LAPORAN BIOKIMIA TRIGLISERIDA FKIK UNSOED 2013.docx
October 9, 2017 | Author: Intan Candra | Category: N/A
Short Description
Trigliserida adalah sumber energy penting yang dapat digunakan untuk memproduksi molekul ATP. Menghasilkan energy lebih ...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN BLOK ENDOKRIN DAN METABOLISME PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DARAH (Metode GPO)
Oleh : Kelompok 3 1.
Irbath Hamdani
G1A013033
2.
Yulinar Firdaus
G1A013070
3.
Muhammad Mukti N
G1A013072
4.
Normalisa Novrita
G1A013106
5.
Arny Arpianty
G1A013107
6.
Intan Candra Khoirina
G1A013132
7.
Diva Augusti Dirgahayu
G1A013133
8.
Nastiti Maharani
G1A013134
9.
Priambodo Jati K
G1A013136
Asisten Fathul Bahry G1A012058
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEDOKTERAN PURWOKERTO 2014
LEMBAR PENGESAHAN
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA (METODE GPO)
Oleh : Kelompok 3
1.
Irbath Hamdani
G1A013033
2.
Yulinar Firdaus
G1A013070
3.
Muhammad Mukti N
G1A013072
4.
Normalisa Novrita
G1A013106
5.
Arny Arpianty
G1A013107
6.
Intan Candra Khoirina
G1A013132
7.
Diva Augusti Dirgahayu
G1A013133
8.
Nastiti Maharani
G1A013134
9.
Priambodo Jati K
G1A013136
Disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian praktikum Biokimia Kedokteran blok Endokrin dan Metabolisme pada Fakultas Kedokteran dan IlmuIlmu Kesehatan Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Diterima dan disahkan Purwokerto, Oktober 2014
Asisten
Fathul Bahri NIM. G1A012058
BAB I PENDAHULUAN
A. Judul Praktikum Pemeriksaan Trigliserida Darah (Metode GPO)
B. Tanggal Praktikum 9 Oktober 2014
C. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa akan dapat mengetahui proses metabolisme lemak terutama trigliserida. 2. Mahasiswa akan dapat mengukur kadar trigliserida dengan metode GPO. 3. Mahasiswa akan dapat menganalisis hasil pemeriksaan kadar trigliserida rendah. 4. Mahasiswa akan dapat menerapkan hasil pemeriksaan kadar trigliserida darah untuk menegakkan diagnosis. 5. Mahasiswa akan dapat menerapkan hasil pemeriksaan kadar trigliserida darah untuk penelitian kimia darah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Trigliserida Trigliserida adalah sumber energy penting yang dapat digunakan untuk memproduksi molekul ATP. Menghasilkan energy lebih banyak dari karbohidrat 1 gr lemak dapat menghasilnkan 9,3 kkal. Lemak tidak larut dalam air, mengalami emulsifikasi diusus halus oleh garam empedu. Beberapa sel tubuh, seperti sel otot memperoleh energy dari trigliserida. Peningkatan kadar Trigliserid merupakan factor resiko jantung dan stroke terkait LDL yang tinggi. (Dawn, 2006)
Gambar 2.1
Sumber Trigliserida Triasilgliserol adalah lemak utama dalam makanan manusia karena merupakan lemak simpanan utama dalam tumbuhan dan hewan yang menjadi makanan kita. Triasilgliserol mempunyai sebuah rantai gliserol tempat 3 asam lemak diesterkan. Rute utama pencernaan triasilgliserol adalah hidrolisis menjadi asam lemak dan 2 monoasil gliserol dalam lumen usus. Lipase akan menghidrolisis asam lemak rantai pendek dan sedang. Enzim tersebut paling aktif pada masa bayi dan anak kecil yang banyak minum susu sapi (Dawn, 2006).
Distribusi Lemak akan diserap oleh epitel usus. Lemak yang tidak larut dalam air akan diemulsi oleh garam empedu yang sifatnya amfifatik. Setelah larut dalam air enzyme lipase pancreas akan menghidrolisis asam lemak dari rantai panjang dari posisi 1 dan 3 gugus gliserol pada pada triasilgliserol dan menghasilkan asam lemak bebas dan 2 monoasilgliserol. Melalui proses eksositosis, kilomikron masuk kedalam system limfatik dan sirkulasi melalui duktus torakikus. Pada awal masuk, kilomikron masih imatur yang disebut kilomikron nassen, setelah bertemu protein dari HDL didalam system limfatik dan sirkulasi menjadi kilomikron matang. HDL memindahkan protein ke kilomikron nassens dengan bantuan ApoE dan ApoC II. Triasil gliserol pada kilomikron dicerna oleh LPL yang melekat pada proteoglikan di membrane basal sel endotel. LPL dihasilkan oleh sel adipose, sel oto, dan sel di gland mamae untuk proses laktasi. Bagian kilomikron yang tetap berada di sel darah setelah dicerna oleh LPL yaitu sisa kilomikron. Sisa ini berikatan dengan sel hepatosit dan diserap secara endositosis. Lisosom berfusi dengan vesikel endositosis. Produk pencernaan lisosom (asam lemak, gliserol, kolesterol dan fosfat) akan digunakan kembali sel (Dawn, 2006).
Gambar 2.2
Metabolisme Trigliserida Metabolisme lipoprotein dalam tubuh melalui 3 jalur yaitu jalur metabolisme eksogen, endogen, dan reverse cholesterol transport. Metabolisme lipoprotein jalur eksogen dan endogen berperan dalam metabolisme kolesterolLDL dan trigliserida, sedang jalur reverse cholesterol transport adalah proses metabolisme lipid pembentukan kolesterol-HDL. Metabolisme lipoprotein jalur eksogen adalah proses metabolisme trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan yang kita makan. Lemak dalam micelle, saat di dalam duodenum diemulsi oleh empedu menjadi molekul-molekul yang berukuran kecil, dan setelah berada dalam lumen usus halus maka akan diabsorbsi oleh sel-sel enterosit mukosa usus halus lalu dimetabolisme menjadi kilomikron yang akan dialirkan ke dalam sirkulasi darah melalui ductus thoracicus. Selanjutnya komponen trigliserida yang terdapat dalam kilomikron saat dalam sirkulasi darah akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi asam lemak bebas (free fatty acid) lalu disimpan di jaringan lemak, sel-sel hepatosit, atau sel-sel otot sebagai cadangan energi tubuh. Metabolisme lipid jalur endogen adalah proses sintesis trigliserida dan kolesterol yang berlangsung di sel-sel hepatosit, kemudian disekresikan ke dalam sirkulasi darah sebagai lipoprotein VLDL. Lipoprotein VLDL kemudian akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL, kemudian IDL akan dihidrolisis oleh lipoprotein lipase dan berubah menjadi LDL. LDL adalah lipoprotein yang banyak mengandung trigliserida. Sebagian LDL akan dibawa ke hati, sebagian yang terdapat dalam sirkulasi darah akan teroksidasi, lalu difagosit oleh makrofag. Makrofag yang berisi LDL-teroksidasi disebut sel busa (foam cell) yang akan menginvasi endotel pembuluh darah yang mengalami jejas dan membentuk plak aterosklerosis di jaringan subendotel. Kolesterol-HDL pada jalur reverse cholesterol transport akan mengikat kolesterol-LDL, lalu akan diesterifikasi
menjadi
kolesterol
ester
oleh
enzim
lecithin
cholesterol
acyltransferase (LCAT). Kolesterol ester yang terbentuk, sebagian akan di uptake oleh sel-sel hepatosit untuk dimetabolisme dan kolesterol ester dalam HDL akan ditukar dengan trigliserida yang berasal dari very low density lipoprotein (VLDL),
lalu VLDL akan diubah menjadi intermediate-density lipoprotein (IDL) oleh enzim cholesterol ester transfer protein (CETP) (Dawn, 2006).
Gambar 2.3
Ekskresi dan Sekresi Trigliserida Triasilgliserol adalah lemak utama dalam makanan. Bahan ini dicerna menjadi asam-asam lemak dan 2-monoasilgliserol yang disintesis ulang menjadi triasilgliserol di dalam sel epitel usus. Kemudian dikemas dalam kilomikron dan disekresikan melalui limfe ke dalam darah. Dalam keadaan kenyang, terbentuk dua jenis lipoprotein, yaitu kilomikron dan VLDL. Fungsi utama kedua lipoprotein adalah untuk mengangkut triasilgliserol dalam darah. Saat lipoprotein
masuk ke dalam pembuluh darah di jaringan adiposa, triasilgliserol yang terdapat di dalamnya diuraikan menjadi asam lemak dan gliserol (Marks, 2000). Asam lemak masuk ke dalam sel adiposa dan bergabung dengan sebuah gugus gliserol yang dibentuk dari glukosa darah. Triasilgliserol yang terbentuk disimpan sebagai butir-butir lemak besar di dalam sel adiposa. Sisa kilomikron dibersihkan dari darah oleh hati. Sisa VLDL dapat dibersihkan oleh hati, atau membentuk lipoprotein densitas rendah (LDL) (Marks, 2000).
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan 1. Alat: a. Spuit 3cc b. Torniquet c. Sentrifugator d. Tabung reaksi 3ml e. Rak tabung reaksi f. Mikropipet (10µl-100µl) g. Mikropipet (100µl-1000µl) h. Yellow tip i. Blue tip j. Vacum med EDTA k. Spektrofotometer 2. Bahan: a. Sample Plasma b. Working reagen GPO B. Cara Kerja:
Ambil darah 3cc
Vacum med ungu
Sentrifugasi 4000rpm,10 menit
Ambil reagen 1000µl, teteskan pada tabung reaksi + 10µl plasma
Inkubasi 10 menit
Baca hasil dengan spektrofotometer C. Nilai Normal : Nilai normal Trigliserid < 200mg/dl
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Probandus a. Nama
: Yulinar Firdas
b. Usia
: 18 tahun
c. Jenis kelamin
: Perempuan
2. Hasil pemeriksaan glukosa darah adalah 484 mg/dL. 3. Interpretasi pemeriksaan trigliserid darah adalah abnormal, terjadi peningkatan.
B. Pembahasan Pemeriksaan kadar trigliserida darah kali ini menggunakan metode GPO atau Gliserol-3-phospat-oksidase). Setelah dilakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam pemeriksaan ini, didapatkan bahwa kadar trigliserida darah adalah 484 mg/dl. Angka tersebut bisa dinilai cukup tinggi apabila dibandingkan dengan nilai normal trigliserida yang tertera diatas yaitu kurang dari 200 mg/dl. Rentang nilai normal dari trigliserida darah biasanya adalah kurang dari 200 mg/dl, namun beberapa sumber mengatakan bahwa kadar normal trigliserida adalah di bawah 150 mg/dl. Standar dari trigliserida dalam darah adalaha sebagai berikut (Nilawati et al., 2008). a. Kadar trigliserida maksimal yang diinginkan maksimal 150 mg/dl b. Ambang batas tinggi 151-250 mg/dl c. Kadar trigliserida tinggi 251-400 d. Amat tinggi > 401 mg/dl Maka, dapat disimpulkan jika hasil pemeriksaan yang kita dapatkan adalah kadar trigliseride probandus memiliki nilai yang amat tinggi. Naiknya kadar trigliserida dalam darah ini dapat terjadi jika ketika seseorang mengonsumsi diet kaya karbohidrat sehingga lipogenesis dan esterifikasi asam lemak meningkat, kemudian tingginya asam lemak bebas dalam darah, konsumsi etanol, adanya insulin dengan kadar tinggi dan esterifikasi asam
lemak serta menghambat oksidasinya, serta ketika diperiksa pasien dalam keadaan kenyang (Murray et al, 2009). Peningkatan kadar trigliserid darah juga dapat meningkat karena mungkin terjadi kesalahan dalam praktikum antara lain: 1. Kesalahan saat meneteskan reagen dan sampel serum, sehingga volume tetesan menjadi tidak sesuai (bisa kelebihan atau kekurangan) 2. Tabung reaksi yang tidak sengaja tergeser mengakibatkan hasilnya tidak valid 3. Terjadinya kesalahan teknis pada mesin spektrofotometer.
C. Aplikasi Klinis a. Hiperkolesterolemi Hiperkolesterolemi dan hipertrigliserid adalah keadaan kadar kolesterol
dan
trigliserid
darah
berlebihan;
sehingga
berpotensi
menyebabkan penyakit kardiovaskuler seperti stroke, jantung koroner dan hipertensi. Data terakhir menyebutkan, hingga tahun 2010 penyakit kardiovaskuler masih akan menduduki peringkat teratas penyebab kematian. Di Indonesia sebagai negara berkembang angka prevalensi penyakit ini juga terus meningkat dan merupakan penyebab kematian tersering (Freeman, 2008). b. Dislipidemia Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama, yaitu peningkatan kadar kolesterol total, peningkatan kolesterol LDL, peningkatan kadar trigliserida dan penurunan kadar HDL. Biasanya juga dislipidemia itu adalah faktor utama terjadinya aterosklerosis. Dislipidemia dapat terjadi akibat faktor asupan (intake) lemak yang tinggi dan adanya faktor keturunan/ riwayat penyakit keluarga, alkohol, hormon estrogen, dan obat-obatan.Pada wanita, saat usia menopause Pengendalian
akan
meningkat
dislipidemia
resiko
dislipidemianya
utamanya
lebih
menggunakan
tinggi. tindakan
nonfarmakologis yaitu: modifikasi diet,latihan jasmani, danpengelolaan
berat badan. Ketiganya seharusnya dilakukan secara simultan untuk mendapatkan hasil yang optimal (Guyton, 1990). c. Sindrom Nefrotik Sindrom nefrotik merupakan salah satu manifestasi klinis glomerulonefritis, ditandai dengan edema anasarka, proteinuria masif ≥ 3,5 g/hari, hipoalbuminemia < 3,5 g/dl, hiperkolesterolemia, dan lipiduria. Hipoalbuminemia, hiperlipidemia, lipiduria, gangguan keseimbangan nitrogen, hiperkoagulabilitas, gangguan metabolisme kalsium dan tulang, serta hormon torid sering dijumpai pada sindrom nefrotik. Hiperlipidemia merupakan keadaan yang sering menyertai sindrom nefrotik. Kadar kolesterol umumnya meningkat, sedangkan trigliserida bervariasi dari normal sampai sedikit meninggi. Peningkatan kadar kolesterol disebabkan meningkatnya LDL (low density lipoprotein), lipoprotein utama pengangkut kolesterol. Kadar trigliserida yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan VLDL (very low density lipoprotein). Selain itu ditemukan pula peningkatan IDL (intermediate-density lipoprotein) dan lipoprotein (Lp)a, sedangkan HDL
(high
density
(Prodjosudjadi, 2009).
lipoprotein
cenderung
normal
atau
rendah
BAB V KESIMPULAN Pemeriksaan kadar trigliserida pada probandus memiliki nilai 484 mg/dl yang man itu menunjukkan bahwa kadar trigliserid darah dalam keadaan tidak normal. Dimana nilai normalnya kurang dari 200 mg/dl. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain: a. Dalam keadaan kenyang b. Konsumsi diet tinggi karbohidrat c. Asam lemak bebas dalam darah d. Konsumsi etanol e. Kadar insulin yang tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Dawn, B Marks et al. 2006. Buku Kedokteran. Jakarta: EGC Guyton, Arthur C. danJohn E. Hall.1990. Metabolisme lipid. Dalam: Buku Ajar FisiologiKedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Marks, Dawn B. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta : EGC. Mason W, Junge Christine. 2008. Kolesterol Rendah Jantung Sehat. Jakarta : BIP. Murray, R.K., D.A. Bender; K. Botham; P.J. Kennely; V.W. Rodwell. 2012. Biokimia Harper. 27th Ed. Jakarta: EGC Prodjosudjadi, Wiguno. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Interna Publishing.
View more...
Comments