Laporan Kasus Abortus Imminens
March 12, 2018 | Author: Dnisa Wiwik | Category: N/A
Short Description
iminens...
Description
PENDAHULUAN Latar Belakang Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Batasan yang digunakan adalah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Abortus dapat dibagi menjadi abortus spontan dan abortus provokatus. Abortus spontan merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan atau terjadi secara spontan.1,2 Menurut Arthur T. Evans dalam bukunya manual of obstetrics, definisi aborsi adalah pengakhiran kehamilan dengan pengeluaran janin immature atau nonviable fetus dan usia janin kurang dari 20 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir ( HPHT ) atau berat badan janin kurang dari 500 g.3 Insiden aborsi dipengarui oleh umur ibu dan riwayat obstetriknya seperti kelahiran normal sebelumnya, riwayat abortus spontan, dan kelahiran dengan anak memiliki kelainan genetik. Frekuensi abortus diperkirakan sekitar 10-15 % dari semua kehamilan. Namun, frekuensi angka kejadian sebenarnya dapat lebih tinggi lagi karena banyak kejadian yang tidak dilaporkan, kecuali apabila terjadi komplikasi; juga karena abortus spontan hanya disertai gejala ringan, sehingga tidak memerlukan pertolongan medis dan kejadian ini hanya dianggap sebagai haid yang terlambat. Delapan puluh persen kejadian abortus terjadi pada usia kehamilan sebelum 12 minggu. Hal ini banyak disebabkan karena kelainan pada kromosom.3,4 Dari 1.000 kejadian abortus spontan, setengahnya merupakan blighted ovum dan 5060 % dikarenakan abnormalitas kromosom. Disamping kelainan kromosom, abortus spontan juga disebabkan oleh penggunaan obat dan faktor lingkungan, seperti konsumsi kafein selama kehamilan.1
STATUS PASIEN Nama
: ny. K
Usia
: 24 th
Alamat
: suryowidjoyo
Pekerjaan
: ibu (ibu rumah tangga)
Agama
: islam
Pendidikan
: sma
Tanggal masuk
: 23 april 2011
No CM
: 24/04/2012/1234
Nama suami
: tn. Subur
Usia
: 28 th
Agama
: islam
Alamat
: suryowidjoyo
Pekerjaan
: wiraswasta
Pendidikan
: D3
Riwayat perjalanan penyakit Anamnesa Diambil dari
: auto anamnesa tanggal 23 april 2011 pukul 07.00
Keluhan utama
: keluar cairan berupa flek
Keluhan tambahan
: merasa mulas seperti ingin BAB.
Riwayat perjalanan penyakit Ibu hamil datang dengan keluhan flek sejak kemarin siang, flek berwarna coklat kehitaman, menggumpal tidak berbau, sedikit dan terus menerus. Mual, muntah dan pusing disangkal. Ibu merasa mulas seperti ingin BAB, BAK dan BAB tidak ada keluhan. Riwayat haid Menarche
: 13 tahun
Haid
: agak tidak teratut
Siklus haid
: 26 -27 hari
Lama haid
: 5 hari dan tiga harinnya hanya flek
Nyeri hadi
: di sangkal
Keputihan
: disangkal
HPHT
: 10 desember 2011
Taksiran lahir
: 17 Juli 2012
Usia Kehamilan
: 18 minggu
Riwayat Perkawinan Menikah 2 bulan yang lalu. Merupakan pernikahan pertama bagi pasangan suami dan istri. Riwayat Psikologis Cemas dan depresi disangkal. Riwayat Obstetri Dahulu Anak pertama
: hamil ini
Riwayat abortus
: disangkal
Kesimpulan
: G1P0A0
Riwayat Kb Belum pernah menggunakan KB. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat Asma
: disangkal
Riwayat jantung
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
Riwayat ISK
: istri dan suami disangkal
Riwayat IMS
: istri dan suami disangkal
Riwayat trauma
: disangkal
Riwayat kelelahan karena aktivitas
: disangkal
Riwayat perjalanan jauh
: disangkal
Riwayat penggunaan obat
: vitamin, Fe, B6
Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat Asma
: disangkal
Riwayat jantung
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
Riwayat sosial ekonomi Pasien menggunakan jamostek. Kesan keadaan ekonomi pasien cukup. Riwayat Pribadi Riwayat merokok disangkal Memelihara hewan seperti kucing, anjing dll disangkal. Riwayat konsumsi alkohol disangkal. Catatan Penting Selama Asuhan Antenatal Pasien mengatakan baru melakukan 2 kali ANC di bidan selama kehamilan. Menurut pasien riwayat imunisasi TT dilakukan 2 kali, 1 kali sebelum menikah dan 1 ali setelah kehamilan 5 minggu. Kenaikan berat badan 1 kg setiap bulan. Tinggi badan pasien tidk mengalami perubahan. Selama kehamilan tekanan darah pasien dalam batas normal. Tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan, saat ini fundus setinggi pertengahan simpisis – pusat (umbilicus). Selama kehamiln pasien mengkonsumsi vitamin, dan Fe dari bidan. Pemeriksaan Fisik • Keadaan umum
: tampak sakit sedang
• Kesadaran
: compos mentis
• Keadaan gizi
: cukup
• Tinggi badan
: 161 cm
• Berat badan
: 60 kg
• BMI
: BB/TB2 = 60/(1,61)2 = 23, 16
kesan : normoweight
• Vital sign Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 92x/menit reguler, isi dan tegangan cukup
RR
: 22 kali/menit
Suhu
: 36,6oC
Status Internus •
Mata
: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera ikterik (-/-) Tanda dehidrasi (mata cekung -/-)
•
Mulut
: Sianosis (-) ginggivitis (-) lidah kotor (-)
•
Hidung
: Septum deviasi (-) Nafas cuping hidung (-) Sekret (-)
•
Telinga
: Warna aurikula dbn Nyeri tarik aurikula -/Sekret -/Laserasi -/Membran timpani S/D putih mutiara
•
Leher
: Deviasi trakhea (-) Pembesaran kelenjar limfe (-/-) Retraksi otot bantu nafas (-) Pembesaran kelenjar tiroid (-)
•
Jantung
: dbn BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-) Konfigurasi jantung dalam batas normal.
•
Paru
: dbn Sonor seluruh lapang paru Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-
•
Abdomen
•
Ekstremitas
: Sesuai status obstetri : Edema (-) Akral dingin (-) Tanda dehidrasi (turgor turun -/-)
•
Kelainan Fisik
: tidak dijumpai
Status Obstetrikus Pemeriksaan luar Inspeksi: Perut cembung, striae (-), cloasma gravidarum (-), varises(-) Genitalia eksterna
: hiperemis (-), benjolan (-), oedem (-), darah (-)
Palpasi : Tinggi fundus uteri di pertengahan antara simpisis dan umbilicus. Kesan: perkembangan janin sesuai usia kehamilan Pemeriksaan Dalam / VT Tumor (-), nyeri goyang portio (-), fluor (-), fulsus (+) Pemeriksaan Penunjang HCG : dbn Hb
: 13,6 g/dl
USG
: tampak abortus imminens
HbsAg : dbn Diagnosa kerja G1P0A0 Hamil 18 minggu dengan suspect Abortus imminens. Diagnosis banding Abortus insipiens Abortus imminens Penatalaksanaan 1. Nonmedikamentosa -
Istirahat berbaring. Tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan, karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan bertambahnya rangsang mekanik.
-
Menenangkan ibu dan keluarga.
2. Medikamentosa Penanganan abortus imminen terdiri atas : 1. Pemberian hormon progesterone pada abortus imminens masih menjadi perdebatan. Hormon progesterone dapat diberikan jika pada pemeriksaan didapatkan adanya kekurangan hormon progesterone. 2. Pemberian anti kontraksi rahim: Dulvadilan 3. Pemberian fenobarbital 3 x 30 mg. 4.
Pemberian analgesik ketoproven.
5. Pemeriksaan ultrasonografi penting untuk mengetahui apakah janin masih hidup atau tidak. Evaluasi: 1. Jumlah dan lama perdarahan, monitoring kadar Hb 2. Mengulangi tes kehamilan 3. USG 4. Konsultasi ahli untuk penanganan lanjut.
Prognosis Ad Vitam
: bonam
Ad Sanam
: dubia ad bonam
Ad Fungsionam
: dubia ad bonam
PEMBAHASAN 1. Definisi Abortus imminens disebut juga abortus membakat, dimana terjadi perdarahan pervaginam pada kehamilan
View more...
Comments