Download Laporan Akhir Penelitian Antrian...
LAPORAN AKHIR PENELITIAN
JUDUL PENELITIA PENELITIAN N STUDI ANTRIAN DI GERBANG TOL TAMALANREA SEKSI IV MAKASSAR
TIM PENGUSUL Dr. Ir. H. Nur Ali, MT NIDN : 0005014901
David Ferdi NIM: D 111 06 088
UNIVERSITAS HASANUDDIN Oktober 2012
STUDI ANTRIAN DI GERBANG TOL TAMALANREA SEKSI IV MAKASSAR Nur Ali Dosen Fakultas Teknik Sipil UNHAS UNHAS Jl. P. kemerdekaan km 10, Tamalanrea, Tamalanrea, Makassar, Makassar, 90245 Telp: (0411) 587636 E-mail :
[email protected]
David Ferdi Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil -UNHAS -UNHAS Jl. P. Kemerdekaan km 10, Tamalanrea, Tamalanrea, Makassar, Makassar, 90245 Telp: (0411) 587636 E-mail :
[email protected]
Abstrak Pada masa sekarang, jalan tol sangat berperan dalam kelancaran arus lalu lintas. Akan tetapi, bila jumlah pintu layanan tidak dapat menampung supply yang ada, maka akan terjadi antrian yang sangat panjang. Untuk mendapatkan gambaran antrian yang terjadi dan bagaimana menganalisisnya, menganalisisnya, dilakukan studi pada pintu Tol Tamalanrea, yang disinyalir memiliki volume lalu lintas lintas terbe terbesar sar pada pada Jalan Jalan Tol Tol Seksi Seksi IV Makas Makassar sar.. Metod Metodee yang yang digun digunaka akan n yaitu yaitu survei survei penghitungan volume kendaraan, kendaraan, waktu kedatangan kendaraan, waktu pelayanan dan panjang antrian antrian pada pintu pintu tol Tamalanr Tamalanrea. ea. Untuk Untuk mengetahu mengetahuii volume volume kendaraa kendaraan n tahun sebelumnya, sebelumnya, dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder yang didapat dari PT. Jalan Tol Seksi IV Makassar. Dari data yang terkumpul, kemudian diolah dan dikelompokkan dalam bentuk tabel-tabel seperti seperti tabel tabel volume volume kendaraa kendaraan, n, waktu waktu pelayana pelayanan n dan panjang antrian antrian dan diturunk diturunkan an menjadi menjadi tabel tabel panjan panjang g antri antrian an dituru diturunka nkan n menja menjadi di tabel tabel perki perkira raan an jumlah jumlah dan dan tundaa tundaan n kendar kendaraan aan.. Selanjutnya tabel-tabel olahan tersebut dianalisis menjadi nilai-nilai maksimum dan minimum dari jumlah kendaraan, waktu pelayanan dan panjang antrian yang terjadi untuk arah yang masuk dan keluar dengan perkiraan saluran tunggal dan ganda. Analisis di atas menghasilkan volume maksimum sebesar 570 kendaraan/jam, panjang antrian adalah 2 kendaraan atau 5 meter, waktu pelayanan maksimum adalah 12 detik dan waktu rata-rata maksimum maksimum yang diperlukan kendaraan menunggu dalam antrian adalah 20,73 detik. Hasil analisis prediksi untuk 10 tahun kedepan yaitu volume maksimum sebesar 2241 kendaraan/jam, panjang antrian adalah 8 kendaraan atau 30 meter, waktu pelayanan maksimum adalah 6 detik dan waktu rata-rata maksimum yang diperlukan kendaraan menunggu dalam antrian adalah 50 detik. Berdasarkan hasil-hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa saat ini, penggunaan 3 pintu tol masih mamp mampu u melay melayan anii kenda kendara raan an dengan dengan cukup cukup lancar lancar dan belum belum perlu perlu penam penamba bahan han pintu pintu tol. tol. Sedangkan untuk 10 sampai 15 tahun kedepan, perlu dilakukan penambahan pintu. Kata kunci : Antrian, Gerbang Gerbang tol dan Waktu Pelayanan. Pelayanan.
BAB I PENDAHULUAN
Kota Makassar sebagai ibukota provinsi Sulawesi Selatan, merupakan pusat pelayanan pelayanan pemerintahan, pemerintahan, pendidikan, pendidikan, kesehatan, kesehatan, perdagangan, perdagangan, industri, industri, pusat rekreasi sekaligus sebagai pintu gerbang kawasan Indonesia Timur. Potensi yang dimiliki oleh kota Makassar merupakan daya tarik yang tinggi bagi sebagian besar dari pendud penduduk uk kawasa kawasan n Indone Indonesia sia Timur Timur khusus khususnya nya provin provinsi si Sulawe Sulawesi si Selatan. Selatan. Semua hal tersebut merupakan daya tarik yang sangat kuat bagi para penduduk luar kota Makassar untuk berurbanisasi ke kota Makassar. Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk penduduk juga juga menyebab menyebabkan kan peningkat peningkatan an kebutuhan kebutuhan dalam dalam bidang bidang ekonom ekonomii dan kegiatan sosial lain di kota Makassar yang tentunya harus ditunjang oleh sarana dan prasarana transportasi seperti jalan umum dan jalan bebas hambatan atau yang sering disebut jalan tol. Pada masa sekarang, jalan tol sangat berperan dalam kelancaran arus lalu lintas, terutama di kota Makassar sebagai salah satu solusi pemecahan kemacetan yang terjadi. Tetapi Jalan bebas hambatan ternyata tidak sepenuhnya terbebas dari hambatan. Penyebab kemacetan pada jalan tol adalah adanya arus kedatangan dan arus keberangkatan, dimana pada jam-jam tertentu, arus kedatangan lebih besar dari keberangkatan yang dikarenakan oleh tingkat pelayanan yang rendah dan jumlah server yang kurang di pintu tol sehingga mengakibatkan terjadinya antrian pada pintu tol.
Untuk menyelesaikan masalah di atas perlu dilakukan analisa antrian pada pintu tol untuk meningkatkan meningkatkan kepuasan kepuasan pengguna pengguna jalan tol. Metode Metode antrian akan memberikan solusi tentang penempatan tenaga kerja dan jumlah server pada pintu masuk atau pintu keluar jalan tol yang ada agar mengefisiensikan waktu pelayanan. Antrian Antrian (waiting line/queue line/queue)) adalah adalah sebuah sebuah situasi situasi yang yang umum umum sebaga sebagaii contoh contoh menu menung nggu gu di depa depan n loke lokett untu untuk k mend mendap apat atka kan n tike tikett kere kereta ta api api atau atau tike tikett bioskop,pad bioskop,padaa pintu jalan tol, pada bank, pada kasir supermarket, supermarket, dan situasi–situasi yang lain merupakan kejadian yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Antri Antrian an dide didefin finisi isika kan n seba sebaga gaii situa situasi si baris barisan an yang yang umum umum dima dimana na seju sejuml mlah ah pendatang pendatang sedang berusaha untuk untuk menerima menerima pelayanan pelayanan dari fasilitas pelayanan, pelayanan, sehingga pendatang harus mengantri beberapa waktu dalam barisan agar dilayani. Untuk Untuk mencapa mencapaii suatu suatu kapasit kapasitas as pelayana pelayanan n yang yang optimal optimal,, tidak tidak hanya hanya diten ditentu tuka kan n oleh oleh terse tersedia dianya nya fasili fasilita tass tol tol yang yang mema memada dai, i, tetapi tetapi yang yang sanga sangatt menentukan menentukan adalah tingkat pemanfaatan pemanfaatan fasilitas yang ada seperti pintu tol di jalan tol itu sendiri. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada pintu tol khususnya mengenai perkembangan volume lalu lintas dengan kapasitas yang tersedia sehubungan dengan kinerja pelayanan dan terjadinya antrian kendaraan di pintu tol maka diperlukan perhatian yang serius dan penanganan penanganan yang tepat untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jalan tol
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Jalan Tol
Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai rasional yang penggunaanya diwajibkan membayar tol. Sedangkan tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk pengguna jalan tol (UU No.38/2004). Pengaturan Jalan Tol dalam Kerangka Penataan Ruang
Pedoman pemanfaatan lahan sekitar jalan tol diarahkan kepada pendekatan merancang konsep pengembangan peran stake holders dalam hal ini peran pemerintah, pengelola, dan swasta dipandang sebagai unsur pengatur (regulator) yang perlu fleksibel dan masyarakat (community based development ). Masyarakat sekitar jalan tol dipandang sebagai unsur subyek yang perlu dirumuskan pola keterlibatan serta peran sertanya beserta dukungan kebijakan perangkat hukum sehingga sejak awal dapat disediakan acuan peran aktif dalam merencanakan, melaksanakan, dan memelihara pemanfaatan lahan sekitar jalan tol sesuai pentahapan kemampuan perannya. Pengertian Sistem Antrian
Antrian adalah suatu proses yang berhubungan dengan suatu kedatangan seseorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu antrian dan pada akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut. Jadi sistem antrian
adalah himpunan pelanggan, pelayan dan suatu aturan yang mengatur kedatangan para pelanggan dan pemrosesan masalahnya.
Karakteristik Sistem Antrian
Karekteristik antrian adalah bahwa terdapat kedatangan, pelayanaan, antrian. Untuk dapat menjelaskan proses antrian dengan baik, diperlukan penjelasan mengenai 4 (empat) komponen utama dalam teori antrian yang harus benar-benar diketahui dan dipahami yaitu: 1. Kedatangan Populasi yang akan Dilayani (calling population)
Karakteristik dari populasi yang akan dilayani (calling population) dapat dilihat menurut ukurannya, pola kedatangan serta perilaku dari populasi yang akan dilayani. 2. Pengujian Distribusi Bila frekuensi yang teramati sangat dekat dengan frekuensi harapannya dengan nilai X2
hitung
< X2
, menunjukkan adanya keselarasan. Bila
tabel
frekuensi yang teramati berbeda cukup besar dari frekuensi harapannya, nilai X2 hitung > X2 tabel, menunjukkan terjadinya penyimpangan. ......................................(1) 3. Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan yang dinyatakan dengan notasi μ adalah jumlah kendaraan atau manusia yang dapat dilayani oleh satu tempat pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam satuan kendaraan/jam atau orang/menit. 4. Mekanisme dan Jumlah Gerbang Pelayanan
Mekanisme pelayanan terdiri dari satu atau lebih fasilitas yang seri. Setiap fasilitas dapat mempunyai satu atau lebih gerbang pelayanan yang pararel. Jika sistem mempunyai lebih dari satu fasilitas pelayanan maka populasi akan menerima pelayanan secara seri yaitu harus melewati rangkaian pelayanan lebih dahulu, baru boleh meninggalkan sistem. Jika sistem mempunyai lebih dari satu gerbang pelayanan yang paralel, maka beberapa populasi dapat melayani secara simultan. Disiplin Antrian
Disiplin antrian mempunyai pengertian tentang bagaimana tata cara kendaraan atau manusia mengantri. Salah satu model dari disiplin antrian yaitu FIFO. First Come First Served (FCFS) atau yang biasa juga disebut First In First Out (FIFO) menggambarkan bahwa orang atau kendaraan yang lebih dahulu datang akan dilayani lebih dahulu. Misalnya, antrian pada loket pembelian tiket bioskop. Proses pada Sistem Antrian
Sistem antrian adalah suatu sistem yang mencakup barisan dan gerbang pelayanan. 1. Single Channel, Single Server : Struktur antrian ini hanya memilih satu jalur pelayanan dan dalam jalur ini hanya memiliki satu tahap saja.
2. Single Channel, Multi Server :
Struktur antrian ini hanya memiliki satu jalur pelayanan dan dalam jalur ini memiliki dua tahap (lebih dari satu layanan), tetapi dalam setiap jenis layanan hanya terdapat satu pemberi layanan.
3. Multi Channel, Single Server : Struktur antrian ini terjadi apabila dua atau lebih fasilitas pelayanan diakhiri oleh antrian tunggal.
4. Multi Channel, Multi Server : Struktur antrian ini terjadi apabila terdapat lebih dari satu jenis layanan dan terdapat lebih dari satu pemberi layanan dalam setiap jenis layanannya.
Parameter Antrian
Terdapat 4 (empat) parameter utama yang selalu digunakan dalam menganalisis antrian, yaitu
n = jumlah kendaraan atau orang dalam sistem (kendaraan atau orang per
satuan waktu)
q = jumlah kendaraan atau orang dalam antrian (kendaraan atau orang per satuan waktu)
d = waktu kendaraan atau orang dalam sistem (satuan waktu) Persamaan-persamaan dari parameter antrian adalah sebagai berikut : ..................................................... (2) ............................................ (3) ........................................................... (4) ......................................... (5)
n q Waiting Line
Fasilitas Pelayanan
w
d
Gambar 1. Parameter Antrian Perkiraan Kenaikan Jumlah Kendaraan
Untuk mengetahui efektifitas penggunaan gerbang tol pada tahun-tahun berikutnya, perlu dilakukan perhitungan untuk memprediksi kenaikan jumlah kendaraan setiap tahun, dengan menggunakan metode regresi linear sederhana seperti yang ditunjukkan dibawah ini : ......................................................... (6)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Diagram Alir Metodologi Studi
Untuk mencapai tujuan penelitian maka perlu dibuat suatu metodologi penelitian yang dapat dilihat melalui flowchart berikut :
Mulai
Perumusan Masalah dan Penepatan Tujuan Dalam Mengevaluasi Pelayanan Gerbang Tol
Menentukan Lokasi Penelitian, yaitu Gerbang Tol Tamalanrea
Mencari Literatur / Studi-studi yang Membahas Permasalahan Pelayanan Gerbang Tol
Menginventarisir Data-Data yang Akan Diperlukan Guna Melakukan Analisis Pelayanan Gerbang Tol
Melakukan Persiapan Dalam Melakukan Survei, Yaitu Syarat Administrasi dan Perlengkapan
Melakukan Survei Primer Tidak Data Hasil Survei Cukup ?
Ya
Pengolahan Data Hasil Survei : Tingkat kedatangan (λ) Tingkat pelayanan (μ) Panjang antrian (q) waktu pelayanan / service time (t) waktu kendaraan dalam antrian (w)
A
A
Melakukan Analisis Terhadap Pelayanan Dengan Hasil Yang AdaMenentukan
Pelayanan Baik ?
Tidak Ya Memberikan Alternatif dan Saran Untuk Perbaikan Pelayanan Gerbang Tol
Selasai
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian
3.2
Studi Awal
Sebelum melakukan survei ke lapangan perlu dilakukan suatu survei awal untuk melihat situasi/kondisi di gerbang tol tersebut. Dimana survei ini dibutuhkan untuk mengetahui jam-jam puncak (peak hour) atau saat-saat kapan saja terjadi antrian di gerbang tol dan untuk menentukan gerbang tol yang akan ditinjau. 3.3
Penentuan Wilayah Studi
Setelah dilakukan survei awal, maka dapat ditentukan lokasi/gerbang tol yang akan ditinjau. Dalam kasus ini gerbang tol yang ditinjau adalah gerbang tol Tamalnrea Jalan Tol seksi IV Makassar. 3.4
Waktu Pengambilan Data
Pengambilan data gerbang tol Tamalanrea dilakukan 1 x 24 jam selama 10 hari berupa survey lalu lintas. 3.5
Metode Pengumpulan Data
A.
Data Primer
Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data primer yaitu mengambil data di lapangan secara langsung serta pengambilan gambar dengan menggunakan handycam, Pengumpulan data yang dilakukan antara lain : 1. Waktu pelayanan ( service time), dilakukan pada saat kendaraan berhenti di
depan gardu (loket) untuk mengadakan transaksi (saat pembayaran tol sedang berlangsung) sampai kendaraan tersebut bergerak meninggalkan gardu. 2. Panjang antrian, dilakukan dengan mengukur panjang antrian yang terjadi sesaat setelah kendaraan berada tepat didepan gardu untuk melakukan transaksi. 3. Tingkat kedatangan, dilakukan dengan menghitung jumlah kendaraan yang datang dalam tiap menit. B.
Data Sekunder
Pengambilan data sekunder, diperoleh dari pihak PT. Jasa Marga selaku pengelola jalan tol seksi IV.
3.6 Analisis Data
Setelah formulir data diisi dengan lengkap maka data-data tersebut disusun ke dalam komputer dengan menggunakan Microsoft Exel sebagai data base. Pada data
base tersebut semua informasi yang diperoleh dari survei disusun ke dalam bentuk tabel. Adapun data-data yang disusun adalah : 1.
Tingkat kedatangan (λ)
2.
Tingkat pelayanan (μ)
3.
Panjang antrian (q)
4.
Waktu pelayanan/ service time (t)
5.
Waktu kendaraan dalam antrian (w)
3.7 Penarikan Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka ditarik beberapa kesimpulan mengenai karakteristik sistem antrian pada gerbang tol Tamalanrea Jalan Tol seksi IV Makassar.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Lokasi yang Ditinjau
Lokasi yang ditinjau adalah Gerbang Tol Tamalanrea. Jalan Tol Makassar Seksi IV Tamalanrea memiliki 4 gardu exit (keluar) dan memiliki dua ruas jalan 4 lajur 2 arah bermedian, lajur tidak diokupansi oleh parkir, pedagang kaki lima dan lain-lain, dilewati seluruh jenis kendaraan bermotor (kendaraan ringan dan kendaraan berat). 4.2
Pengujian Distribusi Kedatangan
Jumlah rata-rata kendaraan yang datang untuk mengadakan transaksi telah diketahui melalui survei di lapangan, sehingga hubungan antrian pada sistem pelayanan ganda dengan kedatangan poisson untuk beberapa kondisi tetap dapat dianalisa. Namun terlebih dahulu akan dicoba untuk menguji kebenaran penggunaan rumus kedatangan poisson.
1. Untuk Gardu 01
λ
frekuensi kedatangan kendaraan (f) =
=
waktu ( r )
5,1185 kendaraan/menit
Berdasarkan analisa tingkat kedatangan diatas, maka dapat ditentukan pola kedatangan poisson pada gardu 1. Sedangkan untuk menguji apakah frekuensi yang diamati menyimpang secara significance dari suatu distribusi frekuensi yang
diharapkan, maka digunakan uji Chi-Kuadrat. Adapun analisa kedatangan Poisson ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Perhitungan Analisa Kedatangan Poisson untuk Gardu 01 Kedatangan Kendaraan (kend/menit)
Frekuensi (menit)
Presentase Frekuensi Aktual
Teori Distribusi Poisson
(f n)
(en)
X2 =
(f n - en)2 en
0
2
0,37
0,60
1
12
2,22
3,06
2
38
7,04
7,84
3
92
17,04
13,38
1,0018
4
103
19,07
17,12
0,2238
5
89
16,48
17,52
0,0618
6
63
11,67
14,95
0,7204
7
53
9,81
10,93
0,1139
8
47
8,70
6,99
0,4183
9
15
2,78
3,98
10
14
2,59
2,04
11
10
1,85
0,95
12
2
0,37
0,40
100
100
Jumlah 540 (Sumber : Hasil Analisa Data)
0,3047
0,0071
2,8518
Hasil analisis tingkat kedatangan kendaraan dengan uji Chi-Kuadrat sebagaimana diperlihatkan pada tabel 4.1 diatas, terlihat bahwa tingkat kedatangan kendaraan pada gardu 1 dengan taraf nyata 95 % adalah mengikuti distribusi Poisson (X2 hitung = 2,852 < X2 tabel = 9,488)
Gambar 4.1 Hubungan antara nilai frekuensi kendaraan (%) dengan jumlah kendaraan yang datang dalam satu menit (r ). 2. Untuk Gardu 02
λ
frekuensi kedatangan kendaraan (f) =
=
waktu ( r )
5,1426 kendaraan/menit
Berdasarkan analisa tingkat kedatangan diatas, maka dapat ditentukan pola kedatangan Poisson pada gardu 2. Sedangkan untuk menguji apakah frekuensi yang diamati menyimpang secara significance dari suatu distribusi frekuensi yang diharapkan, maka digunakan uji Chi-Kuadrat. Adapun analisa kedatangan Poisson ditunjukkan pada Tabel 4.2 di bawah ini : Tabel 4.2 Perhitungan Analisa Kedatangan Poisson untuk Gardu 02 Kedatangan Kendaraan (kend/menit)
Frekuensi (menit)
0
Presentase Frekuensi X2 =
(f n - en)2
4
Aktual (f n) 0,74
Teori Distribusi Poisson (en) 0,58
1
15
2,78
3,00
2
35
6,48
7,73
3
81
15,00
13,24
0,2330
4
98
18,15
17,03
0,0739
5
94
17,41
17,51
0,0006
6
66
12,22
15,01
0,5175
7
62
11,48
11,03
0,0188
8
44
8,15
7,09
0,1585
9
20
3,70
4,05
10
10
1,85
2,08
11
7
1,30
0,97
12
4
0,74
0,42
100
100
Jumlah 540 Sumber : Hasil Analisa Data
en
0,1527
0,0006
1,1557
Hasil analisis tingkat kedatangan kendaraan dengan uji Chi-Kuadrat sebagaimana diperlihatkan pada tabel 4.2 diatas, terlihat bahwa tingkat kedatangan kendaraan pada gardu 2 dengan taraf nyata 95 % adalah mengikuti distribusi Poisson (X2 hitung = 1,156 < X2 tabel = 9,488)
Gambar 4.2
Hubungan antara nilai frekuensi kendaraan (%) dengan jumlah kendaraan yang datang dalam satu menit (r ).
3. Untuk Gardu 03
λ
frekuensi kedatangan kendaraan (f) =
=
waktu ( r )
5,0944 kendaraan/ menit
Tabel 4.3 Perhitungan Analisa Kedatangan Poisson untuk Gardu 03 Kedatangan Kendaraan
Frekuensi
(f n - en)2
Presentase Frekuensi
(kend/menit)
(menit)
0
3
1
3,15 5,74
3,12 7,96
0,4320
2
17 31
3
75
13,89
13,51
0,0106
4
103
19,07
17,21
0,2028
5
100
18,52
17,53
0,0556
6
77
14,26
14,89
0,0263
7
51
9,44
10,83
0,1780
8
46
8,52
6,90
0,3804
9
20
3,70
3,90
10
7
1,30
1,99
11
8
1,48
0,92
0,37 100
0,39 100
12 2 Jumlah 540 Sumber : Hasil Analisa Data
Teori Distribusi Poisson (en) 0,61
X2 =
Aktual (f n) 0,56
en
0,0175
1,3032
Hasil analisis tingkat kedatangan kendaraan dengan uji Chi-Kuadrat sebagaimana diperlihatkan pada tabel 4.2 diatas, terlihat bahwa tingkat kedatangan
kendaraan pada gardu 2 dengan taraf nyata 95 % adalah mengikuti distribusi Poisson (X2 hitung = 1,303 < X2 tabel = 9,488)
Gambar 4.3
Hubungan antara nilai frekuensi kendaraan (%) dengan jumlah kendaraan yang datang dalam satu menit (r ).
4.3
Analisa Data
4.3.1
Perhitungan Tingkat Kedatangan ( Arrival Rate)
Dari data hasil survey arrival rate pada gerbang tol Tamalanrea diketahui bahwa arus pergerakan terbesar (λ) adalah 570 kendaraan/jam. Tingkat kedatangan (λ) dengan tingkat pelayanaan (μ) memiliki persyaratan bahwa nilai tersebut selalu harus lebih kecil dari 1. ρ
λ
=
λ