Lap Tahun 2009
July 25, 2016 | Author: sydham | Category: N/A
Short Description
lap tahunan...
Description
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Kesehatan pada hakekatnya merupakan penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat secara mandiri dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, peningkatan sumber daya manusia serta pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Puskesmas Klungkung I, sesuai dengan fungsi Puskesmas itu sendiri sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat dan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu, maka misi Puskesmas lebih banyak mengarah kepada kegiatan promotif dan preventif dibandingkan kepada kegiatan kuratif maupun rehabilitatif. Walaupun demikian pelayanan kuratif harus tetap mendapatkan perhatian dan pengembangan baik dari segi jenis maupun mutu pelayanan supaya tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Sesuai dengan visi pembangunan kesehatan yaitu Indonesia Sehat maka Puskesmas Klungkung I menetapkan visinya yaitu “Prima Dalam Pelayanan Kesehatan, dan Mantap Dalam Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kecamatan Klungkung Sehat berlandaskan Tri Hita Karana.” Untuk mencapai visi tersebut ada beberapa misi yang dilaksanakan yaitu : Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. Memberdayakan seluruh komponen pendukung pembangunan kesehatan Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menyelenggarakan system informasi Puskesmas yang bermutu. Memanfaatkan teknologi kesehatan yang tepat guna .
1.2 Tujuan 1. Laporan Tahunan ini di buat adalah merupakan salah satu bentuk evaluasi yang dibuat guna mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan program yang telah dilaksanakan selama tahun 2012,keberhasilan, hambatan, atau kendala yang dihadapi dan upaya pemecahan masalah dalam pelaksanaan program-program pada tahun 2012. 2. Sebagai Dasar Acuan untuk pembuatan Perencanaan tahun berikutnya
1
1.3 Ruang Lingkup Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya, wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara bermutu terjangkau, adil dan merata. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan adalah pelayanan kesehatan dasar yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat dan sangat strategis dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat umum. Upaya-upaya pelayanan yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan serta berorientasi kepada kepuasan masyarakat, dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu :
I.Program Kesehatan Wajib yang terdiri dari : 1.Program Promosi Kesehatan
2.Kesehatan Lingkungan, 3.KIA-KB, 4. Perbaikan Gizi, 5.Pemberantasan penyakit menular dan 6.Pengobatan dasar serta rujukan. II.Program Pengembangan terdiri dari 1.Program Upaya Kesehatan Kerja, 2.Upaya Kesehatan Lansia dan 3. Upaya Kesehatan Sekolah, 4. Upaya Kesehatan Remaja, 5. Kesehatan Jiwa, 6. Kesehatan Mata, 7. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, 8. Upaya Kesehatan Haji, 9. Perkesmas, 10. Bina Kesehatan Olah Raga, 11. Bina Pengobatan Tradisional, 12. Pengobatan Kesehatan Haji .
2
BAB II ANALISA SITUASI 2.1 Geografi Puskesmas Klungkung I terletak di Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung. Didirikan tahun 1974 dan beroperasi mulai bulan April 1975. Wilayah kerja Puskesmas Klungkung I meliputi 3 kelurahan yaitu kelurahan Semarapura Kauh, Kelurahan Semarapura Klod, Kelurahan Semarapura Klod Kangin dan terdiri dari 7 desa yaitu : Desa Gelgel, Tojan, Satra, Kamasan, Tangkas, Jumpai Kampung gelgel serta terdiri dari 35 dusun/lingkungan dengan luas wilayah 15.322 km 2 dengan jarak tempuh rata-rata 5 – 10 menit dari desa ke Puskesmas. Puskesmas Klungkung I mewilayahi daerah perkotaan maupun pedesaan yang merupakan daerah dataran rendah dengan batas wilayah sebagai berikut : Utara : Kelurahan Semarapura Kaja Timur : Kecamatan Dawan Barat : Kecamatan Banjarangkan Selatan : Lautan Indonesia Jarak Puskesmas Klungkung I dari pusat kota Semarapura ± 5 Km dan seluruh wialayah bisa terjangkau dengan kendaraan karena semua jalan sudah di aspal. Beberapa wilayah kerja Puskesmas meliputi wilayah Galian C seperti Tangkas, Jumpai dan Dukuh dengan luas ± 228 Ha dan luas lagun 52 Ha.
2.2 Demografi Jumlah penduduk Puskesmas Klungkung I tahun 2012 adalah 29.770 jiwa, 7273 KK terdiri dari 14.654 jiwa laki-laki dan 15.116 perempuan. serta jumlah jiwa keluarga miskin sebanyak 2812 jiwa yang tersebar di 10 desa wilayah Puskesmas Klungkung I.
3
Tabel 2.1 Data Penduduk Sasaran Di Puskesmas Klungkung I, 2012 No
Nama Desa / Kelurahan
Jumlah Penduduk Total
4
L
P
Sasaran Program KK
Bayi 0-1 th
Anak 1-5 th
Bumil
Bulin
WUS
Lansia Kls 1
Murid SD Kls II Kls III
1
S. Kauh
2138
1052
1086
32
218
35
34
427
245
21
38
21
2
S Klod
4372
2162
2210
89
362
98
93
933
342
79
66
93
3
S. Klod Kangin
5549
2826
2723
91
577
100
95
1.204
447
86
74
59
4
Tojan
2449
1168
1281
38
173
42
40
518
280
37
34
43
5
Satra
1322
655
667
16
93
18
17
255
157
15
27
21
6
Gelgel
4298
2099
2199
77
354
82
81
910
464
55
38
78
7
Kp. Gelgel
1034
501
533
20
70
22
21
208
106
30
41
44
8
Kamasan
3918
1877
2041
66
259
72
69
775
379
74
75
62
9
Tangkas
3153
1575
1578
57
214
63
60
639
279
44
45
50
10
Jumpai
1942
959
983
30
137
33
32
411
252
39
39
33
Puskesmas
29.770
14.654
15.116
516
2457
568
542
6.280
2.951
480
477
504
7.273
Sumber Daya Kesehatan 2.3.1 Sumber Daya Fisik Puskesmas Klungkung I terdiri dari 1 Puskesmas Induk, 7 buah Puskesmas Pembantu,39 Posyandu. Disamping itu ada beberapa fasilitas kesehatan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Klungkung I seperti 1 buah RSUD, 1 buah RSU Swasta, 25 Dokter praktek swasta yaitu 18 Dokter umum dan 7 orang Dokter Ahli, 24 Bidan praktek swasta, 2 buah klinik bersalin, 3 orang Dokter gigi praktek swasta, 1 buah Puskesmas Keliling.
2.3.2 Sumber Daya Tenaga Jumlah tenaga Puskesmas Klungkung I dilihat dari spesifikasi dan jumlah cukup, mengingat Puskesmas Klungkung I adalah Puskesmas Pedesaan dimana upaya pengobatan perorangan masih merupakan primadona sehingga perlu adanya perhatian lebih terhadap upaya pengobatan baik di dalam gedung maupun diluar gedung dengan tidak meninggalkan upaya-upaya lainnya seperti upaya promotif, preventif, dan rehabilitatif. Kondisi tenaga Puskesmas Klungkung I sampai akhir Desember 2012 adalah sebagai berikut
Tabel 2.2 Jumlah Tenaga di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu Tahun 2012
I 1 2 3
Jenis Tenaga
Dokter umum Dokter Gigi Sarjana/Sarjana Muda Farmasi Akper APK AKZI AKG DIII Kebidanan Tenaga Lab 4 Bidan 5 Perawat Kes.(SPK) 6 Perawat Gigi (SPRG) 7 Sanitarian (SPPH) 8 SMF 9 Pekarya Kesehatan 10 Lain-lain SMEA/ SMA 11 Sopir / JMD Bidan PTT
Jumlah : :
3 orang 2 orang
: : : :
1 orang 9 orang 2 orang 2 orang 2 orang 9 orang 1 Orang 2 orang 4 orang 2 orang 1 orang 1 orang 2 orang 0/1 1/3 9
: : : : : : : : :
Keterangan
Kalau dihitung ratio Dokter Spesialis, Dokter umum, Dokter gigi, dan Bidan di wilayah kerja Puskesmas Klungkung I adalah sebagai berikut : Dokter Spesialis : 23/100.000 penduduk Dokter umum : 60/100.000 penduduk Dokter gigi : 10/100.000 penduduk Bidan : 73/100.000 penduduk 5
6
BAB III HASIL DAN ANALISIS PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN, DERAJAT KESEHATAN DAN KEUANGAN 3.1 UPAYA KESEHATAN WAJIB 3.1.1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN 3.1.1.1 PHBS PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support), dan pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri. Sasaran dari kegiatan PHBS adalah perorangan, kelompok dan masyarakat. Survey PHBS dikelompokan menurut tatanan yaitu : - Tatanan Rumah Tangga - Tatanan Institusi Pendidikan - Tatanan tempat-Tempat Umum - Tatanan Tempat-tempat Kerja - Tatanan Sarana Kesehatan Dari hasil survey PHBS diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.1 . Hasil Kegiatan Program Promosi Kesehatan Tahun 2012 No Indikator 1
2 3
Penyuluhan PHBS pada : Rumah Tangga Sehat Institusi Pendidikan Institusi Sarana Kesehatan Institusi Tempat-tempat umum Institusi Tempat Kerja Mendorong terbentuknya UKBM Posyandu Purnama Posyandu Mandiri Penyuluhan Napza
Target Desa/Kota (%)
Hasil (%)
58 % 80 % (36 sekolah) 100% (7 Pustu) 80 % (47 lok) 80 % (18 lok)
69,5 % 100 % (36 sekolah) 100 % (7 pustu) 100 % (47 lok) 100 % (18 lok)
40 % (39 pos) 40 % (39 pos) 15 % (27 kali)
61.54 % (24 pos) 38.77 % (12 pos) 100 % (32 kali)
Untuk mengetahui kondisi 10 indikator PHBS setiap dalam tatanan rumah tangga melalui survey PHBS yang dilakukan terhadap 210 KK perdesa dapat dilihat pada tabel berikut. tabel 3.2 Hasil Pengkajian 10 Indikator PHBS di wilayah Puskesmas Klungkung I Tahun 2012. No Indikator Cakupan (%) Yang terdiri 10 Indikator sebagai berikut : 1 2
Persentase Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Persentase bayi yang diberi ASI Ekslusif
100 57,64
3 4 5 6 7 8 9 10
Persentase rumah tangga yang menimbang bayi/balita Persentase Rumah Tangga yang menggunakan air bersih Persentase Rumah Tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Persentase Rumah Tangga yang menggunakan jamban sehat Persentase Rumah Tangga yang melaksanakan pemberantasan jentik Persentase Rumah Tangga yang tidak merokok di dalam rumah Persentase Rumah Tangga yang memiliki aktivitas fisik setiap hari Persentase Rumah Tangga yang makan buah dan sayur setiap hari
98.80 99,8 100 93,2 99,8 83,7 99,7 84,3
Sedangkan untuk mengetahui gambaran Rumah Tangga yang telah atau belum melakukan PHBS dapat dilihat melalui indikator gabungan. Indikator gabungan adalah persentase RT ber-PHBS yang diukur dari proporsi RT yang memenuhi 10 indikator PHBS di RT. Apabila dalam RT tersebut tidak ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan Balita, maka pengertian RT ber-PHBS adalah RT yang memenuhi 7 indikator, dari 2100 sampel di 3 kelurahan dan 7 desa diwilayah Puskesmas Klungkung I hasilnya seperti table dan grafik dibawah ini Tabel 3.3 Distribusi RT Ber-PHBS
Desa/Kel. SP. Kauh SP. Kelod SP.Kelod Kangin Tojan Satra Gelgel KP.Gelgel Kamasan Tangkas Jumpai Total
Kriteria RT Ber-PHBS Tdk ber-
Jumlah
PHBS Jml 141 165 185 137 165 187 178 170 152 189 1669
% 67,1 78,6 88,1 65,2 78,6 87,0 84,8 81,0 69,1 66,8 76,3
Jml 69 45 25 73 45 28 32 40 68 94 519
% 32.9 21,4 11,9 34,8 21,4 13,0 15,2 19,0 30,9 33,2 23,7
Jml 210 210 210 210 210 215 210 210 220 283 218
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
8
3.1.1.2 Pembinaan UKBM Kegiatan program PKM / PSM disamping memberikan penyuluhan pada kelompok maupun perorangan juga mengadakan pembinaan pada kelompokkelompok UKBM tertentu dan membina kader. Hasil kegiatan PKM / PSM tahun 2012 adalah sbb : a. Penyuluhan kelompok : 490 x / tahun b. Pembinaan UKBM Posyandu : 39 Posyandu / bulan c. Pembinaan dan bimbingan kader : 195 kader 8
d. Pembinaan Toga e. Penyuluhan melalui siaran keliling
9
: 10 Desa : 48 x
3.1.1.3 Kegiatan Penyuluhan Tabel 3.4 Kegiatan Penyuluhan Puskesmas Klungkung I No Materi Penyuluhan Sasaran 1
Merokok
2 3 4
Napza HIV/AIDS Gizi
5
PHBS
6
KIA
7 8
Imunisasi Penyakit menular
9 10
Penyakit Tidak Menular DBD
11
Kesling
12
Flu burung
13
Rabies
14
Gilut/UKS
Jenis Penyuluhan No Jenis Penyuluhan 1 2
Perorangan Kelompok
SMP, SMA, PKK, Kader, Krama Banjar, Masyarakat SMP, SMA SMP, SMA Siswa, Ibu Balita, PKK, Kader, pasien PKK, Ibu Balita, Krama Banjar, Kader, Masyarakat Ibu Balita, Bumil, Bufas, PUS, WUS, Pasien, Kader Anak SD, ibu bayi. SMP,SMA, PKK, Krama Banjar, Kader, pasien Ibu Balita, penunggu pasien Pasien dan pengantar pasien DM/Hipertensi PKK, Ibu balita, Krama Banjar,Kader, Masyarakat,Anak sekolah PKK, Ibu balita, Krama Banjar,Kader, Masyarakat,Anak sekolah PKK, Ibu balita, Krama Banjar,Kader, Masyarakat,Anak sekolah PKK, Ibu balita, Krama Banjar,Kader, Masyarakat,Anak sekolah Pasien dan pengantar pasien, anak sekolah, ibu-ibu balita Sasaran Pasien Siswa SMP, SMA, Kader, Ibu Balita, Bumil
Jumlah Sasaran 28745 orang 812 orang 28765 orang 25508 orang 28735 orang 25620 orang 2305 orang 28745 orang 3501 orang 6791 orang 6791 orang 6791 orang 1429 orang 3542 orang Jumlah Sasaran 70922 orang 5382
Jenis Media No
Jenis Media
Sasaran
Jumlah Sasaran 1 TV/VCD dan Film Pasien dan pengantar pasien 20993 orang 2 LCD SMP,SMA, Bumil, Masyarakat 5382 orang 3 Siaran Keliling Masyarakat 43 x Materi Penyuluhan : DBD, Flu Burung, Mikol, Napza, HIV/AIDS, Asupan Gizi Bumil, ASI Ekslusif, Perawatan Payudara, Anemia, PHBS, Garam Beryodium (GAKY), Kanker, Rokok, Kesehatan Reproduksi Remaja, Aborsi, Zat Pewarna. 3.1. 2 Batra Kegiatan program Batra tahun 2012 adalah pendataan, pembinaan dan evaluasi. Hasil pendataan sbb : 1. Dukun usada : 11 orang 2. Dukun pijat/reflesi : 4 orang 10
3. Spiritual : 1 orang 4. Pedagang Jamu : 4 orang Pembinaan dilakukan pada semua Batra yang ada melalui kunjungan rumah. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN Kegiatan Program PKL tahun adalah : Pengawasan/pemeliharaan SAB Pengawasan/pemeliharaan SPAL Pengawasan/pemeliharaan JAGA Pengawasan/pemeliharaan TTU Pengawasan/pemeliharaan TPM Pengawasan/pemeliharaan Tempat-tempat Pestisida Pengawasan/pemeliharaan TPS Tabel 3.5 Hasil Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan Tahun 2012. No Indikator Target Desa/Kota (%) 1 Cakupan Air bersih 90/100 2 Cakupan SPAL 55/69 3 Cakupan JAGA 80/90 4 Pembinaan/Pengawasan TTU : Yang diperiksa 100 Yang memenuhi syarat 95 5 Pembinaan/Pengawasan TPM : Yang diperiksa 100 Yang memenuhi syarat 95 6 Pembinaan/Pengawasan TP Pestisida : Yang diperiksa 100 - Yang memenuhi syarat 100 7 Pembinaan/Pengawasan TPS Yang diperiksa 100 - Yang memenuhi syarat 100
Hasil (%) 100 84.92 95 100 97 100 96 100 67 80 94.55
UPAYA KIA DAN KB Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Klungkung I dilaksanakan sepenuhnya oleh para bidan baik bidan desa maupun bidan PTT yang dikoordinir oleh satu bidan koordinator. Tabel 3.6 Sasaran program KIA – KB adalah : Anak (1-5 Th) : PUS : Bumil : Bulin : Bayi :
11
Tabel 3.7 Hasil kegiatan program KIA dan KB tahun 2012 No Indikator 1 K1 2 K4 3 Do K1-K4 4 Resti Oleh Nakes 5 Resti Oleh Masyarakat 6 Persalinan Nakes 7 Kunjungan nifas 3 8 Kunjungan Neonatus 9 Deteksi Dini Tumbuh kembang kontak I 10 Deteksi dini tumbuh kembang anak pra sekolah 11 Akseptor KB Aktif 12 Akseptor KB dengan komplikasi
Target 100% 98% 10% 40% 60% 100% 98% 98% % %
Hasil 99,31% 93,43 % 5.88% 70,69% 72,41% 95,28% 98,7% 100% 90% %
80 %-
93,93% 0%
Tabel 3.8 Faktor penyebab Bumil Resti Khusus untuk Bumil resiko tinggi antara lain disebabkan oleh : HB < 11 gr% : 219 orang Lila < 23,5% : 33 orang Jarak Anak < 2 Th : 20 orang Jarak anak > 5 th : 8 orang Paritas >4 : 12 orang Umur < 20 th : 27 orang Umur >35 th : 21 orang TB < 145 Cm : 11 orang Post SC : 19 orang Kelainan Letak : 2 orang Hypertensi : 11 orang Abortus : 4 orang KPD PE Gemely
: 108 orang : 1 orang : 3 orang
Tahun 2012 tidak ada kematian bayi,namun kematian bumil ada 1 orang dari banjar Pande Mas Kamasan dengan penyebab kematian Gagal Ginjal . Penanggulangan Gizi Makro 3.1.5.1 Penyuluhan gizi masyarakat Penyuluhan gizi kepada masyarakat ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi kesehatan. Kegiatan penyuluhan gizi masyarakat dilaksanakan baik di luar gedung maupun di dalam gedung secara perorangan maupun kelompok, dilaksanakan bekerjasama dengan program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM) dan juga program terkait lainnya seperti program KIA, Imunisasi, Kesling, KB, Diare. Kegiatan penyuluhan gizi di luar gedung dilaksanakan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) terhadap pengunjung yaitu ibu Balita, Ibu Hamil, WUS, PUS dan Ibu Menyusui. Selain di Posyandu penyuluhan sering juga dilaksanakan di rumah 12
penduduk saat kunjungan rumah diadakan serta ditempat-tempat umum lainnya seperti di sekolah, warung dan yang lainnya. Materi penyuluhan terutama ditekankan pada penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) melalui 13 pesan dasar gizinya, sedangkan untuk di dalam gedung dilaksanakan di Puskesmas Maupun Puskesmas Pembantu. 3.1.5.2 Pemantauan dan promosi pertumbuhan Balita Kegiatan pemantauan dan promosi pertumbuhan Balita dilakasanakan di Posyandu yang tersebar di 39 Posyandu dengan hasil tahun 2012 sebagai berikut : S = 2004 K = 2004 D = 1702 N = 1200 D’ = 152 Tingkat partisipasi masyarakat ( D/S ) Tingkat partisipasi masyarakat menggambarkan peran serta atau keterlibatan masyarakat dalam kegiatan Posyandu, hasil Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 3.9 Tingkat Partisipasi Masyarakat ( D/S ) Tahun 2012
13
No
Desa/Kelurahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SP. Kauh SP Kelod SP Kelod Kangin Tojan Satra Gelgel Kp. Gelgel Kamasan Tangkas Jumpai Tk. Puskesmas
Tingkat Partisipasi Masyarakat Target (%) Hasil (%) 80 81,38 80 81,35 80 86,32 80 87,52 80 94,64 80 79,88 80 83,91 80 87,92 80 87,12 80 79,39 80 84,94
Dilihat dari hasil tersebut baik tingkat Puskesmas namun jika dilihat dari tingkat Desa masih ada beberapa desa yang belum mencapai target yang ditentukan (80%) yaitu desa Gelgel dan desa Jumpai untuk itu perlu diadakan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Posyandu. Liputan program ( K/S ) Tingkat kelangsungan program digambarkan dengan pencatatan serta pendaftaran sasaran yang ada sehingga diharapakan tidak ada sasaran yang tidak terpantau atau terdaftar dalam suatu Posyandu, untuk liputan program dipergunakan data Balita ( 0 – 5 Th. ), hasil dalam Tahun 2012 seperti tabel dibawah ini
Tabel 3.10 Liputan Program ( K/S ) Tahun 2012 Liputan Program ( K/S ) No Desa/Kelurahan Target (%) Hasil (%) 1 SP. Kauh 100 100 2 SP Kelod 100 100 3 SP Kelod Kangin 100 100 4 Tojan 100 100 5 Satra 100 100 6 Gelgel 100 100 7 Kp. Gelgel 100 100 8 Kamasan 100 100 9 Tangkas 100 100 10 Jumpai 100 100 11 Tk. Puskesmas 100 100 Untuk liputan program ( K/S ) sudah mencapai target baik tingkat Desa maupun tingkat Puskesmas, untuk itu agar diupayakan terus pelestarian program sehingga keberadaan Posyandu di masyarakat betul-betul ” Dari, Oleh dan Untuk Masyarakat ”. Tingkat keberhasilan program ( N/D’ ) Tingkat keberhasilan Posyandu digambarkan dengan kenaikan berat badan Balita setiap bulan dibandingkan dengan jumlah Balita yang ada di suatu wilayah Posyandu. Bertambah umur bertambah berat adalah merupakan prinsip dari tingkat keberhasilan program di Posyandu. Hasil untuk Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.11 Tingkat Keberhasilan Program ( N/D’ ) Tahun 2012
14
No
Desa/Kelurahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SP. Kauh SP Kelod SP Kelod Kangin Tojan Satra Gelgel Kp. Gelgel Kamasan Tangkas Jumpai Tk. Puskesmas
Tingkat Keberhasilan ( N/D’ ) Target (%) Hasil (%) 80 83,94 80 74,21 80 80,15 80 74,03 80 98,92 80 72,74 80 78,94 80 83,99 80 75,66 80 69,05 80 78,56
Untuk keberhasilan program ( N/D’) masih berada dibawah target yang ditentukan namun sudah ada 4 desa/ kelurahan yang telah mencapai target yaitu SP. Kauh, SP. Kelod Kangin, Desa Satra dan desa Kamasan untuk itu diharapakan peranan petugas kesehatan bekerjasama dengan instansi lintas sektor terkait lebih intensip pembinaannya melalui penyuluhan-penyuluhan yang rutin setiap kegiatan Posyandu sehingga harapan nantinya ” Semua Balita Yang Ada Terliput, Datang Ditimbang dan Naik Berat Badannya”. Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu ada peningkatan sebesar 2%. Pemetaan Kadarzi Gayo Tahun 2012 kegiatan yang dilakukan hanya survey garam beryodium baik di tingkat rumah tangga maupun di tingkat sekolah. Kegiatan survey garam beryodium di tingkat rumah tangga mengambil sampel 5 desa dengan jumlah sampel masing-masing desa adalah 10 KK. Sedangkan di tingkat sekolah sampel yang diambil adalah garam yang digunakan di rumah oleh siswa kelas 3 dan 4 sebanyak 21 siswa di 10 SD yang mewakili 10 desa yang ada di wilayah Puskesmas Klungkung I. Dengan hasil survey sebagai berikut
Tabel 3.12 Survey Garam Beryodium di Tingkat Rumah Tangga Desa/ No. 1 2 4 8 9
Kel. Kamasan Tojan SP. Kauh SP. Klod Tangkas
Jml Smpl 10 10 10 10 10 50
Hasil Putih n 8 8 9 8 10 43
% 80,0 80,0 90,0 80,0 100,0 86,0
Ungu Pucat n % 1 10,0 1 10,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 4,0
Ungu Pekat n % 1 10,0 1 10,0 1 10,0 2 20,0 0 0,0 5 10,0
Jumlah % RT Gayo = Jumlah RT yg mengkonsumsi Gayo x 100% Jumlah RT yng diperiksa = 7 x 100% 50 = 14 % Tabel 3.13. Manajemen Garam Beryodium di SD KategoriDesa/.Kel. Hasil Desa/ Jml No. Kel. + Smpl Baik Tdk. Baik n % n % SP. Kauh 21 √ 11 52,4 10 47,6 1 SP. Kelod 21 √ 12 57,1 9 42,9 2 SP.K. Kangin 21 √ 7 33,3 14 66,7 3 Tojan 21 √ 8 38,1 13 61,9 4 Satra 21 √ 17 81,0 4 19,0 5 KP. Gelgel 21 √ 20 95,2 1 4,8 6 Gelgel 21 √ 9 42,9 12 57,1 7 Kamasan 21 √ 20 95,2 1 4,8 8 Tangkas 21 √ 9 42,9 12 57,1 9 Jumpai 21 √ 13 61,9 8 38,1 10 210 2 8 126 60,0 84 40,0 15
Dilihat dari hasil tersebut, penggunaan Gayo di Rumah tangga yang mengunakan garam beryodium masih sangat rendah yaitu 14% dari target yang seharusnya adalah 77 %. Begitu pula dengan penggunaan garam beryodium yang di gunakan siswa di Sekolah masih rendah hanya 2 desa yang sudah dikategorikan baik. Untuk itu tindak lanjut dari permasalahan yang ditemukan ini adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan garam beryodium dengan cara mengadakan penyuluhan tentang pentingnya garam beryodium untuk kesehatan, pendekatan kepada pedagang- pedagang garam agar mau menjual garam beryodium serta peningkatan kerjasama lintas sektor dan lintas program untuk peningkatan cakupan penggunaan garam beryodium ini. Pemantauan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Kegiatan pemantauan ini dilakukan bekerjasama dengan program KIA dengan bidan Desa. Kegiatan ini dilakukan terhadap bayi yang lahir dengan BB < 2500 gram. Jumlah BBLR dalam tahun 2012 seperti pada tabel berikut ini: Tabel 3.14 BBLR Tahun 2012 Jumlah No Desa/Kelurahan n (%) 1 SP. Kauh 2 6.3 2 SP Kelod 2 2.1 3 SP Kelod Kangin 4 4.0 4 Tojan 1 2.6 5 Satra 3 19 6 Gelgel 2 2.8 7 Kp. Gelgel 0 0 8 Kamasan 1 1.5 9 Tangkas 0 0 10 Jumpai 0 0 Tk. Puskesmas 15 2.9 Sesuai umurnya. BBLR bayi sangat dipengaruhi oleh asupan gizi ibu waktu hamil jadi pentingnya perhatian ibu dan keluarga saat ibu mengalami kehamilan baik dari segi gizi makro maupun gizi mikronya.
Pemantauan Kurang Energi Protein (KEK) pada Ibu Hamil Kegiatan ini dilakukan dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA), dimana kategori yang termasuk KEK adalah LILA 45 tahun sebanyak 64 orang (376.47%) dari target 60 Pelayanan operasi katarak di Puskemas 64 orang dari target : 17 orang 3.1.6.12 Pelayanan Kesehatan Haji Puskesmas Klungkung I merupakan Puskesmas kota dimana lingkungan sekitarnya banyak beragama Islam, dalam usaha peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Klungkung I juga melaksanakan pemeriksaan kesehatan bagi calon Jemaah Haji. Untuk tahun 2012 jumlah calon Haji yang diperiksa sebanyak 10 orang. 3.1.6.13 Pelayanan Kesehatan Jiwa Kegiatan Pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas Klungkung I disamping penyuluhan, juga kegiatan penemuan, pengobatan kasus gangguan jiwa serta pembinaan kasus gangguan jiwa yang berkunjung ke Puskesmas Klungkung I Tahun 2012 adalah sbb : Penemuan gangguan jiwa baru : 16 Penanganan kasus gangguan jiwa : 301 (100%) Penyuluhan kesehatan jiwa : 301 kali Kunjungan rumah gangguan jiwa : 8 kali 3.1. 2 Batra Kegiatan program Batra tahun 2012 adalah pendataan, pembinaan dan evaluasi. Hasil pendataan sbb : 1. Dukun usada : 11 orang 2. Dukun pijat/reflesi : 4 orang 28
3. Spiritual : 1 orang 4. Pedagang Jamu : 4 orang Pembinaan dilakukan pada semua Batra yang ada melalui kunjungan rumah 3.1.6.14 Rujukan Tidak semua pelayanan kesehatan di Puskesmas dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini tentunya tergantung dari kemampuan Puskesmas baik dari segi sumber daya manusianya maupun menyangkut masalah sarana dan prasarananya. Oleh karena itu kasus-kasus yang tidak bisa ditangani, dirujuk ke Rumah Sakit baik Rumah Sakit Daerah maupun Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah. Jumlah kasus yang dirujuk tahun 2012 adalah 2588 kunjungan kasus, dimana kasus yang paling banyak adalah : - DM : 270 kunjungan kasus - Hipertensi : 115 kunjungan kasus - Asma : 30 kunjungan kasus - Kebidanan : 139 kunjungan kasus - Otitris Media A Cut : 100 kunjungan kasus - Kelainan Repraksi : 21 kunjungan kasus - PJK/Jantung : 28 kunjungan kasus - Dermatitis : 90 kunjungan kasus - Bronchitis : 40 kunjungan kasus - myopi : 25 kunjungan kasus - Dari seluruh (2588) rujukan tersebut diatas terdiri dari : - Rujukan ASKES : 1322 kasus - Rujukan Umum : 65 kasus - Rujukan Jamkesmas : 91 kasus - Rujukan JKBM : 1110 kasus 3.1.6.15. Laboratorium Kegiatan program laboratorium di Puskesmas Klungkung I cukup baik, hal ini dapat dilihat dari hasil laboratorium tahun 2012. Dari hasil keseluruhan hasil specimen yang terdiri dari : - Gula Darah : 957 - Golongan Darah : 275 - Test Kehamilan : 65 - HB pada bumil : 236 - Protein pada kehamilan : 45 - HB umum : 12 - Urine lengkap : 0 - HDL : 21 - Urine Acid : 53 - Triglisirida : 25 - Cholesterol : 40 - Faeces Lengkap : 27 - Widal : 64 - BUN : 22 - SC : 21 - Malaria : 179 - Sputum/dahak : 510 - Anti HIV Test : 27 - RPR Spyphilis Test :- Cat Gram :- KOH Test :1 - Frambusia : 280 - Waktu perdarahan :1 - Waktu pembekuan :1 - Spesimen yang dirujuk ILI : 74 Total 2936 29
Rata-rata kunjungan laboratorium per hari Puskesmas Klungkung I adalah 12 specimen. 3.1.6.16 Pelayanan Keluarga Miskin Jumlah kunjungan Jamkesmas Tahun 2012 sebanyak : 3.000 kunjungan. Jumlah kunjungan penduduk baru 580. Adapun 10 besar penyakit pada Gakin adalah : 1.ISPA : 400 2. Gastritis : 159 3.Paringitis akut : 146 4.Penyakit Asma : 139 5. Penyakit kulit Alergi : 127 6. Hypotensi ; 95 7.Hipertensi : 91 8.Polimyalgia Rhematik : 89 9.Cepalgia : 66 10. Penyakit kulit infeksi (Pio dermi) : 56 Upaya Kesehatan Pengembangan 3.2.1 Upaya Kesehatan Kerja Sesuai dengan kondisi lingkungan Puskesmas Klungkung I dimana masyarakatnya banyak yang menjadi pengrajin baik itu pengrajin album maupun bokor, pis bolong dan lukisan, maka dipandang perlu untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada mereka sebagai upaya promotif dan preventif untuk menjaga status kesehatan mereka. . Adapun jumlah pekerja yang di skrening sebanyak 443 orang pekerja. Dari 443 orang yang diperiksa dapat diperoleh hasil sbb : Ispa : 64 orang Tonsilitis : 6 orang DM : 10 orang Faringitis Akut : 4 orang Hipotensi : 51 orang Asma : 3 orang Gastroenteritis : 2 orang Hipertensi : 1 orang LBP : 2 orang Penyakit Lain : 4 orang Cepalgia : 43 orang Penyakit Lambung : 15 orang Peny.Sal.Pernafasan bagian atas : 23 orang Peny.sistem otot dan jaringan Pengikat : 37 Orang Vulnus : 5 orang 3.2.2 Upaya Kesehatan Lansia Kegiatan Program Lansia meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam perencanaan meliputi pendataan dan penyusunan rencana kegiatan, sedangkan pelaksanaan meliputi : Screning Pemeriksaan berkala Pengobatan Rujukan dan Penyuluhan Dari kegiatan yang dilaksanakan selama Tahun 2012 diperoleh hasil sbb : Jumlah desa yang melaksanakan Posyandu Lansia adalah : 10 desa Jumlah desa yang dibina : 10 desa Jumlah Pra-Lansia yang ada (Umur 45 – 59 Th) : 4.269 orang Jumlah Pra-Lansia yang dibina (Umur 45 – 59 Th) : 2.536 orang Jumlah Lansia yang ada (Umur >60 Th) : 2.916 orang 30
Jumlah Lansia yang dibina (Umur >60 Th) : 1.752 orang Jumlah KK Lansia yang ada : 2.825 orang Jumlah Kader Lansia yang ada : 57 orang Jumlah Kader Lansia yang dibina : 57 orang Jumlah Posyandu Usila yang ada : 12 Posyandu Jumlah Posyandu Usila yang di bina : 12 Posyandu Jumlah Pra-Lansia yang memperoleh pelayanan kesehatan : 3.442 orang Jumlah Lansia yang memperoleh pelayanan kesehatan : 2.646 orang Jumlah Usila KIT yang ada : 1 buah
Tabel 3.38 10 Besar Penyakit Pra Lansia dan Lansia No Jenis Penyakit Jumlah Kasus 1 Polymialgia Reumatik 1193 2 Hipertensi 1173 3 Penyakit pada sistim otot dan jaringan 1095 pengikat 4 Penyakit lambung 1031 5 ISPA 800 6 Hipertensi 677 7 Dermatitis 658 8 Asma 540 9 Hipotensi 466 10 Artritis 466 3.2.3 Upaya Kesehatan Sekolah dan Upaya Kesehatan Gigi Sekolah 3.2.3.1 Program Kesehatan Gigi dan Mulut Program kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan tidak hanya dalam gedung Puskesmas tetapi juga di luar gedung seperti sekolah maupun Posyandu. Hasil kegiatan program kesehatan gigi dan mulut adalah sbb : Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebanyak 3813 orang atau 13,29% dari penduduk (target 4 %). SD yang melaksanakan sikat gigi massal 100% (Target 80%) Kunjungan petugas Puskesmas ke SD sebanyak 3x/th (75x/th) pencapaian 100% 3.2.3.2 Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS/UKS) Tabel 3.39 Cakupan Kegiatan Kesehatan Gigi Sekolah Tahun 2009 No Uraian Target Pencapaian (%) (%) UKS 473 100 1 Penjaringan Kesehatan anak SD Kelas I 2 Penjaringan Kesehatan anak Kelas I 473 100 3 Kunjungan Staf ke Sekolah 12x 100 4 Imunisasi DT anak Kelas I 100 100 5 Imunisasi TT Klas II dan III 100 100 UKGS : 6 SD yang melaksanakan Sikat gigi massal 80 56.25 7 Kunjungan Petugas ke Sekolah 5x/TH 156.3 3.1. 2 Batra 31
Kegiatan program Batra tahun 2012 adalah pendataan, pembinaan dan evaluasi. Hasil pendataan sbb : 1. Dukun usada : 11 orang 2. Dukun pijat/reflesi : 4 orang 3. Spiritual : 1 orang 4. Pedagang Jamu : 4 orang
Derajat Kesehatan Ada beberapa indikator yang dipergunakan untuk menentukan derajat kesehatan yaitu Angka Kematian Bayi : 0 orang Angka Kematian Balita : 0 Angka Kematian Maternal : 1 Angka Kematian Kasar : 114 orang (1,98/1000 penduduk) Status Gizi : Status Gizi Lebih : 0.35% Status Gizi Baik : 98,06 % Status Gizi Kurang : 1,41% Status Gizi Buruk : 0.18% KEP Total : 1,59 % BBLR : 2,9% Keuangan Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama, Puskesmas mendapatkan dukungan dana dari APBD Kabupaten Klungkung. Disamping itu untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas juga mengeluarkan dana yang bersumber dari pengembalian retribusi Puskesmas, Kapitasi Askes, JPKMM. Besarnya dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Klungkung termasuk juga pengembalian retribusi tahun 2012 sebesar Rp550.328.638,Besarnya pendapatan Puskesmas Klungkung I Tahun 2012 sebesar Rp. 305.471.800,- yang terdiri dari Kunjungan : 26.027.500,.Jasa Sarana : 139.422.200,Jasa Pelayanan : 140.022.100 Selain itu terdapat juga alokasi dana yang berasal dari program Jamkesmas, dimana pada Tahun 2012 Puskesmas Klungkung I menerima droping dana sebesar Rp12.869.100,- , Dana B0X = Rp.73.126.900,-
BAB IV MASALAH / HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH Dari apa yang telah diuraikan ternyata sebagian besar program telah mencapai target yang ditetapkan, meski demikian ada beberapa kegiatan yang perlu 32
mendapat perhatian khususnya dari segi kualitas, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai. Secara garis besar ada beberapa hambatan yang ditemui dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Klungkung I baik dalam pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat maupun Upaya Kesehatan Perorangan antara lain: 4.1 Hambatan Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM): Jumlah anggaran Tahun 2012 menurun jika dibandingkan dengan Tahun 2010, sehingga ada beberapa kegiatan belum dilaksanakan secara optimal. Kualitas sumber daya manusia yang masih perlu terus ditingkatkan sehingga mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Peran bimbingan dan supervisi baik dari pihak Dinas Kesehatan maupun dari provinsi dirasakan masih kurang. Peran serta masyarakat yang masih perlu ditingkatkan. Pengetahuan masyarakat tentang kesehatan pada umumnya terutama PHBS yang masih kurang. Hambatan Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP): Kurangnya fasilitas alat kesehatan pendukung pelayanan seperti peralatan laboratorium penunjang diagnose, EKG, serta obat-obatan untuk pelayanan kesehatan dasar maupun obat-obatan yang dibutuhkan untuk gawat darurat. Sering rusaknya komputer dan program SIK akibat gangguan listrik baik akibat kelebihan beban maupun gangguan dari PLN. Hal ini berdampak pada kelancaran pelayanan karena daftar antrian pasien hanya bisa dilihat pada layar komputer. Untuk mengatasi hal ini semestinya setiap komputer dilengkapi UPS sehingga gangguan listrik tidak berpengaruh terhadap hardware maupun software SIK. Selain itu Puskesmas seharusnya memiliki genset sebagai tenaga cadangan apabila gangguan PLN terjadi dalam jangka waktu yang lama. Untuk mengantisifasi hal tersebut diatas maka beberapa hal yang sudah dilakukan Puskesmas Klungkung I yaitu : Memanfaatkan potensi yang ada melalui usaha peningkatan kunjungan pasien sehingga terjadi peningkatan pendapatan yang bersumber dari pengembalian jasa sarana untuk tambahan biaya operasional puskesmas. Menggunakan sumber-sumber keuangan lainnya untuk mendukung kegiatan/program seperti dana Jamkesmas, Askes, dan lain-lain. Mengadakan kegiatan refresing program/ penyegaran program pada petugas serta memberikan kesempatan kepada staf untuk meningkatkan pengetahuannya lewat jalur pendidikan resmi. Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait baik di desa, tingkat kecamatan maupun Kabupaten, dan kerja sama dengan npihak terkait seperti PLN , Bidan Praktek Swasta, kader dan lain-lain dalam mendukung kelancaran pelaksanaan program. Mengadakan penyuluhan kesehatan dalam berbagai kesempatan sehingga pengetahuan masyarakat meningkat. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar Puskesmas dan Dinas Kesehatan baik Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung maupun Dinas Kesehatan Propinsi Bali. Untuk hambatan masing-masing Program secara spesipik dapat dijelaskan sebagai berikut: Ada beberapa kegiatan yang masih perlu mendap0at perhatian diantaranya : Upaya Kesehatan Wajib KIA Dari program KIA yang belum mencapat target adalah : K4 belum mencapai target karena adanya abortus dan beberapa memang belum waktunya K4.Dengan K4 belum mencapai target akan mempengaruhi target Persalinan Nakes dan kunjungan nifas. Untuk itu dilakukan sweping kerumah –rumah atau kunjungan rumah’ Gizi 33
a.Tingkat partisipasi masyarakat ( D/S ) di Posyandu skup Puskesmas sudah mencapai target namun skup desa masih ada 2 Desa yang belum mencapai target . Oleh karena itu kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentinya posyandu sangat diperlukan . b.Tingkat keberhasilan program ( N/D’ ) 78.56 % masih dibawah target, namun sudah ada 4 desa / kelurahan yang telah mencapai target dengan demikian diharapkan kerjasama lintas sektor tenaga kesehatan dengan sektor terkait perlu ditingkatkan c. Gayo di rumah tangga masih rendah (14%) dari target ( 77 %) dilakukan pendekatan ke pedagang-pedagang untuk menjual garam beryodium. P2M Hasil kegiatan program P2M khususnya P2 TBC di Puskesmas Klungkung I cukup meningkat dimana tahun 2012 ditemukan 22 orang kasus TBC dengan BTA (+) 22 orang. Terjadi peningkatan kasus dibandingkan tahun 2010. Hal ini kemungkinan jumlah kasus yang ada di wilayah Puskesmas Klungkung I memang tinggi. Disamping kinerja petugas dan pengetahuan masyarakat meningkat tentang kasus tersebut. Demikian pula pada P2 Demam Berdarah dimana terjadi peurunan jumlah penderita DBD dari 118 tahun 2010 menjadi 18 pada tahun 2012,namun masih perlu diwaspadai mengingat angka bebas jentiknya masih dibawah target yaitu 91,04 %. Angka bebas jentik yang rendah diduga disebabkan oleh karena masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD serta rendahnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya kerjasama dengan aparat desa (mengintensifkan jumantik dan Pokja DBD yang telah ada didesa agar bekerja secara optimal). Dalam upaya pencegahan terjadinya kasus HIV(+) di wilayah Puskesmas Klungkung I terutama di daerah Galian C Tangkas-Jumpai harus diantisipasi melalui tindakan promotif dan preventif khususnya bagi kelompok beresiko tinggi untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak tertular penyakit tersebut. Program penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS di masyarakat harus lebih diintensifkan. Pengobatan Setiap tahun terjadi peningkatan jumlah kunjungan ke Puskesmas Klungkung I, hal ini perlu diantisipasi dengan memberikan pelayanan yang bermutu sehingga akan terjadi kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan yang diberikan. Untuk meningkatkan mutu dan akses pelayanan serta mengatasi hambatan yang ada, maka perlu dilakukan pengembangan pelayanan di Puskesmas Klungkung I melalui peningkatan dan penyempurnaan pelayanan melalui unit-unit pelayanan sbb : KLINIK KIA/KB Sesuai dengan kesepakan di Hotel Nikki tentang Grand Strategy MNCH (Kesehatan Ibu dan Anak), maka setiap Puskesmas mesti memprioritaskan Program KIA untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak. Sehubungan dengan hal tersebut maka penyediaan ruangan periksa KIA yang nyaman dan representatif dengan sarana penunjang diagnose yang memadai mesti dilakukan. Ruangan terdiri atas 2 kamar yaitu ruang periksa ibu hamil dan ruang periksa kandungan (gynekologi). Peralatan yang dibutuhkan disesuaikan dengan standard kebutuhan Puskesmas PONED. KLINIK ANAK
34
Dengan menerapkan MTBS maka dibutuhkan ruangan periksa dan ruang tunggu anak yang memadai dengan kelengkapan Pojok Oralit untuk menangani kasus diare, Pojok Laktasi untuk mendukung ASI Eksklusif dan Alat Permainan Edukatif (APE) agar anak-anak tidak gelisah bila harus menunggu lama. Selain itu alat permainan edukatif (APE) dapat menunjang deteksi dini tumbuh kembang balita. KLINIK LANSIA Dengan semakin meningkatnya umur harapan hidup maka jumlah penduduk lanjut usia semakin meningkat terutama di perkotaan. Untuk menerapkan Puskesmas santun lansia, maka pelayanan terhadap pasien lanjut usia harus mendapat perhatian yang lebih baik. Dengan adanya klinik khusus lansia maka pelayanan terhadap lansia menjadi semakin cepat dan petugas semakin profesional karena hanya menangani penyakit-penyakit usia lanjut yang kebanyakan penyakit degeneratif. Ruangan periksa harus nyaman dan aman bagi lansia. Alat penunjang diagnose selain yang standar semestinya juga tersedia yang lebih maju seperti EKG dan peralatan untuk pemeriksaan gangguan penglihatan seperti kelainan refraksi dan katarak . KLINIK PASIEN UMUM Pasien-pasien yang tidak termasuk dalam sasaran klinik diatas akan dilayani di Pol. Umum. Selain ruang periksa yang nyaman dan pribadi, peralatan standar juga mesti dilengkapi. Adapun alat-alat yang diperlukan yaitu: diagnostik set, alat pemeriksaan THT, alat pemeriksaan Mata, dan lain-lain. KLINIK GIGI DAN MULUT Dengan SDM baik dokter gigi maupun perawat gigi yang cukup, pengembangan dilakukan untuk mampu menangani pasien dengan keluhan gigi dan mulut lebih banyak. Selama ini jumlah pasien yang mampu dilayani setiap hari berkisar antara 15 s/d 20 orang. Kedepan dengan menambah sarana seperti tambahan dental chair unit serta dental instrument diharapkan mampu dilayani pasien lebih dari 20 orang per hari. Dengan didukung penunjang diagnose seperti alat rotngen gigi maka pelayanan diharapkan akan semakin bermutu. KLINIK SANITASI Banyak kasus maupun penyakit yang bersumber dari sanitasi lingkungan yang buruk seperti diare, ISPA, penyakit kulit infeksi, dan lain-lain. Untuk kasus yang kronis dan berulang maka peranan konseling dan tindak lanjut dari Klinik Sanitasi sangat besar agar pasien sembuh. Peralatan yang dibutuhkan untuk 35
menunjang klinik sanitasi yaitu materi penyuluhan seperti poster, lambar balik, leaflet dan alat audiovisual seperti DVD/TV atau komputer. KLINIK GIZI Klinik Gizi sangat berperan dalam penanganan penyakit-penyakit metabolic seperti kurang gizi / gizi buruk, kegemukan / obesitas, diabetes mellitus / kencing manis, hipertensi, jantung, an lain-lain. Dalam pelayanannya klinik gizi mesti didukung sarana yang memadai. Selain ruangan konseling, alat bantu seperti alat demo, materi penyuluhan,software penyuluhan gizi, dan lainlain. PROMOSI KESEHATAN Program promosi Kesehatan merupakan salah satu tugas pokok Puskesmas yang bisa dilakukan baik di dalam gedung maupun di luar gedung. Untuk pelaksanaan di dalam gedung, promosi Kesehatan dapat dipakai untuk mengisi waktu sambil menunggu giliran pelayanan. Dengan sarana penyuluhan yang memadai seperti TV dan DVD, LCD, leaflet, brosur, poster dan lain-lain maka pasien dan penunggu pasien akan mendapat informasi tentang Kesehatan yang sangat berguna dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit. PROGRAM SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) Agar pelayanan cepat dan sesuai standard maka sejak Januari 2006 pelayanan di Puskesmas Klungkung I dilakukan dengan system komputer melalui program SIK. Antar unit kegiatan pelayanan terhubung melalui local area network (online). Saat ini semua klinik sudah dilengkapi dengan komputer ditambah dengan loket pendaftaran, apotik dan tata usaha. termasuk laboratorium dan gudang obat untuk memudahkan monitoring stock dan pemakaian obat. Untuk menjaga aspek legalitas dari pelayanan semestinya setiap klinik dilengkapi dengan printer guna mencetak hasil pemeriksaan sedangkan selama ini belum dilengkapi dengan printer termasuk juga dilengkapi dengan batere cadangan (UPS) agar komputer dan software SIK tidak terganggu / rusak akibat gangguan listrik. LABORATORIUM Adanya peningkatan kunjungan pada Laboratorium, tentunya harus diimbangi dengan peningkatan kualitas baik dari petugas maupun dari sarana yang disediakan. Ada beberapa masalah yang dihadapi yaitu masalah reagen yang cepat expire date (Kadaluwarsa), karena dropping reagen atau reagen yang diterima dari Dinas Kesehatan sudah mendekati tanggal kadaluarsa. Pemecahan masalahnya adalah dengan pengamprahan dan dropping reagen sebaiknya jauh dari tanggal kadaluarsa minimal 2-3 tahun dari tanggal kadaluarsa. B. Program Pengembangan 1. Program Upaya Kesehatan Kerja Pelaksanaan kegiatan Upaya kesehatan kerja untuk tahun 2012 baru dilaksanakan di Desa Kamasan pada pengerajin Pis Bolong karena pekerjanya mengelompok. Sedangkan untuk pengrajin yang lain ada dimasing-masing rumah (menyebar) dan bila ada keluhan penderita langsung datang ke Puskesmas terdekat. Untuk tahun berikutnya diharapkan kegiatan dapat ditingkatkan dan dilaksanakan pada setiap desa. 2. Upaya Kesehatan Lansia 36
Kegiatan Lansia di wilayah Puskesmas Klungkung I dilaksanakan di 10 desa melalui kegiatan Posyandu Lansia. Kegiatan yang dilaksanakan berupa senam Lansia dan pengobatan. Jumlah kader lansia sebanyak 55 orang. Dari kegiatan tersebut dapat diketahui 10 besar penyakit pada Lansia. Kasus penyakit terbesar adalah reumatik. 3. Upaya Kesehatan Sekolah Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tingkat SD, SMP dan SMA. Kegiatan yang dilakukan berupa screening, pelatihan dokter kecil, pembentukan KKR ditingkat SMP dan SMA, penyuluhan.
37
BAB V PENUTUP KESIMPULAN 1. Hasil kegitan program pokok Puskesmas sebagian besar secara kuantitas sudah memenuhi target yang telah ditetapkan, sedangkan secara kualitas masih perlu ditingkatkan lagi. 2. Situasi Derajat kesehatan masyarakat di wilayah Puskesmas Klungkung I tahun 2012 cukup baik dapat dilihat dari : Angka kematian Bayi : 0 /1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Balita : 0 Angka Kematian Maternal : 1 Angka Kematian Kasar : 1,98 /1000 penduduk. Status Gizi Masyarakat : Status gizi lebih : 0,35% Status gizi baik : 98.05% Status gizi kurang : 1,41% Status gizi buruk : 0.18% KEP Total : 1,59% BBLR : 2,9% 3. Tingkat utilisasi Puskesmas Klungkung I tahun 2012 rata-rata 17% sedangkan akses pelayanan Puskesmas Klungkung I tahun 2012 adalah 47% B. SARAN Meningkatkan flapon anggaran Puskesmas perlu dilakukan agar penambahan dan peningkatan kegiatan Puskesmas dapat dilakukan sejalan dengan tuntutan masyarakat yang semakin meningkat. Anggaran yang selalu sama setiap tahun akan mematikan inovasi dan kreatifitas pimpinan dan staf Puskesmas. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas melalui sistem pendidikan dan latihan yang reguler sehingga akan tercapai kualitas sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya. Dengan begitu akan tercipta petugas yang professional yang mampu memberikan pelayanan Kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan. Tim Pembina Terpadu Kabupaten yang telah melakukan pembinaan selama ini agar lebih meningkatkan pembinaannya baik secara kuantitas maupun kualitas. Sekali waktu Puskesmas diajak untuk study banding khususnya untuk lebih memahami program-program baru yang diluncurkan pemerintah .
38
LAPORAN TAHUNAN PUSKESMAS KLUNGKUNG I TAHUN 2012
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG PUSKESMAS KLUNGKUNG I TAHUN 2012
39
i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapatn Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya maka laporan Tahunan Puskesmas Klungkung I telah selesai disusun. Penyusunan Laporan Tahunan ini merupakan hasil pelaksanaan kegiatan Puskesmas selama Tahun 2009 yang telah dilaksanakan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para pemegang program Puskesmas Klungkung I serta semua pihak yang telah bersama-sama membantu kelancaran penyusunan laporan ini. Kami menyadari bahwa Laporan Tahunan ini masih banyak kekurangannya dan kami sangat menghargai kritik dan saran serta masukan dalam rangka penyempurnaannya, sehingga kami dapat menyusun laporan yang lebih baik pada tahun yang akan datang Gelgel,
Maret 2012 UPT Puskesmas Klungkung I Kepala
Drg. Ida Bagus Putra Dwipayana NIP. 19750427 200312 1 005
40
ii DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan 1 1.3 Ruang Lingkup 2 BAB II ANALISA SITUASI 3 2.1 Geografi 3 2.2 Demografi 3 2.3 Sumber Daya Kesehatan 5 BAB III HASIL DAN ANALISIS PELAKSANAAAN UPAYA KESEHATAN,DERAJAT KESEHATAN DAN KEUANGAN 3.1 Upaya Kesehatan Wajib 7 3.1.1 Upaya Promosi Kesehatan 7 3.1.2 Upaya Kesehatan Lingkungan 11 3.1.3 Upaya KIA Dan KB 12 3.1.4 Upaya Kesehatan Gizi . 13 3.1.5 Upaya Pencegahan Penyakit Menular 25 3.2 Upaya Kesehatan Pengembangan 34 3.3 Derajat Kesehatan 36 3.4 Keuangan . 37 BAB IV MASALAH / HAMBATAN PEMECAHAN MASALAH. 38 BAB V PENUTUP . 43 1. Kesimpulan . 43 2. Saran . 43
41
View more...
Comments