Laporan Case 2 (Acne &Miliaria)

May 1, 2019 | Author: Bagus Wanda Habibullah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

download aja...

Description

Problem identification Miss Agnes 17 tahun chief complaint: - Papul pada wajah dan punggung Past history : - Dirawat selama 2 minggu di RS (bedrest). o 1st minggu: demam. o 2nd minggu: demam berkurang tetapi ada erupsi dari papule yang gatal pada punggung. - Selama di RS sering berkeringat karena ventilasi buruk. - Ada papule pada wajah sejak 2 tahun t ahun yang lalu tetapi tidak gatal. Informasi lanjutan : tidak ada perubahan - Keluhan meningkat ketika ujian, siklus mens. Physical examination : - Vital sign :



BP : 120/80 mmHG



P : 84 x/min



R : 24 x/min

 Temp : 37,60C - General status : 

Compos mentis

 Others within normal limits - Dermatological status : 

Distribution : Regional



Location : face and back



Characteristic of lesion :



face : multiple, discrete

 back : multiple, discrete -Type of lesion : 

Face : papule erythema, pustule, white head, black head



Back : vesicle



Laboratory finding :

 Blood and urine examination dalam batas normal Analisis Dari analisis yang telah diutarakan maka hipotesis / differential diagnosis yang dapat ditentukan adalah : 1. Congenital Dilihat dari umur pasien yang sudah cukup berusia (17 tahun) dan tidak disebutkan terdapat riwayat kelainan, maka dapat kita tentukan bahwa pasien tidak memiliki kelainan congenital. (eklusi) 2. Infeksi Pada kasus kita tidak terjadi infeksi (WBC = normal) (eklusi) 3. Neoplasia

Tidak ada tanda – tanda neoplasia ( eklusi ) 4. Trauma Tidak ada tanda – tanda trauma, terutama dari koebner’s phenomenon tidak ada (eklusi ) 5. Other - Acne - Miliaria - Rosacea Dengan adanya pemeriksaan fisik, lab, dan penunjang, maka kita dapat menganalisis dan mengekslusi beberapa DD hingga bisa menegakkan Diagnosisnya, berikut penjelasannya : 1. Dari anamnesis pasien mengeluhkan adanya papule pada wajah dan punggung dan sudah ada dari 2 tahun yang lalu. Ditambah dari pemeriksaan fisik dermatological status ditemukan l esi di wajah berupa papule erythema, pustule, white head, black head yang menunjukkan pasien menderita acne vulgaris . 2. Dari anamnesis pasien pernah dirawat di rumah sakit yang sirkulasi udaranya buruk lalu muncul papul di punggungnya. Ditambah pemeriksaan fisik dermatological status ditemukan vesicle di punggung menunjukkan pasien menderita miliaria crystalline 3. Dari pemeriksaan fisik tidak ditemukan telangiectases sehingga rosacea dapat dieksklusi Diagnosis : Acne vulgaris dan miliaria crystallina

Problem Hipotesa Nona agnes 17 1. Acne tahun 2. Dermatomikosis CC : - papula pada wajah dan punggung - Demam, dirawat di RS selama 2 minggu, disarankan istirahat total - 1 minggu kemudian erupsi dan sedikit papula gatal di punggung - berkeringat karena sirkulasi buruk -papula pada wajah sejak 2 tahun yang lalu - sering bergantiganti kosmetik - semakin parah sebelum ujian dan siklus menstruasi

Mekanisme

Page 2 PE: Temperatur : 37,6 C (naik) General status : compos mentis dalam batas normal DS : Distribusi : regional Lokasi : muka dan punggung Karateristik lesi : -muka : multiple, discrete -punggung :multiple, discrete Tipe dari lesi : - Muka : papule erythema, pustule, white head,

LI Histo : 3 Fisiologi : 3 Case : 4,13,14 PP : 11,12 Acne : 8,9,6 Miliaria : 10 Lesi : 1,2,5,7

1. 3a : dinda (sebasea) 2. 3b : faisal (sweat) 3. 6,8: fadillah 4. 9a: regi 5. 9b: fika 6. 10a:  jasmin 7. 10b: tasha 8. 4,13,14: sanny

More info Anamnesa : 1. Riwayat keluarga 2. 2. Memakai kosmetik apa 3. kebersihan Dermatological exam 1. Suhu tubuh 2. Ukuran papul, warna, berbatas tegas

IDK 1.Papula bisa terjadi kerana apa aja? (diutamakan) dan penyebab lesi-lesi primer? 2.kelainan yang timbul pada kelenjar sebasea? (etiologi, mekanisme dan gambaran) 3.kelenjar keringat dan sebasea (histologi, kandungan sekresi dan fisiologi)? 4.hubungan demam dengan keluhan pasien? 5. kelainan sebasea sering terjadi dimana aja dan yang membedakannya apa? 6. Acne (definisi, etiologi, jenis jenis, gambaran)? 7.dermatomikosi s (gambaran)? 8.Mekanisme terbentuknya white head (closed comedo) dan black head (open comedo) dan etiologi? 9. Acne vulgaris? (definisi, epidemiologi, faktor resiko, sign and symptom,

black head - Punggung : vesicle Laboratory finding : Darah dan urin dalam batas normal Tuturial 2 Page 1 Dokter mendiagnosa Acne vulgaris untuk lesi pada muka dan miliaria crystallina pada punggung -dokter memberikan 500 mg tetracyclin capsul t.i.d dan erythromycin cream untuk acne -salicylic 2% powder diberikan untuk lesi pada punggung -pasien harus berada diruang dengan kondisi sirkulasi udara yang baik

9. 11,1a: erdi (umum,pa pula) 10. 12,1b: selly (umum, vesicle) 11. 2,5,7: bagus

patgen, patfis, diagnosis, komplikasi, treatment, management, prognosis) 10. miliaria crystallina? ( sama seperti no 9) 11. PP obat (tetracyclin capsul, erythromysin cream, salicylic powder). Tujuan pemberian dan masing-masing obat masuk ke antibiotik apa? 12.jenis obat topical apa saja? (fungsi untuk luka apa aja, perbedaan dan kandungan) 13. Mengapa pasien ini harus di sirkulasi ruang yang baik? 14. patmek, BHP dan IIMC

