Lap.kasus Krisis Tiroid

January 15, 2018 | Author: khristin | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

lapkas krisis tiroid 2017...

Description

BAB I PRESENTASI KASUS I

II

IDENTITAS PASIEN Nama

: Ny. S

Umur

: 36 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Status

: Menikah

Alamat

: Bukit Menyan

Tanggal Lahir

: 04 Juni 1980

Tanggal masuk

: 28 Januari 2017

Pukul

: 21.20 wib

ANAMNESIS Anamnesis diperoleh melalui autoanamnesa dari pasien. A Keluhan Utama Os datang dengan keluhan sesak napas sejak siang hari SMRS. B Riwayat Penyakit Sekarang Seorang perempuan berusia 36 tahun datang bersama keluarganya ke UGD RSUD dengan keluhan sesak napas sampai keringat berlebih sejak siang hari SMRS dan semakin memberat. Sebelumnya os juga mengalami demam 3 hari, mengeluh batuk berdahak ± 2 hari. Os mengeluh dada sebelah kiri terasa sakit dan tangan pasien sering gemetar. Pasien mengeluhkan nafsu makan menurun. Os juga mengaku mengalami penurunan BB dari 52 kg menjadi 42 kg, mata terasa semakin menonjol sekitar 4 bulan belakangan ini, kemudian BAB 3 – 4 kali sehari. Os juga mengaku sudah 2 tahun tidak haid. C Riwayat Penyakit Terdahulu -

Hipertiroid

D Riwayat Pemakaian Obat -

Disangkal

E Riwayat Penyakit Keluarga -

Saudara laki laki dan saudara perempuan mempunyai riwayat gondok (hipertiroid)

III.

PEMERIKSAAN FISIK A Keadaan Umum -

Keadaan umum

: Tampak sakit berat

-

Kesadaran

: Compos mentis

B Tanda vital -

BB

: 42 kg

-

Tekanan Darah

: 140/100 mmHg

-

Nadi

: 150 x/i, reguler

-

Pernafasan

: 40 x/menit

-

Suhu

: 38,5º C

C Kepala

: Normocephali

D Mata

: Mata cekung (-/-),konjungtiva anemis (-/-), sklera

ikterik

(-/-), pupil isokor (2mm/2mm), reflek cahaya (+/+),

eksopthalmus (+/+) E Hidung

: Bentuk normal, nafas cuping hidung (-/-), sekret

(-/-) F Mulut

: Bibir simetris, bibir kering (-), T1/T1

G Telinga

: Normotis, nyeri tarik (-), nyeri tekan tragus (-),

serumen (-)

H Leher

: Terdapat massa menonjol di leher bagian tengah

dengan konsistensi kenyal dengan diameter 5 cm, mobile (+) Pembesaran KGB (-) I

Thorax Cor -

Inspeksi

: Iktus kordis tampak

-

Palpasi

: Iktus kordis teraba

-

Perkusi

: Batas jantung Kanan : RIC V LSD Kiri

-

: RIC V 1 jari lateral LMCS

Auskultasi: BJ I-II intensitas cepat , reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo -

Inspeksi

: Simetris kanan = kiri

-

Palpasi

: Stem fremitus kanan = kiri

-

Perkusi

: Redup pada kedua lapangan paru

-

Auskultasi : bronkial kanan-kiri, Ronkhi (+/+), wheezing (-/-)

Abdomen -

Inspeksi

: Mencembung, tidak tampak efloresensi yang bermakna

-

Palpasi

: Supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, turgor

kulit baik

J

-

Perkusi

: Timpani, shifting dullness (-)

-

Auskultasi : Bising usus (+) N

Ekstremitas : Akral Dingin + + + +

Oedem

-

-

Sianosis

-

-

IV.

PEMERIKSAAN PENUNJANG  Cek Darah rutin  Cek EKG ( atas indikasi )  Cek Hormon T3, T4, TSH ( atas indikasi)  Foto thoraks

V.

DIAGNOSA KERJA  Krisis Tiroid

VI.

DIAGNOSA BANDING  Hipertirodisme  Anxietas  Pneumonia PEMERIKSAAN YANG SUDAH DILAKUKAN

VII.

Laboratorium darah rutin dan kimia darah tanggal 28 Januari 2017 VIII. TERAPIHemoglobin DARI IGD : 12,8 g/dl  O2 6 – 7 lpm  Inf. RL 20 gtt/i makro  Inj. Ranitidin 1a/12j iv  Inj. Metilprednisolon 1a/12j iv  Inj. Antrain 1a/12j iv  Inj. Ceftriakson 1gr/12j iv  Ambroxol syrup 3 x C I  PTU 400 mg dan propanolol 40 mg

VI

PROGNOSIS Ad Vitam Ad Functionam Ad Sanationam

: Ad Malam : Ad Malam : Dubia Ad Malam

Analisa Kasus

Dilihat dari gejala yang ditimbulkan pada kasus ini, pasien ini lebih mengarah kepada hipertiroid. Hipertiroid Definisi Tirotoksikosis ialah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi. Hipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif. Dengan kata lain hipertiroid terjadi karena adanya peningkatan hormon tiroid dalam darah dan biasanya berkaitan dengan keadaan klinis tirotoksikosis Etiologi Penyebab hipertiroidisme sebagian besar adalah penyakit Graves, goiter miltinodular toksik dan mononodular toksik. Hipertiroidisme pada penyakit Graves adalah akibat antibodi reseptor TSH yang merangsang aktivitas tiroid. Sedang pada goiter multinodular toksik ada hubungannya dengan autoimun tiroid itu sendiri. Penyakit graves sekarang ini dipandang sebagai penyakit autoimun yang penyebabnya tidak diketahui. Terdapat predisposisi familial kuat pada sekitar 15% pasien graves mempunyai keluarga dekat dengan kelainan yang sama dan kirakira 50% keluarga pasien dengan penyakit graves mempunyai autoantibodi tiroid yang beredar dalam darah. Wanita terkena kira-kira 5 kali lebih banyak dari pada pria. Penyakit ini terjadi pada segala umur dengan insidensi puncak pada kelompok umur 20-40 tahun.

Manifestasi Klinik Pada individu yang lebih muda manifestasi yang umum termasuk palpitasi, kegelisahan, mudah lelah dan diare, banyak keringat, tidak tahan panas, dan senang dingin. Sering terjadi penurunan berat badan jelas, tanpa penurunan nafsu makan. Pembesaran tiroid, tanda-tanda tirotoksikosis pada mata, dan takikardi ringan umumnya terjadi. Kelemahan otot dan berkurangnya massa otot dapat sangat berat sehingga pasien tidak dapat berdiri dari kursi tanpa bantuan. Pada anak-anak terdapat pertumbuhan cepat dengan pematangan tulang yang lebih cepat. Terjadinya hipertiroidisme biasanya perlahan-lahan dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun. Manifestasi klinis yang paling sering adalah penurunan berat badan, kelelahan, tremor, gugup, berkeringat banyak, tidak tahan panas, palpitasi, dan pembesaran tiroid. Penurunan berat badan meskipun nafsu makan bertambah dan tidak tahan panas adalah sangat spesifik, sehingga segera dipikirkan adanya hipertiroidisme. Penderita hipertiroidisme memiliki bola mata yang menonjol yang disebut dengan eksoftalmus, yang disebabkan oleh edema daerah retro-orbita dan degenerasi otot-otot ekstraokuli. Penyebabnya juga diduga akibat proses autoimun. Eksoftalmus berat dapat menyebabkan teregangnya N. Optikus sehingga penglihatan akan rusak. Payah jantung yang tidak dapat diterangkan pada umur pertengahan harus dipikirkan hipertiroidisme, terutama bila ditemukan juga curah jantung yang tinggi atau atrium fibrilasi yang tidak dapat diterangkan. Patofisiologi Hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) dibentuk di sel epitel (tirosit) yang mengelilingi folikel kelenjar tiroid. Pembentukan dan pelepasan T 3 dan T4 serta pertumbuhan kelenjar tiroid dirangsang oleh tirotropin (TSH) dari hipofisis anterior. Pelepasannya selanjutnya dirangsang oleh tirolibelin (TRH) dari hipotalamus. Stres dan esterogen akan meningkatkan pelepasan TSH, sedangkan glukokortikoid, somastotatin, dan dopamine akan menghambatnya.

Efek yang umum dari hormon tiroid adalah mengaktifkan transkripsi inti sejumlah besar gen. Oleh karena itu, di semua sel tubuh sejumlah besar enzim protein, protein struktural, protein transpor, dan zat lainnya akan disintesis. Hasil akhirnya adalah peningkatan menyeluruh aktivitas fungsional di seluruh tubuh. Hormon

tiroid

meningkatkan

aktivitas

metabolik

selular

dengan

cara

meningkatkan aktivitas dan jumlah sel mitokondria, serta meningkatkan transpor aktif ion-ion melalui membran sel. Hormon tiroid juga mempunyai efek yang umum juga spesifik terhadap pertumbuhan. Efek yang penting dari fungsi ini adalah meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak selama kehidupan janin dan beberapa tahun pertama kehidupan pascalahir. Efek hormon tiroid pada mekanisme tubuh yang spesifik meliputi peningkatan metabolisme karbohidrat dan lemak, peningkatan kebutuhan vitamin, meningkatkan laju metabolisme basal, dan menurunkan berat badan. Sedangkan efek pada sistem kardiovaskular meliputi peningkatan aliran darah dan curah jantung, peningkatan frekuensi denyut jantung, dan peningkatan kekuatan jantung. Efek lainnya antara lain peningkatan pernafasan, peningkatan motilitas saluran cerna, efek merangsang pada sistem saraf pusat (SSP), peningkatan fungsi otot, dan meningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar endokrin lain.

Diagnosis Diagnosis hipertiroid dengan berdasarkan tanda dan gejala klinis dapat ditegakkan dengan penilaian Indeks Wayne pada kasus ini :

Hasil score 45: Terdapat badai tiroid; 25-44: Kemungkinan adanya badai tiroid; 45: Terdapat badai tiroid; 25-44: Kemungkinan adanya badai tiroid;
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF