Laporan HVL
April 28, 2018 | Author: Gyan Prameswara | Category: N/A
Short Description
Download Laporan HVL...
Description
I. TUJUAN A. Tujuan Instruksional Umum Setelah melakukan praktikum ini, praktikan dapat menentukan tebal paro (HVT) perisai radiasi B. Tujuan Instruksional Khusus Setelah melaksanakan praktikum ini, praktikan mampu : Menerangkan penurunan penurunan intensitas radiasi terhadap tebal bahan yang dilalui dilalui berdasarkan teori atenuasi
Menyebutkan definisi tebal paro (HVT) perisai radiasi
Menyebutkan 2 faktor yang mempengaruhi tebal paro bahan perisai radiasi
Menghitung tebal paro salah satu jenis bahan berdasarkan tabel atenuasi
Menentukan tebal paro beberapa jenis bahan secara pengukuran
Menghitung tebal suatu jenis bahan yang diperlukan pada suatu kasus
II.
DASAR TEORI
Penahanan radiasi bertujuan mengurangi intensitas radiasi dengan memanfaatkan interaksi radiasi dengan materi. Radiasi alpha dan beta dapat ditahan dengan baik oleh benda yang relatif tipis. Sedang untuk radiasi beta yang berenergi tinggi, diperlukan bahan penahan seperti halnya yang digunakan untuk menahan sinar-X. Pada radiasi positron penahanan radiasi dilakukan hingga bebas radiasi. Untuk penahanan radiasi gamma berlaku hukum kuadrat terbalik. Sedang radiasi gamma yang merupakan radiasi langsung berkurang secara eksponensial terhadap tebal bahan penahan. Pengaruh radiasi gamma karena penyebaran pada bahan penahan perlu dikoreksi dengan dengan menggunakan koefisien build up (build up factor). Radiasi neutron juga berkurang secara eksponensial terhadap tebal bahan penahan dan faktor koefisienbuild up juga dapat digunakan. Pada penahanan radiasi neutron termal, tebal materi dapat dikurangi apabila menggunakan materi yang memiliki tampang lintang tangkapan neutron yang besar. Untuk menahan radiasi neutron cepat dapat digunakan cara penangkapan neutron setelah kecepatannya berkurang akibat hamburan elastis, tetapi radi asi gamma yang terpancar juga harus ditahan. Labirin sangat berpengaruh terhadap penahanan radiasi gamma. Penahanan radiasi ditujukan untuk mencegah paparan radiasi pada tubuh manusia dan kerusakan pada alat ukur radiasi. Prinsip penahanan radiasi adal ah mengurangi intensitas radiasi yang didasarkan pada interaksi radiasi dengan materi, yaitu dengan mengubah energi radiasi menjadi energi panas sehingga paparan radiasi nya menjadi berkurang. Karena interaksi radiasi dengan materi berbeda menurut jenis materi dan energi radiasi, maka cara penahanan yang digunakan digunakan juga berbeda. Umumnya Umumnya intensitas radiasi dapat dikurangi dengan menambah tebal materi yang digunakan sebagai penahan. Selanjutnya akan diuraikan tentang penahanan radiasi yang banyak dikenal, dikenal, yaitu alpha, beta, gamma, sinar-X, dan neutron. Namun yang utama adalah uraian tentang penahanan radiasi gamma, sinar-X, dan neutron, yang mempunyai daya tembus besar terhadap materi. Radiasi Gamma merupakan jenis radiasi yang mempunyau daya tembus sangat besar dan tidak dapat dihentikan sepenuhnya. Setiap pancaran radiasi Gamma yang mengenai suatu bahan akan berinteraksi dengan bahan tersebut sehingga sehingga sebagian dari intensitasnya akan terserap dan sebagian lagi diteruskan. Penahanan radiasi gamma (Sinar-X).
A. Hukum kuadrat terbalik. Apabila radiasi gamma dari sumber radiasi terpancar ke segala arah, intensitas radiasi gamma di suatu titik akan menjadi lemah karena berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya dari sumber radiasi. Hal ini disebut hukum kuadrat terbalik. Oleh karena intensitas radiasi gamma menjadi lemah berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya dari sumber radiasi, maka jarak dari sumber radiasi merupakan faktor utama dalam melakukan penahanan. Untuk radiasi gamma yang mempunyai aktivitas 1 Currie, persentase paparan radiasinya pada titik yang berjarak 1 m disingkat rhm (Rontgen per jam pada jarak 1 m), yang disebut juga konstanta gamma. Konstanta gamma dari beberapa sumber radiasi ditunjukkan pada Tabel 1.
