laporan karbit.docx

September 3, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download laporan karbit.docx...

Description

PENDAHULUAN Latar Belakang Buah pisang merupakan buah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia yang dapat dikonsumsi kapan saja dan pada segala tingkatan usia. Di daerah sentra buah pisang, ketersediaan buah pisang seringkali dalam jumlah banyak dan keragaman varietas yang luas sehingga dapat membantu mengatasi kerawanan pangan. Pisang dapat digunakan sebagai alternatif pangan pokok karena mangandung karbohidrat yang tinggi, sehingga dapat menggantikan sebagian konsumsi beras dan terigu (Pantastico, 1989). Untuk keperluan tersebut digunakan buah pisang mentah yang kemudian diolah menjadi berbagai produk baik melalui pembuatan gaplek dan tepungnya maupun olahan langsung dari buahnya. Karbohidrat buah pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Dibandingkan dengan gula pasir, sirup, karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat tetapi lebih cepat dari nasi biskuit dan sejenis roti. Salah satu cara untuk mengawetkan buah pisang adalah dengan mengolahnya menjadi berbagai jenis produk. selain menjadi awet pengolahan juga merupakan salah satu cara mengatasi melimpahnya buah saat panen raya di sentra produksi. Dengan diolah produk memiliki jangkauan pemasaran yang lebih luas. Buah pisang yang memiliki bentuk dan tampilan buahnya kurang menarik, ukuran buahnya kecil dan kulit buahnya kurang mulus seperti buah pisang pada sisir bagian bawah dapat dimanfaatkan menjadi bahan produk olahan (Palmer, 1989). Karbit atau Kalsium karbida adalah sebuah senyawa kimia yang digunakan untuk mempercepat pematangan buah dengan rumus kimia CaC2. Senyawa murninya tidak berwarna, tapi kalsium karbida yang biasanya digunakan warnanya adalah abu-abu atau coklat dengan kandungan CaC2 hanya sekitar 8085% (sisanya adalah CaO, Ca3P2, CaS, Ca3N2, SiC). Selain itu, karena adanya kandungan PH3, NH3, dan H2S, maka senyawa ini juga berbau menyengat. Penggunaan utamanya dalam industri adalah untuk pembuatan

asetilena dan

kalsium sianamida. Pada Penggunaan utamanya dalam industri adalah untuk pembuatan asetilena dan kalsium sianamida. Karbit digunakan dalam proses las

1

karbit dan juga dapat mempercepat pematangan buah. Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air yaitu CaC2 + 2 H2O → C2H2 + Ca (OH)2. Karena itu 1 gram CaC2 menghasilkan 349 ml asetilen. Pada proses las karbit, asetilen yang dihasilkan kemudian dibakar untuk menghasilkan panas yang diperlukan dalam pengelasan (Murtiningsih, 1990). Pada buah pisang dilakukan pengkarbitan agar proses pematangan cepat terjadi. Adapun klasifikasi Pisang yaitu sebagai berikut: Kingdom

: Plantae

Sub kingdom

: Tracheobionta

Super division

: Spermatophyta

Division

: Magnoliophyta

Classis/Kelas

: Liliopsida

Sub classis

: Zingiberidae

Ordo

: Zingiberales

Familia

: Musaceae

Genus

: Musa

Species

: Musa paradisiaca L.

Di dalam proses pengkarbitan tempat yang digunakan untuk pengkarbitan tidak memiliki sela untuk masuknya udara atau tempat yang tertutup dan bisa juga dibungkus dengan plastik sehingga pada saat pengkarbitan, karbit merangsang gas etilen karena terjadinya respirasi yang tinggi sehingga gas etilen juga tinggi sehingga pematangan buah cepat terjadi. Secara luas karbit juga digunakan untuk pembuatan gas acetylenc yaitu bahan untuk memotong dan mengelas bahan-bahn besi dan baja padaa industri perkapalan, pertambangan dll. Karbit juga digunakan untuk pengelasan yang dilakukan tukang-tukang las yang banyak dijumpai dipinggir jalan ( Suyanti, 1990). Dalam kehidupan sehari-hari karbit juga digunakan untuk pematangan buah utamanya buah mangga, pisang dan pepaya. Jadi hormon yang membuat buah matang disebut gas etilen (karbit = nama dagang). Sebetulnya secara alami tanaman sudah memproduksi hormon ini agar buah menjadi matang. Akan tetapi para pedagang buah menambahkan karbit lebih dari kadar normal agar buah dapat lebih cepat matang. Penggunaan karbit ini tidak menimbulkan dampak negatif. Kadar vitamin dan mineral tidak berubah karena penggunaan karbit ini. Hal ini 2

karena karbit adalah zat kimia yang hanya merangsang pembentukan gas etilen yang merangsang proses pematangan buah. Selain itu, tidak ada dampak negatif yang berarti bagi kesehatan kosumen ( Murtiningsih, 1995). Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum teknologi pasca panen tentang mempercepat proses pematangan buah pisang dengan karbit yaitu melihat tingkat kematangan buah pisang pada pengamatan pertama sampai pengamatan kedua. Kegunaan Praktikum Adapun kegunaan dari praktikum teknologi pasca panen tentang mempercepat proses pematangan buah pisang dengan karbit yaitu kita dapat mengetahui perbandingan kematangan buah pisang dengan menggunakan karbit dan tanpa karbit.

3

TINJAUAN PUSTAKA Kandungan Karbit Kandungan yang terdapat dalam karbit yaitu gas Etilen yang dapat merangsang pertumbuhan pada buah sehingga mempecepat pematangan pada buah. Jadi hormon yang membuat buah matang disebut gas etilen (karbit = nama dagang). Sebetulnya secara alami tanaman sudah memproduksi hormon ini agar buah menjadi matang. Akan tetapi para pedagan buah menambahkan karbit lebih dari kadar normal agar buah dapat lebih cepat matang. Kadar vitamin dan mineral tidak berubah karena penggunaan karbit ini. Hal ini karena karbit adalah zat kimia yang hanya merangsang pembentukan gas etilen yang merangsang proses pematangan buah. Selain itu, tidak ada dampak negatif yang berarti bagi kesehatan kosumen ( Absulio, 2012). Cara pengamplikasian karbit dapat dilakukan dengan cara menempatkan karbit secukupnya didalam kain yang sedikit basah. Lalu masukan karbit yang telah dibungkus kain tersebut ke dalam wadah besar tempat buah yang akan di matangkan. Selanjutnya tutup rapat tunggu hingga 2 – 3 hari. Di dalam proses pengkarbitan tempat yang digunakan untuk pengkarbitan tidak memiliki sela untuk masuknya udara atau tempat yang tertutup dan bisa juga dibungkus dengan plastik sehingga pada saat pengkarbitan, karbit merangsang gas etilen karena terjadinya respirasi yang tinggi sehingga gas etilen juga tinggi sehingga pematangan buah cepat terjadi. Dalam kehidupan sehari-hari karbit juga digunakan untuk pematangan buah utamanya buah mangga, pisang, mangga, alpukat, nanas, jeruk, srikaya, sukun dan pepaya (Masilungan, 2012). Proses Pematangan Buah Pisang Pematangan buah merupakan perubahan yang terjadi pada tahap akhir buah atau tahap awal penuaan pada buah. Selama perkembangan buah terjadi berbagai perubahan

biokimia

dan

fisiologi. Buah

yang

masih

muda

berwarna

hijau karena memiliki kloroplas sehingga mengadakan fotosintesis di kebutuhan yang karbohidrat dan protein diperoleh dari bagian tubuh tumbuhan lainnya. Buah muda yang sedang tumbuh mengadakan respirasi sangat cepat sehingga dihasilkan banyak asam karboksilat dari daur krebs, misalnya asam isositrat, asam fumarat, asam malat (Pantastico, 1989). 4

Proses pematangan pada buah sangat berhubungan dengan perubahan warna, permeabilitas membrane,kandungan hormon,produksi uap,respirasi,dan pelembutan dinding sel. Etilen merupakan hormon yang berperan sangat penting dalam pematangan buah. Auksin dapat menginduksi produksi etilen. Agen pematangan yang paling efektif adalah dengan penggunaan etilen. Agen tersebut dapat mematangkan pisang dalam waktu yang singkat. Zat etilen tersedia secara komersial dalam bentuk gas atau cair. Alternatif lain yang digunakan untuk mempercepat kematangan buah adalah penggunaan bioetilena atau etilena dari sumber alami. Penggunaan daun segar kakawate,daun saman,dan buah belimbing dapat digunakan sebagai agen untuk pematangan buah. Bio etilen

juga bisa

didapatkan dari buah-buahan dan sayuran yang kulit mengeluarkan jumlah yang relatif tinggi etilena (Masilungan and Absulio, 2012). Berdasarkan penelitian, pematangan pisang menggunakan kalsium karbida sebanyak 1 gram hanya menempuh waktu lima hari untuk matang. Penggunaan dengan dosis 2 gram dapat mematangkan pisang selama 4 hari. Penggunaan satu buah apel utuh dapat mematangkan pisang selama tiga hari. Pisang tanpa agen pematangan buah dapat matang selama 10 hari. Proses pematangan pada pisang dapat menggunakan daun Gliricidia sebanyak 5 % berat buah untuk meningkatkan kecepatan pematangan pada buah pisang (Singal et al, 2012). Ethrel merupakan etilen murni. Penyemprotan ethrel pada buah dapat mempercepat proses pematangan karena zat tersebut dapat mempengaruhi aktivitas metabolisme karbohidrat. Pemberian ethrel berpengaruh signifikan terhadap pematangan buah pisang. Perendaman buah pisang pada ethrel 1000 ppm selama 2 menit dapat membuat pisang menjadi matang lebih awal dan membantu pemasaran.Perlakuan tersebut dapat membuat sebanyak 73,61 % buah pisang dapat dipasarkan. Tanpa perlakuan ethrel, pematangan buah dapat tertunda. Selain itu,perlakuan tersebut dapat membuat sebanyak 29,87 % buah tidak layak untuk dipasarkan.Perlakuan ethrel 1000 ppm dapat mematangkan buah pisang selama 8 hari penyimpanan. Pemberian ethrel pada penanganan pasca panen baik jika dosis yang diberikan sebanyak 500 ppm. Perlakuan tersebut dapat mempercepat mempercepat pematangan pada buah pisang. Buah pisang akan matang selama 2 3 hari setelah perlakuan. Ethrel dapat diterapkan dengan cara disemprot dengan

5

konsentrasi 500 – 1000 ppm pada buah pisang yang hijau masak (Jain dan Sharma, 2004). Kandungan Pisang Sehingga dapat di Karbit Buah pisang akan cepat matang apabila diberi perlakuan etilen karena buah pisang juga memiliki kandungan etilen alami sehingga proses pematangan terjadi lebih cepat. Etilen yang banyak akan merangsang pematangan pada buah. Buah pisang, terutama yang matang, memiliki beberapa kandungan seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, beberapa vitamin (A,B1, B2 dan C), zat besi, dan niacin. Kandungan mineralnya yang menonjol adalah kalium (Wirakusumah, Emma S, 1977). Zat-zat tersebut sangat diperlukan dalam tubuh manusia. Bukan itu saja, pisang termasuk buah yang murah-meriah dan mudah didapat sepanjang tahun. pemasakan yang lebih cepat, yakni menggunakan karbit (kalsium karbor). Jangankan buah pisang yang umurnya tua, pisang yang umurnya masih tergolong muda (belum siap panen) pun akan segera matang walau dari sisi aroma atau rasa kurang nyaman. Pisang yang matang karena dikarbit cepat membusuk. Karbit yang sehabis dipakai akan setelah kulit pisang yang dimatangkan dengan karbit dijadikan makanan ternak, ternyata berdampak buruk terhadap kesehatan ternak itu. Dari penelitiannya diperoleh hasil yang dimatangkan dengan karbit paling cepat (tidak sampai tiga hari) matangnya, tetapi proses pembusukannya pun paling cepat (Murtiningsih, 1990). Buah pisang, terutama yang matang, memiliki beberapa kandungan seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, beberapa vitamin (A,B1, B2 dan C), zat besi, dan niacin. Kandungan mineralnya yang menonjol adalah kalium (Wirakusumah, Emma S, 1977). Zat-zat tersebut sangat diperlukan dalam tubuh manusia. Bukan itu saja, pisang termasuk buah yang murah-meriah dan mudah didapat sepanjang tahun. pemasakan yang lebih cepat, yakni menggunakan karbit (kalsium karbor). Buah pisang akan cepat matang apabila diberi perlakuan etilen karena buah pisang juga memiliki kandungan etilen alami sehingga proses pematangan terjadi lebih cepat.Etilen yang banyak akan merangsang pematangan pada buah (Synge, 2013).

6

METODOLOGI Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 28 sampai 30 Oktober 2016 pukul 09.00 WITA sampai selesai di Laboratorium Teknologi Pasca Panen Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia. Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini,yaitu pisau/cutter, koran, kantong plastik, tisu, label, alat tulis dan kamera/hp. Bahan yang digunakan yaitu pisang satu sisir, air dan karbit. Cara Kerja Adapun cara kerja pada praktikum yaitu: 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Membagi pisang menjadi dua dengan menggunakan pisau/cutter 3. Meletakkan pisang di atas kertas koran, satu bagian untuk kontrol dan satu bagian untuk perlakuan pengkarbitan 4. Membasahi tisu dan meletakkan karbit pada tisu, kemudian karbit diletakkan pada salah satu pisang yan g akan diberi perlakuan karbit. Usahakan karbit tidak bersentuhan langsung dengan buah pisang 5. Melipat koran yang telah diletakkan pisang dan karbit, kemudian masukkan kedalam kantong plastik dan beri label sesuai perlakuan. Lakukan hal yang sama pada buah pisang tanpa perlakuan (kontrol) 6. Melakukan pengamatan setiap hari selama dua hari dengan beberapa parameter pengamatan Parameter Pengamatan Pada praktikum Mempercepat Proses Pematangan Buah Pisang dengan Karbit dilakukan pengamatan terhadap buah pisang dengan beberapa parameter pengamatan yaitu : 1. Tekstur Mengamati bagaimana tekstur kulit buah pisang sebelum perlakuan dan setelah perlakuan.

7

2. Warna Mengamati bagaimana perubahan warna buah pisang sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. 3. Aroma Mengamati bagaimana aroma buahpisangsebelum perlakuan dan setelah perlakuan 4. Rasa Mencoba bagaimana rasa buah pisang yang diberikan karbit dan yang tidak diberikan karbit.

8

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Gambar 1. Buah Pisang Sebelum

Gambar 2. Buah Pisang Sebelum

Praktikum (Kontrol)

Praktikum (Karbit)

Gambar 3. Pengamatan Pertama Buah

Gambar 4. Pengamatan Pertama Buah

Pisang (Kontrol)

Pisang (Karbit)

Gambar 5. Pengamatan Kedua Buah

Gambar 6. Pengamatan Kedua Buah

Pisang (Kontrol)

Pisang (Karbit)

9

Pembahasan Berdasarkan hasil praktikum berupa gambar diatas dapat diketahui bahwa bagaimana pengaruh karbit terhadap proses pematangan buah pisang. Dimana kita dapat melihat pada gambar sebelum perlakuan warna buah pisang masih hijau, aroma tidak terlalu tercium dan buahnya masih keras. Pada pengamatan pertama buah pisang yang dikarbit mulai mengalami perubahan yang merata, warna kulit buah mulai mengalami perubahan yaitu warna hijau kekuningan, buah pisang yang dikarbit lebih lunak daripada buah pisang tanpa karbit. Pada pengamatan kedua buah pisang yang dikarbit warnanya tidak terlalu kuning namun merata perubahan warnanya, aromanya tidak terlalu kuat, buahnya pun lebih lunak dari buah pisang yang tidak dikarbit dan rasa buah pisang yang dikarbit tidak manis pada buah pisang yang tidak dikarbit warnanya sangat kuning namun tidak merata, buah pisang tidak terlalu lunak dan rasanya manis. Dari hasil praktikum ini dapat diketahui bahwa pengaruh karbit terhadap proses pematangan buah yaitu pada buah pisang dimana pada buah pisang yang dikarbit matangnya merata, namun rasanya tidak manis sedangkan buah pisang yang tidak diberikan karbit matangnya tidak merata namun rasanya manis, dan juga buah pisang yang dikarbit teksturnya lebih lunak daripada buah pisang yang tidak diberikan karbit.

10

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh karbit dalam proses pematangan buah pisang sangatlah berpengaruh dimana dapat kita ketahui bahwa pada sebelum praktikum buah pisang tersebut masih hijau dan sama-sama memiliki memiliki tekstur keras namun setelah dilakukan pengamatan buah pisang yang dikarbit matangnya merata, namun rasanya tidak manis sedangkan buah pisang yang tidak diberikan karbit matangnya tidak merata namun rasanya manis, dan juga buah pisang yang dikarbit teksturnya lebih lembek daripada buah pisang yang tidak diberikan karbit. Saran Diharapkan pada praktikum ini peserta tepat waktu untuk mengikuti praktikum agar waktu digunakan dengan sebaik-baiknya. Pada asisten diharapkan memberikan arahan kepada peserta untuk berdoa sebelum melakukan praktikum.

11

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF