Laporan C2 Kesetimbangan Kimia
February 28, 2018 | Author: Airlangga Diandra Putra | Category: N/A
Short Description
Laporan Kimia Fisik ITB 2013/2014...
Description
Laporan Praktikum KI2241 Energetika Kimia Percobaan C2 Kesetimbangan Kimia
Nama
: Airlangga Diandra Putra
NIM
: 10512038
Kelompok, Shift
: 4, Rabu siang
Tanggal Percobaan
:
Tanggal Pengumpulan
:
Asisten, NIM
:
LABORATORIUM KIMIA FISIKA PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014
I.
Judul Percobaan Kesetimbangan Kimia
II.
Tujuan Percobaan Menentukan tetapan kesetimbangan reaksi I2 + I- ↔ I3-
III.
Dasar Teori Kelarutan iodin sangat rendah dalam air, akan tetapi dalam larutan KI, zat tersebut larut dengan mudah karena terbentuk ion kompleks I3- menurut reaksi I2 + I- ↔ I3Tetapan kesetimbangan reaksi ini ditentukan dengan koefisin distribiusi iodin yang terpartisi dalam air dan kloroform. Perbandingan konsentrasi iodin pada fasar air dan fasa kloroform bernilai
\
IV.
Alat dan Bahan a. Bahan
b. Alat
1. Larutan jenuh I2 dalam CHCl3
1. Labu erlenmeyer
2. Larutan KI 0,1 M
2. Gelas ukur
3. Padatan kristal KI
3. Pipet tetes
4. Larutan Na2S2O3
4. Gelas kimia
5. Larutan amilum 1%
5. Termostat
6. Air
6. Alat timbang 7. Buret
V.
Cara Kerja Dimasukkan 20 mL larutan jenuh I2 dalam CHCl3 ke dua labu erlenmeyer yang ditandai dengan label A dan B. Dimasukkan 200 mL air ke labu erlenmeyer A dan 200 mL larutan KI 0,1 M ke dalam labu erlenmeyer B. Ditutup kedua labu dengan aluminium foil lalu diguncangkan dengan kuat dan diletakkan dalam termostat (30°C) selama 60 menit (dikeluarkan setiap 15 menit untuk diguncangkan).
Diambil 5 mL larutan dari lapisan CHCl3 yang ada pada masing-masing labu erlenmeyer, dimasukkan 2 g padatan kristal KI dan 20 mL air ke setiap aliquot. Dititrasi larutan pada kedua labu erlenmeyer dengan larutan Na2S2O3 dengan menggunakan indikator larutan amilum 1% sebanyak 10 mL (Indikator ditambahkan menjelang akhir titrasi pada saat larutan berwarna kuning pucat). Diambil 50 mL larutan dari lapisan air pada labu erlenmeyer A dan dititrasi menggunakan larutan Na2S2O3. Diambil 25 mL larutan dari lapisan air pada labu erlenmeyer B dan dititrasi menggunakan Na2S2O3.
VI.
Data Pengamatan Lapisan
Erlenmeyer A
Erlenmeyer B
Warna
V1 (mL) V2 (mL) V1 (mL) V2 (mL)
Awal
+ Ind.
Air
3
3,2
14,9
14,9
Oranye
Biru
Kloroform
36
35,8
6,7
6,5
Ungu
Gelap
Massa KI = 2 g, kecuali pada erlenmeyer A lapisan air = 2,01 g Konsentrasi Na2S2O3 = 0,0135 mol.L-1
VII.
Pengolahan Data Persamaan reaksi: I2
+
2S2O32- → I- + S4O62-
Perhitungan Koefisien Distribusi (KD): 1. Konsentrasi I2 dalam fasa CHCL3 (Erlenmeyer A) 2 x M Na2S2O3 x ̅ Na2S2O3 = V I2 x M I2 2 x 0,0135 mol.L-1 x 35,9 mL = 5 mL x M I2 = 0,1939 mol.L-1 2. Konsentrasi I2 dalam fasa air (Erlenmeyer A) 2 x M Na2S2O3 x ̅ Na2S2O3 = V I2 x M I2 2 x 0,0135 mol.L-1 x 3,1 mL = 50 mL x M I2 = 1,674x10-3 mol.L-1
=
= 115,83
Akhir Bening
Perhitungan Konsentrasi I2, I-, dan I3- : 1. Konsentrasi I2 dalam fasa air (Erlenmeyer B) 2 x M Na2S2O3 x ̅ Na2S2O3 = V I2 x M I2 2 x 0,0135 mol.L-1 x 14,9 mL = 25 mL x M I2 = X = 0,0161 mol.L-1 2. Konsentrasi I2 dalam fasa CHCL3 (Erlenmeyer B) 2 x M Na2S2O3 x ̅ Na2S2O3 = V I2 x M I2 2 x 0,0135 mol.L-1 x 6,6 mL = 5 mL x M I2 = 0,0356 mol.L-1 3. Konsentrasi I2 bebas dalam air → = 3,077 x 10-4 mol.L-1 4. Konsentrasi I3[I3-] = X - Y [I3-] = 0,0161 mol.L-1 - 3,077 x 10-4 mol.L-1 [I3-] = 0,0158 mol.L-1 5. Konsentrasi I[I-] = 0,1 mol.L-1 - ( X - Y ) [I-] = 0,1 mol.L-1 - 0,0158 mol.L-1 [I-] = 0,0842 mol.L-1
Tetapan Kesetimbangan (KC)
609,84 L.mol-1
IX.
Kesimpulan Tetapan kesetimbangan KC yang diperoleh dari reaksi
I2 + I-
↔ I3- sebesar
609,84 L.mol-1
X.
Daftar Pustaka www.sciencelab.com/msdsList.php, diakses 15/02/2014 pukul 13:10 www.chem-is-try.org/materi_kimia, diakses 15/02/2014 pukul 13:30 www.titrations.info/iodometric-titration, diakses 18/02/2014 pukul 18:40 antoine.frostburg.edu/chem/senese/lol/redox/faq/iodometry-iodymetry.shtml, diakses 18/02/2014 pukul 19:20
Lampiran Lembar kertas pengamatan
View more...
Comments