Macam-macam lesi primer Cysta Merupakankantung yang berisicairangataubahan yang semisolid (fluid cells, danproduksel) berbentukbulat/oval, resilient ketikadipalpasi (begitujugadengannodul/papule jikaresilent dapatdisebut cyst Contoh : cystic adnexal tumor

Tumor Istilahumumuntukadanyamassa, baikjinakataupunganas, dankadangmenginikasikannodul yang besar. vesikel Lesiberbata, timbuldanmengandungcairan, denganukuran 1-10mm. Jikapucatataukuningberisi serous exudates Jikamerahmakaberisidarah Contoh :pemphigoid, dermatitis herpetiform

Bulla atau blister Bullae aalahvesikeldenganukuranglebihbesar, bentuknyabisabulatatau irregular.

Pustule Pustula, berbatas, timbuldanmengandungpurulen exudates (pus). Contoh : rosacea, pustular psoriasis.

Kelenjar Sebasea Histologi - Jenis kelenjar unilobular/multilobular terdiri dari acini yang terhubung ke duktus eksretori kemudian menuju ke folikel rambut dan berakhir ke permukaan kulit. Jenis epitel pada duktus eksretori adalah epitel berlapis gepeng. - Terdapat 2 jenis sel yakni sel penghasil lipid (sebocytes) dan sel keratinosit. - Terdapat lapian basement membrane terdiri atas lapisan sel basal yang berukuran kecil, kuboid, terdapat nucleus dan merupakan sel sebocyte yang aktif birdiferensiasi untuk menggantikan sel diatasnya. Ditambah dengan jaringan ikat berupa fiber kolagen yang berperan menyokong sel-sel pada kelenjar sebasea

Lokasi - Kelenjar sebasea terletak diseluruh tubuh kecuali pada telapak tangan dan kaki. - Jumlah kelenjar yang terletak diseluruh tubuh sekitar 100/cm2, tetapi pada wajah dan scalp jumlah kelenjar paling banyak sekitar 400-900/cm2 - Kebanyakan kelenjar sebasea bermuara ke folikel rambut, namun ada beberapa kelenjar sebase yang bermuara langsung ke epidermis yakni yang terdapat pada kelopak mata, nipple, bibir, glans penis dan klitoris - Kelenjar sebasea, folikel rambut dan otot erector pili disebut sebagai unit pilosebasea

Fisiologi - Proses produksi/seksresi sebum pada kelenjar sebasea melalui mekanisme sekresi holocrine yakni sekresi berupa pelepadan produk sekresi bersama sel yang mati. - Perlu diketahui juga bahwa waktu hidup (life span) dari pembelahan sel sebocytes sampai dengan sekresi holocrine sekitar 21-25 hari. Proses : Lapisan sel basal (lapisan paling luar) aktif membelah (selnya tidak memiliki lipid droplet) Sel-sel berpindah semakin mendekati bagian tengah kelenjar

dan mulai memproduksi lipid droplet Lipid droplet semakin membesar sehingga sel tedistensi dan terdesak Sel akhirnya pecah dn melepaskan lipid droplet Saat sel mendekasi sebaceous duct, sel terdisintegrasi meepaskan isi sel dan sel mati (holocrine secretion) Sekresi sebum *hanya berupa material neutral lipid *protein, asam nukleat, membrane phospsolipid direcycle dan dimetabolisme kembali Komposisi sebum : Squalene, cholesterol, cholesterol ester, wax ester dan trigliserida TAG dapat dihidrolisis oleh enzim yang berasal dari bakteri yang berada di sekitar duktus menjadi bentuk free fatty acid (FFA) dan mono/digliserida Perbedaan sebum dengan lipid pada organ internal : - Squalene tidak dapat dirubah menjadi sterol karena tidak ada substansi pembentuknya - Pola desaturasi ikatan lipid berbeda, hasilnya berupa sapienic acid. Fungsi Sebum : - Menurunkan kehilangan air (water loss) sehingga dapat menjaga kelembutan dan kelembapan kulit. Juga memelihara hidrasi pada stratum corneum. - Proteksi dari infeksi bakteri dan fungi karena memiliki substansi berupa Immunoglobulin A. - Aliran sebum ke permukaan kulit dapat membantu transit vitamin E ke permukaan kulit untuk proteksi kulit. Faktor yang Meregulasi Ukuran Kelenjar Sebase dan Produksi Sebum 1. Androgen Stimulus androgen diketahui dapat berpengaruh pada produksi sebum. Jenis androgen yang berperan di kelenjar sebase adalah androgen yang lemah yakni DHEAS (dehydro epiandosteron sulfat). Aktivitas DHEAS berpengaruh pada level dari kelenjar sebum, utamanya androgen ini akan meningkatkn sekresi sebum. Aktivitas : -  pada newborn -  pada usia 2-4 tahun -  pada usia remaja (pubertas) saat dimulai sekresi sebum  -  pada dewasa DHEAS tedapat di aliran darah DHEAS dibantu oleh 3 jenis enzim yakni 3β hydroxysteroid dehydrogenase, 17β hydroxysteroid dehydrogenase dan 5α reductase akan dirubah menjadi androgen yang lebih poten di kelenjar sebasea 2. Retinoid Jenis : isotretinoin (13-cis-retinoic acid)

Mempunyai efek sebagai inhibitor dari sekresi sebum sehingga produksi sebum pun menurun. Mekanismenya dengan cara menghambat enzim 3α hydroxysteroid dari retinol dehdrogenase sehingga sintesis androgen menurun. Efek lainnya adalah mentrigger cell cycle arrest pada sebocytes dan immortalized Gambaran pada kelenjar yakni terjadi penurunan ukuran kelenjar dan sebocytes yang tidak berdiferensiasi 3. Melanocortine Jenis : MSH (Melanocyte stimulating hormon) dan ACTH (Adencorticotropin hormon) Berfungsi dalam memodulasi produksi dari sebum sehingga terjadi peningkatan sebum. Stimulasi ACTH terdahap cortisol terkait dengan stress juga dapat berefek pada peningkatan produksi sebum 4. Peroxisome Proliferator Activated Receptor PPARγ mirip dengan retinoid receptor, pada kelejar sebasea berefek dala m meningkatkan sekres sebum. Fungsi normalnya adalah dala metabolism lipid, proliferasi dan diferensiasi sel 5. Fibroblast Growth Factor Receptor FGFR 1 & 2 terdapat pada epidermis FGFR 3 & 4 terdapat pada pembuluh darah dermis dan microvessel Pada kelenjar sebasea yang berperan adalah FGFR2 yakni pada proses embryogenesis kulit. Jika terjadi mutasi pada reseptor ini maka akan menimbulkan gejala Apert Syndrome yakni Acne. 6. Acyl CoA (DGAT) DGAT fungsi normalnya adalah enzim untuk proses akhir dari sintesis TAG. Jika tidak terdapat DGAT Kelenjar Atrofi Perubahan komposisi lipid permukaan

Kelenjar keringat

-

Berada di kulit, tepatnyaberada di lapiasan dermis, menghasilkankeringat, dimanakeringatitumerupakancairan yang dihasilkanoleh sweat gland dimanacairankeringantersusunatas +

-

:air, ion (kebanyakan Na dan Cl ), urea, uric acid, ammonia, asam amino, glukosa, asam laktat. -

Na

: 142 mEq/liter

-

Cl

: 104 mEq/liter

-

Dibagi menjadi 2 tipe berdasarkan struktur, lokasi dan tipe sekresi : 1. Eccrine sweat gland (merocrine) 

Tersebarluas di tubuh, paling banyakberada di telapak kaki



Jumlahdalamtubuh ± 3 jutaeccrine sweat gland, dandapatmenghasilkansebanyak 10L/hari



Tersusunatas 2 segment, secretory coil danduktus



Duktus



Salurankelenjarinidilapisidenganepitelkuboidberlapis .



Saatmelewatiepidermis

,saluran

(

di

sinidisebutacrosyringium

)

menjadisedikitmelingkarlagi, duktuskemudianmenjadilurussepertinaikvertikalmelalui

dermis

menujupermukaankulit.



munculpewarnaanlebihgelap,

lapisandalamlebihbesardanlebihkuboidal,

dandenganmikrovilimenonjolmelapisi lumen.



Sel-selsaluranmenyerap ion Na untukmencegahhilangnyaberlebihanelektrolit



Secretory coil o

Memilikiepitelkuboidalberlapis, terdiridari 3 jenissel :

o

Clear sell (secretory) : 

Memilikiberlimpahnyamitokondriadanmikroviliuntukmemperluasper mukaansel

o



Untukmembedakanantara dark sell, clear sell danselmioepitel



Menghasilkankeringat

Dark sell (mukoid) : 

Berlendirdanpenuhgranul yang menghasilkanglikoprotein yang fungsinyabelumdiketahuisepenuhnya, tapiberhubdenganimunitasuntukmembunuhbakteri

o

Selmioepitelpada lamina basalmenghasilkankontraksi yang membantusekresidibuangkesaluran.



Terminasidari excretory duct :permukaan epidermis.



Bahan yang disekresi :



± 600 ml per hari dan less viscous.



Terdiri dari

+

-

air, ion (kebanyakan Na dan Cl ), urea, uric acid, ammonia, asam

amino, glukosa, asam laktat.

2. Apocrine Sweat Glands 

Hanyatersebar di bagian axillary danperineal, axillary, areolar, and anal regions. lipatan paha (groin), areolae pada payudara, dan area berbulu pada wajah (jenggot, kumis) laki -laki dewasa.



Yang paling jelasperbedaanhistologisantaraduajeniskelenjarkeringatadalah lumen kelenjar apocrine jauhlebihbesardarikelenjarecrine



Padabagian excretory straight duct (H) membukakeinfundibularbagiandarifolikelrambut, tersusundari double layer cuboidal epithelial cells.



lumensdari apocrine gland secretory portion (S) are much larger than those of eccrine glands, Dibatasioleh single layer cells, dimanaterlihatdalamberbagaimacamdari columnar sampai cuboidal. Sel ini dikelilingi oleh lapisan sel myoepitel fungsinya membuat kontraksi sehingga sekret dari kelenjar keringat tersalurkan ke saluran dan sampai ke permukaan kulit



Kelenjarinimemproduksicairankental yang awalnyatidakberbautapibisamemperolehbaukhassebagaiakibatdaribakteripengurai. Kelenjarapokrindipersarafiolehujungsaraf adrenergic



Terminasidari excretory duct :folikelrambut.



Bahan yang disekresi :



Sedikitlebihkental (more viscous).

 Komponen bahan sama seperti eccrine glands + lemak dan protein. 

Terlihat seperti susu (appears milky) dan sedikit berbau sampai mencapai permukaan kulit

MekanismeKeringat Secretory Coil

-

Keringatkeluarapabilaadapenghantarpanas, sepertisuhu, stress, lingkungandll

-

Akibatadanyapenghantarpanas, makasarafsimpatisakanmenghasilkanACh

-

Dimana Ach akanmasukkedalamsel secretory coil

-

Didalamsel secretory coil terdapatkomponenzatkimiasepertiCa, K+, Cl-, dll

-

Ach yang masukakanmempengaruhikadarCa di sel secretory coil menjadimeningkatkadarnya

-

AkibatkadarCadalamselmeningkat, mengakibatkansensitifitasdariCl-, K+ dankadarzatkimia yang lainnya, dmanamenyebabkanzattersebutkeluar (K+ danCl- ada yang keluarke lumen da nada yang ke basal {tidaksemuanya}) akibat di penuhiolehkadarCa

-

Di dalamsel secretory coil pun terdapat H2O yang dimana H2O inikeluarjugamenuju lumen

-

Akibatbanyak yang keluardarisel, mengakibatkanselmenjadimenyusut

-

Padasaatselmenyusutternyatazatkimia yang berada di basal seperti Na+, K+, Cl masukkembalikedalamseldibantuolehNakATPase

-

Padasaatzatzatmasukkeselterdapatkrosingantara K+ dan Na+, saat K+ masukotomatis Na+ yang sudahmasukkeselakan di keluarkankembalimenuju basal

-

Tetapi Na+ yang di basalakanmenuju lumen tanpamelewatiseldanlangsungmenuju lumen denganparaselular pathway (space antarsel)

-

Padaakhirnyakomponen yang berada di lumen adalah Na+, Cl-, H2O tetapisifatnyamasihhipertonikdanbersifatbasa

-

Padakeadaan normal keringat yang keluarbersifatasamdanhipotonik (nantiakanberlanjut di saluranduktus)

Duct / Duktus

-

Di duktus, selselakanmelakukanreabsorpsidimanaselduktusakanmereabsorpsi Na+ danCl- yang berada di lumen (Na+ masukolehENacdanCl- masukoleh CFTR) tidaksemua Na+ danCl-

-

Dimana H2O jugamasukkedalamselduktus

-

Dimanasaat H2O masukkedalamselakanterjadipembakaran H2O + CO2 (yang sudahberada di sel ) menjadi H+ + HCO3-

-

Saat Na+ danCl- masukkedalamselduktus, otomatis H+ dan HCO3- akankeluar (H+ keluarke lumen dan HCO3- keluarke basal)

-

Sehinggakadar Lumen menjadi H+ (bersifatasam), Na+, Cl- dansedikit air, sehinggakeringat yang dikeluarkanBersifatasamdanHipotonik.

Disorder of sebaceous gland Klasifikasi disorder of sebaceous gland ada 5: 1. Acne vulgaris 2. Rosacea 3. Rosacea like dermatitis 4. Lupus miliaris disseminatus faciei (LMDF) 5. Xerosis Pembahasan 1. Acne vulgaris Sudah dijelaskan 2. Rosacea Definisi Gangguan inflamatory umum dari polisebaceous wajah, ditambah dengan peningkatan reaktivitas kapiler yang menyebabkan flushing dan telangiectasia Epidemiologi Wanita>laki-laki dengan usia 30-50 tahun Klasifikasi Stage 1 (rosacea erythematosa) : muncul kemerahan pada ujung hidung, pipi, dagu dan glabella. Berkembang secara bertahap disertai dengan telangiectasia dan seborrhea. Gejalanya biasanya gatal-gatal dan hot flashes. Stage 2 (acne rosacea) : selain stage 1, papula dan pustula juga terjadi. Lesi menyebar menutupi wajah. Stage 3 (rhinopyma) : papula menyatu menjadi satu membentuk tumor. Permukaan hidung menjadi kasar merah keunguan. Kulit tampak seperti kulit jeruk dengan folikel terbuka. Durasi Hari, minggu, bulan Distribusi

Lokalisasi pada wajah. Jarang pada leher, dada, punggung dan scalp

Etiologi dan mekanisme Faktor iklim

Neurotransmitter

Perubahan degeneratif,

substansi P, histamin,

Mikroorganisme

Helicobacter pylori

serotonin, prostaglandin Perivascular, pembuluh Darah, jar.elastin

erythomatous

Dilatasi pemb.darah di dermis

mensintesis gastrin

flushing

Flushing, telangiectasia,erythema

Rosacea

Gambar Erythematous rosacea (stage I).

Papulopustular rosacea (stage II).

Rosacea (stage III)

Rosacea/rhinophyma

3. Rosacea-like dermatitis

Definisi Gangguan inflamasi yang relatif dari kulit wajah yang terjadi pada wanita muda dengan papulakecil dan pustula pada sekitar mulut Epidemiologi Dominan pada wanita dengan usia 10-45 tahun Durasi Minggu-bulan Etiologi dan mekanisme Sampai saat ini masih belum diketahui mekanisme tetapi mungkin diperoleh dari penggunaan glukokortikoid topikal Distribusi Perioral, periorbital dan jarang pada glabella dan dahi Clinical feature Papula dan pustula kecil 1. Perioral dermatitis

2. Periorbital dermatitis

4. Lupus miliaris disseminatus faciei (LMDF) Definisi

Inflamatory dermatosis kronis dan jarang yang dikarateristikan dengan papula berwarna merah-kuning atau kuning-coklat pada central face dan kelopak mata. Clinical feature Terddapat papula kecil dengan nekrosis central dengan ukuran 2-5mm dengan warna merah. Terjadi simetris pada wajah, terutama pada kelopak mata bawah, pipi dan hidung disertai dengan pustula. Etiologi dan mekanisme Beberapa penulis menyarankan bahwa LMDF adalah reaksi terhadap demodek follicorum, tapi masih belum dikonfirmasi kebenarannya. Distribusi Biasanya bertepatan dengan kebanyakan kasus rosacea

5. Xerosis Dehidrasi dari sel horny dan penurunan sebum cutaneum menyebabkan kekeringan dan kekerasan pada kulit =. Xerosis sering disebabkan karena berlebihan menggososk kulit saat mandi. Ini dapat d iamati sebagai proses penuaan. Hal ini juga dapat disebabkan oleh iklim yang spesifik dan lingkungan. Biasanya akan muncul gejala seperti kekurangan gizi.

Distribusi



Pada kulit disebut juga sebagai xerodemia



Pada konjungtiva pada mata disebut juga sebagai xeropthalmia



Pada mulit disebut juga sebagai xerostomia

Tabel

Acne

Rosacea

Rosacea like LMDF dermatitis

Xerosis

Persamaa n Perbedaa n

Kulit wajah

Kulit wajah

Kulit wajah

Kulit wajah

Kulit wajah

Komedo,papula , pustula, nodul, lesi, cekungan, luka parut yang luas pada wajah dan trunk

Telangiectasia, seborrhea, papula, pustula, tumor, flashes pada hidung,pipi,dagu ,glabella

Papula, pustula kecil di periorbital dan perioral

Papula dan pustula pada kelopak mata bagian bawah, pipi, sisi hidung

Kering pada bagian kulit

Acne Definisi Akne atau jerawat adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista pada tempat predileksinya. Klasifikasi Akne merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh adanya ketidaknormalan dari sebaceous gland. Akne memiliki meliputi berbagai kelainan kulit yang hampir mirip dnegan yang lainnya sehingga diperlukan klasifikasi untuk membedakannya. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Akne vulgaris, akne keloidalis, perifolikulitis tropikalis neonatorum rinotima rosasea perioral dermatitis

1. acne vulgaris yang meliputi acne konglobata, fulminans, folikulitis negatif -gram, pioderma faciat, vaskulitis 2. varian acne yang meliputi akne induksi obat, acne excoriee, acne infartil dan acne juvenil, acne klor, oil acne, other chemical acne, fiddler’s neck acne nevoid acne, acne usika (inctional dan immobility acne), acne kosmetika, deterjen acne senil (solar) comedones, familial comedones, dan acne tropikalis.

1. acne vulgaris 2. miscelleneous types of acne : acne neonatal, es carlos dee jounes filles, drug acne, acne akibat kerja, acne tropikalis, acne astivalis, acne kosmetik, pomade acne, acne deterjen, acne mekanika, acne with facial edem, acne konglobata, acne fulminan, dan steatoma multipeks. Akne: a. akne vulgaris dan varietasnya: akne tropikalis akne fulminan pioderma fasiale akne mekanika b. akne venenata akibat kontaktan eksternal dan varietasnya: akne kosmetika pomade acne akne klor akne akibat kerja

akne deterjen c. akne komedonal akibat agen ifeksi dan varietasnya solar comedones akne radiasi (sinar X, kobal)

Acne vulgaris

Acne venevata

Acne fisi

Pada acne vulgaris terjadi perubahan jumlah dan konsistensi lemak kelenjar akibat pengaruh berbagai faktor penyebab, pada akne venenata terjadi penutupan oleh massa eksternal, pada akne fisis, saluran keluar menyempit akibat rediasi sinar ultraviolet, sinar matahari, atau sinar radioaktif.

Lokasi

Diagram yang menunjukkan tempat yang paling sering untuk perkembangan acne (a) di depan dada dan wajah, dan (b) punggung dari dada.

Acne vulgaris Definisi penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel pilosebaseous yang ditandai dengan adanya comedo, papule, pustul, nodule, dan cysta pada tempat predileksinya. Epidemiologi pada wanita terjadi pada umur ; 9-16 pada laki laki 16 - 19 Etiologi 1. Sebum Sebum maerupakan factor utama penyebab timbulnya acne. Acne yang keras selalu disertai pengeluaran sebore yang banyak. 2. Bakteria Mikroba yang terlibat pada terbentuknya acne adalah Corynebacterium acnes , Staphylococcus epidermidis, dan Pityrosporum ovale. Dari ketiga mikroba ini, yang terpenting yakni C. acnes, yang

bekerja secara tak langsung. 3. Herediter Factor herediter sangat berpengaruh pada besar dan aktivitaas kelenjar palit (glandula sebacea). Apabila kedua orang tua mempunyai parut bekas acne, kemungkinan anaknya akan menderita acne. 4. Hormon



Hormone androgen. Hormone ini memegang peranan penting karena kelenjar palit sangat sensitive terhadap hormon ini. Hormin ini berasal d ari testes dan kelenjar anak ginjal(adrenal). Hormone ini menyebabkan kelenjar minyak bertambah besar dan produksi sebum meningkat.



Hormon estrogen. Pada keadaan fisiologi, estrogen tidak berpengaruh terhadap produksi sebum. Estrogen dapat menurnkan kadar gonadotropin yang berasal dari kelenjar hipofisis. Hormone gonadotropin mempunyai efek menurunkan produksi sebum.



Progresteron. Dalam jumlah fisiologi, tak mempunyai efek terhadap aktivitas kelenjar lemak. Produksi sebum tetap selam menstruasi akan tetapi kadang-kadang progresteron dapat menyebabkan acne premenstrual.

5. Diet Diet sedikit atau tidak berpengaruh terhadap acne. Pada penderita yang makan banyak karbohidrat dan zat lemak, tak dapat dipastikan akan terjadi perubahan pada pengeluaran sebum atau komposisinya karena kelenjar lemak bukan alat pengeluaran untuk lemak yang kita makan. 6. Iklim Di daerah yang mempunyai 4 musim, biasanya acne bertambah hebat pada musim dingin, sebaliknya membaik pada musim panas. Sinar ultraviolet mempunyai efek membunuh bakteri di permukaan kulit. Selain itu, sinar ini dapat menembus epidermis bagian bawah dan bagian atas dermis sehingga berpengaruh terhadap bakteri

yang berada di bagian kelenjar palit. Sinar UV juga dapat mengadakan pengelupasan kulit yang dapat membantu menghilangkan sumbatan saluran pilosebasea. 7. Psikis Pada beberapa penderita, stess dan gangguan emosi dapat berpengaruh terhadap eksaserbasi acne. Mekanisme pasti belum diketahui. Kecemasan menyebabkan penderita memanipulassi acnenya secara mekanis, sehingga terjadi kerusakan pada dinding folikel dan timbul lesi beradang yang baru. Teori lain mengatakan bahwa eksaserbasi ini disebabkan oleh miningkatnya produksi androgen dari kelenjar anak guinjal dan sebum, bahkan asam lemak dalam sebum pun meningkat. 8. Kosmetika Pemakaian bahan-bahan kosmetik tertentu, secara terus-menerus dalam waktu lammm dapat menyebabkan suatu bentuk acne ringan yang terutama terdiri dari comedo tertutup dengan beberapa lesi papulopustular pada pipi dan dagu. Bahan yang sring menyebabkan acne terdapat pada berbagai cream muka seperti alas bedak (foundation), pelembab (moisturizer), sunscreen dan night crem yang mengandung bahan-bahan, seperti lanolin, petrolatum, minyak tumbuh-tumbuhan dan bahan kimia murni (butyl steearat, laurel alcohol, bahan pewarna merah D & C dan asam oleic). Suatu kosmetik dapat bersifat comedogenik tanpa perlu mengandung bahan istimewa, tetapi kosmetik tersebut memang mengandung campuran bahan yang bersifat comedogenik atau bahan berkonsentrasi lebih besar. 9. Bahan-bahan kimia Beberapa macam bahan kimnia dapat menyebabkan erupsi mirip dengan acne (acneiform-eruption), seperti yodida, korticosteroid, I.N.H, obat anti colvulsan (difenilhidantoin, fenobarbital dan trimetadon), tetrasiklin dan vitamin B12. 10. Reaktivitas Di samping factor-faktor di atas masih ada factor “X” pada kulit yang merupakan factor penting yang menentukan hebatnya acne.

Sign & Symptom Predileksi : wajah, leher, bahu, dada bagian atas, punggung bagian atas, glutea Lesi : a. Non-Inflammatory : white / black comedo b. Inflammatory : papule, pustule, nodul

Klasifikasi

 penulis (1982) di bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI/RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo membuat gradasi acne vulgaris sbb : 1. Ringan, bila :

-

Beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi Sedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat predileksi Sedikit lesi beradang pada 1 predileksi

2. Sedang, bila :

-

banyak lesi tak beradang pada 1 predileksi beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi sedikit lesi beradang pada lebih dar 1 predileksi

3. Berat, bila :

-

banyak lesi tak beradang pada lebih 1 predileksi banyak lebih beradang pada 1 atau lebih predileksi

catatan : sedikit 10 lesi tak beradang : comedo putih, comedo hitam, papule beradang : pustul, nodule, cystic. Diagnosis : Diagnosis acne vulgaris ditegakkan atas dasar klinis dan pemeriksaan eksholeasi sebum, yaitu pengeluaran sumbatan sebum dengan comedo ekstraktor (sekdok Unna). Sebum yang menymbat folikel tampak sebagai massa padat seperti lilin atau massa lebih lunak bagai nasi yang ujungnya kadang berwarna hitam. Pemeriksaan histopatologis memperlihatkan gambaran yang tidak spesifik berupa sebukan sel radang kronik di sekitar folikel pilosebaseae dengan massa sebum di dalam folikel. Pada cysta, radang sudah menghilang diganti dengan jaringan ikat pembatas massa cair sebum yang bercampur dengan darah, jaringan mati, dan keratin yang lepas. Pemeriksaan mikrobiologis hasilnya sering tidak memuaskan. Pemeriksaan susunan dan kadar lipid di permukaan kulit (skin surface lipids), pada acne vulgaris kadar asam lemak bebas meningkat dan karena itu pencegahan dan pengobatan digunakan carauntuk menurunkannya.

Pencegahan 1.

menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dan perubahan isi sebum dengan cara : a.diet

lemak lemak dan karbohidrat, meskipun hal ini diperdebatkan efektivitasnya, namun bila dalam anamnesa menunjang hal ini dapat dilakukan. b. Melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit dari kotoran dan jasad renik yang mempunyai peran pada etiopatogenesis acne vulgaris. 2.

menghindari terjadinya factor pemicu terjadinya acne, misalnya: a. Hidup teratur dan sehat, cukup

istirahat, olahraga sesuai kondisi tubuh, hindari stress, b. Penggunaan kosmetika secukupnya, baik banyaknya maupun lamanya, c. Menjauhi terpacunya kelenjar minyak, misalnya minuman keras, pedas, roko, lingkungan kurang sehat dsb, d. Menghindari polusi debu, pemencetan lesi tidak lege artis, yang dapat memperberat erupsi yang telah terjadi. 3.

memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai penyebab penyakit, pencegahan dan cara

maupun lama pengobatannya, serta prognosisnya. Hal ini penting agar penderita tidak underestimate atau overestimate terhadap uasah penatalaksanaan yang dilakukan yang akan membuatnya putus asa atau kecewa. Pengobatan untuk Acne Dewasa ini, telah banyak peningkatan pada metode pengobatan acne, secara umum terdapat beberapa prinsip yang mendasar pada pengobatan acne : 1. Perbaiki pola yang berubah pada follicular keratinization 2. Turunkan aktifitas dari kelenjar sebaceous 3. Turunkan populasi dari bakteri follicular, khususnya populasi P. acnes, dan hambat produksi dari substansi yang menyebabkan peradangan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menurunkan populasi bakteri yang bersangkutan 4. Produksi dari anti-inflammatory efek. Prinsip pertama diatas merupakan bentuk primer dari pengobatan untuk acne yang bukan disebabkan karena peradangan; dan ketiga yang selebihnya merupakan pengobatan untuk acne yang disebabkan karena peradangan. 1. Terapi lokal



Pembersihan Ada banyak pendapat mengenai pembersihan atau pencucian pada wajah dengan sabub antiseptik, selain dapat mengusir bakteri yang terdapat pada wajah dapat juga menmbersihkan muka dari minyak yang berlebih. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa pembersihan acne dengan s abun malah akan memperparah situasi acne.



Agen Topical Terapi topikal yang biasa digunakan biasanya mengdanung sulfur- dan resorcinol- sebagai bahan intinya. Dan cara kerja bahan itu pun belum jelas. Bahan yang mengdanung asam salisilat merupakan agen, keratolytic , sama populer dengan bahan diatas . tetapi agen yang sering digunakan sekarang adalah turunan dari vitamin A dan antibakteri seperti benzoyl peroxide dan topical antibiotik.



Topical asam vitamin A biasanya digunakan sebagai agen comedolytic, tetapi sering juga menyebabkan iritasi. Kebanyakan pasien dapat menggunakan cream sebanyak 0.025% setiap hari tanpa akan ada iritasi. Tapi pasien harus berhati-hati dengan paparan sinar matahari, karena hanya akan memperparah kondisi acne. Sekarang, telah ditemukan retinoid buatan yang telah dikenalkan sebagai pengobatan untuk acne yaitu: adapalene dan tazarotene.



Benzoyl peroxide merupakan pengobatan topical yang paling sering diresepkan oleh dermatolog, dan benzoyl peroxide adalah agen yang paling sering digunakan pada ob at acne yang dipasaran. Karena benzoyl peroxide merupakan agen antimikroba yang t angguh, dan akibanya akan berhubungan dengan penurunan populasi bakteri. Benzoyl peroxide tersedia dalam bentuk lotion dan gel. Campuran ini dapat mengakibatkan rasa kulit yang kering dan bahkan iritasi, juga dapat pula ditemukan reaksi kulit yang elergi, tetapi jarang ditemukan. Campuran lainnya adalah yang mengandung erythromycin, erythromycin dan benzoyl peroxide, atau clindamycin.



Agen baru lainnya adalah krim yang mengandung 20 % azelaic acid yang mempunyai efek keratinisasi dan menurunkan populasi bakteri folikular.



Terapi fisik

-

Superficial x-ray therapy ultraviolet light therapy, dan cryotherapy

telah digunakan untuk terapi acne.. Superficial x- ray therapy sangat dalam pengendalian kelenjar sebacea, tetapi terdapat bahaya dalam prosedur ini yaitu thyroid carcinoma, dan kelebihan berat badan.



Pembedahan Acne metode ini digunakan untuk mengeluarkan komedo dan superficial pustules.metode ini dilakukan pada pasien yang tidak merespon pada agen komedolisis



Intralesional Glucocorticoids Penyuntikan glucocorticoid dapat memperkecil ukuran dari nodular acne yang dalam. Dengan sekitar 0.05 to 0.25 mL per lesi dari campuran triamcinolone acetate (2.5 to 10 mg/mL) direkomendasikan sebagai agen anti inflamasi. Terapi ini harus diulang sekitar setiap 2 sampai 3 minggu sekali. Keuntungan besar dari terapi ini adalah dapat dilakukan tanpa merubah struktur kulit pasien dan dapat menghindari terjadinya luka parut.

2. Terapi sistemik Beberapa tahun terakhir, sudah banyak agen agen yang diberikan secara sistemik pada pasien acne. Dikarenakan agen – agen itu juga mempunyai fungsi sebagai antibiotik dan antibakteri, hormon dan oral sintetik retinoid a. Agen Antibiotik dan antibakteri



Biasanya digunakan agen anti Antibiotik dan antibakteri berspektrum luas pada pengobatan acne, walapun asupan tetrasiklin tidak mempengaruhi sekresi sebum. Tapi menurunkaan konsentrasi dari asam lemak, penurunan dari asam lemak ini dapa diperkirakan yaitu sekitar 250 mg per hari sampai 1 g per hari. Asam lemak merupakan penyebab utama yang merupakan faktor png-iritasi di dalam sebumtetapi jumlah mereka dapat dijadikan sebagai indikator dai aktifitas metabolik dari organisme dan sekresi dari produk pro inflamasi lainnya. Tetrasiklin berperan secara langsung pada penurunan P. Acnes dikarenakan fungsi anti inflamatory nya

penurunan asam lemak juga dapat dilakukan oleh erythromycin, demethylchlortetracycline, clindamycin, dan minocycline.



Pada penggunaannya, tetrasiklin biasanya diberikan sekitar 500 mg/hari sampai 1000 mg/hari pada awal pengobatan, lalu berlanjut sekitar 250 mg perhari apabila sudah terlihat peningkatan perbaikan acne.



doxycycline dan minocycline digunakan juga sebagai alternatif dari pasie yang tidak merespon terhadap tetrasiklin, doxycycline diberikan seitar 50 mg per hari atau 100 mg per hari pada kasus yang lebih berat. Kekurangannya yaitu terdapat reaksi fotosensitif, dan pasien harus mengganti ke antibiotik lainnya. Minocycline diberikan sekitar 100 mg per hari atau 200 mg per hari, tetapi penggunaannya harus diperhatikan karena dapat menyebabkan blue- black pegmentation. Minocycline mempengaruhi hepatitis autoimun dan sindrom yang menyerupai sistemic lupus erythematosus, tetapi ini jarang t erjadi.



Kombinasi Trimethoprim-sulfamethoxazole sangat efektif dalam pengobatan acne, tetapi mereka hanya digunakan pada pasien dengan acne berat karena pertimbangan efek sampingnya.

b. Terapi hormonal dari acne Tujuan dari terapi hormnal untuk acne adalah untuk berinteraksi dengan efek dari androgen pada kelenjar sebaceous ini dapat menggunakan estrogens, antidanrogens, atau juga agen yang berperan dalam penurunan kadar androgen oleh ovarium atau kelenjar adrenal kontrasepsi oral, glucocoticoid, atau GnRH agonist.



Estrogen Pemberian estrogen yang sesuai dapat menurunkan sekresi sebum, dosis pemberian estrogen yang dibutuhkan untuk menekan produksi sebum, lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk pembuahan. Tetapi sebelum penggunaan, ada baiknya pasien mengunjungi dulu ginekolog untuk melakukan pemeriksaan payudara dan pap smear. Walaupun pemberian estrogen dapat menurunkan secara drastis dari acne, tetapi tetap masih ada pasien yang tidak cocok dalam penggunaannya. Pada kasus tersebut dapat diberikan kombinasi estrogen dengan glucocorticoid.



Kontrasepsi oral Penggunaan oral kontrasepsi yang mengandung estrogen-progestin dari pada estrogen saja mempunyai efek samping yaitu terlambat datang bulan, henorrhagia dan kram sebelum datang bulan. Efek samping lain seperti mual, penambahan berat badan, bintik -bintik, rasa baal pada payudara, amenorrhea dan melasma dapat terjadi. Generasi kedua dari progestins [desogestrel, norgestimate, dan gestodene] mempunyai efek terhadap androgen yang lebih kecil



Glukokortikoid Mempunyai aktifitas anti peradangan, pemberian dosis tinggi mempunyai efek yang bagus pada pengobatan acne, tetapi karena efek samping lainnya yang merugikan pemberian obat ini dibatasi oleh periode waktu tertentu.



GnRH agonis Mempunyai aksi pada kelenjar pituitary, untuk mengganggu siklik pengeluaran dari gonadotropin, lalu efek selanjutnya akan menekan ovarian steroidogenesis pada wanita. Terapi ini

digunakan pada ovarian hyperadrenogenism, juga pada acne dan hirsutism pada wanita penggunaannya juga dibatasi karena mempunyai efek samping gejala menopouse dan bone loss



Antiandrogen



Cyproterone acetate adalah progestational antidanrogen yang dapat menghalangi reseptor androgen. Ini dikombinasikan dengan ethinyl estradiol pada kontrasepsi oral dan ini biasa diberikan pada pengobatan acne di eropa.



Spironolactone mempunyai fungsi yang sama yaitu blocker terhadap reseptor androgen. Dan inhibitor 5 alfa rduktase, dengan dosis 50 sampai 100 gr 2 kali per hari menunjukan penurunan dari sebum dan perbaikan acne. Efek sampingnya hyperkalemia, irregular menstrual periods, breast tenderness, sakit kepala dan lemah.



Flutamide, juag merupana androgen receptor blocker, digunakan dengan dosis 250 mg 2 kali sehari kombinasi dengan kontasepsi oraluntuk pengobatan acne atau hirsutism pada wanita.



Enzim inhibitor Spesifik inhibitor yaitu tipe 1 5a-reductase telah dikembangkan karena mempunyai efek penurunan produksi sebum yang berperan dalam pengobatan acne.



Isotretinoin Isotretinoin, seperti vitamin A, tetapi mempunyai efek samping,yaitu sindrom hypervitaminosis A, sehingga efek samping yang berhubungan dengan kulit maupun mukosa membran sering terjadi.cheilitis dengan derajat yang bervariasi sering ditemukan, efek samping lainnya yaitu kering pada membran mukosa, xerosis, konjuntivitis, dan pruritus. Efek samping yang jarang ditemukan yaitu, sakit pada tulang dan sendi, penipisn rambut, sakit kepala karena dicurigai adanya peningkatan tekanan intrakranial, palmoplantar desquamation, dan mual dan muntah.

3. Diet Sekarang ini, ada antusiasme untuk menghindari beberapa jenis makanan seperti kerang, coklat, makanan manis, susu, makanan berlemak pada pasien dengan acne tatpi penjelasan yang pasti belum ditemukan pada alasan penghindaran makanan untuk pengobatan acne ini

Prognosis Baik. Biasanya sembuh pada usia kurang dari 30 atau 40 tahun. Jarang terjdi acne vugaris mencapai grade yang sangat berat sehingga perlu dirawat inap di rumah sakit.

Miliaria Definisi



Hasil dari disruption saluran keringat yang mengakibatkan sekresi keringat masuk kelapisan epidemis. (Fitzpatrick’s)



Hasil dari penyumbatan atau pecahnya saluran keringat (J.Hunter)



Kelainan kulit karena terjadi obstruksi pada saluran keringat eccrin kepermukaan kulit dan keringat akan tertahan didalam kulit (European Handbook).

Epidemiologi 

Semua umur, terutama bayi.



Laki-laki dan perempuan memiliki frekuensi yang sama



Tidak terpengaruh terhadap bangsa/rastertentu.



Pada daerah panas dan kelembapan tinggi.

Etiologi 

Kontroversi



Timbul akibat udara panas/lingkungan lembab



Pengaruh pakaian, misalnya: pakaian yang t idak menyerap keringat.



Tersumbatnya pori-pori kelenjar keringat oleh bakteri sehingga menimbulkan inflamasi.

Tipe miliaria

1. Miliaria crystalline o

Superficial, sub-corneum

o

Veikel kecil non-inflammatory

o

Seperti water drop

o

Mudah pecah apabila tersentuh karena permukaan yang melapisinya sangat tipis.

2. Miliaria rubra o

Hasil dari terhalangnya migraasi keringat kedalam epidermis maupun lapisan dermis atas yang menyebabkan pruritic inflammatory papules disekitar sweat pores.

o

Eritematosa kecil dan sangat gatal sehingga menghasilkan rupture.

3. Miliaria profunda o

Paling dalam, lapisan deep dermis.

o

Papula eritematosa besar/pustule

o

Terjadi setelah miliaria rubra berat dan berulang.

Pathogenesis :

Keringat, cuaca panas

Staphylococcus epidermidis

Extracellular polysaccharide substance

Obstruksi pada duktus kelenjar keringat

Pooling di epidermis

Overhidrasi di stratum corneum

Miliaria Crystallina

Sign and symptom : 

Superficial, subcorneal, non inflammatory vesicle



Mudah rupture jika diusap dengan jari



Lesi jelas/clear



Diameter 1-2 mm



Pada dewasa biasa pada trunk



Pada anak-anak biasa pada kepala, leher, dan bagian atas trunk

Diagnosis 

Dari gambaran klinis yang khas



Pemeriksaan dermatologi: 

Lokalisasi: dapat terjadi pada anggota badan dan bagian tubuh lain.



Efloresensi: 1. Miliaria kristalina: vesikel, D:
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF