Laporan Hasil Observasi 8 Standar Nasional Pendidikan Di Sman 1 Ciruas

May 28, 2018 | Author: Neko67 | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

asdfghjkl...

Description

LAPORAN HASIL OBSERVASI PENERAPAN 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SMAN 1 PANDEGLANG

D i aj uka uk an untuk memenuhi tugas mat mata a k uli ah Pe P enge ng elolaan lolaan Pendi Pendi dika dik an  Drs. H. Atang Soeryana, Soeryana, M.Pd

Disusun Oleh : Aulia Yuliani (2224150019) Fifi Fatmawati Rahayu (2224150025) Ita Fauzaniyah (2224150005) Mauliddina Trihasti (2224150066) Mulyati (2224150034) Rizky Yohenda (2224150011)

Biologi IV B

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Hasil Observasi yang berjudul “PENERAPAN 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI SMAN 1 PANDEGLANG”

Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan. Dalam Penulisan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak terutama orangtua sebagai motivator dan pemberi semangat kepada kami dalam penyusunan makalah ini, baik berupa dukungan moril maupun materil. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu kami. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan sehingga kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para  pembaca pada umumnya. Serang, Mei 2017

Penulis

i Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ……………………………………………………...

i

DAFTAR ISI.................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……………………………………………………...

1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..

1

1.3 Tujuan…………...…………..………………………………….…..

2

1.4 Waktu & Tempat……...………..…………………………………..

2

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Standar Nasional Pendidikan.……………………...……...

4

2.2 Tujuan Standar Nasional Pendidikan …………...…………..……...

4

2.3 Fungsi Standar Nasional Pendidikan …………………………..…..

4

2.4 Lingkup Standar Nasional Pendidikan………...………………...…

4

2.5 Penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan di SMAN 1 Pandeglang

5

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan…………………………………………………………

10

3.2 Saran………………………………………………………………..

10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………

11

LAMPIRAN…………………………………………………………..........

12

ii Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Berdasarkan pembukaan UUD 1945 bahwa salah satu tujuan nasional  Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan  bangsa. Hal ini diperkuat dalam UUD 1945 pasal 31 yang intinya menjelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh  pengajaran (pendidikan). Jadi, ini mengindikasikan bahwa negara mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk memenuhi pendidikan tiap-tiap warga negaranya guna mewujudkan tujuan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan  bangsa. Pendidikan sebagai suatu proses yang bertujuan, dikatakan berjalan  baik manakala pendidikan mampu berperan secara proporsif, konteksual dan komprehensif dalam menjawab sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat serta tuntutan perubahan dan perkembangan zaman. Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan suatu sistem/perangkat pendidikan, baik yang  bersifat lunak ( software) maupun keras (hardware). Adapun salah satu perangkat pendidikan tersebut yakni Undang-Undang, dalam hal ini Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yang pada proses selanjutnya memerlukan penjabaran dalam bentuk Peraturan Pemerintah. Sebagai suatu perangkat lunak, keberadaan UU Sisdiknas ini perlu dikaji dan dirumuskan secara proporsional. Karena UU Sisdiknas tersebut berisikan  bagaimana tujuan, visi, misi hingga mekanisme prosedural pendidikan diatur dengan tidak melepaskan konteks sosial-politik pada saat itu dan masa depan. Di Indonesia UU Sisdiknas ini tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003. Untuk operasionalnya, UU No. 20 Tahun 2003 tersebut masih memerlukan penjabaran, dan salah satu penjabarannya tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang akan saya bahas dalam makalah ini adalah apakah sekolah tersebut sudah menerapkan 8 Standar Pendidikan. Jika belum diterapkan, mengapa hal tersebut bisa terjadi. Oleh karenanya, dalam makalah ini akan dikaji tentang perihal tersebut.

1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa definisi 8 Standar Nasional Pendidikan 1.2.2 Apa tujuan standar nasional pendidikan 1.2.3 Apa fungsi standar nasional pendidikan 1.2.4 Apakah 8 Standar Nasional Pendidikan sudah diterapkan 1.2.5 Apa kendalanya jika belum diterapkan

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui definisi 8 Standar Nasional Pendidikan 1.3.2 Untuk mengetahui tujuan standar nasional pendidikan 1.3.3 Untuk mengetahui fungsi standar nasional pendidikan 1.3.4 Untuk mengetahui penerapan 8 Standar Nasi onal Pendidikan di sekolah 1.3.5 Untuk mengetahui kendalanya penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan

1.4 Waktu & Tempat 1.4.1 Waktu

Kunjungan ke SMAN 1 Pandeglang dilaksanakan pada hari Senin, 22 Mei 2017. 1.4.2 Tempat

SMAN 1 Pandeglang berlokasi di Jalan Raya Serang, Cigadung, Kec. Pandeglang, Kabupaten Pandeglang

2 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Standar Nasional Pendidikan

Untuk memperoleh gambaran secara jelas tentang istilah standar nasional  pendidikan, maka terlebih dahulu dikemukakan pengertiannya secara bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Standar”, diberi arti “ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan” . Nasional adalah bersifat

kebangsaan, berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa. (Hikmah, 2010) Ki Hajar Dewantara sang tokoh pendidikan nasional berpendapat bahwa  pendidikan yaitu usaha yang dilakukan dengan penuh keinsyafan yang ditunjukan untuk keselamatan dan kebahagiaan manusia. Dan dalam hal ini Al-Syaibani menjelaskan bahwa pendidikan adalah mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya sebagai bagian dari kehidupan masyarakat dan kehidupan alam sekitarnya. (Terry, 2003 : 39) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana  belajar

dan

proses

mengembangkan

pembelajaran

potensi

dirinya

agar untuk

peserta memiliki

didik

secara

kekuatan

aktif

spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 Ayat 1), dan Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman (Pasal 1 Ayat 2). (Terry, 2003 : 40) Jadi, Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem  pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. (P.P R.I No. 19 Tahun 2005).

3 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

2.2 Tujuan Standar Nasional Pendidikan

Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Dengan demikian, standar nasional pendidikan inilah watak peradaban bangsa dibentuk. (Rahmania, 2010 : 20)

2.3 Fungsi Standar Nasional Pendidikan

Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,  pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan  pendidikan nasional yang bermutu. Dengan demikian, dalam pendidikan standar pendidikan ini menjadi sumber dalam mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. (Rahmania. 2010 : 22)

2.4 Lingkup Standar Nasional Pendidikan

1.

Standar Isi : ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 2.

Standar Proses : standar pelaksanaan pembelajaran pada suatu satuan

 pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. 3.

Standar Kompetensi Lulusan : kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 4.

Standar Tenaga Kependidikan : kriteria pendidikan prajabatan dan

kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. 5.

Standar Sarana dan Prasarana: kriteria minimal tentang ruang belajar,

tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,  bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, dan sumber

belajar

 pembelajaran,

lain

yang

termasuk

diperlukan

penggunaan

komunikasi.

4 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

untuk

menunjang

teknologi

informasi

proses dan

6.

Standar Pengelolaan : standar yang mengatur perencanaan, pelaksanaan,

dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. 7.

Standar Pembiayaan : standar yang mengatur komponen dan besarnya

 biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. 8.

Standar Penilaian: standar yang mengatur mekanisme, prosedur, dan

instrumen penilaian prestasi belajar peserta didik.

2.5 Penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan di SMAN 1 Pandeglang

SMAN 1 Pandeglang merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas  Negeri yang ada di provinsi Banten, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 1 Pandeglang ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari kelas X sampai kelas XII. Kami melakukan observasi di SMAN 1 Pandeglang untuk mengetahui apakah SMAN 1 Pandeglang telah menerapkan 8 Standar Nasional Pendidikan dengan metode wawancara secara langsung kepada salah satu Wakasek di SMAN 1 Pandeglang. Berikut ini hasil observasi yang telah kami lakukan yaitu:

a. Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan presentase kelulusan yaitu dengan diadakannya bimbel / belajar tambahan. Upaya ini dilakukan dengan persetujuan dari para wali murid dan guru di SMAN 1 Pandeglang. Bimbel tersebut dilakukan pada pukul 06.30 – 07.45 WIB. Bimbel tersebut dilakukan pada pagi hari agar para siswa lebih berkonsentrasi dalam menerima materi. Selain upaya bimbel sekolah juga menerapkan standar kompetensi lulusan dengan meningkatkan nilai KKM peserta didik dalam

5 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

setiap mata pelajaran. Berikut nilai KKM dalam setiap mata pelajaran yaitu untuk kelas X 75, kelas XI 78 dan kelas XII 80.

b. Standar Isi

Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis  pendidikan tertentu. Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender  pendidikan. Upaya yang di lakukan yaitu dengan penyesuaian materi disesuiakan dengan kurikulum, dimana SMAN 1 Pandeglang ini diterapkan dua kurikulum yaitu Kurikulum 2013 dan Kurikulum KTSP. Dalam kurikulum 2013 di terapkan pada siswa kelas X dan kurikulum KTSP diterapkan pada kleas XI dan XII. Dalam penerapan dua kurikulum tersebut terdapat perbedaan seperti dalam penerapan Kurikulum KTSP siswa kelas XI dan XII hanya mempelajari materi sesuai jurusannya saja. Sedangkan dalam Kurikulum 2013 terdapat peminatan, lintas minat dan wajib dan telah dilakukan penjurusan sejak kelas X.

c. Standar Proses

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara inetraktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu dalam proses pembelajaran  pendidik memberikan keteladanan. Setiap satuan pendidikan melakukan  perencanaan

proses

pembelajaran,

pelaksanaan

proses

pembelajaran,

 penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Upaya yang dilakukan yaitu dalam menyampaikan materi pembelajaran disesuaikan dengan materi yang akan di sampaikan. Misalnya dengan dilakukan proses diskusi, presentasi kelompok. Dalam proses pembelajaran dikelas guru memvariasikan metode pembelajarannya 6 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan komptensi sebagai agen  pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Pendidik meliputi pendidik kepada TK/RA, SD/MI. SMP/MTS, SMA/MA, SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, Satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C & Pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan. Tenaga kependidikan Pendidikan,

meliputi: Tenaga

Kepala

Sekolah/Madrasah,

Administrasi,

Tenaga

Pengawas

Perpustakaan,

Satuan Tenaga

Laboratorium, Teknisi, Pengelola Kelompok Belajar, Pamong Belajar dan Tenaga Kebersihan. Untuk meningkatkan standar pendidik dan tenaga kependidikan di SMAN 1 Pandeglang mulai diterapakan bahwa pengajar minimal harus menempuh jenjang S1 (Strata 1). Beberapa tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SMAN 1 Pandeglang sudah mempunyai gelar S1 dan S2. Sedangkan untuk tenaga administrasi masih terdapat lulusan SMA.

e. Standar Sarana Prasarana

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,  peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,  bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang  proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustkaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat

7 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

 bermain, tempat berekreasi dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sarana prasarana yang terdapat di SMAN 1 Pandeglang memiliki lahan yang luas sebesar 1,5 Hektar. Selain itu juga, memiliki jumlah kelas sebanyak 33 kelas, 16 wastafel yang terdapat pada setiap koridor kelas dan lain sebagainya.

f. Standar Pengelolaan Pendidikan

Standar pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh Pemerintah Pusat. (Iskandar. 2015 : 11) Standar pengelolaan pendidikan di SMAN 1 Pandeglang, ada fungsional dan struktural. Untuk yang fungsional adalah guru, sedangkan untuk yang struktural adalah Tenaga Administrasi. Hubungan-hubungan tadi secara tersurat memang tidak terlihat di organigram yang terpajang di sekolah tersebut. Penulis bisa mengerti karena secara tidak langsung, organigram atau struktur organisasi tersebut memakai bentuk  Line and Staff . Bentuk tersebut mengacu pada garis-garis yang dipakai dalam membuat organigram tersebut. Di sana, Penulis menemukan dua jenis garis, yakni garis lurus (______) dan garis putus-putus (---------).

g. Standar Pembiayaan Pendidikan

Pembiayaan pendidikan tediri atas biaya investasi, biaya operasi, dan  biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi:

Biaya

 penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi : gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat  pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi  pendidikan tak langsung berupa adaya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan

8 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dan lain sebagainya. (Ahmad, 2013 : 8) Untuk standar pembiayaan pendidikan di SMAN 1 Pandeglang berasal dari Komite, SPP, APBD dan APBN.

h. Standar Penilaian Pendidikan

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan  pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian pendidikan  pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: peniliaian hasil belajar oleh  pendidik, dan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi. Penilaian  pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud diatas diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. (Ahmad, 2013 : 9) Untuk standar penilaian pendidikan di SMAN 1 Pandeglang dimulai dari hal yang terkecil seperti ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan kenaikan kelas dan untuk kelas XII dilakukan penilaian khusus seperti ujian akhir sekolah, ujian praktek dan ujian nasional berbasis komputer. Hasil  penilaian yang diperoleh kemudian direkapitulasi dan dikumpulkan kepada wakasek kurikulum. Kemudian dianalisis oleh setiap wali kelas, setelah itu dilihat siswa yang sudah mencukupi nilai KKM diberikan pengayaan. Sedangkan bagi siswa yang masih kurang dari nilai KKM akan dilakukan remedial untuk perbaikan nilai.

9 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu  pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Selain itu  juga, Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam  perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan terdapat 8 point penting yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian. SMAN 1 Pandeglang sudah menerapkan dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan. Oleh karena itu, di SMAN 1 Pandeglang tidak ada kendala dalam penerapan Standar Nasional Pendidikan. Karena, sudah terbiasa menerapkannya sejak lama.

3.2 Saran Kita sebagai calon guru yang nantinya akan ditempatkan di sekolah manapun harus mengetahui dan melaksanakan 8 Standar Nasional Pendidikan.

10 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

DAFTAR PUSTAKA Buku:

Hikmah, N. 2010. Pengertian dan Tujuan Pengorganisasian. UIN Press : Surabaya Terry, G.R. 2003. 8 Standar Nasional Pendidikan. Bumi Aksara : Jakarta

Online:

Ahmad.

2013.

 Administrasi

dan

Pengelolaan

Pendidikan.

Online

http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/administrasi pendidikan.pdf . Diakses pada 15 April 2017 Pukul 08.30 Wib Iskandar.

2015.

 Manajemen

dan

Pengelolaan

Sekolah.

Online.

http://eprints.uny.ac.id/7956/3/BAB%202-07404241043.pdf  Diakses pada 15 April 2017 Pukul 08.35 Wib Rahmania.

2010.

 Konsep

Dasarr

Manajemen

Pendidikan.

Online.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Rahmania%20Utari,%20M  .Pd./KONSEP%20DASAR%20MANAJEMEN%20PENDIDIKAN.pdf  Diakses  pada 15 April 2017 Pukul 08.40 Wib

11 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

LAMPIRAN

12 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF