Laporan Hasil Analisis Konteks 16-17

July 10, 2018 | Author: DianaYolandie | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

ANALISIS KONTEKS...

Description

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS TAHUN PELAJARAN 2016-2017

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS SMA NURIS JEMBER

Disusun Oleh : TIM PENGEMBANG PENGEMBANG KURIKULUM KURIKULUM SMA Nuris Jember

SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA Nuris Jember Jl. Pangandaran No 48 Antirogo Jember 68125, Telp 0331 339544 JEMBER

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis Konteks di SMA Nuris Jember Tahun Pelajaran 2015-2016. Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah dalam upaya  pencapaian Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). Hal ini sangat bermanfaat bagi sekolah, karena sekolah dapat melihat kelebihan dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun langkah-langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak lanjutnya. Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk menghaturkan terima kasih kepada : 1. Pengawas Paket yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan Laporan Analisis Konteks ini. 2. Ketua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Laporan Analisis Konteks ini. 3. Tim pengembang kurikulum SMA Nuris Jember yang telah berusaha menyusun analisis konteks 4. Para Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Nuris Jember, serta pihak lain yang telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini. 5. Semua pihak yang tidak kami sebut satu persatu, yang telah memberi bantuan dalam  penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini. Akhir kata kami kami memohon kehadirat kehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang diberikan merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin. Kami yakin sepenuhnya, Analisis Analisis Konteks ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks ini. Jember, 13 Juni 2016 Penyusun

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis Konteks di SMA Nuris Jember Tahun Pelajaran 2015-2016. Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah dalam upaya  pencapaian Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). Hal ini sangat bermanfaat bagi sekolah, karena sekolah dapat melihat kelebihan dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun langkah-langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak lanjutnya. Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk menghaturkan terima kasih kepada : 1. Pengawas Paket yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan Laporan Analisis Konteks ini. 2. Ketua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Laporan Analisis Konteks ini. 3. Tim pengembang kurikulum SMA Nuris Jember yang telah berusaha menyusun analisis konteks 4. Para Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Nuris Jember, serta pihak lain yang telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini. 5. Semua pihak yang tidak kami sebut satu persatu, yang telah memberi bantuan dalam  penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini. Akhir kata kami kami memohon kehadirat kehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang diberikan merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin. Kami yakin sepenuhnya, Analisis Analisis Konteks ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks ini. Jember, 13 Juni 2016 Penyusun

ii

PENGESAHAN

Setelah memperhatikan dan mempertimbangkan dari komite SMA Nuris Jember maka dengan ini Laporan Analisis Konteks SMA Nuris Jember Ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2016 -2017.

Ketua Komite Sekolah,

Ditetapkan di : Jember Pada Tanggal : 13 Juni 2016 Kepala Sekolah,

Hasan Holiq, M.Pd

Robith Qoshidi, Lc

iii

DAFTAR ISI

1.

Kata Pengantar …………………………………………………………………. …………………………………………………………………. ii  ii

2.

Lembar Pengesahan ……………………………………………………………. iii

3.

Daftar Isi ……………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………….. iv  iv

4.

Bab I Pendahuluan . ……………………………………………………………. ……………………………………………………………. 1  1 4.1 Latar Belakang ……………………………………………………………... ……………………………………………………………... 1  1 4.2 Dasar Kebijakan ……………………………………………………………. ……………………………………………………………. 2  2 4.3 Tujuan dan Manfaat ………………………………………………………… ………………………………………………………… 3  3

5.

Bab II Hasil Analisis …………………………………………………………… …………………………………………………………… 4  4 5.1 Analisis Standar Nasional Pendidikan

……………………………………4

5.2 Analisis Kondisi Satuan Pendidikan ……………………………………….. ……………………………………….. 29  29 5.3 Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan …………………............. …………………............. 32  32 6.

Bab III Penutup ………………………………………………………………... ………………………………………………………………... 39  39

iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian. Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan  pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah,  perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan  berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses  pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan  perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan  pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas  penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata  pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan  pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. 1

Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,  perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan  berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses  pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan  perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan  pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas  penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat hubungannya dengan keuangan yang hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua siswa, sementara siswa SMA Nuris Jember tidak banyak dan kemampuan ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan menyebabkan SMA Nuris Jember menjadi sekolah pilihan masyarakat di Gunungkidul dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan dapat tercapai.

B. Dasar Kebijakan Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ; 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan  Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar  Nasional Pendidikan; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota; 4.

Peraturan Pemerintah PembiayaanPendidikan;

Republik

Indonesia

2

Nomor

48

Tahun

2008

tentang

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetisi Lulusan; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian; 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Standar Proses; 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Konselor; 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan; 16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya; 17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006. C. Tujuan dan manfaat Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ; 1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Standar nasional Pendidikan 2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional  pendidikan 3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan kepada SMA  Nuris Jember.

3

Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMA Nuris Jember untuk menyusun dokumen 1 Kurikulum SMA Nuris Jember.

4

BAB II ANALISIS STANDAR KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan

1. Analisis Standar Isi Komponen

Deskripsi

1. Kerang 1. Kelompok ka mata Dasar  pelajaran Kurikul a.Agama dan um akhlak mulia  b.Kewargane garaan dan budi  pekerti

Kondisi Ideal 



Membentuk  peserta didik menjadi manusia yang  beriman dan  bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta  berakhlak mulia

Kondisi Riil

Melakukan kebiasaaan doa untuk memulai  belajar (pagi) dan sesudah proses  pembelajaran,Sholat  jama’ah, , mengaji surat Yasiin setiap hari

Peningkatan Kembangkan kesadaran dan solidaritas dengan wawasan mengikuti kegiatan  peserta didik kemasyarakatan akan status, diantaranya : hak dan melakukan kegiatan kewajibannya sosial, bakti sosial, dalam upacara peringatan kehidupan hari besar kenegaraan.  bermasyarakat dan bernegara Menerapkan diskusi serta kelompok dalam  peningkatan  pembelajaran kualitas diri Penyediaan buku-buku sebagai sebagai sumber belajar manusia. diperpustakaan dan  pemanfaatan internet  belum efektif.

5

Rencana tindak Lanjut 





Melaksanakan secara rutin Lebih mengefektifkan  pembimbingan tadarus Al-Qur’an tiap hari Sabtu selama 60 menit Mengefektifkan 3S(Senyum Salam,Sapa)

Pelaksanaan perlu secara konsisten



c.Ilmu  pengetahua n dan teknologi



d.Estetika

Memanfaatkan limbah Memperoleh menjadi suatu barang kompetensi yang bernilai seni lanjut ilmu  pengetahuan dan teknologi serta Latihan olah membudayaka vokal/band n berpikir  berjalan,tetapi belum ilmiah secara tampak grup yang kritis, kreatis solid, unjuk dan mandiri. kemampuan masih  pada momen-momen PSB. Meningkatkan sensitivitas, Seni tradisional kemampuan karawitan belum dapat mengekspresi  berjalan dengan efektif kan dan Pemilihan bakat tidak kemampuan mengapresiasi  berdasar atas talent keindahan dan skouting,sehingga  belum jelas bakat yang harmoni. sebenarnya dari siswa

Mengefektifkan  pemanfaatn  perpustakaan, internet sebagai sumber belajar siswa serta menambah  buku-buku pegangan siswa

Memperbanyak kelompok-kelompok  belajar

Membentuk grup band yang lebih solid

Masih banyak siswa yang tidak memiliki  bakat/minat tertentu

Pemberian Mengaktifkan serta kesempatan kepada membentuk grup siswa/siswi pada minat karawitan siswa/guru yang diinginkannya

Pembinaan logika  berpikir (proses teori) 

Meningkatkan  potensi fisik serta Praktek (kegiatan membudayaka keorganisasian) n sikap sportif, Terbuka akan disiplin kerja  perkembangan 6

Pemilihan bakat/minat  berdasar atas angket dan talent scouting

Diarahkan pada kegiatan-

sama dan hidup sehat. e. Jasmani, olahraga dan kesehatan

teknologi

Sesuai dengan kondisi fasilitas yang ada

a. Berpusat pada  potensi,  perkembangan, kebutuhan dan kepentingan  peserta didik Ya dan lingkungannya . Ya  b. Beragam dan terpadu 2. Prinsip  pengemban c. Tanggap terhadap Mengacu pada tujuan gan  perkembangan  pendidikan pada kurikulum ilmu umumnya  pengetahuan, teknologi, dan seni. d. Relevan dengan kebutuhan hidup e. Menyeluruh dan  berkesinambun gan f. Belajar sepanjang hayat g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Dalam pengembangan KTSP belum

KTSP 7

kegiatan ketrampilan tertentu

Analisa minat peserta didik.

Psikotes

Kegiatan apresiasi

Pemanfaatan alat teknologi.

Peningkatan daya dukung

Pemahaman tujuan  pendidikan.

Dilakukan reviuw dokumen KTSP sehingga

dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah  berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta  panduan  penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP

memperhatikan  prinsip-prinsip  pengembangan kurikulum terutama  prinsip  perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

3. Prinsip a. Pelaksanaan a. Peserta didik belum Pelaksanaan kurikulum maksimal Kurikulum didasarkan mendapatkan  pada potensi,  pelayanan  perkembangan  pendidikan yang dan kondisi  bermutu, serta  peserta didik memperoleh untuk kesempatan untuk menguasai mengekspresikan kompetensi dirinya secara bebas, yang berguna dinamis dan  bagi dirinya. menyenangkan.  b. Kurikulum  b.Penegakkan kelima dilaksanakan  pilar belajar dalam dengan  pelaksanaan menegakkan kurikulum belum kelima pilar maksimal  belajar c. Pelaksanaan c. Pelaksanaan kurikulum kurikulum masih memungkinka klasikal dan belum n peserta didik memungkinkan mendapat  peserta didik  pelayanan mendapat pelayanan yang yang maksimal maksimal sesuai dengan sesuai dengan kondisi peserta didik kondisi peserta didik 8

memenuhi setiap prinsip  pengembangan kurikulum khususnya  prinsip perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

a. Peserta didik harus mendapatkan  pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan

 b. Perlu peningkatan  pelaksanaan lima pilar  belajar yaitu (a) belajar untuk  beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk

d. Kurikulum d.suasana hubungan dilaksanakan  peserta didik dan dalam suasana  pendidik dalam hubungan suasana yang formal  peserta didik dan pendidik dalam suasana yang kondusif

e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan  pendekatan dengan memperhatika n  perkembangan yang berkiblat  pada era globalisasi dengan mendekatan yang berbasis  pada  perkembangan teknologi dan  berbasis pada alam sekitar f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayaguna kan kondisi yang sesuai dengan kultur  budaya di lingkungan sekolah g. Kurikulum yang mencakup

e. Pelaksanakan kurikulum belum maksimal menggunakan  pendekatan dengan memperhatikan  perkembangan yang  berkiblat pada era globalisasi dengan  pendekatan yang  berbasis pada  perkembangan teknologi dan  berbasis pada alam sekitar

f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi yang sesuai dengan kultur  budaya di lingkungan sekolah

g.Kurikulum yang mencakup seluruh 9

hidup bersama dan  berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses  pembelajaran yang aktif, inovatif kreatif, efektif, gembira dan menyenangkan.

c. Pelayanan terhadap  peserta didik sesuai dengan potensi, tahap  perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan  pengembangan pribadi  peserta didik yang  berdimensi kemandirian,penguata n akhlak, dan jiwa sosial,

d. Perlu ditingkatkan hubungan antara  peserta didik danm  pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan

seluruh komponen kompetensi mata pelajaran

2. Struktur Kurikulu m

komponen kompetensi mata  pelajaran

1. Kurikulum kelas X

a. Terdiri atas 18 a. Terdiri atas 18 mata pelajaran, mata pelajaran muatan lokal, dimana Agama dan terdiri atas 3  pengembangan mapel, muatan diri lokal bahasa jawa,  b. Alokasi waktu dan pengembangan satu jam diri  pelajaran  b. Alokasi waktu satu adalah 45  jam pelajaran menit adalah 45 menit c. Minggu efektif c. Minggu efektif dalam satu dalam satu tahun tahun pelajaran  pelajaran (dua (dua semester) semester) adalah adalah 38 –  39 38 minggu minggu

2. Kurikulum kelas XI dan XII

a. Program kelas a. Program kelas XI XI dan XII dan XII adalah adalah Program IPA, Program IPA Program IPS, dan Program terdiri atas 15 mata IPS, terdiri atas  pelajaran, muatan 15 mata lokal dan 10

kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). e. Pendekatan perlu ditingkatkan dalam hal  pendekatan terhadap  peserta didik adalah  pendekatan yang multistrategi dan multimedia, sumber  belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber  belajar. Penambahan jam sebanyak 3 jam untuk matematika,Sejarah,Geog rafi

 pelajaran,  pengembangan diri muatan lokal dan  pengembangan diri  b. Alokasi waktu satu  b. Alokasi waktu  jam pelajaran satu jam adalah 45 menit  pelajaran adalah 45 menit c. Minggu efektif c. Minggu efektif dalam satu dalam satu tahun tahun pelajaran  pelajaran (dua (dua semester) semester) adalah 38 adalah 34 –  38 minggu minggu

3. Beban Belajar

1.

2.

Jumlah Jam  pelajaran Setiap minggu

Jumlah jam Jumlah jam  pembelajaran tatap  pembelajaran muka per minggu tatap muka per minggu adalah 43 adalah 45 jam  pembelajaran s.d. 47 jam  pembelajaran

Waktu untuk Waktu  penugasan untuk terstruktur dan  penugasan kegiatan mandiri terstruktur tidak terstruktur dan  bagi peserta didik kegiatan  pada maksimum mandiri 60% dari jumlah tidak waktu kegiatan terstruktur tatap muka dari  bagi peserta mata pelajaran didik yang  bersangkutan.

11

Waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur  belum maksimal digunakan oleh guru

Hari Sabtu lebih dimanfaatkan untuk kegiatan Pengembangan Diri Ekstrakurikuler Seni,Olahraga Prestasi dan Imtaq

Diadakan Workshop untuk penguatan  pelaksanaan program  pembelajaran.

3.

Alokasi Waktu

4. Kalender Pendidik  an

4.

Penetapan Kalender Pendidikan

Kegiatan : Minggu efektif  belajar, Jeda tengah semester, Jeda antarsemester, Libur akhir tahun  pelajaran, Hari libur keagamaan, Hari libur umum/nasional, Hari libur khusus, Kegiatan khusus sekolah/madrasah

Dibuat berdasarkan Dipertahankan atas Kalender Pendidikan dari Disdikpora Provinsi Jatim dan Yayasan  Nuris

a. Permulaan a. Permulaan tahun tahun pelajaran  pelajaran adalah adalah bulan tanggal 18 Juli dan Juli dan  berakhir pada bulan  berakhir pada 30 juni tahun  bulan juni  berikutnya tahun  b. Hari libur sekolah  berikutnya mengikuti  b. Hari libur ketentuan dari sekolah  pemerintah ditetapkan  pusat/pemerintah  berdasarkan daerah , Majelis keputusan Dikdasmen dan Menteri sekolah Pendidikan menetapkan hari  Nasional, tidak efektif untuk dan/atau KBM/ insidental Menteri Sekolah Agama, Kepala c. Kalender Daerah tingkat  pendidikan disusun kab/kota, oleh sekolah dan/atau  berdasarkan alokasi organisasi waktu pada SI  penyelenggara dengan dapat memperhatikan menetapkan ketentuan hari libur  pemerintah/pemerin khusus tah daerah, dan 12

c. Pemerintah Pusat/Provinsi/ kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan  pendidikan

Majelis Dikdasmen

d. Kalender  pendidikan disusun oleh sekolah  berdasarkan alokasi waktu  pada SI dengan memperhatikan ketentuan  pemerintah/pe merintah daerah

2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan SKL KELOMPOK MAPEL

No

SKL SATUAN PENDIDIKAN

1

Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan  perkembangan remaja

2

3

Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya





Menunjukkan sikap percaya diri dan  bertanggung jawab atas perilaku,  perbuatan, dan pekerjaannya



13

Agama dan Akhlak Mulia Agama dan Akhlak Mulia

5 kelompok mapel

SKL KELOMPOK MAPEL 

Pend. Agama



PKn



PKn



Pend. Agama



Semua Mapel

KET.

4

5

Berpartisipasi dalam penegakan aturanaturan social

Menghargai keberagaman agama,  bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global







6

Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif

7

Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam  pengambilan keputusan

8

Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk  pemberdayaan diri

9

Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik

10

Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks

11

Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan social

12

Memanfaatkan lingkungan secara  produktif dan bertanggung jawab



Sejarah



Ekonomi



Geografi



Agama



PKn



Sosiologi

Kewraganega raan dan Kepribadian



Iptek





Iptek





5 kelompok maple

5 kelompok maple



Semua mapel





Iptek







Iptek

Semua mapel Iptek

Semua mapel

Iptek

Agama dan Akhlak Mulia

Semua mapel Iptek







14

Sosiologi

Iptek



Berpartisipasi dalam kehidupan  bermasyarakat, berbangsa, dan  bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik

Agama dan Akhlak Mulia







13

Iptek

 

Semua mapel iptek Semua mapel iptek Pend. Agama Semua mapel iptek



PKn



PKn

Kewarganega raan dan Kepribadian Kewarganega raan dan Kepribadian

Indonesia 14

Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya

15

Mengapresiasi karya seni dan budaya

16

Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

17

Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan

18

Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun

19

Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat



Estetika



Seni budaya



Estetika



Seni budaya



Estetika



Seni budaya



Iptek



Ketrampilan



Penjasorkes



Penjasorkes



Iptek







20

Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain



 

21

22

23

Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis

Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam  bahasa Indonesia dan Inggris Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi

3. Analisis Standar Proses 15

Kewarganega raan dan Kepribadian Agama dan Akhlak Mulia

Bahasa Asing



Mulok B. Jawa



PKn



Sosiologi



Pend. Agama



Sosiologi



PKn

Iptek Kewarganega raan dan Kepribadian Iptek



Estetika





Iptek





Bahasa Indonesia

Iptek

Iptek



Bahasa Indonesia



Bahasa Asing



Mulok B. Jawa



Seni budaya



Bahasa Indonesia



Bahasa Asing



Mulok B. Jawa



Semua mapel iptek

NO

KOMPONEN

I

PERENCANAAN A. Silabus

KONDISI IDEAL

Pada Silabus harus memuat: 1. Identitas mata pelajaran ,SK KD, Kegiatan Pembelajaran, Indikator ketercapaian, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber/Bahan/Alat. 2. Penyusunan silabus  berdasarakan hasil  pemetaan Standar Isi.

B. RPP

II

1. RPP memuat: Identitas MP, SK, KD Indiator Pencapaian, tujuan, Alokasi Waktu , Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian  belajar, dan sumber  belajar. 2. Pada tahapan kegiatan  pembelajaran terdiri dari tahapan: pendahuluan, kegiatan inti, dan  penutup. 3. Mengacu pada prinsip prinsip penyusunan RPP.

KONDISI RIIL

Dalam  pengembangan silabus guru sudah melakukan analisis SK-KD, tetapi  belum menyeluruh. Dalam penyusunan silabus guru sudah menyusun silabus secara mandiri tetapi belum menyeluruh

TINDAK LANJUT

Diprogramkan  bimbingan dan  pendampingan teknik membuat silabus mulai dari analisis SI sehingga seluruh guru dapat menyusun silabus secara mandiri sesuai karakteristik satuan pendidikan

Masih ada beberapa Diadakan guru menyusun  pendampingan dan RPP tidak  bimbingan melampirkan  pembuatan RPP, instrumen penilaian sehingga RPP yang dan atau soal yang dibuat guru sesuai tercantum belum standar RPP tidak relevan tujuan pada RPP.

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Persyaratan Pelaksanaan Rombongan Belajar 



Beban kerja

Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan  belajar adalah 32 peserta didik.

Sesuai

beban kerja guru sekurang-

90 % beban kerja

16

Mendorong guru

NO

KOMPONEN





TINDAK LANJUT

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

minimal guru

kurang nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu

guru mencapai 24  jam tatap muka dengan memenuhi di sekolah lain

Buku teks  pelajaran

rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;

Rasio buku tek Mengajukan  pelajaran untuk kebutuhan buku  peserta didik belum  pegangan siswa mencapai dalam RAPBS  perbandingan 1 : 3

Pengelolaan kelas

- guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan  proses pembelajaran

-  pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran

17

- Sebagian besar dapat guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan  pada peraturan dalam menyelenggara kan proses  pembelajaran

- Sebagian besar guru menyampaikan silabus mata  pelajaran pada tiap awal semester

untuk mememenuhi 24  jam dari sekolah lain

- Guru yang  belum dapat menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan  pada peraturan dalam menyelenggara kan proses  pembelajaran  perlu  pembinaan dan  pelatihan  pengelolaan dan manajemen kelas melalui forum MGMP - Perlu  pengecekan oleh waka kurikulum/  pengajatran  pada guru agar guru menyampaikan silabus mata  pelajaran pada

NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

TINDAK LANJUT

tiap awal semester B. Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran 





Pendahuluan - Penyampaian tujuan - Motivasi Kegiatan inti - eksplorasi - elaborasi - konfirmasi Penutup - Rangkuman - Penialaian/refleksi - Umpan balik - Tugas

Masih ada guru melaksanakan  pembelajaran  belum sesuai dengan RPP, dalam kegiatan inti  pembelajaran masih menggunakan form lama.

Dalam kegiatan  pembelajaran guru wajib membawa RPP sebagai kontrol dalam  pelaksanaan  pembelajaran dan  perlu mengoptimalkan MGMP untuk  peningkatan kualitas proses  pembelajaran. Perlu ada workshop untuk  penyusunan RPP sesuai dengan format yang sudah sesuai dengan format baku yang ditetapkan

III

PENILAIAN HASIL PEMBELAJARA  N

IV

PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARA



Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil  pembelajaran untuk mengukur tingkat  pencapaian kompetensi  peserta didik, serta digunakan sebagai hahan  penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses  pembelajaran.

1. Pemantauan a. Pemantauan proses  pembelajaran dilakukan pada tahap 18

Hasil penilaian  pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam  program perbaikan  proses  pembelajaran bagi guru.

Setiap guru diwajibkan untuk melakukan analisis hasil ulangan harian dan analisis  butir soal serta implementasi dalam tugas  penilaian oleh guru

Pemantauan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan

Peningkatan kerjasama antara sekolah dengan

NO

KOMPONEN

 N

KONDISI IDEAL

perencanaan,  pelaksanaan, dan  penilaian hasil  pembelajaran.  b. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus,  pengamatan,  pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.

c.

Kegiatan  pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan

2. Supervisi

a. Supervisi proses  pembelajaran dilakukan pada tahap  perencanaan,  pelaksanaan, dan  penilaian hasil pem belajaran.

KONDISI RIIL

Kurikulumn dengan  pengumpulan dan  penandatangan  perangkat  pembelajaran pada awal semester Pemantauan dilaksanakan dengan cara diskusi, wawancara, dan dokumentasi.

Pengawas Satuan dalam melaksanakan  pemantauan proses  pembelajaran pada saat awal semester

Peningkatan frekuensi  pemantauan oleh pengawas  pendidikan.

Pemantauan dilaksanakan oleh kepala sekolah dan  pengawas satuan  pendidikan Supervisi proses Pengawas perlu dilakukan oleh melaksanakan Kepala Sekolah dan supervisi secara Tim Supervisi  berkala dan dapat minimal satu kali memberi contoh setiap semester  pembelajaran yang efektif bagi guru Supervisi  pembelajaran Perlu pemberian dilakukan dengan contoh oleh guru diskusi, dan sejenis atau kepala konsultasi sekolah

 b. Supervisi  pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian Kegiatan supervisi contoh, diskusi, dilakukan oleh  pelatihan, dan kepala sekolah / konsultasi. guru senior dan  pengawas satuan  pendidikan c. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala

19

TINDAK LANJUT

Perlu peningkatan frekuensi supervisi dari pengawas satuan pendidikan

NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

TINDAK LANJUT

dan pengawas satuan  pendidikan.

3. Evaluasi a.

b.

Evaluasi proses  pembel ajaran dilakukan untuk menentukan kualitas  pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap  perencanaan,  pelaksanaan proses  pembelajaran, dan  penilaian hasil  pembelajaran.

Evaluasi proses  pembelajaran dengan cara: 1) membandingkan  proses  pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar  proses, 2) mengidentifikasi kinerja guru dalam  proses pem belajaran sesuai dengan kompetensi guru.

20

Evaluasi proses Kinerja Guru yang  pembelajaran  belum sesuai dilaksanakan setiap standar dapat semester satu kali dilakukan supervisi dalam bentuk rapat klinis agar guru koordinasi Kepala dapat mengatasi Sekolah dengan  permasalahan menggunakan  pembelajaran  pedoman standar  proses Belum semua guru melakukan Evaluasi proses  pembelajaran dilakukan dengan cara membandingkan  proses yang dilakukan guru dengan standar

Mewajibkan semua guru untuk melaksanakn evaluasi proses sesuai standar.

NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL 4. Pelaporan Hasil kegiatan  pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses  pembelajaran dilaporkan kepada pemangku ke pentingan.

5. Tindak lanjut a. Penguatan dan  penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar. b. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang  belum memenuhi standar. c. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti  pelatihan/penataran Iebih lanjut.

TINDAK LANJUT

KONDISI RIIL

Pelaporan dilaksanakan oleh Pengajaran kepada Kepala Sekolah

Perlaporan Hasil Supervisi  pembelajaran perlu disampaikan kepada pengawas untuk pembinaan guru dan satuan  pendidikan

Satuan Pendidikan Perlu reward dan  belum memberikan  punisment bagi  penghargaan guru yang telah kepada guru yang memenuhi standar telah memenuhi dan yang belum standar dan belum memenuhi standar melakukan  pembinaan optimal  bagi guru yang  belum memenuhi standar

4. Analisis Standar Pengelolaan

No

Kriteria setiap Komponen

Kesesuaian dengan Kriteria Ya

I

KEPALA SEKOLAH

1 Kualifikasi minimal

V

2 Usia Maksimal

V

21

Tida k

Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan

Alokasi Program

1

2

No

Kriteria setiap Komponen

Kesesuaian dengan Kriteria Ya

II

3 Pengalaman mengajar minimal

V

4 Pangkat minimal

V

5 Status Guru (Guru SMA)

V

6 Kepemilikan sertifikat  pendidik

V

7 Kepemilikan sertifikat kepala sekolah

V

8 Kompetensi kepribadian

V

9 Kompetensi manajerial

V

10 Kompetensi kewirausahaan

V

11 Kompetensi supervisi

V

12 Kompetensi sosial

V

WAKIL KEPALA SEKOLAH

1 Jumlah minimal

V

2 Kriteria pengangkatan wakasek

V

3 Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki:

Wakasek Bidang Kurikulum a. kemampuan memimpin

V

 b. kepemilikan keterampilan teknis

V

22

Tida k

Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan

Alokasi Program

1

2

No

Kriteria setiap Komponen

Kesesuaian dengan Kriteria Ya

c. kemitraan dan kerjasama

V

Wakasek Bidang Kesiswaan a. kemampuan memimpin

V

 b. kepemilikan keterampilan teknis

V

c. kemitraan dan kerjasama

V

Wakasek Bidang Ssarana Prasarana a. kemampuan memimpin

V

 b. kepemilikan keterampilan teknis

V

c. kemitraan dan kerjasama

V

Wakasek B idang H umas a. kemampuan memimpin

V

 b. kepemilikan keterampilan teknis

V

c. kemitraan dan kerjasama

V

Wakasek B idang I smuba a. Kemampuan memimpin

V

 b. Kepemilikan ketrampilan teknis

V

c. Kemitraan dan Kerjasama

V

23

Tida k

Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan

Alokasi Program

1

2

5.

Analisis Standar Penilaian

NO

1

KOMPONEN

Prinsip  penilaian (sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinamb ungan, sistematis,  beracuan kriteria, dan akuntabel)

2

Teknik dan Instrumen Penilaian

KONDISI IDEAL

Semua RPP mencantumkan kegiatan dan  program  penilaian

Mekanisme dan Prosedur Penilaian

RPP yang mencantumkan kegiatan dan  program  penilaian sekitar 67 %

RENCANA TINDAK LANJUT

Sekitar 33 % Kepala Sekolah RPP belum melakukan supervisi mencantum-kan dengan cara kegiatan dan  berdiskusi dan  program memberi contoh  penilaian kepada guru-guru yang belum mencantumkan kegiatan dan  program penilaian dalam RPP

Guru meleng- kapi RPP

Instrumen  penilaian hasil  belajar yang digunakan  pendidik memenuhi  persyaratan substansi, konstruksi, dan  bahasa.

3

KONDISI RIIL

KESENJANG AN

a. Rancangan  penilaian dari silabus yang  penjabaranny a merupakan  bagian RPP  b. UH,UTS, UAS, UKK

Sebagian guru telah melaksanaan  penelaahan instrumen  penilaian hasil  belajar

Sebagian besar guru belum melaksanaan  penelaahan instrumen  penilaian hasil  belajar

a. Rancangan a.  penilaian dari  b. silabus yang  penjabaranny c. a merupakan d. Penil hasil  bagian RPP  belajar kelompok  b. UH,UTS, estetika dan UAS, UKK 24

Sekolah menyiapkan format penelaahan  butir soal dan meminta semua guru melakukan telaah  butir soal sebelum diujikan kepada  peserta didik

a.  b. c. d. Perlu sosialisasi dan pemahaman kepada guru ttg Penil hasil belajar

dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan

dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan

c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan

c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan

d. Penil hasil  belajar kelompok estetika dan kelompok  perjasorkes ditentukan melalui rapat dewan  pendidik  berdasarkan hasil  penilaian  pendidik

d. Penil hasil  belajar kelompok estetika dan kelompok  perjasorkes ditentukan  pendidik

kelompok  perjasorkes  belum sesuai  pedoman e. Penil hasil  belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganega raan dan kepribadian  belum sesuai  pedoman f. g. -

kelompok estetika dan kelompok  perjasorkes e. Perlu sosialisasi dan pemahaman kepada guru tt Penil hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian f. g. h. Kegiatan  pengembangan diri perlu dibuktikan dengan surat keterangan

h. Kegiatan e. Penil hasil  pengembang i. KS menghimbau  belajar an diri belum guru untuk kelompok dibuktikan memberikan hasil agama dan dengan surat UH kepada siswa akhlag mulya keterangan sebelum UH dan kelompok  berikutnya, yang e. Penil hasil kewarganegar  i. 40 % guru  belum  belum tuntas  belajar aan dan memberikan mengikuti pembel kelompok kepribadian hasil UH remidi agama dan ditentukan kepada siswa akhlag mulya  pendidik sebelum UH dan kelompok f. Kegiatan  berikutnya, kewarganegar  Ujian Sekolah yang belum aan dan (menyusun tuntas kepribadian kisi-kisi, mengikuti ditentukan mengembang  pembel melalui rapat kan remidi dewan instrumen,  pendidik melaksanakan  berdasarkan ujian, hasil mengolah dan  penilaian menentukan  pendidik kelulusan, 25

dengan melaporkan memperhatika hasil ujian) n hasil ujian g. Penil muatan sekolah lokal f. Kegiatan mengikuti Ujian Sekolah  penil (menyusun kelompok kisi-kisi, mata mengembang  pelajaran kan yang relevan. instrumen, h. Kegiatan melaksanakan  pengembanga ujian, n diri mengolah dan dibuktikan menentukan dengan nilai kelulusan,  pada LHBS melaporkan i. 60 % guru hasil ujian) memberikan g. Penil muatan hasil UH lokal kepada siswa mengikuti sebelum UH  penil  berikutnya, kelompok yang belum mata tuntas  pelajaran mengikuti yang relevan.  pembel h. Kegiatan remidi  pengembanga n diri dibuktikan dengan surat keterangan  pembina dan KS i. Hasil UH harus dikembaliaka n kepada siswa sebelum UH  berikutnya, yang belum 26

tuntas mengikuti  pembel remidi

4

Penilaian oleh Pendidik

a. menginforma sikan silabus  pada awal semester kepada siswa  b.

c.

d.

e.

f.

a. menginform a. a. asikan  b.  b. silabus pada c. Mengolah c. Dilaksanakan awal hasil penil  pendampingan semester untuk Guru dlm kepada siswa Melaksanaka mengetahui Mengolah hasil n tes,  b. Melaksanaka kesulitan  penil untuk  pengamatan, n tes,  belajar mengetahui  penugasan,  pengamatan, siswa kesulitan belajar atau bentuk  penugasan, siswa d. Mengembal lain atau bentuk ikan hasil d. Guru diingatkan lain Mengolah  pekerjaan untuk memberi hasil penil c. Mengolah siswa belum komentar yang untuk hasil penil disertai mendidik saat mengetahui untuk komentar mengembalikan kemajuan mengetahui yang hasil pekerjaan dan kesulitan kemajuan mendidik siswa  belajar siswa d. Mengembali e. e. Mengembalik  kan hasil f. f. an hasil  pekerjaan  pekerjaan siswa siswa e. Memanfaatk  disertai an hasil penil komentar untuk yang  perbaikan mendidik  pembel Memanfaatka f. Melaporkan n hasil penil hasil belajar untuk siswa setiap  perbaikan akhir  pembel semester Melaporkan hasil belajar siswa setiap akhir 27

semester 5

Penilaian oleh Satuan Pendidikan

a. Menentukan KKM melalui rapat dewan  pendidik

a. Menentukan KKM melalui rapat dewan  pendidik

 b. Mengkoordin  b. Mengkoordin asikan pelaks asikan pelaks UTS, UAS, UTS, UAS, UKK UKK c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan  pendidik

c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan  pendidik

d. Menentukan  program  pembel SKS melalui rapat dewan  pendidik

d. Sekolah  belum menentukan  program  pembel SKS

e. Menentuka  penil 4 kelompok mata  pelajaran melalui rapat dewan  pendidik

e. Menentuka  penil 4 kelompok mata  pelajaran oleh  pendidik

f. Menyelengga rakan US dan menentukan kelulusan sesuai POS

f. Menyelengga rakan US dan menentukan kelulusan sesuai POS

g. Melaporkan hasil penil mata

g. Melaporkan hasil penil mata 28

a.  – 

a. – 

 b. – 

 b. – 

c. – 

c. – 

d. Sekolah masih katagori standar dengan  pembelajara n system  paket

d. Sekolah akan menuju SSN

e. Menentuka  penil 4 kelompok mata  pelajaran  belum melalui rapat dewan  pendidik

e. Menentuka penil 4 kelompok mata  pelajaran harus melalui rapat dewan pendidik

f.  –  f.  – 

g. – 

 pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentul LHBS h. Melaporkan  pencapaian hasil belajar kepada Disdik kab i. Menerbitkan SKHUN  j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus

 pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentuk LHBS h. Melaporkan hasil kenaikkan dan kelulusan kepada Disdik kab i. Menerbitkan SKHUN  j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus

g. – 

h. Belum melaporkan hasil  pencapaian  belajar tiap semester kepada Disdik kab i. -

h. Sekolah melaporkan hasil  pencapaian  belajar akhir semester dua kepada Disdik kab

 j. -

i.  j. -

6

Penilaian oleh Pemerintah

a. Penil hasil a. Penil hasil  belajar oleh  belajar oleh  pemerintah  pemerintah dalam bentuk dalam bentuk UN UN  b.

Hasil UN menentukan kelulusan

 b.

-

-

Hasil UN menentukan kelulusan

C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan NO

1

KOMPO NEN

Peserta

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

Kemampuan rata-rata intake siswa minimal

Kemampuan ratarata intake siswa 29

KESENJANG AN

Kemampuan rata-rata intake

TINDAK LANJUT

Pengelolaan Proses

NO

2

KOMPO NEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

Didik

7,50

minimal dibawah 6,00

Pendidik dan

100% pendidik  berijazah S-1

sesuai

a) RKB :luas ruang 8x9m, mebel per siswa (mdh diatur),ada LCD tetap

a)RKB.:luas 8x9m, mebelair kuran 2 siswa,belum ada LCD

KESENJANG AN

TINDAK LANJUT

siswa masih dibawah 6,00

 pembelajaran ditingkatkan sehingga menghasilkan output yang maksimal dengan nilai murni di atas 6,00

a)Kelas belum ada LCD

-Untuk jangka 4 th ke depan minimal 33% ruang kelas dipasang LCD

Tenaga Kependidik  an 3

Sarana Prasarana

 b)Lab TI:ber AC,Komputer 20 unit ,Printer,Laptop,LC D,Hot spot dengan  bandwich yang dapat diakses oleh minimal 20 siswa secara bersamaan c)LabIPA.:memenuhi syarat,administrasi lengkap,bersih  berkeramik

 b)TI: LCD masih mobiling dan laptop belum terpenuhi,band wich kecil

c)Lab.IPA :  belum memenuhi syarat,belum  berkeramik,adm inistrasi kurang lengkap

30

 b) TI : LCD terpasang tetap,bandwi ch minimal 1,5MB

c)Lantai tidak keramik,kura ng  bersih,admin istrasi belum tertib

-Menambah daya listrik menjadi 3200 watt,mengajukan  bantuan komputer sehingga terpenuhi 20 unit,memasang LCD yang  permanen

NO

4

KOMPO NEN

Pembiayaa n

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

d)Perpustakaan:ada kepala  perpust,tenaga  perpust,ada Sistem Aplikasi Manajemen Perpust ,ruang tertata rapi, jumlah  buku siswa 100% terpenuhi,perpusta kaan digital

d)Perputakaan:bel um ada kepala  perpust, Manajemen  perpust manual, Ruang belum tertata rapi,pengadaan  buku bertahap,  buku-buku baru masih sangat minim

Terpenuhi biaya  pengembangan keunggulan lokal:

Siswa mampu membayar  penuh kurang dari 25%

a) Sarana prasarana  b) Peserta Didik

KESENJANG AN

d)Perpust:Kepal a Perpust.,Soft war Sistem Aplikasi,Pen empatan  buku.

75% siswa kurang mampu

Penggunaan dana dg skala prioritas

c) Pendidik d) Tenaga Kependidikan

5

Program Sekolah

Sekolah memiliki RKJM

Sekolah memiliki RKJM

Sekolah memiliki RKAS

Sekolah memiliki RKAS

31

-

TINDAK LANJUT

Memanfaatkan Softwar Sistem Aplikasi perpust dari Mahasiswa  praktek,Menyiapk  an tempat untuk  buku-buku,  pengadaan buku scr bertahap,  perpust digital diprogramkan  jangka panjang.

- Efektifitas dana 75% siswa kurang mampu dengan mengajukan  pengusulan  beasiswa - Kebijakan skala  prioritas  pendanaan tetap menjadi alternatip  pengelolaan dana Lebih disempurnakan sesuai dengan kebijakan Dinas dan Majlis serta menyesuaikan dengan kondisi internal sekolah

D. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan KONDISI RIIL N O

KOMP ONEN

1

Komite/ Dewan Sekolah

KONDISI IDEAL PELUANG

Komite Sekolah  berperan sebagai : 1. Pemberi  pertimbangan 2. Pendukung finansial dan  pemikiran 3. Pengontrol transparansi dan akuntabilitas 4. Mediator antara  pemerintah dan masyarakat Fungsi Komite Sekolah : 1. 2. 3. 4.

5. 6. 7.

Komitmen mutu  pendidikan Melakukan kerja sama Menampung aspirasi Memberikan masukan dan rekomendasi Mendorong  partisipasi Menggalang dana Melakukan evaluasi







Komite sekolah memiliki  potensi sebagai nara sumber dalam  peningkata n mutu sekolah Komite sekolah memiliki  potensi membantu sekolah dalam  pemenuha n sarpras yang dibutuhkan dengan menggalan g dana dari masyarakat . Sekolah memprogr  amkan koordinasi reguler untuk setiap kegiatan dan membiasa kan 32

TANTANG AN 





Periode kepenguru s Komite yang ada hampir selesai Isu dan Peraturan daerah tentang kebijakan  pendidika n gratis Komite Sekolah kurang  berperan aktif dalam memberik  an masukan,  pertimban gan dan rekomend asi

KESENJANG AN

Belum tampak ada pengurus  baru yang lebih  potensial



Sekolah butuh dana dan komite sekolah dapat menggalang dana masyarakat namun kebijakan daerah mengharapka n yang  berbeda

RENCAN A TINDAK LANJUT 





Komite sekolah belum  bisa selalu hadir dalam setiap koordinasi dan kegiatan sekolah



Sekolah mempunyai kewenangan untuk menarik dana dan Komite Sekolah dapat menggalang dana, namun kebijakan tentang  pendidikan





Masih mempert ahankan  penguru s komite yang  potensial ,mengga nti yang kurang  potensial Mengun dang unsur komite sekolah yang  berpoten si sebagai nara sumber dalam  peningk  atan mutu sekolah, Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulu m Mengun dang  pemerint ah Daerah

KONDISI RIIL N O

KOMP ONEN

KONDISI IDEAL PELUANG

TANTANG AN

 berkoordin asi untuk kegiatan insidental 

KESENJANG AN

gratis meghambatny a

Sekolah mempuyai kewenanga n untuk menarik dana dari masyarakat sebagai  pendukung an  program sekolah

RENCAN A TINDAK LANJUT

untuk duduk  bersama dalam menyuks eskan  program sekolah yang membut uhkan dana dari masyara kat Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas 

2

Dewan Pendidikan Dewan  berperan sebagai Pendidik  mitra kerja sekolah an

Dan berfungsi sebagai wadah kegiatan sekolah (Perlu checking di Keputusan Mendiknas No 044/U/2002, Lamp 1 Butir A.1.1)

Sekolah menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

Sekolah mempunyai link yang  bisa mendukung terlaksanany a program

33

Keberadaan Dewan Pendidikan kurang disosialisasik  an di sekolahsekolah

Tidak semua anggota sekolah mengerti tentang keberadaan Dewan Pendidikan

Dewan Pendidikan  belum  berperan dalam kegiatan sekolah

Dewan Pendidikan tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan sekolah

Mensosialis asikan  peran dan fungsi Dewan Pendidikan  pada anggota sekolah, Waka Humas

Mengundan g Dewan Pendidikan sebagai

KONDISI RIIL N O

KOMP ONEN

KONDISI IDEAL PELUANG

TANTANG AN

KESENJANG AN

RENCAN A TINDAK LANJUT

salah satu nara sumber dalam  penyusunan  program sekolah, Waka Humas 3

Dinas Pendidikan Dinas  berperan sebagai : Pendidik  an 1.Pemberi  pertimbangan 2.Pendukung  pemikiran dan kegiatan 3.Penyelenggara  pelatihan dan kompetisi 4.Pengontrol transparansi dan akuntabilitas 5Mediator antara sekolah dengan PEMDA

Dinas Pendidikan  berfungsi sebagai: 1.Komintmen mutu  pendidikan

Sekolah selalu mengundang Dinas Pendidikan sebagai nara sumber di setiap kegiatan

Sekolah selalu melibatkan Dinas Pendidikan di setiap kegiatan

Sekolah selalu melaporkan semua kegiatan

2.Memberikan masukan dan rekomendasi

34

Dinas Pendidikan kurang memaksimal kan peran dan fungsinya

Sekolah tidak mempunyai wewenang untuk dapat memaksimalka n peran dan fungsi Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan Sekolah tidak kurang mempunyai memberikan akses untuk kontribusi  bisa  pendanaan memperoleh untuk dukungan dana  pembinaan  pembinaan siswa dan guru  berprestasi yang menjadi duta Kabupaten

Mengundan g PEMDA dan Dinas Pendidikan untuk bisa  bersamasama menyukses kan siswa dan guru yang menjadi duta daerah yang membutuhk  an  partisipasi dana dan  pembinaan, Waka Kurikulum dan Waka Humas.

KONDISI RIIL N O

KOMP ONEN

KONDISI IDEAL PELUANG

TANTANG AN

KESENJANG AN

RENCAN A TINDAK LANJUT

3.Melakukan  pelatihan dan kompetisi 4.Melakukan evaluasi

4

Perguruan Tinggi Pergurua  berperan sebagai: n Tinggi

Sekolah Perguruan mengundang Tinggi belum dosen dari  berperan 1.Fasilitator program Perguruan secara  peningkatan mutu Tinggi maksimal sebagai dalam 2.Pendamping  pendamping  pendampinga  bilingual guru mata n 3.Pendukung  pelajaran  bilingualnya  program

Perguruan Tinggi  berfungsi sebagai: 1.Komitmen mutu  pendidikan 2.Melakukan  pengabdian pada masyarakan 3.Melakukan kerjasama 4.Memberikan masukan dan rekomendasi

5

Lembaga Penjami

LPMP berperan sebagai:

Perguruan Mengundan Tinggi belum g pihak  bisa maksimal Perguruan dalam Tinggi mengiplementa sebagai sikan fungsinya nara sumber  pada pokok dalam  pengabdian  penyusunan  pada  program masyarakat sekolah

Sekolah mengontrak satu dosen Perguruan Tinggi sebagai fasilitator  program

Perguruan Tinggi Sekolah kurang Mengundan kurang  berhasil dalam g Perguruan mendapatkan membangun Tinggi kontra komitmen untuk  prestasi dari anggota  bersamakerjasama sekolah sama  berkomitme n dalam rangka  peningkatan Sekolah kualitaas mengundang diri sebagai sejumlah  pendidik dosen sebagai nara sumber Sekolah selalu memprogra 35

LPMP kurang aktif dalam

Sekolah selalu  bekerjasama dengan

Mengundan g LPMP, dan

KONDISI RIIL N O

KOMP ONEN

nan Mutu Pendidik  an (LPMP)

KONDISI IDEAL PELUANG

1.Pelaksana modelmodel pembelajaran 2.Fasilitator  pembelajaran 3.Nara sumber informasi pendidikan

LPMP berfungsi sebagai: 1.Komitmen Mutu Pendidikan 2.Merancang model  pembelajaran 3.Mengadakan  pelatihan 4.Melakukan kerjasama 5.Melakukan evaluasi

6

Musyaw arah Kerja Kepala Sekolah,

MKKS berperan sebagai: 1.Pemberi Pertimbangan

TANTANG AN

mkan menjalankan  pendamping  peran dan an untuk fungsinya di guru sekolah matapelajara n

Sekolah selalu memprogra mkan in house training terkait dengan  pembelajara n dan  pemanfaatan tehnologi informasi setiap tahun nya

Sekolah  berperan aktif dalam kegiatan dan kepengurusa

36

LPMP kurang selalu meng up date informasi terkait dengan kurikulum

KESENJANG AN

Perguruan Tinggi dalam  program  pendampingan guru matapelajaran

LPMP sebagai lembaga yang mestinya dekat dengan sekolah, tetapi  justru tidak semua anggota sekolah tahu dengan pasti fungsi dan  peran LPMP

RENCAN A TINDAK LANJUT

Perguruan Tinggi sebagai nara sumber  pembelajara n, Waka Kurikulum

Mengundan g LPMP, Perguruan Tinggi, Dinas Pendidikan, dan Pemda untuk komitmen  bersama menyukses kan  program sekolah yang membutuhk  an  pendukunga n dana dan kebijakan

KONDISI RIIL N O

KOMP ONEN

(MKKS)

KONDISI IDEAL PELUANG

2.Pendukung  pemikiran 3.Mediator antara sekolah dan Dinas Pendidikan dan Pemda

TANTANG AN

KESENJANG AN

RENCAN A TINDAK LANJUT

n MKKS

Sekolah menjadi alamat sekretariat MKKS

MKKS berfungsi sebagai: 1.Komitmen mutu  pendidikan 2.Melakukan kerjasama 3.Memberikan masukan dan rekomendasi 7

MGMP Kabupaten Musyaw  berperan sebagai: arah Guru 1.Pelaksana kegiatan Mata  pengembangan guru Pelajaran matapelajaran , (MGMP) 2.Pendukung Kabupat  pemikiran en 3. Mediator antara guru matapelajaran dengan MKKS, Dinas Pendidikan, dan LPMP

Sekolah mempunyai MGMP sekolah dan memberikan dukungan dana untuk kegiatan MGMP

Sekolah memberikan satu hari MGMP

MGMP Kabupaten  berfungsi sebagai: 37

Belum semua MGMP Kabupaten  berperan maksimal/ aktif

Adanya kecenderung an hari MGMP sebagai hari libur guru

Tidak ada kebijakan yang mengikat dan mengharuskan guru matapelajaran tergabung dalam MGMP Kabupaten

MGMP Kabupaten kurang mempunyai  program yang  jelas dan kurang adanya

Mengundan g MKKS, Dias Pendidikan, LPMP, dan Pemda untuk ikut menyukses kan  program MGMP Kabupaten yang membutuhk  an dukungan dana dan kebijakan,

KONDISI RIIL N O

KOMP ONEN

KONDISI IDEAL PELUANG

1.Komitmen mutu  pendidikan

TANTANG AN

KESENJANG AN

sosialisasi  program MGMP ke sekolah.

2.Melakukan  pertemuan rutin pada hari MGMP

RENCAN A TINDAK LANJUT

Waka Humas

Mengundan g MGMP Sekolah masih sekolah membatasi untuk  jumlah guru menyusun yang bisa aktif  program dalam MGMP dan Kabupaten  pengemban gan  pembelajara n serta Kurangnya komitmen Komitmen MGMP adalah  bersama libur kelas yang untuk hari MGMP dimanfaatkan adalah untuk  pengembangan  bukan libur kelas yang  pembelajaran dimanfaatk  an untuk  pengemban gan diri,Waka Kurikulum

3.Melakukan kerjasama 4.Melakukan lesson study 5.Melakukan evaluasi

38

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF