, diawali dengan pembukaan kamar pulpa menggunakan bur bulat, dan pengangkatan jaringan pulpa sampai dengan menemukan orifi&e. %engukuran panjang kerja dan preparasi saluran akar menggunakan K'file mulai no. !0 sampai masuk ke kedalaman saluran akar sepanjang 2B* dari panjang kerja lalu irigasi dengan Ca8@l. Aplikasi bahan pasta ka kals lsiu ium m hidr hidroks oksid id,, sa samb mbil il dite diteka kan' n'te teka kan n ke da dala lam m sa salu lura ran n akar akar sa samp mpai ai pa padat dat menggunakan menggu nakan lentulo. lentulo. umpat umpat dengan 6K (3uji 66". %asien %asien diinstruks diinstruksikan ikan untuk kembali ! bulan kemudian. %asien %as ien datang datang kembali kembali 2 bulan bulan pas&a pas&a perawa perawatan tan apeksif apeksifika ikasi, si, tan tanggal ggal 2! eptember 2! (kunjungan ke'*". %emeriksaan subyetif tidak menunjukkan adanya keluhan dari pasien. %emeriksaan obyektif menunjukkan sondasi ('", @: ('", perkusi ('", dan palpasi ('". erdasarkan hasil radiografi periapikal, tampak ujung akar sudah terkal terkalsif sifikas ikasi, i, namun namun masih masih belum belum menutu menutup p sempur sempurna, na, dit ditand andai ai dengan dengan mas masih ih terdapat area radiolusen pada ujung akar walaupun sudah lebih sedikit dibandingkan pada kunjungan sebelumnya. Dima bulan pas&a apeksifikasi, tanggal 2! +esember 2!, pasien datang kembali untuk kontrol. %ada kunjungan ke'? ini pasien tidak menunjukkan adanya keluhan. %emeriksaan obyektif menunjukkan bahwa sondasi ('", @: ('", perkusi ('", palpasi ('". 1asil pemeriksaan radiografi periapikal menunjukkan ujung akar sudah menutup yang ditandai dengan gambaran radiopak pada ujung akar dengan bentuk
blunderbuss,
sehingga
dapat
dilanjutkan
dengan
perawatan
saluran
akar.
%embongkaran tumpatan dilanjutkan dengan pengambilan pasta kalsium hidroksid darii salura dar saluran n akar dan sekali sekaligus gus dilakuk dilakukan an prepar preparasi asi ulang ulang dengan dengan tahapa tahapan n sama sama seperti pada kunjungan ke'2 sampai saluran akar benar'benar bersih dari sisa'sisa pasta kalsium hidroksid tersebut. 6rigasi menggunakan Ca8@l dilakukan kemudian. 8bturasi 8btur asi saluran akar menggunakan menggunakan bahan guta per&a dan sealer. sealer. %enutupan %enutupan kavitas kavitas dengan den gan semen semen 7in& 7in& %hosph %hosphate ate.. %asien %asien dii diinst nstruk ruksik sikan an untuk untuk kontrol kontrol ! minggu minggu kemudian. %asie %as ien n da data tang ng kembal kembalii untuk untuk kontr kontrol ol pada pada ta tangg nggal al * +ese +esemb mber er 2 2!0 !0 (kunjungan ke'0". %emeriksaan subyektif tidak menunjukkan adanya keluhan dari pasien. %emeriksaan obyektif menunjukkan sondasi ('", @: ('", perkusi ('", dan palpasi ('". %ada kunjungan ini dilakukan penumpatan menggunakan semen ionomer iono mer ka&a (3uji 66 D@", selanjutnya dilakukan pengambilan radiografi periapikal. :nam bulan setelah kunjungan yang terakhir, tanggal ! /uni 2!!, pasien datang kembali untuk kontrol. kontrol. %emeriksaan %emeriksaan subyektif tidak menunjukkan menunjukkan adanya keluhan. %emeriksaan obyektif menunjukkan bahwa sondasi ('", @: ('", perkusi ('", dan palpasi ('". Gambaran radiografis gigi 22 pada bulan ke'!2 pas&a perawatan apeksifikasi menunjukkan kondisi ujung akar yang baik (radiopak" dan tidak ada area radiolusen pada periapikal yang merupakan tanda patologis.
Gambar *.2 %ada ronsen foto tampak pasta kalsium hidroksid yang mengisi saluran akar pada gigi 22 yang ujung akarnya belum menutup sempurna
Gambar *.* erdapat area radiopak dengan sedikit area radiolusen pada ujung akar
Gambar *.? ampak area radiopak pada ujung akar dan area radiolusen disepanjang saluran akar pas&a obturasi
Gambar *.0 adiografi ! minggu pas&a pengisian saluran akar tampak radiolusen pada saluran akar sampai ke ujung akar. Ujung akar sudah menutup sempurna
Gambar *.; etelah !2 bulan pas&a pengisian saluran akar tampak area radiopak pada saluran akar, tidak ada area radiolusen pada periapikal yang merupakan tanda patologis
%ada kasus ini, perawatan apeksifikasi menggunakan pasta kalsium hidroksid menunj men unjukka ukkan n keberh keberhasi asilan lan dalam dalam penutup penutupan an ujung ujung akar akar setela setelah h 0 bulan. bulan. %ada radiograf tampak ujung akar sudah menutup (terkalsifikasi" yang ditandai dengan adanya gambaran radiopak radiopak pada ujung akar dengan bentuk blunderbuss. blunderbuss. :valuasi :valuasi !2 bulan kemudian menunjukkan kondisi ujung akar yang baik tanpa ada tanda'tanda patologis (Alphianti, 2!?".
Ka! Ked!a
eorang anak perempuan perempuan usia $ tahun, datang ke klinik klinik kedokteran gigi anak G-'% %rof. udomo 3KG UG- diantar oleh orang tuanya dengan keluhan gigi depan atas patah disebabkan disebabkan jatuh ! bulan yang lalu. 8rang 8rang tua anak menginginkan menginginkan gigi anaknya dirawat. %ada saat datang pasien tidak mengeluh sakit. ebelumnya pernah diperiksakan ke puskesmas diberi antibiotik dan analgesik. Anak tidak menderita penyakit sistemik dan alergi obat. Keadaan umum anak baik. -enurut ibunya belum pernah dilakukan perawatan pada gigi tersebut. %emeriksaan ekstra oral tida tidak k ad adaa ke kela lain inan an.. %emer %emerik iksa saan an intr intraa oral oral te terl rlih ihat at fr frak aktu turr pada pada gi gigi gi 2! 2!,, dan didapatkan sondase ('", perkusi (", palpasi ('", mobiliti ('", @:('", gigi non vital dan tidak mengalami perubahan warna. %emeriksaan radiografi terlihat adanya gambaran radiolusen pada apeks gigi, ujung akar masih terbuka.
Gambar *.> Gambaran klinis gigi 2! setelah mengalami trauma
Gambar *.$ Gambaran periapikal sebelum apeksifikasi
Penatala"anaan Ka! K!n'!n#an I
etelah diagnosa dilakukan pembukaan kavitas gigi 2! pada &ingulum. Kamar pulpa dibuka dan jaringan pulpa dibersihkan dengan d engan ekskavator. +ilakukan ekstirpasi pulpa dengan Smooth broad broad d daan barbed broach. broach. +ilak +ilakukan ukan pengukuran panjang kerja. %anjang kerja ditentukan dengan mengurangi kira'kira !'2mm dari panjang gigi untuk menghindari adanya over instrumentasi. aluran akar dipreparasi se&ara biomekanikaldengan menggunakan protaper. etiap pergantian file, saluran akar diirigasi se&ara bergantian dengan menggunakan Ca8@l 05 dan 122 *5 diaw diawal alii dan di diakh akhir irii de deng ngan an Ca8@ Ca8@ll 05. 05. %r %rep epar aras asii biomekanikal dilakukan sampai diperoleh dengtin yang sehat. aluran akar kemudian dikeringkan dikeri ngkan dengan paper dengan paper point dan dan di dressing dengan dengan &resophene. Kavitas ditutup dengan &avit. %asien diinstruksikan diinstruksikan supaya jangan menggigit makanan keras.
K!n'!n#an II
iga hari setelah kunjungan 6 hasil pemeriksaan subyektif tidak ada keluhan, pemeriksaan klinis tidak ada kelainan. +ilakukan pengisian dengan pasta kalsium hidroksida hidro ksida dalam gliserin gliserin pada saluran saluran akar gigi 2! menggunakan lentulo lentulo.. Kavitas ditutup dengan semen 4in& phosphate dan di atasnya ditutup dengan G6@.
Gambar *.) %engisian saluran akar pada gigi 2!
K!n'!n#an III
i iga ga bu bula lan n se sete tela lah h kunjun kunjunga gan n 66 di dila lakuk kukan an ko kont ntro rol. l. %a %ada da pe peme meri riks ksaa aan n su suby byekt ektif if tida tidak k ad adaa ke kelu luhan han da dan n tida tidak k ad adaa ke kela lain inan an pa pada da pemer pemerik iksa saan an kl klin inis is.. +ilakukan pemeriksaan radiografis pada gigi 2!. 1asil pemeriksaan menunjukkan ujung akar gigi menutup, serta tidak ada gambaran radiolusen pada apeks. +ilakukan pemeriksaan penutupan ujung akar dengan menggunakan paper point yang dimaksukkan ke dalam saluran akar. %ada pemeriksaan terasa ada benturan pada ujung akar, dan tidak ada tanda perdarahan atau &airan pada paper point. Kemudian dilakuk dilakukan an pengis pengisian ian salura saluran n akar akar dengan dengan gutap gutap per&ha per&ha dan sealer sealer.. +ilanj +ilanjutk utkan an pemeriksaan radiografi untuk mengetahui hasil pengisian saluran akar dan terlihat saluran akar terisi penuh.
K!n'!n#an I,
Kontrol Kont rol setela setelah h ; bulan bulan menunj menunjukka ukkan n pemeri pemeriksa ksaan an sub subyek yekti tiff tidak tidak ada keluhan dan pemeriksaan klinis tidak ada kelainan. +ilakukan pemeriksaan radiografi pada gigi 2!.
*.! %emeriksaan radiografi setelah ; bulan perawatan
:valuasi setelah * bulan menunjukkan penutupan ujung akar karena ujung akar merupakan jaringan keras, sedangkan jaringan keras memerlukan waktu sekitar * bulan untukterbentuk untukterbentuk kalsifikasi kalsifikasi yang sempurna. sempurna. ata' ata'rata rata terbentuknya terbentuknya barier kalsifikasi pada gigi non vital yang mendapat perawatan apeksifikasi menggunakan kalsium hidroksida adalah *?,2 minggu dengan rentang antara !*';> minggu B *'!>
bulan. :valuasi ; bulan menunjukkan ujung akar menge&il dan bertambah panjang. 1al ini menunjukkan menunjukkan masih terjadinya pembentukan pembentukan jaringan jaringan keras pada ujung akar (:lianora dkk, 2!".
$1 Ape"i3i"ai
Apeksif Apek sifika ikasi si adalah adalah suatu suatu &ara &ara untuk untuk men&ip men&ipata atakan kan lingkun lingkungan gan di dalam dalam saluran akar dan jaringan periapeks setelah pulpa mengalami kematian agar terbentuk jaringan keras berupa apikal barier kalsifikasi dengan tujuan menutup apeks yang terbuka. %roses pembentukan apikal barier kalsifikasi ini disebut dengan formasi osteosementum. Apeksifikasi dapat dilakukan baik pada pasien usia muda maupun dewasa dew asa.. %ada anak'a anak'anak nak,, gigi gigi anteri anterior or mengal mengalami ami kemati kematian an pulpa pulpa paling paling sering sering disebabkan oleh trauma. edangkan untuk gigi posterior kematian jaringan pulpa umumny umu mnyaa disebab disebabkan kan oleh oleh karies karies yang yang berlan berlanjut jut.. %enutup %enutupan an ujung ujung apeks apeks yang yang terbuka sangat penting untuk menunjang keberhasilan perawatan endodontik. arier jaringan keras ke ras pada apeks akan memungkinkan obturasi saluran akar yang padat pad at dan rapat. Ada empat tipe penutupan apeks setelah setelah dilakukan dilakukan apeksifikas apeksifikasii (3rank !);;". i ipe pe ya yang ng pe pert rtam amaa pe pert rtam ama, a, sa salu lura ran n ak akar ar da dan n apeks apeks te terb rbent entuk uk se sesu suai ai de denga ngan n konfigu konf iguras rasii normal normal akar= akar= tipe tipe kedua, kedua, apeks apeks menutup menutup,, tet tetapi api salura saluran n akar akar tet tetap ap berbentuk blunderbuss= tipe ketiga, tidak terlihat perubahan radiografis, tetapi suatu barier osteoid yang tipis terbentuk menjadi apikal stop pada apeks atau dekat dengan apeks= tipe keempat, terbentuk barier di dalam saluran akar, sebelum apeks (#alton dan orabinejad, 2$".
$1$1 +e"ni" Pera5atan Ape"i3i"ai *en#an Kali! /idro"ida
!. %reparasi akses a. 6solasi gigi dengan menggunakan &otton roll atau rubber dam b. %embuangan jaringan karies dengan ekskavator atau bur bulat ke&epatan rendah. &. uka akses ke kamar pulpa dengan menggunakan bur bulat dan tapered dengan ujung safe'ended untuk men&egah over&utting atau perforasi. Akses dibuat lebih
besar agar memudahkan pembuangan jaringan nekrotik dan dentin lingual dikurangi untuk mempermudah jalan masuk. d. +ebris dibersihkan dengan instrument tangan dan irigasi Ca8@l !'25.!! 2. %reparasi saluran akar %reparasi saluran akar melibatkan dua proses, yaitu debridement dan shaping. +ebr +e briidem dement ent
ber bertuju tujuan an
unt untuk
membe embers rsih ihka kan n
sal alur uran an
ak akar ar
dar dari
debr debris is,,
mikroo mik roorga rganis nisme, me, dan toksin toksinnya nya.. /aring /aringan an nekrot nekrotik ik dibers dibersihk ihkan an untuk untuk men&ega men&egah h imigrasi dari bakteri baru. edangkan shaping bertujuan untuk membentuk saluran akar supaya bisa dimasukkan pengisi saluran akar. aka r. a. %e %eng ngam ambi bila lan n ja jari ring ngan an pu pulp lpaa ya yang ng ne nekr krot otik ik de denga ngan n mengg mengguna unaka kan n ja jarum rum ekstirpasi. b. %enentuan panjang kerja yang sedikit lebih pendek dari apeks pada radiografi. %anjang kerja lebih pendek !'2 mm dari radiograf. &. 6nst 6nstrument rumentasi asi dengan hati'hati hati'hati dengan gerakan gerakan sirkumferens sirkumferensial, ial, ukuran file meningkat sesuai kebutuhan. +ebridement dilakukan optimal dengan tujuan membersihkan saluran akar dan agar men&apai panjang kerja, mengingat dentin yang tipis pada gigi permanen muda memungkinkan perforasi karena ketajaman file. 6rigasi menggunakan Ca8@l dengan perlahan'lahan agar debris organi& bisa larut dan mikroorganisme mati. Ketika preparasi saluran akar, diperlukan kewaspa kewa spadaan daan menggun menggunaka akan n instru instrumen mentt karena karena instr instrumen umentt yang yang perfor perforasi asi melewati akes dapat merusak jaringan pembentuk barier. d. 6rigasi final dengan Ca8@l, kemudian kemudian saluran dikeringkan dengan paper point atau ata u sebelu sebelum m menggun menggunaka akan n paper paper point, point, salura saluran n yang yang ter tergen genang ang diaspi diaspiras rasii menggunakan syringe. *. terilisasi saluran akar a. %en&am %en&ura puran n bubuk bubuk kalsiu kalsium m hidrok hidroksid sidaa dengan dengan barium barium sulfat sulfat agar agar ter terlih lihat at radiopak, perbandingan )
View more...
Comments