LAPORAN BUSINESS PLAN.docx
April 4, 2019 | Author: Annisa Novita Nurisma | Category: N/A
Short Description
Download LAPORAN BUSINESS PLAN.docx...
Description
BUSINESS PLAN PEMBUATAN CAFÉ RUMAH KEJU LAPORAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan pada Semester 7 Program Studi Tenik Kimia Produksi Bersih
Oleh Ambrianto Ghenatya
NIM. 131424003
Annisa Novita Nurisma
NIM. 131424005
Habibah Akmal
NIM. 131424011
Ken Putri Kinanti K.S.P
NIM. 131424013
Rahma Ausina
NIM. 131424022
Dosen Pembimbing : Bapak Deddy….
JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG JANUARI 2017
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan “Business Plan Pembuatan Caf Rumah Keju”. Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Kewirausahaan pada semester tujuh jurusan Teknik Kimia program studi D-IV Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik Negeri Bandung. Dalam penyusunan laporan ini kami memperoleh banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Deddy, selaku dosen pembimbing mata kuliah Kewirausahaan yang selalu membimbing kami dalam penyusunan laporan business plan ini. 2. Orang tua yang telah memberikan dorongan moril dalam kelancaran penyusunan laporan ini. 3. Semua pihak yang telah membantu, membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan laporan business plant ini. Harapan yang kami inginkan semoga laporan business plan ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat memberikan motivasi kepada para pemula yang ingin memulai kegiatan bisnis, kami juga berharap kritik dan saran bagi pembaca atas segala kekurangan dalam laporan hasil business plan ini. Bandung, 10 Januari 2017
Penyusun
RINGKASAN PROYEK A. MANAJEMEN -
Nama perusahaan
: Cheese House, Rumah Keju, (?)
-
Nama pemilik
: Ambrianto Ghentya Annisa Novita N Habibah Akmal Ken Putri K.S.P. Rahma Ausina
-
Bidang usaha
: Kuliner
-
Jumlah tenaga kerja
: Produksi
: 3 oang
Pengemasan
: 1 orang
Distribusi dan penjualan
: 2 orang
Kasir
: 1 orang
Pramusaji
: 2 orang
Koki
: 2 orang
Kebersihan
: 2 orang
Manajerial dan keuangan
: 4 orang
Total Tenaga Kerja
: 17 orang
B. PEMASARAN -
Produk yang di pasarkan
: Keju Mozarella dan Makanan olahan keju
-
Sasaran konsumen
:
-
Wilayah pemasaran
:
-
Rencana penjualan 5 tahun mendatang
Jenis Produk
Tahun 1
C. PRODUKSI DAN OPERASI
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
-
Kapasitas produksi
:
-
Ketersediaan bahan
:
D. KEUANGAN -
Kebutuhan dana investasi
:
-
Kebutuhan modal kerja
:
-
Jumlah pinjaman
:
-
Keuntungan selama 5 tahun :
Deskripsi Keuntungan ROI BEP Analisis Keuangan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Dasar Gagasan Utama Dewasa ini keju merupakan salah satu jenis bahan pangan yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Berbagai kalangan masyarakat telah menggunakan keju sebagai bahan dasar maupun bahan tambahan dalam proses pembuatan berbagai jenis makanan. Hal tersebut disebabkan karena sudah tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan salah satunya adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat seperti keju. Selain keju jenis cheddar, saat ini jenis keju yang juga banyak diminati adalah keju mozzarella. Keju mozzarella ini banyak diminati karena selain rasanya yang enak juga tekstur keju ini juga yang elastis atau “chewy” ketika terkena panas sehingga akan menambah daya tarik makanan jika menggunakan bahan tambahan keju tersebut. Dengan keadaan ini, berbagai sektor industri terutama industri luar negeri berlombalomba untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan keju. Berbagai jenis keju sangat mudah ditemui di pasaran mulai di supermarket hingga di pasar tradisional. Mayoritas keju yang beredar di pasaran adalah keju yang berbahan dasar susu atau dairy cheese. Kraft merupakan merek keju terkemuka di Indonesia yang menguasai 61 % penjualan keju di Indonesia. Selain produsen keju luar negeri, Indonesia juga memiliki beberapa produsen keju dalam negeri. Namun populasi produsen keju dalam negeri ini masih relatif rendah jika dibandingkan denga produsen keju luar negeri. Dengan semakin bertambahnya kebutuhan masyarakat akan keju, tentunya hal tersebut merupakan peluang yang besar untuk industri dalam negeri untuk membuka usaha baik sebagai produsen keju maupun sebagai produsen keju olahan. Selain dari hal tersebut, berawal dari kecintaan kami terhadap keju, kami ingin memajukan produksi olahan susu menjadi keju dengan menggunakan susu lokal. Maka dari itu, muncul gagasan untuk membuat suatu unit bisnis terpadu produksi olahan susu berikut penjualannya dengan menggunakan konsep tempat makan yang menggunakan olahan susu sendiri. Selain berfungsi sebagai tempat makan, kedai kami memiliki konsep edukasi, yaitu konsumen dapat secara langsung melihat proses pembuatan keju terutama keju mozzarella. Selain dengan memproduksi keju, kedai kami juga menggunakan keju yang kami produksi untuk digunakan sebagai bahan tambahan berbagai jenis makanan agar lebih menarik minat konsumen. 1.1.1 Prospek Pasar
Berdasarkan analisis lembaga survei Nielsen, terdapat peningkatan pendapatan per kapita di Indonesia yang mempengaruhi pola konsumsi masyarakat terhadap kebutuhan produk seharihari, khususnya untuk produksi konsumsi cepat habis atau fast moving consumer goods (FMCG). Dalam survey Nielsen tersebut menjelaskan bahwa dari 53 produk yang dikelompokan sebagai produk konsumsi cepat habis, keju merupakan salah satu produk yang tingkat konsumsinya terus mengalami peningkatan baik dari masyarakat kalangan menengah ke atas sebesar 38% serta masyarakat menengah ke bawah sebesar 28%. Hal ini dapat dibuktikan melalui perolehan data pada Asosiasi Industri Pengolahan Susu (2014), yang memperkirakan penjualan industri susu olahan termasuk keju pada 2014 mencapai 33, 17 triliun, dimana meningkat 7% dibandingan proyeksi tahun sebelumnya sebesar Rp 31 triliun. Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementrian Pertanian 2014 yang memberikan uraian tentang perkembangan konsumsi pangan di Indonesia juga menjelaskan bahwa keju yang termasuk dalam kelompok konsumsi susu, adalah salah satu produk susu olahan yang memiliki tingkat pertumbuhan konsumsi setahun masyarakat Indonesia yang cukup besar, yaitu sebesar 12,50%. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan produk olahan susu seperti keju, kami melihat bahwa pasar akan merespon dengan baik terhadap penjualan kami. Terlebih keju yang akan kami jual menggunakan susu lokal, sehingga harga jual produk akan lebih murah dan berkualitas. Kedai makanan yang akan kami bangun akan menggunakan keju yang kami olah sendiri dan dengan konsep interior yang cozy dan elegan sehingga akan sangat menarik minat pengunjung. 1.1.2
Manfaat Ekonomi Manfaat ekonomi dari membuka unit bisnis kedai produksi keju dan makanan dengan
bahan tambahan keju adalah sebagai berikut : 1) Dapat berinovasi dengan membuat berbagai jenis makanan dan minuman dengan tambahan keju mozzarella sebagai ciri khas dari produk yang dijual sehingga akan menambah varian makanan dan minuman yang dijual. Dengan banyaknya varian makanan dan minuman yang dijual akan menambah minat konsumen untuk datang dan membeli produk yang dipasarkan. Bertambahnya minat konsumen tentunya akan menambah pendapatan dan keuntungan dari hasil penjualan produk makanan dan minuman tersebut. 2) Menambah lapangan pekerjaan. Dengan membuka unit bisnis keju olahan ini tentunya akan menambah ketersediaan lapangan pekerjaan di Indonesia. Unit bisnis ini selain
membutuhkan pegawai yang jumlahnya cukup banyak. Karena selain membutuhkan pegawai untuk memproduksi keju, unit bisnis yang akan kami jalankan juga akan menjual makanan dan minuman dengan tambahan keju yang kami olah sendiri yang tentunya membutuhkan tenaga kerja untuk proses pembuatan dan penyajiannya. 3) Dengan membuka unit bisnis keju ini, tentunya akan menambah jumlah produsen keju dalam negeri sehingga diharapkan keju yang dihasilkan dapat bersaing dengan keju-keju yang berasal dari produsen luar negeri maupun produsen keju dalam negeri lainnya. 4) Unit bisnis keju ini juga mendorong produsen susu sapi untuk meningkatkan produksi susu sapi yang dihasilkan. Hal tersebut tentunya akan memajukan dan meningkatkan ekonomi produsen susu sapi di Indonesia. 1.1.3
Manfaat Sosial Manfaat sosial dari membuka unit bisnis kedai produksi keju dan makanan dengan bahan
tambahan keju adalah sebagai berikut : 1) Dengan membuka unit bisnis ini bermanfaat agar masyarakat tetap dapat mengkonsumsi makanan yang sehat dengan mengkonsumsi makanan atau minuman dengan keju sebagai bahan tambahan yang akan menambah nilai gizi makanan tersebut. Seperti yang kita ketahui, keju memiliki kandungan Kalsium yang tinggi yang baik untuk pertumbuhan tulang. Hal tersebut tentu diharapkan akan menambah tingkat kesehatan masyarakat Indonesia. 2) Sarana edukasi yang direncanakan di unit bisnis kami diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat tentang teknik umum pembuatan keju sebagai bahan makanan yang lezat dan sehat. Dari hal tersebut diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi demi kesehatan.
1.2 Visi, Misi, dan Tujuan 1.3 Daftar Riwayat Hidup Pengelola Nama Tempat, tanggal lahir Umur Pendidikan Terakhir Pekerjaan
: Ambrianto Ghenatya : : : D – IV Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik Negeri Bandung : Pelajar / Mahasiswa
Riwayat Entrepreneur
:
Nama Tempat, tanggal lahir Umur Pendidikan Terakhir Pekerjaan Riwayat Entrepreneur
: Annisa Novita Nurisma : Bandung, 12-11-1994 : 22 Tahun : D – IV Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik Negeri Bandung : Pelajar / Mahasiswa :
Nama Tempat, tanggal lahir Umur Pendidikan Terakhir Pekerjaan Riwayat Entrepreneur
: Habibah Akmal : : : D – IV Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik Negeri Bandung : Pelajar / Mahasiswa :
Nama Tempat, tanggal lahir Umur Pendidikan Terakhir Pekerjaan Riwayat Entrepreneur
: Ken Putri Kinanti K.S.P : : : D – IV Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik Negeri Bandung : Pelajar / Mahasiswa :
Nama Tempat, tanggal lahir Umur Pendidikan Terakhir Pekerjaan Riwayat Entrepreneur
: Rahma Ausina : : : D – IV Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik Negeri Bandung : Pelajar / Mahasiswa :
BAB II PASAR DAN PEMASARAN
2.1 Gambaran Umum Pasar Sasaran 2.1.1 Jenis produk yang dipasarkan A. Keju Mozarella Mozzarella adalah keju Italia yang dibuat dengan cara diputar dan dipotong, karena dalam bahasa Italia, mozzare berarti memotong. Keju ini dibuat dari susu sapi ataupun susu kerbau. Mozzarella di bufala dibuat dari susu kerbau, sementara mozzarella fior di latte dibuat dari susu sapi yang di pasteurisasi. Mozzarella segar umumnya berwarna putih, namun dapat berwarna kuning terang tergantung makanan sapi/kerbau yang diambil susunya. Tekstur keju ini lembut dan berkadar air tinggi. Daya leleh keju mozarella sangat baik, karenanya keju ini biasanya digunakan sebagai topping pizza, pasta panggang, dan schotel. Keju mozarella ini memberikan tekstur yang unik dengan rasa keju yang menggigit di setiap potongannya. Dan sama seperti keju lainnya, keju mozarella mengandung segala kebaikan susu. Keju mozarella mengandung kalsium, vitamin, zat besi, fosfor, dan juga lemak yang hampir 40-50%.
B. Makanan Dengan Tambahan Keju Mozarella
2.1.2 Wilayah Pemasaran Lokasi pembuatan keju dan warehouse akan didirikan di karena blablabla Sedangkan Café Rumah Keju akan kami dirikan di wilayah Jl. Dipatiukur Bandung. Lokasi Tersebut kami pilih karena wilayah tersebut dianggap sesuai dengan sasaran pembeli yang kami targetkan yaitu remaja, mahasiswa dan dewasa. Setelah dilakukan peninjauan, lokasi tersebut sangat strategis untuk memulai usaha yang akan kami didirikan, karena di sekitar lokasi tersebut terdapat beberapa Perguruan Tinggi seperti Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB).
Selain itu wilayah tersebut juga dekat dengan pusat wisata fashion di Kota Bandung yaitu kawasan wisata Dago. Dengan demikian pendirian café di wilayah tersebut dianggap sebagai peluang usaha yang menjanjikan. 2.2 Permintaan 2.2.1 Jumlah Permintaan Terhadap Produk a) Sasaran pembeli Sasaran dari unit bisnis produksi keju dan makanan olahan keju adalah sebagai berikut : 1. Pembeli adalah masyarakat kalangan ekonomi bawah sampai dengan kalangan ekonomi atas. 2. Target sasaran pasar adalah kalangan semua umur baik anak-anak, remaja maupun dewasa. 3. Target sasaran pasar utama adalah kalangan remaja dan mahasiswa. 4.
Toko-toko roti yang membutuhkan keju sebagai bahan utama.
5. Pasar Tradisional. 6. Supermarket. b) Jumlah konsumen c) Jumlah kebutuhan
d) Total kebutuhan per tahun 2.2.2 Proyeksi Permintaan Jenis Produk
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
2.3 Penawaran (Competitors) Dalam menjalankan bisnis café Rumah Keju ini tentunya terdapat beberapa competitors usaha sejenis diantaranya sebagai berikut : 2.3.1 Jumlah Produk Sejenis di Pasar 1. Keju Mozarella Greenfields 2. Keju Mozarella Perfetto 3. Mozarella Cheese 4. Keju Mozarella K.P.B.S Pangalengan
5. Keju Mozarella Bandung
2.3.2 Kapasitas Produksi Pesaing No 1 2 3 4
Nama Perusahaan / Pesaing PT. Greenfield Indonesia
Jumlah
Jumlah 2.3.3 Proyeksi Penawaran No
Jumlah Penawaran
2.4 Pangsa Pasar (Market Share) Tahun
Permintaan
Penawaran
Peluang Pasar
2.5 Rencana dan Strategi Pemasaran 2.5.1 Strategi Pemasaran Pesaing a. Produk b. Harga c. Promosi d. Distribusi
2.5.2 Rencana Strategi Pemasaran Perusahaan a. Produk b. Harga c. Promosi
Rencana Penjualan
Market Share
d. Distribusi
2.5.3 Budget Penjualan Tahun
Unit
2.5.4 Bugdet Biaya Penjualan
Harga
Jumlah
BAB III
3.1 Produk dan Proses Produksi 3.1.1
Produk a. Ciri-ciri Produk b. Kegunaan Utama Produk
3.1.2
Proses produksi A. Pembuatan Keju Mozarella Bahan dan Peralatan : a. Susu segar 10 liter. b. Rennet ¼ tablet, dilarutkan dg air ¼ cangkir (50 ml). c. Citric Acid (Asam Sitrat) 20 ml atau 20 gram, diencerkan dg air ½ cangkir (100 ml). d. Garam 2 sendok makan (30 ml) e. Termometer. f. Panci 2 buah (dengan ukuran yang berbeda) g. Kompor h. Baskom i. Sutil kayu j. Saringan santan (aluminium atau enamel). B. Langkah-langkahnya: a. Pasteurisasikan susu dengan cara merebusnya hingga suhu 60 oC dan dipertahankan selama 3 menit. b. Biarkan susu menjdi dingin (sekitar 35-40oC). c. Campurkan asam sitrat yang telah diencerkan dengan air ke dalam susu. Aduk hingga rata. Tutup panci susu dan diamkan selama 5 menit (Proses pengasaman / asidifikasi). Susu yang asam ini akan memudahkannya untuk menggumpal
menjadi curd (di proses berikutnya) dan membuat mozarella meleleh dan mulur sewaktu dipanggang. d. Campurkan 1/4 tablet rennet yang sudah diencerkan dengan air dingin. Aduk hingga rata sebentar. e. Diamkan susu selama 1 jam. Cairan susu akan terbagi menjadi 2 bagian: gumpalan seperti tahu (curd) dan air bening kekuningan (whey). Proses penggumpalan ini lazim disebut "koagulasi". f. Setelah menggumpal dengan kekenyalan seperti tahu Jepang, curd dipotongpotong bentuk dadu. Jika gumpalan masih terlalu lembek seperti bubur, jangan keburu dipotong, diamkan lagi selama 1-2 jam agar kekenyalannya bertambah g. Setelah dipotong-potong, tirislah (buang) whey ini sebanyak-banyaknya sampai curd menjadi kesat. Sisihkan 3 sendok makan whey sebagai campuran larutan pembeku mozza h. Siapkan baskom, isi dengan air dingin (ditambah es batu). Tambahkan 2 sdm garam dan 3 sdm whey, aduk hingga rata dan larut. Sisihkan dulu di tempat dingin (sebaiknya di kulkas). i. Siapkan panci besar, isi dengan air hingga ½ penuh, rebus air hingga mendidih. j. Siapkan panci kecil, isi dengan air hingga hampir penuh, tumpangkan ke dalam panci besar (lihat gambar). Tunggu hingga air di panci kecil ini memanas hingga sekitar 75oC. Jaga suhu ini agar tidak tambah panas (dengan cara api kompor dikecilkan). k. Taruh saringan di atas panci kecil hingga bagian bawah saringan terrendam air. Taruh sebgian potongan curd (sekitar 250 gram ke dalam saringan, jangan terlalu penuh, dikira-kira saja agar curd bisa kita lipat-lipat dan tekan-tekan dengan mudah di permukaan saringan. l. Dengan menggunakan spatula (sutil kayu), tekan-tekan dan lipat-lipat curd perlahan-lahan selama sekitar 10 menit.
m. Curd akan berubah teksturnya menjadi menyatu, lentur, dan mulur (elastic). Cek elastisitasnya dengan cara mencubitnya dan tarik ke atas. Jika sudah bisa menjulur seperti gulali, maka pembuatan keju mozzarella berhasil.
n. Sambil tetap brada di atas saringan terrendam air panas. Bentuk mozza menjadi bola (dengan cara “diuwel-uwel” dengan sutil), angkat keluar, dan langsung dicelupkan ke larutan pembeku. Gunanya pencelupan ini adalah agar mozza menjadi kencang dan tetap berbentuk bola. o. Simpan mozza dalam larutan pembeku selama 3 jam. Setelah 3 jam, mozza sudah siap dipakai buat topping pizza.
3.2 Recana Produksi Deskripsi
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Rencana penjualan Persediaan akhir Jumlah kebutuhan Persediaan awal Jumlah produksi 3.3 Rencana Kebutuhan Bahan dan Pembelian Bahan 3.3.1
Tahun
Rencana Produksi
Kebutuhan bahan Bahan “X” SUR
Jml Keb
Total biaya
Bahan “Y” Jumla h
Harga
SU R
Jml Keb
Harg a
Jumlah
1 2 3 4 5 3.3.2
Rencana pembelian bahan
Uraian Kebutuhan Persediaan akhir Persediaan awal Jumlah pembelian Harga Nilai pembelian
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
3.4 Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung
Tahun
Rencana Produksi
Departemen I DLH
Jml DLH
Tarip
Departemen II Jumla h
1 2 3 4 5 3.5 Kebutuhan Mesin dan Peralatan
DLH
Jml DLH
Tarip Jumlah
Total Upah
3.6 Tanah dan bangunan 3.7 Rencana Biaya Umum Pabrik
BAB IV ORGANISASI DAN MANAJEMEN
4.1 Bentuk Kepemilikan 4.2 Organisasi dan Tata Kerja 4.3 Kebutuhan Tenanga Kerja Tak Langsung 4.4 Jenis – Jenis Perijinan 4.5 Kegiatan Pra-Operasi dan Jadwal Kegiatan 4.6 Kebutuhan Inventaris Kantor 4.7 Rencana Biaya Umum
BAB V KEUANGAN
5.1 Kebutuhan Dana 5.2 Sumber Dana 5.3 Proyeksi Rugi-Laba 5.4 Proyeksi Arus Kas 5.5 Proyeksi Neraca 5.6 Analisis Keuangan
View more...
Comments