Lap Tahunan Kesorga

January 23, 2018 | Author: Kucing Meong | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Lap Tahunan Kesorga...

Description

LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESORGA TAHUN 2016

Di susun oleh: Wulan indriyati

UPT PUSKESMAS PABUARAN Jln. Pangeran Sutajaya No.196

TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESORGA UPT PUSKESMAS PABUARAN KECAMATAN PABUARAN KABUPATEN CIREBON TAHUN 2016

Cirebon, 29 Desember 2016 Mengetahui, Kepala UPT Puskesmas Pabuaran

ENDANG SUGIATI NIP. 19650829198686032007

Koordinator Program

WULAN INDRIYATI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan mempunyai perna penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Upaya kesehatan olah raga adalah salah satu upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalui aktivitas fisik dan atau olah raga. Dalam rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, program kesehatan olah raga merupakan salah satu program dari pokok program perilaku hidup sehat dan pemberdayaan masyarakat. Kesehatan olah raga telah ditetapkan sebagai salah satu indikator keberhasilan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Aktivitas fisik dan atau olah raga dapat memberikan dampak positif bila dilakukan secara baik, benar, terukur dan teratur. Sebaliknya bila dilakukan tidak sesuai dengan kaidah tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau cedera yang mungkin akan berakibat fatal. Saat ini di Indonesia sebagian besar masyarakat di perkotaan maupun pedesaan sudah melakukan kegiatan aktivitas fisik dan atau olah raga, baik olah raga kelompok atau perorangan. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah pengunjung yang memanfaatkan sarana olah raga terutama pada hari libur. Selain itu terlihat minat masyarakat dalam memanfaatkan berbagai peralatan sederhana maupun modern untuk menunjang kegiatan olah raga baik di pusat kebugaran jasmani (fitness center) maupun di rumah tangga, namun proses dan hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Di sisi lain peningkatan penyakit tidak menular sangat erat kaitannya dengan perubahan perilaku dan gaya hidup, seperti pola makan tidak seimbang, kurang melakukan aktivitas fisik dan merokok yang merupakan salah satu dampak negatif dari perkembangan IPTEK di berbagai bidang. Data SKRT Tahun 2001 menunjukkan 61% penduduk Indonesia tidak aktif dalam melakukan aktivitas fisik di mana persentase perempuan yang tidak aktif (73%) lebih tinggi dari pada laki-laki (63%), baik di setiap kelompok umur ataupun di perkotaan. Hasil survei Departemen Kesehatan Tahun 2002 pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah Provinsi di Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Bali pada komponen daya tahan jantung-paru (Cardio Respiratory Endurance/CRE) menunjukkan 73% dengan tingat kebugaran jasmani yang kurang dan

kurang sekali. Selain itu pada Susenas 2003, dilaporkan bahwa 74% penduduk usia 10 tahun ke atas kurang gerak dalam perjalanan, 81% kurang gerak dalam waktu senggang dan 14% kurang gerak dalam pekerjaan. Hasil penelitian Dede Kusmana Tahun 2002 memperlihatkan bahwa orang yang mempunyai gaya hidup seperti tidak merokok, berolah raga secara teratur dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang lima kali lebih tinggi terhindar dari penyakit jantung dan stroke dari pada yang bergaya hidup sebaliknya. Dari data-data di atas, upaya kesehatan olah raga mempunyai peran penting dalam mencegah dan menanggulangi keadaan tersebut. Upaya kesehatan olah raga dapat dilaksanakan di berbagai institusi pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Balai Kesehatan Olah raga Masyarakat (BKOM), Rumah Sakit dan Institusi Kesehatan lain baik pemerintah maupun swasta. Pada tahun 1995 telah diterbitkan Petunjuk Pelaksanaan Upaya Kesehatan Olah Raga untuk digunakan sebagai bahan rujukan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan olah raga di puskesmas. Terjadinya perubahan sistem ketatanegaraan di Indonesia mengakibatkan perubahan kebijakan-kebijakan termasuk di Departemen Kesehatan, yaitu reformasi di bidang kesehatan. Sejalan dengan itu disusun Kebijakan Dasar Puskesmas, dimana visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010. Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas tersebut, Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat serta merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan Puskesmas dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Puskesmas memiliki beberapa program pokok dan adapula program tambahan. Salah satu program tambahan tersebut adalah Upaya Kesehatan Olahraga (UKO). Upaya Kesehatan Olahraga sendiri merupakan suatu upaya yang memanfaatkan aktivitas fisik dan atau olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan atau olah raga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan olahraga di tingkat pelayanan kesehatan dasar. Sehingga masyarakat terhindar dari berbagai penyakit tidak menular dan dapat meningkatkan derajat kesehatan, kebugaran serta produktifitas kerja.

