Laporan 1 - Ctenocephalides Felis

June 25, 2019 | Author: Analis Kesehatan D4 | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Felis kucing...

Description

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI III DIV Analis Kesehatan

Hari, tanggal

:

Materi

: Identifikasi Ordo Siphonaptera species Ctenocephalides Ctenocephalides felis

Tujuan

: Untuk mengetahui mengetahui morfologi Ctenocephalides Ctenocephalides felis jantan felis jantan dan betina betina

Alat dan Reagen

:

1. Mikroskop 2. Preparat awetan Bahan / Spesimen

: Preparat awetan

Cara Kerja

:

1. 2. 3. 4. 5. 6. Morfologi

 Nyalakan mikroskop mikroskop Letakkan preparat awetan Ctenocephalides felis di atas meja mikroskop Perparat pada meja mikroskop dijepit agar tidak mudah di geser-geser geser-geser Periksa dbawah mikroskop dengan perbesaran 10X40 Focus diatur agar bisa diamati Ctenocephalides felis yang terlihat diamati dan digambar :

Ctenocephalides felis jantan felis  jantan

Kutu jenis ini memiliki ciri-ciri tidak bersayap, memiliki tungkai panjang, dan koksakoksa sangat besar, Tubuh gepeng di sebelah lateral dilengkapi banyak duri yang mengarah ke belakang dan rambut keras, Sungut pendek dan terletak dalam lekuk-lekuk di dalam kepala, Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet penusuk, Metamorfosis sempurna (telurlarva-pupa-imago), Telur tidak berperekat, abdomen terdiri dari 10 ruas, Larva tidak  bertungkai kecil, dan keputihan, Memiliki 2 ktinidia baik genal maupun prenatal.

Ctenocephalides felis dibedakan dari kutu lain dengan ctenidia karakteristik, atau sisir, tetapi memiliki ctenidium pronotal dan ctenidium genal dengan lebih dari 5 gigi. Morfologi kutu kucing adalah mirip dengan kutu anjing, canis Ctenocephalides, tetapi kutu kucing memiliki karakteristik dahi miring. Tibia belakang juga berbeda dari spesies loak lainnya dalam hal ini tidak memiliki gigi apikal luar. Semua anggota ordo Siphonaptera memiliki otot yang kuat  berisi bresilin, protein sangat elastis, di kaki mereka, yang memungkinkan kutu melompat setinggi 33 cm.Larva kutu mirip belatung kecil dengan bulu pendek dan rahang untuk mengunyah. Kepompong hidup terbungkus dalam kepompong sutra-puing bertaburan

Perbedaan antara jantan dan betina dapat dilihat dari struktur tubuhnya, yaitu jika  jantan pada ujung posterior bentuknya seperti tombak yang mengarah ke atas dan antenna lebih panjang, sedangkan tubuh betina berakhir bulat dan antenna nya lebih pendek dari  jantan Kutu kucing ini berwarna coklat kemerahan sampai hitam, dengan betina yang warna nya sedikit berbeda. Selain dari sedikit perbedaan dalam ukuran dan warna, fitur utama lainnya membedakan antara jantan dan betina adalah adanya kompleks, alat kelamin  berbentuk bekicot pada laki-laki. Siklus Hidup

Pinjal termasuk serangga Holometabola atau metamorphosis sempurna karena daur hidupnya melalui 4 stadium yaitu : telur-larva-pupa-dewasa. Pinjal betina bertelur diantara rambut inang. Jumlah telur yang dikeluarkan pinjal betina berkisar antara 3-18 butir. Pinjal betina dapat bertelur 2-6 kali sebanyak 400-500 butir selama hidupnya (Soviana dan Upik, 2003). 1. Tahap Telur Telur berukuran panjang 0,5 mm, oval dan berwarna keputih-putihan. Perkembangan telur  bervariasi tergantung suhu dan kelembaban. Pinjal betina biasanya mengeluarkan telur sampai dua puluh butir setiap periode bertelurnya.Telur menetas menjagi larva dalam waktu 2 hari atau lebih, dibawah kondisi yang optimum yaitu suhu 27 oC dengan kelembaban 75. 2. Larva Larva yang muncul bentuknya memanjang, langsing seperti ulat. Ruas abdomen terakhir mempunyai dua tonjolan kait yang disebut anal struts, berfungsi untuk memegang pada substrat atau untuk lokomosi. Larva berwarna kuning krem dan sangat aktif, dan menghindari cahaya. Larva mempunyai mulut untuk menggigit dan mengunyah makanan yang bisa berupa

darah kering, feses dan bahan organik lain yang jumlahnya cukup sedikit. Larva dewasa  panjangnya sekitar 6 mm. Larva berkembang terus menerus dalam satu sampai dua minggu.

3.  pupa Stadium pupa mempunyai tahapan yang tidak aktif atau makan, dan berada dalam kokon yang tertutupi debris dan debu sekeliling. Stadium ini sensitive terhadap adanya perubahan konsentrasi CO2 di lingkungan sekitarnya juga terhadap getaran. Adanya perubahan yang signifikan terhadap kedua factor ini, menyebabkan keluarnya pinjal dewasa dari kepompong. 4. Dewasa Pinjal dewasa keluar dari kepompongnya waktu mereka merasa hangat, getaran dan karbon dioksida yang menandakan ada host di sekitarnya. Setelah mereka loncat ke host, pinjal dewasa akan kawin dan memulai siklus baru. Habitat : Dapat di temukan pada daerah yang berbulu lebat seperti pada bagian leher Diagnosa : Adanya kotoran seperti butiran pasir di antaran bulu kucing Penyakit : Rasa gatal yang yang hebat, radang kulit (flea bites dermatitis) karena air liur  parasite. .Gigitan kutu kucing kepada manusia muncul yang merupakan benjolan mungil berwarna merah yg terasa gatal. Benjolan ini rata-rata muncul di  pergelangan kaki & kaki sektor bawah. Kalau alergi pada air liur kutu, sehingga seorang bakal mengalami reaksi alergi. Benjolan sanggup beralih jadi ruam. Menggaruk daerah yg gatal justru berpotensi menyebabkan infeksi bakteri sekunder. Hasil

Perbesaran Spesies Stadium Jenis Kelamin spesimen Ciri Khas

:

10X40 Ctenocephalides felis Pinjal Dewasa Jantan

10X40 Ctenocephalides felis Pinjal Dewasa Betina

Preparat awetan

Preparat awetan

Kesimpulan

:

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF