Laporan AK3 Kelompok 3
February 24, 2019 | Author: Ario Pramesti | Category: N/A
Short Description
laporan ak3u...
Description
Praktek Kerja Lapangan (PKL) Pembinaan Calon Ahli Keselamatan Kesehatan Kerja Umum PT PINDAD Persero Jl. Jendral Gatot Subroto No. 517 Bandung
K3 Bidang Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Mekanik Disusun oleh kelompok III Ketua Sekretaris Anggota
: Abdurahman : Wahyu Hidayat : Anton Sucipto Rukmana Yana Mulyana Mustopa Kamil Dadang Sumantri
Pelaksana Pembinaan Calon Ahli K3 Umum PT Indoaghniy Mulia Utama Angkatan ke 31 tanggal 2 – 14 14 Oktober 2017 Hotel Summit Siliwangi Bandung
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bekerja dengan aman, sehat dan nyaman merupakan hal yang di inginkan oleh semua pekerja. Lingkungan fisik tempat kerja dan lingkungan organisasi merupakan hal yang sangat penting yang mempengaruhi sosial, mental dan phisik dalam kehidupan pekerja. Keadaan kerja dan lingkungan tempat kerja dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kondisi pekerja, seperti sep erti peningkatan moral pekerja, penurunan absensi dan peningkatan produktifitas. Sebaliknya tempat kerja yang berbahaya dan kurang sehat (sering terpapar zat yang bahaya mempengaruhi kesehatan) dapat meningkatkan angka kesakitan dan kecelakaan, rendahnya kualitas kesehatan pekerja, meningkatnya biaya kesehatan dan banyak lagi dampak negatif lainnya. Keselamatan dan kesehatan kerja dewasa ini merupakan istilah yang sangat populer. Bahkan didalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan singkatan K3L yang artinya Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan. Aspek lingkungan dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan juga merupakan hal yang penting, namun dalam pembahasan berikut yang akan menjadi fokus utamanya adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja disebuah perusahaan atau institusi maupun lokasi proyek . Penemuan mesin uap terus diikuti dengan perkembangan ilmu dan teknologi turut mendukung perkembangan dunia industri. Mesin uap banyak digunakan dalam industri, misalnya pembangkit tenaga listrik. Bejana tekan juga banyak digunakan sebagai wadah untuk menyimpan fluida yang digunakan dalam proses industri. Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membantu/ mempermudah proses produksi dan meningkatkan produktifitas. Namun muncul pula sisi negatif dari penggunaan teknologi dalam pekerjaan. Beberapa bahaya yang timbul dari penggunaan pesawat uap dan bejana tekan adalah, ledakan, pencemaran, dll yang dapat menimbulkan korban jiwa dan material. Karena itu perlu dilakukan pengawasan K3 di tempat kerja untuk menjamin keselamatan pekerja, material dan kelangsungan proses produksi. Hal ini juga dijamin oleh Pemerintah melalui Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
1.2 Maksud dan Tujuan
Laporan dari hasil Praktek Kerja Lapangan ini disiapkan sebagai Bahan seminar dalam pelaksanaan dalam pelaksanaan Pendidikan Keahlian Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3). Maksud dan tujuan dilaksanakannya PKL (Praktek Kerja Laparangan) di PT. PINDAD PERSERO Bandung adalah sebagai berikut :
1. Membekali pengetahuan kepada calon Ahli K3 Umum mengenai implementasi prinsip-prinsip dan aturan-aturan K3 yang ada pada penerapannya di lapangan, meliputi secara umum norma-norma keselamatan dan kesehatan kerja yang tercermin dalam komitmen dan kebijakan perusahaan dalam bidang K3, kesadaran dan sikap pekerja terhadap aturan K3, serta faktor lingkungan kerja kerj a yang terkait te rkait penggunaan mesin-mesin dan alat-alat penunjang kerja/produksi
2. Secara khusus diharapkan calon Ahli K3 dapat memahami mengenai penerapan aturan-aturan K3 yang ada terkait penggunaan pesawat ketel uap, bejana te kan dan tangki timbun, pesawat angkat dan angkut, pesawat tenaga dan produksi, serta aspek lain aspek lain terkait potensi bahaya fisik/mekanik yang ada di perusahaan
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup lingkup pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Lapangan di PT. Pindad Persero ini mencakup implementasi aturan K3 terkait : 1. Pesawat uap 2. Pesawat angkat-angkut 3. Bejana Tekan dan Tangki Timbun 4. Pesawat Tenaga dan Produksi 5. Pesawat Mekanik terkait lainnya Pada kesempatan kali ini kita di berikan factory visit untuk proses produksi divisi kendaraan khusus, sehingga kita hanya bisa mengamati bejana tekanan dan pesawat angkat angkut.
1.4 Dasar Hukum
Dasar hukum pengawasan K3 Bejana Tekan, Pesawat Uap dan Mekanik :
1. Undang-Undang Dasar 1945, pasal 27 ayat (2) 2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 3. Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor
13
tahun
2003
tentang
ketenagakerjaan (Pasal 87) 4. Undang-Undang Uap tahun 1930 5. Peraturan Uap tahun 1930 6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan. 7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER.02/MEN/1982 tentang Kwalifikasi juru las ditempat kerja 8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.01/MEN/1988 tentang Kwalifikasi dan syarat-syarat operator pesawat uap 9. Permenaker No. Per 09/Men/2010 tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut 10. Permenaker No. 37 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekan dan Tangki Timbun 11. Permenaker No. 38 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi.
BAB 2 Profile PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT.PINDAD (Persero) Bandung pada mulanya adalah suatu usaha komando TNI AD yang bergerak dalam bidang instalasi industri yang disebut Komando Perindustrian Angkatan Darat (KOPINDAD). Fungsi utama KOPINDAD adalah memproduksi senjata, amunisi, untuk kebutuhan Angkatan Darat khususnya dan ABRI pada umumnya. Pada masa penjajahan Belanda tahun 1908 didirikan Artillerie Contructie Winkel (ACW) di Surabaya. Surabaya. Pada tahun 1923 1923 ACW dipindahkan dipindahkan ke Bandung Bandung dan ACW berganti nama menjadi Artillerie Inrictigen (AI). Inrictigen (AI). Sedangkan pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942 menjelang kemerdekaan, ACW diganti namanya menjadi Dai Khi Kozo Kozo (DIK) dan setelah kemerdekaan DIK diganti namanya menjadi Ledger Productie Bredjuen Bredjuen (LPB) dibawah NICA pada tahun 1947. Dengan adanya penyerahan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada Pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1950, maka instalasi ini diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) pada t ahun 1950 tepatnya pada tanggal 29 April 1950, diganti namanya menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM). Peristiwa ini kemudian dijadikan sebagai hari lahirnya Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM). Tahun 1958 Pabrik Senjata dan Mesiu diubah namanya menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat (PABAL – AD). AD). Dalam produksinya tidak hanya memproduksi senjata tetapi juga memproduksi kebutuhan lainnya untuk Angkatan Darat. Tahun 1962 PABAL – AD diubah menjadi Perindustrian TNI Angkatan Darat (PINDAD). Secara keseluruhan PINDAD baru beroperasi penuh pada tahun 1968. Pada tanggal 29 April 1983 PINDAD beralih menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT.PINDAD (Persero) dimana PINDAD adalah nama, bukan singkatan. Tahun 1989 Pemerintah membentuk Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) dan PT.PINDAD dibawah pembinaannya atau menjadi BUMN Industri strategis. Tahun 1998 BPIS dibubarkan oleh Pemerintah dan pada tahun yang sama pemerintah mendirikan BUMN dengan nama PT.Prakarya Industri Strategis, dimana PT.PINDAD menjadi anak perusahaan PT.Prakarya Industri Strategis. Tahun 1999 PT.Prakarya Industri Strategis berganti nama menjadi PT.Bahana Prakarnya Industri Strate gis (Persero). Pada tahun 2002, PT.BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak saat
itu PT.PINDAD beralih status menjadi PT.PINDAD (Persero) yang langsung dibawah pembinaan Kementrian BUMN hingga hingga sekarang. Sesuai dengan surat keputusan Menhankam nomor : 12/M/IV/1984 tentang alih usaha PINDAD menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maka sejak tanggal tanggal 19 April 1983 PINDAD beralih status menjadi Perseroan Terbatas. Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia nomor : 114/M/1983 tanggal 23 Mei 1983, maka diangkatlah Menteri Negara Riset dan Teknologi Menristek selaku Direktur Utama PT.PINDAD (Persero). Dalam aktivitas perusahaan PINDAD sejak menjadi BUMN, PT.PINDAD (Persero) mempunyai fungsi ganda sebagai penunjang HANKAMNAS dalam hal pengembangan industri Kemiliteran dan juga sebagai penyelenggara komersil dalam arti kata seluas – luasnya. Contoh bidang produksi komersialnya adalah generator, mesin perkakas, air brake, brake, produk cor, produk tempa, pengait rel, mesin derek kapal, peralatan mesin, motor elektrik, dan pemutus arus. Untuk itu Pindad harus memenuhi standar Internasional diantara : ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001. Dalam rangka mengemban tugas dan misi perusahaan, filsafah yang mendasari untuk perkembangan perusahaan adalah “Dalam keadaan damai akan diwujudkan komposisi turn over over produk komersial lebih besar dari produk militer”, dengan maksud bah wa laba dari penjualan produk komersial dapat untuk mendukung biaya investasi, litbang,
overhead.
Sehingga pengembangan produk militer tetap dapat dilaksanakan, sedangkan dalam keadaan perang komposisi tersebut diubah menjadi 80% 80% untuk militer dan 20 % untuk komersial.
2.1.1 Visi Perusahaan
PT PINDAD ( Persero ) adalah perusahaan sehat yang mempunyai inti usaha terpadu, beroperasi secara fleksible serta mandiri secara finansial.
2.1.2 Misi Perusahaan
PT PINDAD PERSERO memiliki misi untuk melaksanakan kegiatan usaha dengan bidang alat dan peralatan untuk mendukung kemandirian ke mandirian pertahanan dan keamanan negara. Alat dan peralatan industri dengan mendapatkan laba untuk pertumbuhan perusahaan melalui keunggulan teknoligi dan efisiensi.
2.1.3 Tujuan Pokok Perusahaan
PT PINDAD ( Persero ) mempunyai tujuan pokok yaitu :
Memproduksi senjata dan amunisi serta peralatan-peralatan dengan mengutamakan kebutuhan ABRI
Memproduksi alat perkakas dan komponen lain untuk sektor pertanian dan perkebunan, industri dan sarana angkutan yang dapat mendorong perkembangan bidang usaha industri swasta dan koperasi.
Menjalankan usaha perdagangan dalam arti kata seluas-luasnya dalam pemeliharaan alat-alat yang telah di produksi.
Mendirikan dan menjalankan perusahaan yang mempunyai hubungan dengan usaha diatas, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan-badan lain sepanjang yang diajarkantidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku dan sesuai dengan amgkatan darat darat (TNI - AD)
2.1.4
Kegiatan Usaha
Dalam Upaya mencapai tujuan pokok perusahaan PT PINDAD (Persero) melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
Produksi militer
PT PINDAD memproduksi produk senjata dan amunisi, produk kendaraan fungsi khusus, produk phyroteknik, komponen bahan peledak militer serta bahan peledak komersial dan produk penggerak mula mula dan elektro mekanis.
Jasa
Pelaksanaan industri dan sistem pendukungnya, memelihara produk atau perlalatan industri, rekayasa proses manufaktur, pegujian mutudan perkembangan sistem mutu dna kontruksi dan non kontruksi.
Perdagangan
PT PINDAD melaksanakan pemasaran, distribusi dan penjualan produk atau komponen yang tersebut diatas termasuk produk pihak lain baik di dalam negeri maupin diluar negeri.
2.1.5
Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI PT. PINDAD Persero
2.2 Hasil Temuan 2.2.1 Temuan Positif No
1
LOKASI
Gedung Administrasi
Temuan Positif
Adanya sefaty induction
Penggunaan APD
2
Gedung
yang sesuai di
Produksi
area produksi dan
Divisi
gudang
Kendaraan Khusus
Gedung Produksi 3
Divisi Kendaraan Khusus
Adanya Gambar Keselamatan Kerja yang mudah dilihat dan dibaca
GAMBAR
Gedung
Adanya gambar
Produksi 4
Divisi Kendaraan
operator untuk pengoperasian pengoperasian mesin
Khusus
5
Area Kerja
Terdapat
Divisi
gudang bahan
kendaraan
berbahaya.
Khusus
Perusahaan dilengkapi 6
Lingkungan
fasilitas
Perusahaan
pendukung seperti, masjid dan Kantin
2.2.2 Temuan Negatif No.
1
Lokasi
Temuan Negatif
Jalur
Adanya
Utama
penumpang
Pabrik
dalam forklift yang sedang berjalan
Gambar
2
Pintu
Adanya Forklift
Keluar
dalam kondisi
Masuk
menyala namun
Pabrik
tidak ada operatornya
3
Gedung
Hasil produksi
Produksi
dipajang kurang
Divisi
aman, tidak ada
Kendaraan Khusus
pembatas atau police line untuk pekerja atau pejalan kaki
BAB 3 POKOK PEMBAHASAN 3.1 Analisa Temuan Positif
3.2 Analisa Temuan Negatif
BAB 4 KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan secara umum pelaksanaan K3 dilingkungan PT. PINDAD telah berjalan, dibuktikan dengan adanya :
Departmen QA & K3LH (Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup ),
Ahli K3 Umum sebanyak 24 orang, Ahli K3 Listrik, Ahli K3 Kimia (berdasarkan informasi dari bapak Chevi selaku perwakilan dari Departmen QA & K3LH PT. PINDAD)
Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja di dalam ruangan maupun luar ruangan kerja,
Himbauan disetiap area kerja dan batasan pengoperasian alat (hanya beberapa operator yang boleh mengoperasikannya sesuai gambar pada temuan ).
Departemen khusus pengelolaan kesehatan ( Poliklinik, Rumah Sakit, Ambulance) serta penanggulangan kebakaran (mobil pemadam kebakaran dan unit pemadam kebakaran).
4.2 Saran
Penggunaan forklift mesin diesel dibatasi untuk area kerja luar ruangan saja, untuk pekerjaan dalam ruangan menggunakan forklift listrik.
Jumlah operator crane bersertifikat / lisensi ditambah (informasi dari Bapak chevi ada 8 orang untuk 5 crane : 2 crane kapasitas 10 ton, 2 crane kapasitas 5 ton, 1 crane kapasitas 3 ton, 1 crane kapasitas 1 ton).
Adanya sosialisasi tentang Lisensi K3 untuk Operator Crane dan forklift (sesuai kelas operatornya).
View more...
Comments