LAPORAN BIOLOGI ( Daerah Bintik Buta )

March 21, 2019 | Author: Zaenul Akbar Santoso | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download LAPORAN BIOLOGI ( Daerah Bintik Buta )...

Description

Bintik Buta

Menghitung Luas Daerah Bintik Buta

 Alat indra penglihatan pada manusia adalah sepasang mata. Mata berfungsi sebagai fotoreseptor, yaitu reseptor yang mendeteksi atau mengenali stimulus yang berupa cahaya. Mata memiliki diameter 2,5 cm dan terletak di dalam rongga mata (orbit) pada tengkorak. Beberapa bagian penting dalam mata antara lain sclera, konjungtiva, kornea, koroid, badan siliaris, retina, iris, pupil, lensa mata, fvovea, bintik buta,ligament suspensor, saraf optic, dan otot mata. Bintik buta adalah suatu daerah di retina mata yang merupakan jalur syaraf  penglihatan menuju ke otak, dan tepat di jalur keluar tersebut tidak terdapat sel peka cahaya sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapa mendapatka tkan n sinyal sinyal dari mata mata karena karena bayang bayangan an itu jatuh jatuh tidak tidak pada pada sel-sel sel-sel yang peka peka cahaya. Bintik buta tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut sehingga tidak peka terhadap cahaya. Bend Benda a yang yang terk terken ena a cahay cahaya a akan akan me memb mbia iask skan an caha cahaya yany nya a me mela lalu luii korne kornea a dan dan diteruskan ke aqeus humor , pupil, lensa mata, vitrous humor , kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebaga sebagaii fotore fotoresept septor or yang yang peka peka cahaya cahaya akan akan menang menangkap kap ran rangsan gsang g dan menguba mengubahny hnya a menjadi menjadi impuls impuls yang yang dihanta dihantarka rkan n ke saraf saraf optik optik ke otak otak besar besar bagian bagian belakang belakang (lobus  oksipitalis ). Pada lobus oksipitalis  ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf  optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina. Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf  optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu

benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina. Bintik buta adalah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata. Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf  optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina.

1.

Kertas Manila ukuran 60 cm x 30 cm

2.

Kertas Manila ukuran 5 cm x 2 cm

3.

Penggaris

4.

Busur Derajat

5.

Spidol

6.

Pensil

7.

Penutup Mata

8.

Dua orang Probandus

1.

Siapkan kertas manila berukuran 60 cm x 30 cm

2.

Gambarlah garis-garis pada kertas manila sesuai gambar di bawah ini dan

berikan nama titik.

3.

Tempelkan kertas manila berukuran 60 cm x 30 cm di dinding

4.

Siapkan juga kertas manila berukuran 5 cm x 2 cm

5.

Berdirilah pada jarak 50 cm terhadap kertas manila yang telah ditempelkan di

dinding 6.

Tutuplah salah satu mata kamu dengan menggunakan tangan atau penutup

mata. Kemudian mintalah temanmu untuk menggeser kertas manila berukuran 5 cm x 2 cm sesuai dengan pola garis yang tersedia 7.

Berilah nama titik pada garis ketika titik pada kertas yang digeser tadi

menghilang dan juga ketika titik pada kertas yang digeser itu muncul kembali. Kemudian, ukurlah interval antara titik hilang dan titik muncul. Bagilah interval itu menjadi dua bagian yang simetris dan tariklah garis yang tegak lurus terhadap garis AB 8.

Lakukanlah percobaan yang sama terhadap bidang garis yang lain

9.

Hubungkan titik-titik pada masing-masing bidang garis yang telah dibentuk 

seperti gambar 10. Hitunglah luas daerah bintik buta

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Terdapat

perbedaan

jarak

hilangnya

tanda

lingkaran

pada

waktu

pengamatan. Secara keseluruhan, rata-rata hasil menunjukkan perbedaan jaraknya hanya sedikit. Bayangan suatu benda tidak nampak pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina. Bayangan akan nampak jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik  kuning pada retina. Kejelasan mata dalam melihat benda antara orang yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Apabila rata-rata frekuensi kecil maka kejelasan mata dalam melihat benda masih baik dan apabila rata-rata frekuensi besar maka kejelasan mata dalam melihat benda kurang baik.

Salah satu tanda menjadi hilang dari pandangan karena sesempurna mungkin mata kita, pasti terdapat keterbatasan. Terutama pada bintik buta mata, yang tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut tepat di jalur keluar sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya. Bentuk daerah bintik buta setiap orang berbeda-beda tergantung dengan kemampuan mata masing-masing. Semakin besar daerah bintik butanya maka, semakin besar pula kemungkinan mengalami kebutaan.

Tim Penyusun. 2004. Biologi 2B kelas XI SMA Semester 2 . Klaten : Intan Pariwara Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2B untuk Kelas XI SMA dan MA . Solo : Tiga Serangkai Priadi,Arif.2006. Biology 2 For Senior High School year XI . Jakarta : Yudhistira

Disusun oleh : Nama

: ZAENUL A.S

Kelas

: XI IPA 5

No

: 31

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF