Laporan Jamu Loloh Sabun
September 10, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Jamu Loloh Sabun...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM TOURISM MEDICAL LABORATORY II UJI KANDUNGAN KAN DUNGAN FITOKIMIA DAN TOTAL FENOL PADA PADA SAMPEL JAMU DAN SABUN
OLEH : TINGKAT III A KELOMPOK 8
Kadek Ika Surya Cahyani
P07134017006
Firdaus Langi Karaeng
P07134017011
Ni Luh Made Andriyani
P07134017015 P07134017015
Ni Kadek Sri Damayanti
P07134017038 P07134017038
KEMENTERIAN I Gusti Ayu Ayu Manik Diantari Diant ari P. P. KESEHATAN P07134017039 RI POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN DENP DEN PASAR JURUSAN ANALIS ANALI S KES KESEHAT EHATAN AN 2019
UJI KANDUNGAN KAN DUNGAN FITOKIMIA DAN TOTAL FENOL PADA PADA SAMPEL JAMU DAN SABUN I. HARI HARI/T /TAN ANGG GGAL AL PRA PRAKT KTIK IKUM UM 1. Uji Skrining Skrining Fitokimia Fitokimia : Rabu, Rabu, 30 Oktober Oktober 2019 2. Uji Total otal Fenol Fenol : Rabu, Rabu, 6 Novemb November er 2019 2019 II II.. TUJ TUJUAN UAN 1. Mahasiswa Mahasiswa mengetahu mengetahuii dan mampu mampu melakuka melakukan n uji kualitatf kualitatf untuk untuk skrining skrining
fitokimia dalam sampel jamu dan sabun.
2. Mahasis Mahasiswa wa dapat mengetah mengetahui ui kandunga kandungan n senyawa senyawa biakti biaktiff dalam dalam sampel jamu dan sabun. 3. Maha Mahasis siswa wa mamp mampu u meng menget etah ahui ui se secar caraa ku kual alit itati atiff ko komp mpon onen en se seny nyaw awaa bioaktif dalam sampel. 4. Maha Mahasi sisw swaa mamp ampu melak elakuk ukan an
uji
ku kuan anti tita tati tiff
un untu tuk k
men menen entu tuk kan
kandungan total fenol dalam sampel. 5. Mahasis Mahasiswa wa mampu mampu menentuk menentukan an kadar kadar total total senyawa senyawa fenol fenol dalam sampel sampel yang ekuivalen dengan asam galat (% TF (GAE) ) VI.. METODE VI Metode yang digunakan pada pratikum skrining fitokimia dilakukan
dengan den gan uji kualit kualitatif atif melalu melaluii uji warna, warna, Metode Metode yang yang diguna digunakan kan pada pada praktikum uji kandungan total fenol adalah Folin-Ciocalteau. Folin-Ciocalteau. VII. VI I. PRIN PRINSI SIP P Uji Skrining Fitokimia Skrining atau analisis fitokimia merupakan analisis kualitatif
yang yan g dilaku dilakukan kan untuk untuk menget mengetahu ahuii kompon komponen en senyaw senyawaa bioakt bioaktif if yang yang terka ter kand ndun ung g da dalam lam sampe sampell ya yang ng meng mengan andu dung ng ek ekstr strak ak ba baha han n al alam am.. Skrining fitokimia secara kualitatif ditentukan melalui perubahan warna maupun adanya endapat yang menujukan ada atau tidaknya senyawa
bioaktif pada sampel. Uji Kandungan Total Fenol Selama Sel ama reaksi reaksi berlan berlangsu gsung, ng, gugus gugus hidrok hidroksil sil pada pada senyaw senyawaa bereaksi dengan pereaksi Folin-Ciocalteau, pereaksi ini mengoksidasi fenola fen olatt (garam (garam alkali alkali)) atau gugus gugus fenoli fenolik-g k-gidr idroks oksii meredu mereduksi ksi asam heteropoli hetero poli (fosfomolib (fosfomolibdat-fo dat-fosfotun sfotungstat) gstat) yang terdapat terdapat dalam pereaksi pereaksi Foli Fo linn-Ci Cioc ocalt altea eau u menj menjad adii su suat atu u ko komp mple leks ks molib molibde denu num-f m-fun ungs gsten ten berwarna biru dan dapat dideteksi dengan spektrofotometer. spektrofotometer.
VIII VI II.. DASA DASAR R TEOR TEORII Pangan fungsional adalah makanan atau minuman yang mengandung
bahan-bahan yang bisa meningkatkan status kesehatan dan mencegah timb timbul ulny nyaa pe peny nyak akit it terte tertent ntu. u. Sa Sala lah h satu satu ko komp mpon onen en fu fung ngsio siona nall ya yang ng memi me milik likii fu fung ngsi si fis fisio iolo logi giss ba bagi gi tu tubu buh h ad adal alah ah an anti tiok oksi sida dan. n. Tan anam aman an meng me ngan andu dung ng
fito fitoki kimi miaa
deng dengan an
fu fung ngsi si
fisi fisiol olog ogis is
se sepe pert rtii
ak akti tivi vita tass
antiok ant ioksid sidan. an. Potens Potensii sumber sumber senyaw senyawaa antiok antioksid sidan an tel telah ah dilaku dilakukan kan di beberapa jenis bahan tanaman seperti sayuran, buah-buahan, daun, minyak sayur, tanaman sereal, kulit dan akar, rempah-rempah dan herbal, dan obat-
obatan tanaman mentah. Antioksidan yang terkandung di dalam tumbuhan da dapa patt meli melind ndun ungi gi tu tubu buh h da dari ri pe peny nyak akit it jantu jantung ng ko koro rone nerr da dan n ka kank nker er (Kusumawati dkk, 2009). 1. Jamu amu da dan Lo Loloh loh Jamu adalah obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi untuk kesehatan. Pengertian jamu dalam Permenkes No. 003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan serian (generik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (Biofarmaka IPB, 2013). Sebagian besar masyarakat mengkonsumsi jamu karena percaya memberikan manfaat yang cukup besar terhadap kesehatan baik untuk pencegahan dan pengobatan terhadap suatu penyakit maupun dalam hal menjagaa kebuga menjag kebugaran ran dan kecant kecantika ikan n dan mening meningkat katkan kan stamina stamina tubuh. tubuh. Sampai saat ini keberadaan jamu terus berkembang. Hal ini terlihat pada permintaan
terhadap
jamu
yang
terus
mengalami
peningkatan
(Biofarmaka IPB, 2013). Badan Pengawasan Obat dan Makanan (2004) mengelompokkan obatt herbal oba herbal menjad menjadii tiga tiga bentuk bentuk sediaan sediaan yaitu yaitu sediaan sediaan jamu, jamu, sediaa sediaan n herbal her bal terstan terstandar dar dan sediaan sediaan fitofa fitofarma rmaka. ka. Persyar Persyarata atan n ketiga ketiga sediaa sediaan n berbeda yaitu untuk jamu pemakaiannya secara empirik berdasarkan pengalaman, sediaan herbal tersa tersandar ndar bahan bakunya harus distandarisasi dan sudah sudah diuji diuji farmako farmakolog logii secara secara eksper eksperime imen, n, sedangk sedangkan an sediaan sediaan fitofarmaka sama dengan obat modern, bahkan harus distandarisasi dan harus melalui uji klinik (Badan POM, 2004). Dalam Dal am pemasar pemasarann annya ya jamu jamu disajik disajikan an dalam dalam bermac bermacam-m am-macam acam jenis, diantaranya jamu gendong, jamu godokan, serbuk seduhan, se duhan, pil dan caira cai ran. n. Satu Satu jenis jenis jamu jamu disu disusu sun n da dari ri be berb rbag agai ai ta tana nama man n ob obat at ya yang ng jumlahnya antara 5 sampai 10 macam, bahkan bisa lebih. Jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai uji klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris, jamu juga harus memenuhi persyaratan keamanan dan standar mutu (Suharmiati et al., 2006). Jamu gendong adalah jamu dalam bentuk cair yang dijual penjajah da dala lam m bo boto toll ya yang ng dile dileta takk kkan an da dala lam m ke kera ranj njan ang g ya yang ng di dige gend ndon ong g di
punggung belakang menggunakan kain, dan jamu ini dijual dari rumah ke rumah. Jamu gendong dikemas dalam botol dalam bentuk cair yang tidak diawetkan diawet kan dan diedarkan diedarkan tanpa penandaan. penandaan. Hal ini memungkinkan memungkinkan jamu ge gend ndon ong g da dapa patt dipr diprod oduk uksi si oleh oleh siap siapaa saja saja ya yang ng meng menghe hend ndak akin inya ya.. Pengol Pen golaha ahann nnya ya dilaku dilakukan kan dengan dengan cara merebu merebuss seluruh seluruh bahan bahan atau atau dengan mengambil sari yang terkandung dalam bahan baku, kemudian mencampurkannya dengan air matang. Jamu gendong dibuat dalam skala indu indust stri ri ru ruma mah h tang tangga ga ya yang ng meng menggu guna naka kan n pe peral ralat atan an seder sederha hana na da dan n mem me manfa anfaat atk kan
tena tenaga ga
manu manusi siaa
pad adaa
pen engo gola laha han nny nya. a.
Hal Hal
in inii
memungkinkan kurangnya kebersihan selama proses pembuatan sehingga diduga dapat menyebabkan tercemarnya jamu gendong yang diproduksi (Suharmiati, 2005). Jamu gendong merupakan salah satu obat tradisional yang sangat diminati masyarakat karena selain harganya terjangkau dan mudah mud ah dipero diperoleh leh,, jamu jamu gendon gendong g juga juga mudah mudah dijum dijumpai pai,, baik baik di kota kota maupun di desa. Usaha jamu gendong terus berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang banyak menggunakan jamu sebagai minuman penyegar atau obat penyakit ringan. Jamu telah menjadi bagian budaya dan kekayaan alam Indonesia (Suharmiati, 2003). Loloh Lolo h adalah minuman tradisional tradisional yang banyak dikonsumsi dikonsumsi oleh masyarakat masyara kat Bali, yang memiliki memiliki efek fisiologis bagi tubuh tubuh (Kusumawati (Kusumawati dkk,, 2009). dkk 2009). Loloh Loloh adalah adalah ramuan ramuan herbal herbal khas khas tradis tradision ional al Bali Bali yang yang bermanfaat bagi keseatan dan juga sebagai minuman segar pelepas dahaga. Loloh biasanya dibuat menggunakan tnaman herbal yag memiliki khasiat kha siat bagi bagi keseha kesehatan tan.. Dalam Dalam bahasa bahasa Indone Indonesia, sia, loloh loloh dikena dikenall juga juga dengan sebutan jamu namun loloh memiliki sedikit perbedaan dengan jamu. Rasa dari loloh sangat bervariasi yakni pedas, asam, asin, dan mani ma niss da dapa patt be berca rcamp mpur ur jadi jadi satu. satu. Cara Cara pe pemb mbua uata tan n lo lolo lohp hpun un sa sang ngat at mudah, yaitu dengan cukup menyiapkan beberapa bahan yang memang memiliki memili ki khasiat khasiat sebagai sebagai obat kemudian dilumatkan dilumatkan dan direbus dengan air hingga sari dari tanamn herbal tersebut keluar lalu siap di hidangkan. hidangkan. Loloh Lol oh merupa merupakan kan minuma minuman n yang yang sudah sudah ada sejak sejak dahuu dahuu kala kala konon konon ka kata tany nyaa lo lolo loh h meru merupa paka kan n minu minuma man n ka kaum um ba bang ngsaw sawan an pa pada da ja jama man n kerajaan dahulu. 2. Sabun
Sabun adalah garam natrium dan kalium dari asam lemak yang berasal dari minyak nabati atau lemak hewani. Sabun yang digunakan sebagai pembersih dapat berwujud padat (keras), lunak dan cair. Dewan Standa Sta ndarisa risasi si Nasion Nasional al menyat menyataka akan n bahwa bahwa sabun sabun adalah adalah bahan bahan yang yang digunakan untuk tujuan mencuci dan mengemulsi, terdiri dari asam lemak dengan rantai karbon C12-C18 dan dan sodium sodium atau atau potassium potassium.. Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ion. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zatzat non polar. Sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karen Ka renaa ad adan anya ya rantai rantai hidr hidrok okarb arbon on,, sebua sebuah h mole moleku kull sabun sabun se seca cara ra keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air. Namun sabun mudah ters tersus uspe pens nsii dala dalam m air air kare karena na memb memben entu tuk k mise misell (micelles micelles), ), ya yakn knii segerombol (50 - 150) molekul yang rantai hidrokarbonnya mengelompok dengan ujung- ujung ionnya yang menghadap ke air. Sabun diproduksi dan diklasifikasikan menjadi beberapa grade mutu. Sabun dengan grade mutu A diproduksi oleh bahan baku minyak atau lemak yang terbaik dan mengandung sedikit atau tidak mengandung alkali bebas. Sabun dengan grade B grade B diperoleh dari bahan baku minyak atau lemak dengan kualitas yang yan g lebih lebih rendah rendah dan mengan mengandun dung g sediki sedikitt alkali alkali,, namun namun kandun kandungan gan alkali tersebut tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Sedangkan sabun dengan kualitas C mengandung alkali bebas yang relatif tinggi berasal dari bahan baku lemak atau minyak yang berwarna gelap (Polsri, 2018). Sifat – sifat sabun dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Sabun Sabun adalah garam garam alkali dari asam lemak lemak suhu tinggi tinggi sehingga sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air. Karena itu larutan sabun dalam air bersifat basa. CH3(CH2)16COONa + H2O → CH3(CH2)16COOH + OH- ... (1) b. Jika larutan sabun dalam air diaduk, maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Dalam hal ini sabun dapat menghasilkan buih setelah garam – garam Mg atau Ca dalam air mengendap. CH3(CH2)16COONa + CaSO4 Na2SO4 + Ca (CH3(CH2)16COO)2 … (2) c. Sabun Sabun mempun mempunyai yai sifat sifat member memberish ishkan kan.. Sifat Sifat ini diseba disebabka bkan n proses proses kimia koloid, sabun (garam natrium dari asam lemak) digunakan untuk
mencuci kotoran yang bersifat polar maupun nonpolar karena sabun mempun mem punyai yai gugus gugus polar polar dan nonpol nonpolar ar.. Moleku Molekull sabun sabun mempun mempunyai yai rantai hidrogen CH3(CH2)16 yang bersifat hidrofobik (tidak suka air) sedagkan COONa+ bersifat hidrofilik (suka air) dan larut dalam air. Nonpolar : CH3(CH2)16 (la (larut rut dalam dalam minyak minyak,, hidrof hidrofobi obik k dan juga juga memisahkan kotoran nonpolar) Polar : COONa+ (larut dalam air, hidrofobik dan juga memisahkan kotoran polar) d.
Prose sess penghilangan kotora ran n 1. Sabu Sabun n dida didala lam m air mengha menghasi silk lkan an bu busa sa ya yang ng ak akan an menu menuru runk nkan an tegangan permukaan sehingga kain menjadi bersih dan air meresap lebih cepat ke permukaan kain. 2. Molekul Molekul sabun sabun yang yang bersifat bersifat hidrofob hidrofobik ik akan akan mengelilin mengelilingi gi kotoran kotoran dan mengik mengikat at moleku molekull kotora kotoran. n. Proses Proses ini disebu disebutt emulsi emulsifik fikasi asi karena antara karena antara moleku molekull kotora kotoran n dan moleku molekull sabun sabun memben membentuk tuk suatu emulsi. 3. Sedang Sedangkan kan bagian bagian molekul molekul sabun sabun yang bersifat bersifat hidrofi hidrofibik bik berada berada didalam air pada saat pembilasan menarik molekul kotoran keluar dari kain sehingga kain menjadi bersih (Polsri, 2018).
3. Uji Uji Sk Skri rinn nnin ing g Fito Fitoki kimi mia a Fitokimia merupakan ilmu pengetahuan yang menguraikan aspek
kimia suatu tanaman. Kajian fitokimia meliputi uraian yang mencangkup anek anekaa raga ragam m se seny nyaw awaa or orga gani nik k ya yang ng di dibe bent ntuk uk da dan n di disi simp mpan an ol oleh eh or organ ganism isme, e, yaitu yaitu struktu strukturr kimian kimianya, ya, biosin biosintesi tesisny snya, a, peruba perubahan han serta serta metabolismenya, penyebarannya secara alamiah dan fungsi biologisnya, isolasi iso lasi dan perban perbandin dingan gan kompos komposisi isi senyaw senyawaa kimia kimia dari dari bermac bermacamammacam jenis tanaman (Harborne, 1987; Sirait, 2007). Analisis fitokimia dilakukan untuk menentukan ciri komponen bioaktif suatu ekstrak kasar yang mempunyai efek racun atau efek farmakologis lain yang bermanfaat bila diujikan dengan sistem biologi atau bioassay (Ishak, 2018). Pendekatan fitokimia meliputi analisis kualitatif kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagian tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah dll) dll).. Ter erut utam amaa ka kand ndun unga gan n meta metabo bolit lit sekun sekunde derr ya yang ng bi bioa oakt ktif if ya yait itu u alkaloida, alkalo ida, antrakuino antrakuinon, n, flavonoida flavonoida,, glikosida glikosida jnatung, jnatung, saponin saponin (steroid (steroid
dan hiterpenoid), tannin (polifenolat), minyak atsiri (terpenoid) iridoid dan sebagainya. Dengan tujuan pendekatan skring fitokimia dalam untuk mens me nsur urve veii tu tumb mbuh uhan an un untu tuk k mend mendap apat atkan kan ka kand ndun unga gan n bi bioa oakt ktif if at atau au kandungan yang berguna untuk pengobatan (Susilowati, Tri, 2015). Adapun Ada pun metode metode yang yang diguna digunakan kan atau atau dipili dipilih h untuk untuk melaku melakukan kan skrining fitokimia harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain : - Sederhana - Cepat - Dapa Dapatt dila dilaku kuka kan n deng dengan an pera perala latan tan mini minima mall - Selekt Selektif if terh terhada adap p golo golonga ngan n seny senyawa awa yang yang dipe dipelaj lajari ari - Bers Bersif ifat at se semi mi kuan kuanti tita tati tiff yait yaitu u memi memili liki ki ba bata tass ke kepe peka kaan an un untu tuk k -
senyawa yang dipelajari. Dapa Dapatt memb member erik ikan an ke keter teran anga gan n ta tamb mbah ahan an ada/ti ada/tida dakn knya ya senya senyawa wa dari golongan yang dipelajari. Pemanfaatan prosedur fitokimia telah mempunyai peranan yang
mapa ma pan n da dalam lam semua semua ca caba bang ng ilmu ilmu tu tumb mbuh uhan an.. Mesk Meskip ipun un ca cara ra in inii penting dalam
semua
telaah
kimia
dan
biokimia
juga
telah
dimanfaatkan dalam kajian biologis. Beberapa komponen kimia yang terdapat pada tanaman yang berkhasiat sebagai obat diantaranya: a) Alkaloid Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak dite ditemu muka kan n di alam alam.. Al Alka kalo loid id meng mengan andu dung ng sa satu tu atau atau le lebi bih h at atom om nitrogen, nitro gen, biasanya dalam gabungan gabungan sebagai bagian bagian dari sistem seklik. seklik. Alkaloid Alkal oid umumnya tidak berwarna, berwarna, seringkali seringkali bersifat optis aktif, dan umumnya berbentuk kristal tetapi hanya sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar, misalnya nikotin (Harborne, 2006). Alkaloid dalam bentuk garam mudah larut dalam air. Sedangkan dalam bentuk bebas atau basanya mudah larut dalam pelarut organik. Karena sifatnya yang mudah membentuk garam dengan asam klorida atau asam sulfat maka alkaloid dapat ditarik menggunakan pelarut asam klorida encer atau asam sulfat encer. encer. Kemudian Kemudian dibasakan dibasakan dengan dengan natrium natrium hidroksida hidroksida atau kalsium laktat (Sirait, 2007).
Gambar 1. Struktur Alkaloid Beberapa Beber apa pendapat pendapat mengenai mengenai kemungkina kemungkinan n perannya perannya dalam
tumbuhan sebagai berikut (khotimah, 2016) : o Alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalam dalam hewan hewan (salah (salah satu satu pendap pendapat at yang yang dikemu dikemukan kan pertama kali, sekarang tidak dianut lagi) (khotimah, 2016). o
Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tendon penyimpanan nitrogen meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme metab olisme lebih lanjut meskipun meskipun sangat kekurangan kekurangan nitrogen. nitrogen. Suatu cara mengklasifikasi alkaloid adalah didasarkan pada jenis cincin heterosiklik nitrogen yang terikat. Menurut klasifikasi ini alkalo alk aloid id dibeda dibedakan kan menjad menjadii piroli pirolidin din,, piperi piperidin din,, isoqui isoquinol nolin, in, quinolin, indol, koniina, nikotin, berberina Uji alkalo alkaloid id dilaku dilakukan kan dengan dengan cara melaru melarutka tkan n ekstra ekstrak k uji
sebanyak 2 mL diuaplam dalam cawan porselin hingga dapat residu. Residu Res idu kemudi kemudian an dilaru dilarutka tkan n dengan dengan 5 mL HCl 2N. Larutan Larutan yang yang didapat kemudian dibagi ke dalam 3 tabung reaksi. Tabung pertama ditambahkan dengan HCl 2N yang berfungsi sebagai blanko. Tabung kedua ditambahkan perekasi Dreagendroff sebanyak 3 tetes dan tabung ketiga ket iga ditamb ditambahk ahkan an pereak pereaksi si Mayer Mayer sebany sebanyak ak 3 tet tetes. es. Terbent erbentuk uk en enda dapa pan n jing jingga ga pada pada tabu tabung ng ke kedu duaa da dan n en enda dapa pan n pu puti tih h hi hing ngga ga ke keku kuni ning ngan an pa pada da tabu tabung ng ke keti tiga ga menu menunj njuk ukka kan n
ad adan anya ya alkal alkaloi oid d
(Khotimah, 2016). b) Flavonoid Flav Flavon onoi oid d meru merupa paka kan n ke kelo lomp mpok ok fe feno noll de deng ngan an sebua sebuah h ci cinc ncin in aromatik dan satu atau lebih gugus hidroksil yang tersebar di alam. Senyawa fenol cenderung larut dalam air karena kare na paling sering dijumpai bergabung dengan gula gula (glikosida) dan biasanya terdapat dalam rongga sel. Kurang lebih dua ribu jenis golongan flavonoid tersebar di alam (Goldber (Gold berg, g, 1996). 1996). Flavonoid Flavonoid merupakan merupakan kelompok kelompok molekul molekul organik organik yang tersebar di hampir seluruh bagian tanaman. Hampir semua bagian tanaman yaitu daun, akar, kayu, tepung sari, nektar, bunga, buah dan biji dapat mengandung flav9onoid (Markham, 1988). Penyebaran jenis flavon fla vonoid oid terbesa terbesarr terdapa terdapatt pada pada angios angiosper permae mae (tumbu (tumbuhan han berbij berbijii
tertutup). Flavonoid mempunyai potensi sebagai antioksidan (Nurung, 2016). Flavonoid merupakan senyawa polifenol sehingga bersifat kimia senyawa fenol yaitu agak asam dan dapat larut dalam basa, dan karena merupakan senyawa polihidroksi (gugus hidroksil) maka juga bersifat polar sehingga dapat larut dalan pelarut polar seperti metanol, etanol, aseton, air, butanol, dimetil sulfoksida, dimetil formamida. Disamping itu dengan adanya gugus gugus glikosida glikosida yang terikat terikat pada gugus flavonoid sehingga cenderung menyebabkan flavonoid mudah larut dalam air. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, biru, dan se seba baga gaii zat zat berw berwar arna na kuni kuning ng ya yang ng di dite temu muka kan n da dala lam m tu tumb mbuh uh-tumbuhan. Perkembangan pengetahuan menunjukkan bahwa flavonoid term termas asuk uk sa salah lah satu satu ke kelo lomp mpok ok senya senyawa wa ar arom omat atik ik ya yang ng te term rmasu asuk k polifenol dan mengandung antioksidan antioksidan (Nurung, 2016). Flavonoid Flavo noid juga memiliki memiliki beberapa beberapa sifat seperti hepatoprot hepatoprotektif, ektif, antitrombotik, antiinflamasi, dan antivirus. Sifat antiradikal flavonoid terutama terhadap radikal hidroksil, anionsuperoksida, radikal peroksil, dan alkoksil. Senyawa flavonoid ini memiliki afinitas yang sangat kuat terhad ter hadap ap ion Fe (Fe diketa diketahui hui dapat dapat mengka mengkatali talisis sis beb beberap erapaa proses proses yang ang
meny menyeb ebab abka kan n
terb terben entu tuk kny nyaa
ra rad dik ikal al
beb ebas as). ).
Akti Aktivi vita tass
antipe ant iperok roksid sidatif atif flavono flavonoid id ditunj ditunjukk ukkan an melalu melaluii potens potensiny inyaa sebaga sebagaii pengkelat (Nurung, 2016) 2016).
Gambar 2. Struktur Flavonoid Flavonoid merupakan golongan fenol terbesar yang senyawa
yang terdiri dari C6-C3-C6 dan sering ditemukan diberbagai macam tumbuhan dalam bentuk glikosida atau gugusan gula bersenyawa pada satu atau lebih grup hidroksil fenolik. Flavonoid merupakan golongan meta me tabo boli litt se seku kund nder er yang yang di disi sint ntes esis is da dari ri as asam am pi piru ruva vatt mela melalu luii metabolisme asam amino. Flavonoid adalah senyawa fenol, sehingga warnanya berubah bila ditambah basa atau amoniak. Terdapat sekitar
10 jenis flavonoid flavonoid yaitu antosianin, antosianin, proantosianidi proantosianidin, n, flavonol, flavonol, flavon, flavon, glikoflavon,
biflavonil,
khalkon,
auron,
flavanon,
dan
isoflavon.Pemeriksaan golongan flavonoid dapat dilakukan dengan uji warn wa rnaa ya yait itu u fi fito toki kimi miaa un untu tuk k mene menent ntuk ukan an ke kebe berad radaan aan senya senyawa wa golong gol ongan an flavono flavonoid id dan uji adanya adanya senyaw senyawaa polife polifenol nol (Setyo (Setyowat wati, i, Ariani,, Ashadi Ariani Ashadi,, Putri, Putri, & Mulyan Mulyani, i, 2014). 2014). Uji kebera keberadaa daan n senyawa senyawa flavonoid dari dalam sampel digunakan uji Wilstatter, uji Bate-Smith, dan uji dengan NaOH 10%. Sedangkan uji adanya senyawa polifenol dilaku dil akukan kan dengan dengan laruta larutan n penamb penambaha ahan n FeCl3 FeCl3 adapun adapun uji tersebu tersebutt secara lengkap sebagai berikut. Berikut penjelasan beberapa cara yang biasa ditempuh dalam skrining fitokimia. Pemeriksaan golongan flavon fla vonoid oid dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan uji warna warna yaitu yaitu fitokim fitokimia ia untuk untuk menentukan keberadaan senyawa golongan flavonoid dan uji adanya senyaw sen yawaa polife polifenol nol.. Uji kebera keberadaa daan n senyaw senyawaa flavono flavonoid id dari dari dalam dalam sampel digunakan uji Wilstatter, uji Bate-Smith, dan uji dengan NaOH 10%.. Sedang 10% Sedangkan kan uji adanya adanya senyaw senyawaa polife polifenol nol dilaku dilakukan kan dengan dengan larutan penambahan FeCl3 adapun uji tersebut secara lengkap sebagai berikut (Khotimah, 2016) : o Uji Wilstatter Isolat ditambahakan 2-4 tetes HCl pekat dan 2-3 potong kecil lo loga gam m Mg. Mg. Peru Peruba baha han n warna warna te terj rjad adii di diam amat atii da dari ri ku kuni ning ng tu tuaa o
menjadi orange Uji Bate-Smith Isolat ditambahkan HCl pekat lalu dipanaskan dengan waktu 15 menit di atas penangas air. air. Reaksi positif positif jika memberikan memberikan warna
o
merah Uji dengan NaOH 10% Isolat ditambahkan pereaksi NaOH 10% dan reaksi positif apabila terjadi perubahan warna yang spesifik
o
Uji Golongan Polifenol Isolat Isol at ditamb ditambahk ahkan an laruta larutan n FeCl3 FeCl3 10% dalam dalam akuade akuades. s. Reaksi Reaksi positif jika memberikan warna hijau, merah, ungu, biru, atau hitam yang kuat.
c) Tanin Tanin adalah kelas utama dari metabolit sekunder yang tersebar luas pada tanaman. Tanin merupakan polifenol (dengan rasa pahit atau
sepat) yang larut dalam air dengan berat molekul biasanya berkisar 1000-3000. Tanin merupakan zat organik yang sangat kompleks dan terdir ter dirii dari dari senyaw senyawaa fenoli fenolik. k. Tanin anin terdiri terdiri dar darii sekelo sekelompo mpok k zat-zat zat-zat kompleks yang terdapat secara meluas dalam dunia tumbuh-tumbuhan, antara lain terdapat pada bagian kulit kayu, batang, daun dan buah buahan (Ishak, 2018).
Gambar 3. Struktur Senyawa Tanin
Tanin anin meru merupa paka kan n se seny nyaw awaa ya yang ng umum umum te terd rdap apat at da dala lam m tumbuhan berpembuluh, memiliki gugus fenol, rasa sepat dan mampu menyamak kulit karena kemampuannya menyambung-silang protein. Tanin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer kompleks yang tak larut dalam air. Secara kimia, tanin dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu tanin terkondensasi dan tanin terhidrolisis. Tanin terkondensasi secara biosintesis dapat dianggap terbentuk dengan cara konden kon densasi sasi kateki katekin n tungga tunggall yang yang memben membentuk tuk senyaw senyawaa dimer dimer dan kemudian oligomer yang lebih tinggi. Tanin terhidrolisis mengandung ik ikat atan an ester ester ya yang ng terh terhid idro roli lisi siss jika jika di didi dihk hkan an da dala lam m as asam am en ence cer r (Harbo (Ha rborne rne,, 1987). 1987). Tanin anin diiden diidentif tifika ikasi si dengan dengan cara pengen pengendap dapan an menggunakan larutan gelatin 10%, campuran natrium-gelatin, besi (III) klorida 3% dan timbal (II) asetat 25% (Susanti, 2012). d) Saponin Sapo Saponi nin n be beras rasal al da dari ri ba baha hasa sa latin latin sapo sapo ya yang ng be bera rarti rti sabun sabun karena kar ena sifatny sifatnyaa menyer menyerupa upaii sabun. sabun. Saponi Saponin n adalah adalah senyawa senyawa aktif aktif permukaan yang kuat, menimbulkan busa jika dikocok dengan air. Saponi Sap onin n berpo berpoten tensi si sebaga sebagaii antimi antimikro krobia bia.. Dua jenis jenis saponin saponin yang yang dikena dik enall yaitu yaitu glikos glikosida ida triterp triterpeno enoid id alkoho alkoholl dan glikos glikosida ida struktu struktur r st stero eroid id.. Agli Agliko konn nnya ya diseb disebut ut sapog sapogen enin in ya yang ng di dipe pero role leh h de deng ngan an hidrolisis dalam asam atau menggunakan enzim. Berdasarkan struktur aglikonnya atau sapogenin, saponin dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe steroid dan triterpenoid. Kedua senyawa tersebut memiliki
hubungan glikosidik pada atom C-3 dan memiliki asal usul biogenetika yang yan g sama lewat asam mevalon mevalonat at dan satuan – satuan
isopre isoprenoi noid d
(Deskripsi, Taksonomi, Wangi, & Lanka, 2009). Saponin larut dalam air memben membentuk tuk buih buih seperti seperti buih buih sabun, sabun, hal ini diseba disebabka bkan n karena karena saponin mempunyai amphiphilik. Ikatan glikosida pada saponin cukup stabil, tetapi dapat putus secara kimia oleh asam kuat dalam air.
Gambar 4. dan 5. Struktur Saponin Steroid dan Saponin Triterpenoid
Identifikasi saponin dapat dilakukan dengan mengocok ekstrak bersama air hangar di dalam tabung ta bung reaksi dan akan timbul busa yang dapat bertahan lama, setelah penambahan HCl 2 N busa tidak hilang (Susanti, 2012). e) Ter erpe peno noid id dan dan Ste Stero roid id Terpen erpenoi oid d meru merupa paka kan n
ko komp mpon onen en-k -kom ompo pone nen n
tu tumb mbuh uhan an
ya yang ng
memp me mpun unya yaii bau bau dan dan dapa dapatt di diis isol olas asii da dari ri ba baha han n na naba bati ti de deng ngan an penyulingan yang disebut minyak atsiri. Minyak atsiri yang berasal dari bunga pada awalnya dikenal dari penentuan struktur secara sederhana, ya yait itu u de deng ngan an pe perb rban andi ding ngan an atom atom hi hidr drog ogen en da dan n at atom om ka karb rbon on da dari ri senyawa terpenoid yaitu 8:5 dan dengan perbandingan tersebut dapat dikatakan bahwa senyawa tersebut adalah golongan terpenoid. Terpen adalah ada lah suatu suatu senyaw senyawaa yang yang tersusu tersusun n atas atas isopre isoprene ne CH2=C( CH2=C(CH3 CH3))CH=CH2 dan kerangka karbonnya dibangun oleh penyambungan dua atau atau lebih lebih satua satuan n C5 in ini. i. Terpen erpenoi oid d terdi terdiri ri at atas as be bebe berap rapaa maca macam m senyawa seperti monoterpen dan seskuiterpen yang mudah menguap, diterp dit erpen en yang yang sukar sukar mengua menguap, p, dan triterp triterpen en dan sterol sterol yang yang tidak tidak menguap. Secara umum senyawa ini larut dalam lemak dan terdapat dalam dal am sitopla sitoplasma sma sel tumbuh tumbuhan. an. Biasan Biasanya ya senyaw senyawaa ini diekst diekstrak raksi si dengan den gan menggu menggunak nakan an petrol petroleum eum eter, eter, eter, eter, atau klorof kloroform orm.. Steroi Steroid d merupakan senyawa triterpen yang terdapat dalam bentuk glikosida. Uji tr trit iter erpe peno noid id dila dilaku kuka kan n de deng ngan an ca cara ra mela melaru ruta tan n uj ujii se seba bany nyak ak 2 mL
diuapkan. Residu yang diperoleh dilarutkan dalam 0,5 mL kloroform, lalu lalu ditam ditamba bah h de deng ngan an 0,5 0,5 mL asam asam as aseta etatt an anhi hidr drat at.. Se Selan lanju jutn tnya ya,, campuran ini ditetesi dengan 2 mL asam sulfat pekat melalui dinding tabung tab ung terseb tersebut. ut. Bila Bila terbent terbentuk uk warna warna hijau hijau kebiru kebiruan an menunj menunjukk ukkan an adanya sterol. Jika hasil yang diperoleh berupa cincin kecokelatan atau violet pada violet pada perbat perbatasan asan dua pelaru pelarut, t, menunj menunjukk ukkan an adanya adanya terpeno terpenoid id (Khotimah, 2016).
Gambar 6. Struktur Terpenoid Steroid adalah molekul kompleks yang larut di dalam lemak
dengan 4 cincin yang saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol yang merupakan steroid alkohol. Kolesterol merupakan sterol ste rol utama utama pada pada jaringa jaringan n hewan. hewan. Koleste Kolesterol rol dan senyaw senyawaa turuna turunan n esternya, estern ya, dengan dengan lemaknya lemaknya yang berantai panjang panjang adalah komponen komponen penting dari plasma lipoprotein dan dari membran sel sebelah luar. Memb Me mbra ran n se sell tumb tumbuh uhan an meng mengan andu dung ng je jeni niss ster sterol ol la lain in te teru ruta tama ma stigmasterol stigm asterol yang berbeda dari kolesterol kolesterol hanya dalam ikatan ganda di antara karbon 22 dan 23 (Putranti, 2013). Steroid Stero id memiliki memiliki kerangka kerangka dasar berupa cincin siklopentana siklopentana perhidrofenantren, biasanya senyawa ini terdapat dalam bentuk bebas da dan n se seba baga gaii glik glikos osid idaa sederh sederhan ana. a. Stero Steroid id ba bany nyak ak te terd rdap apat at da dala lam m tumbuhan tingkat tinggi maupun tumbuhan tingkat rendah. Cara untuk mend me ndet etek eksi si
se seny nyaw awaa
ini ini
ya yait itu u
de deng ngan an
meng menggu guna naka kan n
pe pere reak aksi si
Lieberman-Burchard yang disemprotkan asam sulfat pekat, anhidrida asetat dan kloroform (Utami, 2016).
Gambar 7. Struktur Steroid
Bhat et al. (2009) mengklasifikasikan sterol menjadi beberapa golongan sebagai berikut: - Zoos Zooste tero rol, l, merup merupak akan an stero steroll ya yang ng terda terdapa patt pa pada da hewan hewan.. Contoh Contoh -
5α- cholestan-3β-cholestan-3β-ol. Fito Fitost ster erol ol,, mer erup upak akan an ster stero ol yan ang g te terd rdap apat at pa pad da tu tumb mbu uha han. n. Contoh stigmasterol.
-
Myco Mycost ster erol ol,, meru merupa paka kan n ster sterol ol yang yang di dite temu muka kan n pa pada da ye yeas astt da dan n fungi. Contoh mycosterol. Marin Marinee st stero erol, l, merup merupak akan an sterol sterol yang yang ditemu ditemuka kan n pa pada da orga organi nism smee
laut (Putranti, 2013). f) Kuinon Kuinon Kuin on adalah senyawa berwarna dan mempunyai mempunyai kromofor kromofor dasar seperti kromofor dasar pada benzokuinon, yang terdiri dari 2 gugus karbonil yang berkonjugasi dengan 2 ikatan rangkap. Kuinon untu ntuk
tuju tujuan an
iden identi tifi fika kasi si
di dib bag agii
menj menjad adii
4
kelo kelomp mpok ok,,
ya yait itu u
benzokuinon (kuinon dengan kromofor yang terdiri dari 2 gugus karbonil yang berkonjugasi karbonil berkonjugasi dengan dengan 2 ikatan ikatan rangkap rangkap karbon-karb karbon-karbon), on), naftok naf tokuin uinon, on, antrak antrakuin uinon on dan kuinon kuinon isopre isoprenoi noid. d. Tiga kelomp kelompok ok pertama biasanya terhidroksilasi dan bersifat senyawa fenol serta mungkin secara in vivo vivo terdap terdapat at dalam bentuk gabungan dengan gula sebagai glikosida atau dalam bentuk kuinon tanpa warna dan terkadang juga dalam bentuk dimer. Dengan demikian diperlukan hidrolisis asam untuk melepaskan kuinon bebasnya. Senyawa kuinon yang terdapat sebagaii glikosida sebaga glikosida mungkin larut sedikit sedikit dalam air, tetapi umumnya umumnya ku kuin inon on lebi lebih h muda mudah h laru larutt da dala lam m le lema mak k da dan n ak akan an te terd rdet etek eksi si da dari ri tumbuhan tumbuh an bersam bersama-sa a-sama ma dengan dengan karote karotenoi noid d dan klorof klorofil il (Putra (Putranti nti,, 2013).
Gambar 8. Struktur senyawa kuinon
g) Polife fen nol
Fenolik merupakan senyawa kimia yang memilik cincin aromatik berikatan dengan kelompok hidroksil (-OH). Senyawa fenolik tersebut terse but dapat meredam reaksi berantai radikal bebas yang terjadi di dalam tubuh (Ishak, 2018). Feno Fenoll ad adal alah ah se seny nyaw awaa ya yang ng be beras rasal al da dari ri tu tumb mbuh uhan an ya yang ng mengandung cincin aromatik dengan satu atau 2 gugus hidroksil. Fenol cenderung mudah larut dalam air karena berikatan dengan gula sebagai glikosida gliko sida atau terdapat dalam vakuola sel (Harborne, (Harborne, 1987). Senyawa fenol biasanya terdapat dalam berbagai jenis sayuran, buah-buahan dan tanaman. Senyawa fenol diproduksi oleh tanaman melalui jalur sikimat dan metabo metabolis lisme me fenil fenil propan propanoid oid.. Bebera Beberapa pa senyaw senyawaa fenol fenol telah telah diketahui fungsinya. Misalnya lignin sebagai pembentuk dinding sel dan antosianin se seba baga gaii pigm pigmen en.. Namu Namun n be bebe bera rapa pa lainn lainnya ya ha hany nyaa sebata sebatass du duga gaan an sementara. sement ara. Senyawa Senyawa fenol diduga mempunyai mempunyai aktivitas aktivitas antioksidan antioksidan,, antitumor, antiviral, dan antibiotik. Semua senyawa fenol merupakan senyawa aromatik sehingga semua menunjukkan serapan kuat terhadap spektrum UV. Fenol dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu fenol se sede derh rhan anaa
dan dan
poli polife feno nol. l. Cont Contoh oh fe feno noll
se sede derh rhan anaa
or orsi sino nol, l, 4-
metilresolsin metil resolsinol, ol, 2- metilresolsin metilresolsinol, ol, resolsinol, resolsinol, katekol, katekol, hidrokuin hidrokuinon, on, pirogalol dan floroglusinol. Contoh polifenol adalah lignin, melanin dan tanin (Putranti, 2013).
Gambar 9. Struktur senyawa polifenol IX. ALAT ALAT DAN BAHAN BAHAN Alat : Bahan : Reagen Uji Fitokimia : Beaker glass - Jamu - H2SO42N - Ammonia encer Corong - Loloh - H2SO4 pekat - Aluminium klorida 1% Rak Tabung - Sabun - HC l 2 N - NaOH 1N Kompor List strrik - Aquades - Kloro rofo forrm - Ferriklorid rida 0,1% Pipet volume - Label - Dragendrof - AgNO3
Ball pipet Pipet tetes
- Kertas saring
- Anhidrat Asetat - Mayer&Wagner
Tabung reaksi
- Larutan FeCl3 5%
Reagen Uji Fenol :
- Foli Folinn-Ci Cica cate teau au - Etanol 96% - Na2CO35% - Asam Galat X. CARA KERJA KERJA A. Uji Fitokimia
1. Uji Alkaloid a. Dipipet 3 ml sampel b. Ditambahkan beberapa tetes asam sulfat 2N atau asam klorida 2N c. Dibagi larutan sampel menjadi 2 bagian d. Ditambahkan satu bagian dengan 1-2 tetes reagen Mayer dan Wagner e. Ditambahkan 1-2 tetes reagen Dragendorf ke dalam bagian yang lain f. Diamati perubahan yang terjadi g. Hasil positif bila terbentuk endapan merah-jingga dengan reagen Dragendorf dan terbentuk endapan putih kekuningan dengan reagen Mayer dan Wagner 2. Uji Terpenoid a. Dipipet 1 ml sampel b. Ditambahkan 2 ml kloroform c. Ditambahkan 10 tetes anhidrida asetat d. Ditambahkan 3 tetes asam sulfat pekat melalui dinding tabung e. Diamati perubahan yang terjadi f. Hasil positif jika terbentuk warna merah kemudian berubah menjadi biru dan hijau 3. Uji Saponin a. Dipipet 1 ml sampel b. Ditambahkan 10 ml air panas c. Dikocok kuat-kuat campuran selama 10 detik d. Diamati busa yang muncul selama 5 menit e. Ditambahkan 1 tetes HCl 2N
f. Diamati perubahan yang terjadi g. Hasil positif jika busa yang terbentuk tidak hilang 4. Uji Fenol a. Dipipet 1 ml sampel b. Ditambahkan 2 tetes larutan FeCl3 5% c. Diamati perubahan yang terjadi d. Hasil positif jika terbentuk warna hijau atau hijau biru 5. Uji Flavonoid
Flavonoid 1
a. Dipipet 0,5 ml sampel b. Ditambahkan 5 ml ammonia ammonia encer c. Ditambahkan 5 ml asam sulfat pekat d. Diamati perubahan yang terjadi e. Hasil positif jika terjadi perubahan warna menjadi kuning
Flavonoid 2
a. Dipipet 0,5 ml sampel b. Ditambahkan 5 tetes aluminium klorida 1% c. Diamati perubahan yang tejadi d. Hasil positif jika terjadi perubahan warna menjadi kuning 6. Uji Kuinon a. Dipipet 1 ml sampel b. Ditambahkan beberapa tetes NaOH 1N c. Diamati perubahan yang terjadi d. Hasil positif jika terbentuk warna kuning 7. Uji Tanin a. Dipipet 0,5 ml sampel b. Ditambahkan ferriklorida 0,1% c. Diamati perubahan yang terjadi d. Hasil positif jika terjadi perubahan warna menjadi kuning kehijauan atau cokelat kehijauan 8. Uji Clorin a. Dipipet 1 ml sampel b. Diteteskan 2 tetes AgNO AgNO3
c. Diamati perubahan yang terjadi d. Hasil positif jika terbentuk endapan putih
B. Uji Total Fenol
Preparasi Reagen
1. Pembuatan Na2CO3 5% a. Timbangan Timbangan 5 gram padatan Na2CO3 b. Larutan dalam breaker gelas dengan aquades ± 50 mL c. Pindahkan ke dalam labu takar volume 100 mL d. Encerkan dengan aqudes hingga tepat tanda batas 2. Pembuatan larutan induk asam galat 100 ppm a. Timbang 0,1 gram asam galat b. Larutkan dalam beaker gelas dengan aquades ± 50 mL c. Pindahkan ke dalam labu takar volume 100 mL d. Encerkan dengan aquades hingga tepat tanda batas
Uji Kandungan Total Fenol
1. Pembuatan kurva standar asam galat a. Buat deret konsentrasi asam galat dengan konsentrasi 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1,0 ppm dengan cara pengenceran dari larutan induk 100 ppm b. Ukur absorbansi masing-masing konsentrasi asam galat pada panjang gelombang 725 nm nm 2. Pengukuran absorbansi sampel a. Timbang 0,01 g sampel ekstrak bahan alam b. Tambahkan Tambahkan 2 mL etanol 96% c. Tambahkan 5 mL akuades d. Tambahkan Tambahkan 0,5 mL reagen Folin-Ciocalteau e. Inkubasi selama 5 menit f. Tambahkan 1 mL larutan Na2CO3 5% XI. HASIL PENGAMATAN PENGAMATAN A. Hasil Hasil pengama pengamatan tan jamu dan loloh 1. Jeni Jeniss ssam ampe pell : JJam amu u her herba ball bub bubuk uk gemu gemuk k seh sehat at
Exp Date
: Januari 2020
Hasil Pengamatan Nama Uji
Interpretasi Awal
Akhir
Alkaloid
-
Dragendorff
Kuning bening
Jingga
Positif
-
Mayer Wagner
Kuning bening
Jingga
Positif
Terpenoid
Kuning bening
Coklat
Positif
Saponin
Kuning bening
Tidak ada busa
Negatif
Fenol
Kuning bening
Coklat
Positif
Flavonoid
-
Flavonoid 1
Kuning bening
Tidak ada
Negatif
perubahan
-
Flavonoid 2
Kuning bening
Tidak ada
Negatif
perubahan
Kuinon
Kuning bening
Jingga
Positif
Tanin
Kuning bening
Jingga
Positif
Klorin
Kuning bening
Tidak ada
Negatif
endapan
2. Jenis Jenis sampe sampell Exp Date
: JJam amu u ber beras as ke kenc ncur ur (cair (cair)) pasa pasarr Ped Pedun unga gan n :-
Hasil Pengamatan Nama Uji
Interpretasi Awal
Akhir
Alkaloid
-
Dragendorff
Putih keruh
Hitam
Positif
-
Mayer Wagner
Putih keruh
Hitam
Positif
Putih keruh
Tidak ada
Terpenoid
Negatif
perubahan
Saponin
Putih keruh
Tidak ada busa
Negatif
Fenol
Putih keruh
Kuning
Putih keruh
Tidak ada
Positif
Flavonoid
-
Flavonoid 1
Negatif
perubahan
-
Flavonoid 2
Putih keruh
Tidak ada
Negatif
perubahan
Kuinon
Putih keruh
Tidak ada perubahan
Positif
Tanin
Putih keruh
Kuning
Positif
Klorin
Putih keruh
Tidak ada
Negatif
endapan
B. Hasil Hasil penga pengamata matan n sabun sabun orga organic nic C. Hasil Hasil pengamatan pengamatan Uji Total Total Fenol Fenol pada sampel sampel jamu a. Lamda ( ) maksimum yang digunakan adalah 725,00 nm b. Data Kurva Standar
Konsentrasi (ppm) Blanko Standar 1 Standar 2 Standar 3 Standar 4 Standar 5
c.
725,00 nm 725,00 nm -0,0014 -0,0014 0,0613 0,0614 0,0928 0,0928 0,2060 0,2059 0,2924 0,2921 Tabel 1. Data Kurva Standar
Kurva Standar
i b r o a s A s b n
o s t n s a K n e r i
Rata-Rata Abs -0,0014 0,0614 0,0928 0,2059 0,2923
Grafik 1. Kurva Standar
Maka, persamaan regresi yang digunakan yaitu : y = -0,0094 + 0,2874 d. Total otal Feno Fenoll Samp Sampel el Jamu Jamu Konsentrasi Total Fenol Sampel (mg/L)
Sampel
Abs 1
Abs 2
Ratarata Abs
Sampel jamu bubuk “gemuk sehat”
1,0153
1,0156
1,0154
3,5657
0,2601
0,2598
0,2599
0,9370
Sampel jamu cair beras kencur di Pasar Pedungan
Perhitungan : 1. Sampel Sampel jamu jamu bubuk bubuk “gemuk “gemuk sehat” sehat” merk merk Sidom Sidomuncul uncul a. Konsentr Konsentrasi asi Total Fenol Fenol Sampel Sampel (mg/L) (mg/L)
b. % TF (GAE (GAE)) ssam ampe pell
% TF (GAE) sampel
2. Sampel Sampel jamu jamu cair cair beras beras kencur kencur di Pasar Pasar Pedun Pedungan gan a. Konsentr Konsentrasi asi Total Fenol Fenol Sampel Sampel (mg/L) (mg/L)
b. % TF (GAE (GAE)) ssam ampe pell
XII. XI I. PEMB PEMBAH AHAS ASAN AN A. Samp Sampel el jam jamu u Uji skrining fitokimia adalah suatu tahap awal untuk mengidentifikasi
kandungan dari suatu senyawa dalam simplisia atau tanaman yang akan diuji. Fitokimia atau kimia tumbuhan mempelajari aneka ragam senyawa organik yang yan g dibent dibentuk uk dan yang yang terkan terkandun dung g dalam dalam suatu suatu tanama tanaman n yaitu yaitu mengen mengenai ai struktu stru kturr kimian kimianya, ya, biosin biosintet tetisn isnya, ya, penyeb penyebaran aran secara secara ilmiah ilmiah serta serta fungsi fungsi biologisnya dari suatu tanaman. Adapun prinsip dari uji skrininng fitokimia dilaku dil akukan kan berdas berdasark arkan an kompos komposisi isi kandun kandungan gan kimia kimia dalam dalam tumbuh tumbuhan an atau atau bagian yang memiliki senyawa target yang diamati atau dianalisis dan untuk itu pada uji skrining fitokimia dapat diketahui kandungan secara kualitatif kandungan kimia yang terdapat di dalam sampel dimana kita menggunakan uji tabu tabung ng da dan n itu itu term termas asuk uk ke keda dala lam m an anal alis isis is ku kual alit itati atiff de deng ngan an mela melaku kuka kan n penambahan reagen sehingga terjadi perubahan warna ataupun terjadi endapan (Kristianti dkk, 2008). Fitoki Fit okimia mia atau atau kadang kadang disebut disebut fitonu fitonutri trient ent,, dalam dalam arti arti luas luas adalah adalah segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasu ter masuk k sayura sayuran n dan buah-b buah-buah uahan. an. Fitoki Fitokimia mia biasan biasanya ya diguna digunakan kan untuk untuk
merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk unt uk fungsi fungsi normal normal tubuh, tubuh, tapi tapi memili memiliki ki efek yang yang mengun menguntun tungka gkan n bagi bagi keseha kes ehatan tan atau memili memiliki ki peran peran aktif aktif bagi bagi penceg pencegaha ahan n penyak penyakit. it. Penapi Penapisan san kimia kim ia merup merupaka akan n tahap tahap awal awal dari dari penger pengerjaan jaan secara secara kimia. kimia. Metode Metode yang yang diguna dig unakan kan harus harus bersif bersifat at sederh sederhana ana,, penger pengerjaa jaanny nnyaa cepat, cepat, menggu menggunak nakan an peralatan yang minimun, menggunakan reagen yang selektif terhadap suatu golo golong ngan an se seny nyaw awaa tert terten entu tu,, memi memili liki ki limi limitt de dete teks ksii ya yang ng re rend ndah ah da dan n memberikan informasi tambahan mengenai ada atau tidaknya gugus fungsi tertentu (Fera, 2012). Skri Sk rini ning ng fi fito toki kimi miaa
meru merupa paka kan n
ta taha hap p
pe pend ndah ahul ulua uan n
da dala lam m
sa satu tu
penelitihan fitokimia yang bertujuan umtuk memberikan gambaran tentang golongan senyawa yang terkadang dalam tanaman yang sedang diteliti atau sampel yang sedang diamati. Metode skrining skrining fitokimia fitokimia dilakukan dilakukan dengan melihat reaksi pengujian warna dengan menggunakan suatu pereaksi warna. Hal penting yang berperan penting dalam skrining fitokimia adalah pemilihan pelarut dan metode ekstraksi (Kristianti dkk, 2008). Metode skirining fitokimia dilakukan dengan melihat reaksi pengujian warna degan menggunakan menggunakan suatu pereaksi pereaksi warna. Hal penting penting yang berperan berperan penting dalam skring fitokimia adalah pemilihan pelarut dan metode ekstraksi (Kristi (Kr istiant antii dkk, dkk, 2008). 2008). Pendek Pendekata atan n fitoki fitokimia mia melipu meliputi ti analisi analisiss kualit kualitati atif f kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagian tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah dll).Terutama dll).Terutama kandungan metabolit sekunder yang bioaktif yaitu alkaloida, alkalo ida, antrakuinon antrakuinon,, flavonoida flavonoida,, glikosida glikosida jantung, jantung, saponin saponin (steroid (steroid dan hiterp hit erpeno enoid id ), tannin tannin (polife (polifenol nolat), at), minyak minyak atsiri atsiri (terpe (terpenoi noid) d) iridoi iridoid d dan sebag seb agai ainy nya. a. Deng Dengan an tu tuju juan an pe pend ndek ekat atan an skri skrini ning ng fito fitoki kimi miaa da dala lam m un untu tuk k mensurvei tumbuhan untuk mendapatkan kandungan bioaktif atau kandungan yang yan g bergun bergunaa untuk untuk pengob pengobatan atan (Robin (Robinso, so,199 1995). 5). Adapu Adapun n metode metode yang yang digunakan atau dipilih untuk melakukan skrining fitokimia harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain (Robinson,1995). a. Sederhana b. Cepat c. Dapat dilakukan dengan peralatan minimal d. Selektif terhadap golongan senyawa yang dipelajari
e. Bersifa Bersifatt semikuantit semikuantitatif atif yaitu memiliki batas kepekaan unuk senyawa
yang dipelajari. f.
Dapat memberikan keterangan tambahan ada/tidaknya senyawa dari golongan yang dipelajari.
Pada Pada pr prak akti tiku kum m ka kali li in inii sampe sampell ya yang ng di digu guna naka kan n un untu tuk k skri skrini ning ng uj ujii fitokimia adalah Jamu dengan Merk Gemuk Sehat, Loloh Beras Kencur. a. Jamu Obat
tradisional
menurut
PERMENKES
RI
No:
246/Menkes/Per/V/1990 terdiri dari 3 bentuk, yaitu jamu, herbal terstandar dan fitofarmaka. Jamu (empirical based herbal medicine) merupakan ciri khass dan warisan kha warisan berharga berharga dari dari turun turun temuru temurun n nenek nenek moyang moyang bangsa bangsa Indonesia yang biasanya belum melalui proses uji kelayakan. Sekarang ini penggunaan jamu dikalangan masyarakat semakin meningkat. Dalam penggunaannya, baik untuk menjaga kesehatan maupun untuk pengobatan kare karena na sa saki kit. t. In Inii menu menunj njuk ukka kan n ba bahw hwa, a, ja jamu mu se seba baga gaii ba bagi gian an da dari ri pengobatan tradisional, telah diterima oleh masyarakat Indonesia(Balitbangkes, 2014). Jamu Jam u adalah adalah obat obat yang yang berasal berasal dari dari bahan bahan tumbuh tumbuh-tu -tumbu mbuhan han,, he hewa wan, n, mine minera ral, l, sari sari atau atau campu campura ran n da dari ri ba baha hann-ba baha han n terseb tersebut ut ya yang ng digunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan pengalaman masyarakat (Ani (A nief ef,, 19 1991 91). ). Ja Jamu mu tela telah h digu diguna naka kan n secar secaraa lu luas as ol oleh eh masy masyar arak akat at Indonesia, hal tersebut didasarkan pada hasil Riset Kesehatan Dasar (2010) yang yan g menyat menyataka akan n bahwa bahwa penggu penggunaa naan n jamu jamu oleh oleh masyarak masyarakat at Indone Indonesia sia yaitu mencapai 50%. Khasiat jamu sebagai obat selama ini didasarkan pada pengalaman empirik yang telah berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Salah satu bentuk penyajian jamu yang ada di Indonesia diantaranya berupa jamu serbuk. Pengobatan dengan menggunakan jamu berbahan dasar das ar tanama tanaman n obat obat memili memiliki ki beberap beberapaa keuntu keuntunga ngan, n, yaitu yaitu relatif relatif aman aman untuk dikonsumsi jamu dan memiliki toksisitas yang rendah (Suharmiati dan Handayani, 2006). Alasan tersebut yang menyebabkan penggunaan jamu pada saat ini cenderung terus meningkat, baik di negara maju maupun negara berkembang. Berdasarkan Kemenkes-BPPT (2010) sampai saat ini sekitar 80% populasi penduduk dunia di negara berkembang masih menggunakan pengobatan tradisional, berupa ramuan bahan herbal yang di
Indonesia disebut dengan jamu, untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Jamu Jam u serbu serbuk k ya yang ng be bere reda darr da dan n di diko kons nsum umsi si ol oleh eh masy masyar arak akat at ha haru russ memenuhi memen uhi standar standar kualitas kualitas dan keamanannya keamanannya secara mikrobiolo mikrobiologis gis untuk untuk dikonsumsi. Hal tersebut didasarkan pada ketentuan dari BPOM sehingga jamu perlu di uji dan dianalisis kelayakan konsumsinya berdasarkan kualitas mikrobiologinya. Seperti halnya produk makanan, jamu serbuk umumny umu mnyaa mengan mengandun dung g bahan bahan nabati nabati yang yang dapat dapat terkont terkontami aminas nasii oleh oleh kapang. (Makfoeld, 1993). Samp Sampel el jamu jamu ya yang ng pe pert rtam amaa ad adal alah ah Jamu Jamu Gemu Gemuk k Se Seha hatt ya yang ng meru me rupa paka kan n Pr Prod oduk uk Ja Jamu mu Kema Kemasa san n da dari ri PT Sido Sidomu munc ncul ul.. Di Dima mana na komposisi dari jamu ini adalah Zingiberis aromaticae Rhizoma, Retrofracti Fruc Fructu tus, s,
Cari Carica caee
Folium lium,,
Cype Cyperi ri
Rhiz Rhizom omaa
Curc Curcu umae mae
Rhi hizo zoma ma
Kegunaannya Untuk mengobati pencernaan, melancarkan peredaran darah dan menambah nafsu makan sehingga badan menjadi gemuk dan sehat. Dalam Jurnal Jurnal (Silalahi, 2018) 2018) menyebutkan menyebutkan Zingiber Zingiber merupakan merupakan genus tung tungga gall pada pada tr trib ibee Zing Zingib iber erea eae, e, namu namun n memi memili liki ki ba bany nyak ak sp spes esie ies. s. Lempuyang (Zingiber spp.) merupakan spesies dari Zingiber yang telah lama lama dima dimanf nfaat aatka kan n oleh oleh masy masyara araka katt lo loka kall In Indo done nesia sia sebag sebagai ai ob obat at tradisional tradisi onal khususnya khususnya sebagai bahan jamu empuyang empuyang emprit emprit (Zingiber (Zingiber americans) dan lempuyang wangi (Zingiber aromaticum) selain digunakan sebagai obat juga digunakan sebagai sayur dan lalaban. Sebagai bahan obat tradisional tradisional lempuyang lempuyang gajah lebih sering digunakan dibandingkan dibandingkan dengan lempuyang lainya, sehingga dalam tulisan ini lebih difokuskan pada lempuyang gajah (Zingiber zerumbet). Pemanfaatan Zingiber zerumbet sebagai bahan obat berhubungan dengan kandungan metabolit sekun sek unde dern rnya ya.. Seba Sebaga gaii ba baha han n ob obat at rh rhizo izoma ma da dari ri Zing Zingib iber er zerum zerumbe bett digunakan sebagai antipiretik, anti implamasi, anti ulcer, analgesik, dan anti mikroba (Somchit et al. 2003). Rhizoma Zingiber zerumbet zer umbet dilaporkan mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, poliphenol dan essensial oil. Cabe Jawa (retrofracti Fructus Caricae Folium adalah Cabe jawa merupakan salah satu tanaman yang diketahui memiliki efek stimulant terhadap sel saraf sehingga mampu meningkatkan stamina tubuh. Efek hormonal dari tanaman ini dikenal sebagai afrodisiaka. Senyawa kimia ya yang ng be berp rpera eran n se seba baga gaii afrod afrodisi isiak akaa ad adala alah h tu turu runa nan n stero steroid id,, sapon saponin in,,
alkaloid, tannin dansenyawa lain yang dapat melancarkan peredaran darah. Bagian yang dimanfaatkan sebagai afrodisiaka adalah buahnya dan diduga senyaw sen yawaa aktif aktif yang yang berkha berkhasiat siataa afrodis afrodisiak iakaa di dalam dalam buahny buahnyaa adalah adalah senyawa piperine. (Pradipta, Kusumawardhana, & Herlambang, 2018) Cari Ca ricae cae Foli Folium um ad adal alah ah da daun un pa papa paya ya di dima mana na memi memili liki ki fu fung ngsi si meningkatkan nafsu makan. Dan curcuma ryzoma adalah jenis temulak. BahanBah an- bahan bahan tersebu tersebutt terkand terkandung ung dalam dalam produk produk jamu jamu kemasan kemasan merk merk Gemuk Sehat produksi dari PT. PT. Sidomuncul. Sampel jamu yang ke 2 yaitu Jamu Beras Kencur. Jamu beras kencur yang digunakan merupakan jamu tradisional yang dibuat dengan teknik tek nik manual manual dan tidak tidak mengan mengandun dung g bahan-b bahan-baha ahan n pengaw pengawet et lai lainny nnya. a. Jamu ini berbentuk cair. Komposisi dari Jamu ini adalah Beras, Kencur, dan Gula. Gula. Jamu Jamu gendon gendong g merupa merupakan kan ramuan ramuan bahan bahan herbal herbal segar segar yang yang terdiri dari dua atau lebih tanaman obat ini diproses secara sederhana tanpa melalui proses pemanasan, sehingga kandungan alaminya tetap terjaga . Jamu gendong beras kencur, dengan komposisi utamanya berupa beras dan rimpan rim pang g kencur kencur memili memiliki ki kandun kandungan gan senyawa senyawa fenoli fenolik k yang yang diketa diketahui hui dapat berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan dan komponen senyawa polifenol memiliki kemampuan untuk mengurangi keadaan sel yang rusak, ka kare rena na da dapa patt mena menang ngka kap p senya senyawa wa ra radi dika kall be beba bas, s, meng mengur uran angi gi stres stresss oksidatif, dan menurunkan ekspresi TNF-α penyebab kerusakan pada sel. Tanaman anaman kencur kencur masuk masuk dalam dalam family family Zingib Zingiberac eraceae. eae. Kencur Kencur banyak banyak dimanf dim anfaatk aatkan an sebagai sebagai obat obat sakit sakit gigi, gigi, obat obat gosok, gosok, antise antisepti ptik k dan lain sebagainya. Bagian akar rimpang yang banyak dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi, obat gosok dan lain sebagainya. Bagian rimpang mempunyai beberapa senyawa aromatik yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan dasar industri farmasi. Rimpang kencur mempuyai beberapa kandungan senyawa yang banyak dimanfaatkan pada pengobatan metode herbal. Senyawa yang terdapat pada kencur antara lain adalah pati (4,14 %), mineral (13,73 %) dan minyak atsiri (0,02 %) berupa asam metil kanil, dan penta dekaan, asam sinamik, borneol, kamphene, dan alkaloid. Bahan lain dari ampas adalah beras yang mempunyai nama latin Oryza sativa. Beras sangat banyak dikembangkan dan dikomsumi oleh masyarakat. masyar akat. Beras merupakan merupakan butir padi yang sudah dibuang kulitnya. kulitnya.
Beras Ber as mempun mempunyai yai kandun kandungan gan karboh karbohidr idrat at yang yang tinggi tinggi mencap mencapai ai 78,9 78,9 g/100 g bahan. Faktor-faktor yang menentukan hasil ekstraksi adalah jangka waktu sa sam mpel pel
kon onta tak k
den eng gan
cair cairan an
pe pen ngek gekstra straks ksii
(wak (waktu tu
ek ekst stra raks ksi) i),,
perbandingan antara jumlah sampel terhadap jumlah cairan pengekstraksi (jumlah bahan pengekstraksi), ukuran bahan dan suhu ekstraksi. Lama waktu ekstraksi berpengaruh terhadap kontak dengan sampel, sehingga titik jenuh larutan akan bertambah. Perbandingan jumlah pelarut dengan jumlah bahan berpengaruh terhadap efisiensi ekstraksi. Jumlah pelarut yang yan g berleb berlebiha ihan n tidak tidak akan akan mengek mengekstra strak k lebih lebih banyak banyak,, namun namun dalam dalam jumlah tertentu pelarut dapat bekerja optimal. Ekstraksi akan lebih cepat dilakukan pada suhu tinggi, tetapi hal ini dapat mengakibatkan beberapa komponen mengalami kerusakan. Penggunaan suhu 50°C menghasilkan ek ekst strak rak ya yang ng op opti timu mum m diba diband ndin ingk gkan an de deng ngan an suhu suhu 40 40°C °C da dan n 60 60°C °C (Khoirani, Nur, 2013). Adapun hasil skrining fitokimia pada sampel Jamu dan sabun yang didapatkan setelah dilakukan uji yaitu : 1.
Uji Alkaloid
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa yang tersebar luas hampir pada semua jenis tumbuhan. Semua alkaloid mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya bersifat basa dan membentuk cincin heterosiklik. Alkaloid kebanyakan bersifat racun, tetapi ada pula yang sangat berguna dalam pengobatan. Alkaloid merupakan senyawa tanpa warna, sering kali bersifat optik aktif, kebanyakan berbentuk kristal tetapi hanya sedikit yang berupa cairan (misalnya nikotin) pada suhu kamar (Sukar (Su karti, ti, 2018). 2018). Alkalo Alkaloid id berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii antiok antioksid sidan an yang yang dapat dapat menghaluskan dan mencerahkan kulit tubuh (Ningsih dkk., 2015). Peng Pengu ujian jian
alk alkalo aloid
in inii
di dila lak kuk ukan an
de deng ngan an
meng menggu gun nak akan an
reagen/pereak reagen /pereaksi si yaitu pereaksi Dragendrof Dragendroff, f, Mayer dan Wagner Wagner.. Hasil positif pereaksi Dragendrof yaitu endapan merah bata. Prinsip dari metode analisis ini adalah reaksi pengendapan yang terjadi karena adanya penggantian ligan. Atom nitrogen yang mempunyai pasangan elektron bebas pada alkaloid dapat mengganti ion iodo dalam pereaksi-pereaksi (Devi, Seprena, 2016).
Padaa uji dengan Pad dengan peraks peraksii Meyer Meyer laruta larutan n mengha menghasilk silkan an larutan larutan berwarna merah kecoklatan dan tidak terdapat endapan yang menandakan bahwa sampel negatif mengandung alkanoid. Pada uji alkaloid dengan pereaksi Mayer, diperkirakan nitrogen pada alkaloid akan bereaksi dengan den gan ion logam logam K+ dari dari kalium kalium tet tetraio raiodom domerk erkura urat(I t(II) I) memben membentuk tuk ko komp mple leks ks ka kali lium um-al -alka kalo loid id ya yang ng meng mengen enda dap p
de deng ngan an warn warnaa
pu puti tih h
kekuningan. Reaksi pada uji alkaloid ini dengan pereaksi Meyer adalah : HgCl2(aq) + 2KI(aq) HgI2(aq) + 2 KCl(aq) HgI2(aq) + 2 KI(aq) K2[HgI4](aq)
Padaa penguj Pad pengujian ian dengan dengan reagen reagen Dragend Dragendorf orf laruta larutan n berwar berwarna na merah kecokelatan kecokelatan dan terdapat endapan putih yang menandakan menandakan bahwa sa samp mpel el
posi positi tiff
meng mengan andu dung ng
al alko kolo loid id..
Pa Pada da
pe pemb mbua uata tan n
pe pere reak aksi si
Dragendorff, bismut nitrat dilarutkan dalam HCl agar tidak terjadi reaksi hidrolisis karena garam-garam bismut mudah terhidrolisis membentuk ion bismutil (BiO+), yang reaksinya sebagai berikut: Bi3+ + H2O BiO+ + 2H+ Reak Re aksi si hidr hidrol olisi isiss bismu bismuth th Agar Agar io ion n Bi3+ Bi3+ te tetap tap be berad radaa da dala lam m larutan, maka larutan itu ditambah asam sehingga kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri. Selanjutnya ion Bi3+ dari bismut nitrat bereaksi dengan kalium iodida membentuk endapan hitam Bismut(III) iodida yang kemudi kem udian an melaru melarutt dalam dalam kalium kalium iodida iodida berleb berlebih ih memben membentuk tuk kalium kalium tetraiodobismutat. Bi(NO3)3(aq) + 3KI(aq) BiI3 + 3KNO3(aq) BiI3(aq) + KI(aq) K[BiI4](aq)
Sampel Sam pel Jamu Jamu Gemuk Gemuk Sehat Sehat dilaru dilarutka tkan n dalam dalam etanol etanol dirend direndam am selama 24 jam kemudian disaring. Dan sampel Loloh Beras Kencur tanpa mere me rek k disa disarin ring g un untu tuk k meng menghi hila lang ngka kan n ampa ampass da dari ri ja jamu mu.. Se Sete telah lah itu, itu, ditambahkan 1 mL asam sulfat 2N ke dalam filtrat dan dikocok sampai terbent terb entuk uk dua lapisan lapisan.. Setelah Setelah itu didiam didiamkan kan beberap beberapaa menit menit hingga hingga terp terpisa isah. h. Pena Penamb mbah ahan an asam asam sulfa sulfatt 2N in inii be berfu rfung ngsi si un untu tuk k meng mengik ikat at
kembal kem balii alkalo alkaloid id menjad menjadii garam garam alkalo alkaloid id agar agar dapat dapat bereak bereaksi si dengan dengan pereaksi-pereaksi logam berat yaitu spesifik untuk alkaloid yang mengha men ghasil silkan kan komple kompleks ks garam garam anorg anorgani anik k yang yang tidak tidak larut larut sehingg sehinggaa terpisah terp isah dengan dengan metabo metabolik lik sekunde sekunderny rnya. a. Penamb Penambaha ahan n asam sulfat sulfat 2N meng me ngak akib ibatk atkan an laru laruta tan n terb terben entu tuk k menj menjad adii du duaa fa fase se ka kare rena na ad adan anya ya perbedaan tingkat kepolaran antara a ntara fase aquous yang polar dan kloroform yang relative kurang polar. Garam alkaloid akan larut pada lapisan atas, sedangkan lapisan kloroform berada pada lapisan paling bawah karena memiliki massa jenis yang lebih besar. Sedangkan pengocokan dengan kuat bertujuan untuk melaru melarutkan tkan senyawa-senyawa senyawa-senyawa pada tiap-tiap lapisan secara tepat dan sempurna. Lapisan yang terpisah diambil lapisan atas untuk diuji dengan pereaksi Meyer, Wagner Wagner dan Dragendorf. Dra gendorf. Lapisan Lap isan yang yang terleta terletak k pada pada bagian bagian atas (asam) (asam) dipipe dipipett dan dimasukkan ke dalam 2 buah tabung reaksi. Tabung reaksi pertama dita ditamb mbah ahka kan n 5 tete tetess pere pereak aksi si Meye Meyerr da dan n ta tabu bung ng re reak aksi si ke kedu duaa ditambahkan 5 tetes pereaksi Dragendorff. Adanya senyawa alkaloid dita ditand ndai ai de deng ngan an terbe terbent ntuk ukny nyaa en enda dapa pan n pu puti tih h pa pada da tabun tabung g re reak aksi si pertama dan timbulnya endapan berwarna coklat kemerahan pada tabung reaksi kedua (Devi, Seprena, 2016). Hasil yang didapatkan didapatkan Positif Positif pada sampel jamu gemuk gemuk sehat dan loloh beras kencur tanpa merk baik dengan menggunakan pereaksi Dragendroff dan Mayer. 2. Uji Uji T Ter erpe peno noid id Terpenoid erpenoid merupakan merupakan derivate derivate dehidrogen dehidrogenasi asi dan oksigenasi oksigenasi dari senyawa terpen. Terpen merupakan suatu golongan hidrokarbon yang yang bany banyak ak diha dihasi silk lkan an ol oleh eh tu tumb mbuh uhan an da dan n se seba bagi gian an he hewa wan. n. Identifikasi Ident ifikasi terpenoid dalam percob percobaan aan ini memberikan warna hijau saat ditambahkan H₂SO₄ pekat yang menandakan menandakan positif terpenoid. terpenoid. Perubahan warna tersebut disebabkan terjadinya reaksi oksidasi pada golong gol ongan an senyaw senyawaa terpeno terpenoid id melalu melaluii pemben pembentuk tukan an ikatan ikatan rangka rangkap p terkonjuga terko njugasi si (Sukarti (Sukarti dkk. 2018). Prinsip Prinsip reaksi dalam mekanisme mekanisme reaksi uji terpenoid adalah reaksi kondensasi atau pelepasan H ₂O dan penggabungan karbokation dan menyebabkan adisi a disi elektrofilik diikuti dengan pelepa dengan pelepasan san hydrog hydrogen. en. Gugus Gugus hidrog hidrogen en beserta beserta elektr elektronn onnya ya dilep ilepas as se seh hing ingga meng mengal alam amii perp perpan anja jan ngan gan kon onju jug gas asii ya yan ng
memp me mperl erlih ihat atka kan n ad adan anya ya cinc cincin in co cokl klat at (Nov (Nova, a, Clem Clemen entia tia.. 20 2016 16). ). Terpenoid/steroid berperan sebagai antioksidan potensial yang dapat melindungi kerusakan kulit (Damogalad, ( Damogalad, Edy, Edy, dan Supriati, 2013). Reak Re aksi si diaw diawal alii deng dengan an pr pros oses es as aset etil ilas asii gu gugu guss hi hidr drok oksi sill menggunak meng gunakan an asam asetat andhidrat. andhidrat. Gugus asetil yang merupakan merupakan gugus pergi yang baik akan lepas sehingga terbentuk ikatan rangkap. Se Sela lanj njut utny nyaa terj terjad adii pele pelepa pasa san n hy hydr drog ogen en be bese sert rtaa el elek ektr tron onny nya, a, mengak men gakiba ibatka tkan n ikatan ikatan rangka rangkap p berpin berpindah dah.. Senyaw Senyawaa ini mengal mengalami ami resonansi yang bertindak sebagai elektrofil atau karbokation. Serangan karbokation menyebabkan adisi elektrofilik diikuti dengan pelepasan hydrog hyd rogen. en. Kemudi Kemudian an gugus gugus hydrog hydrogen en besert besertaa elektro elektronny nnyaa dilepa dilepass ak akib ibat atny nyaa
se seny nyaw awaa
meng mengal alam amii
pe perp rpan anja jang ngan an
ko konj njug ugas asii
ya yang ng
memp me mperl erlih ihat atka kan n munc muncul ulny nyaa cinci cincin n co cokl klat. at. Se Seny nyaw awaa te terp rpen en da dan n turunannya telah banyak diisolasi dan diketahui mempunyai manfaat fisiologis fisiol ogis maupun maupun manfaat manfaat farmakologi farmakologis. s. Beberapa Beberapa senyawa senyawa terpen dengan molekul besar telah banyak dimanfaatkan, seperti kelompok karoten, Vitamin Vitamin A, dan politerpen (karet alam) (Sukarti dkk. 2018). Sejumlah 1 ml Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dicamp dic ampurk urkan an dengan dengan 2 mL klorof kloroform( orm(laru larutan tan tidak tidak berwar berwarna) na) lal lalu u tambahkan 10 tetes asam asetat glasial kemudian menambahkan 3 mL H2SO4 pekat pekat (laruta (larutan n tidak tidak berwar berwarna) na) memben membentuk tuk 2 lapisa lapisan n yakni yakni lapisan lapisa n atas berupa larutan larutan berwarna berwarna coklat coklat jernih sedangkan sedangkan lapisan lapisan bawah berwarna coklat kemerahan. Fungsi kloroform adalah untuk melarutkan triterpenoid yang mudah larut dalam pelarut organik karena klor klorof ofor orm m memi memili liki ki sif sifat at semip semipol olar ar.. Fung Fungsi si H2SO4 ada adalah lah untuk untuk mereduksi triterpenoid yang menghasilkan warna merah kecoklatan. Dalam Dal am penamb penambaha ahan n H2SO4 dikaren dikarenaka akan n agar agar proses proses reduks reduksii tidak tidak se secar caraa be besar sar sehin sehingg ggaa ak akan an meni menimb mbul ulka kan n le letu tupa pan-l n-let etup upan an ke keci cil. l. Setelah Setela h penambahan penambahan H 2SO4 pekat(larutan tidak berwarna) terbentuk 2 lapi lapisan san,, lapi lapisan san atas atas be berw rwar arna na co cokl klat at je jern rnih ih da dan n la lapi pisa san n ba bawa wah h berwarna coklat kemerahan, hal ini menunjukkan bahwa sampel menunj men unjukk ukkan an uji positi positiff mengan mengandun dung g triterp triterpeno enoid id (Devi, (Devi, Sepren Seprena, a, 2016). Hasil yang didapatkan negatif pada sampel loloh beras kencur. Hal ini dapat dapat dise disebab babkan kan karena karena pada pada sampel sampel sediki sedikitt mengan mengandun dung g
terpenoid sehingga tidak terjadi perubahan warna pada uji kualitatif .Dan hasil positif pada jamu gemuk sehat degan terjadinya perubahan warna dari kuning bening ke coklat.. coklat .. 3. Uji Uji Sapo Saponi nin n Saponin Sapo nin merupakan merupakan suatu glikosida glikosida dengan dengan gugus gugus hidroksil hidroksil pada molekulnya dengan rumus C32H18O7. Saponin mempunyai sifat sepertii sabun, sepert sabun, dimana dimana ketika ketika dilarutkan dilarutkan dalam air akan terbentuk terbentuk busa atau buih. Metode pengujian saponin dilakukan dengan menambahkan air air pa pana nass ke da dala lam m larut larutan an.. Tuj ujua uan n pe pend ndid idih ihan an in inii ad adal alah ah un untu tuk k memperbesar kelarutan saponin dalam air. Kemudian dikocok secara vertikal hingga terbentuk busa. Hal ini disebabkan saponin merupakan senyawa yang bersifat seperti sabun, dimana memiliki gugus hidrofil dan hidrof hidrofob ob yang yang dapat dapat bertin bertindak dak sebaga sebagaii permuk permukaan aan aktif aktif dalam dalam pembentukan busa (Indria, Ratna. 2009). saponin bermanfaat untuk mencegah mence gah kulit kering, mengencangkan mengencangkan kulit dan meratakan warna kulit (Yuliana, 2017). Penambahan Penam bahan HCl dilakukan dilakukan untuk untuk menguji menguji kestabilan kestabilan busa. Penambahan HCl dilakukan dalam jumlah yang sedikit karena apabila ditambahkan dalam jumlah yang banyak dapat menurunkan permukaan aktif sabun (Indria, Ratna. 2009). H
H
O
Gugus saponin
H
OH
H
O
O
H
HC
G ug ugu s s ap ap o on nin
H
Gambar 3. Gugus Saponin Glikosida berfungsi sebagai gugus polar dan gugus steroid dan terpenoid sebagai gugus nonpolar. nonpolar. Senyawa yang memiliki gugus polar dan nonpolar bersifat aktif permukaan sehingga saat dikocok dengan air, saponin dapat membentuk misel. Pada struktur misel gugus polar menghadap meng hadap keluar karena karena mengikat mengikat air (hidrofil) (hidrofil) sedangkan gugus nonpolar menghadap kedalam karena takut dengan air (hidrofob). Pada kondisi inilah saponin akan berbentuk busa (Khadijah. 2017). 1 ml sampel diuji dengan cara dimasukkan kedalam tabung reak reaksi si da dan n dita ditamb mbah ahka kan n 10 mL aq aqua uade dess ya yang ng te tela lah h di dipa pana nask skan an.. Selanjutnya larutan dikocok menimbulkan busa pada larutan berwarna ku kuni ning ng tetap tetapii bu busa sa ya yang ng di diha hasi silk lkan an tida tidak k da dapa patt be bert rtah ahan an la lama ma..
Timbulnya busa menunjukkan adanya glikosida dalam sampel. Namun uji positif untuk saponin adalah dengan terbentuknya busa yang stabil. Saponin dapat larut dalam air karena adanya gugus hidrofil (OH) yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air (Indria, Ratna. 2009). 200 9). Pada Pada uji saponi saponin n menggu menggunka nkan n sampel sampel Loloh Loloh Beras Beras Kencur Kencur tanpa merk dan Jamu Gemuk Sehat memberikan hasil yang negatif ditandai akibat tidak terbentuknya busa atau buih pada larutan. Hal ini menu me nunj njuk ukan an ba bahw hwaa dida didala lam m sampe sampell tida tidak k meng mengan andu dung ng sapon saponin in sehingga sehin gga tidak tidak terdapat terdapat busa sebagai indicator hasil positif positif pada uji kualitatif (Devi, Seprena, 2016). 4. Uji Fe Fenol
Fenolik memiliki cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksi (-OH) dan gugus-gugus lain penyertanya. Kelompok terbesar dar arii
se seny nyaw awaa
feno fe noli lik k
adal adalah ah flav flavan ano oid ak akan an te teta tapi pi pad adaa
uj ujii
fitokimianya, tidak terdapat senyawa flavanoid pada daun. Senyawa feno fenoli lik k yang yang ad adaa
kemu kemung ngki kina nan n se seny nyaw awaa fe feno noll se sepe pert rtii fe feno noll
monosiklik, fenil propanoid, polifenol (lignin, melanin, tannin), dan kuinon fenolik (Khadijah. 2017). Kandungan tambahan berbagai ekstrak bahan alam pada lulur tradisonal berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi kulit dari se sera rang ngan an radi radika kall beba bebas, s, se sepe pert rtii sina sinarr UV. Sa Sala lah h sa satu tu se seny nyaw awaa antiok ant ioksid sidan an yang yang dapat dapat berfun berfungsi gsi dalam dalam melind melindung ungii kulit kulit adalah adalah se seny nyaw awaa fenol fenolik ik.. Seny Senyaw awaa fe feno noli lik k meru merupa paka kan n in indi dika kato torr ad adan anya ya ak akti tivi vita tass anti antiok oksi sida dan n dala dalam m su suat atu u ba baha han n da dan n be bers rsif ifat at se seba baga gaii antioksidan kuat pada tumbuhan. Potensi kandungan senyawa fenolik yang tinggi dimiliki oleh tumbuhan. Semakin banyak senyawa fenolik yang yan g terkan terkandun dung g maka maka semaki semakin n tinggi tinggi pula pula aktivi aktivitas tas antiok antioksid sidan an (Kanza, 2016). Senyawa antioksidan merupakan suatu inhibitor yang digunakan untuk menghambat autooksidasi. Efek antioksidan senyawa fenolik dikarenakan sifat oksidasi yang berperan dalam menetralisasi radikal bebas (Sayuti dan Yenrina, Yenrina, 2015). Pengujian polifenol dilakukan dengan melakukan penambahan FeCl3. Peru Peruba baha han n warn warnaa terja terjadi di ke keti tika ka pe pena namb mbah ahan an Fe FeCl Cl3 3 ya yang ng bereaksi dengan salah satu gugus hidroksil yang ada pada senyawa
polifenol. Pada penambahan FeCl3 pada ekstrak uji menghasilkan merah atau warna hijau kehitaman yang menunjukkan bahwa sampel mengandun meng andung g senyawa senyawa polifenol. polifenol. Senya Senyawa wa fenol digunakan sebagai antioksidan antio ksidan untuk untuk mencegah mencegah oksid oksidasi asi dari asam lemak (Vermerr (Vermerris, is, 2006). Fungsi polifenol sebagai penangkap dan pengikat radikal bebas dari rusaknya ion – ion logam. Gugus hidroksil menyebabkan senyawa fenol mampu menangkap radikal bebas. Fenol menga mengamanka mankan n sel dari serangan senyawa oksigen reaktif seperti oksigen singlet, superoksida, radikal radik al peroksida, peroksida, radikal hidroksil hidroksil dan peroksinitr peroksinitrit it (Aini, (Aini, Kuratul, Kuratul, Dkk, 2014) Reak Re aksi si pe pered redam aman an radik radikal al be beba bass ol oleh eh po poli life feno nol. l. Aktivitas antioksidan antio ksidan senyawa polifenol polifenol berkaitan erat dengan dengan struktur struktur rantai sa samp mpin ing g da dan n ju juga ga su subs bsti titu tusi si pa pada da cinci cincin n aroma aromati tikn knya ya.. Akti Aktivi vita tass peredaman radikal bebas senyawa polifenol diyakini dipengaruhi oleh jumlah dan posisi hid hidrog rogen en fenol fenol dalam dalam moleku molekulny lnya. a. Aktivi Aktivitas tas antioksidan yang lebih tinggi akan dihasilkan pada senyawa fenol yang memp me mpun unya yaii ju juml mlah ah gu gugu guss hi hidr drok oksi sill ya yang ng lebih lebih ba bany nyak ak pa pada da in inti ti flavonoidnya (Aini, Kuratul, Dkk, 2014) Hasi Ha sill pe peng nguj ujia ian n fenol fenol menu menunj njuk ukka kan n po posi siti tiff ya yang ng di dita tand ndai ai dengan deng an adanya adanya perubahan warna biru kehitaman yang disebabkan karena fenol mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+ ditandai dengan warna biru kehitaman (besi (III) hesasianoferat) (Fajriati, Inarah, Dkk, 2018) Analisis kandungan senyawa fenolik pada sampel jamu dengan kemas emasan an (Gem (Gemuk uk Sehat ehat)) dan lo lolo loh h ber eras as ken encu curr ta tan npa mer erk k menunjukk menu njukkan an hasil yang positif positif mengandun mengandung g senyawa senyawa fenolik fenolik karena terbentuknya warna cokelat atau kuning. 5. Uji Uji Fl Flav avon onoi oid d
Gambar 4. Struktur Kimia Flavonoid Senyawa flavonoid adalah senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon yang tersusun dalam konfigurasi C 6-C3-C6, yaitu dua
cincin aromatik yang dihubungkan oleh 3 atom karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga. Flavonoid terdapat dalam semua tu tumb mbuh uhan an hija hijau u sehin sehingg ggaa da dapa patt di ditem temuk ukan an pa pada da setia setiap p ek ekstr strak ak tumbuhan (Markham, 1988). Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagaii deretan sebaga deretan senyawa senyawa C6-C3-C6, artinya kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C6 (cincin benzena tersubstitusi) disambungkan oleh rantai alifatik tiga karbon. Penelitian farmakologi terhadap senyawa flavonoid menunjukkan bahwa beberapa senyawa golongan flavonoid memper mem perlih lihatk atkan an aktivi aktivitas tas seperti seperti antifu antifungi ngi,, diureti diuretik, k, antihi antihistam stamin, in, antihipertensi, insektisida, bakterisida, antivirus dan menghambat kerja enzim. enz im. Kelas-k Kelas-kela elass yang yang berlai berlainan nan dalam dalam golong golongan an ini dibeda dibedakan kan berdasarkan cincin hetero siklik-oksigen tambahan dan gugus hidroksil yang tersebar menurut pola yang berlainan. Flavonoid sering terdapat sebagai glikosida. Golongan terbesar flavonoid berciri mempunyai cincin piran yang menghubungkan rantai tiga karbon dengan salah satu dari cincin benzene (Subanddono, 2006). Penggolon Peng golongan gan jenis flavonoid flavonoid dalam jaringan jaringan tumbuhan tumbuhan mula-mula mula-mula didasarkan kepada telaah sifat kelarutan dan reaksi warna. Kemudian diikuti diiku ti dengan dengan pemeriksaan pemeriksaan ekstrak tumbuhan tumbuhan yang telah dihidrolisi dihidrolisis, s, secara kromatografi satu arah dan pemeriksaan ekstrak etanol secara dua dua ar arah ah.. Akhi Akhirn rnya ya,, fl flav avon onoi oid d kr krom omato atogr graf afi. i.
Komp Kompon onen en
da dapa patt dipi dipisa sahk hkan an de deng ngan an ca cara ra
masi masing ng-ma -masin sing g
memb me mban andi ding ngkan kan kr krom omat atog ograf rafii
da dan n
di diid iden enti tifi fika kasi si
spek spektr trum um,,
de deng ngan an
de deng ngan an mema memaka kaii
senyawa pembanding yang sudah dikenal. Senyawa baru yang sudah ditemu dit emukan kan sewakt sewaktu u menela menelaah ah memerlu memerlukan kan pemerik pemeriksaan saan kimia kimia dan spektrum yang lebih terinci (Harborne, 1996). Flavonoid merupakan salah satu senyawa aktif pada tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri (Abdul, 2008). Struktur flavonoid memiliki hubungan dengan aktivitasnya sebagai antibakteri. Mekanisme Mekan isme flavonoid, flavonoid, seperti quercetin quercetin sebagian sebagian besar disebabkan disebabkan oleh oleh peng pengha hamb mbat atan an DNA DNA gy gyra rase se.. Soph Sophor oraf afla lavo vone ne G dan dan (-)(-)epigal epi galloc locatec atechin hin gallat gallatee tel telah ah diusul diusulkan kan dapat dapat mengha menghamba mbatt fungsi fungsi memb me mbra ran n si sito topl plas asma ma,, se seda dang ngka kan n lico licoch chal alco cone ness A dan dan C da dapa patt
menghambat meng hambat metabolisme metabolisme energi energi (Chusnie (Chusnie & Lamb, 2005)”(Gas 2005)”(Gas & Massa, 1907). a. Uji Fl Fla avono vonoid id 1
Ke dalam tabung reaksi dimasukkan sebanyak 0,5 ml sampel, kemudian ditambah 5 mL ammonia encer dan 5 mL asam sulfat pekat dan diamati (Indarto, 2010). Hasil uji flavonoid 1 menunjukkan hasil negatif yaitu terbentuk warna Kuning Bening pada Jamu Genuk Sehat dan Putih Keruh pada sampel Loloh Beras Kencur Ken cur.. Hal ini menand menandaka akan n bahwa bahwa dalam dalam kedua kedua sampel sampel tidak tidak terdapat senyawa flavonoid atau senyawa flavonoid berada dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga tidak dapat diamati secara kualitatif. b. Uji Uji Flav Flavon onoi oid d2
Ke dalam tabung reaksi dimasukkan sebanyak 0,5 ml sampel, kemudi kem udian an ditamb ditambah ah 5 tetes tetes alumin aluminium ium klorid kloridaa 1% dan diamat diamatii terjadinya perubahan warna (Indarto, 2010). Hasil uji flavonoid 2 sama dengan hasil uji flavonoid 1 yaitu menunjukkan hasil negatif yaitu terbentuk warna Kuning Bening pada Jamu Genuk Sehat dan Putih Keruh pada sampel Loloh Beras Kencur. Hal ini menandakan bahwa dalam kedua sampel tidak terdapat senyawa flavonoid atau senya sen yawa wa fl flav avon onoi oid d be berad radaa da dala lam m ju juml mlah ah ya yang ng sanga sangatt sedik sedikit it sehingga tidak dapat diamati secara kualitatif. kualitatif. Suatu sampel yang meng me ngan andu dung ng fl flav avon onoi oid, d, bi bila la di direa reaks ksik ikan an de deng ngan an Al AlCl Cl3 akan terb terben entu tuk k warn warnaa ku kuni ning ng,, ha hall in inii te terja rjadi di ka karen renaa te terb rben entu tukn knya ya senyawa kompleks antara flavonoid f lavonoid dengan AlC AlCll3.
Gambar 5. Kompleks AlCl3 dengan flavonoid Sumber : Indarto, 2010
Flav Flavon onoi oid d term termas asuk uk da dari ri se seny nyaw awaa fe feno nol. l. Bila Bila fe feno noll direaksikan dengan basa akan terbentuk warna yang disebabkan terjadinya sistem konjugasi dari gugus aromatik (Indarto, 2010). 6. Uji Ku Kuinon
Gambar 6. Struktur Senyawa Kuinon Kuinon Kuin on adalah senyawa berwarna dan mempunya mempunya kromofor dasar seperti kromofor pada benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil yang berkojugasi dengan dua dua ikatan rangkap karbon. karbon. Kuinon adalah senyawa dalam jaringan yang mengalami oksidasi dari bentuk kuinol menjadi kuinon. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan sebanyak 1 ml sampel, kemu kemudi dian an di dita tamb mbah ah 5 tete tetess NaOH NaOH 1N da dan n di diam amat atii te terj rjad adin inya ya perubahan
warna.
Penambahan
NaOH
berfungsi
mendep men deprot rotein einasi asi gugus fenol fenol pada pada kuinon kuinon sehingg sehinggaa
untuk
terbent terbentuk uk ion
enolat. Ion enolat tersebut akan mampu mengadakan resonansi antar elektron elektr on ikatan rangkap rangkap phi, phi, karena terjadinya resonansi ini ion enolat dapat menyerap cahaya tertentu dan memantulkan warna.
Gambar 7. Reaksi Pembentukan Enolat Hasil uji kuinon menunjukkan uji negatif yaitu warna sampel tetap putih keruh untuk Loloh Beras Kencur tanpa merk dan hasil positif pada sampel Jamu Gemuk Sehat karena kare na terbentuk warna jingga. Hal ini menandakan bahwa dalam sampel Loloh Beras Kencur tanpa merk tidak terdapat senyawa kuinon sedangkan sampel Jamu Gemuk sehat mengandung senyawa kuinon.
Kuinon merupakan senyawa yang berbentuk kristal, berwarna kuning, mudah terbakar, berbau tajam, beracun, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, sedikir larut dalam air dan larut dalam alkali, eter, dan alkoho alkohol. l. Sifat Sifat kimia kimia kuinon kuinon adalah adalah kecend kecenderu erung ngann annya ya untuk untuk menambah nukleofil, kuinon yang berbentuk dalam jumlah besar oleh mikroorganisme tanah. 7. Uji Tanin
Gambar 8. Struktur Kimia Tanin Tanin Tanin anin adalah adalah bebera beberapa pa antiok antioksid sidan an berjen berjenis is polifen polifenol ol (yang (yang mencegah atau mentralisasi efek radiakl bebas yang merusak) yang menyat meny atu u da dan n muda mudah h tero teroks ksid idas asii menj menjad adii asam asam ta tana nat. t. Tan anin in da dapa patt didefinisikan sebagai senyawa polifenol dengan berat molekul yang sa sang ngat at be besar sar ya yait itu u lebih lebih da dari ri 10 1000 00 g/ g/mo moll serta serta da dapa patt memb memben entu tuk k senyawa kompleks dengan protein. struktur senyawa tannin terdiri dari cincin cin cin benzen benzenaa (C6) yang yang berika berikatan tan dengan dengan gugus gugus hidrok hidroksil sil (-OH). (-OH). Tanin memiliki peranan biologis yang besar karena fungsinya sebagai pengendap protein dan penghelat logam. Oleh karena itu, tannin dipred dip rediks iksii dapat dapat berper berperan an sebagai sebagai antiok antioksid sidan an biolog biologis is (Noer (Noer dkk. dkk. 2018). Tan anin in ad adal alah ah se seny nyaw awaa an anor orga gani nik k ya yag g te terd rdir irii dari dari ca capu pura ran n senyawa polifenol kompleks, dibangun dari elemen C, H, dan O serta sering membentuk molekul besar dengan berat molekul lebih besar da dari ri 2.00 2.000. 0. Tan anin in ya yang ng terd terdap apat at ad adaa ku kuli litt ka kayu yu da dan n ka kayu yu da dapa patt berfungsi sebagai penghambat kerusakan akibat serangga dan jamur, karena memiliki sifat antiseptic. Dari struktur kimianya, tannin dapat digolongk digo longkan an menjadi menjadi dua macam yaitu tannin terhidrolisis terhidrolisis dan tannin terkondensasi (Noer dkk. 2018). Tanin terdiri dari sekelompok zat – zat kompleks yang terdapat secara meluas dalam dunia tumbuh – tumbuhan, antara lain terdapat pada bagian kulit kayu, batang, daun, dan buah – buahan. Ada
beberapa jenis tumbuhan yang mengandung seyawa tannin antara lain : tanaman tanam an pinang, pinang, tanaman akasia, akasia, gabus, gabus, bakau, pinus, pinus, papaya, papaya, dan gambir (Latifah, 2015). Ke dalam tabung reaksi dimasukkan sebanyak 0,5 ml sampel, kemudi kem udian an ditamb ditambahk ahkan an ferrikl ferriklori orida da 0,1% 0,1% dan diamati diamati terjad terjadiny inyaa perubahan warna. Penambahan Penam bahan FeCl3 be berfu rfung ngsi si se seba baga gaii sumb sumber er at atom om pu pusa sat, t, dimana tanin merupakan ligan yang membutuhkan atom pusat untuk membentuk memb entuk kompleks kompleks stabil, sehingga terbentukla terbentuklah h kompleks kompleks antara atom pusat Fe3+ dengan ligan tanin (Ratna Indria, 2013). Hasil uji tanin dari sampel Loloh Beras Kencur tanpa merk dan Jamu Gemuk Sehat dengan pereaksi FeCl 3 0,1 % menunjukkan uji positif yaitu warna larutan menjadi kuning untuk sampel s ampel Loloh Beras Kencur dan jingga untuk sampel Jingga. Hal ini terjadi karena adanya reaksi rea ksi reduks reduksii (Indar (Indarto, to, 2010). 2010). Hal ini menand menandaka akan n bahwa bahwa dalam dalam sampel Loloh Beras Kencur tanpa merk dan Jamu Gemuk Sehat yang diperiksa diper iksa mengandun mengandung g senyawa senyawa tanin. Pembentukan Pembentukan warna positif ini terjadi karena terbentuknya senyawa kompleks antara logam Fe dan tanin. tan in. Senyaw Senyawaa komple kompleks ks terbent terbentuk uk karena karena adanya adanya ikatan ikatan kovale kovalen n ko koor ordi dina nasi si an anta tara ra io ion n atau atau at atom om lo loga gam m de deng ngan an at atom om no nonl nlog ogam am.. Persamaan reaksi antara senyawa tanin dan FeCl 3 dapat dilihat sebagai berikut.
Gambar 9. Reaksi antara tanin dengan FeCl 3 Sumber : Latifah, 2015 Tan anin in meru merupa paka kan n go golo long ngan an se seny nyaw awaa po polif lifen enol ol,, po poli life feno noll mampu mereduksi besi (III) menjadi besi (II) (Budini, 1980). Hal ini
juga merupakan cara klasik untuk mendeteksi senyawa fenol, yaitu dengan den gan menamb menambahk ahkan an laruta larutan n besi(II besi(III) I) klorid kloridaa 1% dalam dalam air atau atau etanoll pada larutan cuplikan etano cuplikan menimbulkan menimbulkan warna hijau, merah, ungu, ungu, biru atau hitam (Indarto, 2010). Tanin Tanin berbentuk amorf dan tidak dapat dikristalaka dikri stalakan, n, dalam larutan air membentuk membentuk laurtan koloidal, koloidal, bereaksi dengan den gan asam, asam, dapat dapat memebn memebntuk tuk ikatan ikatan silang silang yang yang stabil stabil dengan dengan protein dan binpolimer. binpolimer.
8. Uji Klorin
Gambar 10. Struktur Senyawa Klorin Klorin sangat mudah larut dalam air, bersifat sangat reaktif dan merupakan jenis oksidator kuat yang mudah bereaksi dengan berbagai unsur lain, dalam suhu kamar berbentuk gas. Pada suhu -34 0C klorin berbentuk cair, pada suhu -1300C berbentuk padatan kristal kekuningan dan bersifat mudah larut dalam air (Hasan, 2006). Ke dalam tabung reaksi dimasukkan sebanyak 1 ml sampel, kemudian ditambah 2 tetes AgNO 3 dan diamati terbentuknya endapan putih. Hasil uji kuinon menunjukkan uji negatif yaitu tidak terbentuk endapan putih pada sampel masker maupun lulur, hal ini menandakan bahwa sampel tidak mengandung klorin atau kadar klorin dalam sa samp mpel el sanga sangatt sedik sedikit it sehin sehingg ggaa tida tidak k da dapa patt di diid iden enti tifi fika kasi si se secar caraa kualitatif.
Reaksi pengendapan akan terjadi bila senyawa klorida dalam suasana netral atau sedikit basa direaksikan dengan larutan baku perak nitrat (AgNO3) (Wahyu Tilawati dkk, 2013). Reaksinya adalah sebagai berikut :
Ag+ + Cl- AgCl (endapan putih)
Menurut Adiwisastra (1989) klorin dalam tubuh manusia dapat mengan men ganggu ggu keseha kesehatan tan,, dapat dapat menyeb menyebabk abkan an penyak penyakit it maag maag dalam dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang secara akumulatif akan menyebabkan penyakit kanker hati dan ginjal. Dari hasil skrining skrining fitokimia pada sampel Loloh Beras Kencur Kencur tanpa merk merk dan Jamu Gemuk Gemuk Sehat, Sehat, ditemukan ditemukan Hasil Negatif Negatif pada kedua sampel Sehingga terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kandungan kimia dalam tanaman yang terkandung dalam sampel loloh Beras Ber as Kencur Kencur dan Jamu Jamu tersebu tersebut, t, sepert sepertii kesubu kesuburan ran tanah tanah tempat tempat tumbuh tumb uh (kandungan (kandungan zat makanan), makanan), iklim lingkungan, lingkungan, waktu panen, umur, umu r, cara pengol pengolaha ahan n dan sebaga sebagainy inya. a. Sehing Sehingga ga pengol pengolaha ahanny nnyaa memerlukan perlakuan khusus, selain keseragaman dosis juga perlu adan adany ya
st stan anda dari risa sasi si
agar agar
man manfa faat at
da dan n
ke keam aman anan ann nya
da dap pat
diperhitungkan layaknya obat modern. B. Sampel Sampel sab sabun un org organi anicc C. Uji Total Total Fenol Fenol pada pada sampel sampel Jamu Jamu XIII XI II.. SIMP SIMPUL ULAN AN Berd Be rdasa asark rkan an pr prak akti tiku kum m Uj Ujii Fito Fitoki kimi miaa da dan n Uj Ujii Tot otal al Fe Feno noll pa pada da
beberapa sampel jamu dan sabun organic organic dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada Sampel Sampel 1 (jamu bubuk bubuk gemuk gemuk sehat) didapa didapatkan tkan hasil hasil positif positif pada pada uji alkaloid, alkalo id, terpenoid, terpenoid, fenol, kuinon, kuinon, dan tanin. tanin. Didapatkan Didapatkan hasil uji negatif pada uji saponin, flavonoid, dan klorin. klorin. 2. Pada Pada Sampel Sampel 2 (jamu beras beras kencur kencur cair) cair) didapatk didapatkan an hasil hasil positif positif pada uji alkaloid, fenol, dan tanin. Didapatkan hasil uji negatif pada uji saponin, flavonoid, dan klorin, terpenoid, kuinon dan klorin. 3. Pada Sampel Sampel 3 (sabun (sabun organic organic bengkuang bengkuang kencur kencur)) didapatkan didapatkan hasil hasil negatif negatif pada uji alkaloid, terpenoid, fenol, flavonoid, dan kuinon. Hasil positif pada uji tanin dan klorin.
4. Pada Pada Sampel Sampel (sabun (sabun organ organic ic belimb belimbing ing wulu wuluh h kelor) kelor) dida didapat patkan kan hasi hasill negatif pada uji alkaloid, terpenoid, tanin, klorin, dan kuinon. Hasil positif pada fenol dan flavonoid. 5. Pada Pada Sampel Sampel 4 (lidah (lidah buaya buaya kayu manis) manis) didapat didapatkan kan hasil hasil negatif negatif pada semua uji. Lanjut jutin in sim simpul pulan an sabu sabun n dst dstt… t… 6. Lan 7. Berdasarkan Berdasarkan hasil hasil praktikum praktikum uji Total Fenol Fenol dengan dengan menggunaka menggunakan n sampel jamu bubuk “gemuk sehat” dan jamu cair beras kencur di Pasar Pedungan, diperoleh hasil bahwa kadar total fenol sampel jamu bubuk “gemuk sehat” merk Sidomuncul adalah 8,8 x 10 -4 % dan kadar total fenol sampel jamu cair beras kencur di Pasar Pedungan adalah 2,3 x 10 -4 %. XIV XI V.
DAFT DAFTAR AR PUST PUSTAK AKA A
I G.A. G.A. Wita Kusuma Kusumawat wati, i, I Putu Putu Darmaw Darmawija ijaya, ya, I.B.A. I.B.A. Yoge Yogeswa swara. ra. 2009. 2009. POTE PO TENS NSII
ANTI ANTIOK OKSI SIDA DAN N
LOLO LOLOH H
TEMP TEMPUY UYUN UNG G
(Son (Sonch chus us
ar arve vens nsis is L. L.)) SEBA SEBAGA GAII MINU MINUMA MAN N FUNG FUNGSI SION ONAL AL.. Pros Prosid idin ing g Seminar Nasional Prodi Biologi F. MIPA UNHI. terdapat dalam URL http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t! @file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_546890944922.pdf Ish Ishak, ak,
A.
(201 (2018) 8)..
ANALI NALISI SIS S
FIT FITOKIM OKIMIA IA DAN
UJI UJI
AKTIV KTIVIT ITAS AS
ANTIOKSIDAN BISKUIT BIJI LABU KUNING ( Curcubita sp. ) SEBAGAI SNACK SEHAT SEHAT. Khotimah, K. (2016). Skrining fitokimia dan identifikasi metabolit sekunder senyawa karpain pada ekstrak metanol daun Carica pubescens Lense & K. Koch DENGAN LC/MS (Liquid Chromatograph-tandem Mass Spectrometry). Nurung, S. H. H. (2016). PENENTUAN KADAR TOTAL TOTAL FENOLIK, FLA FL AVONO VONOID ID,, KECAMBAH
DAN DAN
KARO KAROTE TENO NOID ID
KACANG
HIJAU
EKST EKSTRA RAK K (vigna
MENGGUNAKAN SPEKTROFOMETER UV-VIS.
ETAN ETANOL OL
radiata
L.)
Putran Put ranti, ti, R. I. K. A. (2013) (2013).. SKRINI SKRINING NG FITOKI FITOKIMIA MIA DAN AKTIVI AKTIVIT TAS ANTI AN TIO OKSID KSIDAN AN
EKSTRA STRAK K
RUMP RUMPUT UT
LAUT AUT
Sar Sargass gassu um
duplicatum dan Turbinaria ornata DARI JEPARA. JEPARA. Rahman Rah man,, H. A. (2016) (2016).. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ISOLAT KATEKIN GAMBIR GAMB IR (Uncaria (Uncaria gambier gambier Roxb.) Roxb.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus (Rattus no norv rveg egic icus us)) JANT JANTAN AN GALU GALUR R SPRA SPRAGU GUE E DAWL DAWLEY EY DENG DENGAN AN DIBERI BEBAN AKTIVIT AKTIVITAS AS FISIK MAKSIMAL. MAKSIMAL. Susanti,
A.
T.
(2012).
PENG PE NGHA HAMB MBA ATAN FRAKS RAKSII
PALIN ALING G
PENAPISAN AKTI AKTIVI VIT TAS AKT AKTIF
FITOKIMIA
DAN
α-GL α-GLUK UKOS OSID IDAS ASE E
EKSTR KSTRAK AK
MET METANOL NOL
UJ I DARI DARI
HERB HERBA A
MENIRAN (Phyllanthus niruri.). Utami, R. N. (2016). UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT PISANG RAJA (Musa paradisiaca var. Raja) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT JANTAN (Mus musculuss). Indarto Ind arto.. 2010. 2010. UJI KUALIT KUALITA ATIF DAN KUANTI KUANTIT TATIF GOLONG GOLONGAN AN SENYA SENY AWA ORGANIK DARI KULIT DAN KAYU KAYU
BAT BATANG
TUMBUHAN Artocarpus dadah Miq. Kristia Kri stiani, ni, A, N, N, S, dkk, dkk, 2008, 2008, “Buku “Buku Ajar Fitoki Fitokimia mia”, ”, Jurusan Jurusan Kimia Kimia Labo La borat rator orium ium Ki Kimi miaa Orga Organi nik k FMIP FMIPA, A, Univ Univers ersit itas as Ai Airl rlan angg ggaa ; Surabaya. Robinson. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Tinggi. ITB Press; Bandung. Latifah. Latifa h. 2015. 2015. Identifikasi Identifikasi Gologan Senyawa Senyawa Flavonoid Flavonoid dan Uji Aktivitas Aktivitas Antioksidan pada Ekstrak Rimpnag Kencur Kaempferia galangal L. dengan Metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil) Wahyu Ti Tilawati, lawati, Anita Agustina, Agustina, Sutaryono Sutaryono.. 2013. 2013. IDENTIFIKA IDENTIFIKASI SI DAN PENETAPAN KADAR KLORIN (Cl2) DALAM BERAS PUTIH DI PASAR
TRADISIONAL
KLEPU
DENGAN
METODE
ARGENTOMETRI. CERATA Journal Of Pharmacy Science
Inarah Fajriaty, Hariyanto IH, Andres, Risky Setyaningrum. 2018. SKRINING FITOKI FIT OKIMIA MIA DAN ANALIS ANALISIS IS KROMA KROMATO TOGRA GRAFI FI LAPIS LAPIS TIPIS TIPIS DARI EKSTRAK EKSTRAK ETANOL ETANOL DAUN BINTANGUR BINTANGUR (Calophyllu (Calophyllum m soulattri Burm. F.). Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol.7 Vol.7 No. 1, Juni 2018 Asmara Asm ara,, AP. AP. 2017. 2017. “ Uji Fitoki Fitokimia mia Senyaw Senyawaa Metabo Metabolit lit Sekund Sekunder er Dalam Dalam Ekstrak Metanol Bunga Turi Merah (Sesbania grandiflora L. Pers)”. Tersed ersedia ia
pa pada da
http http:// ://jo jour urna nal. l.ui uinn-al alau audd ddin in.ac .ac.i .id/ d/in inde dex. x.ph php/ p/alal-
kimia/article/download/2856/pdf_1. Diakes tanggal 24 Oktober 2019 Fajria Faj riati, ti, Inarah Inarah.. Dkk, Dkk, 2018. 2018. “SKRIN “SKRINING ING FITOKI FITOKIMIA MIA DAN ANALIS ANALISIS IS KROM KR OMA ATOGRA OGRAFI FI LAPI LAPIS S TIPI TIPIS S DARI DARI EKST EKSTRA RAK K ETAN ETANOL OL DAUN BINTANGUR BINTANGUR (Calophyllu (Calophyllum m soulattri soulattri Burm. Burm. F.)”. Tersedia pada
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=720000&val=10199&title=SKRINING%20FITOKIMIA %20DAN%20ANALISIS%20KROMATOGRAFI%20LAPIS %20TIPIS%20DARI%20EKSTRAK%20ETANOL%20DAUN %20BINTANGUR%20(Calophyllum%20soulattri%20Burm.%20F.). Diakes tanggal 24 Oktober 2019 Ammar,
Ganjar.
2014.
Uji
Alkaloid.
Teresedia
pada
https://www.academia.edu/9198748/UJI_ALKALO https://www .academia.edu/9198748/UJI_ALKALOID. ID. Diakes tanggal 24 Oktober 2019 Nova, Clementia. 2016. SKRINING FITOKIMIA DAN AKTIVITAS AKTIVITAS ANTI AN TIOK OKSI SIDA DAN N EKST EKSTRA RAK K MET METANOL ANOL DAUN DAUN RINU RINU (Pip (Piper er baccatum
BI.).
Tersedia
https: htt ps://re //repos posito itory ry.us .usd.a d.ac.i c.id/8 d/8483 483/2/ /2/128 1281 114048_ 14048_full full.pd .pdf. f.
pada Diakes Diakes
tanggal 24 Oktober 2019 Indria,
Ratna.
2009.
Penapisan
Fitokimia.
Tersedia
pada
https://www.academia.edu/6632652/4._Pen https://www .academia.edu/6632652/4._Penapisan_Fitokimia. apisan_Fitokimia. Diakses pada tanggal 8 24 oktober 2019 2019 Sayuti, K., dan R. Yenrina. Yenrina. 2015. Antioksidan Alami dan Sintetik.
Yuliana, uliana, L. 2017. 2017. Produksi Produksi Lulur Tradisional Tradisional Avoring Avoring dengan dengan Perpaduan Perpaduan Serbuk Kulit Buah Manggis (Garcinia (Garc inia mangostana) dan Buah Alpukat Alpukat (Persea americana). Universitas Sebelas Maret Surakarta. Prames Pra meswari wari,, E. 2015. 2015. Isolasi Isolasi dan Identi Identifik fikasi asi Golong Golongan an Senyaw Senyawaa Aktif Aktif Penangkap Radikal Bebas, Antibakteri, dan UV Protection Ekstrak Rimpan Rim pang g Kunyit Kunyit Ekstra Ekstrak k Rimpan Rimpang g Kunyit Kunyit (Curcu (Curcuma ma longa longa L.). L.). Universitas Sanata Dharma.
View more...
Comments