Laporan AUDIT Gedung 3 Kampus A UISI

April 21, 2019 | Author: LidyaSary | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

audit energi berdasarkan faktor pencahayaan, cooling load , dan penggunaan listrik...

Description

1 2 3

MANAJEMEN ENERGI BANGUNAN

AUDIT ENERGI PADA GEDUNG 3 KAMPUS A

UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN INDONESIA

4

5

6

7

8

Souluhung Achmad T

(2011510049) (2011510049)

Farid Irshadi P.P.

(2011510011) (2011510011)

M. Ikhwan F.P.

(2011510034)

Fahmi Nuari B.P.

(2011510020) (2011510020)

M. Izzuddin K.

(2011510071)

Sigit Hadi T.

(2011510060) (2011510060)

Faricha Indina

(2011510084) (2011510084)

Zahra Dhiya N.

(2011510090) (2011510090)

Ahmad Farruq A.A.

(2011510104)

Chatrine Lukys Z.N.

(2011510100)

Lidya Sari K.

(2011510107) (2011510107)

Program Studi Manajemen Rekayasa Fakultas Teknologi Industri Dan Agroindustri Universitas Internasional Semen Indoneia Gresik

9

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang saat ini menjadi perhatian. Hampir semua perusahaan dan instansi berlomba-lomba untuk melakukan upaya  penghematan penggunaan energi listrik karena, semakin s emakin lama bahan bakar minyak untuk  proses menghasilkan energi listrik mulai menipis. Beberapa gedung yang memerlukan  banyak energi terutama listrik adalah gedung-gedung bertingkat, perkantoran dan juga rumah sakit. Pada gedung-gedung tersebut hampir 50% energi listrik digunakan untuk sistem tata udara (STU). Pengkondisian udara adalah perlakuan terhadap udara untuk mengatur temperatur, kelembapan, kebersihan dan pendistribusiannya secara serentak yang berfungsi untuk mencapai kondisi nyaman yang diperlukan oleh orang yang berada di dalam suatu ruangan (Harahap dkk, 2014). Penggunaan energi ini sangat banyak digunakan dalam suatu bangunan terutama terdapat pada suatu gedung. Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) merupakan lembaga pendidikan tinggi yang ada di kota Gresik yang juga banyak mengkonsumsi energi, salah satunya pada bangunan Gedung 3 UISI. Gedung tersebut mengkonsumsi banyak energi karena dimanfaatkan sebagai tempat aktivitas belajar dan mengajar.

Konsumsi energi energi di Gedung Gedung 3 UISI

memiliki konsumsi energi yang berbeda-beda berdasarkan aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Selain memiliki konsumsi yang berbeda-beda, setiap gedung juga memiliki standar masing-masing sehingga diperlukan penghematan dalam hal penggunaan listrik. Audit energi adalah kegiatan untuk mengidentifikasi dimana dan berapa energi yang digunakan serta langkah – langkah langkah apa yang dapat dilakukan dalam rangka konservasi energi pada suatu fasilitas pengguna energi (Barrus dkk, 2015). Audit tersebut meliputi audit pada bidang kelistrikan, penerangan, pendinginan, dan lain-lain. Dalam  proses mengaudit bidang energi pada bangunan, maka yang diproritaskan dalam hal audit yakni di bidang pendinginan dan penerangan, hal tersebut dikarenakan bidang ini mengkonsumsi energi paling besar pada bangunan. Sehingga kemungkinan adanya  pemborosan energi itu sangat besar. Oleh karena itu, diperlukan cara-cara penghematan  pada konsumsi energi di kampus dengan dengan cara melakukan audit di bidang energi.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Berapa konsumsi energi di Gedung 3 Kampus A UISI? 2. Apa yang dapat di hemat dalam bagunan kampus ini? 1.3. Tujuan

Berikut merupakan tujuan dari penelian ini adalah: 1. Mengetahui konsumsi energi yang ada di Gedung 3 2. Mengetahui Peralatan apa saja yang dapat dilakukan penghematan energi di Gedung 3 yang sesuai dengan standard kenyamanan manusia. 1.4. Manfaat

Berikut manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Menggunakan energi pada gedung 3 secara efektif dan efisien. 2. Mengurangi biaya penggunaan energi pda gedung 3. 1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini antara lain audit energi dilakukan di Gedung 3 Kampus A UISI meliputi ruang kelas, lorong, dan ruang transit gedung 3.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pengertian Energi

Energi adalah suatu yang bersifat abstrak dan susah dibuktikan tapi dapat dirasakan keberadaannya. Energi adalah kemmapuan untuk melakukan kerja. Energi memiliki bermacam-macam bentuk salah satunya energi listrik. Energi listrik adalah energi yang berkaitan dengan arus electron dinyatakan dalam w/h (watt per hour). Energi listrik adalah energi yang dibutuhkan peralatan listrik untuk menggerakkan motor, lampu,  pendingin ruangan dan peralatan elektronik lainnya. Penggunaan energi yang bijaksana akan mengurangi biaya produksi suatu industry salah satu upaya penghematan energi adalah dengan melakukan audit energi. Audit energi adalah Analisa terhadap konsumsi energi dalam suatu system yang menggunakan energi seperti gedung Pendidikan, rumah sakit, rumah tangga dan bangunan lainnya. Dengan adanya audit energi dapat dibandingkan antara konsumsi energi yang nyata dengan konsumsi berdasarkan spesifikasi peralatan. Untuk melakukan analisa energi suatu  bangunan harus dilakukan proses perhitungan yang melibatkan jumlah matrial dan energi. Oleh karena itu perlu memahami satuan yang sering digunakan dalam menyatakan jumlah suatu besaran.

2.2

Audit Energi

Usaha untuk menghemat energi dalam segala bidang makin diperlukan karen semakin terbatasnya sumber energi yang tersedia dan semakin mahal biaya pemakaian energi. Usaha penghematan energi pada bangunan gedung Pendidikan dapat dilakukan  jika telah diketahui penggunaan energi tersebut dan berapa besar pemakaian energi ditiap  bangunan gedung Pendidikan tersebut. Audit energi dapat dilakukan setiap saat atau sesuai jadwal yang ditentukan. Pemantauan pemakaian energi secara teratur sebuah keharusan untuk mengetahui  besarnya energi yang digunakan. Dengan dimikian penghematan energi dapat dilakukan (Rianto, 2007). Dalam aktifitas audit energi terdapat beberapa factor yang mempengaruhi  penyerapan energi dalam bangunan sehingga akan menimbulkan angka maksimal  pemakaian energi. Adapun factor konsumsi energi.

 –   factor yang dapat mempengaruhi perhitungan

2.2.

Suhu Lingkungan

Suhu lingkungan adalah suhu luar ruangan yang dapat mempengaruhi kondisi fisik manusia. Penyerapan energi luar ruangan yang terserap oleh tubuh dapat di pengaruhi oleh beberapa factor yaitu dari factor radiasi dan konveksi. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan temperatur luar jika perubahannya tidak melebihi 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin terhadap temperatur normal yaitu ± 24 oC (Fauziah, 2009). Tubuh

manusia

memilki

kemampuan

untuk

menyesuaikan

diri

dengan

lingkungannya, Kemampuan tersebut adalah melakukan proses konveksi, radiasi, dan  penguapan jika mengalami kekurangan atau kelebihan yang membebaninya. Temperatur udara yang lebih rendah dari 37 oC berarti temperatur udara dibawah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri, maka tubuh manusia akan mengalami kedinginan. Hilangnya  panas tubuh sebagian besar diakibatkan oleh konveksi dan radiasi, sebagian kecil juga disebabkan oleh penguapan. Temperatur yang terlalu dingin akan mengakibatkan gairah kerja menurun, sedangkan temperatur udara yang terlalu panas akan mengakibatkan timbulnya kelelahan tubuh dan cenderung dapat mengurangi kosentrasi pada saat bekerja. Sehingga dapat menurunkan produktivitas kerja. Negara dengan empat musim, memiliki rekomendasi untuk comfort zone yaitu : 

Musim dingin : suhu ideal berkisar antara 19-23 oC dengan kecepatan udara antara 0,1-0,2 m/det



Musim panas : suhu ideal antara 22-24 oC dengan kecepatan udara antara 0,15-0,4 m/det, serta kelembaban antara 40-60%

Sedangkan negara yang hanya memiliki dua musim seperti di Indonesia memiliki rekomendasi yang berkaitan dengan suhu panas pada lingkungan kerja, yaitu memberikan  batas toleransi suhu tinggi sebesar 35-40oC, kecepatan udara 0,2 m/det, kelembaban udara antara 40-50%, serta perbedaan suhu permukaan
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF