Laporan GC-12 OkANALISIS KADAR METANOL DAN ETANOL DALAM MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS

October 3, 2017 | Author: Tri Budi Yuliyati | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar etanol dan metanol dari sampel minuman beralkohol yang beredar di masy...

Description

ANALISIS KADAR METANOL DAN ETANOL DALAM MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS Amalia Choirni, Atik Setiani, Erlangga Fitra, Ikhsan Fadhilah, Sri Lestari, Tri Budi Kelompok 12 Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar etanol dan metanol dari sampel minuman beralkohol yang beredar di masyarakat menggunakan kromatografi gas. Kromatografi gas merupakan salah satu metodologi yang digunakan dalam menganalisis kadar etanol. Metode ini spesifik untuk identifikasi dan penentuan pemisahan

campuran

kadar

alkohol

etanol

serta

seperti metanol

dapat dan

digunakan untuk

isopropanol

secara

simultan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kadar alkohol dalam sampel sebesar 6,1% sedangkan dalam label yang tertera dalam botol minuman beralkohol sebesar 4,5%. Kata kunci : Etanol, Metanol, Minuman Beralkohol PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini terdapat banyak

Metanol merupakan senyawa yang

memiliki

rumus

kimia

sekali

penyimpangan

tentang

penggunaan metanol. Salah satunya

CH3CH2OH. Senyawa ini memilki

adalah

banyak manfaat, namun menjadi

umumnya dilakukan oleh peminum

salah satu senyawa yang banyak

alkohol dimana metanol digunakan

disalahgunakan

kehidupan

sebagai bahan untuk mencampur

merupakan

etanol

sehari-hari.

dalam

Metanol

penyimpangan

(alkohol

yang

yang

dapat

senyawa kimia yang memilki gugus

dikonsumsi). Hal ini disebabkan

fungsi dan sifat hampir sama dengan

karena

alkohol dan sangat berbahaya bagi

menguntungkan

tubuh sehingga seringkali diberi

peminum alkohol dengan tingkat

warna

ekonomi menengah ke bawah karena

berbeda

dengan

lainnya (Anonim, 2009).

alkohol

metanol khususnya

sangat bagi

memiliki harga yang jauh lebih

murah dari etanol. Minuman jenis ini

disebut

minuman

oplosan

(Anonim, 2009). Peningkatan

konsumsi

metanol juga disebabkan karena kekurangtahuan masyarakat tentang bahaya mengkonsumsinya. Sebagian besar

metanol

dimetabolisme

di

hepar (Skrzydlewska, 2003). Dalam proses pengeliminasian

ini akan

menghasilkan zat toksik yaitu asam format dan banyak terbentuk radikal bebas sebagai zat penyerta reaksi. Pada

dasarnya

yang

asam

menyebabkan

terbesar hepar. penelitian

formatlah kerusakan

Namun,

pada

tidak

hanya

terbaru

asam format, tetapi formaldehid dan radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil antara dan dan hasil penyerta reaksi

ini

juga

menyebabkan

kerusakan pada sel hepar (Anonim, 2006).

Pemisahan pada kromatografi gas didasarkan pada titik didih suatu senyawa dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi antara solute dengan fase diam. Selain itu penyebaran cuplikan diantara dua fase. Salah satu fase ialah fase diam yang permukaannya nisbi luas dan fase yang lain yaitu gas yang mengelusi fase diam. Fase gerak yang berupa gas akan mengelusi solute

dari

ujung

menghantarkannya Prinsip

utama

kolom ke

lalu

detector.

pemisahan

dalam

kromatografi gas adalah berdasarkan

Kromatografi gas merupakan salah

Gambar 1. Kromatografi Gas

satu

metodologi

yang

digunakan dalam menganalisis kadar etanol. Metode ini spesifik untuk identifikasi dan penentuan

kadar

etanol serta dapat digunakan untuk pemisahan

campuran

seperti metanol

dan

alkohol isopropanol

secara simultan (Hendrayana, 2006).

perbedaan

laju

migrasi

masing-

masing komponen dalam melalui kolom. Komponen-komponen yang terelusi dikenali (analisa kualitatif) dari nilai waktu retensinya (Tr) (Sastrohamidjojo, 1991).

selanjutnya oleh pencatat (recorder) dituliskan

sebagai

kromatogram

berupa puncak (peak) (Yazid.E., 2005) Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar metanol dan alkohol dari minuman beralkohol yang beredar di masyarakat. METODE Gambar 2. Injektor

Alat

Gas pembawa (biasanya digunakan Helium,

Argon

atau

Nitrogen)

dengan tekanan tertentu dialirkan secara konstan melalui kolom yang berisi fase diam. Selanjutnya sampel diinjeksikan

ke

dalam

injektor

Peralatan dalam

yang

percobaan

seperangkat

digunakan ini

adalah

alat

Gas

Chromatography, Labu ukur 5 ml, labu ukur 25 ml, gelas beker 100 ml, pipet volume dan pipet mikro.

(injection port) yang suhunya dapat diatur. Komponenkomponen dalam sampel akan segera menjadi uap dan akan

dibawa

pembawa

oleh menuju

Komponen-komponen

aliran

gas

kolom. akan

teradsorpsi oleh fase diam pada kolom kemudian akan merambat dengan kecepatan berbeda sesuai dengan

nilai

komponen

Kd

masing-masing

sehingga

terjadi

pemisahan. Komponen yang terpisah kemudian akan menuju ke detektor dan akan menghasilkan sinyal listrik yang besarnya proporsional dengan komponen tersebut. Sinyal tersebut lalu diperkuat oleh amplifer dan

Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah methanol 100 %, Ethanol 98,88 %, Aquades. Preparasi Sampel Larutan methanol, ethanol pro analisis (p.a) masing-masing di pipet 5 ml kemudian di campur hingga homogen

dalam

gelas

beker,

kemudian

di

encerkan

dengan

aquades dalam labu ukur 25 ml sehingga

di

dapatkan

campuran

methanol dan ethanol 10 %. Larutan Campuran

10

%

kemudian

di

encerkan dalam labu ukur 5 ml

sehingga

didapatkan

methanol

dan

campuran

ethanol

diinjeksikan ke dalam

dengan

injector kromatografi gas sebanyak 0,5 l.

konsentrasi 2%, 4%, 6% dan 8%. Sampel di injeksikan ke dalam kromatografi gas sebanyak 0,5 µ/L. Analisis dengan Kromatografi Gas 1. Developing Metode a. Membuat nama metode baru pada kolom New Metode’s Name b. Mengatur suhu injeksi menjadi 130oC pada kolom heater c. Mengatur suhu kolom menjadi 110oC dan pada kolom hold min diubah menjadi 5.00 d. Mengatur suhu detector menjadi 200oC 2. Log Sampel a. Membuat nama sampel pada kolom sample name dan methode b. Mengatur sample amount

Pada analisis kadar metanol dengan

etanol

menggunakan

kromatografi gas, digunakan larutan standar campuran etanol dan metanol dengan perbandingan 1 : 1 yang kemudian buat kadar masing-masing standar sebesar 2 %, 4%, 6%, 8%, dan 10 %. Kondisi dipergunakan

analisis yang

yaitu suhu kolom

1100C, suhu detektor 2000C. Suhu awal kolom 1300C . Laju alir gas helium 25 mL/ menit dan laju alir gas hydrogen 25 ml/ menit. Proses kromatografi dalam alat GC dimulai dengan menyuntikkan sampel ke dalam kolom. Mula-mula komponenkomponen

diinjeksikan

dengan

menggunakan syringe yang didorong

menjadi 0,5 l c. Mengganti sample type

dengan gas helium sebagai gas

dengan kalibrasi d. Memasukkan angka 1.000

diubah fasenya dari cair ke gas,

pada kolom Dilution dan 3.

PEMBAHASAN

Multiplier Injeksi Sampel a. Larutan standar campuran

pembawa kemudian di dalam kolom kemudian

didorong

pembawa

untuk

Perbedaan

laju

oleh

melalui migrasi

gas kolom.

masing-

masing komponen dalam kolom

etanol-metanol 2%, 4%, 6%,

disebabkan oleh perbedaan titik didih

8%, 10%, dan sampel

dan

minuman beralkohol

komponen dengan fasa stasioner.

interaksi

masing-masing

Pendeteksian saat keluar dari kolom

misalnya daya hantar panas, absorpsi

dilakukan

radiasi

sifat

berdasarkan

fisika

aliran

perubahan gas

yang

disebabkan adanya komponen yang

elektromagnetik,

indeks

refraksi, derajat terinduksi ion, dan sebagainya.

dikandungnya. Sifat fisika tersebut, Namun karena kondisi analisis yang

dipergunakan

suhu

rendah dibandingkan etanol. Berikut

kolom 1100C, suhu detektor 2000C,

ini adalah hasil kromatogram dari

1300C,

larutan standar etanol-metanol 2%,

sehingga menyebabkan etanol dan

4%, 6%, 8%, 10% dan sampel

metanol

minuman beralkohol.

dan suhu awal belum

yaitu

metanol memiliki temperatur lebih

kolom terpisah

karena

Grafik 1. Kromatogram dari campuran alkohol dengan kadar 2%

Grafik 2. Kromatogram dari campuran alkohol dengan kadar4%

Grafik 3. Kromatogram dari campuran alkohol dengan kadar 6%

Grafik 4. Kromatogram dari campuran alkohol dengan kadar 8%

Grafik 5. Kromatogram dari campuran alkohol dengan kadar10%

Berdasarkan kromatogram di atas,

didapatkan

luas

area

dari

masing-masing konsentrasi, sehingga dapat dibuat suatu kurva kalibrasi untuk menentukan kadar etanol dan metanol dalam sampel.

Grafik 6. Kurva Kalibrasi Luas Area vs Konsentrasi

kadar total alkohol karena standar Berikut kromatogram beralkohol

ini sampel dengan

adalah minuman

label

campuran metanol-etanol tidak dapat terpisah.

persen

alkohol dalam kemasan sebesar 4,5 %. Dari grafik fish bone ini kita dapat memetakan apabila terdapat kesalahan pada analisis sampel kita menggunakan GC. Beberapa faktor yang Grafik 7. Kromatogram sampel

seperti masih

Berdasarkan persamaan linear diperoleh persamaan y = 524604x 0,994. Berdasarkan perhitungan dari persamaan regresi diperoleh kadar alkohol dalam sampel sebesar 6,1%, sedangkan kadar yang tertera dalam botol sebesar 4,5 %. Namun tidak bisa diketahui berapa kadar metanol maupun etanol dari sampel karena waktu retensi keduanya sangatlah dekat yaitu untuk metanol 1,946 etanol

2,092

menit,

sedangkan

suhu

kolom

yang

digunakan

adalah

110oC

yang

menyebabkan etanol dan metanol menguap Sehingga

secara hanya

bersama-sama. dapat

adanya

gelembung

ragu-ragu dalam menginjeksikan, dll. KESIMPULAN

504.18 dengan harga R2 sebesar

dan

mempengaruhinya

gas yang tertingggal di injeksi, masih

minuman beralkohol

menit

mungkin

diketahui

Berdasarkan analisis data dan pembahasan,

dapat

disimpulkan

bahwa kadar alkohol dalam sampel sebesar 6,1% sedangkan dalam label yang tertera dalam botol minuman beralkohol sebesar 4,5%, namun tidak bisa ditentukan kadar metanol maupun etanol dari sampel karena waktu retensi keduanya sangatlah dekat yaitu untuk metanol 1,946 menit

dan

etanol

2,092

menit,

sedangkan

suhu

kolom

yang

digunakan

adalah

110oC

yang

menyebabkan etanol dan metanol menguap secara bersama-sama.

DAFTAR PUSTAKA Anonim,2009. Senyawa Alkohol. : http://en.wikipedia.org/wiki/m ethanol.(diakses pada tanggal 19 Desember 2014) Anonim.

2006.

Effect

methanol

on

specific

intoxication

immune function of albino rats.PubMed. [online] diakses pada 20-12-2014 Hendrayana, Sumar. 2006. Kimia Pemisahan

Metode

Kromatografi

dan

Elektroforesis Modern,

PT

Remaja Rosdakarya, Bandun

Sastrohamidjojo,

H.

2005.

Kromatografi. 1-12. Liberty Press, Yogyakarta Skrzydlewska,

Elzbieta.

2003.

Toxicological and Metabolic Consequences

of

Methanol

Poisoining. 11:277-293 Yazid, Eistein . 2005. Kimia Fisika Untuk Paramedis. Yogyakarta: Andi

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF