LAPORAN KASUS Acne Vulgaris
April 23, 2017 | Author: Rahmi Nur Fitriani Misilu | Category: N/A
Short Description
Download LAPORAN KASUS Acne Vulgaris...
Description
STATUS PASIEN I.
IDENTIFIKASI Nama
: Tn. Y
Usia
: 18 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status
: SMA
Alamat
: Banjar
Kunjungan pertama ke RSUD Banjar tanggal 4 Mei 2015 II.
ANAMNESIS Keluhan Utama: Terdapat jerawat yang semakin banyak yang terasa Gatal dan nyeri pada wajah, sejak 2 minggu yang lalu Riwayat Perjalanan Penyakit : Awalnya pasien mengalami adanya jerawat sejak SMP, jerawat muncul awalnya dipipi sebelah kiri saja hanya 2 atau 3 jerawat. Pasien menggunakan sabun pencuci muka dan jerawat pun hilang namun sering muncul kembali. Kemudian pasien datang ke poliklinik kulit kelamin RSUD banjar dengan keluhan terdapat jerawat yang semakin banyak yang terasa gatal dan nyeri pada wajah, sejak 2 mingggu yang lalu. Pasien juga merasa terdapat komedo pada wajah. Jika jerawat hilang menimbulkan bekas hitam pada wajah yang sulit hilang. Demam (-), mual (-), keringat yang berlebih(-), riwayat mencukur jenggot (-), riwayat digigit serangga (-), riwayat penggunaan obat jangka panjang (-). Riwayat Penyakit Dahulu: 3 tahun yang lalu mengalami Keluhan yang sama di daerah pipi Riwayat Penyakit Dalam Keluarga: Kakak pasien mengalami penyakit yang serupa dengan pasien
1
Riwayat psikososial : -
Pasien tinggal didaerah yang panas
-
Pasien biasa mengendarai motor tanpa masker
-
Pasien juga tidak menggunakan pelembab dan suncreen.
-
Pasien sering memencet jerawat dengan tangan
-
Pasien suka makan coklat
-
Pasien tidak suka menggosok wajah dengan kuat
-
Pasien mencuci muka 2x sehari.
-
Mandi 2 kali sehari
-
Pasien mengalami stress menghadapi ujian nasional
-
Pasien merokok sehari 4 batang
Riwayat Alergi : -
Tidak memiliki alergi makanan, cuaca dan debu Pasien tidak mempunyai riwayat meminum obat obatan yang pernah dikonsumsi menimbulkan reaksi gatal, kulit mengelupas, dan sesak nafas.
III. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : tampak sakit ringan Kesadaran
: compos mentis
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Suhu
: 36,2 °C
Pernapasan
: 18 x/menit
Status Generalikus Kepala
: Normocephal
Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-/-).
Hidung
: Normonasal, Sekret (-/-), darah (-/-)
Telinga
: Normotia, Sekret (-), darah (-)
KGB
: pembesaran (-)
Thoraks
: Bentuk dada simetris, retraksi dinding dada tidak ada.
Paru-paru
: vesikuler (+), ronchi (-), wheezing (-)
2
Jantung
: murmur (-), gallop (-).
Abdomen
: hepatomegali (-), splenomegali (-)
Ekstremitas atas : hangat RCT < 2 detik Ekstremitas bawah: hangat RCT < 2 detik Status Dermatologikus : Distribusi
: Regional
A/R
: wajah
Lesi
: Multiple, diskret, sirkumskrip, berbatas tegas, ireguler,
polimorfik, ukuran ukuran miliar sampai lenticular. Efloresensi
: Papulopustul, eritema, sebagian tampak erosi. Komedo
white head dan black head.
.
IV.
RESUME
3
Laki-laki 18 tahun datang ke poliklinik kulit kelamin RSUD banjar dengan keluhan terdapat jerawat yang semakin banyak yang terasa gatal dan nyeri pada wajah, sejak 2 mingggu yang lalu. Pasien juga merasa terdapat komedo pada wajah. Riwayat Penyakit Dahulu: 3 tahun yang lalu mengalami Keluhan yang sama di daerah pipi Riwayat Penyakit Dalam Keluarga: Kakak pasien mengalami penyakit yang serupa dengan pasien Riwayat psikososial : -
Pasien tinggal didaerah yang panas
-
Pasien biasa mengendarai motor tanpa masker
-
Pasien sering memencet jerawat dengan tangan
-
Pasien suka makan coklat
-
Pasien mencuci muka 2x sehari.
-
Pasien mengalami stress menghadapi ujian nasional
-
Pasien merokok sehari 4 batang
Dari pemeriksaan fisik didapatkan status generalis dalam batas normal. Pada status dermatologikus : Distribusi
: Regional
A/R
: wajah, dada, punggung
Lesi
: Multiple, diskret, sirkumskrip, berbatas tegas, ireguler,
polimorfik, ukuran ukuran miliar sampai lenticular. Efloresensi
: Papulopustul, eritema, sebagian tampak erosi. Komedo
white head dan black head V. DIAGNOSIS BANDING -
Akne vulgaris
-
Akne venenata
VI. DIAGNOSIS KERJA Akne vulgaris 4
VII. PENGOBATAN Nonmedikamentosa : 1. Menjaga kebersihan kulit 2. Diet rendah lemak dan karbohidrat 3. Hindari stress 4. Hindari debu 5. Jangan memencet jerawat Medikamentosa : Topikal: Benzoil peroksida 5% Setelah kulit dibersihkan, oleskan tipis-tipis pada jerawat 1 kali sehari. Sistemik: Tetrasiklin 250 mg 3 kali 1 VIII. PROGNOSIS Quo ad vitam
: bonam
Quo ad functionam : bonam Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Analisis kasus
5
1. Mengapa pada kasus ini pasien didiagnosa akne vulgaris? Dari data subjektif pada kasus disesuaikan dengan teori yaitu Berdasarkan anamnesis: -
Pasien mengeluhkan jerawat pada wajah yang semakin banyak terasa nyeri
-
dan gatal, dan terdapat komedo Berdasarkan teori akne vulgaris, dari anamnesis gejala klinisnya adallah
-
jerawat, kadang-kadang disertai rasa gatal.1 sesuai Berdasarkan teori akne vulgaris, predileksinya: terjadi pada wajah, bahu, dada bagian atas, dan punggung bagian atas.1,2 sesuai
Berdasarkan pemeriksaan fisik: -
Pasien ditemukan papulopustul, eritema, komedo white head dan black
-
head. Berdasarkan teori akne vulgaris, dari pemeriksaan fisik ditemukan komedo, papul yang tidak beradang dan pustule, nodus dan kista ya g tidak beradang. Komedo adalah gejala patogomonik bagi akne berupa papul miliar yang ditengahnya mengandung sumbatan sebum.1,2 sesuai
2. Mengapa pada kasus didiagnosis banding dengan akne venenata?
6
3. Bagaimana penatalaksaan pada kasus ini? Nonmedikamentosa : -
Menjaga kebersihan kulit Diet rendah lemak dan karbohidrat Hindari stress 7
-
Hindari debu Jangan memencet jerawat Medikamentosa : Topikal: Benzoil peroksida 5% Setelah kulit dibersihkan, oleskan tipis-tipis pada jerawat 1 kali sehari.
Sistemik: Tetrasiklin 250 mg 3 kali 1 Berdasarkan teori dijelaskan untuk mengobati akne vulgaris karena hal-hal tersebut memiliki paranan penting pada etiopatogenesis. Pengobatan akne dapat dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan topical, obat sistemik, bedah kulit atau kombinasi cara-cara tersebut.1,2,9 Terapi medikamentosa yang diberikan pada pasien berupa: -
Topical Pengobatan topical dilakukan untuk mencegah pembentkan komedo, menekan peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi. Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit(peeling), misalnya sulfur (4-8%), resorsinol (1-5%), asam salisilat (2-5%), benzoil peroksida (2,510%), asam vitamin A (0,025-0,1%), dan asam aeleat (15-20%). Akhirakhir ini digunakan pula asam alfa hidroka (AHA), misalnya asal glikolat (3-8 %). Efek samping obat iritan dapat dikurangi dengan cara pemakaian berhati-hati dimulai dengan konsentrasi yang paling rendah.
-
Sistemik Pengobatan sistemik ditujukan untuk menekan aktivitas jasad renik disamping dapat juga mengurangi reaksi radang, menekan produksi sebum, dan mempengaruhi keseimbangan hormonal. Anti bakteri sistemik; tetrasiklin (250 mg -1,0 gr/hari), eritromisin (4X250 mg/ hari), dosisiklin (50 mg/hari), trimetroprim (3x100 mg/hari).
8
4. Bagaimana prognosis pada pasien ini? Pada teori dijelaskan dengan memperhatikan faktor etiologi maka penyakit ini dapat disembukan dan memberikan prognosis yang baik.5,7 Sesuai dengan kasus ini prognosisnya adalah: Quo ad vitam
: bonam
Tidak ada gejala atau tanda yang mengarah pada ancaman kematian, keadaan umum, kesadaran dalam batas normal Quo ad functionam : bonam Akne vulgaris menimbulkan lesi yang tidak mengganggu fisiologis kulit secara bermakna. Quo ad sanationam : dubia ad bonam Dengan
menghindari
etiologi
maka
tingkat
kekambuhan
dapat
diminimalisir.
PENUTUP
Kesimpulan
9
Akne vulgaris atau lebih sering disebut dengan jerawat meruakan suatu penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang ditandai dengan terbentuknya papul, pustul, ataupun nodul. Biasanya terjadi pada kulit yang banyak mengandung kelenjar sebasea, seperti muka, dada, dan punggung(400-900 kelenjar/cm). pada kasus didapat kesimpulan untuk didiagnosis kerja adlah akne vulgaris dikarenakan memiliki banyak kesamaan apa yang ditemukan pada kasus dan teori. Dengan begitu pengobatan yang diberikan berupa topical dan oral seperti tetrasiklin dan bioacne.
10
View more...
Comments