Laporan Kasus Amenorea Sekunder - Firman Agung Jalaismu (H1A0150260)
September 17, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Kasus Amenorea Sekunder - Firman Agung Jalaismu (H1A0150260)...
Description
LAPORAN KASUS AMENOREA AMEN OREA PADA WANITA WANITA SETELAH 6 BULAN MELAHIRKAN ANAK PERTAMA OLEH:
PEMBIMBING:
Firman Agung Jalaismu
dr. Gede Made Punarbawa, SpOG(K)
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
FAKULTAS KEDOKTE RAN UNIVE RSITAS MATARAM
OUTLINE 1.Pendahuluan 2.Tinjauan Pustaka 3.Laporan Kasus 4.Pembahasan
1. PENDAHULUAN
AMENOREA
Amenorea adalah islah yang digunakan untuk menyebutkan kondisi tanpa perdarahan menstruasi.
Amenorea adalah islah yang digunakan untuk menyebutkan kondisi tanpa perdarahan menstruasi.
AMENOREA
PRIMER
SEKUNDER
2. TINJAUAN PUST PUSTAKA AKA
FISIOLOGI MENSTRUASI
Hampir dak ada hormon-horm hormon-hormon on gonadotropik gonadotrop ik yang disekresikan sehingga dak terjadi pengakfan fungsi ovarium
Mulai mensekresi lebih banyak FSH dan LH sehingga mulai menimbulkan perubahan yang disebut dengan pubertas.
Menarke
1. SIKLUS SIKLUS OVARIUM OVARIUM Fase folikular yang ditandai oleh pembentukan folikel matang. Fase luteal yang ditandai oleh adanya korpus luteum.
2. SIKLUS ENDOMETRIUM/UTERUS 1. Fase Menstruasi/Haid ditandai dengan adanya pengeluaran darah dan sisa endometrium melalui vagina akibat terlepasnya lapisan endometrium dari dinding uterus
2. Fase Proliferasi siklus uterus dimulai bersamaan dengan akhir fase folikular ovarium yang berada di bawah pengaruh estrogen dari sel – sel folikel yang baru berkembang
3. Fase sekretorik atau progestasional uterus terjadi bersamaan dengan fase luteal siklus ovarium, yakni setelah s etelah terjadinya ovulasi, keka korpus luteum terbentuk
DEFINISI
AMENOREA
PRIMER
SEKUNDER Amenorea sekunder didenisikan sebagai berhennya menstruasi beberapa saat setelah terjadi menarke.
Amenorea primer adalah kegagalan menstruasi yang terjadi pada usia 16 tahun, dengan adanya pertumbuhan yang normal dan karakterisk seksual sekunder.
EPIDEMIOLOGI
Insiden amenore primer kurang
Tidak ada buk yang menunjukkan
Kenaikan ngkat obesitas pada
dari 1%. Seap tahun, sekitar 5-7% wanita usia reprodukf di Amerika Serikat amenorea sekunder
bahwa prevalensi amenore bervariasi berdasarkan asal negara atau kelompok etnis tertentu.
masa kanak-kanak dapat berkontribusi pada menarke lebih awal dan peningkatan peningkatan prevalensi gangguan menstruasi setelahnya.
ETIOLOGI
Hipotalamus Hipotalamus
Glandula Pituitari Ovarium Endometrium/Uterus
Hipotalamus Hipotalamus bertangung jawab untuk menghasilkan sinyal dari pelepasan Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH)
Stres/tekanan •
•
• •
•
Pengaturan diet yang ketat status gizi yang buruk Gangguan makan tekanan psikologis yang ekstrem, atau olahraga yang berlebihan
Funconal Hypothalamic Amenorrhea (FHA)
Glandula Pituitari
Merespon sinyal GnRH untuk menghasilkan LH dan FSH
HIPERPROLAKTINEMIA
SHEEHAN SYNDROME
Ovarium
Tumor
premature ovarian premature failure (POF) Sindroma Ovarium Polikisk
Endometrium/Uterus
Asherman Syndrome
PENDEKATAN PENDEKAT AN DIAGNOSA DI AGNOSA
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital Indeks Massa Tubuh
Kelenjar Tiroid Pemeriksaan Mata: Exohalmus, Lapang Pandang Pemeriksaan Kulit Pemeriksaan genitalita – Skala Tanner
PEMERIKSAAN
Tes Kehamilan Kehami lan
PENUNJANG
TSH FSH
PROLAKTIN
USG
MRI
An Mullerian Hormne (AMH)
MANAJEMEN
MANAJEMEN
3. LAPORAN KASUS
SUBJEKTIF •
Nama Na ma : N Ny y. R R.J .J..
•
Umu Um ur : 3 32 2 tah ahu un
•
Je Jeni niss K Kel ela ami
•
Alamat: Pemenang, Lombok Barat
•
Suku
•
Agama Aga ma : Isl Islam am
•
Pek Pe kerj erjaan aan : Ibu rruma umah h ta tangg ngga a
•
No. RM
•
:P Pe erem empu puan an
: Sasak
: 057108
Tangga anggall Pe Pemerik meriksaan saan : 16 Sep Septemb tember er 202 2020 0
SUBJEKTIF Keluhan Utama: Utama: Tidak Menstruasi 6 bulan setelah melahirkan Riwayat Penyakit Sekarang: Sekarang:
Pasien datang ke poliklinik obstetri dan ginekologi rumah sakit provinsi pada hari Rabu, 16 September 2020 dengan keluhan sudah 6 bulan tidak menstruasi. Hal ini dialami semenjak melahirkan anak pertama pada 6 bulan yang lalu. Sebelum hamil dan melahirkan, mel ahirkan, pasien selalu menstruasi dengan siklus yang teratur setiap bulannya. Pasien sempat ke puskesmas sekitar 2 bulan setelah melahirkan dan menanyakan bagaimana untuk untuk hamil segera. Di puskesmas pasien diekuasi untuk mengatur jarak kehamilannya terlebih dahulu minimal 1 tahun lalu baru memulai program hamil, namun pasien tetap ingin hamil dan dijelaskan untuk tidak menyusui secara eksklusif. ternyata pasien air susunya sedikit dan sehingga dia hanya mampu menyusui Kebetulan eksklusif sekitar 1-2pada bulan saja setelah melahirkan kemudian ditambah dengan susu formula untuk anaknya. Tidak didapatkan adanya keluhan lain seperti nyeri, batuk lama, sesak, demam, gangguan makan minum, buang air ai r besar, dan buang air kecil.
SUBJEKTIF Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya, riwayat opname di rumah sakit (-), hipertensi (-), diabetes meilitus (-), asma (-), penyakit jantung (-), penyakit ginjal (-), tuberculosis (-).
Riwayat Penyakit Keluarga: Keluarga: Hipertensi (-), diabetes meilitus (-), asma (-), penyakit jantung (-), penyakit ginjal (-), riwayat tumor atau keganasan (-), tuberculosis (-).
Riwayat Alergi: Alergi: Pasien dak memiliki riwayat alergi.
Riwayatt Pribadi dan Sosial: Riwaya Sosial: Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga yang sehari-harinya bekerja di rumah. Tidak merokok dan dak minum alkohol. Nafsu makan pasien setelah bersalin dak berubah dari sebelumnya.
SUBJEKTIF Riwayat Obstetri: 1. Laki-laki/3700gr/9 bulan/pervaginam/bidan/RSUD Provinsi NTB/2020
Riwayat konrasepsi:Rencana kontrasepsi berikutnya: belum menentukan Menarke: 15 tahun Riwayat Menstruasi: 28 hari siklus, teratur, keluhan (-), sejak melahirkan anak pertama belum pernah menstruasi kembali
OBJEKTIF Status Generalis: KU : Baik GCS : E4V5M6 TD : 9 98/ 8/60 60 mmHg mmHg HR : 8 80 0x/m x/m RR : 20x/m Suhu : 36.7°C SpO2 : 99% Berat Badan : 68 kg Tin Tinggi ggi Ba Bad dan : 152 cm IMT : 29.4 kg /m2
OBJEKTIF Status Lokalis: Kepala-leher: -
Mata: Konjungva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), visus 6/6 ODS, pupil isokor (+/+)
-
Hidung: deviasi septum (-), pernapasan cuping hidung (-)
-
Telinga: Sekret (-), nyeri tarik telinga (-), nyeri tekan tragus (-)
-
Mulut: sianosis (-)
-
Leher: deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-), pengunaan otot bantu nafas (-), pembesaran roid (-)
OBJEKTIF Thoraks: -
Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-), penggunaan otot bantu napas (-)
-
Palpasi: gerakan dinding dada simetris, krepitasi (-), iktus kordis teraba di ICS V midclavicular line sinistra, thrill (-)
-
Perkusi
-
-
Sonor seluruh lapang paru
-
Batas paru jantung; Dekstra ICS IV PSL, Sinistra ICS V MCL
Auskultasi -
Cor: S1 S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
-
Pulmo: Vesikuler seluruh lapang paru, rhonki (-), wheezing (-)
OBJEKTIF Abdomen: -
Inspeksi: Distensi (-), scar (-), massa (-), benjolan (-), tanda inamasi (-)
-
Auskultasi : bising usus (+) normal, frekuensi 7x/menit
-
Perkusi: mpani di seluruh kuadran abdomen
-
Palpasi: massa (-), nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Akral hangat di seluruh ekstremitas, edema (-), CRT
View more...
Comments