LAP SE

May 25, 2018 | Author: Tita | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

lk...

Description

Laporan Kegiatan Study Excursie Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) PIER PASURUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan Study Excursie merupakan sebuah kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh mahasiswa dan mahasiswi jurusan teknik lingkungan. Hal ini karena penting bagi mereka yang sedang menekuni bidang tersebut terutama dalam pengolahan limbah dimana untuk dapat mengetahui bagaimana kondisi di lapangan yang sebenarnya. Pada dasarnya, semua Mahasiswa ingin selalu menambah pengetahuan dan wawasan di masa perkembangan era globalisasi yang pesat ini. Menambah pengetahuan dan wawasan dapat dilakukan dengan  berbagai cara, salah satunya dengan cara melalui Kunjungan Industri. Sebagai mahasiswa, khususnya dalam bidang Ilmu Teknik Lingkungan, mahasiswa dan mahasiswi sudah sangat banyak mendapat materi kuliah yang berkenaan dengan lingkungan. Sudah selayaknya bagi mahasiswa tidak hanya memahami teori yang ada, namun  juga ikut andil dalam meninjau lapangan yang sebenarnya. Oleh karena itu jurusan Teknik Lingkungan mengadakan kegiatan Study Excursie. Diharapkan mahasiswa dan mahasiswi mampu menerapkan ilmu yang diperolehnya dengan melakukan pengamatan atau percobaan. Selain itu dengan diadakannya kegiatan kunjungan industri ini, diharapkan mahasiswa dan mahasiswi mengetahui lebih jauh bagaimana sebenarnya melakukan pengolahan llimbah secara benar sesuai dengan karakteristik atau parameter=parameter yang ada. Selain itu kegiatan kunjungan industri juga sebagai simulasi dunia kerja yang nyata agar nantinya mahasiswa terbiasa ketika benar benar terjun di dunia tersebut. Disisi lain, pihak juga menginginkan adanya dampak jangka panjang dari diselenggarakannya kegiatan kunjungan industri ini salah satunya dalam rangka penyaluran para lulusan yang profesional dan memiliki kemampuan yang produktif dan siap bersaing di dunia bisnis dan manajemen.

2.2 Maksud dan Tujuan

Ada beberapa maksud dan tujuan Study Excursie diadakannya sebagai berikut: 1. Memperluas pengatahuan mahasiswa/i dalam lingkungan dunia kerja. 2. Memotivasi mahasiswa/i agar mempunyai minat bekerja di perusahaan. 3. Memberi informasi tentang proses kerja dan peralatan atau instalasi pengolahan yang diterapkan. 4. Mendorong mahasiswa/i agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. SIER didirikan pada tanggal 28 Pebruari 1974 dengan kepemilikan saham 50%  Negara Republik Indonesia, cg Jatim ; 25% Pemprov Jatim ; 25% Pemkot Surabaya. PT. SIER mengelola 3 kawasan industri salah satunya adalah PT. PIER ( Pasuruan Industrial Estate Rembang) yang merupakan perluasan ke-3 tahun 1989 dengan luas lahan 500 Ha (dikembangkan 300 Ha) dan jumlah pekerja kurang lebih 75.000 orang. Wujud kepedulian dalam melaksanakan sistem Manajemen Lingkungan yaitu tersedianya fasilitas pengolahan air limbah atau IPAL. PIER merupakan kawasan industri terbesar yang ada di Kabupaten pasuruan, dan merupakan kawasan industri terbesar ke-2 setelah SIER. Terdapat puluhan perusahaan yang  berada di kawasan industri ini, baik perusahaan modal asing (PMA) atau perusahaan lokal. Awal tahun PT Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) menawarkan lahan sekitar 263 hektare bagi investor baru atau yang ingin merelokasi pabrik dari total lahan kawasan industri PIER seluas 563 hektare, kini sudah terbangun pabrik sekitar 300 ha. Ada lima industri yang sudah menempati lahan di PIER seperti pabrik makanan dan minuman, packaging, kimia dan bidang konstruksi. Dia menjelaskan tiga dari lima industri  baru maupun relokasi itu merupakan perusahaan dari penanaman modal asing (PMA) dan sisanya adalah perusahaan domestik. Kebanyakan industri yang melakukan relokasi adalah karena terkena dampak penaikkan UMR. Terutama industri yang sebelumnya berlokasi di kota-kota besar. "Mau tidak mau, mereka pindah, apalagi ditambah biaya operasional seperti tarif listrik yang berkali-kali naik tahun lalu. Data detail dari Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) adalah sebagai berikut: Luas

