Laporan Hasil Mengikuti Seminar Dan Workshop Nasional

April 21, 2019 | Author: sutresno | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

presentasi...

Description

LAPORAN HASIL MENGIKUTI SEMINAR dan WORKSHOP NASIONAL “KOMPETENSI PEREKAM MEDIS DI ERA JKN”

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sedang berkembang di Indonesia melalui Program yang dijalankan oleh Pemerintah yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) yang secara khusus dalam penjaminan pembiayaan kesehatan mengacu pada penyakit atau diagnosa yang diderita oleh pasien yang ikut serta dalam BPJS. Didalam penentuan penyakit atau diagnosa pasien, disitulah peran petugas rekam medis sebagai koder harus benar  –   benar teliti untuk menentukan kode diagnosa dari setiap pasien. Namun, seiiring berjalannya waktu, antara koder dengan verifikator sering terjadi selisih faham mengenai kode diagnosa yang digunakan untuk pengklaiman biaya rumah sakit. Oleh karena itu, pentingnya mengikuti seminar dan workshop mengenai peningkatan kompetensi perekam medis khususnya dalam bidang pengkodean diagnosa sangatlah  penting.

B. Tujuan

Tujuan mengikuti seminar dan workshop ini adalah untuk meningkatkan kompetensi  perekam medis di era JKN dengan tetap berpegang teguh pada acuan dalam memberikan kode diagnosa yang tepat dan akurat.

C. Waktu Pelaksanaan

Seminar dan Workshop ini dilaksanakan pada hari Sabtu & Minggu tanggal 01 dan 02 Agustus 2015 dari pukul 08.00 WITA sampai dengan selesai, bertempat di Kampus Medica Farma Husada Mataram.

BAB II PEMBAHASAN

Didalam Seminar dan Workshop Kompetensi Perekam Medis Di Era JKN ini, kami para peserta mendapatkan pengetahuan yang lebih didalm pengembangan kompetensi menjadi seorang perekam medis khususnya kompetensi didalam memberikan kode diagnosa. Pemberian kode diagnosa mengacu pada ICD 10 CM ( International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems) yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 1984. ICD 10 CM adalah sistem klasifikasi internasional terkait penyakit dan masalah terkait kesehatan yang diaplikasikan di berbagai negara anggota WHO. ICD 10 CM terdiri dari 22 Klasifikasi Penyakit dan setiap klasifikasi penyakit memiliki sub blok masing  –  masing. ICD 10 CM memiliki 3 Volume, Volume 1 menjelaskan secara rinci mengenai kode diagnosa sesuai klasifikasi penyakit, Volume 2 menjelaskan mengenai penggunaan ICD 10 CM, dan Volume 3 merupakan alfabetik dari diagnosa pasien. Cara menentukan kode diagnosa adalah : 1. Lihat diagnosa yang ditulis dokter, jika tulisan dokter tidak jelas atau tidak lengkap, maka dapat melihat catatan  –  catatan yang mengacu pada diagnosa pasien. 2. Kemudian cari diagnosa tersebut pada buku volume 3, agar lebih akurat sebaiknya disesuaikan kembali pada buku volume 1. Pada pembahasan ini, akan lebih saya tekankan pada BAB XV mengenai Hamil, Melahirkan dan Nifas. Dalam menentukan kode persalinan, petugas coding harus menuliskan 3 kode diagnosa yaitu cara melahirkan, penyulit dalam proses melahirkan, kondisi bayi lahir. Pemberian kode diagnosa pada kasus persalinan sering membingungkan petugas coding, karena dilihat dari jenis kasus yang begitu kompleks, mulai dari kurangnya kemampuan  petugas coding, sampai dengan penulisan kode diagnosa yang ditulis dokter tidak lengkap dan tidak jelas penulisan. Sehingga dibutuhkan petugas coding yang lebih teliti dan mampu untuk menganalisa kode yang tepat. Berkaitan dengan BPJS, seperti yang telah diutarakan sebelumnya bahwa Koder dan Verifikator sering berbeda dalam penentuan kode diagnosa. Diagnosa persalinan jika

tidak jelas alasan pasien di Operasi Sesar, seperti harus adanya penyulit dalam proses  persalinan, maka Verifikator akan menolak klaim tindakan operasi dan hanya akan membayar tarif persalinan normal saja. Karena masing  –   masing memiliki visi yang berbeda, yakni  pihak BPJS melalui Verifikator menekan pengeluaran serendah  –   rendahnya dan Pihak Rumah Sakit melalui Koder menginginkan pemasukan yang setinggi  –   tingginya. Oleh karena itu kami para Koder harus tetap berpegang teguh pada acuan kode diagnosa yang telah ditentukan agar tidak terjadi FRAUD dalam pemberian kode diagnosa yang alasanya agar Rumah Sakit mendaptkan keuntungan yang tinggi.

BAB III PENUTUP

Dengan demikian, peningkatan Kompetensi Perekam Medis di Era JKN ini sangatlah penting untuk terus menyesuaikan dengan perkembangan ilmu  –   ilmu yang ada, serta tetap mengikuti aturan sesuai dengan yang berlaku.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF