Laporan Akhir
April 11, 2019 | Author: Ficky Arka Dewa | Category: N/A
Short Description
LAPORAN AKHIR PERENCANAAN...
Description
PEMERIN T AH K KABUPA T EN W WAY K KANAN
DINAS P PEKERJAAN U UMUM Komplek P Perkantoran P Pemda R Ramik R Ragom B Blambangan U Umpu K Kab. W Wa y K Kanan
BL AMBANGAN U UMPU
L APOR AN AK HIR
PEKERJAAN Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama
Kontrak Konsultan Perencana Perusahaan Nomor Tanggal Anggaran
: PT. MANUNGGAL RAKSA RAKSA PRATAMA : KS-027/KTR/APBDP/DPU-W KS-027/KTR/APBDP/DPU-WK/2017 K/2017 : 02 November 2017 : APBD-P 2017
SURAT PENGANTAR
Nomor
: 012/LAP.AKHIR/PT.MRP/XII/2017
Perihal
: Laporan Akhir
Bandar Lampung, 01 Desember 2017 Kepada Yth,
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Way Kanan Di – Blambangan Umpu
Dengan hormat, Bersama ini kami sampaikan Laporan Akhir Pekerjaan P er encana ncanaa an Pe P ening ni ngkat kata an J alan Ba B anji nj i t –
K asui L ama sesuai dengan Kontrak Konsultan Perencana No. No. KS-027/KTR/APBDP/DPUWK/2017, Tanggal : 02 November 2017 atas nama PT. MANUNGGAL RAKSA PRATAMA, Sebanyak 1 (satu) Asli, 4 (empat) Copy. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Konsultan Perencana PT. MANUNGGAL RAKSA PRATAMA
Ir. IM Raka Adnyana Direktur Utama
Tembusan kepada yth: 1. 2. 3. 4.
Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Way Kanan. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Way Kanan . PT. MANUNGGAL RAKSA PRATAMA. File.
DAFTAR ISI
Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Peta Lokasi Proyek BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 UMUM 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN 1.3 RUANG LINGKUP BAB 2. URAIAN KEGIATAN
2.1 UMUM 2.2 RUAS JALAN YANG DI RENCANAKAN BAB 3. SURVEY LAPANGAN
3.1 UMUM 3.2 SURVEY PENGUKURAN TOPOGRAPFI 3.3 SURVEY PENYELIDIKAN TANAH 3.4 SURVEY SUMBER MATERIAL( QUARRY SURVEY ) BAB 4. PERENCANAAN
4.1 UMUM 4.2 GEOMETRIK JALAN 4.3 ALINYEMEN HORISONTAL 4.3.1 BAGIAN LURUS 4.3.2 BAGIAN LENGKUNG ( TIKUNGAN ) 4.4 PENAMPANG MELINTANG BAB 5. PERENCANAAN TEBALKEKERASAN
5.1 UMUM 5.2 SURVEY VOLUME LALULINTAS ( TRAFFIK SURVEY )
5.3 NILAI CBR RENCANA 5.4 UMUR RENCANAN 5.5 PERHITUNGAN PERKERASAN BAB 6. KESIMPULAN
6.1 DOKUMEN TENDER ( LELANG ) 6.2 PELAPORAN 6.3 ENGINEER ESTIMATE ( EE ) 4 RANGKAP BUKU LAMPIRAN
. n a n a K y a W n e t a p u b a K –
, n a n a K y a W n e t a p u b a K
. a m a L i u s a K
u p m U n a : g n a N b A m N l a A B K . Y c e A K W 2 N 0 . E m T K A P m U o B g a A R K k i M U m a R M : U a d a s N m a A e J P a A k n J e u R l E g p g K m n E o e P P K r S t o A a t m n N a a I l K D A
– . u ) p n m a n U a n K a y g a n W a . b b m a a K l B k . i c t s e i t K t a 2 S 0 t . a m s u A K P n M m a A o d T g a a A R B r R k i t o P : m i a n a s A i S R K v r K a n e A d a p R m g u e n S L P e n A k d a G e n t l l a u G p s N m g n U o n a o r K b K N A t e r o M a s r t e n . m a a T l B K P A (
t i j n a B n a l a J n a t a k g n i n e P n a a n a c n e r e P n : a a n j a r t e a k i g e e P
. 1
. 2
. 3
–
K i . s 1 a k o L
1.1
Umum
Negara Republik Indonesia adalah sebuah negara berkembang, ciri-ciri dari pada negara berkembang adalah terlihat dari pesatnya laju pembangunan disegala bidang, yang antara lain meliputi bidang industri, pertanian, sosial, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, pertahanan dan lain-lain. Yang menjadi sasaran dengan adanya pembangunan ialah peningkatan taraf hidup sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini pemerintah Indonesia melalui pembangunan lima tahunnya yang telah menginjak pada era globalisasi, sudah mulai menampakkan hasil-hasil pembangunan yang telah dapat dinikmati rakyat banyak. Salah satu sarana vital penunjang berhasilnya pembangunan adalah sarana perhubungan yaitu jalan. Selain itu di negara berkembang jalan merupakan sarana untuk membuka daerah-daerah terisolir sehingga kehidupan penduduk dari suatu daerah terbelakang menjadi berubah mengikuti kemajuan daerah lain yang tidak terisolir. Jika kita meninjau dari pengaruh pembangunan jalan atau tujuan dari pembangunan jalan, maka untuk mencapai tujuan tersebut perlu dibuat suatu jalan yang baik dilihat dari segi keamanan dan kenyamanan berkendaraan serta penggunaan biaya pembangunan yang ekonomis. Jalan akan dikatakan ekonomis dan memadai jika jalan itu dibangun sesuai dengan lalulintas yang akan melaluinya, sesuai dengan perhitungan berdasarkan rencana beban lalulintas yang akan dipikulnya. Jadi tidaklah bijaksana bila membangun jalan dengan kekuatan yang melebihi kekuatan yang dibutuhkan. Hal ini merupakan bentuk
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
pemborosan biaya pembangunan. Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Way Kanan adalah Wakil dari Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan yang bertanggung jawab langsung melaksanakan pembinaan sarana transportasi jalan darat. Dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan sudah menyusun program yang dimaksud untuk membangun, meningkatkan dan memelihara jalan di daerah-daerah yang berpotensi sosial maupun ekonomi dengan meningkatkan sarana angkutan jalan darat pada ruas yang ada di Lingkungan Kabupaten Way Kanan tersebut, guna melancarkan serta meningkatkan intensitas hubungan lalulintas antar daerah. Untuk menunjang maksud tersebut perlu disiapkan suatu
dokumen yang
digunakan sebagai petunjuk dan acuan di dalam melaksanakan pembangunan jalan baru. Maka Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Way Kanan menunjuk Konsultan Perencana PT. MANUNGGAL RAKSA PRATAMA untuk pekerjaan Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027) tersebar di Kabupaten Way Kanan, Tahun Anggaran 2017. 1.2
Maksud dan Tujuan
Tujuan utama dari pekerjaan ini adalah untuk perencanaan
Perencanaan
Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027) berdasarkan kondisi
lapangan yang ada dan menyiapkan dokumen-dokumen yang akan digunakan sebagai
acuan
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
fisik
pembangunan
jalan.
Disamping tugas tersebut di atas, konsultan di wajibkan membuat laporan semua kegiatan di lapangan dan perencanaan di kantor. 1.3
Ruang Lingkup
Dalam rangka pembuatan desain dan penyiapan dokumen tender yang akan digunakan dalam kontrak fisik disajikan dalam lingkup pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaan ini dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut :
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
1. Penyiapan administrasi 2. Pengumpulan data-data lapangan 3. Analisa/Interprestasi data lapangan, perencanaan teknis dan penggambaran. 4. Penyiapan dokumen lelang.
Lebih lanjut akan dijelaskan lebih detail masing-masing tahapan dalam keterangan berikut :
1. Penyiapan Administrasi : a. b. c.
Mobilisasi Personil. Pengumpulan data-data penunjang yang diperlukan. Menyiapkan formulir-formulir standar yang diperlukan.
2. Pengumpulan data-data dilapangan : a. Survey Pendahuluan. b. Pengukuran Topografi. c. Penyelidikan bahan/material secara visual pada Quary sekitar Proyek. 3. Analisa/Interprestasi data lapangan, perencanaan teknis dan penggambaran. a. Menentukan kriteria desain. b. Menentukan alinyement horizontal. c. Menentukan center line pada topografi. d. Menentukan Tebal Perkerasan. e. Penggambaran Topografi
4. Penyiapan Dokumen Lelang : a. Buku Instruksi dan Petunjuk kepada Peserta Lelang. b. Spesifikasi Bina Marga. c. Gambar Rencana/Gambar Kerja.
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
2.1
Umum
Transportasi jalan darat sangat memegang peranan penting dalam meningkatkan kemajuan sektor ekonomi, politik, sosial dan budaya sesuai dengan program Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan. Dengan kemampuan dana yang ada, Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan mempunyai suatu tujuan yang mulia dalam meningkatkan sarana transportasi darat yang direalisasikan dalam bentuk peningkatan ruas-ruas jalan yang tersebar di Kabupaten Way Kanan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan suatu prioritas utama dari ruas jalan yang memiliki potensi besar, serta benar-benar dapat meningkatkan mobilisasi secara keseluruhan. Disamping meningkatkan perkembangan suatu daerah yang memeliki potensi sumber daya alam yang dapat menunjang perekonomian daerah, perlu juga diadakan pembukaan suatu wilayah. Ruas jalan yang dimaksud adalah ruas-ruas jalan yang dilihat memiliki potensi di bidang ekonomi yang nantinya hal ini dapat meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat serta dapat memberikan peluang peningkatan kepada daerah yang dilintasi. Kabupaten Way Kanan merupakan daerah yang memiliki potensi ekonomi cukup menjanjkan. Hal ini dapat dilihat dari kesuburan tanah dengan beragam tanaman produksi seperrti padi, karet, kelapa sawit, lada, singkong, jagung, dan lain-lain. Selain kesuburan tanah sebagai pendukung perekonomian juga terdapat industriindustri pengolahan hasil perkebunan yang tidak kalah hebatnya dengan Kabupaten-kabupeten lain.
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
Dengan semakin meningkatnya perekonomian daerah, hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan arus lalulintas di ruas jalan yag ditingkatkan/dibangun serta secara keseluruhan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah Kabupaten Way Kanan. 2.2
Ruas Jalan Yang Direncanakan
Pada Kegiatan ini ruas jalan yang direncanakan adalah ruas jalan Banjit – Kasui Lama di Kabupaten Way Kanan. Ruas jalan ini merupakan jalan penghubung antar Kecamatan yang cukup strategis di Kabupaten Way Kanan. Jalan ini merupakan jalan yang cukup strategis dengan existing Onderlaagh dan lapen dengan lebar bervariasi serta kondisi perkerasan jalan sedang. Dengan kondisi jalan tersebut tidaklah layak untuk melayani arus lalulintas yang semakin hari semakin mengalami peningkatan. Oleh sebab itu dengan berbagai pertimbangan yang cukup matang maka direncanakanlah
jalan tersebut
ditingkatkan sampai dengan hotmix dan lapen. Dengan peningkatan tersebut maka stabilitas jalan semakin tinggi dan diharapkan dapat melayani arus lalulintas dengan baik.
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
3.1
Umum
Konsultan Perencana telah melaksanakan tahap demi tahap pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah ditetapkan. Kegiatan-kegiatan utama yang telah dilakukan untuk menyelesaikan Pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan diuraikan sebagai berikut : 1. Tahapan pengumpulan data lapangan. 2. Tahap pengolahan data lapangan. 3. Tahap perencanaan akhir. 4. Tahap pembuatan dokumen hasil perencanaan. 5. Tahap pembuatan laporan akhir ( final report ). ( Secara detail tahap-tahap pekerjaan akan dijelaskan lebih lanjut ) Pada survey lapangan telah dilakukan pengumpulan data-data lapangan sebanyak
mungkin
yang
kemungkinan
akan
menunjang
dalam
tahapan
berikutnya. Jenis survey yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sepenuhnya telah dapat dilaksanakan hal ini mengingat pentingnya data tersebut sebagai acuan dalam membuat
perencanaan.
Hasil perencanaan sangat bergantung
pada hasil survey yang dilaksanakan di lapangan. Selain data survey yang berupa angka, kondisi lingkungan sekitar dan aspek sosial kemasyarakatan sangat menunjang dalam pembuatan perencanaan.
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
Survey lapangan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Survey pengukuran topographi. 2. Survey penyelidikan tanah. 3. Survey sumber material.
3.2
Survey Pengukuran Topographi
Pengukuran topographi ini bertujuan untuk mengumpulkan data topographi route jalan dengan menggunakan pesawat ukur, mengetahui elevasi pada titik-titik tertentu sesuai dengan kondisi jalan yang ada. Hasil dari pengukuran ini akan dipergunakan
sebagai
acuan
dasar
dalam
menentukan
perencanaan.
Pelaksanaan pengukuran meliputi : 1.
Titik-titik kontrol vertikal dan horizontal dengan interval setiap 50 meter pada perkiraan As route jalan yang akan direncanakan dan pada titik-titik tertentu yang sudah dapat mewakili titik kontrol vertikal dibuat setiap 100 meter.
2.
Pengukuran daerah pengawasan jalan (damija/row) yang ditentukan dari As jalan ke samping kiri kanan jalan.
3.
Crossection, yang dibuat setiap interval 100 meter dan interval 50 meter pada titik-titik tertentu , lebar crossection minimal 10 meter kekanan dan kekiri as jalan.
4.
Gambar peta topographi telah dibuat sesuai dengan standar yang ada dengan lain-lain kontur setiap perbedaan elevasi 1 meter.
3.3
Survey Penyelidikan Tanah
Penyelidikan tanah dalam kegiatan ini, yang dilaksanakan hanya penyelidikan tanah di lapangan, dilakukan di daerah rencana jalan pada setiap interval jarak 200 meter. Hal tersebut dilakuan dengan cara scala penetration test ( Dynamic Cone Penetrometer ) DCP. Untuk mengetahui kondisi tanah dasar dari ruas jalan
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
yang
akan
direncakanakan
dilakukan
penyelidikan
tanah
pada
sebelah
kiri/kanan perkerasan jalan yang ada. 3.4
Survey Sumber Material (Quarry Survey )
Material
merupakan
bagian
penting
dalam
kegiatan
perkerasan
dalam
pelaksanaan konstruksi pada ruas jalan yang akan direncanakan. Tujuan utama dari survey sumber material adalah untuk mengetahui informasi lokasi sumber material dan kemungkinan penggunaan material yang dapat digunakan sebagai bahan perkerasan pada waktu pelaksanaan konstruksi pada ruas jalan yang dikerjakan. Informasi yang diperoleh dari survey ini adalah : -
Lokasi sumber material.
-
Jenis material untuk bahan perkerasan.
-
Jarak lokasi sumber material ke route jalan.
-
Harga material di lokasi sumber material.
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
4.1
Umum
Jalan merupakan sarana perhubungan yang penting bagi kehidupan manusia di dunia ini. Baik buruknya jalan akan mempengaruhi proses mobilisasi kehidupan masyarakat dalam melaksanakan segala aktivitas. Semakin tinggi arus lalulintas maka semakin tinggi pula mutu dari jalan yang direncanakan. Salah satu kondisi jalan yang mendukung baik buruknya pelayanan terhadap penggunaan jalan adalah kondisi geometrik jalan. Geometrik merupakan dimensi yang nyata pada suatu jalan, dimana melalui geometrik ini dusahakan terciptanya hubungan baik antara waktu dan ruang terkait dengan kendaraan sebagai pemakai jalan. Diharapkan kondisi geometrik jalan dapat menghasilkan efisiensi, keamanan serta kenyamanan yang paling optimal dalam batas-batas pertimbangan ekonomi. Secara umum, bagian-bagian yang berhubungan dengan kondisi geometrik jalan seperti
lebar,
tikungan,
kelandaian
serta
jarak
pandangan.
Jadi
dalam
perencanaan geometrik yang lebih berperan adalah kondisi topographi jalan, sedangkan perencanaan konstruksi jalan lebih bergantung dengan beban dari lalulintas. Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi dan harus diperhatikan dalam proses perencanaan geometrik antara lain, keadaan fisik serta topographi daerah, data lalulintas dan data kendaraan yang bersangkutan, kapasitas, keamanan, analisa untung rugi dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi perencanaan geometrik ini, seperti kondisi daerah sekitar. Bagian-bagian yang sangat penting untuk
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
diketahui terutama lebar jalur dan lebar bahu jalan karena sangat erat sekali hubungannya dengan kapasitas jalan itu sendiri. Dalam perencanaan jalan, bentuk geometrik harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga jalan yang direncanakan akan dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pengguna jalan sesuai dengan fungsinya. Standar geometrik desain mencakup standar yang diperlukan untuk setiap kelas jalan yang disusun dengan memperhatikan faktor utama teknik lalulintas, sehubungan hal tersebut pemerintah telah menetapkan peraturan perencanaan geometrik jalan raya yang ditetapkan dalam buku “PERATURAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA NO.13/1970” yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum. 4.2
Geometrik Jalan
Perencanaan/Design Geometrik pada jalan yang direncanakan berpedoman pada : 1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan oleh pemberi pekerjaan dalam hal ini Kegiatan Perencanaan Teknis Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga, Kabupaten Way Kanan. 2. Buku Peraturan Geometrik Jalan Raya No.13/1970 3. Petunjuk-petunjuk teknis dari pemberi tugas Kabupaten Way Kanan. 4. Buku-buku lain sebagai bahan perbandingan. 5. Peninjauan langsung ke lapangan. 6. Wawancara/interview Didalam perencanaan teknik jalan, selain faktor teknis yang paling berperan secara mendasar seperti keamanan, kenyamanan dan keawetan perlu juga dipertimbangkan faktor ekonomi, kondisi lingkungan, dan keindahan bentuk jalan.
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
4.3
Alinyemen Horisontal
Alinyemen horisontal atau trase merupakan proyeksi dari sumbu tegak lurus jalan pada bidang datar, yang harus ditetapkan sebaik-baiknya kecuali untuk memenuhi syarat-syarat dasar teknis lalulintas sebagaimana tercantum dalam daftar I, juga harus mempertimbangkan penyediaan drainase yang cukup baik dan memperkecil pekerjaan tanah yang diperlukan. Pada perencanaan alinyemen horisontal, umumnya akan ditemukan dua jenis bagian jalan, yaitu : bagian lurus dan bagian lengkung atau secara umum disebut tikungan. 4.3.1 Bagian Lurus
Panjang maksimum bagian lurus harus dapat ditempuh dalam waktu ≤ 2.5 menit, sesuai dengan kecepatan rencana (V R), dengan pertimbangan keselamatan pengemudi akibat dari kelelahan. 4.3.2 Bagian Lengkung (tikungan)
Kendaraan pada saat melalui tikungan dengan kecepatan (V) akan menerima gaya sentrifugal yang menyebabkan kendaraan tidak stabil. Untuk mengimbangi gaya sentrifugal tersebut, perlu dibuat suatu kemiringan melintang jalan pada tikungan yang disebut superelevasi. Pada saat kendaraan melalui daerah superelevasi, akan terjadi gesekan arah melintang
jalan
antara
ban
kendaraan
dengan
permukaan
aspal
yang
menimbulkan gaya gesekan melintang. Perbandingan gaya gesekan melintang dangan gaya horisontal disebut koefisian gesekan melintang (f). Rumus umum untuk lengkung horisontal adalah : V² R
=
.
127 (e + fm)
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
Dimana : R
=
Jari-jari lengkung minimun . . . (m)
V
=
Kecepatan rencana . . . (km/jam)
e
=
Miring tikungan . . . (%)
fm =
Koefisien gesekan
Tiga jenis lengkung horisontal yang dipergunakan adalah :
Lingkaran (Full Circle = FC)
Spiral – Lingkaran – Spiral ( Spiral – Circle Spiral = S – C - S )
Spiral – Spiral ( S – S )
Untuk suatu kecepatan rencana dan sudut patahan tertentu ada batasan mengenai besarnya jari-jari minimum pada trase jalan dengan suatu rencana kecepatan tertentu sedapat mungkin dihindarkan. Berikut ini gambaran cara-cara perhitungan data lengkung elemen tikungan dan diagram super elevasi lihat gambar halaman berikut :
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
FULL CIRCLE
EQUATION :
T
=
R x TAN ½
E
=
T x TAN ¼
L
=
2/360 x x R
b
=
COULD BE ADJUSTED ACCORDING TO THE DISTANCE OF LAST PI TO PI
s
=
LENGTH OF SPIRAL (FIKTIF)
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
SPIRAL – CIRCLE - SPIRAL
EQUATION : TS
=
(R + p) Tan ½
ES
=
((R + p) / Cos ½) – 2
=
-2 Os
Ls, Os, p, k, x, y (FROM TABLE)
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
SPIRAL – CIRCLE - SPIRAL (BY PARAMETER)
EQUATION = NON SIMMETRIC LS = A^2/R
X
=
LS x ((1-(LS^2/40 R^2) + (LS^4p / 3456 R^4) + (LS^6 / 599040 R^6))
Y
=
LS^2/6R x ((LS^2/56 R^2) + (LS^4/7040 R^4) + (LS^6/1612800 R^6))
TU
=
((LS/R) x (180/2))
DR
= Y + R Cos (TU) – R
ST
=
(Y / Sin (TU))
LT
= X – (Y/Tan (TU))
XM
=
X-R Sin (TU)
AC
= 1-(TU(1 + Tan (TU))
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
T
=
XM + WI – ((DR(1)-DR(2))/Sin (1))
LC
= R x AC x ( /180)
SPIRAL - SPIRAL
EQUATION = TS
=
(R+p) Tan ½ + k
ES
=
((R+p) / Cos ½ ) – R
LS
=
((2 QS)/360) x 2 x R
p
=
p” x Ls
x
=
x” x Ls
k
=
k” x Ls
y
=
y” x Ls
P”, k”, x”, y” (FROM TABLE)
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
4.4
Penampang Melintang
Penampang melintang adalah potongan suatu jalan dengan bidang tegak lurus As jalan tersebut, penampang melintang menunjukan bentuk serta susunan bagian jalan pada arah melintang seperti : a. Lajur Jalan b. Bahu Jalan c. Saluran Samping d. Daerah milik jalan
Secara umum bentuk dan ukuran penampang melintang suatu jalan ditentukan oleh : -
Ukuran dan kecepatan kendaraan Jumlah kendaraan yang ada
Disamping kedua faktor utama diatas, faktor ekonomis dan tersedianya bahan juga merupakan faktor menentukan dalam menetapkan bentuk dan ukuran penampang melintang.
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
5.1
Umum
Dalam menentukan tebal perkerasan yang dibutuhkan oleh jalan perlu dibuat suatu perhitungan rencana tebal perkerasan jalan, dimana hasil perhitungan dari ketetapan itu dievaluasi. Diinterprestasikan serta disimpulkan untuk dapat dikembangkan lebih jauh lagi guna dapat diterapkan untuk menunjang suatu produk yang ekonomis sesuai dengan kondisi, tingkat prioritas, serta kemudahan dalam pelaksanaan konstruksi itu nantinya, dengan kata lain hasil perencanaan harus seoptimal mungkin. Dalam perencanaan perkerasan jalan, perlu diperhatiakan kondisi jalan. Ada jalan yang memiliki arus lalulintas tinggi, ada pula jalan yang memiliki arus laluintas rendah. Kedua hal ini akan membedakan hasil perencanaan, arus lalulintas tinggi akan mengarah pada beban lalulintas tinggi, begitu pula sebaliknya. Semakin tinggi beban lalulintas maka semakin tinggi pula mutu hasil perencanaan.
Selain kuat dalam menahan beban jalan juga harus memiliki
kemampuan dalam melayani pengguna jalan seperti efisien, nyaman dan aman. Untuk memperoleh suatu perencanaan yang oftimal, maka harus diadakan survey lalulintas. Data survey yang harus diperoleh untuk perencanaan perkerasan diantaranya : volume lalulintas, nilai CBR, umur rencana yang direncanakan.
5.2
Survey Volume Lalulintas (Traffic Survey )
Data volume lalulintas didapatkan berdasarkan studi lalulintas yang akan terjadi bila
ruas
jalan
tersebut
ditingkatkan,
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
kemudian
diperhitungkan
tingkat
pertumbuhan lalulintas dan akan didapatkan volume lalulintas pada waktu yang akan datang. Untuk estimasi volume lalulintas ditetapkan berdasarkan kondisi jalan yang ada kemungkinan pengembangan lalulintas sesuai dengan kondisi dan potensipotensi sosial ekonomi daerah yang bersangkutan, serta daerah-daerah lainnya yang berpengaruh terhadap jalan yang direncanakan termasuk jalan skunder . 5.3
Nilai CBR Rencana
Kekuatan dan keawetan suatu konstruksi perkerasan jalan sangat bergantung dari sifat-sifat
dan
daya
dukung
tanah
dasar,
dari
bermacam-macam
cara
pemeriksaan untuk menentukan kekuatan tanah dasar, yang umumnya dipakai adalah cara CBR, untuk perencanaan disini menggunakan nilai CBR dari DCP. 5.4
Umur
Umur Rencana
rencana
perkerasan
jalan
ditentukan
atas
dasar
pertimbangan-
pertimbangan klasifikasi jalan, pola lalulintas serta nilai ekonomi jalan yang bersangkutan. Dalam hal ini umur rencana yang dipakai dalam perencanaan 10 tahun sesuai dengan permintaan pemberi tugas. 5.5
Perhitungan Perkerasan
Untuk perhitungan perkerasan sesuai dengan pengarahan, sistem analisa AASTHO yaitu sistem yang telah disesuaikan dengan kebijaksanaan Direktorat Jenderal Bina
Marga
yang menjadi pedoman dalam
perkerasan.
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
perhitungan tebal
Demikianlah Laporan Akhir Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027), Tahun Anggaran 2017. Berdasarkan hasil kemajuan pekerjaan
sampai akhir kontrak sudah selesai 100 %, maka dengan ini kami simpulkan hasil perencanaan teknis sebagai berikut : 6.1 Dokumen Tender/Lelang.
Berdasarkan hasil analisa dan interprestasi dari data-data lapangan dan volume yang
akan
terjadi
pada
ruas
jalan
tersebut
selesai
dibangun,
setelah
diperhitungkan didapatkan hasil optimal dari desain perkerasan jalan, yang dipersiapkan dalam gambar-gambar standar dan dituangkan dalam bentuk dokumen pelelangan. Dalam dokumen tersebut terdiri dari beberapa buku yaitu : 1.
Buku 1 :
-
Instruksi Kepada Peserta Lelang
-
Bentuk
Penawaran,
Informasi
Kualifikasi,
Penetapan dan Perjanjian.
2.
Buku 2 :
-
Syarat-syarat Kontrak
-
Data Kontrak
-
Daftar Kuantitas dan Lampiran-lampiran
-
Bentuk-bentuk Jaminan
-
Spesifikasi
-
Gambar rencana
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
Surat
Kesemua buku ini akan dikeluarkan pada saat akan dilakukan pemasukkan penawaran oleh kontraktor, yang akan berisikan perubahan-perubahan isi dokumen, revisi design dan hasil tanya jawab oleh peserta lelang. 6.2 Pelaporan
Laporan merupakan
Laporan kemajuan dan hasil kerja konsultan Perencana
Kepada Pemberi Tugas yaitu Pemimpin Kegiatan sebagai wakil dari Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan ( Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Way Kanan). a. Laporan Pendahuluan 4 rangkap buku. Laporan Pendahuluan yaitu laporan awal Pekerjaan
Perencanaan
Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027), yang dilaporkan oleh
konsultan Perencana dalam hal ini PT. MANUNGGAL RAKSA PRATAMA. b. Laporan Akhir 4 rangkap buku Laporan Ahkir merupakan
uraian dan kesimpulan kegiatan yang
dikerjakan oleh PT. MANUNGGAL RAKSA PRATAMA sesuai dengan kerangka acuan yang ada dan merupakan syarat serah terima pekerjaan Konsultan Perencana kepada Pemberi Tugas , Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Way Kanan sehubungan dengan kontrak kerja sudah selesai. c. Gambar Rencana 4 rangkap buku. Gambar Rencana Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027),
6.3 Engineer Estimate ( EE ) / 3 Rangkap Buku
Engineer Estimate ( EE ) merupakan harga yang telah dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang didapat dari hasil survey lapangan. Nilai Engineer Estimate untuk Pekerjaan
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
View more...
Comments