1.2 TUJUAN 1.2.1

Tujuan Umum Menunjang upaya peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup, melalui latihan fisik dan untuk untuk menunjang terwujudnya kecamatan sehat

1.2.2

Tujuan Khusus 1. Mengembangkankan upaya peningkatan derajat kesehatan melalui latihan fisik. 2. Membantu upaya peningkatan kesegaran jasmani yang mempunyai pengaruh langsung terhadap produktifitas kerja. 3. Membantu peningkatan upaya olahraga produktifitas, olahraga prestasi, olahraga masyarakat dan olahraga tradisional. 4. Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan di Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan olah raga. 5. Meningkatnya kemitraan melalui kerja sama lintas program, lintas sektor, dunia usaha/swasta, LSM, organisasi profesi dan media massa. 6. Meningkatnya jangkauan, cakupan dan mutu pelayanan kesehatan olah raga di Puskesmas. 7. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan olah raga.

1.3 RUANG LINGKUP Kesehatan olah raga meliputi pelayanan kesehatan pada kegiatan olah raga dan pemanfaatan olah raga untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani yang diselenggarakan secara terpadu dan menyeluruh melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. 1. Pendekatan promotif diharapkan dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan daya tahan tubuh terhadap penyakit. 2. Pendekatan preventif diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit atau penyulit akibat kurang gerak serta memperlambat proses penuaan. 3. Pendekatan kuratif diharapkan dapat memberikan alternatif untuk upaya penyembuhan penyakit (exercise is medicine). 4. Pendekatan rehabilitatif diharapkan dapat memulihkan gangguan fungsi tubuh akibat penyakit dan kecacatan 1.4 SASARAN Masyarakat pada umumnya, serta kelompok-kelompok olahraga yang ada di wilayah kerja. Serta kelompok olahraga berdasarkan kondisi khusus dan kelompok/ individu latihan fisik untuk kelompok khusus

1.4

KEGIATAN Kegiatan Kesorga di Puskesmas Pabuaran antara lain :

1. Promotif Pendataan kelompok olahraga. 2. Preventif Pembinaan kelompok olahraga. 3. Kuratif Konsultasi individu tentang kesehatan olahraga. Pembentukan kelompok olahraga berdasarkan kondisi khusus misal senam lansia. 4. Rehabilitatif

BAB II ANALISIS SITUASI 11.1. DATA UMUM 1. Geografi Puskesmas Pabuaran merupakan puskesmas yang terletak di wilayah timur dari Kabupaten Cirebon. Lokasinya bertempat di Desa Pabuaran Lor, Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pabuaran

Sumber : TU PKM Pabuaran Tahun 2016

Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Pabuaran sebagai berikut :    

Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Ciledug Sebelah Utara : berbatasan dengan kecamatan Babakan Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Waled dan Sebelah Selatan : berbatasan dengan kecamatan Pasaleman. Puskesmas Pabuaran mulai berdiri 25 Desember 2004 dan mulai beroperasi pada tahun 2005, dengan luas wilayah 8,96 km2 yang terdiri dari 7 desa, 58 RW dan 198 RT.

Tiap desa dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2 atau atau roda 4,jalan beraspal. Mata pencaharian penduduk sebagian besar bertani, nelayan dan dagang..Jarak tempuh dari Puskesmas ke Kabupaten ± 60 menit. Kondisi fisik Puskesmas Pabuaran saat inI masih baik tetapi dengan gedung yang kecil sangat kurang memadai untuk kegiatan pelayanan dalam gedung,masih banyak kurang ruangan untuk pelayanan. 2. Demografi Jumlah penduduk 36.245 jiwa, terdiri dari 17,274 jiwa laki – laki dan 18.971 jiwa perempuan. Data tentang situasi umum dan selengkapnya seperti tercantum di bawah ini. Tabel 2.1 Data Kependuduk berdasarkan jenis kelamin Tahun 2016 PENDUDUK

PENDUDUK NO

KELURAHAN /

JUMLAH

DESA

KK

LAKILAKI

MISKIN

PEREMPUAN

JUMLAH

KK

Jiwa

1

Sukadana

1,376

2,353

2,594

4,947

1,276

4947

2

Pabuaran Kidul

1,731

2,355

2,484

4,839

1,731

4839

1,677

2,248

3,078

5,326

1,677

5326

Pabuaran

3

Wetan

4

Pabuaran lor

2,458

4,088

4,297

8,385

2,458

8385

5

Jatirenggang

1,282

1,982

2,123

4,105

1,082

4105

6

Hulubanteng

1,619

1,945

2,275

4,220

1,619

4220

7

Hulubantenglor

1,220

2,303

2,120

4,423

1,220

4423

JUMLAH

11,363

17,274

18,971

36,245

11,063

36245

Sumber:TU PKM Pabuaran 2016

Tabel 2.2 Data penduduk berdasarkan usia Tahun 2016

NO

1

DESA

SUKADANA

BAY

BALI

Bayi dan PUS BALI

I

0-

TA 1-

TA 3-5

1 Th 108

3 Th 395

Th 300

PUS 894

BUM

BULI

LAK

IL

N

I2

122

108

259

USILA PER EMP



UAN 404

663

2 3 4 5 6 7

PABUARAN KIDUL PABUARAN WTN PABUARAN LOR JATIRENGGANG HULUBANTENG HULUBANTENG LOR JUMLAH

119

406

325

1212

135

119

679

585

1264

111 175 74 96

489 738 287 446

368 424 203 338

1071 1767 720 1035

127 196 85 113

110 174 73 96

784 764 356 402

826 799 371 435

1610 1563 727 837

89

375

246

822

102

88

416

433

849

772

3136

2204

7521

880

768

3660

3853

7513

Tabel 2.4 Data penduduk berdasarkan usia produktif Tahun 2016

NO 1 2 3 4 5 6 7

DESA

PETANI

NELA YAN

USIA PRODUKTIF PEDAGAN PERAJIN BURUH G

PNS

PEG.SWA STA LAIN

SUKADANA PABUARAN

65

75

102

47

60

2055

KIDUL PABUARAN WTN PABUARAN LOR JATIRENGGANG HULUBANTENG HULUBANTENG

220

70

365

78

70

1690

205

71

203

77

75

2506

340

100

204

42

55

3491

950

106

95

13

29

1304

501

82

298

28

79

2210

LOR JUMLAH

135

100

75

42

99

2280

604

1342

327

467

15536

2416

0

Sumber:TU PKM Pabuaran 2016

3. Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Pabuaran Struktur Organisasi Puskesmas sesuai dengan Perbup no. 18 tahun 2013.

0

BAB III PENGELOLAAN KEGIATAN KESORGA

Penerapan proses keperawatan dalam pelaksanaan kesorga merupakan bagian dari pengelolaan Puskesmas, yang dalam pelaksanaannya dapat diterapkan pada sasaran individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Pabuaran. Sebagai gambaran umum, tahapan pelayanan kesorga yang sudah berjalan di Puskesmas Pabuaran adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan (Promotif) Upaya kesehatan olahraga merupakan salah satu cara memadukan latihan, gizi yang baik, perhatian terhadap aspek faal, psikologis, dan lain-lain yang dapat memastikan keberhasilan peningkatan kesegaran jasmani. Dengan latihan yang benar, didapat peningkatan derajat kesehatna tubuh perorangan, maupun kesehatna masyarakat. 2. Pencegahan (Preventif) Seperti kita ketahui struktur dan kapasitas organ tubuh tergantung kepada besarnya rangsangan yang diterima.Proses penuan diandai dengan perubahan fisik secara organik maupun fungsional tubuh. Dari penelitian-penelitian ternyata fungsi alat tubuh meningkat, mencapai puncaknya, pada beberapa saat menetap dan kemudian akan menurun sedikit demi sedikit dengan bertambahnya umur. Latihan fisik ternyata dapat menghambat kemunduran-kemunduran yang diakibatkan bertambahnya umur. Hal ini berarti bahwa umur harapan hidup dapat lebih tinggi bila upaya kesehatan olahraga juga mencakup golongan usia dewasa.

Kehamilan, persalinan dan nifas suatu proses normal yang terjadi dalam siklus kehidupan wanita. Latihan fisik secara teratur sejak sebelum hamil, dalam masa kehamilan akan memperbaiki sistem pernafasan, peningkatan kerja jantung, otot-otot menjadi lebih kuat dan persendian

menjadi lebih stabil. Latihan fisik dalam masa

kehamilan akan memperbaiki pula kesehatan janin karena oksigenisasi dalam tubuh ibu lebih lancar. Latihan fisik setelah kehamilan akan bermanfaat kerena mengurangi jaringan lemak, memperbaki kelemahan otot pinggul dan dinding perut, menghilangkan kerutan-kerutan kulit dan menurunkan berat badan. Latihan-latihan ini harus disertai dengan gizi yang baik, dengan demikian upaya kesehatan olahraga bagi golongan wanita hamil akan mengurangi angka kematian ibu dalam masa kehamilan dan masa nifas serta menurunkan angka kematian bayi karena bayi telah dipersiapkan semenjak janin. Hal ini berarti bahwa derajat kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan melalui upaya kesehatan olahraga. Atas dasar inilah kesehatan olahraga dapat berperan sebagai pencegahan, untuk itu perlu penyebaran megenai manfaat upaya kesehatan olahraga melalui penyuluhan atau pendidikan pada kesempatan lokakarya, ceramah langsung pada masyarakat umum maupun melalui organisasi yang ada dalam masyarakat. 3. Pengobatan (Kuratif) Penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan atau dikurangi dengan olahraga adalah kelemahan /kelainan sirkulasi darah, infusiensi koroner, keadaan setelah infark jantung, kelainan pembuluh darah tepi, diabetes melitus, phlebitis, thrombophlebitis dan osteoporosis. 4. Rehabilitatif (Pemulihan) Untuk membantu para penderita cacat tubuh dengan memberikan latihan fisik (fisioterapi) yang biasanya berbentuk latihan penguatan otot dan memperkuat organorgan lain. Disini penting sekali peranan para ahli

fisioterapi karena pengobatan

berlangsung lama dan tidak boleh dilupakan peraan alat-alat bantu, misalnya : tongkat, penyangga dan lain-lain. 5. Menunjang peningkatan prestasi keolahragaan Tiap kegiatan fisik akan memberikan perubahan fisiologis sesuai dengan beban yang diberikan pada tubuh, terutama perubahan pada sistem kardivaskuler-respirasi. Latihan fisik yang dilakukan sedini mungkin akan merangsang koordinasi gerak motorik bagi anak, sehingga pada usia remaja koordinasi anggota gerak tubuh lebih baik. Pada masa pertumbuhan terjadi penambahan besar dan massa daipada jaringan tubuh dan perrtumbuhan akan berjalan terus sampai usia 20 tahun. Kemampuan tubuh untuk meningkatkan kesegaran jasmani dengan latihan olahraga dimulai usia 5-20 tahun dan akan menurun setelah usia 20 tahun. Upaya meningkatkan kesehatan jasmani bagi golongan usia prasekolah sampai purbetas sangat tepat bila dilakukan sedini mungkin sehingga pada masa produktif telah dicapai tingkat kesegaran jasmani yang lebih tinggi.

BAB IV ANALISIS CAKUPAN KEGIATAN KESORGA

N O

UPAYA KESEHATA N

KEGIATAN

SUB KEGIATAN/RINCI AN KEGIATAN

SASARAN

PELAKSANA

1.

Promotif

Pendataan kelompok olahraga

Mendata kelompok olahraga di wilayah kerja Puskesmas pabuaran

Kelompok olahraga di wilayah kerja Puskesmas pabuaran

Pemegang program dan mengajak karyawan Puskesmas pabuaran

2.

Preventif

Pembinaan kelompok olahraga

Mendata kelompok olahraga

Kelompok olahraga di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran

Pemegang program dan mengajak karyawan Puskesmas pabuaran

3.

Kuratif

Konsultasi & pembentuka n kelompok olahraga

Masyarakat umum dan lansia

Pemegang program dan mengajak karyawan Puskesmas pabuaran

4.

Rehabilitativ e

Pembentuka n kelompok latihan fisik untuk kelompok khusus

1. Konsultasi olahraga 2. Pembentukan kelompok olahraga berdasarkan kondisi khusus (lansia) Terapi latihan pada kelompok post stroke

Masyarakat umum post stroke

Pemegang program dan mengajak karyawan Puskesmas pabuaran, serta Fisioterapi

1.

ANALISIS KAGIATAN

2.

ANALISIS KELENGKAPAN LAPORAN Lengkap dan Tepat dilaporkan.

3.

CAKUPAN KEGIATAN Cakupan kegiatan Keperkom Tahun 2016 adalah sebagai berikut : CAKUPAN PEMBINAAN KELOMPOK OLAHRAGA No

1 2 3 4 5 6 7

Desa

Jumlah

Pabuaran Lor Pabuaran Wetan Pabuaran Kidul Hulubanteng Sukadana Hulubanteng Lor Jatirenggang

30 30 30 30 30 30 30

TOTAL

NO 1 2 3 4 5 6

KEGIATAN SosialisasiTesKebugaran PengukuranKebugaranJasmani anaksekolah PengukuranKebugaranJasmani Calon Jemaah Haji KlubOlahraga yang dibina KlubOlahragProlanis PenyuluhanKesehatanolahrag a KonsultasiKesehatanolaheraga

228

BULAN FE JAN B 1

MAR

160

3 7

2 7

3 7

2 30

2 30

2 30

APR

160

MEI

JUL

27 5

25 2 2 7 7 2 30

JUN

2 30

AG S

SE P

OK T

13 3

18 1

27 4

NO V

2 7

2 7

3 7

2 7

2 7

3 7

2 30

2 30

2 30

2 30

2 30

2 30

Analisis Data : Pembinaan kelompok olahraga dalam kelompok Prolanis sebanyak 30 orang dalam tiap desa, dilaksanakan 1 kali dalam 1 bulan.

Analisis data : 

Sosialisasi tes kebugaran pada 16 guru sekolah dan 1 UPT pendidikan di wilayah kerja

 

Puskemas pabuaran dilakukan 1 kali pada bulan Januari 2016. Pengukuran kebugaran jamaah haji sebanyak 25 orang pada bulan mei 2016 Pelaksanaan pengukuran kebugaran jasmani anak sekolah dilaksanakan sebanyak

2

periode dalam satu tahun setiap 6 bulan. Melibatkan 16 sekolah SD dan MI.

Tes Kebugaran Jasmani Anak Sekolah (SD) Semester I th 2016

No

Tanggal Pelaksa aan

Mengik uti

Tdk Menikuti

Pab.Lor I

67

3

Pab.Lor II

27

0

Pab.Lor III

16

4

Pab. Wetan I

32

0

Pab. Wetan II

18

1

Pab.Wetan III

50

0

Sekolah

5

15 Maret’16 16 Maret’16 17 Maret’16 18 Maret’16 19 Maret’16

6

11 April’16

7

3 Mei ‘16

Sukadana

40

0

8

12 April’16

Pab.Kidul I

62

0

9

13 April’16

Pab. Kidul II

50

0

10

14 April’16

Jatirenggang I

25

0

11

15 April’16

Jatirenggang II

28

0

12

4 Mei’16

Hulubanteng I

23

0

13

9 Mei’16

Hulubanteng II

28

0

14

10 Mei’16

Hulubanteng Lor I

27

0

15

11 Mei’16

Hulu Banteng Lor II

19

0

16

12 Mei’16

MI Hulubanteng

43

0

555

8

1 2 3 4

Hasil Baik Baik Baik Baik Baik

TOTAL

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Analisis : Sebanyak 555 siswa/i dari 16 sekolah mengikuti tes kebugaran jasmani dalam 2016 semester I dengan hasil Baik.

Tes Kebugaran Jasmani Anak Sekolah (SD) Semester II th 2016

No 1

Tanggal Pelaksa aan 17-9-16

Mengik uti

Tdk Menikuti

Pab.Lor I

71

3

Sekolah

2

19-9-16

Pab.Lor II

21

0

3

24-9-16

Pab.Lor III

15

0

4

6-9-16

Pab. Wetan I

45

0

5

16-9-16

Pab. Wetan II

19

0

6

29-10-16

Pab.Wetan III

42

3

7

28-10-16

Sukadana

50

5

8

26-10-16

Pab.Kidul I

54

5

9

27-10-16

Pab. Kidul II

57

11

10

15-10-16

Jatirenggang I

42

1

11

19-10-16

Jatirenggang II

51

5

12

24-8-16

Hulubanteng I

29

0

13

25-8-16

Hulubanteng II

34

0

14

22-8-16

Hulubanteng Lor I

21

0

15

23-8-16

Hulu Banteng Lor II

19

0

16

26-8-16

MI Hulubanteng

34

0

604

30

TOTAL

Hasil Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Analisis Data: Pada Pelaksanaan tes kebugaran jasmani anak sekolah pada semester II di ikuti oleh 604 siswa/I dari 16 sekolah dengan hasil baik. 4.

ANALISIS MASALAH Total cakupan Puskesmas pada semua kasus masih belum mencapai target.

5.

PENYEBAB MASALAH  Tenaga dan waktu yang terbatas  Luas wilayah yang tidak seimbang dengan petugas kesorga  Kurangnya Pengetahuan dan Ketrampilan petugas dalam melakukan kegiatan olahraga kusus  Kurangnya motivasi peserta olehraga  Kurangnya Koordinasi Petugas dengan unit terkait pelaksanaan olahraga

BAB V PENUTUP

I.

KESIMPULAN

a. Pada umumnya kegiatan Program Kesehatan olah raga di Puskesmas Pabuaran sudah dilaksanakan sejak Tahun 2015, dan pada Tahun 2016 b. Cakupan Kegiatan Kesorga pada Tahun 2016 masih belum mencapai target yang ditentukan. Dikarenakan Tenaga dan waktu yang terbatas dan Luas wilayah yang tidak seimbang dengan petugas kesorga II.

SARAN

a) Diperlukan pembinaan kepada petugas secara lebih intensif dan berkesinambungan serta evaluasi hasil pelaksanaan program secara periodik. b) Diperlukan subsidi sarana prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan program Kesorga.

PENUTUP

Laporan Tahunan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kegiatan Kesorga yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas Pabuaran selama tahun 2016. Dan untuk tercapainya kegiatan Kesorga yang lebih baik, diperlukan adanya kerjasama, keterpaduan, dukungan baik lintas program, lintas sektor serta masyarakat untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.

Mengetahui, Kepala UPT Puskesmas Pabuaran

ENDANG SUGIATI NIP. 19650829198686032007

Koordinator Program

WULAN INDRIYATI

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF