Laporan Akhir Kelompok 4
December 16, 2017 | Author: FannyZafiraMukti | Category: N/A
Short Description
laporan survey digital...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DIGITAL
Pembuatan Peta Situasi Skala 1: 200 Secara Digital Menggunakan Alat TotalStation (Lokasi : Kntor Pusat Fakultas Teknik)
KELOMPOK 4 1. DWI HARIANTO SAPUTRA
12/330063/TK/39254
2. FANNY ZAFIRA MUKTI
12/333490/TK/39843
3. MENTARI DIANTIFANI PUTRI
12/329837/TK/39079
4. RIDHO FURQAN BAKAS ABDULLAH
12/333502/TK/39854
5. TEGUH PRIHANTO
12/333793/TK/40135
JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala kemudahan yang telah dilimpahkan kepada kami hingga laporan praktikum ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan. Praktikum dan laporan ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Survey Digital yang wajib ditempuh pada semester 3. Laporan praktikum ini disusun sebagai pelengkap pembelajaran mata kuliah Survey Digital. Dengan selesainya laporan praktikum ini pastinya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah membantu dalam proses pemahaman, pengukuran, maupun penyusunan laporan akhir ini, baik berupa moral maupun berupa materi. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Dedi Atunggal S,P., ST, M.Sc., selaku dosen pengampu mata kuliah Survey Digital. 2. Staff karyawan Laboratorium Ukur Tanah. 3. Asisten dosen Praktikum Survey Digital. 4. Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan dan doa kepada kami. 5. Teman-teman satu kelompok yang senantiasa membantu dalam praktikum ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam hal teknik penulisan, tata bahasa maupun isi laporan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapakan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca laporan ini pada umumnya.
Yogyakarta,
Januari 2014
(Kelompok 4)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ DAFTAR ISI....................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul......................................................................................................................... 1.2 Latar Belakang......................................................................................................... 1.3 Maksud dan Tujuan.................................................................................................. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemetaan Digital.................................................................................... 2.2 Poligon..................................................................................................................... 2.3 Pengukuran jarak...................................................................................................... 2.4 Pengukuran sudut..................................................................................................... 2.5 Pengukuran tinggi.................................................................................................... 2.6 Penggunaan total station.......................................................................................... 2.7 Kontur...................................................................................................................... BAB III PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.............................................................................. 3.2 Alat dan Bahan......................................................................................................... 3.3 Langkah Kerja.......................................................................................................... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sketsa Poligon.......................................................................................................... 4.2 Hitungan Bowdith Poligon Utama........................................................................... 4.3 Tabel Data Detil....................................................................................................... BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan............................................................................................................... 5.2 Saran......................................................................................................................... 5.3 Penutup..................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
1 2 3 3 4 5 6 8 8 9 9 9 12 12 12 28 29 30 35 35 36 37
A. PENDAHULUAN
1. Tujuan
: Mahasiswa mampu membuat peta situasi dengan cara digital
menggunakan Total Station dan menggambarkan menggunakan software autocad dengan skala 1:200
2. Landasan Teori Kerangka Kontrol Horizontal, Poligon. Pengukuran awal dari pekerjaan pemetaan adalah pengadaan titik-titik kerangka dasar pemetaan (TKDP) yang cukup merata di daerah yang akan dipetakan. TKDP ini akan dijadikan ikatan dari detil-detil yang merupakan obyek dari unsur-unsur yang ada di permukaan bumi yang akan digambarkan dalam peta. Apabila kerangka peta ini baik dalam arti bentuk, distribusi dan ketelitiannya sesuai dengan yang diharapkan, maka bisa diartikan peta yang akan dihasilkan juga baik. Namun sebaliknya, apabila kerangka dasar pemetaannya tidak baik, peta yang dihasilkan juga di ragukan kualitasnya. (kerangka dasar pemetaan, slamet basuki, 2006) Untuk Pemetaan diperlukan adanya kerangka peta, yaitu terdiri dari titik-titik pasti di permukaan bumi yang tertentu didalam hubungan horizontal koordinat-koordinatnya (X,Y) dan hubungan vertikal yang menunjukkan ketinggian (Z). Peta yang digunakan sebagai perencanaan harus baik dan benar yang berarti pemberian informasi dari peta harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dari permukaan bumi. Peta yang disajikan dalam bidang datar, sehingga posisi titik-titik yang dimuat di dalam peta dinyatakan dengan kordinat-koordinat pada bidang datar pula. Penentuan koordinatnya dilakukan dengan mengadakan pengukuran jarak dan arah jurusan, yaitu secara triangulasi, trilaterasi, poligon dan triangulaterasi. Titik-titik dinyatakan dalam sistem koordinat ( X,Y ) dan ( Z ) untuk ketinggian dari permukaan laut rata-rata. (kerangak dasar pemetaan, http://mazprie82geodesi.blogspot.com,2010) Polygon ada bermacam-macam. Polygon di bedakan berdasarkan pada kriteria tertentu, antara lain: a. Atas dasar titik ikat: terikat sempurna, terikat tidak sempurna, terikat sepihak, bebas (tanpa ikatan)
b. Atas dasar bentuk : tebuka, tertutup, bercabang. c. Atas dasar alat yang digunakan untuk pengukuran : polygon theodolite (polygon sudut) dan polygon kompas. d. Atas dasar penyelesaian : polygon hitungan (numerik) dan polygon grafis. e. Atas dasar tingkat ketelitian: tingkat I, tingkat II, tingkat III, tingkat IV (rendah). f. Atas dasar hirarkhi dalam pemetaan: polygon utama (INDUK) dan polygon cabang (anakan / ray)
Pengukuran sudut horizontal. Sudut horizontal adalah selisih dari dua arah. Sudut horizontal pada suatu titik di lapangan dapat dibagi dalam sudut tunggal dan sudut yang lebih dari satu sehingga teknik pengukurannya juga berbeda. (pengukuaran sudut horizontal, slamet basuki, 2006) Pengukuran sudut sendiri terbagi dua, yaitu: 1. Pengukuran sudut tunggal 2. Pengukuran sudut banyak Pada masing-masing sudut tunggal dan sudut banyak juga terbagi menjadi beberapa metode, yaitu : 1. Pengukuran sudut tunggal. a. Cara pengukuran tunggal b. Cara pengukuran seri rangkap c. Cara pengukuran repetisi d. Cara pengukuran reiterasi 2. Pengukuran sudut banayak a. Metode arah b. Metode sudut atau kombinasi c. Sentering terpaksa
Pengukuran azimuth Suatu sudut yang di mulai dari salah satu ujung jarum magnet yang akhiri pada salah satu ujung jarum magnet dan di akhiri pada ujung obyektif garis bidik yang besarnya sama dengan angka pembacaan. Dan azimuth suatu garis adalah sudut antara garis
meridian dan garis tersebut, di ukur searah jarum jam, biasanya dari titik -3
(azimuth,
http://file.upi.edu,) Apabila jarak antara titik A dan titik B di ukur (dAB) dan demikian pula sudut jurusan koordinat A di ketahui (XA,YA), maka posisititik B dapat di tentukan dengan rumus:
Demikian pula sebaliknya, apabila dua buah titik A dan B masing-masingdi ketahui koordinatnya (XA,YA) dan (XB,YB) maka dari padanya dapat di tentukan sudut jursan dan jaraknya:
Hitungan polygon (polygon tertutup) Pembuatan kerangka peta dengan menggunakan metode polygon tertutup. Polygon tertutup adalah polygon yang di mulai dari titik awal dan menjadi titik akhirnya menjadi satu. (polygon tertutup,slamet basuki,2006)
Kerangka Kontrol Vertikal Kerangka dasar vertikal merupakan kumpulan titik-titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya berupa ketinggiannya terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu. Bidang ketinggian rujukan ini bisa berupa ketinggian muka air laut rata-rata (mean sea level-MSL) atau ditentukan lokal. Umumnya titik kerangka dasar vertikal dibuat menyatu pada satu pilar dengan titik kerangka dasar horizontal. Pengadaan jaring kerangka dasar vertikal dimulai oleh Belanda dengan menetapkan MSL dibeberapa tempat dan diteruskan dengan pengukuran sipat datar teliti. Bakosurtanal, mulai akhir tahun 1970an memulai upaya penyatuan sistem tinggi nasional dengan melakukan pengukuran sipat datar teliti yang melewati titik - titik kerangka dasar yang telah ada maupun pembuatan titik - titik baru pada kerapatan tertentu. Jejaring titik kerangka dasar vertikal ini disebut sebagai Titik Tinggi Geodesi (TTG). Hingga saat ini, pengukuran beda tinggi sipat datar masih merupakan cara pengukuran beda tinggi yang paling teliti. Sehingga ketelitian kerangka dasar vertikal (K) dinyatakan sebagai batas harga terbesar perbedaan tinggi hasil pengukuran sipat datar pergi dan pulang. Pada tabel 2 ditunjukkan contoh ketentuan ketelitian sipat teliti untuk pengadaan kerangka dasar vertikal. Untuk keperluan pengikatan ketinggian, bila pada suatu wilayah tidak ditemukan TTG, maka bisa menggunakan ketinggian titik triangulasi sebagai ikatan yang mendekati harga ketinggian teliti terhadap MSL. Pengukuran tinggi adalah menentukan beda tinggi antara dua titik. Beda tinggi antara 2 titik dapat ditentukan dengan : 1. Metode pengukuran penyipat datar 2. Metode trigonometris 3. Metode barometri
Pengukuran Trigonometris Metode trigonometris prinsipnya adalah mengukur jarak langsung (jarak miring), tinggi alat, tinggi benang tengah rambu dan sudut vertikal (zenith atau inklinasi) yang kemudian direduksi menjadi informasi beda tinggi menggunakan alat theodolite. Seperti telah dibahas sebelumnya, beda tinggi antara dua titik dihitung dari besaran sudut tegak dan jarak. Sudut
tegak diperoleh dari pengukuran dengan alat theodolite sedangkan jarak diperoleh atau terkadang diambil jarak dari peta. Pada pengukuran tinggi dengan cara trigonometris ini, beda tinggi didapatkan secara tidak langsung, karena yang diukur di sini adalah sudut miringnya atau sudut zenith. Bila jarak mendatar atau jarak miring diketahaui atau diukur, maka dengan memakai hubungan hubungan geometris dihitunglah beda tinggi yang hendak ditentukan itu. Bila jarak antara kedua titik yang hendak ditentukan beda tingginya tidak jauh, maka kita masih dapat menganggap bidang nivo sebagai bidang datar. Akan tetapi bila jarak yang dimaksudkan itu jauh, maka kita tidak boleh lagi memisahkan atau mengambil bidang nivo itu sebagai bidang datar, tetapi haruslah bidang nivo itu dipandang sebagai bidang lengkung, Disamping itu kita harus pula menyadari bahwa jalan sinarpun bukan merupakan garis lurus, tetapi merupakan garis lengkung. Jadi jika jarak antara kedua titik yang akan ditentukan beda tingginya itu jauh, maka bidang nivo dan jalan sinar tidak dapat dipandang sebagai bidang datar dan garis lurus, tetapi haruslah dipandang sebagai bidang lengkung dan garis lengkung.
Titik A dan B akan ditentukan beda tingginya dengan cara trigonometris. Prosedur pengukuran dan perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Tegakkan theodolite di A, ukur tingginya sumbu mendatar dari A. Misalkan t, 2. Tegakkan target di B, ukur tingginya target dari B, misalkan l, 3. Ukur sudut tegak m (sudut miring) atau z (sudut zenith), 4. Ukur jarak mendatar D atau Dm (dengan EDM), dan
Dari besaran-besaran yang diukur, maka:
Sudut tegak ukuran perlu mendapat koreksi sudut refraksi dan bidang-bidang nivo melalui A dan B harus diperhitungkan sebagai Permukaan yang melengkung apabila beda tinggi dan jarak AB besar dan beda tinggi akan ditentukan lebih teliti. Lapisan udara dari B ke A akan berbeda kepadatannya karena sinar cahaya yang datang dari target B ke teropong theodolite akan melalui garis melengkung. Makin dekat ke A makin padat. Dengan adanya kesalahan karena faktor alam tersebut di atas hitungan beda tinggi perlu mendapat koreksi.
Dimana: k = koefisien refraksi udara = 0.14 R = jari-jari bumi 6370 km Besarnya sudut refraksi udara r dapat dihitung dengan rumus: R = rm . Cp . Ct rm = sudut refraksi normal pada tekanan udara 760 mmHg, temperatur udara 100C dan kelembaban nisbi 60%
Agar beda tinggi yang didaptkan lebih baik, maka pengukuran harus dilakukan bolakbalik. Kemudian hasilnya dirata - ratakan, dapat pula beda tinggi dihitung secara serentak dengan rumus:
Dimana: 1. HA dan HB tinggi pendekatan A dan B (dari peta topografi) 2.
1’
2’ sudut miring ukuran di A dan B
3. t dan 1 dibuat sama tinggi.
Penggambaran Detil dan Penarikan Garis Kontur secara Digital Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian yang sama. Dengan adanya garis kontur ini, maka ketinggian dari suatu tempat dapat diketahui. Penggambaran garis kontur ini dilakukan dengan cara interpolasi linier dengan formasi segitiga dan dalam penggambaran garis kontur harus memperhatikan sifat-sifatnya, yaitu: a. Tidak saling berpotongan b. Tidak bercabang c. Tidak berhenti di dalam peta d. Apabila garis kontur rapat, menunjukkan wilayah terjal e. Apabila garis kontur jarang, menunjukkan wilayah datar
B. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Lokasi
:
Kantor Pusat Fakultas Teknik
2. Waktu Pelaksanaan : 18 November – 23 Desember 2013
3. Alat dan Bahan Total Station Merk Sokkia set 550x 3 buah Statif 2 buah prisma standar 1 buah Prism pole dan pole 1 buah roll meter Alat tulis Personal Computer yang sudah terinstal software Pro Link dan Autocad Rekam data hasil pengukuran
4. Langkah Kerja : 1. Melakukan survei lapangan di KPFT dan sekitarnya 2. Menentukan posisi titik-titik poligon utama yang bisa menjangkau banyak detil objek. 3. Menggambar sketsa rancangan poligon utama. 4. Melaksanakan pengecekan alat total station : 4.1 Melakukan pengecekan vertikal plumet 4.2 Melakukan pengecekan kolimasi dan indek vertikal 4.3 Melakukan pengecekan konstanta penambah 5. Melaksanakan pengukuran dilapangan : 5.1 Sentering Total Station 1. Dirikan statif pada titik poligon pertama, usahakan datar pada kepala statifnya.
2. Lihat dari atas kepala statif apakah lubang pengunci untuk total station sudah tegak lurus dengan titik yang akan di dirikan Total Station. Jika sudah merasa tegak lurus, lalu taruh total station pada kepala statif. 3. Lakukan sentering pada titik poligon dengan melihat titik poligon dari teropong pada total station. 4. Lakukan sentering dengan menaik turunkan kaki statif hingga keadaan nivo kotak dirasa cukup berada ditengah lingkaran.
5. Lalu lakukan sentering dengan menggunakan skrup ABC secara bersamaan. Pada 2 buah skrup secara bersamaan dan salah satu skrup secara sendiri hingga gelembung berada tepat di tengah lingkaran nivo tabung.
6. Lihat apakah alat Total Station sudah benar-benar tegak lurus dengan titik menggunakan teropong yg tersedia untuk melihat titik yang berada tepat di bawah.
7. Putar alat dengan sudut sembarang lalu cek kedudukan : nivo kotak, nivo tabung, dan sentering optis. Jika kedudukan masih seimbang, maka alat sudah siap untuk digunakan.
5.2 Melakukan setting alat 1. Menghidupkan alat Total Station dengan cara menekan Tombol Power Pada alat Total Station 2. Setting mode penyimpanan data : distance and coordinate 3. Setting konstante prisma : -30 mm atau 0 mm 4. Setting koordinat : ENZ
5.3 Melakukan pengukuran poligon utama 1. Dirikan alat Total Station di titik BM1, kemudian lakukan sentering. 2. Dirikan prisma di titik BM6 (sebagai backsigh) dan prisma kedua di titik BM2 (sebagai foresigh) kemudian lakukan sentering. 3. Setelah Total Station selesei di sentering, nyalakan display dengan menekan tombol power.
4. Membuat job baru, dengan menekan : MEM => JOB => JOB Selection => pilih JOB selection (aka nada 10 JOB yang dapat di rename) => Rename salah satu job yang datanya masih kosong 5. Mencari sudut azimuth pendekatan dengan kompas dengan cara pasang kompas diatas alat 6. Putar teropong secara horizontal arahkan teropong pada bidikan kompas , kemudian kunci alat. 7. Atur bacaan horizontal menjadi 0-set 8. Putar teropong ke arah backsight (BM6), kemudian kunci alat 9. Tekan F2 untuk mengetahui bacaan horizontal , vertical, dan jarak , lalu catat hasilnya untuk mengetahui Azimuth. 10. Atur STN sebelum memulai pengukuran 11. Setelah memasukkan koordinat berdiri alat (BM1), tembak backsight 12. Putar teropong dan arahkan ke titik BM2 , bidik. Tekan tombol F2 dan kemudian tekan RECT untuk merekam. 13. Setelah itu pindahkan alat di titik BM2, dengan BS di BM1 dan FS di BM3 14. Ulangi langkah-langkah pengukurannya
5.4 Melakukan pengukuran detil 1. Membuat sketsa titik-titik detil yang akan diukur. 2. Menempatkan total station pada titik BM1. 3. Pasang prisma di titik backsight (BM6). 4. Atur STN untuk BM1 5. Arahkan teropong pada Prisma Poll, dan kemudian bidik 6. Ambil detil-detil sesuai sketsa seperti Jalan , bangunan, selokan , taman , dan objek yang lain disekitar titik BM1. 7. Setelah itu pindahkan alat di titik BM2, dengan BS di BM1. 8. Ulangi langkah 2-5 pada pengukuran di BM selanjutnya untuk pengukuran detil.
6. Mendownload data hasil pengukuran : Mendownload data dari Total Station Sokkia Set 550X dapat dilakukan secara langsung karena memiliki port USB pada samping sisi badan dari Total Stationnya. Masuk pada Media -> USB -> Enter -> Tekan F4 -> Beri nama -> Enter
7. Perhitungan bowdith Melakukan checking toleransi pengukuran sudut dalam tabel bowditch dan harus kurang dari toleransi sudut tersebut. Toleransi tersebut didapat dari rumus
√ dengan k adalah ketelitian sudut dari
alat Total Station dan n adalah banyaknya titik poligon yang digunakan. Karena Total Station merek Sokkia memiliki ketelitian sudut 5" dan poligon yang kami gunakan memiliki 6 titik poligon maka toleransi kesalahan penutup sudutnya sebesar ± 1”. Melakukan checking toleransi kesalahan penutup linier sehingga memenuhi toleransi( TOR). Toleransi yang diperbolehkan adalah
.
Melakukan hitungan beda tinggi untuk Kerangka Kontrol Vertikal dengan toleransi sebesar
√ , dengan D dalam km.
8. Melaksanakan Penggambaran peta situasi a. Membuka program AutoCAD Land Desktop 2009, lakukan pengaturan pada deretan jendela berikut ini :
Gambar 8.1. Jendela Start Up
Gambar 8.2. Jendela New Drawing : Project Based
Gambar 8.3. Jendela Load Settings
Gambar 8.4. Jendela Units
Gambar 8.5. Jendela Scale b. Melakukan setting point, dengan cara : pilih menu Points > Points Setting > atur sesuai kebutuhan. c. Mempersiapkan layer untuk plotting tiap detil.
Gambar 8.6. Pembuatan layer tiap detil d. Mengimport data detil dengan terlebih dahulu mengaktifkan layer yang diinginkan, dengan cara : pilih menu Points > Import / export points > Import points> pilih file detil yang ingin diplotting > OK.
Gambar 8.7. Jendela Format Manager e. Menghubungkan titik-titik detil yang terplot, gunakan fungsi polyline (kecuali detil spot height). f. Melakukan langkah 8.7 , lakukan hingga semua detil tergambarkan.
g. Membuat kontur, dengan terlebih dahulu mengaktifkan layer kontur, dengan cara : pilih menu Terrain -> Terrain model explorer -> klik kanan pada Terrain -> Create new surface -> Point groups -> k k k
>
A
o
o
…- > pilih Points
-> pilih breaklines -> klik kanan -> define by polyline -> masukan nama layer yang ingin dijadikan breaklines -> Enter -> klik kanan pada surface -> build -> OK h. Kemudian menu Terrain > klik Create contours > inputkan minor interval 0.1 dan mayor interval 0.5 -> OK.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Data Hasil Pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal
2. Kerangka Kontrol Vertikal dalam bentuk Tabel Bowditch dan hitungan beda tinggi.
3. Data BM
4. Data Detil POINT 1001 1002 1003 1004 1005 1006 1007 1008 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1017 1018 1019 1020 1021 1022 1023 1024 5070 5071 5072 5073
X 1071.511 1072.002 1071.461 1071.946 1072.532 1072.725 1084.912 1084.669 1085.955 1085.485 1085.872 1085.419 1084.804 1084.546 1072.484 1072.749 1071.369 1071.942 1071.359 1071.872 1075.713 1079.787 1079.829 1075.774 1000.239 992.728 987.326 975.637
Y 965.492 965.416 966.855 966.654 967.926 967.386 967.765 967.217 966.539 966.283 961.617 961.81 960.505 960.916 960.432 960.916 961.93 962.113 963.26 963.283 963.243 963.177 965.234 965.323 929.712 937.068 931.894 940.844
Z 99.364 99.356 99.371 99.376 99.38 99.387 99.364 99.417 99.363 99.411 99.388 99.416 99.356 99.432 99.355 99.38 99.346 99.359 99.363 99.362 99.355 99.414 99.408 99.339 99.427 99.434 99.418 99.395
KODE BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR BNDR JLN JLN JLN JLN
5074 5075 5076 5077 5078 5079 40052 40053 40054 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2021 2032
982.335 947.507 982.804 977.263 980.42 977.345 987.958 983.685 989.023 982.417 997.177 990.301 1006.913 1010.617 1010.901 1001.116 1027.283 1002.105 1058.308 987.878 1059.942 986.29 1059.831 971.454 1058.137 969.863 1058.079 959.125 1056.082 959.21 1055.616 959.159 1055.148 959.148 1059.823 957.748 1059.348 942.966 1057.649 941.368 1056.955 941.353 1054.87 941.425 1054.892 941.852 1054.969 942.317 1054.9 942.799 1057.098 942.253 1057.003 941.751 1023.949 941.997 1021.82 942.005 1021.827 942.404 1021.837 942.909 1021.965 943.343 1023.921 943.391 1023.887 942.929 1023.934 942.47 1021.119 941.974 1019.542 943.527 1019.429 956.318 1002.777 956.371 1002.71 957.37 1002.739 957.865
99.39 99.389 99.396 99.369 99.382 99.349 99.298 99.316 99.319 99.391 99.401 99.341 99.323 99.288 99.323 99.452 99.573 99.271 99.366 99.34 99.335 99.327 99.478 99.632 99.785 99.63 99.49 99.374 99.367 99.518 99.638 99.788 99.78 99.653 99.52 99.393 99.373 99.663 99.653 99.727 99.853
JLN JLN JLN JLN JLN JLN JLN JLN JLN KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT
2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044 2045 2046 2047 2048 2049 2050 2051 2052 2053 2054 2055 2056 2057 2058 2059 2060 2061 2062 2063 2064 5041 5042 5043 5044 5045 5046 5047 5048 5049
1000.578 1000.566 1000.502 999.712 998.206 998.187 999.894 1000.625 1000.684 1000.633 1000.573 1002.679 1002.644 1026.273 1019.731 1020.084 1021.81 1022.559 1022.531 1022.533 1022.434 1024.627 1024.581 1024.581 1024.576 1056.81 1056.259 1055.792 1055.776 1055.622 1037.149 1037.145 1079.713 1083.86 1078.807 1075.477 1071.243 1070.852 1066.989 1066.925 1066.093
957.35 956.813 956.411 956.333 958.009 972.803 974.345 974.382 973.889 973.514 972.996 973.014 973.936 981.757 973.751 986.639 988.158 988.171 987.742 987.317 986.813 986.738 987.213 987.627 988.096 969.505 969.558 969.613 969.652 958.815 958.705 969.8 943.097 939.892 933.478 936.175 929.321 923.625 923.87 926.916 928.451
99.751 99.636 99.654 99.586 99.406 99.122 99.117 99.122 99.273 99.405 99.534 99.539 99.384 99.236 99.631 99.115 99.158 99.148 99.282 99.414 99.528 99.547 99.406 99.283 99.119 99.3 99.44 99.59 99.725 99.722 99.673 99.684 99.364 99.364 99.359 99.341 99.356 99.379 99.368 99.363 99.35
KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT KPFT SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK
40001 40002 40003 40004 40005 40006 40007 40008 40009 40010 40011 40012 40013 40014 40015 40016 40017 40018 40019 40032 40033 40034 40035 40036 40037 40038 40039 40040 40041 40042 40043 40044 40045 40046 40047 40048 40049 40050 40051 40020 40021
1097.242 1086.101 1079.363 1071.618 1050.098 1032.911 1032.929 1047.983 1071.335 1071.78 1072.255 1086.595 1097.277 1096.76 1096.656 1085.002 1085.352 1078.806 1080.188 999.938 1000.071 992.682 992.666 987.51 987.799 975.51 975.09 982.13 981.437 982.258 981.731 982.314 981.819 981.822 982.223 989.073 988.58 997.075 996.887 1075.177 1075.261
974.965 974.731 986.683 1000.503 1001.11 1001.66 1002.393 1001.925 1001.144 1001.451 1000.667 975.413 975.298 952.764 952.034 952.976 952.333 943.353 944.153 928.808 929.349 935.659 936.683 931.646 931.24 941.093 941.585 947.541 947.785 967.984 968.113 972.275 972.36 977.031 976.988 982.939 983.467 990.538 991.073 934.819 934.23
100.313 99.266 99.25 99.275 99.226 99.249 99.256 99.225 99.283 99.286 99.295 99.289 100.309 100.325 100.32 99.249 99.25 99.296 99.275 99.324 99.337 99.312 99.321 99.293 99.292 99.311 99.463 99.313 99.467 99.287 99.108 99.326 99.291 99.307 99.323 99.299 99.314 99.308 99.31 99.297 99.303
SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK
40022 40023 40024 40025 40026 40027 40028 40029 40030 40031 40056 40057 40058 40059 40060 40061 40062 40063 101 102 103 104 10001 10002 10004 10005 1101 1102 1103 1104 1201 1202 1203 1204 201 202 203 204 301 302 303
1077.406 1077.188 1071.668 1071.934 1071.324 1071.427 1065.976 1066.005 1056.838 1056.846 1027.274 1027.272 1018.783 1010.668 1006.844 1006.612 1006.802 1013.487 1056.463 1056.488 1052.894 1052.812 1002.15 1001.944 998.371 998.519 1005.734 1009.131 1005.577 1009.22 1084.861 1081.631 1082.486 1083.998 1027.609 1024.049 1024.12 1027.665 1044.754 1044.654 1041.106
933.043 932.743 929.101 928.793 928.808 928.46 928.212 927.362 928.254 927.489 1001.807 1001.206 1000.861 1000.22 1010.226 1009.502 1013.197 1014.047 994.99 998.67 998.743 995.15 981.487 978.018 978.136 981.572 981.297 977.768 977.893 981.267 934.837 935.521 936.703 933.612 995.384 995.482 999.014 998.951 934.529 930.874 934.646
99.3 99.294 99.296 99.305 99.291 99.287 99.266 99.29 99.232 99.247 99.236 99.284 99.247 99.254 99.248 99.25 99.325 99.347 99.401 99.409 99.368 99.37 99.117 99.117 99.116 99.123 99.105 99.11 99.108 99.108 99.388 99.386 99.379 99.385 99.369 99.396 99.383 99.355 99.381 99.37 99.393
SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK SLK TM1 TM1 TM1 TM1 TM10 TM10 TM10 TM10 TM11 TM11 TM11 TM11 TM12 TM12 TM12 TM12 TM2 TM2 TM2 TM2 TM3 TM3 TM3
304 401 402 403 404 501 502 503 504 601 602 603 604 701 702 703 704 801 802 803 804 901 902 903 904
1041.062 1037.486 1033.913 1033.792 1037.275 1030.341 1026.72 1026.638 1030.319 1012.48 1016.16 1016.137 1012.457 1005.239 1008.84 1008.858 1005.25 998.002 1001.719 1001.621 997.995 985.743 983.657 978.257 980.323
930.948 934.74 934.87 931.096 931.023 931.167 931.218 934.788 934.845 942.016 942.026 945.694 945.703 942.062 942.038 945.68 945.68 941.971 942.028 945.701 945.713 938.29 940.439 935.051 932.941
99.373 99.393 99.4 99.401 99.395 99.38 99.361 99.39 99.42 99.398 99.405 99.442 99.418 99.397 99.4 99.43 99.427 99.388 99.39 99.39 99.377 99.465 99.461 99.443 99.436
TM3 TM4 TM4 TM4 TM4 TM5 TM5 TM5 TM5 TM6 TM6 TM6 TM6 TM7 TM7 TM7 TM7 TM8 TM8 TM8 TM8 TM9 TM9 TM9 TM9
987.682 981.723 987.146 986.299 984.752 990.665 988.712 987.179 992.889 992.909 992.492 990.867 998.039 994.38
102.244 102.316 101.734 100.799 99.33 102.235 100.819 99.341 102.268 101.43 101.016 99.307 101.622 101.046
KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT
5. Data Kontur 5010 5011 5012 5013 5014 5015 5016 5017 5018 5019 5020 5021 5022 5023
1088.48 1091.634 1086.387 1085.006 1081.347 1085.043 1082.584 1080.062 1083.726 1082.663 1080.383 1077.861 1083.074 1078.776
5024 5025 5026 5027 5028 5029 5030 5031 5032 5033 5034 5035 5036 5037 5038 5039 5040 5051 5052 5053 5054 5055 5056 5057 5058 5059 5060 5061 5062 5063 5064 5065 5066 5067 5068 5069 5080 5081 5082 5083 5084
1076.833 1082.8 1074.752 1073.362 1072.449 1070.301 1064.775 1064.444 1096.216 1090.759 1086.199 1096.33 1090.906 1086.398 1096.837 1092.305 1086.726 1054.331 1054.106 1043.026 1042.916 1032.244 1031.885 1018.571 1017.371 1002.725 1002.612 995.343 995.077 995.324 995.325 995.273 994.912 995.118 998.067 998.056 988.956 989.109 987.531 987.652 988.151
992.653 1002.645 999.679 998.854 1002.456 1001.645 1003.126 1001.623 953.116 953.205 953.292 962.436 962.578 962.629 974.319 974.374 974.442 934.991 939.647 940.03 935.599 935.742 939.999 940.14 935.922 935.782 940.267 941.42 949.62 957.99 961.39 969.444 973.029 980.793 969.468 961.447 941.397 949.593 961.511 969.517 978.412
99.264 101.482 101.279 99.134 101.022 99.198 101.032 99.278 100.328 99.778 99.38 100.355 99.801 99.386 100.306 99.885 99.389 99.395 99.359 99.386 99.402 99.417 99.412 99.421 99.39 99.382 99.42 99.381 99.454 99.416 99.817 99.813 99.409 99.411 99.808 99.799 99.414 99.377 99.371 99.434 99.419
KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT
5085 5086 5087 5088 40064 40065 5089 5090 5091 5092 5093 5094 5095 5096 5097 5098 5099 5100
990.761 991.343 991.306 991.346 1065.114 1064.817 997.91 997.864 1071.905 1089.499 1085.115 1088.856 1086.651 1091.296 1091.21 1088.853 1073.793 1072.799
972.909 969.31 962.123 958.104 1005.337 1001.588 957.944 973.005 1001.462 979.917 978.306 978.495 975.688 978.24 975.396 975.592 1000.844 1000.062
99.429 99.824 99.82 99.406 101.032 99.28 99.418 99.413 99.2 100.81 99.323 100.789 99.298 100.121 99.788 99.344 101.028 99.151
6. Hasil Plotting Penggambaran Digital
KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT KNT
D. PENUTUP 1. Kesimpulan Dari hasil praktikum yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Mahasiswa mampu menginterpresentasikan dunia nyata ke dalam bentuk peta 2. Mahasiswa mampu mengenal cara kerja dan fungsi bagian-bagian alat Total Station 3. Mahasiswa mampu melakukan pengecekan instrument pemusat, konstanta penambah, indeks vertical dan kolimasi pada alat Total Station. Dari pengukuran yang kami lakukan diperoleh Kerangka Kontrol Horizontal dan Kerangka Kontrol Vertikal dengan spesifikasi sebagai berikut : •
K
”
•
Kesalahan linier sebesar 0.0000576
•
Toleransi Kerangka Kontrol Vertikal sebesar 5.249
4. Mahasiswa dapat melakukan setting alat dan pembuatan job 5. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran kerangka peta metode poligon dan detil objek menggunakan alat Total Station 6. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan kerangka peta metode poligon 7. Mahasiswa dapat melakukan plotting dan layouting hasil pengukuran pemetaan 8. Mahasiswa dapat menghasilkan peta situasi yang baik, jelas, dan komunikatif 9. Mahasiswa mampu melaporkan hasil dan kesimpulan dari praktikumnya
2. Saran 1. Sebelum pengukuran dimulai, penting diadakannya briefing untuk kesiapan dilapangan, baik briefing oleh Dosen maupun Asisten Dosen. 2. Kerja sama dan kekompakan kelompok sangat dibutuhkan dalam suatu kelompok, sehingga proses pengukuran tidak mengalami kendala dan dapat terselesaikan secara cepat sesuai waktunya. 3. Pemasangan titik hendaknya harus memperhatikan faktor keamanan dan keterlihatan banyak detil. 4. Dilapangan pada saat pengukuran harus diutamakan ketelitian dan konsentrasi pada setiap anggota kelompok.
5. Pencatatan dan penghitungan data juga harus dilakukan dengan kesabaran dan ketelitian yang tinggi agar didapatkan hasil yang tepat. 6. Pembuatan sketsa di lapangan sangat dianjurkan dalam setiap pengukuran di lapangan. 7. Selalu siap sedia peralatan-peralatan tambahan untuk mengantisipasi adanya kendala dalam pengukuran, misalnya kendala karena faktor alam seperti hujan dan panas.
3. Penutup Demikianlah Laporan akhir Praktikum Survey Digital Kelompok 4 dalam pembuatan Peta Situasi Kantor Pusat Fakultas Teknik yang kami buat. Dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan, maka kritik dan saran dapat membantu menyempurnakan laporan ini. Keberhasilan dan kelancaran praktikum ini tentunya tidak terlepas dari peran serta semua pihak. Atas semua kesalahan dalam bahasa maupun penulisan kami mohon maaf. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khalayak umum khususnya Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika.
DAFTAR PUSTAKA http://geomaticsandsurveying.blogspot.com/2012/12/kerangka-kontrol-horizontal.html. Diakses tgl 18 Januari 2014 pukul 14.50 WIB. http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_3._PENGUKURAN_KERANGKA_DASAR_VERTIKA L_(ISKANDAR). Diakses tgl 18 Januari pukul 15.56 WIB
View more...
Comments