Laporan 5-6 Uji Bts Cair
September 13, 2017 | Author: Inayah Rohmaniyah | Category: N/A
Short Description
Praktek Mekanika Tanah...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK MEKANIKA TANAH (Judul Job Sheet: Uji Batas Cair & Uji Batas Plastis) Dosen: Dra. Daryati, MT
Disusun Oleh Kelompok : Ali Akbar
5415117396
Cynthia Riescanita Putri
5415117397
Junelfan Daud
5415117399
Yogi Prasetya
5415117401
Inayah Rohmaniyah
5415117403
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2013
UJI BATAS CAIR BAB I PENDAHULUAN A. DASAR TEORI Batas cair di definisikan sebagai kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan keadaan plastis. Atau juga dapat di definisikan secara kadar batas cair adalah sebagai kadar air dimana 25 kali pukulan oleh alat batas cair akan menutup celah ( Grooving Tool ) standar yang dibuat pada lempengan tanah untuk panjang 12,7 cm. kadar ini dimana untuk nilai-nilai di atasnya tanah akan berperilaku sebagai cairan kental. Batas cair adalah kadar air dimana N = 25 ketukan. N Di bawah 25 ketukan berarti tanah terlalu cair dan N di atas 35 ketukan berarti tanah terlalu kering. Batas ketukan antara 25 – 35 ketukan. Kadar air dari tanah dalam persen dan jumlah pukulan untuk masing – masing percobaan digambarkan dalam kertas grafik. B. MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan uji batas cair adalah untuk menentukan kadar air tanah berada dalam keadaan cair atau tidak dan untuk mengetahui batas cair suatu contoh tanah. BAB II PERALATAN Peralatan yang digunakan: a. Cawan porselen Ø 115 mm untuk mencampur tanah dengan air b. Spatula dengan panjang 75 mm dan lebar 20 mm c. Alat batas cair d. Grooving Tool e. Cawan penguap f. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram g. Oven dengan suhu 110º C.
BAB III SAMPEL Pengambilan sempel: Tempat: Kampus UNJ, samping pasca sarjana. Waktu: Jumat 01/03/2013 pukul 08.30 – 09.45 AM. Kedalaman tanah: 25 cm Sampel tanah diambil oleh anggota kelompok masing-masing. BAB IV LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN Langkah-langkah pelaksanaan: 1. Letakkan 100 gram benda uji yang sudah dipersiapkan didalam pelat kaca pengaduk. 2. Dengan menggunakan spatula aduklah benda uji tersebut dengan menambah air suling sedikit demi sedikit, sampai homogin. 3. Setelah contoh menjadi campuran yang merata, ambil sebagian benda uji ini dan letakkan diatas mangkok alat batas cair, ratakan permukaannya sedemikian hingga sejajar dengan dasar alat, bagian yang paling tebal harus + 1 cm. 4. Buatlah alur dengan jalan membagi dua benda uji dalam mangkok itu, dengan mengggunakan alat pembuat alur (grooving tool) melalui garis tengah pemegang mangkok dan simetris. Pada waktu pembuat alur posisi alat pembuat alur (grooving tool) harus tegak lurus permukaan mangkok. 5. Putarlah alat sedemikian rupa sehingga mangkok naik/jatuh dengan kecepatan 2 putaran perdetik. Pemutaran ini dilakukan terus sampai dasar alur benda uji bersinggungan sepanjang kira-kira 1.25 cm dan catat jumlah pukulannya pada waktu bersinggungan. 6. Ulangi pekerjaan (c) sampai dengan (e) beberapa kali sampai memperoleh jumlah pukulan yang sama, hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan apakah pengadukan contoh sudah betul-betul merata kadar airnya. Jika ternyata pada kali percobaan telah diperoleh jumlah pukulan + sama, maka ambillah benda uji langsung dari mangkok pada alur, kemudian masukkan kedalam cawan yang telah dipersiapkan dan periksalah kadar airnya. 7. Kembalikan benda uji ke atas kaca pengaduk dan mangkok alat batas cair dibersihkan. Benda uji diaduk kembali dengan mengubah kadar airnya. Kemudian ulangi langkah (b)
sampai (f) minimal 3 kali berturut-turut dengan variasi kadar air yang berbeda, sehingga akan diperoleh perbedaan jumlah pukulan sebesar 8-10. BAB V PERHITUNGAN Tabel Data Cawan
W1
W2
W3
Jumlah Ketukan
A
13.4 gram
45.2 gram
34.2 gram
25 ketukan
B
12.8 gram
54.5 gram
40.35 gram
26 ketukan
C
13.2 gram
38.4 gram
30.2 gram
18 ketukan
Perhitungan
Grafik
Diagram Batas Cair 54 53
Kadar Air, w (%)
52 51 50
kadar air
49
garis bantu
48
batas cair (LL)
47 46 45 26
25
18
Jumlah Pukulan
Hasil kadar air (w) dan jumlah pukulan digambarkan pada diagram batas cair. Dari gambar, pada 25 kali pukulan diperoleh kadar air 51%. Jadi batas cair (LL) = 51% BAB VI KESIMPULAN A. KESIMPULAN Batas cair di definisikan sebagai kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan keadaan plastis. Dari perhitungan diatas maka diperoleh rata-rata kadar air 50.823%.
LAMPIRAN
UJI BATAS PLASTIS BAB I PENDAHULUAN A. DASAR TEORI Batas plastis di definisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara daerah plastis dan semi padat yakni persentase kadar air dimana tanah dengan diameter 1/8 inc ( 3,2 mm ) di gulung hingga menjadi retak-retak tanpa patah. Batas plastis merupakan batas terendah dari tingkat keplastisan suatu tanah. B. MAKSUD & TUJUAN Adapun maksud dan tujuan uji batas plastis adalah untuk mengetahui batas plastis suatu contoh tanah yaitu nilai kadar air terendah dari suatu contoh tanah dimana tanah tersebut masih dalam keadaan plastis. BAB II PERALATAN Peralatan yang digunakan: 1. Pelat kaca 45 × 45 × 0.9 cm. 2. Sendok dempul panjang 12.5 cm. 3. Batang pembanding dengan diameter 3 mm panjang 10 cm. 4. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram. 5. Cawan untuk menentukan kadar air 3 buah. 6. Botol tempat air suling. 7. Air suling. 8. Oven, yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai (110+5)C.
BAB III SAMPEL Pengambilan sempel: Tempat: Kampus UNJ, samping pasca sarjana. Waktu: Jumat 01/03/2013 pukul 08.30 – 09.45 AM. Kedalaman tanah: 25 cm Sampel tanah diambil oleh setiap kelompok. BAB IV LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN Langkah – langkah pelaksanaan: 1. Letakan benda uji diatas pelat kaca, kemudian diaduk hingga kadar airnya merata. 2. Setelah kadar air cukup merata, buatlah bola-bola tanah dari benda uji itu sebesar 8 gram, kemudian bola-bola tanah itu digeleng diatas pelat kaca. Penggelengan dilakukan dengan telapak tangan, dengan kecepatan 80-90 gelengan permenit. 3. Penggelengan dilakukan terus sampai benda uji membentuk batang dengan diameter 3 mm. Kalau pada waktu penggelengan itu ternyata sebelum benda uji mencapai diameter 3 mm sudah retak, maka benda uji disatukan kembali, ditambah air sedikit dan diaduk sampai merata. Jika ternyata penggelengan bola-bola itu bisa mencapai diameter lebih kecil dari 3 mm tanpa menunjukkan retakan-retakan, maka contoh perlu dibiarkan beberapa saat di udara agar kadar airnya berkurang sedikit. 4. Pengadukan dan penggulungan diulangi terus sampai retakan-retakan itu terjadi tepat pada saat gulungan mempunyai diameter 3 mm. 5. Periksa kadar air batang dibuat ganda yaitu benda uji untuk pemeriksaan kadar air 5 gram.
BAB V PERHITUNGAN Tabel Data Cawan
W1
W2
W3
A
14.2 gram
16.3 gram
15.8 gram
B
13.3 gram
15.4 gram
14.9 gram
C
17.1 gram
19.2 gram
18.7 gram
Perhitungan
BAB VI KESIMPULAN & IMPLIKASI A. KESIMPULAN Batas plastis merupakan batas terendah dari tingkat keplastisan suatu tanah. Dari perhitungan diatas maka diperoleh batas palstis (LP) = 31.25%. B. IMPLIKASI Dari praktikum yang kami lakukan, didapat nilai kadar air batas cair sebesar 50.823% dan batas plastis sebesar 31.25%. Indeks Plastis (IP) = LL – PL = 51% – 31.25% = 19.75% Tanah tersebut memiliki plastisitas yang tinggi, sehingga tanah tersebut termasuk kedalam jenis tanah lempung yang kohesif.
LAMPIRAN
View more...
Comments