Laporan Hasil Analisis Konteks 16-17
July 10, 2018 | Author: DianaYolandie | Category: N/A
Short Description
ANALISIS KONTEKS...
Description
LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS TAHUN PELAJARAN 2016-2017
LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS SMA NURIS JEMBER
Disusun Oleh : TIM PENGEMBANG PENGEMBANG KURIKULUM KURIKULUM SMA Nuris Jember
SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA Nuris Jember Jl. Pangandaran No 48 Antirogo Jember 68125, Telp 0331 339544 JEMBER
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis Konteks di SMA Nuris Jember Tahun Pelajaran 2015-2016. Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah dalam upaya pencapaian Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). Hal ini sangat bermanfaat bagi sekolah, karena sekolah dapat melihat kelebihan dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun langkah-langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak lanjutnya. Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk menghaturkan terima kasih kepada : 1. Pengawas Paket yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan Laporan Analisis Konteks ini. 2. Ketua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Laporan Analisis Konteks ini. 3. Tim pengembang kurikulum SMA Nuris Jember yang telah berusaha menyusun analisis konteks 4. Para Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Nuris Jember, serta pihak lain yang telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini. 5. Semua pihak yang tidak kami sebut satu persatu, yang telah memberi bantuan dalam penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini. Akhir kata kami kami memohon kehadirat kehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang diberikan merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin. Kami yakin sepenuhnya, Analisis Analisis Konteks ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks ini. Jember, 13 Juni 2016 Penyusun
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis Konteks di SMA Nuris Jember Tahun Pelajaran 2015-2016. Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah dalam upaya pencapaian Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). Hal ini sangat bermanfaat bagi sekolah, karena sekolah dapat melihat kelebihan dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun langkah-langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak lanjutnya. Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk menghaturkan terima kasih kepada : 1. Pengawas Paket yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan Laporan Analisis Konteks ini. 2. Ketua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Laporan Analisis Konteks ini. 3. Tim pengembang kurikulum SMA Nuris Jember yang telah berusaha menyusun analisis konteks 4. Para Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Nuris Jember, serta pihak lain yang telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini. 5. Semua pihak yang tidak kami sebut satu persatu, yang telah memberi bantuan dalam penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini. Akhir kata kami kami memohon kehadirat kehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang diberikan merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin. Kami yakin sepenuhnya, Analisis Analisis Konteks ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks ini. Jember, 13 Juni 2016 Penyusun
ii
PENGESAHAN
Setelah memperhatikan dan mempertimbangkan dari komite SMA Nuris Jember maka dengan ini Laporan Analisis Konteks SMA Nuris Jember Ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2016 -2017.
Ketua Komite Sekolah,
Ditetapkan di : Jember Pada Tanggal : 13 Juni 2016 Kepala Sekolah,
Hasan Holiq, M.Pd
Robith Qoshidi, Lc
iii
DAFTAR ISI
1.
Kata Pengantar …………………………………………………………………. …………………………………………………………………. ii ii
2.
Lembar Pengesahan ……………………………………………………………. iii
3.
Daftar Isi ……………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………….. iv iv
4.
Bab I Pendahuluan . ……………………………………………………………. ……………………………………………………………. 1 1 4.1 Latar Belakang ……………………………………………………………... ……………………………………………………………... 1 1 4.2 Dasar Kebijakan ……………………………………………………………. ……………………………………………………………. 2 2 4.3 Tujuan dan Manfaat ………………………………………………………… ………………………………………………………… 3 3
5.
Bab II Hasil Analisis …………………………………………………………… …………………………………………………………… 4 4 5.1 Analisis Standar Nasional Pendidikan
……………………………………4
5.2 Analisis Kondisi Satuan Pendidikan ……………………………………….. ……………………………………….. 29 29 5.3 Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan …………………............. …………………............. 32 32 6.
Bab III Penutup ………………………………………………………………... ………………………………………………………………... 39 39
iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian. Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. 1
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat hubungannya dengan keuangan yang hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua siswa, sementara siswa SMA Nuris Jember tidak banyak dan kemampuan ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan menyebabkan SMA Nuris Jember menjadi sekolah pilihan masyarakat di Gunungkidul dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan dapat tercapai.
B. Dasar Kebijakan Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ; 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota; 4.
Peraturan Pemerintah PembiayaanPendidikan;
Republik
Indonesia
2
Nomor
48
Tahun
2008
tentang
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetisi Lulusan; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian; 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Standar Proses; 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Konselor; 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan; 16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya; 17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006. C. Tujuan dan manfaat Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ; 1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Standar nasional Pendidikan 2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional pendidikan 3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan kepada SMA Nuris Jember.
3
Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMA Nuris Jember untuk menyusun dokumen 1 Kurikulum SMA Nuris Jember.
4
BAB II ANALISIS STANDAR KONTEKS
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
1. Analisis Standar Isi Komponen
Deskripsi
1. Kerang 1. Kelompok ka mata Dasar pelajaran Kurikul a.Agama dan um akhlak mulia b.Kewargane garaan dan budi pekerti
Kondisi Ideal
Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
Kondisi Riil
Melakukan kebiasaaan doa untuk memulai belajar (pagi) dan sesudah proses pembelajaran,Sholat jama’ah, , mengaji surat Yasiin setiap hari
Peningkatan Kembangkan kesadaran dan solidaritas dengan wawasan mengikuti kegiatan peserta didik kemasyarakatan akan status, diantaranya : hak dan melakukan kegiatan kewajibannya sosial, bakti sosial, dalam upacara peringatan kehidupan hari besar kenegaraan. bermasyarakat dan bernegara Menerapkan diskusi serta kelompok dalam peningkatan pembelajaran kualitas diri Penyediaan buku-buku sebagai sebagai sumber belajar manusia. diperpustakaan dan pemanfaatan internet belum efektif.
5
Rencana tindak Lanjut
Melaksanakan secara rutin Lebih mengefektifkan pembimbingan tadarus Al-Qur’an tiap hari Sabtu selama 60 menit Mengefektifkan 3S(Senyum Salam,Sapa)
Pelaksanaan perlu secara konsisten
c.Ilmu pengetahua n dan teknologi
d.Estetika
Memanfaatkan limbah Memperoleh menjadi suatu barang kompetensi yang bernilai seni lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta Latihan olah membudayaka vokal/band n berpikir berjalan,tetapi belum ilmiah secara tampak grup yang kritis, kreatis solid, unjuk dan mandiri. kemampuan masih pada momen-momen PSB. Meningkatkan sensitivitas, Seni tradisional kemampuan karawitan belum dapat mengekspresi berjalan dengan efektif kan dan Pemilihan bakat tidak kemampuan mengapresiasi berdasar atas talent keindahan dan skouting,sehingga belum jelas bakat yang harmoni. sebenarnya dari siswa
Mengefektifkan pemanfaatn perpustakaan, internet sebagai sumber belajar siswa serta menambah buku-buku pegangan siswa
Memperbanyak kelompok-kelompok belajar
Membentuk grup band yang lebih solid
Masih banyak siswa yang tidak memiliki bakat/minat tertentu
Pemberian Mengaktifkan serta kesempatan kepada membentuk grup siswa/siswi pada minat karawitan siswa/guru yang diinginkannya
Pembinaan logika berpikir (proses teori)
Meningkatkan potensi fisik serta Praktek (kegiatan membudayaka keorganisasian) n sikap sportif, Terbuka akan disiplin kerja perkembangan 6
Pemilihan bakat/minat berdasar atas angket dan talent scouting
Diarahkan pada kegiatan-
sama dan hidup sehat. e. Jasmani, olahraga dan kesehatan
teknologi
Sesuai dengan kondisi fasilitas yang ada
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik Ya dan lingkungannya . Ya b. Beragam dan terpadu 2. Prinsip pengemban c. Tanggap terhadap Mengacu pada tujuan gan perkembangan pendidikan pada kurikulum ilmu umumnya pengetahuan, teknologi, dan seni. d. Relevan dengan kebutuhan hidup e. Menyeluruh dan berkesinambun gan f. Belajar sepanjang hayat g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Dalam pengembangan KTSP belum
KTSP 7
kegiatan ketrampilan tertentu
Analisa minat peserta didik.
Psikotes
Kegiatan apresiasi
Pemanfaatan alat teknologi.
Peningkatan daya dukung
Pemahaman tujuan pendidikan.
Dilakukan reviuw dokumen KTSP sehingga
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP
memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum terutama prinsip perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
3. Prinsip a. Pelaksanaan a. Peserta didik belum Pelaksanaan kurikulum maksimal Kurikulum didasarkan mendapatkan pada potensi, pelayanan perkembangan pendidikan yang dan kondisi bermutu, serta peserta didik memperoleh untuk kesempatan untuk menguasai mengekspresikan kompetensi dirinya secara bebas, yang berguna dinamis dan bagi dirinya. menyenangkan. b. Kurikulum b.Penegakkan kelima dilaksanakan pilar belajar dalam dengan pelaksanaan menegakkan kurikulum belum kelima pilar maksimal belajar c. Pelaksanaan c. Pelaksanaan kurikulum kurikulum masih memungkinka klasikal dan belum n peserta didik memungkinkan mendapat peserta didik pelayanan mendapat pelayanan yang yang maksimal maksimal sesuai dengan sesuai dengan kondisi peserta didik kondisi peserta didik 8
memenuhi setiap prinsip pengembangan kurikulum khususnya prinsip perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
a. Peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan
b. Perlu peningkatan pelaksanaan lima pilar belajar yaitu (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk
d. Kurikulum d.suasana hubungan dilaksanakan peserta didik dan dalam suasana pendidik dalam hubungan suasana yang formal peserta didik dan pendidik dalam suasana yang kondusif
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan dengan memperhatika n perkembangan yang berkiblat pada era globalisasi dengan mendekatan yang berbasis pada perkembangan teknologi dan berbasis pada alam sekitar f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayaguna kan kondisi yang sesuai dengan kultur budaya di lingkungan sekolah g. Kurikulum yang mencakup
e. Pelaksanakan kurikulum belum maksimal menggunakan pendekatan dengan memperhatikan perkembangan yang berkiblat pada era globalisasi dengan pendekatan yang berbasis pada perkembangan teknologi dan berbasis pada alam sekitar
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi yang sesuai dengan kultur budaya di lingkungan sekolah
g.Kurikulum yang mencakup seluruh 9
hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif kreatif, efektif, gembira dan menyenangkan.
c. Pelayanan terhadap peserta didik sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi kemandirian,penguata n akhlak, dan jiwa sosial,
d. Perlu ditingkatkan hubungan antara peserta didik danm pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan
seluruh komponen kompetensi mata pelajaran
2. Struktur Kurikulu m
komponen kompetensi mata pelajaran
1. Kurikulum kelas X
a. Terdiri atas 18 a. Terdiri atas 18 mata pelajaran, mata pelajaran muatan lokal, dimana Agama dan terdiri atas 3 pengembangan mapel, muatan diri lokal bahasa jawa, b. Alokasi waktu dan pengembangan satu jam diri pelajaran b. Alokasi waktu satu adalah 45 jam pelajaran menit adalah 45 menit c. Minggu efektif c. Minggu efektif dalam satu dalam satu tahun tahun pelajaran pelajaran (dua (dua semester) semester) adalah adalah 38 – 39 38 minggu minggu
2. Kurikulum kelas XI dan XII
a. Program kelas a. Program kelas XI XI dan XII dan XII adalah adalah Program IPA, Program IPA Program IPS, dan Program terdiri atas 15 mata IPS, terdiri atas pelajaran, muatan 15 mata lokal dan 10
kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). e. Pendekatan perlu ditingkatkan dalam hal pendekatan terhadap peserta didik adalah pendekatan yang multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Penambahan jam sebanyak 3 jam untuk matematika,Sejarah,Geog rafi
pelajaran, pengembangan diri muatan lokal dan pengembangan diri b. Alokasi waktu satu b. Alokasi waktu jam pelajaran satu jam adalah 45 menit pelajaran adalah 45 menit c. Minggu efektif c. Minggu efektif dalam satu dalam satu tahun tahun pelajaran pelajaran (dua (dua semester) semester) adalah 38 adalah 34 – 38 minggu minggu
3. Beban Belajar
1.
2.
Jumlah Jam pelajaran Setiap minggu
Jumlah jam Jumlah jam pembelajaran tatap pembelajaran muka per minggu tatap muka per minggu adalah 43 adalah 45 jam pembelajaran s.d. 47 jam pembelajaran
Waktu untuk Waktu penugasan untuk terstruktur dan penugasan kegiatan mandiri terstruktur tidak terstruktur dan bagi peserta didik kegiatan pada maksimum mandiri 60% dari jumlah tidak waktu kegiatan terstruktur tatap muka dari bagi peserta mata pelajaran didik yang bersangkutan.
11
Waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur belum maksimal digunakan oleh guru
Hari Sabtu lebih dimanfaatkan untuk kegiatan Pengembangan Diri Ekstrakurikuler Seni,Olahraga Prestasi dan Imtaq
Diadakan Workshop untuk penguatan pelaksanaan program pembelajaran.
3.
Alokasi Waktu
4. Kalender Pendidik an
4.
Penetapan Kalender Pendidikan
Kegiatan : Minggu efektif belajar, Jeda tengah semester, Jeda antarsemester, Libur akhir tahun pelajaran, Hari libur keagamaan, Hari libur umum/nasional, Hari libur khusus, Kegiatan khusus sekolah/madrasah
Dibuat berdasarkan Dipertahankan atas Kalender Pendidikan dari Disdikpora Provinsi Jatim dan Yayasan Nuris
a. Permulaan a. Permulaan tahun tahun pelajaran pelajaran adalah adalah bulan tanggal 18 Juli dan Juli dan berakhir pada bulan berakhir pada 30 juni tahun bulan juni berikutnya tahun b. Hari libur sekolah berikutnya mengikuti b. Hari libur ketentuan dari sekolah pemerintah ditetapkan pusat/pemerintah berdasarkan daerah , Majelis keputusan Dikdasmen dan Menteri sekolah Pendidikan menetapkan hari Nasional, tidak efektif untuk dan/atau KBM/ insidental Menteri Sekolah Agama, Kepala c. Kalender Daerah tingkat pendidikan disusun kab/kota, oleh sekolah dan/atau berdasarkan alokasi organisasi waktu pada SI penyelenggara dengan dapat memperhatikan menetapkan ketentuan hari libur pemerintah/pemerin khusus tah daerah, dan 12
c. Pemerintah Pusat/Provinsi/ kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan
Majelis Dikdasmen
d. Kalender pendidikan disusun oleh sekolah berdasarkan alokasi waktu pada SI dengan memperhatikan ketentuan pemerintah/pe merintah daerah
2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan SKL KELOMPOK MAPEL
No
SKL SATUAN PENDIDIKAN
1
Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja
2
3
Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya
Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya
13
Agama dan Akhlak Mulia Agama dan Akhlak Mulia
5 kelompok mapel
SKL KELOMPOK MAPEL
Pend. Agama
PKn
PKn
Pend. Agama
Semua Mapel
KET.
4
5
Berpartisipasi dalam penegakan aturanaturan social
Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global
6
Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif
7
Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan
8
Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
9
Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
10
Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
11
Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan social
12
Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
Sejarah
Ekonomi
Geografi
Agama
PKn
Sosiologi
Kewraganega raan dan Kepribadian
Iptek
Iptek
5 kelompok maple
5 kelompok maple
Semua mapel
Iptek
Iptek
Semua mapel Iptek
Semua mapel
Iptek
Agama dan Akhlak Mulia
Semua mapel Iptek
14
Sosiologi
Iptek
Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Agama dan Akhlak Mulia
13
Iptek
Semua mapel iptek Semua mapel iptek Pend. Agama Semua mapel iptek
PKn
PKn
Kewarganega raan dan Kepribadian Kewarganega raan dan Kepribadian
Indonesia 14
Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15
Mengapresiasi karya seni dan budaya
16
Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17
Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan
18
Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
Estetika
Seni budaya
Estetika
Seni budaya
Estetika
Seni budaya
Iptek
Ketrampilan
Penjasorkes
Penjasorkes
Iptek
20
Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
21
22
23
Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis
Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi
3. Analisis Standar Proses 15
Kewarganega raan dan Kepribadian Agama dan Akhlak Mulia
Bahasa Asing
Mulok B. Jawa
PKn
Sosiologi
Pend. Agama
Sosiologi
PKn
Iptek Kewarganega raan dan Kepribadian Iptek
Estetika
Iptek
Bahasa Indonesia
Iptek
Iptek
Bahasa Indonesia
Bahasa Asing
Mulok B. Jawa
Seni budaya
Bahasa Indonesia
Bahasa Asing
Mulok B. Jawa
Semua mapel iptek
NO
KOMPONEN
I
PERENCANAAN A. Silabus
KONDISI IDEAL
Pada Silabus harus memuat: 1. Identitas mata pelajaran ,SK KD, Kegiatan Pembelajaran, Indikator ketercapaian, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber/Bahan/Alat. 2. Penyusunan silabus berdasarakan hasil pemetaan Standar Isi.
B. RPP
II
1. RPP memuat: Identitas MP, SK, KD Indiator Pencapaian, tujuan, Alokasi Waktu , Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian belajar, dan sumber belajar. 2. Pada tahapan kegiatan pembelajaran terdiri dari tahapan: pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. 3. Mengacu pada prinsip prinsip penyusunan RPP.
KONDISI RIIL
Dalam pengembangan silabus guru sudah melakukan analisis SK-KD, tetapi belum menyeluruh. Dalam penyusunan silabus guru sudah menyusun silabus secara mandiri tetapi belum menyeluruh
TINDAK LANJUT
Diprogramkan bimbingan dan pendampingan teknik membuat silabus mulai dari analisis SI sehingga seluruh guru dapat menyusun silabus secara mandiri sesuai karakteristik satuan pendidikan
Masih ada beberapa Diadakan guru menyusun pendampingan dan RPP tidak bimbingan melampirkan pembuatan RPP, instrumen penilaian sehingga RPP yang dan atau soal yang dibuat guru sesuai tercantum belum standar RPP tidak relevan tujuan pada RPP.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Persyaratan Pelaksanaan Rombongan Belajar
Beban kerja
Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah 32 peserta didik.
Sesuai
beban kerja guru sekurang-
90 % beban kerja
16
Mendorong guru
NO
KOMPONEN
TINDAK LANJUT
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
minimal guru
kurang nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu
guru mencapai 24 jam tatap muka dengan memenuhi di sekolah lain
Buku teks pelajaran
rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;
Rasio buku tek Mengajukan pelajaran untuk kebutuhan buku peserta didik belum pegangan siswa mencapai dalam RAPBS perbandingan 1 : 3
Pengelolaan kelas
- guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran
- pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran
17
- Sebagian besar dapat guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggara kan proses pembelajaran
- Sebagian besar guru menyampaikan silabus mata pelajaran pada tiap awal semester
untuk mememenuhi 24 jam dari sekolah lain
- Guru yang belum dapat menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggara kan proses pembelajaran perlu pembinaan dan pelatihan pengelolaan dan manajemen kelas melalui forum MGMP - Perlu pengecekan oleh waka kurikulum/ pengajatran pada guru agar guru menyampaikan silabus mata pelajaran pada
NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
TINDAK LANJUT
tiap awal semester B. Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan - Penyampaian tujuan - Motivasi Kegiatan inti - eksplorasi - elaborasi - konfirmasi Penutup - Rangkuman - Penialaian/refleksi - Umpan balik - Tugas
Masih ada guru melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan RPP, dalam kegiatan inti pembelajaran masih menggunakan form lama.
Dalam kegiatan pembelajaran guru wajib membawa RPP sebagai kontrol dalam pelaksanaan pembelajaran dan perlu mengoptimalkan MGMP untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran. Perlu ada workshop untuk penyusunan RPP sesuai dengan format yang sudah sesuai dengan format baku yang ditetapkan
III
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARA N
IV
PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARA
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
1. Pemantauan a. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap 18
Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.
Setiap guru diwajibkan untuk melakukan analisis hasil ulangan harian dan analisis butir soal serta implementasi dalam tugas penilaian oleh guru
Pemantauan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan
Peningkatan kerjasama antara sekolah dengan
NO
KOMPONEN
N
KONDISI IDEAL
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. b. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
c.
Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan
2. Supervisi
a. Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pem belajaran.
KONDISI RIIL
Kurikulumn dengan pengumpulan dan penandatangan perangkat pembelajaran pada awal semester Pemantauan dilaksanakan dengan cara diskusi, wawancara, dan dokumentasi.
Pengawas Satuan dalam melaksanakan pemantauan proses pembelajaran pada saat awal semester
Peningkatan frekuensi pemantauan oleh pengawas pendidikan.
Pemantauan dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan Supervisi proses Pengawas perlu dilakukan oleh melaksanakan Kepala Sekolah dan supervisi secara Tim Supervisi berkala dan dapat minimal satu kali memberi contoh setiap semester pembelajaran yang efektif bagi guru Supervisi pembelajaran Perlu pemberian dilakukan dengan contoh oleh guru diskusi, dan sejenis atau kepala konsultasi sekolah
b. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian Kegiatan supervisi contoh, diskusi, dilakukan oleh pelatihan, dan kepala sekolah / konsultasi. guru senior dan pengawas satuan pendidikan c. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala
19
TINDAK LANJUT
Perlu peningkatan frekuensi supervisi dari pengawas satuan pendidikan
NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
TINDAK LANJUT
dan pengawas satuan pendidikan.
3. Evaluasi a.
b.
Evaluasi proses pembel ajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
Evaluasi proses pembelajaran dengan cara: 1) membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses, 2) mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pem belajaran sesuai dengan kompetensi guru.
20
Evaluasi proses Kinerja Guru yang pembelajaran belum sesuai dilaksanakan setiap standar dapat semester satu kali dilakukan supervisi dalam bentuk rapat klinis agar guru koordinasi Kepala dapat mengatasi Sekolah dengan permasalahan menggunakan pembelajaran pedoman standar proses Belum semua guru melakukan Evaluasi proses pembelajaran dilakukan dengan cara membandingkan proses yang dilakukan guru dengan standar
Mewajibkan semua guru untuk melaksanakn evaluasi proses sesuai standar.
NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL 4. Pelaporan Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku ke pentingan.
5. Tindak lanjut a. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar. b. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar. c. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut.
TINDAK LANJUT
KONDISI RIIL
Pelaporan dilaksanakan oleh Pengajaran kepada Kepala Sekolah
Perlaporan Hasil Supervisi pembelajaran perlu disampaikan kepada pengawas untuk pembinaan guru dan satuan pendidikan
Satuan Pendidikan Perlu reward dan belum memberikan punisment bagi penghargaan guru yang telah kepada guru yang memenuhi standar telah memenuhi dan yang belum standar dan belum memenuhi standar melakukan pembinaan optimal bagi guru yang belum memenuhi standar
4. Analisis Standar Pengelolaan
No
Kriteria setiap Komponen
Kesesuaian dengan Kriteria Ya
I
KEPALA SEKOLAH
1 Kualifikasi minimal
V
2 Usia Maksimal
V
21
Tida k
Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan
Alokasi Program
1
2
No
Kriteria setiap Komponen
Kesesuaian dengan Kriteria Ya
II
3 Pengalaman mengajar minimal
V
4 Pangkat minimal
V
5 Status Guru (Guru SMA)
V
6 Kepemilikan sertifikat pendidik
V
7 Kepemilikan sertifikat kepala sekolah
V
8 Kompetensi kepribadian
V
9 Kompetensi manajerial
V
10 Kompetensi kewirausahaan
V
11 Kompetensi supervisi
V
12 Kompetensi sosial
V
WAKIL KEPALA SEKOLAH
1 Jumlah minimal
V
2 Kriteria pengangkatan wakasek
V
3 Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki:
Wakasek Bidang Kurikulum a. kemampuan memimpin
V
b. kepemilikan keterampilan teknis
V
22
Tida k
Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan
Alokasi Program
1
2
No
Kriteria setiap Komponen
Kesesuaian dengan Kriteria Ya
c. kemitraan dan kerjasama
V
Wakasek Bidang Kesiswaan a. kemampuan memimpin
V
b. kepemilikan keterampilan teknis
V
c. kemitraan dan kerjasama
V
Wakasek Bidang Ssarana Prasarana a. kemampuan memimpin
V
b. kepemilikan keterampilan teknis
V
c. kemitraan dan kerjasama
V
Wakasek B idang H umas a. kemampuan memimpin
V
b. kepemilikan keterampilan teknis
V
c. kemitraan dan kerjasama
V
Wakasek B idang I smuba a. Kemampuan memimpin
V
b. Kepemilikan ketrampilan teknis
V
c. Kemitraan dan Kerjasama
V
23
Tida k
Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan
Alokasi Program
1
2
5.
Analisis Standar Penilaian
NO
1
KOMPONEN
Prinsip penilaian (sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinamb ungan, sistematis, beracuan kriteria, dan akuntabel)
2
Teknik dan Instrumen Penilaian
KONDISI IDEAL
Semua RPP mencantumkan kegiatan dan program penilaian
Mekanisme dan Prosedur Penilaian
RPP yang mencantumkan kegiatan dan program penilaian sekitar 67 %
RENCANA TINDAK LANJUT
Sekitar 33 % Kepala Sekolah RPP belum melakukan supervisi mencantum-kan dengan cara kegiatan dan berdiskusi dan program memberi contoh penilaian kepada guru-guru yang belum mencantumkan kegiatan dan program penilaian dalam RPP
Guru meleng- kapi RPP
Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa.
3
KONDISI RIIL
KESENJANG AN
a. Rancangan penilaian dari silabus yang penjabaranny a merupakan bagian RPP b. UH,UTS, UAS, UKK
Sebagian guru telah melaksanaan penelaahan instrumen penilaian hasil belajar
Sebagian besar guru belum melaksanaan penelaahan instrumen penilaian hasil belajar
a. Rancangan a. penilaian dari b. silabus yang penjabaranny c. a merupakan d. Penil hasil bagian RPP belajar kelompok b. UH,UTS, estetika dan UAS, UKK 24
Sekolah menyiapkan format penelaahan butir soal dan meminta semua guru melakukan telaah butir soal sebelum diujikan kepada peserta didik
a. b. c. d. Perlu sosialisasi dan pemahaman kepada guru ttg Penil hasil belajar
dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan
dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan
c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan
c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan
d. Penil hasil belajar kelompok estetika dan kelompok perjasorkes ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian pendidik
d. Penil hasil belajar kelompok estetika dan kelompok perjasorkes ditentukan pendidik
kelompok perjasorkes belum sesuai pedoman e. Penil hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganega raan dan kepribadian belum sesuai pedoman f. g. -
kelompok estetika dan kelompok perjasorkes e. Perlu sosialisasi dan pemahaman kepada guru tt Penil hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian f. g. h. Kegiatan pengembangan diri perlu dibuktikan dengan surat keterangan
h. Kegiatan e. Penil hasil pengembang i. KS menghimbau belajar an diri belum guru untuk kelompok dibuktikan memberikan hasil agama dan dengan surat UH kepada siswa akhlag mulya keterangan sebelum UH dan kelompok berikutnya, yang e. Penil hasil kewarganegar i. 40 % guru belum belum tuntas belajar aan dan memberikan mengikuti pembel kelompok kepribadian hasil UH remidi agama dan ditentukan kepada siswa akhlag mulya pendidik sebelum UH dan kelompok f. Kegiatan berikutnya, kewarganegar Ujian Sekolah yang belum aan dan (menyusun tuntas kepribadian kisi-kisi, mengikuti ditentukan mengembang pembel melalui rapat kan remidi dewan instrumen, pendidik melaksanakan berdasarkan ujian, hasil mengolah dan penilaian menentukan pendidik kelulusan, 25
dengan melaporkan memperhatika hasil ujian) n hasil ujian g. Penil muatan sekolah lokal f. Kegiatan mengikuti Ujian Sekolah penil (menyusun kelompok kisi-kisi, mata mengembang pelajaran kan yang relevan. instrumen, h. Kegiatan melaksanakan pengembanga ujian, n diri mengolah dan dibuktikan menentukan dengan nilai kelulusan, pada LHBS melaporkan i. 60 % guru hasil ujian) memberikan g. Penil muatan hasil UH lokal kepada siswa mengikuti sebelum UH penil berikutnya, kelompok yang belum mata tuntas pelajaran mengikuti yang relevan. pembel h. Kegiatan remidi pengembanga n diri dibuktikan dengan surat keterangan pembina dan KS i. Hasil UH harus dikembaliaka n kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum 26
tuntas mengikuti pembel remidi
4
Penilaian oleh Pendidik
a. menginforma sikan silabus pada awal semester kepada siswa b.
c.
d.
e.
f.
a. menginform a. a. asikan b. b. silabus pada c. Mengolah c. Dilaksanakan awal hasil penil pendampingan semester untuk Guru dlm kepada siswa Melaksanaka mengetahui Mengolah hasil n tes, b. Melaksanaka kesulitan penil untuk pengamatan, n tes, belajar mengetahui penugasan, pengamatan, siswa kesulitan belajar atau bentuk penugasan, siswa d. Mengembal lain atau bentuk ikan hasil d. Guru diingatkan lain Mengolah pekerjaan untuk memberi hasil penil c. Mengolah siswa belum komentar yang untuk hasil penil disertai mendidik saat mengetahui untuk komentar mengembalikan kemajuan mengetahui yang hasil pekerjaan dan kesulitan kemajuan mendidik siswa belajar siswa d. Mengembali e. e. Mengembalik kan hasil f. f. an hasil pekerjaan pekerjaan siswa siswa e. Memanfaatk disertai an hasil penil komentar untuk yang perbaikan mendidik pembel Memanfaatka f. Melaporkan n hasil penil hasil belajar untuk siswa setiap perbaikan akhir pembel semester Melaporkan hasil belajar siswa setiap akhir 27
semester 5
Penilaian oleh Satuan Pendidikan
a. Menentukan KKM melalui rapat dewan pendidik
a. Menentukan KKM melalui rapat dewan pendidik
b. Mengkoordin b. Mengkoordin asikan pelaks asikan pelaks UTS, UAS, UTS, UAS, UKK UKK c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan pendidik
c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan pendidik
d. Menentukan program pembel SKS melalui rapat dewan pendidik
d. Sekolah belum menentukan program pembel SKS
e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran melalui rapat dewan pendidik
e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran oleh pendidik
f. Menyelengga rakan US dan menentukan kelulusan sesuai POS
f. Menyelengga rakan US dan menentukan kelulusan sesuai POS
g. Melaporkan hasil penil mata
g. Melaporkan hasil penil mata 28
a. –
a. –
b. –
b. –
c. –
c. –
d. Sekolah masih katagori standar dengan pembelajara n system paket
d. Sekolah akan menuju SSN
e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran belum melalui rapat dewan pendidik
e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran harus melalui rapat dewan pendidik
f. – f. –
g. –
pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentul LHBS h. Melaporkan pencapaian hasil belajar kepada Disdik kab i. Menerbitkan SKHUN j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus
pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentuk LHBS h. Melaporkan hasil kenaikkan dan kelulusan kepada Disdik kab i. Menerbitkan SKHUN j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus
g. –
h. Belum melaporkan hasil pencapaian belajar tiap semester kepada Disdik kab i. -
h. Sekolah melaporkan hasil pencapaian belajar akhir semester dua kepada Disdik kab
j. -
i. j. -
6
Penilaian oleh Pemerintah
a. Penil hasil a. Penil hasil belajar oleh belajar oleh pemerintah pemerintah dalam bentuk dalam bentuk UN UN b.
Hasil UN menentukan kelulusan
b.
-
-
Hasil UN menentukan kelulusan
C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan NO
1
KOMPO NEN
Peserta
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
Kemampuan rata-rata intake siswa minimal
Kemampuan ratarata intake siswa 29
KESENJANG AN
Kemampuan rata-rata intake
TINDAK LANJUT
Pengelolaan Proses
NO
2
KOMPO NEN
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
Didik
7,50
minimal dibawah 6,00
Pendidik dan
100% pendidik berijazah S-1
sesuai
a) RKB :luas ruang 8x9m, mebel per siswa (mdh diatur),ada LCD tetap
a)RKB.:luas 8x9m, mebelair kuran 2 siswa,belum ada LCD
KESENJANG AN
TINDAK LANJUT
siswa masih dibawah 6,00
pembelajaran ditingkatkan sehingga menghasilkan output yang maksimal dengan nilai murni di atas 6,00
a)Kelas belum ada LCD
-Untuk jangka 4 th ke depan minimal 33% ruang kelas dipasang LCD
Tenaga Kependidik an 3
Sarana Prasarana
b)Lab TI:ber AC,Komputer 20 unit ,Printer,Laptop,LC D,Hot spot dengan bandwich yang dapat diakses oleh minimal 20 siswa secara bersamaan c)LabIPA.:memenuhi syarat,administrasi lengkap,bersih berkeramik
b)TI: LCD masih mobiling dan laptop belum terpenuhi,band wich kecil
c)Lab.IPA : belum memenuhi syarat,belum berkeramik,adm inistrasi kurang lengkap
30
b) TI : LCD terpasang tetap,bandwi ch minimal 1,5MB
c)Lantai tidak keramik,kura ng bersih,admin istrasi belum tertib
-Menambah daya listrik menjadi 3200 watt,mengajukan bantuan komputer sehingga terpenuhi 20 unit,memasang LCD yang permanen
NO
4
KOMPO NEN
Pembiayaa n
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
d)Perpustakaan:ada kepala perpust,tenaga perpust,ada Sistem Aplikasi Manajemen Perpust ,ruang tertata rapi, jumlah buku siswa 100% terpenuhi,perpusta kaan digital
d)Perputakaan:bel um ada kepala perpust, Manajemen perpust manual, Ruang belum tertata rapi,pengadaan buku bertahap, buku-buku baru masih sangat minim
Terpenuhi biaya pengembangan keunggulan lokal:
Siswa mampu membayar penuh kurang dari 25%
a) Sarana prasarana b) Peserta Didik
KESENJANG AN
d)Perpust:Kepal a Perpust.,Soft war Sistem Aplikasi,Pen empatan buku.
75% siswa kurang mampu
Penggunaan dana dg skala prioritas
c) Pendidik d) Tenaga Kependidikan
5
Program Sekolah
Sekolah memiliki RKJM
Sekolah memiliki RKJM
Sekolah memiliki RKAS
Sekolah memiliki RKAS
31
-
TINDAK LANJUT
Memanfaatkan Softwar Sistem Aplikasi perpust dari Mahasiswa praktek,Menyiapk an tempat untuk buku-buku, pengadaan buku scr bertahap, perpust digital diprogramkan jangka panjang.
- Efektifitas dana 75% siswa kurang mampu dengan mengajukan pengusulan beasiswa - Kebijakan skala prioritas pendanaan tetap menjadi alternatip pengelolaan dana Lebih disempurnakan sesuai dengan kebijakan Dinas dan Majlis serta menyesuaikan dengan kondisi internal sekolah
D. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan KONDISI RIIL N O
KOMP ONEN
1
Komite/ Dewan Sekolah
KONDISI IDEAL PELUANG
Komite Sekolah berperan sebagai : 1. Pemberi pertimbangan 2. Pendukung finansial dan pemikiran 3. Pengontrol transparansi dan akuntabilitas 4. Mediator antara pemerintah dan masyarakat Fungsi Komite Sekolah : 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7.
Komitmen mutu pendidikan Melakukan kerja sama Menampung aspirasi Memberikan masukan dan rekomendasi Mendorong partisipasi Menggalang dana Melakukan evaluasi
Komite sekolah memiliki potensi sebagai nara sumber dalam peningkata n mutu sekolah Komite sekolah memiliki potensi membantu sekolah dalam pemenuha n sarpras yang dibutuhkan dengan menggalan g dana dari masyarakat . Sekolah memprogr amkan koordinasi reguler untuk setiap kegiatan dan membiasa kan 32
TANTANG AN
Periode kepenguru s Komite yang ada hampir selesai Isu dan Peraturan daerah tentang kebijakan pendidika n gratis Komite Sekolah kurang berperan aktif dalam memberik an masukan, pertimban gan dan rekomend asi
KESENJANG AN
Belum tampak ada pengurus baru yang lebih potensial
Sekolah butuh dana dan komite sekolah dapat menggalang dana masyarakat namun kebijakan daerah mengharapka n yang berbeda
RENCAN A TINDAK LANJUT
Komite sekolah belum bisa selalu hadir dalam setiap koordinasi dan kegiatan sekolah
Sekolah mempunyai kewenangan untuk menarik dana dan Komite Sekolah dapat menggalang dana, namun kebijakan tentang pendidikan
Masih mempert ahankan penguru s komite yang potensial ,mengga nti yang kurang potensial Mengun dang unsur komite sekolah yang berpoten si sebagai nara sumber dalam peningk atan mutu sekolah, Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulu m Mengun dang pemerint ah Daerah
KONDISI RIIL N O
KOMP ONEN
KONDISI IDEAL PELUANG
TANTANG AN
berkoordin asi untuk kegiatan insidental
KESENJANG AN
gratis meghambatny a
Sekolah mempuyai kewenanga n untuk menarik dana dari masyarakat sebagai pendukung an program sekolah
RENCAN A TINDAK LANJUT
untuk duduk bersama dalam menyuks eskan program sekolah yang membut uhkan dana dari masyara kat Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
2
Dewan Pendidikan Dewan berperan sebagai Pendidik mitra kerja sekolah an
Dan berfungsi sebagai wadah kegiatan sekolah (Perlu checking di Keputusan Mendiknas No 044/U/2002, Lamp 1 Butir A.1.1)
Sekolah menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Sekolah mempunyai link yang bisa mendukung terlaksanany a program
33
Keberadaan Dewan Pendidikan kurang disosialisasik an di sekolahsekolah
Tidak semua anggota sekolah mengerti tentang keberadaan Dewan Pendidikan
Dewan Pendidikan belum berperan dalam kegiatan sekolah
Dewan Pendidikan tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan sekolah
Mensosialis asikan peran dan fungsi Dewan Pendidikan pada anggota sekolah, Waka Humas
Mengundan g Dewan Pendidikan sebagai
KONDISI RIIL N O
KOMP ONEN
KONDISI IDEAL PELUANG
TANTANG AN
KESENJANG AN
RENCAN A TINDAK LANJUT
salah satu nara sumber dalam penyusunan program sekolah, Waka Humas 3
Dinas Pendidikan Dinas berperan sebagai : Pendidik an 1.Pemberi pertimbangan 2.Pendukung pemikiran dan kegiatan 3.Penyelenggara pelatihan dan kompetisi 4.Pengontrol transparansi dan akuntabilitas 5Mediator antara sekolah dengan PEMDA
Dinas Pendidikan berfungsi sebagai: 1.Komintmen mutu pendidikan
Sekolah selalu mengundang Dinas Pendidikan sebagai nara sumber di setiap kegiatan
Sekolah selalu melibatkan Dinas Pendidikan di setiap kegiatan
Sekolah selalu melaporkan semua kegiatan
2.Memberikan masukan dan rekomendasi
34
Dinas Pendidikan kurang memaksimal kan peran dan fungsinya
Sekolah tidak mempunyai wewenang untuk dapat memaksimalka n peran dan fungsi Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan Sekolah tidak kurang mempunyai memberikan akses untuk kontribusi bisa pendanaan memperoleh untuk dukungan dana pembinaan pembinaan siswa dan guru berprestasi yang menjadi duta Kabupaten
Mengundan g PEMDA dan Dinas Pendidikan untuk bisa bersamasama menyukses kan siswa dan guru yang menjadi duta daerah yang membutuhk an partisipasi dana dan pembinaan, Waka Kurikulum dan Waka Humas.
KONDISI RIIL N O
KOMP ONEN
KONDISI IDEAL PELUANG
TANTANG AN
KESENJANG AN
RENCAN A TINDAK LANJUT
3.Melakukan pelatihan dan kompetisi 4.Melakukan evaluasi
4
Perguruan Tinggi Pergurua berperan sebagai: n Tinggi
Sekolah Perguruan mengundang Tinggi belum dosen dari berperan 1.Fasilitator program Perguruan secara peningkatan mutu Tinggi maksimal sebagai dalam 2.Pendamping pendamping pendampinga bilingual guru mata n 3.Pendukung pelajaran bilingualnya program
Perguruan Tinggi berfungsi sebagai: 1.Komitmen mutu pendidikan 2.Melakukan pengabdian pada masyarakan 3.Melakukan kerjasama 4.Memberikan masukan dan rekomendasi
5
Lembaga Penjami
LPMP berperan sebagai:
Perguruan Mengundan Tinggi belum g pihak bisa maksimal Perguruan dalam Tinggi mengiplementa sebagai sikan fungsinya nara sumber pada pokok dalam pengabdian penyusunan pada program masyarakat sekolah
Sekolah mengontrak satu dosen Perguruan Tinggi sebagai fasilitator program
Perguruan Tinggi Sekolah kurang Mengundan kurang berhasil dalam g Perguruan mendapatkan membangun Tinggi kontra komitmen untuk prestasi dari anggota bersamakerjasama sekolah sama berkomitme n dalam rangka peningkatan Sekolah kualitaas mengundang diri sebagai sejumlah pendidik dosen sebagai nara sumber Sekolah selalu memprogra 35
LPMP kurang aktif dalam
Sekolah selalu bekerjasama dengan
Mengundan g LPMP, dan
KONDISI RIIL N O
KOMP ONEN
nan Mutu Pendidik an (LPMP)
KONDISI IDEAL PELUANG
1.Pelaksana modelmodel pembelajaran 2.Fasilitator pembelajaran 3.Nara sumber informasi pendidikan
LPMP berfungsi sebagai: 1.Komitmen Mutu Pendidikan 2.Merancang model pembelajaran 3.Mengadakan pelatihan 4.Melakukan kerjasama 5.Melakukan evaluasi
6
Musyaw arah Kerja Kepala Sekolah,
MKKS berperan sebagai: 1.Pemberi Pertimbangan
TANTANG AN
mkan menjalankan pendamping peran dan an untuk fungsinya di guru sekolah matapelajara n
Sekolah selalu memprogra mkan in house training terkait dengan pembelajara n dan pemanfaatan tehnologi informasi setiap tahun nya
Sekolah berperan aktif dalam kegiatan dan kepengurusa
36
LPMP kurang selalu meng up date informasi terkait dengan kurikulum
KESENJANG AN
Perguruan Tinggi dalam program pendampingan guru matapelajaran
LPMP sebagai lembaga yang mestinya dekat dengan sekolah, tetapi justru tidak semua anggota sekolah tahu dengan pasti fungsi dan peran LPMP
RENCAN A TINDAK LANJUT
Perguruan Tinggi sebagai nara sumber pembelajara n, Waka Kurikulum
Mengundan g LPMP, Perguruan Tinggi, Dinas Pendidikan, dan Pemda untuk komitmen bersama menyukses kan program sekolah yang membutuhk an pendukunga n dana dan kebijakan
KONDISI RIIL N O
KOMP ONEN
(MKKS)
KONDISI IDEAL PELUANG
2.Pendukung pemikiran 3.Mediator antara sekolah dan Dinas Pendidikan dan Pemda
TANTANG AN
KESENJANG AN
RENCAN A TINDAK LANJUT
n MKKS
Sekolah menjadi alamat sekretariat MKKS
MKKS berfungsi sebagai: 1.Komitmen mutu pendidikan 2.Melakukan kerjasama 3.Memberikan masukan dan rekomendasi 7
MGMP Kabupaten Musyaw berperan sebagai: arah Guru 1.Pelaksana kegiatan Mata pengembangan guru Pelajaran matapelajaran , (MGMP) 2.Pendukung Kabupat pemikiran en 3. Mediator antara guru matapelajaran dengan MKKS, Dinas Pendidikan, dan LPMP
Sekolah mempunyai MGMP sekolah dan memberikan dukungan dana untuk kegiatan MGMP
Sekolah memberikan satu hari MGMP
MGMP Kabupaten berfungsi sebagai: 37
Belum semua MGMP Kabupaten berperan maksimal/ aktif
Adanya kecenderung an hari MGMP sebagai hari libur guru
Tidak ada kebijakan yang mengikat dan mengharuskan guru matapelajaran tergabung dalam MGMP Kabupaten
MGMP Kabupaten kurang mempunyai program yang jelas dan kurang adanya
Mengundan g MKKS, Dias Pendidikan, LPMP, dan Pemda untuk ikut menyukses kan program MGMP Kabupaten yang membutuhk an dukungan dana dan kebijakan,
KONDISI RIIL N O
KOMP ONEN
KONDISI IDEAL PELUANG
1.Komitmen mutu pendidikan
TANTANG AN
KESENJANG AN
sosialisasi program MGMP ke sekolah.
2.Melakukan pertemuan rutin pada hari MGMP
RENCAN A TINDAK LANJUT
Waka Humas
Mengundan g MGMP Sekolah masih sekolah membatasi untuk jumlah guru menyusun yang bisa aktif program dalam MGMP dan Kabupaten pengemban gan pembelajara n serta Kurangnya komitmen Komitmen MGMP adalah bersama libur kelas yang untuk hari MGMP dimanfaatkan adalah untuk pengembangan bukan libur kelas yang pembelajaran dimanfaatk an untuk pengemban gan diri,Waka Kurikulum
3.Melakukan kerjasama 4.Melakukan lesson study 5.Melakukan evaluasi
38
View more...
Comments