PEMBAHASAN Voltametri merupakan salah satu teknik analisis yang didasarkan pada pengukuran arus sebagai fungsi dari potensial. Teknik voltametri yang banyak digunakan dalam pengukuran kadar logam-logam berat adalah teknik stripping voltammetry. voltammetry. Keunggulan dari teknik ini adalah memiliki sensitivitas yang sangat baik dan memiliki limit deteksi hingga ke tingkat konsentrasi part per billion (ppb). (ppb). Pada percobaan ini dilakukan analisis Fe menggunakan elektroda pasta Cu-SAE (Cuprum-Solid ( Cuprum-Solid Amalgam Electrode) Electrode ) dalam air sampel dari saluran air jalan Ganyungan Kebonsari, Surabaya. Larutan standar yang digunakan pada percobaan ini adalah K 4Fe(CN)6 dengan konsentrasi 10 -1M; 10-2M; 10-3M; 10-4M. Percobaan pertama yang dilakukan adalah pembuatan elektroda Cu-SAE ( Cuprum-Solid Amalgam Electrode) Electrode) dengan cara kawat tembaga dipotong dengan panjang ± 15 cm dan diameter ± 1,2 mm. Kemudian dikupas ujung-ujung kawat, pada bagian ujung atas 1 cm dan bagian 0,5 cm. Setelah itu, kawat diamplas, diusap menggunakan tissue yang bertujuan untuk menghilangkan sisa serbuk atau debu sebagai hasil amplasan kawat tembaga, selanjutnya dibilas menggunakan aquades sehingga warnanya menjadi merah kecoklatan kusam. Lalu dicelupkan ke dalam larutan HgNO3 selama 1 menit menghasilkan elektroda amalgam berwarna putih perak mengkilap. Tujuan pencelupan ini adalah untuk membentuk amalgam Cu-Hg. Larutan HgNO 3 akan terjadi kesetimbangan antara fasa cair dan fasa padatan. Elektroda Cu-SAE merupakan elektroda yang ramah lingkungan jika dibandingkan dengan metode tetes Hg (polarografi). Percobaan kedua yang dilakukan adalah pengujian larutan sampel dari saluran air jalan Ganyungan Kebonsari, Surabaya. Air sampel dituang ke wadah sampel pada voltameter kemudian dicelupkan ke dalamnya elektroda amalgam dan ditentukan kadar Fe dalam air sampel. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
Pada percobaan ini diperoleh kurva data voltametri standar
Dari kurva tersebut terlihat bahwa dengan elektroda Cu-SAE pada rentang potensial 0 volt hingga -1 volt, semakin besar konsentrasi K 4Fe(CN)6 maka arus yang diberikan semakin turun, namun pada konsentrasi 10 -4 ke 10 -3 arus yang diberikan menjadi turun. Hasil ini berbeda dengan teori, karena menurut teori semakin tinggi konsentrasi maka semakin besar pula voltasenya, sehingga arus yang diberikan juga semakin besar. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, salah satunya adalah kondisi larutan standar yang sudah rusak sehingga konsentrasinya juga ikut berubah. Jika konsentrasi berubah maka voltase dan arus yang diberikan juga akan berubah. Selain itu, pembentukan elektroda amalgam yang Cu-
Hg yang kurang sempurna juga akan mempengaruhi hasil arus yang diberikan. Dari grafik tersebut juga dapat diketahui bahwa reaksi yang terjadi adalah bersifat irreversible, karena grafik antara voltase dengan arus yang diberikan adalah tidak linier, atau hanya memiliki regresi (R 2) sebesar 0,8599. Sedangkan kurva data voltametri sampel adalah sebagai berikut,
Kurva Voltamogram Air Sampel 1.50E-04 1.00E-04
y = 0.0001x + 4E-05 R² = 0.4812
5.00E-05 s u r A
-1.2
-1
-0.8
-0.6
-0.4
0.00E+00 -0.2 0
Series1 Linear (Series1)
-5.00E-05 -1.00E-04
Voltase
-1.50E-04
Dari kurva tersebut maka dapat dilakukan perhitungan konsentrasi Fe dalam air sampel. Dari percobaan tersebut konsentrasi Fe dalam air sampel adalah -0,0475. Sehingga dapat diketahui bahwa di dalam air sampel tidak terdapat kandungan logam Fe. KESIMPULAN Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi logam Fe dalam air sampel saluran air jalan Ganyungan Kebonsari, Surabaya adalah -0,0475. Sehingga dapat diketahui bahwa di dalam air sampel tidak terdapat kandungan logam Fe.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.