Laporan Gizi

November 20, 2017 | Author: Waskita Marta Sumantika | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

kjhacd...

Description

RECALL ENERGI

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Ilmu Gizi yang dibina oleh Ibu Frida Kunti Setiowati dan Ibu Nugrahaningsih

Oleh: Waskita M Sumantika

(110342422011)

Offering HZ

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI BIOLOGI November 2014

A. Topik Recall Energi

B. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah : 

Untuk mengetahui nutrisi yang dikonsumsi perhari berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG).



Untuk mengetahui energi yang keluar perhari ketika menjalankan aktivitas.



Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi harian berdasarkan aktivitas dan energi yang digunakan.



Untuk mengetahui kondisi metabolisme tubuh yang diketahui melalui beberapa uji, yaitu uji asam urat, uji kadar glukosa darah, uji tekanan darah, uji kadar Hb darah, uji kemampuan pernapasan, dan uji Indeks Massa Tubuh.

C. Dasar Teori Metode mengingat-ingat (recall method) merupakan salah satu metode penilaian konsumsi pangan pada tingkat individu. Metode ini dilakukan dengan cara mencatat jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi (Mahardikawati, 2008). Pengukuran konsumsi pangan diawali dengan menanyakan jumlah pangan dalam ukuran rumah tangga, setelah itu dikonversikan ke dalam satuan berat. Pada metode ini, subjek diminta untuk mengingat semua makanan yang telah dimakan dalam 24 jam atau sehari yang lalu. Metode ini dapat menaksir asupan gizi pada individu. Kebutuhan nutrisi yang tercukupi sangat penting bagi tubuh. Nutrisi tersebut akan membantu seseorang dalam menyediaan energi yang dapat digunakan untuk beraktivitas. Nutrisi yang harus terpenuhi tersebut antara lain adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, vitamin B1, vitamin C.

Karbohidrat Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi makro. Karbohidrat ada yang dapat dicerna oleh tubuh sehingga menghasilkan glukosa dan energi, dan ada pula karbohidrat yang tidak dapat dicerna yang berguna sebagai serat makanan. Fungsi

utama karbohidrat yang dapat dicerna bagi manusia adalah untuk menyediakan energi bagi sel, termasuk sel-sel otak yang kerjanya tergantung pada suplai karbohidrat berupa glukosa. Kekurangan glukosa darah (hipoglikemia) bisa menyebakan pingsan atau fatal; sementara bila kelebihan glukosa darah menimbulkan hiperglikemia yang bila berlangsung terus meningkatkan risiko penyakit diabetes atau kencing manis (Mahan K. dan Escott-Stump, 2008). Karbohidrat dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah unit gula (glukosa) yang dikandungnya. Bila mengandung satu unit gula disebut mono sakarida, seperti glukosa dan fruktosa yang banyak terdapat dalam larutan gula dan buahbuahan. Bila mengandung dua unit gula disebut disakarida, seperti sucrose (dalam gula meja, buah dan sayur), lactose (dalam susu) dan maltose (dalam karamel). Bila mengndung 3-10 unit gula disebut oligosakarida, seperti raffinose and stachyose yang banyak dijumpai dalam kacang-kacangan. Bila mengandung lebih dari sepuluh unit gula disebut polisakarida seperti kanji (starch), glikogen dan sellulosa.

Protein Protein merupakan molekul makro yang terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein karena terdapat di dalam semua protein dan merupakan 16 % dari berat protein. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat diganti oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh (Almatsier, dalam Manalu, 2011). Bahan makanan sebagai sumber energi akan mengandung protein atau asam amino yang tinggi, tetapi tidak semua bahan makanan tersebut dapat seluruhnya dimanfaatkan oleh tubuh, tergantung dari kualitas proteinnya. Protein yang berasal dari hewan memiliki semua asam amino esensial, sedangkan sumber protein nabati merupakan protein tidak lengkap (Winarno, dalam Manalu, 2011).

Lemak Lemak (lipid) merupakan komponen struktural dari semua sel-sel tubuh, yang dibutuhkan oleh ratusan bahkan ribuan fungsi fisiologis tubuh. Lemak terdiri dari trigliserida, fosfolipid dan sterol yang masing-masing mempunyai fungsi khusus bagi kesehatan manusia. Sebagian besar (99%) lemak tubuh adalah trigliserida. Trigliserida terdiri dari gliserol dan asam-asam lemak. Disamping mensuplai energi, lemak terutama trigliserida, berfungsi menyediakan cadangan energi tubuh, isolator, pelindung organ dan menyediakan asam-asam lemak esensial (Mahan, LK dan Escott-Stump, S, 2008). Selain itu juga berfungsi penting dalam metabolisme zat gizi, terutama penyerapan karoteniod, vitamin A, D, E dan K. Asam lemak berdasarkan kejenuhannya dikelompokkan menjadiasam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh (baik tidak jenuh tunggal maupun tidak jenuh jamak). Sistem syaraf pusat kaya dengan turunan dua asam lemak Asam lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam alfa-linolenat (Brown, 2011). Omega-3 (seperti asam linolenat, EPA dan DHA) dan Omega-6 (seperti asam linoleat dan AA) merupakan asam lemak tidak jenuh rantai panjang (long chain fatty acids) yang berfungsi sebagai anti-inflamasi, anti-clotting sehingga penting bagi kelancaran aliran darah dan fungsi sendi (IOM, 2005, Vance and Vance, 2008). Efek ketidakcukupan asupan lemak total adalah gangguan pertumbuhan dan Peningkatan resiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner. Begitu juga ketidakcukupan asupan omega-6 Polyunsaturated Fatty Acids juga mengakibatkan munculnya tanda-tanda defisiensi asam lemak esensial. Sedangkan ketidakcukupan asupan omega-3 Polyunsaturated Fatty Acids berakibat gangguan penglihatan dan perilaku belajar (IOM, 2005).

Vitamin A Vitamin A atau retinol merupakan salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang memiliki rumus C20H3O dan merupakan jenis vitamin yang larut dalam minyak (tidak larut dalam air).Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh panas, cahaya matahari, dan udara.Vitamin A sangat diperlukan oleh tubuh dan berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat dengan baik) serta untuk kesehatan

tubuh (meningkatkan daya tahan). Beberapa fungsi vitamin A untuk kesehatan manusia, yaitu berhubungan dengan proses melihat (sebagai retinene atau retinal, yang merupakan bagian dari pigmen penglihatan yang peka terhadap cahaya), menjaga kesehatan jaringan epitel agar dapat berfungsi dengan baik, berperan dalam proses penyempurnaan gigi (khususnya dalam pembentukan sel-sel epitel email), meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, ikut berperan serta dalam pertumbuhan badan, ikut berperan dalam proses reproduksi (kebutuhan vitamin A meningkat selama hamil, untuk pertumbuhan janin dan untuk persiapan menyusui) (Hendra, 2006).

Vitamin B1 Vitamin B1 atau tiamin merupakan salah satu anggota dari kelompok vitamin B-kompleks. Vitamin B1 ini larut dalam air, tidak larut dalam minyak, stabil terhadap pemanasan pH asam, tetapi terurai pada suasana basa atau netral. Vitamin B1 ini memiliki fungsi sebagai aktivator endapan dalam metabolisme karbohidrat dan mengaktifkan penyerapan asam lemak pada usus halus. Vitamin B1 dapat hilang dalam proses pengolahan dan penyimpanan bahan pangan. Misalnya, dalam proses pencucian kehilangan tiamin biasa disebabkan karena kelarutan. Dalam pemanasan, semakin tinggi suhu dan kadar air maka semakin besar kerusakan tiamin. Selain itu, tiamin akan hilang hingga 100% apabila direbus dalam kondisi pH 9 selama 20 menit. Perebusan daging akan menghilangkan tiamin sebesar 15-40%, sedangkan pemanggangan dapat menghilangkan tiamin sebesar 40-60%. Perebusan, pressure cooking, dan pengukusan sayuran dapat menghilangkan kandungan tiamin hingga 70%. Tiamin akan mengalami kerusakan akibat pH netral dan basa akibat udara atau oksigen serta panas, dengan kerusakan maksimal akibat pemasakan yaitu sebesar 80%. Kehilangan tiamin ini akan terminimalisasikan bila penanganan, penyimpanan, dan pengolahan dilakukan dengan benar (Hartinah, 2000).

Vitamin C Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu jenis vitamin yang larut dalam air. Vitamin C ini memiliki rumus molekul C6H8O6 dan dalam bentuk

murni merupakan kristal putih, tidak berwarna, tidak berbau, dan mencair pada suhu 190-192oC. Senyawa ini bersifat reduktor kuat dan bersifat asam. Meskipun vitamin C stabil jika berada di dalam kristal, tetapi vitamin ini mudah rusak apabila dalam bentuk larutan terutama jika mengandung ion logam dan kadar oksigen yang cukup tinggi. Vitamin C memiliki peran yang sangat penting dalam proses hidroksilasi dua asam amino dan lisin menjadi hidroksipolin dan hidroksilisin. Kedua senyawa ini merupakan komponen kolagen yang penting bagi tubuh. Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Apabila asupan akan vitamin C di dalam tubuh kurang, maka tubuh akan mengalami defisiensi yang memiliki gejala awal, yaitu pendarahan di sekitar gigi dan merusak pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorhages. Sariawan dan bibir pecah-pecah.Apabila seseorang kekurangan vitamin C dalam jumlah yang banyak maka akan mengakibatkan sistem saraf terganggu dan terjadi ketegangan pada otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada otot. Selain itu, kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Keracunan dalam mengkonsumsi vitamin C juga dapat terjadi yang ditandai dengan adanya gejala mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan, susah tidur, dan dapat membentuk batu ginjal (Sutrisno, 2008).

D. Hasil Praktikum Umur

: 21 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tinggi Badan

: 153 cm

Berat badan

: 47 kg

Kemampuan pernafasan

: 2100 ml

Tekanan darah

: 110/90 mmHg

Hemoglobin darah

: 60%

Kadar asam urat

: 3,6 mg/dl

Kadar guladarah

: 84

Menu makan sehari Waktu

Menu

Bahan

Berat

Pagi

Susu

-

250

Roti

-

49

Nasi

Beras

180

Sayur Bayam

Bayam

30

Air

120

Telur Asin

-

60

Tempe

Kedelai 25

Siang

Goreng Malam

Nasi

Beras

180

Ayam bakar

Ayam

70

(tnpa tulang)

Aktivitas Sehari-hari Aktivitas

Lama (menit)

Tidur

420

Mandi

5

Duduk

45

Berdiri

90

Wudhu

5

Berbicara

600

Sholat

15

Naik tangga

10

Berjalan biasa

30

Turun tangga

10

BAB/BAK

10

Belajar

150

Makan

25

Membersihkan tempat tidur

5

Mencuci piring

10

E. Analisis Data 1. Menghitumg Indeks Masa Tubuh (

)

(

)

Skala IMT < 18

= kekurusan

19-22 = kurus 23-25 = ideal 26-28 = normal 28-30 = agak gemuk >30

= obesitas

Berdasarkan skala IMT di atas, maka praktikan tergolong individu yang kurus.

2. Kadar Gula Darah Data yang diperoleh berdasarkan pengukuran dengan stick glukosa darah dan electrochemical meter , adalah 84. Data ini kurang dari skala kadar glukosa darah normal yaitu 100-140, dikarenakan praktikan belum makan pagi (sarapan).

3. Kadar Asam Urat Data yang diperoleh berdasarkan pengukuran dengan stick asam urat dan electrochemical meter , adalah 3,6 mg/dl. Data ini termasuk dalam skala kadar asam urat normal yaitu 3-7 mm/dl. 4. Kadar Hb Darah Data yang diperoleh berdasarkan pengukuran dengan kertas Hb dan skala Hb diperoleh paraktikan memiliki kadar Hb sebesar 60%. Berdasarkan skala Hb, kadar 60% menunjukkan bahwa praktikan yang berjenis kelamin perempuan termasuk dalam “suspected anemia” atau positif anemia.

5. Kemampuan Pernafasan Data yang diperoleh berdasarkan pengukuran dengan spyrometer didapatkan praktikan memiliki kemampuan pernapasan sebesar 2.100 ml. Data ini kurang dari pada keadaan normal rentangan usia 20-23 tahun,yaitu sebesar2.300 ml.

6. Tekanan Darah Data yang diperoleh adalah tekanan sistole 100 mmHg dan tekanan 90 atau 100/90. Hal ini dapat dikatakan bahwa praktikan memiliki tekanan darah normal.

7. Menghitung Kalori yang Masuk

Menu

Bahan

Berat

% bdd

Berat yang diserap

Susu

-

250

100

250

Roti

-

49

100

49

Nasi

Beras

180

100

180

Sayur Bayam

Bayam

30

100

30

Air

120

100

120

-

60

100

60

Tempe Goreng Kedelai

25

100

25

Nasi

Beras

180

100

180

Ayam bakar

Ayam

70

100

70

Telur Asin (tanpa cangkang)

(tnpa tulang)

Kandungan zat gizi yang dimakan

Waktu

Menu

Bahan

Berat

Kalori Karbo

Lemak Protein Vit A

Vit B1

Vit C

Pagi

Susu

-

250

190

28

5

8

0

0

0

Roti

-

49

130

27

1,5

2

0

0

0

Nasi

Beras

180

320,4

73,8

0,18

3,78

0

0,036

0

30

10,8

1,95

0,15

1,05

1827

0,024

24

Air

120

-

-

-

-

-

-

-

-

60

117

0,84

8,16

8,16

504,6

0,168

0

Siang

Sayur Bayam Bayam

Telur Asin

(tanpa cangkang) Tempe

Kedelai 25

82

3,20

5,8

4,6

0

0,48

0

Nasi

Beras

180

320,4

73,8

0,18

3,78

0

0,036

0

Ayam bakar

Ayam

70

211,4

0

17,5

12,74

567

0,056

0

Goreng Malam

(tnpa tulang)

Kebutuhan Gizi UnsurGizi

Yang Dianjurkan

Yang Dikonsumsi

Keterangan

Kalori

1529,21

1382

Defisiensi

Protein

56

44,11

Defisiensi

Lemak

75

38,47

Defisiensi

Karbohidrat

309

208,59

Defisiensi

Vitamin A

500

2898,6

Kelebihan

Vitamin B1

1,1

0,8

Defisiensi

Vitamin C

75

24

Defisiensi

8. Menghitung Kalori yang Keluar Rata-rata BMR praktikan : 36,18 ∑ Aktivitas

Lama (menit)

EMP

BMR

Tidur

420

1

253,12

Mandi

5

1,65

4,97

Duduk

45

1,6

43,39

Berdiri

90

1,8

97,63

Wudhu

5

2,97

8,95

Berbicara

600

2,2

795,52

Sholat

15

1,65

14,92

Naik tangga

10

4,7

28,32

Berjalan biasa

30

3,2

57,86

Turun tangga

10

2,8

16,87

BAB/BAK

10

3,08

18,56

Belajar

150

1,65

149,16

Makan

25

1,7

25,61

Membersihkan tempat tidur

5

4,7

14,16

Mencuci piring

10

1

0,17

Total

1529,21

9. Tabel Perbaikan Gizi UnsurGizi

Yang

Yang

Dianjurkan

Dikonsumsi

Keterangan Perbaikan (ditambah atau dikurangi)

Kalori

1529,21

1382

Defisiensi

147

Protein

56

44,11

Defisiensi

11,89

Lemak

75

38,47

Defisiensi

36,53

Karbohidrat

309

208,59

Defisiensi

100,41

Vitamin A

500

2898,6

Kelebihan

2398,6

Vitamin B1

1,1

0,8

Defisiensi

0,3

Vitamin C

75

24

Defisiensi

51

F. Pembahasan Praktikum kali ini status gizi dan kualitas kesehatan yang ditunjang dari nutrisi dalam makanan dan aktivitas dapat direpresentasikan antara lain dengan: Indeks Massa Tubuh (IMT), perhitungan tekanan darah, perhitungan kemampuan pernapasan, perhitungan kadar glukosa darah, kadar hemoglobin dan kadar asam urat. Dari hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan, maka diperoleh nilai IMT praktikan yaitu 20,07. Hal ini menunjukkan bahwa praktikan termasuk kategori kurus yaitu pada rentangan 19-22. Kadar glukosa dalam darah praktikan adalah 84, tergolong tidak normal karena lebih rendah dari rentangan kadar glukosa normal yaitu 110-140. Hal ini dikarenakan praktikan tidak sarapan (puasa). Kadar asam urat dalam tubuh praktikan diperoleh 3,6 mg/dl, tergolong kategori normal karena masih dalam rentangan kadar asam urat normal pada perempuan yakni 2,6-6 mg/dl (Jingga, 2008). Hal ini dikarenakan praktikan selalu

mengkonsumsi air 2 L perhari, sehingga asam urat akan terlarut dalam air dan terbuang bersama urin. Kemampuan pernafasan praktikan yakni 2100. Berdasarkan tabel kemampuan pernapasan normal, untuk seseorang dengan jenis kelamin perempuan dan berada dalam rentangan usia 18-23 tahun, kemampuan pernapasan normal adalah 2.300 ml, sehingga kemampuan pernapasan yang dimiliki praktikan 200 ml lebih rendah. Hasil pengukuran tekanan darah praktikan, diperoleh angka 110/90, tergolong normal. Menurut Suhendra (2010), tekanan darah normal jika menunjukkan angka sistolik 90-120 dan angka diastolik 60-80. Kadar Hb darah yang diperoleh setelah pengukuran adalag 60%. Hal ini menunjukkan bahwa praktikan termasuk dalam suspected anemia. Kekurangan Hb darah ini dapat dihubungkan dengan konsumsi makanan sehari-hari, praktikan kurang dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti sayur bayam, brokoli, daun ketela rambat dan lainnya. Berdasarkan hasil penghitungan jumlah total kalori yang didapatkan dari bahan makanan yang telah dikonsumsi sehari-hari adalah 1382 kal. Sedangkan jumlah kalori yang digunakan untuk beraktivitas dalam sehari adalah 1529,21 kal. Total kalori yang masuk tergolong kurang untuk dapat digunakan beraktivitas setiap harinya. Kekurangan kalori ini dapat mengakibatkan tubuh menjadi kurus. Maka dianjurkan untuk praktikan agar menambah kalori yang diserap agar sesuai dengan kalori yang dikeluarkan untuk aktivitas sehari-hari. Dari tabel penghitungan nutrisi yang dikonsumsi dalam makanan per hari, dapat diketahui bahwa beberapa nutrisi yang diperoleh oleh praktikan termasuk dalam defisiensi. Hal ini terlihat dari jumlah masing-masing nutrisi yang masuk berada di bawah angka nutrisi yang dianjurkan. Jumlah protein yang dikonsumsi perhari hanya 44,11, dengan pembagian antara protein nabati dan hewaninya tidak seimbang. Jumlah protein yang dianjurkan adalah 56. Kekurangan protein dapat menghambat proses perbaikan sel yang rusak, pembentukan jaringan baru, maupun mengganti jaringan yang rusak. Selain itu, protein juga merupakan sumber energi pengganti apabila karbohidrat yang dioksidasi tidak mampu menghasilkan energi, sehingga defisiensi ini dapat mengakibatkan praktikan mudah lelah dalam beraktivitas setiap harinya.

Kadar vitamin B1 yang dikonsumsi praktikan adalah 0,8. Angka ini tergolong dalam defisiensi karena kurang dari jumlah yang dianjurkan yakni 1,1. Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan dapat penyakit beri-beri, yakni gangguan pada saraf dan jantung. Vitamin B1 ini memiliki fungsi sebagai aktivator endapan dalam metabolisme karbohidrat dan mengaktifkan penyerapan asam lemak pada usus halus. Selain itu, vitamin B1 juga berperan dalam memelihara keseimbangan air dalam tubuh dan dibutuhkan dalam proses dekarboksilasi oksidatif (Hartinah, 2000). Oleh karena itu, praktikan dianjurkan untuk mengkonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung vitamin B1, seperti buah-buahan, daging, ikan, dll. Kadar vitamin C yang dikonsumsi praktikan juga termasuk defisiensi karena kurang dari angka yang dianjurkan. Jumlah vitamin C yang dikonsumsi praktikan yakni 24, sedangkan jumlah protein yang dianjurkan yakni 75. Kekurangan vitamin C ini dapat mnyebabkan sistem kekebalan tubuh berkurang. Karena hal ini akan menghambat kerja vitamin C sebagai antioksidan dan dapat meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi serta membantu tubuh dalam menyerap zat besi (Sutrisno, 2008)

G. Kesimpulan Dari tabel penghitungan jumlah nutrisi yang dikonsumsi dalam makanan perhari, dapat diketahui bahwa nutrisi yang diperoleh praktikan termasuk dalam“defisiensi” nutrisi. Hal ini terlihat dari jumlah masing-masing nutrisi yang masuk berada di bawah angka nutrisi yang dianjurkan. Dari hasil analisis kebutuhan nutrisi di atas, maka praktikan harus memperbaiki dan lebih selektif dalam memilih makanan yang dikonsumsi agar kebutuhan nutrisi dapat tercukupi.

Daftar Rujukan Jingga. 2008. Asam Urat. (online), (http://dechacare.com), diakses tanggal 11 Desember 2012. Mahardikawati, Venny Agustiani.2008.Aktivitas Fisik, Konsumsi Panganm Status Gizi, dan Produktivitas Kerja Wanita Pemetik Teh di PTPN VIII Bandung, Jawa Barat.Skripsi : Tidak diterbitkan Manalu, Ruth Dwi Elsa.2011.Kadar Beberapa Vitamin pada Buah Pedada (Sonneratia caseolaris) dan Hasil Olahannya.Skripsi : Tidak diterbitkan. Hartinah. 2000. Buku Panduan Teknologi Pangan. Bandung : IPB. Hendra. 2006. Perbandingan Kadar Vitamin dan Mineral. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Sutrisno. 2008. Kimia Vitamin. Bandung : IPB. [IOM] Institute of Medicine. (2005). Dietary Reference Intake for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. A Report of the Panel on Macronutrients, Subcommittees on Upper Reference Levels of Nutrients and Interpretation and Uses of Dietary Reference Intakes, and the Standing Committee on the Scientific Evaluation of Dietary Reference Intakes. National Academies Press, Washington, DC.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF