LAPORAN BARU
December 4, 2017 | Author: Kinanjar Crossfanser | Category: N/A
Short Description
Descripción: jj...
Description
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pembangunan sangat pesat terjadi dimana-mana terutama Kabupaten Berau dan sekitarnya. Seperti pembangunan kantor dan pemukiman warga yang selalu berlomba-lomba mengubah gaya bangunan lama demi mendapatkan gaya bangunan yang mengikuti perkembangan zaman, selalu terkenal pada masa sekarang yakni, gaya bangunan modern minimalis, yang selalu membanjiri pasaran rumah tinggal maupun gedung pemerintahan. Daerah Tanjung Redeb Kabupaten Berau yang terletak di daerah wisatawan dan merupakan kota yang baru-baru berkembang, hal ini menyebabkan pertumbuhan penduduk dan pemerintahan semakin meningkat. Maka dari itu dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang bertujuan agar mahasiswa dapat membandingkan materi pelajaran saat dilaksanakan di dalam kelas dan pelajaran yang di laksanakan atau terjun langsung ke lapangan kerja, membandingkan gambar kerja yang akan diterapkan di lapangan pada usai pengambaran selesai, mengedit kembali gambar kerja yang tidak sesuai dengan pekerjaan di lapangan, menghadapi kesulitan penerapan gambar di lapangan dan cara merencanakan suatu proyek bangunan dengan baik. Karena menerapkan ilmu arsitek maka akan menghasilkan desain perencanaan yang matang serta berkualitas baik dari segi fungsi, kenyamanan, keindahan, pencahayaan, penghawaan, kesehatan dan lainya. Sehingga untuk menghasilkan seorang arsitek handal, perlu bekal pembelajaran kepada mahasiswa arsitek khususnya politeknik negri samarinda untuk mengikuti praktek kerja lapangan agar dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk tugas yang diberikan oleh perusahaan. Melalui proses Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, mahasiswa akan mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang akan membantu untuk proses kedepannya. Melalui proses Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan seorang calon arsitek dapat berkembang dan siap 1
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
untuk terjun kedunia kerja yang sebenarnya. Walaupn didunia kerja sangat banyak sekali persaingan akan tetapi, dengan skills dan kemampuan yang terlatih serta sudah mendapatkan beberapa pengalaman selama PKL. Sehingga kita dapat berkarya didunia kerja dan menjadi seorang arsitek yang berkualitas berskill, bermental, attitude dan propesional. 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan : 1.
Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk membandingkan apa yang didapatkan dibangku kuliah dalam bentuk teori dengan apa yang ada
2.
di dunia kerja sebuah perencanaan proyek gedung. Menerapkan ilmu-ilmu yang sudah kita dapat dari bangkuh kuliah serta menyesuaikannya dengan kebutuhan kerja di lapangan baik bidang
3.
perencanaan atau pelaksanaan dalam sebuah proyek gedung. Mempersiapkan sikap dan mental serta keterampilan untuk terjun ke dunia
4. 5.
kerja. Belajar Konsisten dan displin waktu dalam bekerja Untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru di dunia kerja seorang calon arsitek harus banyak mencari informasi tentang proses kerja
6.
di dalam bidang perencanaan atau pelaksanaan sebuah proyek gedung. Untuk melengkapi persyaratan dalam rangka memenuhi kurikulum Penyelesaian D3 di Politeknik Negeri Samarinda. 1.3 Saran
Sasaran yang diharapkan dapat dicapai melalui Praktek Kerja Lapangan adalah : 1.
Untuk mengetahui dan memahami penyelesaian suatu gedung perkantoran
2.
dibidang Perencanaan dan pelaksanaan, dalam bidang kerja nantinya. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta mengenal bagaimana dunia kerja seorang arsitek dalam bidang perencanaan maupun
3.
pelaksanaan. Menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dengan baik dan benar.
2
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4.
2016/2017
Mengetahui tentang gambar apa saja yang diperlukan dalam sebuah perencanaan dan pelaksanaan. 1.4 Batasan Dan Lingkup Pembahasan Batasan dan lingkup pembahasan adalah suatu ruang yang diberikan untuk menghindari penjelasan tidak keluar dari topik atau judul yang dibahas. 1.4.1BATASAN PEMBAHASAN Batasan pembahasan menyesuaikan dengan waktu Praktek Kerja Lapangan yang sudah di tentukan yaitu kurang lebih dari tanggal 21 Juli 2016 hingga 04 September 2016. Untuk mengenai perencanaan dalam penyelesaian tugas yang didapat pada PKL tentang pembangunan Kantor Baznas akan menyesuaikan dengan waktu yang sudah ditentukan. 1.4.2LINGKUP PEMBAHASAN Lingkup pembahasan difokuskan pada perencanaan proyek Kantor Baznas yang terletak di Jl.SM. Aminuddin. Tanjung Redeb (Berau) 1.5 Metodologi Penulisan Metodologi merupakan metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan. 1.5.1TEKNIK OBSERVASI Mencari data melalui pengamatan/survey langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang sebenarnya dalam proyek perkantoran. 1.5.2METODE LITERATUR Mencari data melalui data-data buku, catatan, dokumen dan internet yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan proyek perkantoran. 1.6 Sistematika Penulisan
3
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Adapun sistem penulisan dan penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan secara garis besar adalah sebagai berikut: 1. BAB I : PENDAHULUAN Berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penulisan, sasaran, lingkup dan batas pembahasan, metodologi penulisan serta sistematika penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan proyek gedung. 2. BAB II : PROFIL PERUSAHAAN Berisikan uraian tentang sejarah perusahaan, penerimaan proyek untuk yang pertama kali. 3. BAB III : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang, acuan desain, gambaran umum proyek, gambaran umum perencanaan proyek, macam -macam proyek, bagianbagian proyek secara umum. 4. BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang latar belakang proyek, deskripsi proyek yang bersangkutan, struktur yang digunakan dalam pembangunan, unsur-unsur pelaksanaan pembangunan proyek, aksesoris yang digunakan pada bangunan. 5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan tentang kesimpulan dan saran yang diambil dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada proyek perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Kantor Baznas. BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Instansi Dan Perusahaan
4
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
A.
DPU (DINAS PEKERJAAN UMUM) Kabupaten Berau (Tanjung Redeb)
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Berau, Bidang Bangunan Gedung Dan Jasa Konstruksi. Bidang seksi bangunan gedung dan lingkungan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: 1. Menyusun rencana kerja Seksi Bangunan Gedung dan Lingkungan sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan tugas. 2. Mempelajari dan mengumpulkan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan
pelaksanaan
tugas
Seksi Bangunan
Gedung
dan
Lingkungan sebagai dasar dan pedoman membuat keputusan. 3. Membagi
tugas
dan
memberikan
petunjuk
kepada
bawahan
di
lingkup Seksi Bangunan Gedung dan Lingkungan supaya tercapai kinerja yang baik pada bawahan. 4. Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan berdasarkan pelaksanaan tugas yang diserahkan untuk peningkatan kinerja dan sebagai bahan pembinaan kepegawaian. 5. Mengontrol pelaksanaan kegiatan dengan turun ke lapangan dan memeriksa kelengkapan administrasi agar hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan. 6. Mengkoordinasikan penyiapan bahan penyusunan peraturan daerah tentang bangunan gedung dan lingkungan mengacu pada NSPK (Norma Standar Prosedurdan Kriteria) nasional. 7. Menetapkan kebijakan, strategi dan kelembagaan mengenai bangunan gedung dan lingkungan. 8. Mengkordinasikan penyelenggaraan IMB gedung dan melaksanakan pendataan bangunan gedung. 9. Menetapkan persyaratan administrasi dan teknis untuk bangunan gedung, adat, semi permanen, darurat, dan bangunan gedung yang dibangun dilokasi bencana.
5
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
10. Menyiapkan bahan penyusunan dan penetapan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). 11. Melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan dan gedung. 12. Melaksanakan penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan dengan berbasis pemberdayaan masyarakat. 13. Melaksanakan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang menjadi aset pemerintah daerah. 14. Menetapkan status bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan yang berskala lokal. 15. Menyusun laporan kerja Seksi Bangunan Gedung dan Lingkungan baik bulanan, triwulan maupun tahunan sebagai pertanggungjawaban tugas. 16. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah atau tindakan yang perlu diambil di bidang tugasnya. 17. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. .
PT. MEGATON AGUNG PERKASA
PT. Megaton Agung Perkasa berdiri sejak tahun 2009, dengan nomor akta pendirian 08 Notaris Ferdinand Buastani, SH di Kota samarinda. Perusahaan ini didirikan atas prakarsa dari Bpk. Arista Satia Wardana, ST, Bpk. Usliano Citra Wiliaya, Bpk. H. Idrus Arsuni. Maksud dan tujuan perseroan adalah. 1. Berusaha
dibidang,
pembangunan,
perdagangan,
pengadaan
barang, jasa, industri, agrobisnis desain interior dan angkutan. 2. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas perseroan dapat .
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut. Menjalankan usaha-usaha selaku pemborong bangunan/kontraktor dari bagian-bagian bangunan yakni, gedung/rumah, jalan, jembatan, penahan
6
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
tanah/turap, irigasi, instalasi listrik/air minum pembuatan alat-alat rumah .
tangga atau kantor dan pekerjaan umum lainya termasuk pertambangan. Menjalankan usaha dalam bidang jasa perbaikan alat-alat elektronik, menyelengarakan pematangan dan penyediaan tanah serta melaksanakan pembangunan gedung, real estale, rumah untuk keperluan perumaha rakyat, perkotaan dan industri serta melakukan jual beli, sewa menyewa gedung, rumah serta hak atas tanah. . Menjalankan uasha dalam bidang perkayuan (timber) pengerajin . .
(saw-mill) dan industri perkayuan; Merenovasi ruang-ruang kantor, gedung dan bangunan lain. Melaksanakan perdagangan barang yang dapat di perdagangkan, termasuk impor, ekspor, interinsulair dan lokal, termasuk
.
perdagangan kelapa sawit. Menjadi disterbutor, laveransir, suppiler, grosir/refail, komisioner, wakil atau agen, baik dari perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri. . Mendirikan pabrik tekstil, pabrik makanan dan minuman,
.
dan pabrik kertas. Menjalankan usaha dalam bidang perkebunan, terutama perkebunan kelapa sawit, perikanan pertanian dan eksploitasi hutan serta pengelolahan hasil-hasilnya. . Menyelengarakan angkutan darat dengan menggunakan bus dan truk, satu dan lain dalam arti yang seluas-luasnya.
STRUKTUR ORGANISASI MANEJEMEN PT. MEGATON AGUNG PERKASA
Idrus Harsuni, SH Komisaris Utama
Agus Indawati, ST Komisaris 7
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Arista Satia Wardana, ST Direktur Utama
Eka Sukma Wardana, SH Direktur
Erwin Sofyan
Sugeng Mulyono
Keuangan
Logistik
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Manejemen PT. Megaton Agung Perkasa
2.2
Serah Terima Pertama Pekrjaan No : 9.2/A/BA.PHO/CAMAT UTARA/DCKTK-BBG/XII/2013 Tanggal 20 Desember 2013
Kegiatan
: Pembangunan kantor kecamatan samarinda utara
Pekerjaan
: Pembangunan Kantor Kecamatan Samarinda Utara
Lokasi
: Kota Samarinda
8
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Biaya
: 4.568.908.000.00
Kontraktor Pelaksana : PT. MEGATON AGUNG PERKASA Konsultan Pengawas : CV. RANIATAMA CONSULTANT Tampak seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.2 Kantor Camat Samarinda Utara
Nama Lelang Kategori Agency Satker Pagu HPS Nama Pemenang Alamat
Pemagaran Areal Bandara Dengan Wiremesh Dengan Tinggi 2,45 M (Lelang Tidak Mengikat) Pekerjaan Konstruksi Ditjen Phb Udara BANDAR UDARA KELAS II
KALIMARAU
KALIMANTAN TIMUR Rp 4.843.914.000,00 Rp 4.711.761.000,00 PT. Megaton Agung Perkasa Jl. M. Said No. 07 RT. 32 Lok Bahu-Sungai Kunjang, 9
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Samarinda - Samarinda (Kota) - Kalimantan Timur NPWP 03.014.263.2-722.000 Harga Penawaran Rp 4.563.452.000,00 Tampak seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.1 Bandar Udara Kelas II Kalimarau Kalimantan Timur
Nama Lelang Kategori Agency Satker Pagu HPS Nama Pemenang Alamat NPWP Harga Penawaran
Rehab Jembatan Penghubung Kantor Gubernur Pekerjaan Konstruksi Agency Dinas PU Prov Kaltim Bidang Cipta Karya Dinas PU Prov Kaltim Bidang Cipta Karya Rp 3.243.000.000,00 Rp 3.242.000.000,00 PT. Megaton Agung Perkasa Jl. M. Said No. 07 RT. 32 Lok Bahu-Sungai Kunjang, Samarinda - Samarinda (Kota) - Kalimantan Timur 03.014.263.2-722.000 Rp 3.096.600.000,00
Tampak seperti pada gambar di bawah ini.
10
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Gambar 2.2 Jembatan Penghubung Kantor Gubernur Kalimantan Timur
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Acuan Desain Dalam acuan desain Kantor Baznas, bangunan tersebut sangat mengadobsi Gaya Arsitektur Islami dan Gaya Arsitektur Modern, karena pada bangunan tersebut memiliki ornamen dan ukiran kaligrafi, penggunaan warna alami serta penggunaan kolom/pilar yang simpel, kaca berwarna dan kanopi menjulur keluar. 3.1.1
GAYA ARSITEKTUR ISLAMI
Arsitektur Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan metafisik bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah Nabi, Keluarga Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan muslim. Aspek Fisik adalah sesuatu yang nampak secara jelas oleh panca indera. Dalam hal ini sebuah bangunan dengan fasade yang memiliki bentuk dan langgam budaya islam dan dapat dilihat secara jelas 11
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
melalui beberapa budaya, seperti budaya arab, cordoba, persia, sampai peninggalan wali songo. Bentuk fisik yang biasa diterapkan dalam sebuah bangunan sepetri penggunaan kubah, ornamen kaligrafi, dan sebagainya. Kaidah Arsitektur Islam yaitu :
Dalam dan luar bangunan tidak terdapat gambar/ornamen makhluk hidup yang utuh.
Di dalam dan luar bangunan terdapat ornamen yang mengingatkan kepada yang Maha Esa.
Hasil Desain bangunan tidak ditujukan untuk pamer dan kesombongan.
Pengaturan ruang-ruang ditujukan untuk mendukung menjaga ahlak dan prilaku.
Posisi toilet tidak dibolehkan menghadap atau membelakangi kiblat.
Keberadaan bangunan tidak merugikan tetangga disekitar .
Pembangunan sampai berdirinya bangunan seminimal mungkin tidak merusak alam.
Menggunakan warna yang mendekatkan kepada Allah, seperti warnawarna alam.
.1.2
GAYA ARSITEKTUR MODERN
Gaya Arsitektur Modern adalah gaya yang simple, bersih, fungsional, stylish, trendy, up to date, yang berkaitan dengan gaya hidup modern yang sedang berkembang pesat. Gaya hidup modern ditopang oleh kemajuan teknologi, dimana banyak hal yang sebelumnya tidak bisa dibuat dan didapatkan menjadi tersedia bagi banyak orang. Arsitektur modern mulai berkembang sebagai akibat adanya perubahan dalam teknologi ,sosial, dan kebudayaan yang dihubungkan dengan Revolusi Industri ( 1760 – 1863 ) . Pada umumnya perubahan-perubahan di dalam bidang arsitektur selalu didahului dengan perubahan dalam masyarakat karena itulah Revolusi Industri juga berakibat pada perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi timbulnya arsitektur modern yaitu: 12
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Perubahan dalam bidang teknologi bangunan terutama dalam bidang konstruksi/struktur bangunan (1775–1939).
Perubahan pada perkotaan atau perkembangan kota-kota (1800– 1909).
Perubahan dalam kebudayaan yang menyangkut gaya neoklasik (1750– 1900)
Memiliki ornamen yang sangat minim. Pada arsitektur modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awal tahun 70-an.
Di masa sekarang pun banyak bangunan-bangunan baru, yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dengan penyesuain terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya. Eksterior bangunan dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang berukuran lebar dan tinggi, list plang beton memanjang dan kanopi yang menjeorok ke depan. Dengan kolom yang simple atau bahkan tanpa kolom. Bentuk massa bangunan modern di dekorasi dengan ornamen garis vertical, horizontal, dan diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas. Interior bangunan modern ditata dengan ornamen yang sederhana, plafond bertingkat dan void di ruang-ruang public yang meberikan kesan luas. Ruang pada bangunan dengan gaya Arsitektur Modern umunya transparan, menerus, ruang-ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak masif. Bahan bangunan berupa stainless steel finishing polished, aluminum anodized, kaca berwarna/tinted glass, marupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan bangunan modern dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia. Disaat sekarang ini banyak bahan bangunan dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting seperti galvanized metal, granitile, grc, perforated metal.
13
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.2
Gambaran Umum Proyek Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah
ditetapkan awal pekerjaannya serta waktu selesainya dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik serta unik, pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah. Proyek selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada umumnya, dimana operasi produksi mempunyai sifat perulangan (repetitif), dan aktifitasnya biasanya bersifat permanen atau mungkin semi permanen untuk menghasilkan produk atau layanan (jasa/servis). Proyek adalah suatu pekerjaan yang unik untuk membangun (konstruksi atau di luar konstruksi) dengan satu tujuan penting yang dibatasi oleh bidang, kualitas, waktu dan biaya. Metode pelaksanaan suatu proyek merupakan bagian yang terpenting dalam manajemen konstruksi, karena hal ini merupakan salah satu factor yang menentukan keberhasilan projek. Untuk menentukan keberhasilan proyek harus didasari dengan ide yang berasal dari metoda serta latar belakang yang telah disusun. Ide dasar yang dimaksud mencakup empat aspek penting, antara lain: Hubungan antara pemilik proyek dengan para pelaksana (koodinator). Jenis-jenis dan dokumen kontrak. Kriteria pemilihan kontraktor yang sebelumnya dilakukan proses
pelelangan (tender). Pelaksanaan pembangunan. 3.2.1 Bagian-bagian proyek 1. Pem
2. K
3. K
4. Ko
ilik
o
o
ntr
pro
n
n
akt
yek
s
s
or
atau
u
u
own
l
lt
er
t
a
a
n
14
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
n
p e
p
n
e
g
r
a
e
w
n
a
c
s
a n a 6. S
7. P
ect
i
e
gist
man
t
n
ik
ager
e
g
pro
e
yek
5. Proj
e
n
n
d
g
a
i
li
n
o
e
p
r
r
8. Lo
a s i o n a l 15
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
9. Arsi
10. Q
11. Q
12. Saf
tek/
u
u
ety
dref
a
a
ata
ter
n
li
u
t
t
K3
i
y
t
k
y
o n
s
t
u
r
r
o
v
l
e y o r 14. S
15. A
16. per
ksa
u
d
paj
na
r
m
aka
pro
v
i
n
yek
e
n
y
i
o
s
r
t
13. Pela
r a s i p 16
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
r o y e k 19. M
17. Aku
18. T
20. Ma
ntan
e
e
nd
si
k
k
or
n
a
i
n
i
i
n
k
f
a
o
l
r
e
m
l
a
e
t
k
i
t
k
r
a
i k a
21. Tuk
22. K
l 23. P
ang
e
e
pa
ban
p
k
m
gun
a
e
an
l
r
a
j
24. Sat
17
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
a t
b
u
a
k
n
a
g
n
u
g
n a n 27. M
25. Pem
26. A
erin
p
a
tah
a
s
daer
r
y
ah
a
a
t
r
k
a
e
k
p
a
o
t
l
s
i
e
s
k
i
it
a
a
n
r
Tabel 1.1 Bagian-Bagian Proyek
.3 Gambaran Umum Perencanaan Proyek Perencanaan proyek merupakan suatu tahap penting dalam pelaksanaan suatu proyek. Dalam tahap perencanaan muncul berbagai pokok pikiran yang menjadi akar-akar lahirnya suatu maha karya di bidang arsitektur dan teknik sipil 18
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
yang nantinya diharapkan
berguna bagi masyarakat banyak. Diharapkan
perencanaan yang dihasilkan nantinya mempunyai nilai efisien serta memiliki ketepatan mutu, waktu, serta biaya. Nantinya hasil perencanaan diharapkan menjadi acuan dalam monitoring dan controlling proyek. Dalam perencanaan proyek, khususnya keairan, berlaku tahapan umum
proyek dengan istilah
SIDLACOM yang berarti, Survey, Investigation, Design, Land Acquisition, Operation, dan Maintenance. Survey dan Investigation termasuk dalam tahapan pra-perencanaan, sedangkan Design merupakan tahap perencanaan. Land Acquisition, Operation, dan Maintenance merupakan eksekusi dari perencanaan proyek. 3.3.1 Jenis-jenis perencanaan proyek 1. Perencanaan strategis Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis. Tepatnya, rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. 2. Perencanaan taktis Adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis pada umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan menegah dan jika dibandingkan dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan suatu fokus yang lebih spesifik dan nyata. 3. Perencanaan operasional Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan, rencana taktis untuk mencapai tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer tingkat menegah dan tingkat bawah, rencana operasional memiliki fokus jangka pendek dan lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-masing rencana operasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas sebagai berikut. Rencana sekali pakai : dikembangkan untuk melaksanakan serangkaian tindakan yang mungkin tidak berulang di masa mendatang. 19
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Program, rencana sekali pakai untuk seragkaian aktivitas yang
besar. Proyek, rencana sekali pakai untuk lingkup yang lebih sempit dan
lebih tidak kompleks dibandingkan dengan program sekali pakai. Perencanaan tetap : dikembangkan untuk aktivitas yang berulang
secara teratur selama suatu periode waktu tertentu. Kebijakan, rencana tetap yang merinci respon umum organisasi
terhadap suatu masalah atau situasi tertentu. Prosedur operasi standar : rencana tetap yang menguraikan
langkah-langkah yang harus diikuti dalam situasi tertentu. Aturan dan peraturan : rencana tetap yang mendeskripsikan dengan
tepat bagaimana aktivitas tertentu dilaksanakan 4. Perencanaan kontinjensi Jenis perencanaan lain yang juga penting adalah perencanaan kontinjensi (contingency planning) yaitu penentuan serangkaian tindakan alternatif jika suatu rencana tindakan terduga terganggu atau dianggap tidak sesuai lagi. .4 Tanggung Jawab Dalam Sebuah Proyek Ada dua tugas dan tanggung jawab dalam sebuah proyek yaitu sebagai
A.
berikut : 3.4.1 Tugas dan tanggung jawab perencanaan proyek Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik bangunan yakni meliputi. Owner dengan Konsultan Perencana Konsultan perencana ditunjuk oleh owner dan dipercaya untuk merencanakan dan mendesain bangunan tersebut secara keseluruhan, sehingga Konsultan Perencana wajib menunjukkan perencanaan bangunan tersebut kepada owner dan dapat merencanakan bangunan sesuai yang diinginkan oleh owner.
Owner dengan Kontraktor Terdapat ikatan kontrak antara keduanya. Kontraktor berkewajiban melaksanakan pekerjaan proyek dengan baik dan hasil yang 20
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
memuaskan serta harus mampu dipertanggungjawabkan kepada owner. Sebaliknya owner membayar semua biaya pelaksanaan sesuai dengan yang tertera didalam dokumen kontrak kepada Kontraktor agar proyek berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang telah menjadi kesepakatan diantara kedua belah pihak. Biasanya koordinasi ini dilakukan secara rutin seminggu sekali, terutama jika terdapat perubahan rencana baik bermula dari owner maupun sebaliknya. .
Membuat gambar kerja pelaksanaan. Rencana gambar kerja yang telah dibuat masih perlu dijelaskan dengan gambar dan detail agar memudahkan pelaksanaannya dan menghindari kesalahan serta memperlancar jalannya pelaksanaan
pekerjaan. Selain untuk memperjelas, gambar kerja terkadang juga dalam pelaksanaan apabila terjadi perubahan dari rencana semula, maka perlu perubahan gambar yang lebih lengkap dari kesalahan semula
.
dan gambar tersebut disetujui oleh perencana dan pengawas. Membuat Rencana kerja dan syarat – syarat pelaksanaan bangunan (RKS ) sebagai pedoman pelaksanaan. Time Scheduling Time scheduling merupakan uraian pekerjaan dari awal hingga akhir pekerjaan
secara
global.
Time
scheduling
ini
disusun
berdasarkanurutan langkah-langkah kerja dengan net work planning. Masing-masing pekerjaan ini diatur dengan sedemikian rupa dengan memperhatikan urutan pekerjaan, pengaturan waktu, tenaga, peralatan dan material agar dapat tercapai suatu pekerjaan yang baik dan lancar. Dari time schedule ini diberi bobot masing-masing, sehingga dapat diperoleh kurva “S”. Pelaporan Pelaporan adalah kegiatan yang telah dilaksanakan yang meliputi jenis pekerjaan yang dilakukan, kuantitas atau volume pekerjaan,
21
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
serta hal-hal yang bersifat non teknis seperti halnya keadaan cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan. Laporan Harian ( Daily Report ) Laporan harian ini dibuat setiap hari secara tertulis dengan ditandatangani oleh pihak kontraktor utama dan pihak dari konsultan pengawas. Laporan harian berisikan antara lain : Waktu dan jam kerja Pekerjaan yang telah dilaksanakan pada
hari
yang
bersangkutan Keadaan cuaca Bahan yang masuk kelapangan Peralatan yang tersedia dilapangan Jumlah tenaga kerja Hal-hal yang terjadi dilapangan Dengan adanya laporan harian ini, maka kegiatan proyek yang ada dilapangan dapat dipantau dengan baik setiap harin. Membuat rencana anggaran biaya bangunan. RAB adalah prakiraan biaya material, biaya upah, dan biaya lain-lain
.
yang dibutuhkan untuk mendirikan suatu bangunan. RAB diperlukan sebagai pedoman pembangunan agar proses pembangunan tersebut berjalan secara efektif dan efisien. Penyusunan RAB yang buruk akan berimbas pada penggunaan dana yang tidak tepat dan .
mengacaukan jalannya pembangunan. Memproyeksikan keinginan–keinginan atau ide–ide pemilik ke dalam desain bangunan. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak–pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana atau permintaan owner/pemilik. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam
.
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan permintaan owner/pemilik. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan desain terwujud. Di wujudkan.
22
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Membuat ulang perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana
anggaran biaya. Memberikan usulan dan pertimbangan kepada pengguna jasa dan
pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang jelas dalam gambar perencanaan kerja dan
syarat syarat dalam sebuah perencanaan baru. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi
.
kegagalan konstruksi. PENGUNA JASA Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan Pengguna Jasa dalam pengelolaan bangunan dan hal tersebut menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka pengguna jasa wajib
bertanggungjawab dan dikenai ganti rugi. (UU 18/1999 Pasal 27). PERENCANA KONSTRUKSI Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan Perencana atau pengawas konstruksi, dan hal tersebut terbukti menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka perencana atau pengawas konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang profesi dan dikenakan ganti rugi. Perencana konstruksi dibebaskan dari tanggung jawab atas kegagalan bangunan sebagai akibat dari rencana yang diubah pengguna jasa dan atau pelaksana konstruksi tanpa persetujuan tertulis dari perencana konstruksi. (UU 18/1999 Pasal 26) Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak. (UU 18/1999 Pasal 43). 23
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
PELAKSANA KONSTRUKSI Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan Pelaksana konstruksi dan hal tersebut terbukti menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka pelaksana konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang usaha dan dikenakan ganti rugi. (UU 18/1999 Pasal 26). Barang siapa yang melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang bertentangan atau tidak sesuai dengan ketentuan keteknikan yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenakan pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 5% (lima per seratus) dari nilai kontrak. (UU 18/1999 Pasal 43).
PENGAWAS KONSTRUKSI Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan perencana atau Pengawas konstruksi, dan hal tersebut terbukti menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka perencana atau pengawas konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang profesi dan dikenakan ganti rugi. (UU 18/1999 Pasal 26). Barang siapa yang melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan sengaja memberi kesempatan kepada orang lain yang melaksanakan pekerjaan konstruksi melakukan penyimpangan terhadap ketentuan keteknikan dan menyebabkan timbulnya kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak. (UU 18/1999 Pasal 43). Tugas dan tanggung jawab pelaksana proyek
3.4.2
Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan dilapangan. 24
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Bersama
dengan
bagian
engineering
menyusun
kembali
metode
pelaksanaan konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai dengan persyaratan waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan.
Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan kegiatan harian kepada pelaksana pekerjaan.
Mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Membuat program penyesuaian dan tindakan turun tangan, apabila terjadi keterlambatan dan penyimpangan pekerjaan di lapangan.
Bersama dengan bagian teknik melakukan pemeriksaan dan memproses berita acara kemajuan pekerjaan dilapangan.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan, metode kerja, gambar kerja dan spesifikasi teknik.
Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan mengatur pelaksanaan tenaga dan peralatan proyek.
Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga dan alat di lapangan.
Membuat laporan harian tentang pelaksanaan dan pengukuran hasil pekerjaan dilapangan.
Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan dilapangan.
Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan, agar selalu sesuai dengan metode konstruksi dan instruksi kerja yang telah ditetapkan.
Menerapkan program keselamatan kerja dan kebersihan di lapangan.
3.5 Macam-Macam Proyek Ada beberapa macam proyek seperti berikut. Proyek Engineering Konstruksi
25
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Aktivitas utama jenis proyek ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain
engineering,
pengadaan
dan
konstruksi.
Contoh
:
pembangunan real estate, jalan raya, bangunan pabrik, irigasi dan
gedung. Proyek Engineering Manufaktur Aktivitas proyek ini adalah untuk menghasilkan produk baru. Jadi proyek manufaktur merupakan proses untuk menghasilkan produk baru. Contoh : pembuatan boiler, kendaraan, komputer, telepon dan
helm. Proyek Pelayanan Manajemen Aktivitas utamanya antara lain adalah merancang sistem informasi manajemen, merancang program efisiensi dan penghematan, diversifikasi, penggabungan dan pengambilalihan, memberikan bantuan emergency untuk daerah yang terkena musibah, merancang strategi untuk mengurangi kriminalitas dan penggunaan, obat-obatan
terlarang dan peningkatan produktivitas diri karyawan. Proyek Penelitian dan Pengembangan Aktivitas utamanya adalah melakukan penelitian penggunaan
metode
tertentu.
Misalnya,
penelitian
pengaruh pengaruh
penggunaan metode tertentu dalam pembuatan sebuah produk, penelitian
pengaruh
tingkat
pendidikan
terhadap
kesadaran
berpolitik. Proyek Kapital Biasanya digunakan oleh sebuah badan usaha atau pemerintah. Proyek kapital umumnya meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan, desain mesin, pembelian material dan peralatan, manufaktur dan konstruksi pembangunan fasilitas produksi.
.6 Bagian-Bagian Perencanaan Proyek Pelaksanaan atau pekerjaan sebuah proyek konstruksi dimulai dengan penyusunan perencanaan, penyusunan jadwal (penjadwalan) dan untuk memperoleh
hasil
yang
sesuai
dengan
perencanaan
diperlukan 26
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
pengendalian. Sebelum pembahasan lebih lanjut maka pengertian dari .
ketiga kegiatan pokok itu diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut. PERENCANAAN Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Perencanaan memberikan pegangan bagi pelaksanaan mengenai alokasi sumber daya untuk melaksanakan kegiatan (Imam Soeharto, 1997). Secara garis besar, perencanaan berfungsi untuk meletakkan dasar sasaran proyek, yaitu penjadwalan, anggaran dan mutu. Pengertian di atas menekankan bahwa perencanaan merupakan suatu proses, ini berarti perencanaan tersebut mengalami tahap-tahap pengerjaan tertentu tahap-tahap pekerjaan itu yang disebut proses. Dalam menyusun suatu perencanaan yang lengkap minimal meliputi :
Menentukan tujuan.
Tujuan dimaksudkan sebagai pedoman yang memberikan arah gerak dari kegiatan yang akan dilakukan.
Menentukan sasaran.
Sasaran adalah titik-titik tertentu yang perlu dicapai untuk mewujudkan suatu tujuan yang lelah ditetapkan sebelumnya.
Mengkaji posisi awal terhadap tujuan. Untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi maka perlu diadakan kajian terhadap posisi dan situasi awal terhadap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.
Memilih alternatif. Selalu tersedia beberapa alternatif yang dapat dipergunakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran. Karenanya memilih alternatif yang paling sesuai untuk suatu kegiatan yang hendak dilakukan memerlukan kejelian dan pengkajian perlu dilakukan agar alternatif yang dipilih tidak merugikan kelak.
27
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Menyusun rangkaian langkah untuk mencapai tujuan Proses ini terdiri dari penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan setelah memperhatikan berbagai batasan. Tahapan perencanaan di atas merupakan suatu rangkaian proses yang dilakukan sesuai urutannya. Dari proses tersebut perencanaan disusun dan selanjutnya dilakukan penjadwalan. .
PENJADWALAN Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, dalam mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis (Callahan, 1992). Penjadwalan meliputi tenaga kerja, material, peralatan, keuangan, dan waktu. Dengan penjadwalan yang tepat maka beberapa macam kerugian dapat dihindarkan seperti keterlambatan, pembengkakan biaya, dan perselisihan. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penjadwalan antara lain :
Bagi pemilik : Mengetahui waktu mulai dan selesainya proyek. Merencanakan aliran kas. Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian
dan biaya proyek. Bagi kontraktor: Memprediksi kapan suatu kegiatan yang spesifik dimulai dan diakhiri. Merencanakan kebutuhan material, peralalan, dan tenaga kerja. Mengatur waktu keterlibatan sub-kontraktor. Menghindari konflik antara sub-kontraktor dan pekerja. Merencanakan aliran kas. Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan biaya .
proyek. PENGENDALIAN
R.J. Mockler, 1972, dalam Imam Soeharto (1997) memberikan pengertian tentang pengendalian. Menurutnya, pengendalian adalah usaha yang 28
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran. Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh Mockler, maka proses pengendalian proyek dapat diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai berikut: Menentukan sasaran. Definisi lingkup kerja. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai sasaran. Merancang/menyusun
sistem
informasi,
pemantauan,
dan
pelaporan hasil pelaksanaan pekerjaan. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan sasaran yang telah ditentukan. Mengadakan tindakan pembetulan. Fungsi utama pengendalian adalah memantau dan mengkaji (bila perlu mengadakan koreksi) agar langkah-langkah kegiatan terbimbing ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Pengendalian memantau apakah hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan patokan yang telah digariskan dan memastikan penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien. .
RDM, KONSTAIN, LEAD dan LAG PDM (Precedence Diagram Methode) disebut juga metode preseden diagram yang menggambarkan jaringan kerja yang termasuk klasifikasi AON (Activity on Node) di mana kegiatan ditulis di dalam kotak alan lingkaran. Anak panah dipakai hanya
untnk menjelaskan hubungan
ketergantungan di antara kegiatan-kegiatan. Hubungan antar kegiatan pada AON digambarkan : 29
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
PDM dapat dinyatakan dengan simbol : Konstrain menunjukkan hubungan logis antar kegiatan dengan satu garis dari nodeter dahulu ke node berikutnya. Satu konstrain hanya dapat menghubungkan dua node. PDM memiliki empat macam konstrain : .
Konstrain Finish to Start (FS) . Konstrain Start to Start (SS) . Konstrain Finish to Finish (FF) . Konstrain Start to Finish(SF) Catatan : b dan d disebut Lead time (waktu mendahului). a dan c disebut Lag time (waktu tertunda). .
METODE PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU Penyimpangan terhadap perencanaan sering terjadi, baik terhadap biaya maupun waktu untuk mengetahui terjadinya penyimpangan secara dini daput dipergunakan metode varian dan metode earned value alau metode nilai hasil. Melode-metode ini dipakai untuk pengendalian terhadap biaya
dan waktu. Metode Varian Pengendalian biaya proyek dengan melakukan identifikasi varian pada data pengeluaran biaya pelaksanaan terhadap biaya rencana
secara periodik atau dalam kurun waktu tertentu. Metode Nilai Hasil {earned value} Dalam metode ini memakai dasar-dasar asumsi tertentu agar dapat dikembangkan untuk membuat perkiraan atau proyeksi keadaan
masa depan proyek. Metode ini digunakan untuk : Mengetahui performance proyek dari sisi biaya pada suatu waktu; Apakah pengeluaran biaya > dari rencana. Apakah pengeluaran biaya < dari rencana. Apakah pengeluaran biaya = dari rencana. Mengetahui performance proyek dari sisi jadwal/waktu pada suatu waktu; apakah waktu pelaksanaan lebih cepat dibanding rencana. apakah waktu pelaksanaan lebih lambat dibanding rencana. apakah waktu pelaksanaan sama dengan rencana. Prediksi biaya untuk menyelesaikan proyek setelah waktu evaluasi proyek untung atau rugi. 30
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Prediksi waktu untuk menyelesaikan proyek setelah evaluasi, lebih cepat atau lebih lambat. . INDIKATOR DAN FORMULASI Indikator yang digunakan dalam konsep nilai hasil : ACWP (Actual Cost Work Performed) ; jumlah biaya aktual/yang sesungguhnya untuk suatu pekerjaan yang telah terlaksana dalam kurun
waktu tertentu, didapat dan laporan akuntansi. UCWP (Undated Cost of Work Performed); jumlah nilai hasil pekerjaan yang telah diselesaikan untuk suatu pekerjaan dalam kurun waktu tertentu,
didapat dari laporan prestasi mingguan. BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled) ; biaya/anggaran yang direncanakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, didapat dari time schedule, Bar Chard dan kurva S.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Proyek Pada saat ini persaingan dibidang mana pun pasti sangat pesat dari bidang konstruksi hinga bidang perdagangan lainya, demikian juga persaingan antara model bangunan di dalam bidang arsitektur, jumlah permintaan akan semakin meningkat dengan adanya gaya arsitektur modern dengan desain elegan tetapi tidak mahal, denga demikian proyek ini menawarkan desain bangunan dengan gaya modern islami, pemberian ornamen dan frame gotik serta sedikit ukiranukiran islami yang terexspose di bagian depan dan samping bangunan serta sangat mengambarkan nuansa islami tetapi tidak melupakan fungsi utamanya yaitu sebagai kantor, penempatan ruangan yang tertata rapi serta tinggi bangunan
31
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
dari
lantai
hingga
plafon
berjarak
3,70
m
menjadikan
sirkulasi
udara/penghawaan maupun manusia sangat baik. Pembangunan kantor baznas merupakan anggaran pembangunan tahun 2015 yang direalisasikan pada hari Rabu, 27/04/16 yang menghabisan dana sebesar Rp. 4.801.081.000. Bangunan tersebut terdiri dari dua lantai utama dan satu lantai teratas yaitu dak, sebagai tempat fasilitas pendukung penempatan alat-alat utilitas penunjang bangunan seperti, Profil Tank, Pompa Air serta penempatan split Ac. bangunan ini berdiri diatas lahan selusa 640 m² dengan metode desain modern islami, pemberian ornamen islami, pilar berbentuk setengah lingkaran, serta adanya fasilitas yang memedai, pemberian warna pada bangunan didomonasi oleh warna hijau yang bertujuan untuk mendekatkan diri dengan alam, tak hanya manusia bangunan juga harus mempunyai keakraban dengan lingkungan alam sekitar. Di jaman modern sekarang banyak sekali keanekaragaman pada bangunan dengan berbagai macam inspirasi penciptanya, contohnya Kantor Baznas adalah sebuah kantor tempat pemungutan zakat dengan desain yang mempunyai sedikit kemiripan dengan masjid, desainnya juga mengikuti budaya islami, inspirasi yang sanggat baik terhadap bangunan yang mendekatkan stiap manusia dengan nuansa keagamaan. Selain itu proses pengerjaan yang sangat cepat dimulai dari tanggal 27/04/16 sampai 09/08/16 telah mencapai 70 % memberikan suatu perhatian kepada masyarakat terhadap peroyek tersebut, dengan memanfaatkan waktu 210 hari pengerjaan dilakukan mulai dari jam 8.00 - 22.00 terhitung lembur, penerapkan konsep pengerjaan tersebut dapat mengurangi kerugian terhadap proyek. 4.2 Deskripsi Proyek Yang Bersangkutan Tampak seperti pada gambar di bawah ini.
32
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Gambar 3.1 Kondisi Kantor Baznas Awal Dan Perencanaan
Kantor Baznas dibangun diatas lahan seluas 640 m², kantor tersebut merupakan, kantor yang direhab ulang, perehaban bangunan lama dimulai dari hari/tanggal Rabu, 27/04/16 hingga selesai dan pemasangan bowplank Jumat, 06/05/16 perehaban kantor baznas dilakukan karena jumlah staff dan pegawai makin bertambah maka dibutuhkan fasilitas yang memadai, agar mondorong kinerja para pegawai dalam menjalankan tugas, disisi lain kondisi fisik bangunan lama tidak memberikan kenyamanan seperti, sirkulasi kendaraan dan area parkir yang kurang memedai sehingga menyulitkan para pegawai dan tamu memarkirkan kendaraannya, tidak ada pemisahan antara parkir R2 dan R4 kondisi tersebut sangat kurang nyaman bagi sebuah kantor, kondisi ini tidak memungkinkan karena kantor baznas yang terletak di sekitar pusat kota dan jalur perdagangan. Dalam acuan desain Kantor Baznas, bangunan tersebut sangat mengadobsi Gaya Arsitektur Islami dan Gaya Arsitektur Modern, karena pada bangunan tersebut memiliki ornamen dan ukiran kaligrafi, penggunaan warna alami serta penggunaan kolom/pilar yang simpel, kaca berwarna dan kanopi menjulur keluar 4.3 Perencanaan Pembangunan Kantor Baznas. Pengalaman pertama masuk dunia kerja melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL), dimulai dari Hari Kamis 21 Juli 2016, kegiatan yang dilakukan hari pertama yaitu pengenalan area proyek atau situasi di sekitar 33
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
pembangunan, dilanjut hari kedua pengenalan struktur yang digunakan dalam pembangunan kantor baznas dan dipersilakan bertanya kepada mandor atau pegawas lapangan yang telah ditunjuk sebagai pembimbing lapangan penulis yaitu bapak Rustam ST serta dilanjutkan hari ketiga yaitu pengenalan gambar kerja yang dilakukan di kantor dengan luas ruanganya 9 m² yang berisi 2 mesin printer Canon untuk ukuran kertas A3 dan Epson untuk ukuran kertas A4, dilanjut hari ke empat yaitu di tuntun bagaimana caranya jadi seorang pengawas lapangan dan tata cara berkomunikasi dengan pekerja dilapangan bila terjadi pengerjaan yang tidak sesuai pada gambar kerja yang telah disediakan, dilapangan seorang pengawas harus memegang gambar kerja dan membandingkan apakah pengerjaan telah sesuai dengan apa yang ada di lembar perencanaan, menjadi seorang pengawas harus mampu menganalisa pengerjaan di lapangan jangan sampai terjadi kesalahan yang fatal karena seorang buruh di lapangan mengerjakan sesuai dengan intruksi dari seorang pengawas, tidak semua buruh bangunan
dapat membaca gambar kerja kondisi
tersebut menjadi sangat rentan dalam pelaksanaan pengerjaan sebuah proyek, serta hari kelima penulis ditugaskan sebagai Drawer Bagian Revisi Gambar Kerja. Dalam pembangunan kantor baznas banyak mengalami kesulitan karena, kurang lengkapnya gambar kerja seperti, Rencana titik lampu dan Ac, Perencanaan pembagian ruangan tidak jelas, Detail garasi. 4.3.1
REVISI GAMBAR KERJA YANG TIDAK SESUAI DENGAN
PELAKSANAAN DI LAPANGAN. Denah Lantai 2 merupakan gambar kerja yang penulis revisi di hari kelima disini penulis ditugaskan merubah beberapa ruangan karena dianggap tidak sesuai dengan permintaan owner.
Denah Lantai 2 (Gambar Awal). Denah lantai 2 merupakan gambar pertama yang penulis revisi pada hari kelima kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), disini terjadi 34
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
revisi gambar karena pembagian ruang yang tidak jelas, sebab banyak dari sub-sub ruang yang sengaja menggunakan sekat atau bisa dikatakan material dinding yang tidak permanen yang bertujuan sewaktu-waktu bisa di modifikasi bila pemilik kantor telah jenuh dengan model ruangan tersebut, disamping itu dapat mengurangi biaya pada maerial bila menggunakan material tidak permanen seperti dinding bata.
Tampak seperti pada gambar dibawah ini.
35
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 3.2 Denah Lantai 2 Sebelum Revisi
Denah Lantai 2 (Gambar Revisi).
Gambar 4.1 Denah Lantai 2 Setelah Revisi
36
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Disini dapat di lihat dari beberapa ruangan terjadi perubahan dinding yang diberi kode titik merah pada denah, atau ruangan tersebut dihilangkan, karena dengan adanya ruangan tersebut dapat menggangu sirkulasi manusia didalam bangunan, serta pemberian nama pada ruangan tidak dicantumkan kedalam gambar tersebut kondisi seperti ini dapat menyulitkan seorang drawer, bagian dari bangunan yang tegolong dalam revisi gambar kerja hanya terdapat pada lantai 2 bangunan, karena ruangan pada lantasi 1 menggunakan dinding permanen secara keseluruhan.
Rencana Plafon Dan Titik Lampu, Ac, Lantai 1. Perencanaan Plafon Dan Titik Lampu, Ac, Lantai 1 merupakan gambar kerja yang penulis revisi di hari ke 9 sesuai dengan permintaan pengawas di lapangan karena permintaan owner yang selalu berubah-ubah mebuat pengerjaan tambahan pada gambar perencanaan. Tampak seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.2 Denah Rencana Plafon Dan Titik Lampu, Ac Lantai 1(Sebelum Revisi)
37
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 5.1 Rencana Plafon Dan Titik Lampu, Ac Lantai 1 (Sebelum Revisi)
Gambar 5.2 Rencana Plafon Dan Titik Lampu, Ac Lantai 2(Sebelum Revisi)
38
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 6.1 Rencana Plafon Dan Titik Lampu, Ac Lantai 2(Sesudah Revisi)
Perencanaan ini selalu berubah-ubah karena tergantung penambahan ruangan atau pengurangan ruangan maka titik lampu dan titik Ac pun ikut berubah, pada gambar perencanaan tersebut terdapat perencanaan titik Ac, tetapi tidak tercantum didalam gambar perencanaan ter sebut berapa kapasitas Ac yang harus di gunakan sesuai dengan kebutuhan luas masingmasing ruangan, begitu juga yang terjadi pada titik lampu tidak ada pembagian kapasitas yang jelas terhadap titik lampu sesuai dengan kebutuhan luas masing-masing ruangan, hal tersebut dapat menambah pekerjaan dan perhitungan ulang terhadap gambar perencanaan yang dapat menghambat pelaksanaan dan pengerjaan.
Detail Talang Dan Potongan Garasi. Detail talang dan Potongan Garasi merupakan gambar kerja yang penulis desain di hari ke 10 sesuai dengan permintaan kepala tukang karena kondisi sulit yang dialami oleh parah buruh atau pekerja akibat tidak adanya gambar kerja atau gambar perencanaan dan 39
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
untuk membuat laporan pengerjaan tambahan dibutuhkan gambar kerja tersebut. Tampak seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 6.2 Potongan Talang A-A
Gambar 7.1 Potongan Talang B-B
40
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 7.2 Tampak Atas Talang
Detail talang dan potongan garasi merupakan gambar kerja yang dalam perencanaan tidak pernah di gambar, gambar kerjanya, dari tampak tersebut merupakan gambar yang baru dibuat oleh penulis karena permintaan kepala tukang atau pengawas pelaksanaan pekerjaan di lapangan, agar gambar kerja tersebut bisa mewakili laporan baru mengenai penambahan biaya pelaksanaan. Jadi kesimpulanya adalah gambar kerja sangat penting bagi terlaksananya sebuah proyek konstruksi bangunan, jalan dan jembatan karena apabila tidak terdapat
41
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
gambar kerja maka pelaksana proyek sangat mengalami kesulitan dalam menjalankan sebuah proyek konstruksi, maka dari itu jika teman-teman pembaca bertanya-tanya bagaimana jika nanti terjun kedunia proyek maka sebgai seorang drawer haruslah mahir manggunakan aplikasi komputer AutoCad dan memahami lambang atau simbol gambar kerja. 4.4 Struktur Yang Di Gunakan Dalam Pembangunan Kantor Baznas Ada pun struktur yang digunakan dalam pembangunan Kantor Baznas sebagai berikut. 4.4.1
PONDASI TIANG PANCANG (FOOT PLATE).
Pengerjaan pondasi tiang pancang pada fase pemasangan dilapangan bisa dikatakan mengalami kesulitan karena kondisi tanah bekas bangunan lama meninggalkan pondasi dan bekas besi sloof yang meghambat pemasangan pondasi tiang pancang, terutama pada pengerjaan galian tanah atau urukan tanah, kondisi pengerjaan dilapangan sangat sesuai dengan gambar perencanaan ketika diterapkan dilapangan.
42
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Tampak seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 8.1 Denah Perencanaan Titik Foot Plate
Struktur Pondasi Tiang Pancang
Gambar 8.2 Detail Foot Plate -1 (F1)
43
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 9.1 Potongan-A Foot Plate- 1(F1)
Gambar 9.2 Detail Foot Plate- 2 (F2)
44
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 10.1 Potongan-B Foot Plate-2 (F2)
Gambar 10.2 Detail Foot Plate-3 (F3)
45
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 11.1 Potongan-C Foot Plate-3 (F3)
Gambar 11.2 Tampak Foot Plate Dilapangan
46
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan. Pondasi tiang pancang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi. Pelaksanaan pekerjaan pemancangan menggunakan diesel hammer. Sistem kerja diesel Hammer adalah dengan pemukulan sehingga dapat menimbulkan suara keras dan getaran pada daerah sekitar. Itulah sebabnya cara pemancangan pondasi ini menjadi permasalahan tersendiri pada lingkungan sekitar. Permasalahan lain adalah cara membawa diesel hammer kelokasi pemancangan harus menggunakan truk tronton yang memiliki crane. Crane berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan. Namun saat ini sudah ada alat pancang yang menggunakan system hidraolik hammer dengan berat 3–7 ton. 4.4.2 PONDASI BATU KALI Tampak seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 12.1 Denah Rencana Pondasi Batu Kali
47
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Struktur Pondasi Batu Kali
Gambar 12.2 Detail Pondasi Batu Kali Type-2
Gambar 13.1 Detail Pondasi Batu Kali Type- (P7)
48
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Gambar 13.2 Tampak Pengerjaan Pondasi Batu Kali Dilapangan
Pada pemasangan pondasi batu kali mengalami beberapa kesulitan pada penggalian atau urugan tanah, karena steruktur tanah telah bercampur dengan material lama bekas sloof dan pondasi yang dapat menghambat pengerjaan penggalian tanah diakibatkan kerasnya struktur tanah banyak dari antara pekerja tukang yang cedera akibat terkena material seperti besi dan coran bangunan lama. Pondasi batu kali merupakan jenis pondasi yang paling banyak digunakan untuk konstruksi rumah tinggal. Disamping kekuatannya yang sudah teruji, bahanbahannya juga mudah didapatkan di negara seperti Indonesia ini. Pondasi batu kali ini umum dibuat untuk menahan beban tembok atau dinding di atasnya. Jika sebuah bangunan dibangun sebanyak 2 lantai atau lebih, maka pondasi seperti ini perlu dikombinasikan dengan pondasi jenis lain seperti pondasi tiang pancang atau bor pile. Ukuran tinggi umumnya adalah 60 cm sampai dengan 100 cm. Pada bangunan Baznas pondasi batu kali hanya digunakan pada tepi atau sudut keliling bangunan sebagai fingsi penahan atau trap terhadap tanah urugan atau timbunan.
49
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
4.4.3 SLOOF Tampak seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 14.1 Denah Rencana Sloof
Struktur Sloof
Gambar 14.2 Detail Struktur Sloof
50
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 15.1 Tampak Pengerjaan Sloof Dilapangan
Sloof adalah jenis Konstruksi Beton Bertulang yang biasanya dibuat pada bangunan Rumah atau Gedung, dan posisinya biasanya pada Lantai 1 atau lantai dasar. Inilah sebabnya kita jarang melihat bentuk sloof saat bangunan sudah "Berdiri" tegak. Walau bentuknya tidak terlihat tapi fungsinya sangat dibutuhkan dalam sebuah bangunan.Seperti dapat kita lihat pada Gambar diatas. Sloof ini berfungsi untuk memikul Beban dinding, sehingga dinding tersebut "BERDIRI" pada beton yang kuat, sehingga tidak terjadi penurunan dan pergerakan yang bisa mengakibatkan dinding rumah menjadi Retak atau Pecah. Jadi bisa dikatakan Sloof juga merupakan salah satu aspek penting bagi rumah. inti dari tugas Sloof adalah mendukung beban dinding rumah tersebut. Bila dikategorikan Sloof adalah termasuk Pondasi Menerus. Sloof adalah jenis Konstruksi Beton Bertulang yang sengaja didesain khusus, Luas Penampang dan Jumlah Pembesiannya disesuaikan dengan kebutuhan Beban yang akan dipikul oleh Sloof tersebut nantinya. Untuk menetukan Luas Penampang atau ukuran Sloof ini, dibutuhkan Perhitungan Teknis yang Tepat agar Sloof tersebut nanti benar-benar Mampu untuk memikul 51
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
beban dinding bata diatasnya nanti. Untuk lebih amannya sebaiknya kita menggunakan jasa Konsultan untuk menghitung dan mendesain Dimensi Sloof ini. dikarenakan fungsinya yang sangat penting harus sangat hati-hati dalam pengerjaan dan jangan sampai salah dalam perhitungan komposisi bahan baku nya sebab akan berakibat fatal pada struktur bangunan. 4.4.4
KOLOM Pada pemasangan atau pengerjaan kolom mengalami kendala pada pemasangan
bekisting, karena pada saat pemasangan bekisting pada kolom yang jaraknya 80 cm dari sumbuh ke sumbuh terlalu rapat sehingga sangat sulit pada proses pemasangan tersebut. Tampak seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 15.2 Denah Rencana Kolom Lantai 1
52
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 16.1 Denah Rencana Kolom Lantai 2
Struktur Kolom
Gambar 16.2 Detail Struktur Kolom Lantai 1 Dan Lantai 2
53
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 17.1 Tampak Pengerjaan Kolom Dilapangan
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barangbarang), serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar 54
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima
kolom
didistribusikan
ke
permukaan
tanah
di
bawahnya.
Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besar dan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar-benar sudah mampu menerima beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.
55
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
4.4.5 BALOK Tampak seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 17.2 Denah Perencanaan Balok El. + 4.00
Struktur Balok
Gambar 18.1 Detail Struktur Balok
56
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 18.2 Detail Struktur Balok
57
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 19.1 Detail Struktur Balok
Gambar 19.2 Tampak Pengerjaan Balok Dilapangan
Secara sederhana, balok sebagai elemen lentur digunakan sebagai elemen penting dalam kosntruksi. Balok mempunyai karakteristik internal yang lebih rumit dalam memikul beban dibandingkan dengan jenis elemen struktur lainnya. Balok menerus dengan lebih dari dua titik tumpuan dan lebih dari satu tumpuan jepit merupakan struktur statis tak tentu. Pada sistem struktural yang ada di gedung, elemen balok adalah elemen yang paling banyak digunakan dengan pola
58
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
berulang. Umumnya pola ini menggunakan susunan hirarki balok, dimana beban pada permukaan mula-mula dipikul oleh elemen permukaan diteruskan ke elemen struktur sekunder, dan selanjutnya diteruskan ke kolektor atau tumpuan. Agar dalam penggambaran konstruksi beton bertulang untuk balok sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan perlu memperhatikan ketentuanketentuan yang terkandung dalam konstruksi beton bertulang. Menggambar penulangan balok agak sedikit berbeda dengan menggambar penulangan pelat atap/lantai, karena dalam menggambar penulangan balok, tulangannya harus dibuka satu persatu ( harus digambarkan bukaan tulangan) agar kelihatan jelas susunan tulangan-tulangan yang digunakan dan bentuknya.
Tulangan yang dipilih luasnya harus desuai dengan luas tulangan yang dibutuhkan serta memenuhi persyaratan konstruksi beton bertulang.
Diameter tulangan pokok minimal Ø 12 mm Jarak pusat ke pusat (sumbu ke sumbu) tulangan pokok maksimal 15 cm dan jarak bersih 30 cm pada bagian-bagian yang memikul momen maksimal.
Hindarkan pemasangan tulangan dalam 2 (dua) lapis untuk tulangan pokok. Jika jarak tulangan atas dan tulangan bawah (tulangan pokok) dibagian samping lebih dari 30 cm, harus dipasang tulangan ekstra (montage)
Tulangan ekstra (montage) untuk balok tinggi (untuk balok yang tingginya 90 cm atau lebih luasnya minimal 10 % luas tulangan pokok tarik yang terbesar dengan diameter minimal 8 mm untuk baja lunak dan 6 mm untuk baja keras
Selimut beton (beton deking) pada balok minimal untuk kontruksi
Di dalam : 2.0 cm
Di luar : 2.5 cm
Tidak kelihatan : 3.0 cm 59
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Apabila tegangan geser beton yang bekerja lebih kecil dari tegangan geser beton yang diijinkan, jarak sengkang/beugel dapat diatur menurut peraturan beton dengan jarak masimal selebar balok dalam segala hal tidak boleh lebih dari 30 cm. Jika tegangan geser beton yang bekerja lebih besar dari tegangan geser beton yang diijinkan, maka untuk memikul/menahan tegangan yang bekerja tersebut.
Tegangan geser yang bekerja tersebut seluruhnya (100 %) dapat ditahan/dipikul oleh sengkang-sengkang atau oleh tulangan serong/miring sesuai dengan perhitungan yang berlaku.
Apabila tegangan geser yang bekerja tersebut ditahan/dipikul oleh kombinasi dari sengkang-sengkang dan tulangan serong/miring (sengkangsengkang dipasang bersama-sama dengan tulangan serong /miring atau dengan kata lain sengkang bekerjasama dengan tulangan serong), maka 50 % dari tegangan yang bekerja tersebut harus dipikul /ditahan oleh sengkang-sengkang
dan
sisinya
ditahan/dipikul
oleh
tulangan
serong/miring.
Tulangan tumpuan harus dipasang simetris (tulangan tumpuan bawah harus dipasang minimal sama dengan tulangan tumpuan atas).
Kolom untuk bangunan lantai 2 Yang perlu mendapatkan perhatian dalam menggambar penulangan kolom antara lain:
Penyambungan kolom di atas balok atau sloof Seperempat tinggi kolom jarak sengkang lebih rapat dari pada bagian tengah kolom. Lebar kolom lebih dari 30 cm diberi tulangan tambahan di tengah-tengah lebar minimal tulangan pokok kolom menggunakan diameter 12 mm. 4.4.6 RINGBALK Tampak seperti pada gambar dibawah ini. 60
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 20.1 Denah Rencana Balok Atap EL.+8.00
Struktur Ringbalk
Gambar 20.2 Detail Struktur RingBalk (Balok Atap)
61
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Gambar 21.1 Tampak Pengerjaan Ringbalk Dilapangan
Ring balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-kuda. Pemasangan ringbalk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter, dimensi ringbalk yang biasa digunakan adalah lebar 15 cm tinggi 15 cm dengan tulangan pokok (besi beton) 4 d 8 mm dan begel d 6 – 15 cm.
62
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
4.4.7 PLAT LANTAI/PLAT DAK Tampak seperti pada gambar dibawah ini.
21.2 Denah Perencanaan Plat Lantai 2 (EL.+4.00)
22.1 Denah Perencanaan Plat Lantai Atap (EL.+9.00)
63
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Gambar 22.2 Pengerjaan Plat Atap Dilapangan
Pelat lantai adalah struktur bangunan yang bukan berada di atas tanah secara langsung. Artinya pelat lantai merupakan lantai yang terletak di tingkat dua, tingkat tiga, tingkat empat, dan seterusnya. Dalam pembuatannya, struktur ini dibingkai oleh balok beton yang kemudian ditopang kolom-kolom bangunan. Pembuatan struktur pelat lantai harus memperhatikan ukuran ketebalan pelat tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain besar lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antar balok pendukung, dan bahan material yang digunakan. Tingkat ketebalan minimum dari pelat lantai yaitu 12 cm menggunakan tulang berupa dua lapis besi beton berdiameter 10 mm dan berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, serta dua lapis besi beton berdiameter 10 mm dan berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum.
4.4.8 PEMASANGAN BATA 64
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Tampak seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 23.1 Tampak Pemasangan Dinding Bata Dilapangan
Pemasangan bata dilakukan setelah selesai pengerjaan pengecoran baik, sloof, kolom, balok, ringbalk maupn plat lantai. Batu-bata adalah material yang mungkin paling lama dikenal dan hingga saat ini paling jamak dipergunakan sebagai bahan pengisi dinding. Sebelum ditemukannya sistem struktur rangka, yang mengandalkan kekuatan balok dan kolom sebagai penopang kekuatan struktur, batu-bata dipergunakan sebagai bahan pembuat struktur dinding pendukung (tanpa kolom dan balok). Karena kekuatan sistem struktur dinding pendukung bertumpu pada penampang dinding, untuk mendapatkan lebar dinding yang cukup, maka batu bata disusun secara melintang dengan panjang batu bata pada lebar dinding. Itulah yang disebut dengan dinding satu bata. Sedangkan teknik penyusunan batu bata yang kita kenal saat ini disebut dengan dinding setengah bata. Hal tersebut dimungkinkan karena batu bata pada saat ini
65
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
hanya sebagai material pengisi dinding kedua sisinya. Plester dan aci juga berfungsi untuk menahan rembesan air dari luar. Dinding batu bata mempunyai kelebihan sebagai berikut : Memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap kekakuan struktur
Merupakan insulasi yang baik terhadap panas dan suara.
Mudah dalam pengaplikasian berbagai macam finishing, seperti cat dan wallpaper
Mudah dalam penempelan furniture dan aksesoris. Dinding batu bata juga mempunyai kekurangan :
Bahan bata yang mempunyai ukuran tidak presisi
Waktu pengerjaan yang lama
Stok material di pasaran tergantung musim, karena sebagian besar masih diproduksi secara tradisional.
Kekuatan dinding batu bata tergantung pada beberapa aspek :
Kekuatan batu bata sebagai material penyusun. Kita mengenal berbagai jenis batu bata di pasaran. Mulai dari yang berukuran
kecil hingga besar, mulai dari yang mempunyai permukaan yang halus hingga kasar. Pilihlah batu bata yang cukup kuat (tidak mudah patah) dan mempunyai tingkat kekasaran permukaan yang sedang.
Permukaan yang terlalu halus akan mempengaruhi
daya rekat antara batu-bata dan adukan. Di pasaran memang tersedia batu bata dengan permukaan yang sangat halus yang diperuntukkan bagi dinding batu-bata ekspose.
Teknik penyusunan bata. Susunlah bata secara selang‐seling untuk mendapatkan kekuatan yang optimal. sebaiknya jangan
gunakan batu-bata yang telah patah, kecuali patahan setengah yang memang diperlukan untuk bagian tepi. Dalam sekali pemasangan, batu bata maksimal bisa dipasang hingga ketinggian 1m. 66
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Setelah itu pemasangan harus dilakukan di bagian dinding
yang lain untuk memberikan kesempatan bagi pasangan untuk mengering.
Gunakan jidar/blebes (acuan) dengan bahan aluminium untuk mendapatkan pemasangan bata yang lebih presisi. Pemakaian
jidar/blebes dengan kayu sebaiknya dihindari karena tidak terjamin kelurusannya. Teknik pemasangan bata sangat mempengaruhi tebal tipisnya plesteran. apabila pemasangan bata presisi, maka plesteran akan bisa lebih tipis, yang berarti lebih menghemat bahan, juga sebaliknya. Jidar/blebes harus di lot dengan timbangan/bandul karena menjadi acuan secara vertikal. Untuk mendapatkan acuan horizontal dipergunakan benang yang diikatkan di antara 2 jidar/blebes vertikal. Acuan benang biasanya diperoleh dengan selang yang berisi air untuk memperoleh posisi vertikal yang sama dengan hukum fisika bejana berhubungan. Jangan lupa, bekalilah tukang dengan water pas untuk mengukur kedataran batu-bata yang dipasang. Memang pasangan bat- bata tidak akan kelihatan setelah dinding diplester dan diaci, tetapi pemasangan yang lebih baik tentu akan bisa memberikan kekuatan dinding yang lebih baik. Jidar/blebes ini berguna untuk menjaga pasangan bata tetap vertikal dan tidak doyong kedepan atau ke belakang, sedangkan waterpas dan selang air berfungsi agar pasangan bata horizontal dan tidak miring. Tukang yang baik meggunakan jidar dan waterpass, sedangkan yang buruk tidak mau menggunakan keduanya dan hanya bergantung pada selangan air saja.
Pergunakanlah material dengan bijak dan hemat, jika ada adonan penyambung bata yang jatuh, diambil dikumpulkan untuk digunakan kembali. Gunakan patahan bata untuk
67
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
sambungan las lasan tembok. Jangan pernah membiarkan tukang memotong bata yang baru untuk las lasan tetapi suruhlah laden/tenaga mengambil bata yang patah untuk las lasan. Pastikan lokasi bersih sehingga keesokan harinya nyaman untuk bekerja kembali.
Kekuatan material pasangan. Material untuk pasangan bata menggunakan campuran semen dan pasir yang telah diayak.
Gunakan campuran semen : pasir sebesar 1:3 untuk trasraam dan campuran 1:4 atau 1:5 untuk dinding biasa. Dinding trasraam terdapat di kamar mandi, dan bagian bawah dari seluruh dinding dengan jarak 50cm dari sloof. Karena memiliki semen lebih banyak, campuran trasraam ini lebih kedap air dari pada adukan pasangan dinding biasa. Fungsinya untuk mencegah rembesan air dari dalam tanah masuk ke dalam dinding. Gunakan semen yang berkualitas baik serta pasir yang bersih. Ada cara mudah untuk mengetahui kualitas pasir. Celupkan saja segenggam pasir ke dalam air. Semakin keruh air yang diperoleh, berarti kualitas pasir semakin jelek karena bercampur lumpur dan tanah.
Plesteran. Pasangan bata dilapisi dengan plesteran setebal 2‐ 3cm. Bahan plesteran sama seperti pasangan, yaitu capuran semen dan pasir ayak. Untuk plesteran bisa mempergunakan campuran dengan semen yang lebih sedikit dari pada pasangan, yaitu dengan perbandingan 1:5 atau 1:6 antara semen dengan pasir. Seperti halnya pasangan, kualitas semen dan pasir akan sangat mempengaruhi kualitas plesteran yang dihasilkan. Jangan lupa untuk membasahi dinding bata yang akan diplester.
68
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4.4.9 PEMASANGAN KERAMIK Tampak seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 23.2 Tampak Pemasangan Lantai Keramik Ukuran 60 X 60 Dilapangan
Pemasangan keramik 60 x 60 cm dilakukan setelah pengerjaan dinding bata dan pelesteran selasai. Pemasangan keramik memiliki beberapa teknik pengaplikasian di lapangan Sebagai berikut :
Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan lebih mudah menempel pada saat pemasangan.
69
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Perhatikan kualitas keramik. Keramik kualitas rendah akan susah memasang secara presisi. Untuk itu, nat keramik harus dipasang longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0.2–0.5 mm sehingga tidak saling bertubrukan.
Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampur air sedikit ke bawah keramik. Hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket.
Bersihkan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik.
Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.
Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramik saat itu juga. Biarkan selama dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang mengendap akan keluar melalui nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap.
Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2–3 hari. Keramik akan ambles jika diberi beban karena adukan di bawahnya masih belum kuat untuk dibebani.
70
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 3 m× 3 m biasanya terdapat 3–5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.
4.4.10 INSTALASI LISTRIK Tampak seperti pada gambar dibawah ini.
71
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Gambar 24.1 Tampak Pemasangan Instalasi Listrik Dilapangan
Instalasi listrik dilakukan sebelum pemasangan plafon atau langit-langit pada bangunan. Instalasi listrik merupakan
suatu
rangkaian
dari
peralatan
listrik yang saling berhubungan antar satu dengan yang lain, dan berada dalam satu lingkup system ketenaga listrikan.Instalasi listrik yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi manusia dan akrab dengan lingkungan sekitarnya. Mengingat bahwa listrik dapat pula membahayakan manusia dan dapat menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan, maka selalu diupayakan agar tenaga listrik yang didistribusikan dapat dilaksanakan secara:a aman bagi manusia, dan peralatan handal dalam arti mampu menyalurkan energy listrik dengan baik bagi konsumen. Standarisasi Salah satu upaya untuk mendapatkan suatu sistem yang tepat yaitu dengan ditentukannya suatu standarisasi yang bertujuan untuk mencapai keseragaman dengan
maksud
mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan. Dengan tercapainya standarisasi, maka peralatan-peralatan listrik dapat dipergunakan dengan baik dan lebih efisien. Organisasi internasional yang bergerak dibidang standarisasi ini adalah, 72
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
International Electrotechnical Commission (IEC) untuk bidang tekniklistrik.. International Organization For Standarisation (ISO)
untuk
bidang-bidang
lainnya. Macam-Macam Instalasi Dalam sistim kelistrikan dikenal dua macam sistim instalasi antara lain :
Instalasi
Dalam, instalasi
dalam
adalah
instalasi
yang
digunakan untuk pelayanan tenaga listrik yang terpasang di dalam gedung–gedung seperti perumahan yang mendapatkan suplai tenaga listrik dari instalasi jaringan luar.
Instalasi Luar, instalsi luar yaitu instalasi listrik yang dipasang diluar bangunan seperti penyalur tenaga listrik dari jaringan distribusi ke konsumen. Instalasi luar ada dua macam yaitu jaringan tegangan menengah (JTM) dan jaringan tegangan rendah (JTR)
73
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4.4.11
PEMASANGAN PLAFON
Tampak seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 24.2 Tampak Pemasangan Plafon Dilapangan
Untuk cara pemasangan Plafon Gypsum adalah sebagai berikut, Pertama kita harus memasang rangkanya dahulu sebelum dipasang Gypsum dan kita harus menyiapkan alat-alat dan materialnya:
Martil.
Meteran.
Gunting hollow.
Tang.
74
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Gergaji besi.
Cutter.
Hollow 2x4.
Hollow 4x4.
Kawat untuk gantungan rangka.
Paku beton.
Skrup gypsum.
Papan gypsum.
Bor listrik.
Gun ramset / Alat tembak paku.
Dan ruangan yang akan kita pasang Plafon.
Setelah semua siap, kita harus mengukur ruangan dengan selang timbang, setelah itu pasang wallangel sekeliling ruang dengan cara memaku didinding dengan paku beton. Setelah itu pasang hollow 2x4 sepanjang wallangel per 60cm.Setelah hollow 2x4 terpasang semua,kita pasang cross hollow 4x4 per 100 cm diatas hollow 2x4 tadi, setelah itu semua terpasang berarti hampir selesai memasang rangka, kita tinggal memasang gantungan kawat, kaitkan kawat ke Baja ringan atau dinabolt ke dak beton,gantungkan ke cross hollow 4x4 per 100110 cm. Setelah itu gantungan kawat sampai flat sesuai ruangan. Pekerjaan selanjutnya adalah memasang Papan Gypsum.Itu mudah,kita tinggal memasang ke rangka hollow yang sudah siap tadi.
75
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
4.5 Aksesoris Yang Digunakan Pada Bangunan Tampak seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 25.1 Tampak Ornamen Atau Ukiran Pada Gambar Perencanaan
Ornamen merupakan salah satu seni hias yang paling dekat dengan kriya apalagi jika dikaitkan dengan berbagai hasil produknya, oleh karena itu untuk membuat dan mengembangkan atau merintis suatu keahlian pada bidang kriya peranan ornamen menjadi sangat penting. Disamping itu dalam hal hiasmenghias, merupakan salah satu tradisi di Indonesia yang tidak kalah pentingnya dan tidak dapat dipisahkan dengan cabang-cabang seni rupa lainnya. Peranan ornamen sangat besar, hal ini dapat dilihat dalam penerapannya pada berbagai hal meliputi: bidang arsitektur, alat-alat upacara, alat angkutan, benda souvenir, perabot rumah tangga, pakaian dan sebagainya, untuk memenuhi berbagai aspek kehidupan baik jasmaniah maupun rohhani. Ornamen berasal dari kata “ORNARE” (bahasa Latin) yang berarti menghias. Ornamen juga berarti “dekorasi” atau hiasan, sehingga ornamen sering disebut sebagai disain dekoratif atau desain ragam hias. Dalam Ensiklopedia Indonesia ornamen adalah setiap hiasan bergaya geometrik atau bergaya lain, ornamen dibuat pada suatu bentuk dasar dari suatu 76
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2016/2017
hasil kerajinan tangan (perabotan, pakaian dan sebagainya) termasuk arsitektur. Dari pengertian tersebut jelas menempatkan ornamen sebagai karya seni yang dibuat untuk diabdikan atau mendukung maksud tertentu dari suatu produk, tepatnya untuk menambah nilai estetis dari suatu benda/produk yang akhirnya pula akan menambah nilai finansial dari benda atau produk tersebut. Desain ornamen islami adalah sebuah solusi yang tepat dalam menghias/mendekorasi sebuah bangunan dengan nuansa islami. Pada umumnya ornamen islami sangatlah beragam, mulai dari bentuk stilir tumbuhan hingga bentuk geometris yang simetris. Satu ciri ornamen dekoratif islami adalah tidak menyertakan obyek mahluk hidup selain tumbuhan. Zellij adalah salah satu ornamen etnik yang bernuansa islami. Ornamen Zellij berasal dari negara maroko, dan sering di adopsi untuk menghias bangunan yang berkonsep, berhubungan atau bernuansa islami. Hiasan ornamen yang bernuansa islami ini sangat sering kita jumpai pada beberapa masjid di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Bahan dasar dari ornamen tersebut yaitu GRC (Glassfibre Reinforced Cement) adalah material yang terbuat dari campuran semen dan pasir (agregat halus) yang diperkuat dengan glassfibre alkali resistant. Secara umum GRC ada 2 macam yaitu GRC panel produksi pabrikan dan GRC cetak. GRC panel produksi pabrikan berupa lembaran dengan ukuran 1.20 x 2.40 m². Sedangkan GRC cetak bisa dibentuk sesuai desain yang ada misalnya profilan-profilan, ornamen dekorasi, dll. Ornamen tersebut dipesan langsung dari kota samarinda yang berukuran 60 cm x 60 cm dipesan sebelum pembangunan kantor baznas dilaksanakan dan merupakan bagian dari perencanaan pembangunan.
77
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4.5.1
Frame Gotik
Tampak seperti pada gambat dibawah ini.
Gambar 25.2 Tampak Frame Atau Bingkai Gotik Pada gambar Perencanaan
Dapat dilihat dari pintu masuk depan dan samping menggunakan pilar dan disertai dengan frame yang berbentuk setengah lingkaran dan puncaknya lancip menyerupai mata tombak, yang biasa digunakan pada bangunan masjid berfungsi menghubungkan antara pilar-pilar satu dan lainnya. Dari bentuk asli bangunan yang mengadopsi gaya arsitektur islami ditengah-tengah frame biasanya menggunakan ornamen kaligrafi, tetepi pada bangunan diatas mengalami modifikasi menggunakan kaca, hal seperti ini sangat dimaklumi karena perkembangan zaman mempengaruhi gaya bangunan dan disesuaikan dengan permintaan konsumen / pengguna. Frame gotik berbahan dasar beton yang memiliki tulangan melengkng membentuk setengah lingkaran dan pengerjaannya dilakukan oleh tukang setempat,serta diberi hiasan kaca berwarna biru di bagian dalam lengkungan frame yang bertujuan memperindah tampilan. 4.5.2 Pewarnaan pada bangunan 78
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Tampak seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 26.1 Tampak Pewarnaan Pada gambar Perencanaan
Warna
WARNA HIJAU hijau
memiliki
arti
:
Simbol
Alam,
Kesejukan,
keberuntungan, dan kesehatan. Warna Hijau melambangkan alam, kehidupan, dan simbol kesuburan. Selain itu warna hijau juga dapat diartikan dengan adanya suatu keinginan, ketabahan dalam menghadapi masalah, kepribadian keras, berkuasa. Warna ini mempunyai sifat : menyegarkan, membangkitkan energi, memberi efek menenangkan, menyejukkan, menyeimbangkan emosi, meningkatkan rasa bangga, rasa bahagia, dan perasaan percaya diri. Nuansa hijau dapat meredam stres, memberi rasa aman dan perlindungan. Warna
WARNA PUTIH putih
dikategorikan
sebagai
warna
netral.
Putih
melambangkan kemurnian, kedamaian dan kepolosan. Warna putih mampu menunjukkan rasa permohonan maaf, spiritualitas, kesederhanaan, 79
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
kesempurnaan dan keamanan. Warna putih juga memberikan aura kebebasan serta keterbukaan. Pada dunia kesehatan, warna putih di rumah sakit digunakan untuk memberikan kesan steril. Namun, dilain sisi pengunaan warna putih juga dapat memberikan rasa sakit kepala dan kelelahan mata akibat pantulan cahaya yang mengenainya. Untuk bangunan rumah, menggunakan warna putih adalah pilihan tepat untuk membangun rumah yang minimalis. Warna putih pada suatu objek dapat memberi efek ketentraman dan kenyamanan. Namun warna putih yang berlebihan dapat menimbulkan perasaan dingin, steril, kaku, dan terisolir. 4.6 Unsur-Unsur Pelaksanaan Pembangunan Secara
garis
besar
unsur-unsur
yang
terlibat
dalam
pelaksana
pembangunan proyek meliputi pemberi tugas (Owner), kontraktor pelaksana dan perencana. Ketiga unsur pengelola proyek tersebut mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai kedudukan dan fungsinya. Adapun fungsi masing-masing ketiga unsur tersebut. 4.6.1 PEMBERI TUGAS (OWNER) Pemberi tugas (pemilik proyek) adalah seseorang atau badan hukum atau instansi yang memiliki proyek dan menyediakan dana untuk merealisasikannya. Pemilik proyek mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
Mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai sasaran baik segi kualitas fisik proyek maupun batas waktu yang telah ditetapkan.
Mengadakan kontrak dengan kontraktor yang memuat tugas dan kewajiban sesuai prosedur.
Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek tersebut.
Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.
80
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Menandatangani surat perjanjian pemborongan dan surat perintah kerja.
Menetapkan pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan
Mengeluarkan semua instruksi dan menyerahkan semua dokumen pembayaran kepada kontraktor.
Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek atau kontraktor. 4.6.2
PERENCANA.
Perencana adalah badan yang menyusun program kerja, rencana kegiatan dan pelaporan serta ketatalaksanaan sesuai ketentuan yang berlaku. Perencana mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut.
Membuat perencanaan lengkap meliputi gambar bestek, Rencana Kerja dan Syarat (RKS), perhitungan struktur, serta perencanaan anggaran biaya.
Menyiapkan dokumen untuk proses lelang.
Membantu dalam pelelangan proyek seperti memberikan penjelasan dalam rapat pemberian pekerjaan,membuat berita acara penjelasan
Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas (owner) tentang pelaksanaan proyek.
Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang halhal yang kurang jelas dari gambar bestek dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).
Membuat gambar revisi jika ada perubahan .
Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.
Mempelajari
petunjuk–petunjuk
teknis,
Peraturan
Perundang-
undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
Mengadakan koordinasi dengan Sub Dinas lain dan instansi terkait sesuai dengan bidangnya.
Menyusun rencana strategis dinas. 81
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Melaksanakan
pembinaan,
pengawasan
dan
pengendalian
dibidangnya. 4.6.3
KONTRAKTOR
Kontraktor adalah pihak yang diserahi tugas untuk melaksanakan pembangunan proyek oleh owner melalui prosedur pelelangan. Pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan kontrak (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat serta GambarGambar Kerja) dengan biaya yang telah disepakati. Kontraktor mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.
Membuat
gambar
kerja
(shop
drawing)
sebelum
memulai
pelaksanaan pekerjaan.
Membuat dokumen tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan dan diserahkan kepada owner.
Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan proyek.
Mengasuransikan pekerjaan dan kecelakaan kerja bagi tenaga kerja.
Melakukan perbaikan atas kerusakan atau kekurangan pekerjaan akibat kelalaian selama pelaksanaan dengan menanggung seluruh biayanya.
Menyerahkan hasil pekerjaan setelah pekerjaan proyek selesai. 4.6.4
PENGAWAS LAPANGAN
Tugas dan tanggung jawab Pengawas Lapangan antara lain.
Memberi petunjuk dan mengarahkan kontraktor sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Meninjau dan menguji semua data perhitungan teknis dan desain.
Meneliti dan menguji kebenaran serta kelengkapan dokumen kontrak dan melaksanakannya.
82
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Menguji program mobilisasi kontraktor seperti kedatangan alat, ketepatan waktu dan lain-lain. Menguji progres schedule dan finansial budgeting beserta realisasinya.
Mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Mengadakan
pengawasan
kualitas
dan
kuantitas
pekerjaan
dilapangan.
Melaksanakan dan menyajikan pengumpulan data, pencatatan, pembukuan, pelaporan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan.
Memeriksa kebenaran tagihan-tagihan dari kontraktor.
Mengurus perijinan yang diperlukan untuk kelancaran pekerjaan dilapangan.
83
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A KESIMPULAN Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan dan berlangsung mulai hari Kamis tanggal 21 Juli 2016 sampai dengan hari Min ggu 4 September 2016, saya menyimpulkan beberapa hal yang dapat diambil baik dari pihak perusahaan selaku tempat saya melaksanakan kegiatan PKL maupun dari pihak Program Studi Arsitektur Politeknik Negeri Samarinda. Adapun kesimpulan tersebut sebagai berikut : a
Kesimpulan PKL
Kegiatan PKL yang telah dilaksanakan ini mampu memupuk
dan
menanamkan
suatu
hal
yang berguna serta baik untuk masa depan saat terjun Karena
ke
dunia
kerja.
dalam
pelaksanaan
selama
PKL
dilatih
telah untuk
berkomunikasi
serta
mengeluarkan
pendapat
yang
ada
dan
sesuai.
Disiplin yang tinggi dan tanggung jawab terhadap tugas dan pekerjaan untuk melatih
skill dan
pengalaman kerja secara
84
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
nyata yang belum pernah
didapat semasa kuliah. Sebagai tenaga kerja yang bergerak
dalam
bidang
arsitektur, maka dapat serta mengetahui hal-hal yang diinginkan
owner,
melaksanakannya
profesional. Hasil dari yang
dan
dengan
perencanaan
telah
dikerjakan
dalam bentuk gambar dan animasi,
haruslah
dimengerti oleh orang lain
yang membacanya. Dalam dunia kerja, tidak hanya dengan satu skill. Apabila skill yang
memiliki banyak
memudahkan
akan dalam
pekerjaan dan jauh lebih baik serta dapat diandalkan dalam
melakukan
pekerjaan. Situasi dan kondisi akan mempengaruhi dalam masa pengerjaan baik dari cuaca, sumber
energi
listrik
maupun yang lainnya. Gunakanlah software atau aplikasi
yang
mudah 85
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
dipahami dan dimengerti sehingga
dalam
penggunaanya
akan
membantu pengerjaan yang lebih hemat waktu dan
tenaga. Pekerjaan sebagai drafter atau perencana, memiliki jam
kerja
menentu.
yang Di
tidak
saat
ada
gambar yang dibutuhkan maka pada saat itu gambar
harus selesai. Seorang bergantung pada alat teknologi pendukung dalam pekerjaannya yaitu
laptop atau komputer. Kerja sama tim merupakan salah
satu hal
yang diperlukan dunia
kerja
yang
utama dalam akan
berpengaruh pada hasil dan b
kualitas pekerjaan. Kesimpulan Pekerjaan Perencanaan dan pelaksanaan
di tempat PKL Dalam perecanaan dan pelaksanaan pembangunan Kantor Baznas, sangat tidak mudah karena banyak kendala-kendala
yang
ditemui
selama
masa perencanaan dan pelaksanaan seperti, gambar kerja
yang tidak sesuai dengan pengerjaan di
86
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
lapangan, kondisi cuaca serta daya listrik yang
kurang memadai. Salah satunya masalah adalah banyaknya refisi dan kurangnya gambar kerja yang membuat kendala dalam pelaksanaan pembangunan.
B SARAN Dalam kesempatan pada akhir penulisan laporan PKL ini, saya ingin menyampaikan beberapa saran yang mungkin dapat membuka pikiran dan meme ri semangat dalam mencari ilmu pengetahun sebagai tambahan baik pihak perusahaan, pihak kampus, para pembaca dan adik tingkat, serta bagi saya sendir i sebagai penulis.
Adapun saran yang dimaksud adalah sebagai berikut. a
Saran Kegiatan
Sebelum PKL, sebaiknya meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang kita miliki serta kuasailah software dasar yang biasa ditemukan ditempat kerja. Seperti microsoft office, Word, excel, power poin dan yang lainya. Serta program yang harus kita kuasai sebagai arsitek seperti
Autocad,
sketch up, Lumion, 3DS Max dan lainnya. Kemudian selalu update tentang versi terbaru yang digunakan.
Sebelum mendesain, sebaiknya mencari referensi terlebih dahulu sesuai dengan apa yang dibutuhkan
dalam pekerjaan untuk pedoman dalam kerja. Mencatat segala bentuk hal informasi yang anda temui dilingkungan PKL sebagai data penyusun dan
lampiran Laporan. Mengambil hal-hal positif dalam masa bekerja dan selalu berusaha semaksimal waktu sebaik mungkin serta mensyukuri apa yang ada. 87
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Selalu hargai waktu sehingga tidak dapat masalah
dikemudian hari. b Saran Pekerjaan Perencanaan Dalam perancanaan sebaiknya mengikuti acuan dan standar
arsitektur
sehingga
tercipta
suatu
perencanaan yang nyaman. Memiliki suatu ciri khas khusus dalam perencanaan
sehingga dapat menciptakan icon khusus. Dalam perencanaan selalu menngutamakan kenyamanan, keaman dan kesahatan dalam banguna.
88
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
View more...
Comments