NAMA : EMPAT PATONAH NIM : (14 (140621010) KELOMPOK
: 3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH CIREBON Jalan Fatahillah Watubelah Sumber Cirebon
1. TUJUAN
Memisahkan
naphtalena
dan
naphtol
dengan
memanfaatkan
penggunaan corong psah 2. TEORI DASAR Ekstraksi pada prinsipnya menggunakan konsep kelarutan dari suatu zat pada pelarut atau pengekstrak yang digunakan. Ekstraksi caircair adalah proses pemisahan zat terlarut di dalam macam zat pelarut yang tidak saling bercampur atau dengan kata lain perbandingan konsentrasi zat terlarut dalam pelarut organik! dan pelarut air. "al tersebut memungkinkan karena adanya sifat senya#a yang dapat larut air dan ada pula senya#a yang larut dalam pelarut organik. Satu komponen dari campuran akan memiliki kelarutan dalam kedua lapisan tersebut $biasanya disebut fase% dan setelah beberapa #aktu dicapai keseimbangan biasanya dipersingkat oleh pencampuran kedua fase tersebut dalam corong pisah $&a'ib! (()%. *pabila zat yang tercampur mempunyai kelarutan yang sama pada satu pelarut maka pemisahan dengan dengan cara ekstraksi tidak dapat diterapkan! maka untuk menerapkan teknik ini salah satu zat yang tercampur harus dirubah atau ditransformasikan terlebih dahulu men'adi zat lain misalnya dengan penambahan asam atau basa sehingga dihasilkan dua zat yang kelarutannya berbeda. +ada metode ekstraksi cair-cair! ekstraksi dapat dilakukan dengan cara bertahap $batch% atau dengan cara kontinyu. Cara paling sederhana dan banyak dilakukan adalah ekstraksi bertahap. ,ekniknya cukup dengan menambahkan pelarut pengekstrak yang tidak bercampur dengan pelarut pertama melalui corong pemisah! kemudian dilakukan pengocokan sampai ter'adi kesetimbangan konsentrasi solut pada kedua pelarut. Setelah didiamkan beberapa saat akan terbentuk dua lapisan dan lapisan yang berada di ba#ah dengan kerapatan lebih besar dapat dipisahkan untuk dilakukan analisis selan'utnya $ahayu. ((%. /erap kali sebagai pelarut pertama adalah air sedangkan sebagai pelarut kedua adalah pelarut organik yang tidak bercampur dengan air. 0engan demikian ion anorganik atau senya#a organik polar sebagian besar terdapat dalam fase air! sedangkan senya#a organik non polar sebagian besar akan terdapat dalam fase organik. "al ini yang dikatakan 1
like dissolves like
1! yang berarti zat akan larut pada pelarut yang
disukainya atau zat terlarut dan pelarutnya mempunyai sifat-sifat yang hampir sama trntang polaritasnya atau dengan kata lain senya#a polar akan mudah larut dalam pelarut polar! dan sebaliknya $0ir'en +2M! 34%. 2"
$3% &aphtalena
$% naphtol
&aphtalena $3% dan naphtol $% merupakan zat padat yang strukturnya hanya berbeda pada gugus fungsi 52". *pabila kedua zat ini bercampur! maka pemisahan secara ekstraksi tidak dapat langsung diterapkan karena kedua zat ini mempunyai kelarutan yang sama pada satu pelarut misalnya 0CM atau 0ichloromethana sehingga perlu dilakukan teknik transformasi terlebih dahulu sehngga kedua zat tersebut mempunyai kelarutan yang berbeda. +emisahan campuran naphtalena $3% dan naphtol $% dapat dilakukan dengan ekstraksi asam basa setelah mentransformasi naphtol $% men'adi garam! sehingga mempunyai kelarutan yang berbeda.
3. PROSEDUR KERJA
&aphtalena (!6 gram campurkan
&aphtol (!6 gram
7arutkan dengan 3( m7 dichloromethana
aduk sampai semuanya terlarut
tambahkan
&a2" 3 M Masukan kedalam sebanyak 3 m7 kocok sampai ter'adi pemisahan corong pisah tambahkan *8uades sebanyak 3( m7
dikocok
kembali
sampai
terlihat 'elas pemisahan nya
+isahkan lapisan a8oueus dan
/eringkan lapisan dichloromethana $0CM% yang mengandung naphtalena dengan MgS2 9
Saring dan uapkan 0CMnya dengan rotary e:aporator
,imbang dan tentukan persentasenya 4. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN Data P!"a#ata! P$%&t'!"a! (. PEMBAHASAN ). KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.