B. Penyerapan radiasi gamma oleh bahan penahan. Seperti ditunjukkan pada Gambar 1, jika radiasi gamma dengan intensitas tertentu menembus bahan penahan, maka intensitas radiasinya akan berkurang secara eksponensial sebanding dengan tebal bahan penahan. Koefisien pengurangan intensitas radiasi gamma yang berenergi antara 1-3 MeV tidak berubah karena tebal bahan, sehingga dapat dianggap bahwa kemampuan penahanan hanya berkaitan dengan rapat jenis materi.
Gambar 1.
C. Koreksi hamburan. Hukum eksponensial yang menunjukkan pengurangan intensitas radiasi apabila melalui suatu materi, berlaku ketika berkas radiasi sejajar melewati celah bahan penahan, seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Sampai saat ini dianggap bahwa radiasi gamma dalam materi akan lepas dari berkas radiasi sejajar setelah bertumbukan dan selanjutnya akan terhambur. Walaupun radiasi tidak dalam bentuk berkas radiasi sejajar, dalam bahan penahan yang tipis jumlah hamburan radiasi gamma sangat sedikit, maka hukum eksponensial masih bisa digunakan. Sebaliknya, radiasi yang terhambur dalam materi akan menjadi banyak bila bahan penahan semakin tebal. Maka, intensitas yang dihasilkan akan lebih rendah daripada intensitas radiasi yang dihitung dengan hukum eksponensial. Pengaruh radiasi yang telah terhambur dikoreksi menggunakan koefisien build up. Koefisien build up bergantung pada energi radiasi, tebal materi yang dilewati dan geometri sumber radiasi. Tentu saja koefisien build up tersebut merupakan nilai yang lebih besar dari 1, dan cenderung bertambah bila bahan penahannya semakin tebal. Karena materi bernomor atom besar memiliki koefisien penyerapan massa yang besar terhadap radiasi gamma dan rapat jenisnya pada umumnya tinggi, maka materi seperti ini dapat menahan radiasi gamma secara efisien. Dengan mempertimbangkan sifat dan penggunaannya yang mudah, materi yang digunakan sebagai bahan penahan gamma misalnya timbal, besi, beton kongkrit. Selanjutnya, penahanan sinar-X hampir sama seperti gamma, tetapi karena berenergi rendah, maka bahan penahan yang digunakan cukup tipis saja.( http://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/08-01-0206.html diakses pada 27 Maret 2014 pukul 12.34) Perbandingan intensitas pancaran yang datang dan intensitas yang masih diteruskan, tergantung pada tebal bahan, Jenis bahan dan energi radiasi gamma. Secara matematis hubungan tersebut dinyatakan dengan
I
I 0 e
x
dengan I0 = I = = x =
Intensitas paparan radiasi yang datang (mR/jam) Intensitas paparan radiasi yang diteruskan (mR/jam) Koefisienn serap linier bahan pada energi tertentu (mm-1) Tebal bahan (mm)
Bila intensitas pancaran radiasi gamma tersebut digambarkan terhadap tebal bahan, maka akan sesuai dengan gambar 2 Tebal paro (HVT) merupakan tebal bahan yang dapat menyerap sebagian intensitas paparan radiasi yang datang sehingga intensitas paparan radiasi yang diteruskan tinggal setengah intensitas mula-mula. I
e
HVT
2
I 0
1 HVT 2
ln
HVT
1
0,693
Gambar 2 Kurva Intensitas Radiasi vs Tebal Bahan Nilai HVT dapat ditentukan secara matematis dengan persamaan 3 di atas atau dapat juga ditentukan secara eksperimen dengan melakukan beberapa pengukuran dan menggambarkan kurva peluruhan intensitas paparan radiasi sebagaiman gambar diatas. Nilai HVT sangat bermanfaat untuk keperluan praktis di lapangan, yaitu untuk menentukan tebal suatu bahan yang diperlukan sebagai penahan radiasi I I 0
1 2
dengan n = =
n
banyaknya HVT penyusun tebal penahan radiasi x/HVT
III.
ALAT DAN BAHAN A. ALAT 1. Seperangkat detektor Gamma 2. Berbagai macam Shielding 3. Pinset B. BAHAN 1. Zat radioaktif standar Eu-152
IV.
CARA KERJA 1. Dicari tegangan kerja detektor gamma 2. Kemudian dicari cacah background detektor gamma 3. Sumber Eu-152 dicacah dengan jarak tertentu tanpa menggunakan shielding 4. Sumber Eu-152 dicacah dengan jarak yang sama dengan poin 3 dengan shielding berjarak tertentu.
5. Poin 4 dilakukan dengan shielding berbeda namun dengan jarak yang sama.
V.
DATA PENGAMATAN
Sumber Aktivitas Tgl Pembuatan
: Eu-152 : 9,494 μCi : 1 Juli 2006
Penentuan Tegangan Kerja jarak sumber : 3 cm waktu cacah : 30 detik No 1 2 3 4 5 6 7
HV 680 700 720 740 760 780 800
Count 0 8608 16256 17134 18234 18952 19577
HV = V1 + 1/3(V3-V1) = 720 + 1/3(780-720) = 720 +20 = 740 Background Waktu cacah HV Count
Count tanpa perisai Sumber HV waktu cacah
Count
: 30 detik : 740 cacah 1 2 3 33 35 34
4 36
5 40
Ratarata 35,6
: Eu-152 : 740 : 30 detik cacah Rata-rata 1 2 3 16780 16774 16820 16791,33333
Cacah dengan perisai Sumber Jarak sumber Jarak perisai HV waktu cacah
: Eu-152 : 3 cm : 1 cm : 740 : 30 detik
No Kode Perisai
Mg/cm2 Tebal
cacah 1
2
3
Ratarata
4,5
0,7 mm
15998
15784
15925
15902,3
6,5 9,6 19,2
1 mm 4 mm 8 mm 0,030 cm 0,040 cm 0,020 cm 0,025 cm 0,032 cm 0,040 cm 0,050 cm 0,063 cm 0,080 cm 0,090 cm 0,100 cm 0,125 cm 0,032 cm 0,064 cm 0,125 cm 0,250 cm
15393 15415 13883
15457 15407 13773
15368 15448 13727
15406,0 15423,3 13794,3
8758
8771
8879
8802,7
7156
7265
6980
7133,7
5995
5900
5962
5952,3
5155
5202
5127
5161,3
4390
4442
4383
4405,0
3512
3483
3511
3502,0
2888
2933
2927
2916,0
2621
2584
2632
2612,3
2477
2449
2501
2475,7
2549
2422
2559
2510,0
2383
2410
2375
2389,3
2347
2357
2331
2345,0
1772
1764
1785
1773,7
1754
1712
1723
1729,7
1458
1472
1486
1472,0
1264
1193
1233
1230,0
1
A
2 3 4
B C D
Al Foil Al Foil Poly Poly
5
E
Plastik 59,1
6
F
Plastik 102
7
G
Al
141
8
H
Al
170
9
I
Al
216
10
J
Al
258
11
K
Al
328
12
L
Al
425
13
M
Al
522
14
N
Al
645
15
O
Al
655
16
P
Al
840
17
Q
Lead
1120
18
R
Lead
2066
19
S
Lead
3448
20
T
Lead
1367
VI.
PERHITUNGAN
Persamaan umum : I
e
HVT
1
2
I 0
1 HVT 2
ln
HVT
0,693
1. Bahan Alumunium foil Bahan alumunium foil cacahan No
1
2
3
cacah ratarata
cacah background
Cacah Netto
ketebalan (mm)
16791,33333
0
1
15998 15784 15925
15902,3
35,6
15866,7
0,7
2
15393 15457 15368
15406
35,6
15370,4
1
grafik perbandingan ketebalan dan Intensitas bahan shielding alumunium foil 17000 s a t i s n e t n I
16500 16000 y = 16808e-0.087x R² = 0.9956
15500 15000 0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
ketebalan (mm)
Dari grafik diatas didapatkan persamaan sebagai berikut: y = 16808e -0,08x Sehingga untuk menghitung HVL : HVL = 8,66875 mm ● Jadi, HVL untuk bahan shielding alumunium foil adalah = 8,66875 mm
2. Bahan Poly Bahan Poly cacahan No
1
2
3
Cacah Netto
ketebalan (mm)
cacah ratarata
cacah background
16791,33333
0
1
15415 15407 15448
15423,3
35,6
15387,7
4
2
13883 13773 13727
13794,3
35,6
13758,7
8
grafik perbandingan ketebalan dan Intensitas bahan shielding Poly 20000 15000 s a t i s n e t n I
y = 16860e-0.025x R² = 0.9949
10000 5000 0 0
2
4
6
Ketebalan (mm)
Dari grafik diatas didapatkan persamaan sebagai berikut: y = 16860e -0,02x Sehingga untuk menghitung HVL : HVL =
HVL = 34,675 mm ● Jadi, HVL untuk bahan shielding Poly adalah = 34,675 mm
8
10
3. Bahan Plastik Bahan Plastik cacahan No
1
2
3
Cacah Netto
ketebalan (cm)
cacah rata-rata
cacah background
16791,33333
0
1
8758 8771 8879
8802,7
35,6
8767,1
0,03
2
7156 7265 6980
7133,7
35,6
7098,1
0,04
grafik perbandingan ketebalan dan Intensitas bahan shielding Plastik 20000 15000 s a t i s n e t n I
10000 y = 16781e-21.56x R² = 1
5000 0 0
0.01
0.02
0.03
ketebalan (cm)
Dari grafik diatas didapatkan persamaan sebagai berikut: y = 16781e -21,5x Sehingga untuk menghitung HVL : HVL =
HVL = 0,032 cm
0.04
0.05
● Jadi, HVL untuk bahan shielding Plastik adalah = 0,032 cm
4. Bahan alumunium Bahan Alumunium cacahan 2
No
1
1
5995 5155 4390 3512 2888 2621 2477 2549 2383 2347
2 3 4 5 6 7 8 9 10
5900 5202 4442 3483 2933 2584 2449 2422 2410 2357
3
cacah ratarata
cacah background
5962 5127 4383 3511 2927 2632 2501 2559 2375 2331
5952,3 5161,3 4405 3502 2916 2612,3 2475,7 2510 2389,3 2345
35,6 35,6 35,6 35,6 35,6 35,6 35,6 35,6 35,6 35,6
Cacah Netto 16791,33333 5916,7 5125,7 4369,4 3466,4 2880,4 2576,7 2440,1 2474,4 2353,7 2309,4
grafik perbandingan ketebalan dan Intensitas bahan shielding Alumunium 20000 s a t i s n e t n I
15000 y = 7792.2e -13.02x R² = 0.6935
10000 5000 0 0
0.02
0.04
0.06
0.08
ketebalan (cm)
Dari grafik diatas didapatkan persamaan sebagai berikut: y = 7792,e -13,0x Sehingga untuk menghitung HVL :
0.1
0.12
0.14
ketebalan (cm) 0
0,02 0,025 0,032 0,04 0,05 0,063 0,08 0,09 0,1 0,125
HVL =
HVL = 0,05 cm
● Jadi, HVL untuk bahan shielding alumunium adalah = 0,05 cm 5. Bahan Timbal Bahan Alumunium
No
1
1
1772 1754 1458 1264
2 3 4
cacahan 2
1764 1712 1472 1193
3
cacah rata-rata
cacah background
1785 1723 1486 1233
1773,7 1729,7 1472 1230
35,6 35,6 35,6 35,6
Cacah Netto 16791,33333 1738,1 1694,1 1436,4 1194,4
grafik perbandingan ketebalan dan Intensitas bahan shielding Timbal 20000 15000 s a t i s n e t n I
10000
y = 4757.8e -7.13x R² = 0.4153
5000 0 0
0.05
0.1
0.15
0.2
Ketebalan
Dari grafik diatas didapatkan persamaan sebagai berikut: y = 4757,e -7,13x Sehingga untuk menghitung HVL : HVL =
0.25
0.3
ketebalan (cm) 0
0,032 0,064 0,125 0,25
HVL = 0,097 cm
● Jadi, HVL untuk bahan shielding Timbal adalah = 0,097 cm
Perhitungan nilai HVL timbal menggunakan koefisien atenuasin ya. Untuk bahan penahan radiasi timbal dengan tebal=0,25 cm, diketahui ρ = 11.34g/cm3
Maka,
Dengan persamaan,
Maka,
VII.
cm
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan tebal paro (HVT) perisai radiasi. Pada umumnya perisai radiasi merupaakan bahan pelindung yang digunakan untuk melindungi diri pekerja radiasi terhadap zat radioaktif. Perbandingan intensitas pancaran yang datang dan intensitas yang masih diteruskan, tergantung pada tebal bahan, Jenis bahan dan energi radiasi gamma. Secara matematis hubungan tersebut dinyatakan dengan
I
I 0 e
x
dengan I0 = Intensitas paparan radiasi yang datang (mR/jam) I = Intensitas paparan radiasi yang diteruskan (mR/jam) = Koefisienn serap linier bahan pada energi tertentu (mm-1) x = Tebal bahan (mm) zat radioaktif yang digunakan pada praktikum kali ini merupakan Eu-152 yang mempunyai aktivitas sebesar 9,494 μCi pada saat 1 Juli 2006. Eu-125 merupakan zat pemancar radiasi gamma, maka dari itu dilakukan analisa menggunakan detektor GM (Geiger- mueller) yang merupakan detektor gamma. Zat radioaktif Eu-152 dicacah untuk menentukan t egangan kerja. Penentuan tegangan kerja inisangat penting pada pemakaian detektor GM, karena detektor ini akah bekerja maksimal pada tegangan kerja teretntu, pada praktikum kali i ni didapatkan tegangan kerja sebesar 740 kV
Grafik hubungan antara tegangan tinggi (HV) dengan hasil cacah 25000 20000 h a c a C
15000 10000 5000 0 660
680
700
720
740
760
780
800
820
HV
Maka didapatlah tegangan kerja sebesar 740 kV. Pada penentuan tegangan kerja harus hatihati karena apabila tegangan kerja terlalu kecil maka detektor tidak akan menunjukkan hasil cacahan, sebaliknya apabila terlalu besar maka akan merusak detektor. Selanjutnya adalah menentukan cacah latar (background), dilalkukan untuk mengetahui cacah sebenarnya (netto), cacah latar akan bersaal dari alam sendiri, dengan mengetahui cacah latar, maka cacah sebenarnya dari Eu-152 pun akan diketahui. Pada percobaan selanjutnya adalah pencacahan sumber radioaktif tanpa penahan, artinya dicacah tanpa menggunakan shielding. Hasil nya menunjukkan bahwa dari 30 detik pencacahan di dapatkan hasil cacah sebesar 16791,33333 (rata-rata). Selanjutnya dilakukan pencacahan terhadap sumber yang sama dengan jarak yang sama namun di tambahkan penahan radiasi Timbal di jarak 1 cm dari detektor. Dengan mengetahui hasil cacahannya kita dapat menghitung nilai HVL (Half Value Layer) yaitu nilai yang menunjukkan pengurahan hasil cacah menjadi setengahnya setelah di pasangkan penahan radiasi. Dari praktikum kali ini di dapatkan nilai HVL untuk timbal sebesar 0,097 cm, artinya hasil cacahan akan berkurang setengahnya apabila di pasang penahan radiasi berbahan timbal setebal 0,097. Pada kesempatan yang lain juga dilakukan pencacahan dengan penahan radiasi dari bahan alumunium, plastik, poly dan alumunium foil. Dari percobaan didapatkan nilai HVL dari penahan radiasi berbahan alumunium, plastik, poly dan alumunium foil berturut-turut adalah : 0,05 cm; 0,032 cm; 34,675 mm; 8,66875 mm. Seharusnya timbal memil iki HVL yang lebih kecil dari pada plastik dan alumunium, karena timbal memiliki koefisien atenuasi yang lebih besar, sesuai dengan persaamaan HVT
0,693
Kesalahan dalam percobaan kali ini terjadi karena beberapa faktor, antara lain: 1. Tidak rapat dalam memasang penahan radiasi 2. Sumber sudah berkurang banyak saat praktikum, dikarenakan waktu pa ronya. Namun dari grafik yang didapatkan membuktikan bahwa semakin tebal bahan penahan radiasi (shielding) maka semakin kecil intensitas radiasinya. Hal yang mempengaruhi HVL ini adalah: 1. Jenis bahan yang dipakai 2. Tebal bahan.
VIII.
KESIMPULAN 1. Semakin tebal bahan penahan radiasi semakin kecil pula intensitas radiasi yang bisa melewatinya. 2. Dalam praktikum kali ini bahan yang mempunyai nilai tebal paro paling kecil adalah plastik, sedangkan yang paling besar adalah poly.
IX.
DAFTAR PUSTAKA 1. Petunjuk Praktikum PKR.2014.STTN-BATAN 2. http://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/08-01-02-06.html
Yogyakarta, 28 Maret 2014 Mengetahui Asisten praktikum
Ir. Giyatmi
Praktikan
Gyan Prameswara
X.
LAMPIRAN
LAPORAN PRATIKUM PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
ACARA : PENAHAN RADIASI
Disusun oleh : Nama
:
Gyan Prameswara
NIM
:
011200310
Prodi
:
TEKNOKIMIA NUKLIR
Semester
:
IV
Kelompok
:
Teman Kerja
:
1. Ahmad Roisus Syifa 2. Puji Astuti
Tanggal Praktikum
:
21 Maret 2014
Asisten
:
Ir Giyatmi
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL YOGYAKARTA 2014
View more...
Comments