Laporan inventarisasi hutan : PENGUKURAN TINGGI POHON
November 20, 2018 | Author: vicky faldliansah | Category: N/A
Short Description
Download Laporan inventarisasi hutan : PENGUKURAN TINGGI POHON...
Description
PENDAHULUAN Latar Belakang
Dalam setiap inventarisasi hutan tertentu dapat diberikan tekanan pada suatu atau beberapa masalah tersebut, bergantung pada arah tujuan, tetapi untuk suatu penilaian yang menyeluruh terhadap suatu areal hutan dan terutama dengan maksud untuk mengelolanya berdasarkan asas lestari, semua elemen itu harus dikuasai. Tinggi pohon merupakan salah satu karakteristik pohon yang mempunyai arti penting dalam penafsiran hasil hutan. Tinggi pohon adalah jarak tegak antara punca puncak k pohon pohon terhada terhadap p permuk permukaan aan tanah. tanah. Penguk Pengukura uran n tinggi tinggi pohon pohon dapat dapat dilakukan pada ketinggian tertentu dari batang. Pengukuran yang baik dilakukan adal adalah ah poho pohonn-po poho hon n yang yang tela telah h dite diteba bang ng dan dan poho pohonn-po poho hon n yang yang berd berdiri iri,, khususnya untuk penaksiran yang berhubungan dengan Volume. Ada berbagai macam alat untuk mengukur tinggi pohon, dimana masingmasing alat memiliki kekurangan dan kelebihan dalam penggunaannya. Alat yang digunakan dalam praktikum praktikum pengukuran tingggi tingggi pohon adalah haga haga hypsometer, clinometer, walking stick dan christeenmeter. Misaln Misalnya ya dalam dalam penguk pengukura uran n tinggi tinggi dan panjan panjang g tegaka tegakan n pohon. pohon. Para Para inventore harus menyamakan persepsi tentang tinggi total, tinggi batang, tinggi kayu kayu perd perdag agan anga gan n dan dan ting tinggi gi kayu kayu tung tungga gak k dari dari suat suatu u poho pohon n yang yang akan akan diinventarisir. Betapa pentingnya pengukuran tinggi dilaksanakan sebagai karakteristik dari pohon untuk penaksiran volume. Hal inilah yang melatar belakangi dilaksananya praktikum praktikum pengukuran pengukuran tinggi tinggi pohon. pohon. Dalam kebanyakan kebanyakan inventore inventore hutan kayu keras tropika campuran telah ditemukan bahwa adalah lebih efisien menggunakan “tabel volume total” menurut spesies dengan pengukuran dbh dan tinggi pada semua semua pohon pohon dari dari sampel sampel pening peningkat katan an dalam dalam kecerm kecermatan atan adalah adalah kecil kecil dalam dalam kaitannya dengan konsikuensi tambahan biaya. Pengukuran tinggi pohon berdiri dapat dilakukan secara langsung dapat dikerjakan dengan tongkat teleskopik. Jika kemiringan pohon cukup berat, dalam prakteknya sering dihindari pengukurannya dan memilih model lain. Suatu kesalahn yang hampir sama bisa
1
terjadinya terjadinya pada jenis pohon bertajuk bertajuk datar diatas (bentuk payung). payung). Dalam hal ini pengamat akan sulit melihat puncak-puncak pohon. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalah-kesalahan dalam pengukuran, antara lain kesalah dalam melihat puncak pohon, pohon yang diukur tingginya dalam keadaan tidak tegak, jarak antara pengukuran dan pohon tidak diatas ataupun karena jarak ukur tidak tepat .
Tujuan
Adap Adapun un tuju tujuan an dari dari prak prakti tiku kum m inve invent ntar aris isas asii huta hutan n yang yang berj berjud udul ul Pengukuran Tinggi Pohon ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat membanding membandingkan kan kelemah kelemahan an dan dan kelebih kelebihan an alat alat ukur. ukur. 2. Dapa Dapatt mengg menggun unak akan an alat alat ukur
yang yang berb berbed edaa dalam dalam menguk mengukur ur tingg tinggii
pohon. 3. Dapat Dapat menent menentuka ukan n hasil hasil penguku pengukuran ran poho pohon. n.
TINJAUAN PUSTAKA Prinsip Prinsip pengukura pengukuran n tinggi, tinggi, instrumen instrumen yang digunakan digunakan untuk untuk pengukuran pengukuran ting tinggi gi poho pohon n yang yang pali paling ng seri sering ng dipi dipili lih h adal adalah ah hyps hypsom omete eter. r. Bany Banyak ak tipe tipe pengukuran alat tinggi dan instrumen yang telah dikembangkan, tetapi hanya sediki sedikitt yang yang telah telah memper memperole oleh h peneri penerimaa maan n yang yang luas luas dan prakti praktisi si rimbaw rimbawan. an.
2
Prinsip Prinsip dasar trigonomet trigonometris ris kebanyakan kebanyakan sering sering dijelmakan dijelmakan didalam didalam hypsomete hypsometer r dan kompas klino pengukuran menggunakan haga hypsometer dan kompas klino lebih tinggi, teliti dan lebih cermat tetapi pengukuran lebih memerlukan banyak waktu waktu dan kadang kadang-ka -kadan dang g memerlu memerlukan kan jarak jarak yang yang jauh jauh antara antara pengam pengamat at dan pohon (Rahlan, 2004). Dalam Dalam kebany kebanyaka akan n invent inventore ore hutan hutan kayu kayu keras keras tropik tropikaa campur campuran an telah telah ditemukan bahwa adalah lebih efisien menggunakan “tabel volume total” menurut spesi spesies es dengan dengan penguk pengukura uran n dbh dan tinggi tinggi pada
semua semua pohon pohon dari dari sampel sampel
peningkatan dalam kecermatan adalah kecil dalam kaitannya dengan konsikuensi tambahan biaya. Pengukuran tinggi pohon berdiri dapat dilakukan secara langsung dapat dikerjakan dengan tongkat teleskopik (Nyysonen, 1961). Peng Penguk ukur uran an ting tinggi gi sper sperti ti peng penguk ukur uran an diam diamet eter er atas atas bata batang ng adal adalah ah peng penguku ukuran ran tak langsu langsung ng yang yang dilaku dilakukan kan dengan dengan alat-al alat-alat at optik optik (berla (berlawan wanan an dengan dbh yang pada umumnya merupakan pengukuran langsung dan cepat) dan kons konsik ikue uens nsin inya ya meme memerl rluk ukan an bany banyak ak wakt waktu. u. Pada Pada wakt waktu u memi memilih lih meto metoda da penaksiran volume dalam inventore hutan harus dicek dengan hati-hati apakah pengukuran tambahan ini pada semua sampel(atau pada bagian yang signifikan darinya) dapat dipeertanggung jawabkan (Murdawa, 1994). Penguk Pengukura uran n tinggi tinggi dari dari pohonpohon-poh pohon on terdiri terdiri dari dari jarak jarak vertik vertikal al sedang sedang pengukuiran panjang dapat dibuat pada bagian-bagian yang sumbunya terpangkal dari dari bagian bagian vertik vertikal. al. Dapat Dapat ditamb ditambahk ahkan, an, tinggi tinggi kayu kayu yang yang dapat dapat dijual dijual dapat dapat termasuk beberapa bagian yang cacat dibawah titk yang ditentukan sebagai batas atas dari kayu yang dapat dijual. Untuk hasil yang akurat pepohonan pepohonan tidak boleh lurus dari dari 5 vertikal vertikal dan jarak horizontal horizontal harus ditentuk ditentukan an oleh pita ukur atau langkah yang hati-hati (Odum, 1959). Telesk Teleskop op Bitter Bitterlich lich juga juga dapat dapat dipaka dipakaii untuk untuk penguk pengukura uran n tinggi tinggi pada pada umum umumny nyaa
dala dalam m
hubu hubung ngan anny nyaa
dala dalam m
peng penguk ukur uran an
ting tinggi gi
bata batang ng
yang yang
pengukura pengukurannya nnya didasarkan didasarkan pada teori trygonomet trygonometri. ri. Pengukura Pengukuran n tinngi tinngi pohon pohon pada umumnya menggunakan salah satu dari dua prinsip berikut ini, yaitu: 1.
Prinsip Prinsip geom geometr etrii atau prinsi prinsip p segiti segitiga ga bagun. bagun.
AlatAlat-al alat at yang yang meng menggu guna naka kan n pris prisip ip geom geometr etrii adal adalah ah walk walkin in stick stick dan dan christenmeter. Adapun dalm perhitungan dengan menggunakan chritemeter
3
adalah nilai pengukuran tinggi pohon merupakan nilai yang tertera pada christenmeter yang dilihat sejajar dengan gala (alat Bantu), sedangkan pada walking stick nilai pengukuran tinggi pohon didapat denga rumus: Tinngi = Fe x 0,1 meter, diman Fe merupakan tinggi pengukuran walking stick. 2.
Prinsip Prinsip trigono trigonometri metri atau prinsip prinsip pengukuran pengukuran sudut. sudut.
Alat ukur tinggi yang mrnggunakan prinsip trigonometri adalah clinometer dan haga hypsometer (Simon, 1987) Jika kemiringan pohon cukup berat, dalam prakteknya sering dihindari pengukurannya dan memilih model lain. Suatu kesalahn yang hampir sama bisa terjadinya terjadinya pada jenis pohon bertajuk bertajuk datar diatas (bentuk payung). payung). Dalam hal ini pengamat akan sulit melihat puncak-puncak pohon (Osting, 1965). Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalah-kesalahan dalam pengukuran, antara lain kesalah dalam melihat puncak pohon, pohon yang diukur tingginya dalam keadaan tidak tegak, jarak antara pengukuran dan pohon tidak diatas ataupun karena jarak ukur tidak tepat (Suwardi, 2002). Pengukuran tinggi dapat diklasifikasikan kedalam : a. Ting Tinggi gi tota totall adal adalah ah jarak jarak vertik vertikal al antar antaraa pang pangka kall poho pohon n deng dengaa punc puncak ak pohon b. Tingg Tinggii batang batang adalah adalah jarak antara antara pangkal pangkal pohon pohon dan permuk permukaan aan tajuk tajuk yang menyatakan tinggi dari batang utama dari suatu pohon yang bersih c. Tingg Tinggii kayu perdaga perdaganga ngan n adalah adalah jarak antara antara pangkal pangkal pohon pohon dan ujung ujung bagian pohon pohon terbatas yang dapat digunakan d. Inggi Inggi tunggak tunggak adalah adalah jarak jarak antar pangkal pangkal pohon pohon dan posisi posisi dasar dasar batang batang utama dimana pohon yang dipotong dan digunaka (Soegiarto,1994).
METODOLOGI Waktu dan Tempat
Adapun pelaksanaan praktikum yang berjudul “Pengukuran Tinggi Pohon” ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 01 Maret 2011 yang bertempat di Hutan Tri Dharma, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Bahan dan Alat
4
Adapun bahan yang digunakan adalah: Pepohonan hutan tridharma, sebagai objek yang akan diukur. Adapun Adapun alat yang digunakan digunakan adalah: adalah: Clinometer, Clinometer, untuk mengukur mengukur tinggi pohon pohon,, Walkin Walking g Stick, Stick, untuk untuk menguk mengukur ur tinggi tinggi pohon, pohon, Christ Christenm enmeter eter,, untuk untuk mengukur mengukur tinggi pohon, Pita ukur, ukur, untuk untuk jarak antara pengukur pengukur dengan tegakan, Galah, sebagai alat Bantu dalam mengukur tinggi pohon, Kalkulator, sebagai alat Bantu dalam perhitungan, dan Alat tulis, sebagai alat dalam menuliskan data
Prosedur
-
Disiap Disiapkan kan alat-al alat-alat at ukur tingg tinggii yang digun digunaka akan n (Walking (Walking stick stick,da ,dan n lain-lai lain-lain) n)
-
Ditent Ditentuka ukan n areal areal yang yang akan akan dila dilaksa ksanak nakan an kegi kegiatan atan pengu pengukur kuran an
-
Dicatat Dicatat hasi hasill penguk pengukura uran n dan dima dimasuk sukkan kan dala dalam m table table sebagai sebagai berik berikut: ut:
No Pohon
Walking
Kompas
Kirsten
Stick
Clino
Meter
Tt
Tbc
Tt
Tbc
Tt
Tbc
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Hasil yang diperoleh pada praktikum pengukuran tinggi pohon adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Pengukuran Tinggi Pohon Pada Hutan Tridharma USU
No Pohon
1
Walking Stick Tt (m) 15,3
Tbc (m) 2,3
Kompas Clino Tt (m) 16
5
Tbc (m) 2,4
Kirsten Meter Tt (m) 13,3
Tbc (m) 2,4
2
20,2
1,5
21,25
4,5
18,5
1,5
3
20,3
2,5
20,4
2,1
20
2,1
4
23,3
4,3
23,75
4,3
21
4,3
5
16,5
4
16,8
4
14
4
6
15,7
8
15,3
8
13,2
8
7
16,9
8,2
16,8
8,2
14,7
8,2
8
15,1
6,75
15,2
6,75
15,1
6,75
9
14,3
4,85
13,5
4,85
13,8
1,8
10
15,4
5,3
15,2
5,3
15,2
5,3
Grafik Perbedaan Tinggi Pohon
Grafik Tinggi Pohon 25 n g o 20 g h n i o T P
Walking stick Kompas klino
15
Kirsten meter 10 5 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nomor Pohon
Gambar 1. Grafik Tinggi Pohon Pembahasan
Dari proses pengukuran tinggi pohon yang telah dilakukan di kawasan hutan Tridharma Tridharma maka dapat diketahui diketahui tinggi masing-masi masing-masing ng pohon. pohon. Dimana Dimana dalam pengukuran yang dilakukan diketahui bahwa tinggi pohon dalam hutan tersebut sangat bervariasi. Dalam inventarisas inventarisasii yang telah dilakukan dilakukan,, proses proses pengukuran pengukuran dilakukan dengan dengan menggu menggunak nakan an prinsi prinsip p geomet geometri ri atau prinsi prinsip p segitig segitigaa bangun bangun dengan dengan menggunakan alat ukur ukur walking stick dan christenmeter dan prinsip trygonometri trygonometri atau pengukuran sudut dengan menggunakan alat ukur clinometer. Dimana dalam pengukuran diperoleh tinggi pohon tertinggi adalah = 23,75 meter dan pohon terpen terpendek dek = 13,2 13,2 meter. meter. Hal ini sesuai sesuai dengan dengan literature literature Simon Simon (1987) (1987) yang yang
6
menyatakan Pengukuran tinngi pohon pada umumnya menggunakan salah satu dari dua prinsip berikut ini, yaitu: 1. Prinsip geometri atau prinsip segitiga bagun. AlatAlat-al alat at yang yang meng menggu guna naka kan n pris prisip ip geom geometr etrii adal adalah ah walk walkin in stick stick dan dan christenmeter. Adapun dalm perhitungan dengan menggunakan chritemeter adalah nilai pengukuran tinggi pohon merupakan nilai yang tertera pada christenmeter yang dilihat sejajar dengan gala (alat Bantu), sedangkan pada walking stick nilai pengukuran tinggi pohon didapat denga rumus: Tinngi = Fe x 0,1 meter, diman Fe merupakan tinggi pengukuran walking stick. 2. Prinsip trigonometri atau prinsip pengukuran sudut. Alat ukur tinggi yang mrnggunakan prinsip trigonometri adalah clinometer dan haga hypsometer. Untuk alat ukur tinggi pohon dengan prinsip trigonometri di yakini hasil pengukuran datanya lebih teliti dan akurat. Hal ini dikarenakan pengukuran tinggi melalui alat-alat ini dilakukan pengukuran jarak datar yang disesuaikan dengan kond kondis isii lapa lapang ngan an.. Peng Penguk ukur uran an ting tinggi gi poho pohon n meng menggu guna naka kan n komp kompas as klin klino o merupakan pengukuran yang akurat, sesuai dengan yang dikemukakan Rahlan (2004) bahwa Prinsip dasar trigonometris kebanyakan sering dijelmakan didalam dan kompas klino pengukuran menggunakan haga hypsometer dan kompas klino lebih tinggi, teliti dan lebih cermat tetapi pengukuran lebih memerlukan banyak waktu waktu dan kadang kadang-ka -kadan dang g memerlu memerlukan kan jarak jarak yang yang jauh jauh antara antara pengam pengamat at dan pohon . Kompas klino memiliki kelebihan yaitu lebih akurat, dan mudah di bawa. Kelemahanny Kelemahannyaa yaitu harganya yang mahal dan penggunaan penggunaannya nya membutuhk membutuhkan an keahlian, hal ini terkait dengan pembacaan skala kompas klino. Kirsten meter memiliki kelebihan yaitu harganya murah dan dapat dibuat sendiri, kelemahannya yaitu yaitu kurang kurang akurat akurat dalam dalam penguk pengukura uran n tinggi tinggi pohon. pohon. Walkin Walking g stick stick memilik memilikii kelebihan yaitu mudah dibawa kemana-mana, dan penguunaannya sangat mudah. Kelemahan walking stick yaitu data yang diperoleh kurang akurat. Dari Dari hasi hasill
peng pengu ukura kuran n
ting tinggi gi pohon ohon yan yang
diper iperol oleh eh kita kita dapat apat
membandin membandingkan gkan hasil-hasil hasil-hasil tersebut tersebut yang merupakan merupakan hasil pengukura pengukuran n tinggi tinggi
7
dengan alat-alat yang berbeda-beda. Terdapat perbedaan hasil pengukuran alat yang dibuat secara manual seperti christeenmeter dan walking stick menunjukkan hasil perbedaan jauh dengan meggunakan clinometer. Hal ini di sebabkan tidak ada ketepa ketepatan tan (pengu (pengukur kuran) an) jarak jarak antar, antar, kurang kurangnya nya keteli ketelitian tian dari dari kedua kedua alat tersebut, tersebut, ketepatan membidik. Hal ini sesuai sesuai dengan dengan literature literature (Suwardi20 (Suwardi2002) 02) yang menyatakan Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahkesalahan dalam pengukuran, antara lain kesalah dalam melihat puncak pohon, pohon yang diukur tingginya dalam keadaan tidak tegak, jarak antara pengukuran dan pohon tidak diatas ataupun karena jarak ukur tidak tepat. Pada pengukuran tinggi pohon dengan menggunakan walking stick, Kirsten meter, dan kompas klino seringkali terjadi kesalahan pengukuran. Baik karena kesalahan si pengukur maupun kesalahan alat, kesalahan dalam melihat puncak pohon, pohon yang diukur tingginya dalam keadaan tidak tegak. Hal ini sesuai dengan dengan pernyataan pernyataan Suwardi (2002) yang menyatkan menyatkan bahwa Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalah-kesalahan dalam pengukuran, antara lain kesalah kesalahan an dalam dalam meliha melihatt puncak puncak pohon pohon,, pohon pohon yang yang diukur diukur tinggi tingginya nya dalam dalam keadaan tidak tegak, jarak antara pengukuran dan pohon tidak diatas ataupun karena jarak ukur tidak tepat.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Pohon Pohon tertinggi tertinggi adalah adalah 23,75 23,75 meter meter dan pohon pohon terendah terendah adalah adalah 13,2 13,2 meter. meter. 2. Perbedaan Perbedaan hasil hasil yang diperoleh diperoleh pada pada pengukuran pengukuran diseba disebabkan bkan oleh oleh kurang kurang ketelitian alat, ketepatan pembidik,dan ketepatan dalam membaca skala. skala. 3. Pegu Peguku kura ran n ting tinggi gi poho pohon n dapa dapatt dilak dilakuk ukan an deng dengan an prin prinsi sip p geom geometr etrii dan dan trigonometri. 4. Untuk Untuk alat ukur tinggi tinggi pohon pohon dengan dengan prinsip prinsip trigonom trigonometr etrii di yakini yakini hasil hasil pengukuran datanya lebih teliti dan akurat tetapi membutuhkan waktu yang lebih banyak. 5. Pengukuran Pengukuran paling paling akurat akurat adalah adalah dengan dengan menggun menggunakan akan kompas kompas klino. klino.
8
Saran
Disarankan kepada semua praktikan agar melakukan pengukuran dengan teliti sehingga diperoleh data yang benar sesuai dengan tujuan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA Murdawa,B.1994.Pengenalan dan Pengukuran Karakteristik Pohon. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. Nyysonen,A.1961. Nyysonen,A.1961. Survei Metode of Thropical Forest Press. Rome. Odum, E.P.1959. Fundamentals of Ecology.WB Souders Co.Philadelphia. Osting.1965. The Study of Plant Communitis :an Introduction to Plant Ecology W H Freeman & Co. SanFransisco. Rahlan, E.N.2004. Membangun Membangun Kota Kebun Bernuansa Hutan Hutan Kota. IPB Press. Bogor. Simon, H.1987. Manual Inventore hutan. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Soegia Soegiarto rto,A. ,A.199 1994. 4. Ekolog Ekologii Kuanta Kuantatif tif M Analis Analisis is Popula Populasi. si. Usaha Usaha Nasion Nasional. al. Surabaya.
9
Suwardi.2002.Tekhnik Suwardi.2002.Tekhnik Penarikan Sampel. USU Press. Medan.
10
View more...
Comments