: 500 Ha

Status

: Existing

Pengelola

: PT. SIER

Harga Lahan : 750000 Harga Sewa : 700000 Jumlah Tenaga Kerja : +/- 75.000 (setelah penuh semua) Link Situs Kawasan : Sier-Pier.Com Hal ini merupakan kewajiban dari setiap kawasan industry berdasarkan Keppres No. 53/1989. Dengan adanya IPAL, maka target pencapaian baku mutu kualitas air limbah cair ke dalam Golongan II, sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 Tahun 2013 akan

terpenuhi sehingga aman dibuanng ke ABBA sungai kelas III. Atas dasar tersebut, dibangunlah IPAL karena kesadaran masyarakat terhadap lingkungan semakin tinggi, UU atau peraturan tentang lingkungan yang harus diwujudkan sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, dan sebagai salah satu fasilitas pendukung yang ditawarkan kepada investor.  Namun pemilihan yang sangat selektif terhadap investor yang masuk agar diperoleh pabrik yang sanggup memenuhi baku mutu yang ditetapkan sehingga effluent nantinnya minimal selalu memenuhi standart kualitas buangan sesuai Peraturan Gubernur Jatim No. 72 tahun 2013 melewati tahap aplikasi, proyek yang dilaksanakan dan produksi berjalan. PT. PIER jua  bekerjasama dengan PDAB Ketentuan dan standart air limbah kawassan SIER, dilarang membuang ke dalam sistem saluran air limbah sebagai berikut: 

Air hujan, air tanah



Calcium Carbide



Bahan yang mudah terbakar





Cairan, zat padat atau gas karena jumlahnya sudah cukup menimbulkan kebakaran, ledakan atau menyebabkan kerusakan pada sistem air limbah. Bahan atau hal lain yang karena kondisinya atau reaksi dengan limbah lain dapat menimbulkan gas, uap dan atau bahan sejenis yang dapat membahayakan kehidupan manusia.



Ragi, ter, aspal, minyak mentah, carbon disulfide, hidrosulfida, polysulfide



Bahan radioaktif



Setiap limbah yang dapat menimbulkan pelapisan keras atau endapan



Bahan pewarna yang tidak dapat diolah secara biologis



Bahan yang dapat merusak mesin atau peralatan pengolahan limbah



Pestisida, fungisida, herbisida, insectisida, rodentisida, fumigants



Limbah padat

2.2 Tujuan Perusahaan

Tujuan dari perusahaan adalah agar diperoleh pabrik yang sanggup memenuhi baku mutu yang ditetapkan sehingga effluent nantinnya minimal selalu memenuhi standart kualitas  buangan sesuai Peraturan Gubernur Jatim No. 72 tahun 2013 pada saat nantinya akan di  buang kembali ke lingkungan sehingga menciptakan industry yang ramah lingkungan.

2.3 Ruang Lingkup Perusahaan

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Produk dan Mekanisme produk

IPAL PIER mengelola berbagai jenis limbah yaitu limbah domestic dan berbagai limbah industri yang berada di kawasan PIER. Jenis Industri yang terdapat pada Kawasan Industri diantaranya adalah industri berbasis Makanan dan Minuman 13 Perusahaan , industri  berbasis Kimia 19 Perusahaan dan industri berbasis Manufaktur : 87 Perusahaan. Berikut adalah beberapa perusahaan di kawasan PIER : 

PT Ansento Indonesia R.I II/7 Furniture Jepang



PT Box Time R.I II/8 Jewerly Box Italia



PT Central Motor Wheel Ind. R.I II/2 Whell Rim Jepang



PT Crestec Indonesia R.I II/14 Printing Jepang



PT Daiken Indonesia R.I II/5 Furniture Jepang



PT Dupont Agriculture R.I I/48 Pesticide Amerika



PT Dynea Indria R.I.R 20 Glue Finlandia



PT Eka Nobel Indonesia R.I III/32 Chemical Australia



PT ETA Indonesia R.I II/21 Swicth Germany



PT Fronte Classic Indonesia R.I II/10 Car Carpet Jepang



PT Grasindo Primadana R.I VI/6 Granit Indonesia



PT Hou-Tech Indonesia R.I II/22 Furniture Jepang



PT Impact Indonesia R.I.R 16 All. Tube



PT Indonesia Matsuya R.I II/19 Furniture Jepang



PT Indonesia Smelting Tech R.I I/23-25 Foundry Jepang



PT Ineos Silicas Indonesia R.I.R 24 Silicas Kingdom



PT Java International C R.I III/4 Cigaret Belgia



PT King Jim Indonesia R.I II/1 Stationary Jepang



PT Lousiana Far East R.I II/36 Cold Storage Singapura



PT Massyndo Gemilang R.I VIII/2 Leather JepangArdian



PT Miyazawa R.I. VI/7 Iron Reel Jepang



PT National Starch & Chemical R.I.R 26 Chemical



PT Nippon Indosari Corp R.I.R 28 Bakery Jepang



PT Nitania Karunia Kasih R.I. VI/1-7 Milk



PT Nippon Piston Ring Mfg. Ind RI II/24 Jepang



PT Panasonic Lighting Ind. R.I.R 47 Energy Lamp J epang PT Sanyo Medical Indonesia R.I III/30 Medicines Jepang PT Sateli t Seriti R.I VI/9 Gelatin Indonesia



PT Showa Giko Indonesia R.I II/36 Furniture J epang



PT Sin A Sixfifteen R.I I/30 Candy Indonesia



CV Sumber Asia R.I III Fodder Indonesia



PT Surabaya Rending Plastic R.I.R 10-12 Plastic Taiwan



PT UTP Indonesia R.I II/16 Cigaret Belgia



PT Yamaha Electronics MPG. Ind. R.I II/9-11 Speaker Jepang



PT Yamaha Musical Product Ind. R.I I/36 Musical Inst Jepang



PT Meiji Medicines Jepang

3.2 Limbah dan Karakteristik

Dalam kawasan industri IPAL PIER mengelola berbagai jenis limbah yaitu limbah domestic dan berbagai limbah industri yang berada di kawasan PIER. Seiring dengan banyak dan beranekaragamnya jumlah industri, maka air limbah yang dikeluarkan perlu ditangani secara khusus. Air limbah yang masuk sekitar 4000 m3/hari. Selain dari pre treatment yang dilakukan oleh setiap industri, dalam suatu kawasan industri harus memiliki pengolahan air limbah terpusat yang menampung air limbah dari semua industri, sebagaimana di Kawasan Industri Rembang Pasuruan (PIER). Limbah limbah tersebut memiliki parameter pencemar seperti parameter pH, TSS, COD dan BOD, dll. Parameter kinerja yang akan dihitung sebagai anali sa proses pengolahan sesuai dengan karakteristik limbah adalah sebagai berikut: 1. Waktu tinggal hidraulik, untuk mengetahui waktu rata-rata air limbah berada dalam unit pengolahan 2. Efisiensi removal yang berfungsi untuk mengetahui efisiensi unit dalam mendegredasi zat pencemar. 3. Over Flow Rate (OFR), yaitu perbandingan antara debit dan luas permukaan dari tiap unit pengolahan. 4. Kondisi terhadap penggerusan (scouring velocity), di mana di dalam bak pengendap, kecepatan horisontal partikel perlu dijaga (tidak melebihi kecepatan kritis) agar  partikel yang telah terendapkan tidak tergerus dari dasar bak. 5. Kontrol aliran meliputi kontrol bilangan Reyold dan Froud. 6. Beban organik (organic loading), yatu jumlah BOD atau COD diterapkan pada volume unit aerasi. 7. Mixed Liquor Suspended Solid (MLSS), isi dalam bak aerasi pada proses pengolahan. 8. Solid Loading, beban padatan yang dapat ditampung oleh bak pengendap. 9. F/M ratio, yaitu perbandingan antara substrat (food) terhadap mikroorganisme yang memakannya (M) di unit aerasi. 10. Nilai pengembalian lumpur digunakan untuk mengetahui nilai return sludge. 11. Umur lumpur atau umumnya disebut dengan waktu tinggal rata-rata sel. 12. Jumlah kebutuhan oksigen untuk mengetahui kebutuhan oksigen pada unit aerasi.

3.3 Dampak pencemaran dan pengendalian

PT SIER-PIER memiliki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang menggunakan  pengolahan air limbah dengan metode fisik (primary treatment) dan metoda biologi (secondary treatment) tanpa menggunakan atau menambahkan bahan kimia. Pengolahan awal dalam sebuah pengolahan air limbah adalah pengolahan dengan metode fisik, hal ini dikarenakan metode fisik berfungsi untuk mengendapkan, menyaring dan menghilangkan  partikel-partikel pasir atau pertikel dan benda yang lebih besar yang terapung atau tenggelam yang dapat menghambat bahkan merusak kinerja mesin pada pengolahan selanjutnya. Instalasi Pengolahan Air Limbah di kawasan industri Rembang ini telah berdiri sejak tahun 1989. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan dan perkembangan industri yang berada di kawasan tersebut semakin meningkat. Dibuktikan dengan semakin banyak jumlah industri yang bernaung didalamnya. Hal tersebut berpotensi akan menambah kuantitas limbah yang harus diolah oleh IPAL PT SIER-PIER. Dilain sisi bertambahnya usia IPAL dapat menyebabkan efisiensi IPAL PT SIER-PIER mengalami penurunan. Unit-unit dalam IPAL PIER : 





Bak equalisasi (Bak Pengendap Pertama) Air limbah yang ditampung merupakan air limbah yang berasal dari air limbah domestic dan berbagai limbah industry. Dalam bak equalisasi ini untuk menghindari hambatan dalam proses pengolahannya maka dilakukan pengurasan menggunakan by  pass, dimana terdapat 3 pintu air, dan salah satu pintu air dibuka. Grit Chamber Pintu air pada kedua bak terdapat perbedaan pada pengaturan levelnya. Hal tersebut dapat menyebabkan kerja bak yang tidak seimbang sehingga level pintu air  pada kedua bak harus diatur sama untuk mempermudah menentukan periode  pengurasan. efisiensi removal parameter TSS pada grit chamber menjadi besar dan melebihi standar. Efisiensi removal yang melebihi standar akan menyebabkan grit storage cepat penuh dan periode pengur-asan yang dilakukan akan semakin cepat. Grit storage yang penuh dan tidak dilakukan pengurasan akan menyebabkan partikel grit terbawa oleh aliran air limbah ke unit pengolahan selanjutnya. Salah satu cara mengurangi hal tersebut terjadi adalah dengan menghitung periode pengurasan dan menerapkan periode pengurasan sesuai perhitungan. Secondary Settling Tank Merupakan pengolahan secara fisika, pengurasan mengikuti bak equalisasi dengan kedalaman 3m, fungsi scrapper yang berputar adalah agar tidak menimbulkan bau dalam proses pengolahannya. Untuk parameter BOD dan COD semakin lama limbah  berada pada secondary settling tank maka akan terjadi degredasi oleh mikroorganisme lokal dengan waktu yang lebih lama sehingga akan menaikan efisiensi removal pada BOD dan COD. Standar dari efisiensi removal BOD dan COD adalah 30-40% namun BOD dan COD teremoval dengan baik. Salah satu kemungkinan yang terjadi pada kondisi demikian adalah dikarenakan parameter pencemar (TSS, BOD dan COD) sudah teremoval secara maksimal pada bak pengendap pertama dan grit chamber. Hal tersebut ditunjukan dengan data efisiensi removal pada bak pengendap per-tama dan

grit chamber yang memiliki nilai melebihi standar, sehingga air limbah yang keluar tidak mampu diolah lagi dengan proses pengendapan. 





 

 

Distribution Box Kotak pembagi debit berfungsi untuk menghemat energy dalam penggunaan aerator. Oxydation Ditch Unit ini mengunakan proses biologis selama 8 jam yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mendegredasi zat pencemar yang berada pada air limbah. Terdapat OD 1 dan OD 2. Kandungan MLSS dipengaruhi oleh percampuran limbah  pada bak aerasi, tidak sempurnanya percampuran limbah akan menurunkan kandungan MLSS sehingga kandungan MLSS akan menjadi rendah. Rendahya nilai MLSS juga akan mempengaruhi nilai F/M ratio yang akan menjadi rendah pula sehingga akan mempengaruhi proses pengolahan Final Settling Tank/Clarifier Final Settling Tank 1 (FST1) dilengkapi dengan venot sehingga partikel partikel yang terapung tertinggal pada permukaan air dan akan disedot dengan pompa untuk dibuang secara terpisah dengan outlet FST1. Sedangkan pada FST2 tidak dilengkapi venot sehingga endapan langsung terbuang bersamaan dengan outlet FST2. Endapan yang terbuang dari FST2 akan mencemari outlet IPAL, sehingga perlu dipasang venot pada FST2. Namun melihat memiliki hasil jauh melebihi standar, maka akan lebih efisien jika saat ini menggunakan satu bak final settling tank saja Penggunaan satu bak Final Settling Tank akan dapat menghemat pegeluaran energi dalam pengaplikasiannya. Efisiensi removal TSS yang melampaui standar tersebut dikarenakan final settling tank memiliki nilai HRT yang sangat tinggi, sehingga air limbah outlet dari oxidation ditch akan tertinggal dalam final settling tank terlalu lama dan mengalami pengendapan yang maksimal. Sehingga manfaat yang didapa-tkan adalah outlet air limbah akan memiliki kandungan TSS yang kecil, namun kerugiannya adalah kurang efisien dalam penggunaan energy. Open Channel Flow Monitor Indicator/Control Pond Menggunakan ikan nila sebagai indikator air yang sudah melalui proses dari  bak Final Settling Tank, dimana apabila ikan nila tersebut dapat tumbuh dengan baik maka air tersebut sudah memenuhi syarat yang baik untuk dikembalikan lagi ke lingkungan. Dewatering Filter Press Sludge Drying Bed Endapan yang diperoleh dari pengolahan ini akan di kembalikan lagi ke OD (Oxydation Ditch) sehinggga nilai COD menjadii sangat kecil. Limbah B3 yang  berupa sludge akan dikirim ke PPLI Bogor rata-rata sebesar 13-15 ton.

BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF