Laporan Indikator Mutu Dan Keselamatan Pasien
July 22, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Indikator Mutu Dan Keselamatan Pasien...
Description
KATA PENGANTAR
Segala Sega la pu puji ji ba bagi gi Alla Allah h SWT SWT yang yang tela telah h memb member erik ikan an hida hidaya yah h dan dan petu petunj njuk uk-N -Nya ya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Mutu Utama Triwulan III RSUD Prof,Dr.H. Aloei Saboe Tahun 2016 Laporan Indikator Mutu Utama Tahun 2016 ini merangkum 25 indikator mutu pelayanan rumah sakit dan mengacu pada standar mutu Joint Comision International Acreditation yang terdiri atas 26 Indikator Mutu dari 3 bagian yakni 11 indikator area klinik, 9 indikator area manajemen dan 6 Indikator area sasaran keselamatan pasien. Untuk indicator area klinik RSUD Prof.Dr.H. Aloei Saboe melakukan implementasi 10 indikator karena belum ada pelaksa pelaksanaan naan riset. Laporan Laporan Indikato Indikatorr mutu utama RSUD Prof.Dr.H. Prof.Dr.H. Aloei Aloei Saboe Saboe dilaksanakan sebagai upaya untuk mendukung informasi pengambilan pihak manajemen rumah sakit dalam rangka meningkatkan mutu rumah sakit Kami meny Kami menyad adar arii bahw bahwa a Lapo Lapora ran n ini ini masi masih h jauh jauh dari dari semp sempur urna na sehi sehing ngga ga kr krit itik ik da dan n sara saran n yang yang kons konstr truk ukti tiff dari dari bapa bapak/ k/ib ibu/ u/sd sdrr diha dihara rapk pkan an agar agar mutu mutu pela pelaya yana nan n di RSUD Prof.Dr.H. Prof.Dr. H. Aloei Saboe menjadi lebih baik. Ucapan Ucapa n terima terima kasih kasih kami kami sampa sampaika ikan n kep kepad ada a semua semua pihak pihak yang yang telah telah memba membantu ntu penysunan laporan ini, semoga bermanfaat bagi peningkatan mutu berkesinambungan di RSUD Prof.Dr.H. Aloei Saboe Saboe
Ketua Komite Mutu dan Keselamatan pasien RSUD Prof.Dr.H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
Dr. Trisna Silawati, Sp.A,.M.Kes
1
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG BELAKANG Peningkatan mutu merupakan proses manajemen internal yang bersifat dinamis dan menyeluruh pada semua organ di rumah sakit. Sejalan dengan hal tersebut maka tata cara kelembagaan sudah seharusnya disiapkan dengan mengedepankan pemenuh peme nuhan an kebutuha kebutuhan n pelangg pelanggan, an, stake holder, holder, pesaing pesaing serta serta kebutuha kebutuhanint ninterna ernall rumah sakit . Berbagai upaya peningkatan mutu di rumah sakit telah dilaksanakan dengan mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan telah menjadi komitmen nasional untuk mencapai target MDG’S yang harus dicapai pada tahun tah un 20 2016 16 ser serta ta memper memperha hatik tikan an ruj rujuka ukan n dari dari ki kiner nerja ja Rumah Rumah Sakit Sakit BLUD BLUD yang yang semua indicator saling berkaitan dan banyak variasinya. Untuk Un tuk melaku melakukan kan pe pengu ngukur kuran an indic indicato atorr terseb tersebut ut diperl diperluka ukan n kerja kerja keras, keras, keule keu letan tan,, kerja kerjasam sama a yang yang harmon harmonis is di semua semua lini lini ke kegia giatan tan sehin sehingga gga ha hasil sil yang yang dicapai dapat menggambarkan mutu pelayanan RSUD Prof.DR.H.Aloei Saboe Kota Gorontalo. La Lapor poran an da dan n evalu evaluasi asi mutu mutu pelaya pelayanan nan dan kesel keselama amatan tan pa pasie sien n di RSUD RSUD Prof.DR.H.Aloei Saboe Kota Gorontalo pada Triwulan III ini mencakup laporan dan evaluasi mutu area klinik, area manajemen dan mutu sasaran keselamatan pasien serta Laporan Insiden Keselamatan Pasien.
B.
TUJUAN 1. Tuj uju uan Umum Untuk Un tuk menget mengetahu ahuii mutu mutu pe pelay layana anan n di RSUD RSUD Prof.D Prof.DR.H R.H.. Al Aloei oei Saboe Saboe Kota Kota Gorontalo 2. Tuj uju uan Khus Khusu us a. Mela Melaku kuka kan n Ev Eval alua uasi si Indi Indika kato torr Mutu Mutu di Ar Area ea Kl Klin inik ik,, Mana Manaje jeme men, n, Sasa Sasara ran n Kesela Kes elamat matan an Pas Pasien ien da dan n Insid Insiden en Kes Kesel elama amatan tan Pasie Pasien n Perio Periode de Juli Juli s/d Septe eptem mber
201 2016
ditia tiap-ti -tiap
unit
dan
Ins nsta tallasi
pelay ayan ana an
te terk rka ait
membandingka membandi ngkan n hasil hasil pencapa pencapaian ian dengan dengan standar standar atau target target yang telah ditetapkan. 2
b. Memberik Memberikan an rekomenda rekomendasi si dan masukan masukan bagi manajeme manajemen n dalam menyusun menyusun stra strate tegi gi
ya yang ng
berk berkai aita tan n
deng dengan an
peni pening ngka kata tan n
mu mutu tu
pela pelaya yana nan n
dan dan
keselamatan pasien RSUD Prof.DR.H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
C. DEFI DEFINI NISI SI OPER OPERAS ASIO IONA NAL L 1. Ukuran Ukuran penting penting dalam dalam bidang bidang klinis, klinis, melipu meliputi ti indicator indicator area area klinis klinis : a)
Ases Asesme men n terh terhad adap ap are area a klin klinik ik : Angka ketidaklengkapan ketidaklengkapan Pengisian Pengisian Asesmen Awal medis di Instalasi Rawat Darurat Definisi operasional : Ketidakpatuhan dokter melengkapi asesmen awal pada pasien rawat darurat maksimal 24 Jam
b)
Pela Pelaya yana nan n labo labora rato tori rium um Angka keterlambatan keterlambatan penyampaian penyampaian hasil hasil pemeriksaan pemeriksaan laboratorium laboratorium kritis Definis Operasional : Keterlambata Keterlam batan n penyera penyerahan han hasil hasil pemeriksa pemeriksaan an laborato laboratorium rium kritis kritis adalah adalah keterlambatan keterlamb atan diterimanya hasil pemeriksaan pemeriksaan laboratorium dalam kurun waktu 1 jam untuk cito cito / darurat dan 3 Jam Jam untuk permin permintaan taan biasa
c)
Pelay Pelayana anan n radio radiolog logii dan diag diagno nosti stic c imagi imaging ng Angka keterlambatan keterlambatan penyerahan penyerahan hasil hasil pemeriksaan Radiologi Radiologi Foto Thorax Definis Operasional : Kete Ke terl rlam amba bata tan n
peny penyer erah ahan an
hasi hasill
peme pemeri riks ksaa aan n
adal adalah ah
kete keterl rlam amba bata tan n
diterimanya hasil pemeriksaan Radiologi foto thorax dalam kurun waktu 1 jam untuk cito / darurat darurat dan 3 Jam untuk untuk permintaan biasa d)
Prosedur be bedah Angka keterlambatan keterlambatan dimulainya dimulainya operasi operasi Definis operasional : Angka keterlambatan keterlambatan dimulainya dimulainya operasi adalah angka yang menunjukkan menunjukkan jumlah pelaksanaan operasi di ruang operasi yang tidak tepat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan ditentukan
e)
Pengg Penggun unaan aan antibi antibioti otika ka dan dan obat obat lai lainn nnya ya Angka Peresepan antibiotik yang
tidak sesuai dengan formularium formularium pada
pasien pasca bedah Definis Operasional :
3
Angka Peresepan antibiotik yang
tidak sesuai dengan formularium formularium pada
pasien pasi en pasca pasca bedah bedah adalah adalah adal adalah ah ketidaks ketidaksesua esuaian ian penulisa penulisan n antibio antibiotik tik dengan formularium nasional pada pasien JKN f)
Kesalaha Kesalahan n medis medis (medicat (medication ion error) error) dan dan Kejadi Kejadian an Nyari Nyaris s Cedera Cedera (KNC) (KNC) Angka Ketidaklengkapa Ketidaklengkapan n Penulisan Resep Resep Obat Definisi Operasional : Keti Ke tida dakl klen engk gkap apan an
penu penuli lisa san n
rese re sep p
adal adalah ah
ke keti tida dakl klen engk gkap apan an
ya yang ng
teridentifikasi pada verifikasi resep oleh bagian farmasi meliputi tidak lengkap identitas, dosis, rute, waktu pemberian g)
Anes Aneste tesi si dan dan pen pengg ggun unaa aan n sedas sedasii Angka Pasien pasca pembiusan pembiusan meninggalkan meninggalkan ruang pulih sadar di transfer dari RR ke rawat inap sesuai Aldrette score Definisi operasional : Angka pasien pasca pembiusan meninggalkan meninggalkan ruang pulih sadar dari RR Ke Rawat Inap sesuai Adrette Score adalah Jumlah pemindahan pasien pasca operasi sampai dengan kondisi umum pasien stabil sesuai dengan Aldrete Score
h)
Pengg Penggun unaan aan darah darah da dan n prod produk uk da darah rah Angka Kesalahan Kesalahan Golongan Golongan Darah Definisi operasional Kesalahan Golongan Darah adalah perbedaan hasil pemeriksaan golongan darah pada orang ataupun adanya kejadian reaksi transfusi setelah dilakukan verifikasi
i)
Keter Ketersed sedia iaan, an, isi da dan n peng penggu gunaa naan n cata catatan tan medik medik Angka ketidaklengkapan ketidaklengkapan Informent Consent tindakan / operasi pada pasien rawat inap Definisi operasional : Informed Info rmed Consent Consent yang lengkap adalah pengisia pengisian n form informed informed consent se sesua suaii de denga ngan n forma formatt yang yang ter terdir dirii da dari ri : Identi Identitas tas pasie pasien n (nama, (nama, tempa tempatt tangga tan ggall lahir, lahir, alama alamat) t) Dokte Dokterr Pelak Pelaksan sana a tin tindak dakan, an, Pembe Pemberi ri Infor Informas masi, i, Penerim Pen erima a informas informasii / pemberi pemberi persetuj persetujuan, uan, Jenis Jenis Informasi Informasi,, Isi Informas Informasi, i, tanda tangan, tempat tanggal, jam yang menyatakan dan saksi-saksi
j)
Pencegahan Pencegahan dan kontrol infeksi, infeksi, surveilans surveilans dan pelaporan pelaporan Kejadian Kejadia n Ventilator Associated Pneumonia (VAP) Definis operasional : 4
Kejadia Kej adian n Ventilat Ventilator or Associat Associated ed Pneumoni Pneumonia a (VAP) (VAP) adalah adalah pneumon pneumonia ia yang di diaw awal alii
deng dengan an pema pemasa sang ngan an ve vent ntil ilat ator or ya yang ng te terj rjad adii
se sete tela lah h
48 jam jam
pemasangan ventilator. 2. Ukuran penting dalam bidang manajemen, manajemen, meliputi meliputi 9 indikator area manajemen manajemen : a)
Penga Pengada daan an rutin perala peralatan tan keseh kesehata atan n dan obat obat un untuk tuk memnuh memnuhii kebutu kebutuhan han pasien Kejadian Kelangsungan Obat Emergensi di Ruang Resusitasi Instalasi Gawat Darurat Definisi operasional : Ketersediaan Ketersedia an obat emergensi di ruang resusitasi IGD adalah tersedianya obat emergensi sesuai jenis dan jumlahnya (sesuai standar) di ruang resusitasi Instalasi Gawat Darurat yang digunakan saat kegawatdaruratan medis dan blue code
b)
Pelapor Pelaporan an yang yang diwaj diwajibka ibkan n oleh oleh peratura peraturan n perunda perundang-un ng-undang dangan an Kejadian Keterlambatan Laporan Obat Narkotika Definisi operasional : Keterlam Kete rlambata batan n Laporan Laporan Obat Narkotik Narkotika a adalah adalah keterlam keterlambata batan n pelapor pelaporan an pe pengg nggun unaan aan ob obat at na narko rkotik tika a di rumah rumah sakit sakit setiap setiap bulan bulan ke Kemen Kementer teria ian n Kesehatan RI tepat waktu
c)
Manaj najemen men ri risi sik ko Insiden Tertusuk Jarum Pada Petugas Pelayanan Kesehatan Definisi operasional “ Insiden tertusuk jarum Pada Petugas Pelayanan Kesehatan adalah kejadian tertusuk jarum pada petugas saat memberikan pelayanan seperti memasang jarum infus, infus, menuntik, pengambilan pengambilan sampel sampel dan sebagainya sebagainya
d)
Manej Manejeme emen n peng penggu gunaa naan n sumb sumber er da daya ya Angka Pemanfaatan Pemanfaatan Alat CT-Scan CT-Scan sesuai den dengan gan Indikasi Definisi Operasional : Pema Pe manf nfaa aata tan n alat alat CT-S CT-Sca can n adal adalah ah angk angka a yang yang menu menunj njuk ukka kan n juml jumlah ah pe pemak makai aian an alat alat CT-Sca CT-Scan n sesua sesuaii dengan dengan indika indikasi si dan urgens urgensii keperl keperluan uan penggunaan alat CT-Scan
e)
Harap Harapan an d dan an kep kepuas uasan an pasi pasien en dan dan kel keluar uarga ga Survey Kepuasan Pasien dengan menggunakan IKM Definisi operasional : 5
Survey IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh diperoleh dari hasil pengukura pengukuran n secara secara kuantitati kuantitatiff dan kualitati kualitatiff atas pendapa pen dapatt masyarak masyarakat at dalam dalam memperol memperoleh eh pelayana pelayanan n dari RSUD RSUD Prof.Dr.H Prof.Dr.H.. Aloei Saboe Saboe dengan membandingka membandingkan n antara harapan harapan dan kebutuhannya kebutuhannya
f)
Har arap apan an dan dan ke kepu puas asan an staf staf Tingkat Kepuasan Staf Definisi operasional : Kepuasa Kep uasan n peg pegawai awai adalah pernyataa pernyataan n puas (tingkat (tingkat kepuasan kepuasan baik, baik, skor ≥85%) oleh pegawai terhadap elemen kepuasan kerja yang ditetapkan rumah sakit
g)
Demo Demogra grafi fi pasi pasien en dan dan diag diagno nosis sis klini klinik k Laporan 10 Besar Penyakit Rawat Inap Definisi operasional : Laporan 10 besar Penyakit Rawat Inap adalah laporan data 10 besar penyakit rawatt inap yang merupaka rawa merupakan n rekapitu rekapitulasi lasi dari jumlah jumlah pasien pasien keluar keluar Rumah Rumah Sakit (hidup dan mati) untuk satu tahun.
h)
Mana Manaje jeme men n keua keuang ngan an dan dan Current Ratio Definisi operasional : Rasio Ras io lancar lancar adalah adalah kemampu kemampuan an rumah rumah sakit sakit dalam dalam membayar membayar kewajiba kewajiban n yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimiliki
i)
Penc Penceg egah ahan an dan dan peng pengen enda dali lian an dari dari ke keja jadi dian an ya yang ng dapa dapatt meni menimb mbul ulka kan n masalah bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf Edukasi Cuci Tangan Definisi operasional : Edukasi Cara Cuci Tangan adalah Edukasi cara cuci tangan yang benar yang dilakukan oleh petugas kepada pasien, keluarga pasien dan pengunjung RS
3. Ukura Ukuran n pentin penting g da dalam lam bidan bidang g ke kesel selam amata atan n pa pasie sien n melipu meliputi ti 6 indika indikator tor sasara sasaran n keselamatan pasien : a)
Kete Ketepa pata tan n Ident Identif ifik ikas asii Pasie Pasien n Prosedur Identifikasi pada Pemberian Transfusi Darah Definisi Operasional :
6
Prosed Pro sedur ur ident identifi ifikas kasii pa pada da pe pembe mberia rian n transf transfuse use da darah rah ad adala alah h kegiat kegiatan an melak me lakuka ukan n ident identifi ifikas kasii pasien pasien secara secara benar benar de denga ngan n mengg mengguna unakan kan form form identifikasii tansfusi darah identifikas b)
Penin Peningka gkatan tan Komuni Komunikas kasii y yang ang Efekti Efektif f Kejadian Komunikasi efektif verbal / via telpon tidak dilakukan readback dan verifikasi dalam waktu 24 Jam Definisi operasional : Komunikasi efektif adalah Penyampaian pesan dari satu orang ke orang lain antarr pemberi anta pemberi layanan layanan pasien pasien baik baik secara secara verb verbal al atau via telepon telepon secara jelas, singkat, tidak membingungkan membingungkan dengan menggunakan menggunakan teknik SBAR. Instruksi yang diterima oleh penerima instruksi dicatat secara lengkap dalam catatan perkembangan pasien terintegrasi, dibaca kembali dan dikonfirmasi ketepatan instruksi yang diterima kemudian dibubuhkan stempel READBACK dan tanda sign here dan meningatkan kembali untuk dilakukan verifikasi 1x24 jam oleh pemberi instruksi. READ Back dilakukan ketika menerima instruksi verb verbal al/v /via ia tele telepo pon n baik baik beru berupa pa orde orderr obat obat,, hasi hasill kr krit itis is,, at atau aupu pun n orde order r tindakan/pemeriksaan penunjang
c)
Penin Peningka gkatan tan Keam Keamana anan n Obat Obat yang Perl Perlu u Diwasp Diwaspada adaii (High-Alert) Kejadian Tidak adanya Label High Alert pada obat high alert Definisi operasional Kejadian tidak adanya label high alert ini terukur jika ada obat yang termasuk jenis high alert tidak dilengkapi dilengkapi dengan label high alert saat tiba di ruang perawatan pasien yang diorder dari Instalasi Farmasi. Dan kondisi ini akan dilaporkan sebagai insiden KNC
d)
Kepastia Kepastian n Tepat-L Tepat-Lokas okasi, i, Tepat-P Tepat-Prose rosedur, dur, Tepat Tepat Pasien Pasien Opera Operasi si Angka Ketidaklengkapan Ketidaklengkapan Pengisian Format Checklist Checklist Keselamatan Keselamatan Pasien Operasi Definisi operasional : Kegiatan yang dilakukan untuk melengkapi check list dan proses yang ada dalam form check list keselamatan pembedahan (sign in, time out dan sign out pada pasien yang akan diakukan tindakan pembedahan / kedokteran
e)
Pengura Pengurangan ngan Risi Risiko ko Infeksi Infeksi Terkait Terkait Pelaya Pelayanan nan kesehata kesehatan n Survey Pelaksanaan Cuci Tangan Oleh Petugas Kesehatan Definisi operasional :
7
Surve Su rvey y Pelaks Pelaksan anaan aan cuci cuci tanga tangan n ad adala alah h survey survey tentan tentang g kepatu kepatuha han n atau atau ke keta taat atan an
petu petuga gas s
dala dalam m
me mela laku kuka kan n
pros prosed edur ur
cu cuci ci
ta tang ngan an
deng dengan an
menggunakan metode 6 langkah dan lima momen. f)
Peng Pengur uran anga gan n Ri Risi siko ko Pasi Pasien en Jatu Jatuh h Insiden Pasien Jatuh Selama Perawatan di Rumah Sakit Definisi operasional : Insiden Insid en Pas Pasien ien Jatuh Jatuh Se Selam lama a Peraw Perawata atan n di Rumah Rumah Sakit Sakit adalah adalah inside insiden n kejadian pasien mengalami jatuh dimana pasien sementara dirawat / berobat
8
BAB II LAPORAN INDIKATOR UTAMA RSUD PROF.DR.H. ALOEI SABOE
A.
INDIKATOR AREA AREA KLINIK
1. Asesme Asesmen n terha terhada dap p area area kli klini nik k ASESMEN AREA KLINIK (IAK - 1)
JULI
AGUST
SEPT
Angka ketdak Angka ketdaklen lengka gkapan pan pen pengis gisian ian ase asesme smen n awal awal medis di IRD max 24 jam
4%
2%
2%
Sandar
0%
0%
0%
Grafik Angka ketidaklengkapan pengisian asesmen awal medis di IRD max 24 jam Angka ketdaklengkapa ketdaklengkapan n pengisian ases men awal awal medis di IRD max max 2 4 jam 5% 4%
4%
4% 3%
3% 2%
2%
2%
2% 1% 1% 0% JULI
AGUST
SEPT
PLAN : Angka Ketidaklengkapan pengisian asesmen awal medis pada pasien di Instalasi Rawa Ra watt Darur Darurat at da dalam lam tig tiga a bu bulan lan ratarata-ra rata ta 2,4%. 2,4%. Pada Pada data data ini ini terli terlihat hat trend trend meningkat dibandingkan data pada triwulan II sebesar 7 % Ti Tim m be bere renc ncan ana a menu menuru runk nkan an angk angka a keti ketida dakl klen engk gkap apan an dan dan at atau au menc mencap apai ai standaryang sudah ditetapkan sebesar 0% Unit kerja dimonitor untuk tetib mengisi dan melaporkan data harian, mingguan da dan n bu bula lana nan n ke Komi Komite te Mu Mutu tu dan dan Kese Kesela lama mata tan n pasi pasien en (K (KMK MKP) P) te tent ntan ang g ketidaklengkapan pengisian asesmen awal medis dalam waktu 24 Jam setelah pasien masuk IRD.
Rumusan Pernyataan dan Uraian Masalah : Angka ketidaklengkapan ketidaklengkapan asesmen awal medis disi dalam waktu 24 jam pada pa pasie sien n rawat rawat dar darura urat. t. Data Data menun menunjuk jukkan kan an angka gka pa pada da bulan bulan Juli Juli 4 %, bulan bulan Agustus
2%
dan
September
2
%.Trend
menunjukkan menunjukkan
penurunan
ketidaklengkapan namun belum mencapai standar 0%.
9
Tindakan : a. Lakukan Lakukan sosiali sosialisasi sasi ulang ulang kepada kepada setiap DPJP DPJP dan Dokter Dokter ruangan ruangan serta Case Case Manager untuk dapat melengkapi pengisian lembar pengkajian awal medis. b. La Laku kuka kan n Surv Survey ey doku dokume men n reka rekam m medi medis s di rawa rawatt daru darura ratt saat saat supe superv rvis ise e bersama c. Lakukan Lakukan pengumu pengumuman man saat saat apel pagi pagi untuk ruangan ruangan yang yang tidak mengan mengantri tri dan mengumpulkan mengumpul kan indicator tepat waktu d. Koordi Koordinas nasii de denga nganK nKepa epala la Instal Instalasi asi Rawa Rawatt Darur Darurat at untuk untuk dapat dapat memon memonito itor r pengumpulan data indicator pengkajian awal medis setiap tanggal 10 setiap bulan
DO : a. Kepal Kepala a Ruan Ruangan gan mengin mengingat gatkan kan DPJP dan dokter dokter ruang ruangan an / Case Case Manaj Manajer er untuk melengkapi pengisian asemen awal medis b. DPJP DPJP yang yang men mendel delega egasik sikan an pe pengi ngisia sian n as asesm esmen en awal awal medis medis kepada kepada dokter dokter ruangan melakukan verifikasi pengisian yang dilakukan dokter ruangan c. Kepala Kepala Instalasi Instalasi Rawat Rawat Darurat Darurat menginatka menginatkan n kepala ruangan ruangan untuk untuk melengka melengkapi pi data pengkajian awal pasien dan melaporkan ke KMP sebelum tanggal 10 bulan berjalan.
STUDY a. Laporan Laporan ketidakl ketidaklengk engkapan apan asesmen asesmen awal awal medis medis maksimal maksimal 24 jam pada pada pasien pasien instalasi rawat darurat pada bulan Juli 2016 dengan hasil capaian rata-rata 4% b. Laporan Laporan ketidakl ketidaklengk engkapan apan asesmen asesmen awal awal medis medis maksimal maksimal 24 jam pada pada pasien pasien instalasi rawat darurat pada bulan Agustus 2016 dengan hasil capaian ratarata 2% c. Laporan Laporan ketidakl ketidaklengk engkapan apan asesmen asesmen awal awal medis medis maksimal maksimal 24 jam pada pada pasien pasien instalasi rawat darurat pada bulan September 2016 dengan hasil capaian ratarata 2% d. Dalam Dalam triwulan triwulan ke III rata-rata rata-rata ketidakl ketidaklengk engkapan apan asesmen asesmen awal awal medis medis sebesar sebesar 2,6% masih diatas standar sebesar 0%. e. Bula Bulan n Agus Agustu tus s dan dan Sept Septem embe berr masi masih h te terj rjad adii kete keterl rlam amba bata tan n mela melaku kuka kan n pengumpulan data.
ACTION a. Di Dila laku kuka kan n sosi sosial alis isas asii dan dan pemb pembel elaj ajar aran an kemb kembal alii pema pemaha hama man n meng mengen enai ai indicator mutu area klinis khususnya pentingnya kelengkapan asesmen awal medis untuk menjamin kesinambungan pelayanan medis. 10
b. Dila Dilakuk kukan an pe penda ndampi mping ngan an ca cara ra men mengum gumpul pulkan kan dan entri entri da data ta ag agar ar lapor laporan an tidak terlambat c. Tim KMKP KMKP memi meminta nta case manaje manajerr dan kepala kepala ruang ruang instals instalsii rawat rawat daru darurat rat untuk proaktif melakukan supervise tentang dokumen rekam medik d. Tim KMKP menyamp menyampaika aikan n kepada kepada seluruh seluruh Kepala Kepala Instalasi Instalasi terkait terkait agar dapat dapat memonito memo nitorr kelengka kelengkapan pan dan pengumpu pengumpulan lan laporan laporan setiap setiap bulan bulan sebelum sebelum tanggal 10 ke KMKP. PLAN Dokter dan Peraw Per awat at mengis mengisii asesmen awal pasien rawat darurat 1 x 24 jam
DO Kepal Kep al Ruangan Ruangan dan Case Manajer mengingatkan dokter dan perawat
STUDY ACTION Super pervi visi si Dalam Da lam tri triwu wula lan n ke - Su kepala Instalasi III yaitu yaitu bulan bulan Juli Juli dan Case s/d September Manajer 2016 rata-rata KMKP pengisian asesmen - Tim selalu awal sebesar 2,6% mengingatkan masih diats standar untuk 0% namun namun terja terjadi di pengumpulan penurunan data data indi indica cato tor r dibandingkan setiap bulan triwulan II tepat waktu
2. Pelaya Pelayanan nan labor laborato atoriu rium m Pelayanan laboratorium laboratorium (IAK – 2) Angka Keerlambaan Laboraorium Krits
Penyerahan
Hasil
TARGET
JULI
AGUST
SEPT
16%
7%
15%
< 10%
< 10%
< 10%
Grafik Angka Keerlambaan Penyerahan Hasil Laboraorium Krits Angka Keer lambaan Penyerahan Hasil Hasil Laboraorium Krits 18% 16%
16% 15
14% 12% 10%
1 0%
10 %
10
8% 6%
7%
4% 2% 0% JULI
A GUST
SEPT
PLAN : Angka Keterlambatan Keterlambatan penyerahan hasil laboratori laboratorium um kritis dalam tiga bulan ratarata 12,6%. Tim berencana menurunkan angka keterlambatan penyerahan hasil laboratorium kritis minimal mencapai target yang sudah ditetapkan sebesar < 10%
11
Rumusan Pernyataan dan Uraian Masalah : Angka ketidaklengkapan ketidaklengkapan asesmen awal medis disi dalam waktu 24 jam pada pa pasie sien n rawat rawat darura darurat. t. Data Data menun menunjuk jukkan kan angka angka pa pada da bulan bulan Juli Juli 16 %, bu bulan lan Agustus 7%dan September 15 %.Trend menunjukkan menunjukkan terjadi naik turun keterlamabatan penyerahan hasil. Tindakan : a. La Laku kuka kan n moni monito tori ring ng oleh oleh Ke Kepa pala la Inst Instal alas asii Labo Labora rato tori rium um untu untuk k kete ketepa pata tan n pemeriksaan pemeriksaa n laboratorium laboratorium kritis b. Lakukanv Lakukanverifi erifikasi kasi perminta permintaan an pemeriksa pemeriksaan an laboratori laboratorium um kritis c. Laku Lakuka kan n eval evalua uasi si hasi hasill pe peng ngum umpu pula lan n data data berd berdas asar arka kan n indi indica cato torr ya yang ng dikumpulkan. DO : a. Kepa Kepala la Inst Instal alas asii me mela laku kuka kan n perte pertemu muan an deng dengan an Ti Tim m Labo Labora rato tori rium um untu untuk k meningkatkan meningkatka n ketepatan waktu pemeriksaan pemeriksaan laboratorium laboratorium kritis b. Kepal Kepala a Ruan Ruangan gan melaku melakukan kan verifi verifikas kasii pe permi rminta ntaan an pe pemer meriks iksaan aan labora laboratoi toium um kritis c. Laku Lakuka kan n
eval evalua uasi si hasi hasill
peng pengum umpu pula lan n
data data berd berdas asrk rkan an indi indica cato torr
ya yang ng
dikumpulkan. STUDY : a. Data Data keterl keterlamb ambata atan n pe penye nyerah rahan an ha hasil sil pe pemer meriks iksaan aan labora laborator toriu ium m kritis kritis pa pada da bulan Juli 2016 dengan hasil capaian sebesar 16% b. Data Data keterl keterlamb ambata atan n pe penye nyerah rahan an ha hasil sil pe pemer meriks iksaan aan labora laborator toriu ium m kritis kritis pa pada da bulan Agustus 2016 dengan hasil capaian sebesar 7% c. Data Data keterl keterlamb ambata atan n pe penye nyerah rahan an ha hasil sil pe pemer meriks iksaan aan labora laborator toriu ium m kritis kritis pa pada da bulan September 2016 dengan hasil capaian sebesar 15% d. Dalam Dalam triwula triwulan n ke III rata-r rata-rata ata keterl keterlamba ambatan tan penyerah penyerahan an ha hasil sil labora laboratoriu torium m kritis sebesar 12,6% masih diatas standar sebesar
View more...
Comments