laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
April 17, 2019 | Author: Ikha StupideveryDay | Category: N/A
Short Description
Download laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial...
Description
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMA MASET I KAI I
DI P L OMA MA -I I I
BAB I PENDAHULUAN I.1. .1.
Latar atar Be Bela laka kang ng
Perkembangan teknologi farmasi saat ini sangat berperan aktif dalam peningkatan kualitas produksi obat-obatan. Hal ini ditunjukkan dengan dengan banya banyakny knyaa sedia sediaan an obatobat-oba obatan tan yang yang dises disesua uaika ikan n dengan dengan karakt karakteri eristi stik k dari dari zat aktif aktif obat, obat, kondis kondisii pasien pasien dan dan penin peningka gkata tan n kualitas obat dengan meminimalkan efek samping obat tanpa harus mengurangi atau mengganggu kinerja dari zat aktif obat. Sekar Sekarang ang ini ini berbag berbagai ai bentu bentuk k sedia sediaan an obat obat dapat dapat kita kita jumpai jumpai dipasaran. Diantaranya adalah sediaan injeksi yang termasuk sediaan steril. Disini kami membuat sediaan injeksi yang merupakan sediaan yang sangat penting bagi dunia kesehatan. Karena pada keadaan sakit yang dianggap kronis, pemberian obat minum sudah tidak maksimal lagi, lagi, sehing sehingga ga perlu perlu dan sanga sangatt penti penting ng untuk untuk diberi diberika kan n sedia sediaan an injeksi, karena akan sangat membantu untuk mempercepat mengurangi rasa sakit pada pasien, sebab sediaan injeksi bekerja secara cepat, dimana obat langsung masuk ke dalam pembuluh darah dan akan bekerja secara optimal pada bagian yang sakit. Sediaan injeksi meru merupak pakan an salah salah satu satu contoh contoh sedia sediaan an steri steril, l, jadi jadi keama keamanan nan dan dan kebersihan sediaan juga telah diuji.
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 1
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMA MASET I KAI I
DI P L OMA MA -I I I
Salah satu bentuk sediaan steril adalah sediaan parenteral. Sediaan ini merupakan sediaan yang unik diantara bentuk-bentuk obat lainnya, karena karena sediaan sediaan parenter parenteral al disuntik disuntikkan kan melalui melalui kulit kulit atau membran membran mukosa ke bagian dalam tubuh. Karena sediaan ini mengelakkan garis pertahanan pertama dari tubuh yang paling efisien, yakni membran kulit kulit dan dan mukos mukosa, a, sedia sediaan an terseb tersebut ut harus harus bebas bebas dari dari kontam kontamina inasi si mikr mikroba oba dan dan dari dari kompon komponen en toksik toksik dan harus harus mempun mempunya yaii tingk tingkat at kemurni kemurnian an yang tinggi. Semua komponen komponen dan proses proses yang terliba terlibatt dalam dalam peny penyedi ediaan aan produk produk ini ini harus harus dipil dipilih ih dan diranc dirancang ang untuk untuk menghil menghilangk angkan an semua semua jenis jenis kontami kontaminasi nasi secara secara fisik, fisik, kimia, kimia, atau mikrobiologi. Produk Produk steril steril seperti seperti sediaan sediaan parenter parenteral al bisa diberika diberikan n dengan dengan berbagai rute. Salah satu contoh sediaan parenteral yaitu injeksi dosis ganda atau ial. Pada umumnya pemberian secara parenteral dilakukan bila diinginkan kerja obat yang lebih cepat, seperti pada keadaan ga!at, bila penderita tidak dapat diajak bekerja sama dengan baik, tidak sadar, tidak dapat atau tidak tahan menerima pengobatan secara oral atau bila obat tersebut tidak efektif dengan cara pemberian yang lain. "njeksi dosis ganda diracik dengan melarutkan, mengemulsikan, atau mensuspensikan sejumlah obat ke dalam sejumlah pelarut, atau dengan mengisikan sejumlah obat ke dalam !adah dosis ganda atau ial.
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 2
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMA MASET I KAI I
DI P L OMA MA -I I I
I.2. I.2. Maks Maksud ud dan dan Tu Tujuan juan
#dapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut $ %. &ntu &ntuk k meng menget etah ahui ui dan dan mema memaha hami mi cara cara mera meraci cik k dan dan memb membua uatt sediaan steril, khususnya pada percobaan ini adalah injeksi ial. '. &ntuk &ntuk mengetahu mengetahuii khasiat khasiat dan pengguna penggunaan an sediaan sediaan injeksi injeksi ial. ial.
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 3
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMA MASET I KAI I
BAB II FORMULA
II.1 II.1 Mast Master er Fr Fr!ula !ula a. THIAM HIAMIN INE E H"l
() *hiamin H+l
% mg
etil Parabean
,'
/a 0D*# 0D*#
,1
#.P."
% m2
ad
Pro $ #ndi 3De!asa4 #. P$RIDO%INE
() Pyrido5ine
%1 mg
etil Parabean
,6
/a 0D*# 0D*#
%
#.P."
% m2
ad
Pro $ #ndi 3De!asa4 &. RIBOFLA' RIBOFLA'IN
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 4
DI P L OMA MA -I I I
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
() (iboflain
' mg
etil Parabean
,'
/a 0D*#
,1
#.P."
% m2
ad
Pro $ #ndi 3De!asa4 II.2
(elengka)an Rese)
a. THIAMINE H"l
dr. (io S"P. % ) "D" ) '7 82. #srama Haji /o.%1 Kendari *elp. 9% - 6%%%:7 /o. 6
Kendari, '1-%-'%1
() *hiamin H+l etil Parabean
,'
/a 0D*#
,1
#.P."
Pro
% mg
ad
% m2
$ #ndi
&mur $ De!asa #lamat$ 82. (ambutan /o.% Kendari Ket $ /o
3/omero4
; /omor
(
3(acipe4
; #mbillah
3Pronum4
; untuk
3#itamin =:, dimana zat ini berperan penting sebagai ko-enzim pada metabolisme protein dan asam-asam
amino,
juga
mempunyai
peranan
pada
pengubahan triptofan melalui okstriptan menjadi serotonim serta memiliki peran kecil pada metabolism karbohidrat dan lemak.
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 1 0
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
"ndikasi
DI P L OMA -I I I
$ Defisiensi, mual-muntah dan pada depresi post-natal dan depresi akibat pil anti hamil, menurunkan kadar homosistein.
0fek samping
$ 8arang terjadi dan berupa reaksi alergi. Penggunaan lama dari 1 mg)hari dapat mencetuskan ata5ia dan neuropati serius, begitu pula pada dosis tinggi dari '-: g sehari.
Dosis
$ ?ral selama terapi dengan antagonis piridoksin %-% mg sehari, profilaksis '% mg,mual hamil 1 mg dan pada depresi akibat pil antihami@l %'1 mg sehar selama A hari sebulan.pada schizophrenia $ % dd '1-1
mg.
&ntuk
menurunkan
homosistein yang tinggi % dd '1 mg bersama asam folat 1 mg.
6. (iboflain
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 1 1
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
Didalam tubuh riboflain diubah menjadi ' ko-enzim, pertama r-/-s-at 3; flavin – mononukleotida,FMN),lalu didalam hati menjadi flavin-adenin-dinukleotida (FAD) yang berperan pada sintesa dari antioksidansiafaal, antara lain glutation dan juga penting untuk pemeliharaan kesehata kulit 3bibir4, mata, otot, dan tulang. "ndikasi
$ Penggunaanya yang utama adalah untuk pencegahan dan terapi defisiensi yang sering menyertai pellagra atau defisiensi itamin = kompleks lainnya .
Dosis
$ Pada defisiensi 1-% mg sehari,Profilaksis ' mg 3/a-fosfat4.
II.*.2. Penggunaan Ba+an Ta!#a+an
%. /atrium 0D*#, sebagai pengompleks dengan mengikat ion-ion logam sehingga dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi. '. etil Parabean 3/ipagin4, sebagai bahan antimikroba atau bahan penga!et. 6. #.P." digunakan sebagai cairan pemba!a 3pelarut4 dalam pembuatan sediaan injeksi dan sediaan steril.
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 1 2
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
BAB III TIN0AUAN PUTA(A III.I Landasan Ter,
Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril. Secara tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 1 3
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
hidup. Konsep ini menyatakan bah!a steril adalah istilah yang mempunyai kondisi konotasi relatif dan kemungkinan menciptakan kondisi mutlak bebas dari mikrorganisme hanya dapat diduga atas dapat proyeksi kinetis angka kematian mikroba. 3 #nsel,%7@7 4. Produk steril adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas dari mikroorganisme hidup. Sediaan parenteral ini merupakan sediaan yang unik diantara bentuk obat terbagi-bagi, karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke bagian dalam tubuh. Karena sediaan mengelakkan garis pertahanan pertama dari tubuh yang paling efisien, yakni membran kulit dan mukosa. Sediaan tersebut harus bebas dari kontaminasi mikroba dan dari komponen toksik dan harus mempunyai tingkat kemurniaan tinggi dan luar biasa. Semua komponen dan proses yang terlibat dalam penyediaan produk ini harus dipilih dan dirancang untuk menghilangkan semua jenis kontaminasi secara fisik, kimia atau mikrobiologi. 32achman,%7794. >ial adalah salah satu !adah dari bentuk sediaan steril yang umumnya digunakan pada dosis ganda dan memiliki kapasitas atau olume ,1-% m2. >ial dapat berupa takaran tunggal atau ganda. Digunakan untuk me!adahi serbuk bahan obat, larutan atau suspensi dengan olume sebanyak 1 m2 atau lebih besar. =ila diperdagangan, botol
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 1 4
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
ini ditutup dengan sejenis logam yang dapat dirobek atau ditembus oleh jarum injeksi untuk menghisap cairan injeksi. 3>oight,%7794. Syarat-syarat untuk injeksi ial 3Syamsuni,':4 $ %. Steril, yaitu sediaan ial harus bebas dari mikroorganime yang bersifat patogen yang dapat mengurangi khasiat sediaan ial. '. =ebas bahan partikulat, yaitu bebas dari bahan asing atau bahan yang tidak larut agar tidak terjadi penyumbatan pada pembuluh darah saat digunakan. 6. engandung zat penga!et, sediaan ial memungkinkan pengambilan secara berulang. &ntuk itu, harus digunakan bahan penga!et untuk mempertahankan khasiat zat aktif. 9. Stabil, tidak berubah khasiat obat setelah pengambilan obat setelah pengambilan secara berulang kali dan tidak berubah bentuk atau pH dari sediaan ial. 1. Harus isotonis, sediaan ial merupakan sediaan parenteral. &ntuk itu, sediaan ial harus isotonis atau sesuai dengan pH darah agar tidak terjadi hipertonis 3penyempitan pembuluh darah4 atau hipotonis 3Pembesaran pembuluh darah4 yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah.
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 1 5
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
III.2 Ura,an Ba+an
%. *hiamin H+l /ama (esmi
3B" 0disi """ Hal. 17@4 $ *H"#"/" HCD(?+H2?("D&
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 1 6
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
Sinonim
DI P L OMA -I I I
$ * hiamin Hidroklorida ) >itamin =%
(umus olekul $ +%'H%A+"/9?S,H+2 Pemerian
$ Hablur kecil atau serbuk hablur putih bau khas lemah mirip ragi rasa pahit.
Kelarutan
$ udah larut dalam air, sukar larut dalam etanol 3714 P, praktis tidak larut dalam eter P dan dalam bensen P, larut dalam gliserol P.
Penyimpanan
$ Dalam !adah tertutup rapat. *erlindung dari cahaya.
K)P
$ #ntineuritikum, komponen itamin = kompleks. #ntineuritikum adalah bahan obat yang berfungsi menekan kerja sistem syaraf pusat.
'. P"("D?KS"/ H+2 3 B" 0disi """ Hal. 19% 4 /ama resmi
$ PC("D?E"/" HCD(?+H2?("D&
/ama sinonim
$ Piridoksina hidroklorida, itamin =:
(umus molekul $ +@H%% /?6. H+l =erat molekul
$ '1,:9
Pemerian
$ Hablur putih atau tidak ber!arna, atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa asin.
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 1 7
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
Kelarutan
DI P L OMA -I I I
$ udah larut dalam air, sukar larut dalam etanol 3714 P, praktis tidak larut dalam eter P
Penyimpanan
$ Dalam !adah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Khasiat
$ Komponen itamin =-kompleks
6. ("=?B2#>"/# 3 B" 0disi """ Hal. 11A 4 /ama resmi
$ ("=?B2#>"/&
/ama sinonim
$ (iboflain,>itamin ='
(umus molekul $ +%AH' /9?: =erat molekul
$ 6A:,6A
Pemerian
$ Serbuk hablur, kuning sampai kuning jingga, bau lemah agak pahit
Kelarutan
$ Sangat sukar larut dalam air, dalam etanol 371 4 p dan dalam larutan natrium klorida isotonis,praktis tidak larut dalam kloroform p dan dalam eter p, sangat mudah larut dalam larutan alkali encer.
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 1 8
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
Penyimpanan
DI P L OMA -I I I
$ Dalam !adah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Khasiat $ Komponen itamin = kompleks. 9. 0*"2 P#(#=0/ 3 B" 0disi """ Hal. 6A@ 4 /ama resmi
$ 0*HC2"S P#(#=0/&
/ama sinonim
$ etil paraben, /ipagin
(umus molekul $ +@H@?6 =erat molekul
$ %1',%1
Pemerian
$ Serbuk
hablur halus, putih, hampir tidak
berbau, tidak
mempunyai
rasa,
kemudian
agak membakar diikuti rasa tebal. Kelarutan
$ 2arut bagian
dalam
1 bagian air, dalam
'
air mendidih, dalam 6,1 bagian etanol
3714P, dan dalam 6 bagian aseton P, mudah larut
dalam
eter P dan dalam larutan alkali
hidroksida, larut dalam : panas dan
dalam
bagian gliserol P
9 bagian
minyak lemak
nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih. Penyimpanan
$ Dalam !adah tertutup baik.
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 1 9
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
Khasiat
DI P L OMA -I I I
$ Fat tambahan, zat penga!et
1. 0D*# 3Dirjen P? "> %7A7 $%7114 /ama resmi
$ 0*"20/ D"#"/# *0*(# #S0*#*
Sinonim
$ 0D*#
()=
$ +'H@ /') 7@,7:
Pemerian
$ +airan jernih tidak ber!arna atau agak kuning, bau seperti amoniak, bereaksi alkali kuat.
Kelarutan
$ Dapat bercampur dengan air maupun dengan etanol.
Penyimpanan
$ Dalam !adah tertutup
K)P
$ Sebagai antioksidan
:. #G P(? "/80KS" 3 B% 0disi """ hal 7A 4 /ama resmi
$ #G P(? "/80KS"
Sinonim
$ #ir untuk injeksi
Pemerian
$ Keasaman,
kebebasan,
ammonium,
besi,
tembaga, timbal, kalsium, klorida, nitrat sulfat, zat teroksida memenuhi syarat yang tertera pada aial % m2 1. elas kimia % m2 :. Sendok tanduk AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 2 1
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
A. *imbangan digital I'. 1. 2. Ba+an ang d,gunakan
%. #luminium Boil '. #olume &ntuk >ial
(umus $
( n × v )+ 6
Dibuat dalam 1 ial
>;
;
( n × v )+ 6
( 5 × 10,5 ) +6
; 1@,1 m2 6. Perhitungan =ahan $ %. *hiamin Hcl
% mg ; ,% gram 0,1 × 58,5
&ntuk 1 ial
;
10
=0,585 gram 3: gram4
0,2 × 10
'. etil Parabean
,' ;
100
; ,' gram
0,02 × 58,5
&ntuk 1 ial
;
10
= 0,117 gram
0,05 × 10
6. /a. 0D*#
,1 ;
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 2 4
100
; ,1 gram
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
0,005 × 58,5
&ntuk 1 ial
;
10
9. #P" ; 1@,1
=0,02925 gram
( 0,6 +0,117 + 0,02925 )
−
; 1@,1 J %,71 ; 1A,A1 m2
#. P$RIDO%INE
%. Peritungan *onisitas B=
0,52−( b1 × ∁)
b2
Keterangan $ =
$ =obot /a+l yang harus ditambahkan dalam satuan gram
,1'
$ *itik beku cairan tubuh 3,1'I+4
b%
$ P*= zat khasiat
b'
$ P*= zat tambahan 3/a+l ; ,1A:4
Diketahui $ P*= Pyrido5ine ; ,%6 &ntuk + AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 2 5
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
∁=
gram 100 mL
∁=
150 mg
∁=
150 × 10
∁=
1500 mg
∁=
1,5 gram
B=
B=
10 mL
10 × 10
100 mL
100 mL
0,52−( 0,13 × 1,5 ) 0,576
0,52−0,195 0,576
B =0,564
gram 100 mL 3Hipotonis4
0,564
&ntuk % m2 ;
100
× 10=0,0564 gram =56,4 mg
'. Perhitungan Kelebihan >olume &ntuk >ial
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 2 6
DI P L OMA -I I I
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
(umus $
DI P L OMA -I I I
( n × v )+ 6
Dibuat dalam 1 ial
>;
;
( n × v )+ 6
( 5 × 10,5 ) +6
; 1@,1 m2 6. Perhitungan =ahan $ %. Pyrido5ine
%1 mg ;,%1 gram 0,15 × 58,5
&ntuk 1 ial
;
10
=0,8775 gram
0,3 × 10
'. etil Parabean ,6 ;
; ,6 gram
100
0,03 × 58,5
&ntuk 1 ial
;
10
=0,755 gram
1 × 10
6. /a. 0D*#
%
;
100
; ,% gram
0,1 × 58,5
&ntuk 1 ial
;
10
9. #P" ; 1@,1
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 2 7
=0,585 gram −( 0,8775 + 0,755 +0,585 )
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
; 1@,1 J %,:6A1 ; 1:,@:'1 m2
&. RIBOFLA'IN
%. Peritungan *onisitas B=
0,52−( b1 × ∁)
b2
Keterangan $ =
$ =obot /a+l yang harus ditambahkan dalam satuan gram
,1'
$ *itik beku cairan tubuh 3,1'I+4
b%
$ P*= zat khasiat
b'
$ P*= zat tambahan 3/a+l ; ,1A:4
Diketahui $ P*= (iboflain ; ,9 &ntuk + ∁=
gram 100 mL
∁=
200 mg 10 mL
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 2 8
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
∁=
200 × 10
∁=
2000 mg
∁=
2 gram
B=
B=
10 × 10
100 mL
100 mL
0,52−( 0,04 × 2 ) 0,576
0,52−0,08 0,576
B =0, 7638
gram 100 mL 3Hipotonis4
0,7638
&ntuk % m2 ;
100
× 10 =0,07638 gram =76,38 mg
'. Perhitungan Kelebihan >olume &ntuk >ial
(umus $
( n × v )+ 6
Dibuat dalam 1 ial
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 2 9
DI P L OMA -I I I
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
>;
;
DI P L OMA -I I I
( n × v )+ 6
( 5 × 10,5 ) +6
; 1@,1 m2 6. Perhitungan =ahan $ %. (iboflain
' mg ; ,' gram 0,2 × 58,5
&ntuk 1 ial
;
10
=1,17 gram
0,2 × 10
'. etil Parabean ,' ;
100
; ,' gram
0,02 × 58,5
&ntuk 1 ial
;
10
= 0,117 gram
0,05 × 10
6. /a. 0D*#
,1 ;
; ,1 gram
100
0,005 × 58,5
&ntuk 1 ial
;
10
9. #P" ; 1@,1
; 1A,%@6@ m2
3 0
0,0292 gram
( 1,17 + 0,117 + 0,0292 )
−
; 1@,1 J %,6%:'
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA
=
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
I'. *. "ara (erja a. THIAMINE H"l
%. Disiapkan alat dan bahan '. Dilakukan sterilisasi pada semua alat yang digunakan dalam autoklaf. Kecuali kaca arloji dipanaskan dalam oen 6. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungannya $ -
*hiamin H+l ditimbang ,: gram pada kaca arloji
-
etil Parabean ditimbang ,%%A gram pada kaca arloji
-
/a. 0D*# ditimbang ,'7' gram pada ca!an porselin
-
#P" sebanyak 1A,97 m2
9. Dilarutkan *hiamine H+l dengan sedikit #P", aduk sampai homogen 3larutan "4 1. Dilarutkan metal paraben dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan ""4
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 3 1
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
:. Dilarutkan /a.0D*# dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan """4 A. Dimasukkan larutan "" dan """ kedalam gelas kimia yang berisi larutan ". @. Dicukupkan olumenya dengan #P". 7. Dimasukkan kedalam botol ial.
#. P$RIDO%INE
%. Disiapkan alat dan bahan '. Dilakukan sterilisasi pada semua alat yang digunakan dalam autoklaf. Kecuali kaca arloji dipanaskan dalam oen 6. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungannya $ -
Pyrido5ine ditimbang ,@AA1 gram pada kaca arloji
-
etil Parabean ditimbang ,A11 gram pada kaca arloji
-
/a. 0D*# ditimbang ,1@1 gram pada ca!an porselin
-
#P" sebanyak 1:,@:'1 m2
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 3 2
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
9. Dilarutkan Pyrido5ine dengan sedikit #P", aduk sampai homogen 3larutan "4 1. Dilarutkan metal paraben dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan ""4 :. Dilarutkan /a.0D*# dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan """4 A. Dimasukkan larutan "" dan """ kedalam gelas kimia yang berisi larutan ". @. Dicukupkan olumenya dengan #P". 7. Dimasukkan kedalam botol ial.
13 RIBOFLA'IN
%. Disiapkan alat dan bahan '. Dilakukan sterilisasi pada semua alat yang digunakan dalam autoklaf. Kecuali kaca arloji dipanaskan dalam oen 6. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungannya $ AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 3 3
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
-
(iboflain ditimbang %,%Agram pada kaca arloji
-
etil Parabean ditimbang ,%%A gram pada kaca arloji
-
/a. 0D*# ditimbang ,'7' gram pada ca!an porselin
-
#P" sebanyak 1A,%@6@ m2
9. Dilarutkan (iboflain dengan sedikit #P", aduk sampai homogen 3larutan "4 1. Dilarutkan metal paraben dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan ""4 :. Dilarutkan /a.0D*# dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan """4 A. Dimasukkan larutan "" dan """ kedalam gelas kimia yang berisi larutan ". @. Dicukupkan olumenya dengan #P". 7. Dimasukkan kedalam botol ial.
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 3 4
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
I'.4. PROEDUR TERILIAI N
Na!a Alat
%
=atang pengaduk
'
=otol ial
6
+orong kaca
9
elas &kur
1
elas Kimia
:
Spoit
A
2abu &kur
@
Kaca #rloji
Metde ter,l,sas,
Disterilkan dalam oen dengan suhu %Ic selama ' jam Disterilkan dalam autoklaf selama %1 menit pada suhu %'%Ic Disterilkan di oen pada suhu %Ic selama ' jam Disterilkan dalam autoklaf selama %1 menit pada suhu %'%Ic Disterilkan dalam autoklaf selama %1 menit pada suhu %'%Ic Disterilkan dalam autoklaf selama %1 menit pada suhu %'%Ic Disterilkan dalam autoklaf selama %1 menit pada suhu %'%Ic Disterilkan dalam oen dengan suhu %Ic selama ' jam
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 3 5
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
BAB ' PEMBAHAAN
Dalam percobaan kali ini, akan dibuat sediaan steril yaitu injeksi ial. *elah dibahas pada bab sebelumnya bah!a ial adalah !adah kedap udara yang memiliki penutup karet yang proses pengambilan isinya menggunakan jarum suntik tanpa harus membuka atau merusak penutup !adah tersebut. >ial adalah salah satu !adah dari sediaan steril yang umumnya digunakan pada dosis ganda yang memiliki kapasitas ,1 m2 J % m2. Dalam pembuatan ial ini diperlukan ketelitian agar sediaan yang dibuat terhindar dari mikroba dan benda-benda asing lainnya ketelitian ini sangat diharapkan karena pada saat ial digunakan tidak akan menimbulkan rasa sakit akibat adanya partikulat yang ada dalam sediaan. Sama halnya dengan pembuatan sediaan-sediaan steril lainya hal pertama yang dilakukan dalam pembuatan ial ini adalah proses pensterilan alat-alat yang digunakan ke dalam autoklaf. Selain itu sterilisasi ruangan juga diperlukan agar sediaan tidak terkonaminasi oleh bendaJbenda asing. Dari praktikum ial ini dibuat, tiga jenis ial dengan bahan aktif masingmasing *hiamin H+l, Piridoksin H+l, dan (iboflain. Sebelum melakukan formulasi tutup ial harus dibebas sulfurkan, hal ini dilakukan karena sulfur dalam bentuk sulfida menyebabkan efek aalisial dan kerusakan pada sistem
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 3 6
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
saraf pusat langsung. Karbon sulfida dapat merusak sebagian sistem saraf pusat perifer dan homeopati. *hiamin H+l atau itamin =%, di dalam tubuh zat ini bekerja sebagai zat aktifnya, yakni sebagai tiaminipirofosfat 3ko-karboksilat) yang berfungsi sebagai ko-enzim dari karboksilase, yakni suatu enzim
esensial pada
metabolisme karbohidrat dan pembentukan bioenergi dan insulin serta menstimulir pembentukan eritrosit dan berperan penting dalam regulasi ritme jantung serta berfungsinya susunan saraf dengan baik. Dalam memformulasi *hiamin H+l dilakukan penambahan zat tambahan. #dapun salah satu komposisinya adalah zat penga!et. &ntuk pengemasan injeksi dalam suatu ial dosis ganda, penga!et yang sesuai digunakan untuk membunuh dan mencegah pertumbuhan mikroba manapun yang didapatkan selama pengambilan sediaan. Penga!et yang digunakan adalah metil paraben dengan konsentrasi ,1. #dapun bahan tambahan lainnya seperti bahan antioksidan yang digunakan /a 0D*# dengan konsentrasi ,', yang berfungsi untuk melindungi bahan aktif yang mudah teroksidasi. Piridoksin atau >itamin =:, dimana zat ini berperan penting sebagai koenzim pada metabolisme protein dan asam-asam amino, juga mempunyai peranan pada pengubahan triptofan melalui okstriptan menjadi serotonim serta memiliki peran kecil pada metabolisme karbohidrat dan lemak. Dalam memformulasi Piridoksin H+l dilakukan penambahan zat tambahan. #dapun
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 3 7
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
salah satu komposisinya adalah zat penga!et yang digunakan untuk membunuh dan mencegah pertumbuhan mikroba. Penga!et yang digunakan adalah metil paraben dengan konsentrasi ,6. #dapun bahan tambahan lainnya seperti bahan antioksidan yang digunakan /a 0D*# dengan konsentrasi %, yang berfungsi untuk melindungi bahan aktif yang mudah teroksidasi. (iboflain pada penggunaanya yang utama adalah untuk pencegahan dan terapi defisiensi yang sering menyertai pelagra atau defisiensi itamin = kompleks lainnya. Dalam memformulasi (iboflain dilakukan penambahan zat tambahan. #dapun salah satu komposisinya adalah zat penga!et yang digunakan untuk membunuh dan mencegah pertumbuhan mikroba. Penga!et yang digunakan adalah metil paraben dengan konsentrasi ,1. #dapun bahan tambahan lainnya seperti bahan antioksidan yang digunakan /a 0D*# dengan konsentrasi ,', yang berfungsi untuk melindungi bahan aktif yang mudah teroksidasi. Pada pembuatan ial dilakukan kelebihan olume sebanyak ,1 m2. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penguapan pada saat sterilisasi. Pada saat menutup !adah ial dengan menggunakan penutup karet dan dibungkus dengan aluminium foil dan diikat dengan menggunakan tali godam.
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 3 8
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
BAB 'I PENUTUP A. (es,!)ulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bah!a $ %. >ial 3flacon4 atau injeksi dosis ganda adalah injeksi yang dikemas dalam !adah kedap udara yang memungkinkan pengambilan berulang tanpa terjadi perubahan kekuatan, kualitas, atau kemurnian dari sisa obat yang tertinggal. '. *iamin H+l memiliki indikasi bagi orang yang Kekurangan >itamin =%, gangguan saraf, nyeri urat saraf, radang urat saraf, rematik sendi dan otot, skiatika, letih setelah bekerja keras, kurang nafsu makan, berat badan menurun, beri-beri, gangguan fungsi jantung. 6. Piridoksin memiliki indikasi defisiensi, mual-muntah dan pada depresi post-natal dan depresi akibat pil anti hamil, menurunkan kadar homosistein.
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 3 9
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
9. (iboflain memiliki indikasi yang utama adalah untuk pencegahan dan terapi defisiensi yang sering menyertai pellagra atau defisiensi itamin = kompleks lainnya . B. aran
Diharapkan agar semua praktikan memakai masker, handscun, dan penutup kepala saat membuat sediaan ial agar dapat terjaga kebersihan dan kesterilan sediaan ial yang dibuat. DAFTAR PUTA(A
#nsel,c.Ho!ard. %7@7. Pengaantar Bentuk Sediaan Farmasi8akarta $ &"-Press Depkes (". %7A7. Farmako!e "ndonesia #disi """ . 8akarta$ Depkes (". Depkes (". %771. Farmako!e "ndonesia #disi "$ . 8akarta$ Depkes (". Syamsuni. ':. "lmu %ese!. 8akarta $ 0+ >oigt, (udolf. %779. Buku Pela&aran 'eknologi Farmasi. Cogyakarta$ adjah ada &niersity Press
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 4 0
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
KEMAS AM
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 4 1
DI P L OMA -I I I
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
DusIsi Isi 55 Vial Vial @ @10 10 Dus
MASITAFIN Injection Har us Dengan Res
INDIKASI, KONTRA INDIKASI, DOSIS
M A S IT A F IN In j e c t io n
Keterangan Lengkap Lihat Brosur
M A S IT A F I In j e c t io
Dus Isi 5 Vial @ 10 mL
Simpan di tempat Sejuk (1!"# !$ Ter%indung dari !aha&a No- Reg # D"L 050(../A1 2a t c3 # .11015 ,4- Dat e # !t o%er (016
D i r o $ u ! s i o l e 3# )T- 2ina Husa$a Far ma " en$ar i 7 In$onesia
ETI KET
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 4 2
'ARS D)N*AN R)S)+ DOKT)R
No- Reg # D"L 050(../A1 2 at c3 # .11015 ,4- Date # !t o%er (016
L AP ORAN P RAKT I KUM F ARMASET I KAI I
DI P L OMA -I I I
-ASITA.IN/ IN0)KSI
Netto 1 mL Tiap 1 mL -engandung Ri2o3%a4in
# mg
Simpan pada suhu kamar (di 2a5ah 67!$, ter%indung dari 8aha&a matahari %angsung
AKADEMIF ARMASIBI NAHUSADA 4 3
1 , 1 1 6 h 8 t a B 9 o N 1 , # r e 2 o t k O e t a
View more...
Comments