LAPORAN Cefadroxil

June 26, 2019 | Author: Elly Lutfiasari | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

hhhh...

Description

REFERAT STASE FARMAKOLOGI

CEFADROXIL

Disusun oleh :

RITA YULIANA NIM. 1010015006

Dosen Pembimbing: Dra. Khemasili Kosala, Apt,Sp.FRS

PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN DOKTER UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2014

i

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa karena  berkat rahmat dan karunia-Nyalah kelompok penulis dapat menyelesaikan laporan mengenai “Cefadroxil” ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini merupakan hasil dari belajar mandiri selama berada di stase farmakologi di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Dalam pembuatan laporan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. dr.Emil Bachtiar Moerad, Sp.P selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. 2. dr. Sukartini, Sp.A selaku Ketua Program Pendidikan Profesi Pendidikan Dokter Umum. 3. Dra Khemasili Kosala,Apt.Sp.FRS, dr. Sjarif Ismail, M.Kes, dr.Ika Fikriah, M.Kes, dr. Lukas Daniel Leatemia, M.Kes, M.Pd.Ked, dan dr. Marihot Pasaribu, M.Kes,Sp.OG selaku dosen pembimbing di stase farmakologi yang telah mendidik dan member banyak masukan mengenai bidang farmakologi. 4. Orang tua serta teman-teman yang telah mendukung dan membantu terselesaikannya laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun kepada penulis. Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.

Samarinda, 2 November 2014

Rita Yuliana

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1 1.2 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

2.1 Morfologi Cefadroxil ................................................................................... 3 2.2 Farmakokinetik Cefadroxil .......................................................................... 3 2.3 Farmakodinamik Cefadroxil ........................................................................ 4 2.4 Indikasi dan Kontraindikasi Cefadroxil ........................................................ 5 2.5 Dosis dan Sediaan Cefadroxil ...................................................................... 5 2.6 Efek Samping Cefadroxil ............................................................................. 10 2.7 Interaksi Cefadroxil ..................................................................................... 10 2.8 Keamanan Cefadroxil .................................................................................. 11

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 12 3.2 Saran ........................................................................................................... 12

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 13

iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antimikroba adalah obat yang berperan dalam membasmi mikroba  pathogen dalam tubuh. Mikroba pathogen terbatas pada bakteri, virus dan jamur. Parasit tidak termasuk didalamnya. Antibiotik merupakan suatu bentuk zat atau obat yang dapat berasal dari mikroba lain atau dari alam serta dibuat oleh manusia, yang bertugas membunuh atau menahan pertumbuhan bakteri (Setiabudy, 2007). Agen antimikroba mengalami pengembangan yang sangat pesat terhadap  pengobatan modern. Aktivitas obat antimikroba sangat kuat dan spesifik. Antimikroba ada yang selektif terhadap berbagai bakteri saja, ada juga yang spektrum luas. Beberapa sasaran antimikroba antara lain menghambat metabolism sel mikroba, menghambat sintesis dinding sel mikroba, mengganggu keutuhan membrane sel mikroba, menghambat sintesis protein sel mikroba serta menghambat sintesis asam nukleat sel mikroba (Katzung, 2010). Antimikroba yang bekerja menghambat sintesis dinding sel mikroba diantaranya penisilin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin dan sikoserin. Sefalosporin serupa dengan penisilin, tetapi lebih stabil terhadap aktivitas βlaktamase bakteri sehingga memiliki aktivitas dengan spektrum yang lebih luas (Chambers, 2010). Cefadroxil merupakan antibiotik sefalosporin golongan pertama yang aktif membasmi bakteri kokus gram positif, seperti pneumokokus, streptokokus dan stafilokokus.

Sefalosporin

generasi

pertama

memperlihatkan

spektrum

antimikroba yang terutama aktif terhadap kuman Gram-positif (Chambers, 2010). Laporan ini membahas mengenai antibiotik cefadroxil. Pembahasan dalam laporan

ini

mencakup

farmakokinetik,

farmakodinamik,

indikasi

dan

kontraindikasi, dosis dan sediaan, efek samping, keamanan, dan interaksi dari cefadroxil. Sehingga, kita dapat mempelajari obat cefadroxil secara lebih detail dan mampu mengaplikasikan penggunaannya dengan tepat.

1

1.2 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tentang morfologi dari cefadroxil 2. Untuk mengetahui tentang farmakokinetik dari cefadroxil. 3. Untuk mengetahui tentang farmakodinamik dari cefadroxil. 4. Untuk mengetahui tentang indikasi dan kontraindikasi dari cefadroxil. 5. Untuk mengetahui tentang dosis dan sediaan dari cefadroxil. 6. Untuk mengetahui tentang efek samping dari cefadroxil. 7. Untuk mengetahui tentang interaksi dari cefadroxil. 8. Untuk mengetahui tentang keamanan dari cefadroxil.

2

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Morfologi Cefadroxil

Cefadroxil adalah obat golongan sefalosporin. Sruktur kimia dasar sefalosporin ialah asam-7-amino-sefalosporanat (7-ACA) yang merupakan kompleks cincin dihrotiazin dan cincin betalaktam. Sefalosporin C resisten terhadap penisilinase, tetapi dirusak oleh sefalosporinase. Hidrolisis asam sefalosporin C membentuk rantai 7-ACA. Rantai 7-ACA dapat dikembangkan lagi menjadi berbagai macam antibiotik sefalosporin. Salah satu contohnya adalah obat cefadroxil. Terdapat dua buah rantai cabang yaitu R1 dan R2, dimana modifikasi pada R1 pada posisi 7 cincin β -laktam dihubungkan dengan aktivitas antimikroba. Sedangkan, modifikasi pada R2 pada posisi 3 cincin dihidrotiazin mempengaruhi metabolisme dan farmakokinetiknya (Istiantoro & Gan, 2007). Berikut struktur kimia cefadroxil.

Gambar 2.1 Struktur Kimia Cefadroxil

2.2 Farmakokinetik Cefadroxil

Cefadroxil merupakan antibiotik yang aktivitasnya pada bakteri gram positif dan gram negatif. Antibiotik ini digunakan untuk mengobati infeksi saluran kencing yang tidak sembuh oleh antibiotik jenis lain, atau pada wanita hamil, infeksi saluran nafas, otitis media, sinusitis dan infeksi pada kulit dan soft tissue. 3

Cefadroxil memiliki waktu kerja yang panjang dan dapat diberikan dua kali sehari. Obat ini kurang baik untuk menangani infeksi  H.Influenza (BNF, 2009). Cefadroxil diberikan secara peroral dan diabsorbsi melalui saluran cerna. Makanan tidak mengganggu proses penyerapan obat. 20% cefadroxil dalam darah  berikatan dengan protein plasma dengan waktu paruh sekitar 1 jam 30 menit dan memanjang pada pasien dengan kelainan ginjal. Metabolisme cefadroxil terjadi didalam hepar dan 90% diekskresi melalui urin (Istia ntoro & Gan, 2007).

2.3 Farmakodinamik Cefadroxil

Cefadroxil merupakan antibiotik yang bekerja pada membrane atau dinding sel bakteri. Berbeda dengan golongan β -laktam yang kerjanya dapat dihambat oleh aktivitas enzim β-laktamase, antibiotik golongan sefalosporin lebih stabil terhadap banyak bakteri penghasil β-laktamase, sehingga memiliki spektrum yang lebih luas (Chambers, 2010). Cefadroxil menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintetis dinding sel bakteri. Hampir semua jenis bakteri memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan, kecuali bakteri mycoplasma. Dinding sel bakteri memiliki lapisan fosfolipid bilayer dan protein. Fungsi lapisan tersebut, sebagai membrane permeable yang spesifik terhadap berbagai nutrient. Namun, pada membrane

plasma

bakteri

tidak

memiliki

kandungan

sterils,

sehingga

mengizinkan pelekatan bahan kimiawi (Rang, Dale, Ritter, & Flower, 2007). Dinding sel bakteri tersusun dari suatu polimer polisakarida dan  polipeptida yang saling berikatan-silang dan kompleks, yang disebut sebagai  peptidoglikan. Polisakarida ini mengandung gula amino yang berselang seling. Peptide ini berakhir di D-alanin-D-alanin. Obat cefadroxil memotong aliran silang tersebut dengan peptide didekatnya. Ikatan silang tersebut menyebabkan dinding sel

menjadi

kaku.

Ikatan

ini

juga

menghambat

reaksi

transpeptidase,

menghentikan penghasilan peptidoglikan, dan bakteri mati (Chambers, 2010).

4

2.4 Indikasi dan Kontraindikasi Cefadroxil

Cefadroxil digunakan untuk mengobati infeksi oleh bakteri gram-positif. Umumnya cefadroxil di berikan pada pasien dengan keluhan berikut (Evaria. et al., 2013): -

Infeksi saluran pernafasan : tonsillitis, faringitis, pneumonia dan otitis media

-

Infeksi kulit dan jaringan lunak

-

Infeksi saluran kemih dan kelamin

-

Infeksi jaringan lunak seperti osteomyelitis

-

Sepsis

-

Artirits

-

Peritonitis Cefadroxil aman diberikan pada ibu hamil (termasuk golongan B).

Kontraindikasi pemberian cefadroxil adalah riwayat hipersensitivitas terhadap antibiotik golongan sefalosporin dan golongan β -laktam. Sebelum memberikan terapi cefadroxil, pasien akan dilakukan uji sensitivitas ( skin test ) (BNF, 2009; Evaria. et al., 2013).

2.5 Dosis dan Sediaan Cefadroxil

Dosis antibiotic cefadroxil bervaiasi tergantung pada nama dagang yang memproduksi obat (Evaria. et al., 2013): -

Ancefa (tablet : Cefarodoxil 500 mg; Sirup kering : Cefadroxil 125 mg/5ml; Sirup kering forte : Cefadroxil 250 mg/5 ml) Dewasa dan anak > 40 kg 1-2gr/hari 2 kali/ hari. Anak < 40 kg 25 mg/kgBB/Hari 2 kali/hari.

-

Bidicef : (tablet : Cefadroxil monohydrate 250 mg; Sirup kering : Cefadroxil monohydrate 125 mg/5ml) dewasa 1-2gr/ hari dosis tunggal atau terbagi menjadi 2 dosis. Anak 30mg/kgBB/Hari tiap 12 jam.

-

Cefat (tablet : cefadroxil monohydrate 250mg; sirup kering : cefadroxil monohydrate 125mg/5ml; sirup kering forte : cefadroxil monohydrate 500mg/5 ml) dewasa 1-2 gr/hari terbagi dalam 2 dosis tiap 12 jam; sistitis 1-2 gr/hari; Infeksi saluran kemih 2 gr/hari terbagi dalam 2 dosis tiap 12

5

 jam; infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran napas atas dan bawah 1 gr/ hari. Pada infeksi berat dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 gr/ hari diberikan dalam 2 dosis terbagi; faringitis dan tonsillitis oleh infeksi streptokokus β-hemolitikus 1 gr/hari dalam dosis terbagi selama 10 hari. Anak 25-50 mg/kgBB/hari dibuat dalam 2 dosis terbagi. -

Drovax (tablet : cefadroxil monohydrate 500mg; sirup kering : cefadroxil monohydrate 125 mg/5 ml; sirup kering forte : cefadroxil monohydrate 250 mg/5ml) Dewasa 1-2 gr/ hari 1 kali/hari atau dalam 2 dosis terbagi. Anak 25-50 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis terbagi.

-

Droxal (tablet : cefadroxil monohydrate 500 mg; sirup kering : cefadroxil monohydrate 125 mg/5ml; sirup kering forte : cefadroxil monohydrate 250 mg/5 ml) dewasa 2-2 gr/hari dalam dua dosis terbagi. Sistitis 1-2 gr/hari dosis tunggal. Infeksi saluran kemih 2gr/hari dalam 2 dosis. Infeksi kulit dan jaringan lunak 1gr/hari. Infeksi saluran napas atas dan bawah 1gr/hari  pada

infeksi

berat

dapat

ditingkatkan

sampai

dengan

2gr/hari.

Faringitis/tonsillitis 1gr/hari dalam dosis terbagi selama 10 hari. Anak 2550 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis terbagi. -

Droxefa (tablet : cefadroxil 500mg) dewasa dan anak >12 tahun maksimal 4gr.hari. pasien dengan gangguan ginjal diawali dengan dosis 1 gr/hari kemudian disesuaikan dengan kebutuhan.

-

Erphadrox (tablet : cefadroxil monohydrate 500mg; sirup kering : cefadroxil monohydrate 125mg/5ml) dewasa dengan infeksi saluran kemih tanpa komplikasi 1-2gr/hari terbagi dalam 2 dosis. Infeksi lain 2 gr/hari terbagi dalam 2 dosis. Infeksi kulit dan jaringan lunak 1gr/hari terbagi dalam 1-2 dosis. Faringitis dan tonsillitis 1gr/hari terbagi dalam 1-2 dosis. Infeksi saluran napas 1gr/hari terbagi dalam 2 dosis. Anak 25-50 mg/KgBB//hari terbagi dalam 2 dosis.

-

Ethicef (tablet : cefadroxil monohydrate 500mg; sirup kering : cefadroxil monohydrate 125mg/5ml; sirup kering forte: cefadroxil monohydrate 250mg/5ml) dewasa 1-2gr/hari terbagi dalam 1-2 dosis. Anak 25-50 mg/KgBB/hari terbagi dalam 2 dosis tiap 12 jam.

6

-

Grafacef (tablet : cefadroxil anhydrate 500mg) dewasa dengan infeksi saluran kemih dan infeksi saluran napas 500-2000 mg/ hari terbagi dalam 2 dosis. Infeksi kulit dan jaringan lunak 500 mg/hari terbagi dalam 2 dosis. Anak 30 mg/KgBB//hari terbagi dalam 2 dosis terbagi tiap 12 jam. Jika infeksi diakibatkan oleh Streptokokus β  hemolitikus, terapi harus dilanjutkan sekurang kurangnya 10 hari.

-

Lapicef (tablet : cefadroxil monohydrate 250mg, 500 mg; sirup : cefadroxil monohydrate 125mg/5ml) dewasa 1-2 gr/hari terbagi dalam 2 dosis. Infeksi saluran kemih tidak dengan komplikasi 1-2gr/hari terbagi dalam 1-2 dosis. Infeksi saluran kemih dengan komplikasi 2gr/hari 1 kali/hari. Infeksi kulit 1 gr/hari terbagi manjadi 1-2 dosis selama 10 hari. Infeksi saluran napas derajat ringan 1gr/hari dalam 2 dosis, derajat berat 12gr/hari terbagi dalam 2 dosis. Anak 30 mg/kgBB/hari dibuat dalam dosis terbagi.

-

Longcef (tablet : cefadroxil monohydrate 500 mg; sirup : cefadroxil monohydrate 125mg/5ml) dewasa 1-2 gr/hari dalam dosis terbagi. Anak 30 mg/kgBB/hari dibuat dalam dosis terbagi.

-

Lostacef (tablet : cefadroxil monohydrate 500mg; sirup kering : cefadroxil monohydrate 125mg/5ml) dewasa 1-2 gr/hari terbagi dalam 1-2 dosis tiap 12 jam. Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi (sistitis) 1-2 gr/hari dibagi 1-2 dosis tiap hari. Infeksi saluran kemih lain 2 gr/hari terbagi dalam 2 dosis. Infeksi kulit dan jaringan lunak 1gr/hari terbagi dalam 1-2 dosis. Infeksi saluran napas ringan 500mg/ hari 2 kali/hari; infeksi sedang hingga  berat 500mg-1 gr 2 kali/hari. Faringitis dan tonsillitis oleh infeksi streptokokus β-hemolitikus 500 mg/hari dalam 2 dosis terbagi selama 10 hari. Anak sirup kering 25-50 mg/kgBB/hari dibuat dalam 2 dosis terbagi.

-

Maxcef (tablet : cefadroxil monohydrate 500 mg; sirup : cefadroxil monohydrate 125mg/5ml, 250mg/5 ml) dewasa 1-2 gr/hari terbagi dalam 1-2 dosis. Anak 30 mg/kgBB/hari dibuat dalam 2 dosis terbagi, terapi harus diteruskan minimal selama 48-72 jam sesudah tanda tanda infeksi hilang.

7

-

Puspadroxile (tablet : cefadroxil monohydrate 250mg; sirup kering : cefadroxil monohydrate 125mg/5ml, 250mg/5 ml) dewasa 1-2 gr/hari terbagi dalam 2 dosis. Sistitis 1-2 gr/hari dalam dosis tunggal atau 2 dosis terbagi. Infeksi saluran kemih lain 2 gr/hari terbagi dalam 2 dosis. Infeksi kulit dan jaringan lunak 1gr/hari dalam dosis tunggal atau 2 dosis terbagi. Infeksi saluran napas atas dan bawah 1 gr/ hari. Pada infeksi berat dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 gr/ hari diberikan dalam 2 dosis terbagi; faringitis dan tonsillitis oleh infeksi streptokokus β-hemolitikus 1 gr/hari dalam dosis terbagi selama 10 hari. Anak 25-50 mg/kgBB/hari dibuat dalam 2 dosis terbagi.

-

Pyricef (tablet : cefadroxil monohydrate 250mg; sirup kering : cefadroxil monohydrate 125mg/5ml; sirup kering forte : cefadroxil monohydrate 250mg/5 ml) dewasa dan anak dengan BB > 40Kg 1-2 gr/hari terbagi tiap 8-12 jam. Dewasa dan anak dengan BB < 40 kg 30mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi tiap 8-12 jam. Anak 5-12 tahun sirup 4 sendok makan 2 kali/hari. Anak 1-5 tahun sirup 2 sendok makan 2 kali/hari. Anak 2-12  bulan sirup 1 sendok makan 2 kali/hari , anak kurang dari 2 bulan ½ sendok makan 2 kali/hari.

-

Renasistin (tablet : cefadroxil 500 mg; sirup kering : cefadroxil 250mg/5ml; tetes oral 150mg/ml) dewasa dan anak dengan BB > 40Kg 12 tablet/kapsul terbagi dalam 2 dosis. Dewasa dan anak dengan BB < 40 kg 25-50 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi. Anak > 6 tahun 500mg/hari 2 kali/hari. Anak 1-6 tahun tablet/kapsul 250mg atau sirup 1 sendok the 2 kali/hari. Anak
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF