Lap Hidrologi
November 22, 2017 | Author: Jamal Abdul Malik | Category: N/A
Short Description
Lap Hidrologi Jalan...
Description
PEMERINTAHAN KABT]PATEN KUTAI TIMT]R
DTNAS
PEKE
UMUM
KAWASAN PEMERINTAIHN BTIKIT PELAIYGI SAT{GATTA
KEGIATAN: PERENCANAAN TEKNIS JATAN DAN JEMBATAN
!.APORAN SURVEY HIDROLOGI PAKET:
PERENCANAAN TEKNIS JATAN GEMAR BARU.IONG IEES-MEKAR BARU
TAF"IUN
ANGGAMN: 2010
KONSULTAN PERENCANA:
PT. PROFESITAMA PERKASA Jl. Wiratama No. 1B
SAMARINDA
t
PT.PROFESITAMA PERKASA
UPORAN SU RVEY HIDROLOGI
I(ATA PENGANTAR Sehubungan dengan adanya Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan
Paket Perencanaan Jalan Gemar Baru
-
Long Lees
-
Mekar Baru, dengan Nomor
Kontrak 600.050/126c|PRC{LN/GMR-LEESIBMNI/?.OLO, tanggal 30 Juni
}OLO,
Konsultan diwajibkan membuat Laporan Survey Hidrologi.
Laporan Survey Hidrologi
ini dibuat untuk pendataan guna kelangsungan
dalam pelaksanaan Perencanaan Jalan Gemar Baru
-
Long Lees
-
Mekar Baru
tersebut.
Demikian Laporan Survey Hidrologi ini disusun untuk dapat digunakan pihak yang berkepentingan.
Samarinda,20lO PT. PROFESTTAMA PERI(ASA
Petencanaqn talan C'etnar
funt - Lottg Lrc - lttr&ar Baru
TAPOMN SURVEY HIDROL@I
PT.PROFESITAMA PERKASA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ANALISA HIDROLOGI
t-1
PERHITUNGAN INTENSITAS CURAH HUJAN RENCANA.........
il-1
,, Petenmnaan Jalan Gemar Baru - Long Lees - t4ekar Banr
LAPOMN
SU RVEY HI DROLOG
I
PT.PROFESITAMA PERKASA
BAB
I
ANALISA HIDROLOGI
1.
ANALISA HIDROTOGI
Untuk keperluan analisa hidrologi pada Perencanaan Teknis Jembatan Tanjung Redeb
-
Teluk Bayur ( 90 M ), diperlukan data
- data pendukung primer
dan sekunder. Data untuk keperluan tersebut diperoleh dengan cara survey lapangan, informasi dari masyarakat setempat, dan dari instansi yang terkait atau
dengan mempelajari data
- data tersebut dengan cara dianalisa untuk keperluan
perencanaan jembatan.
2.
CURAH HUJAN RERATATAHUNAN
Curah hujan yang diperlukan untuk menyusun suatu rancangan pemanfaatan air dan rancangan pengendalian air banjir adalah curah hujan rata
-
rata di seluruh daerah yang bersangkutan, bukan curah hujan pada suatu titik
tertentu.
Curah hujan
ini disebut curah hujan wilayah atau
daerah dan
dinyatakan dengan milimeter ( mm l.
Faktor yang menyebabkan besarnya curah hujan rata suatu tempat yaitu
1. 2. 3. 4. 5. 6.
-
rata tahunan di
:
lantitude yang berhubungan langsung dengan atmosfir Posisi dan luas daerah Jarak dari pantai atau sumber dari lembah lainnya Suhu laut dan air ke arah pantai Efek geografis, dan
Ketinggian ( altitude I
Hal. Perzncanaan lalan Getnar Barlu
- Long
Le€s
- lile*ar Baru
I-I
UPOMN
PT.PROFESITAMA PERKASA
SURVEY HIDROLOGI
Pencatatan hujan pada stasiun pencatatan tempat
-
dapat kita ketahui distribusi hujannya. Di daerah
tempat tertentu,
daerah kecil banyak terjadi
hujan yang merata di seluruh daerah, tetapi di daerah
tersebut jarang terjadi. Lagi pula besarnya hujan
-
-
daerah besar keadaan
di daerah ini tidak
sama,
sehingga sukarlah untuk menentukan banyak air hujan yang sebenarnya jatuh di
daerah itu, karena itu antara lain tidak mungkin menentukan batas
-
batas luas
daerah hujan untuk setiap tempat pengukuran hujannya. Besarnya curah hujan di setiap tempat pengukuran berubah
-
ubah dan saat
-
saat hujannya berbeda.
Dengan demikian sulit untuk mengetahui besarnya banjir yang disebabkan oleh hujan tersebut.
Salah satu cara pendekatan ialah dengan mengambil hujan rata didaerahnya untuk suatu periode tertentu (
t
hari, 1 bulan, atau
t
-
rata
tahun ). Salah
satu cara untuk menentukan curah hujan daerah dari pengamatan curah hujan di beberapa titik pengamatan adalah dengan cara
Rata
R=
-
:
rata Aljabar
1/n ( R1 + R2... + Rn )...1
)
Dimana: R
Curah hujan daerah ( mm
N
Jumlah titik
R1, R2,
RN
- titik
)
pengamatan
Curah hujan di tiap
titik pengamatan ( mm )
Hasil yang diperoleh dengan cara ini tidak berbeda jauh dari hasil yang didapat dengan cara lain, cara ini adalah cara yang obyektif untuk mencari besarnya curah
hujan rerata tahunan.
Sumber : Suyono Sosrodarsono, lr, Kensaku Takeda, Hidrologi untuk Pengairan, Pranya Paramita, Jakarta, L977 , Hal.27
.
HaL I-2 Perenanqanlalan Gemar Bant - Inng Les - ltlelcar Bant
IAPORAN SU RVEY
3.
HI D RO LOG
I
PT.PROFESITAMA PERKASA
CURAH HUJAN RENCANA DAN PERIODE ULANG DENGAN METODE EJ. GUMBEL
3.1Curah Hujan Rencana Metode Gumbel adalah suatu metode dengan cara analisa. Adapun rumus dari metode ini adalah sebagai berikut
Xt
:
= 1/a.Yt+b
1ox
o CrX
cry
> (x)2 - x.>x =
n-t 1
b
= X---.yn o (rX
x= n
Dimana:
Xt
=
Variate yang diekstrapolasikan yaitu besarnya curah hujan rencana untuk periode ulang T tahunan
Yt sx cry x n Yn Sumber
= = = = = =
Reduced variated sebagai fungsi dari periode ulang ( T
)
Standar deviasi Reduced standart deviation sebagai fungsi dari bentuk data ( n Harga rata
-
)
rata dari data
Banyaknya data atau jumlah data Reduced mean sebagai fungsi dari banyak data ( n
)
: C.D. Soemarto, lr, Hidrologi Teknik, Fakultas Teknik Unibraw, Malang, 1993.
PetenunaanfaltnGemar Bant - Lorg
Lees
- M*ar Baru
Hal. I-3
LAPOMN SURVTY
PT.PROFESITAMA PERKASA
H IDROLOGI
3.2 Perlode Ulang
Dalam perencanaan bangunan air pertama
-
tama yang harus diperhitungkan
adalah besarnya debit ( banjir ) rencana ditentukan oleh intensitas hujan, yang
merupakan curah hujan rata
-
rata yang terjadi di suatu daerah dalam suatu
satuan waktu tertentu yang sesuai dengan waktu konsentrasi dan periode ulang tertentu. lntensitas yang terjadi dalam selang waktu hujan tertentu
(
durasi hujan ) tergantung pada besarnya periode ulang banjir yang diambil.
Dalam perencanaan saluran air hujan, besarnya debit banjir rencana yang
ditetapkan harus cukup besar, dimana penetapan
ini
pertimbangan faktor hidro ekonomiterutama mengenai
:
1.
didasarkan pada
Besarnya kerugian yang akan terjadijika bangunan dirusak oleh dan sering
tidaknya perusakan itu terjadi
2. Umur ekonomis bangunan 3. Biaya pembangunan Besarnya debit banjir rencana tergantung pada periode ulang. Makin besar periode ulang, makin besar pula kemungkinan debit banjir yang terjadi.
4.
INTENSITAS HUJAN DENGAN METODE MONONOBE
lntensitas hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada suatu
kurun waktu tertentu dimana air tersebut berkonsentrasi. Besarnya intensitas curah hujan itu berbeda
-
beda yang disebabkan oleh lamanya curah hujan atau
frekuensi kejadiannya. Rumus
-
rumus perkiraan curah hujan untuk lama curah
hujan sembarang yang dihitung dari curah hujan adalah sebagai berikut
:
Rt=(R24124r?4ftfl3 Rt = ( R
24/24)*(34.7 /(t1'3s+r.s))
Rt = (R 241241*(3ol(t+s))
Hal. I-4 PerznqnaanlalanC'anarfuru -l,orlg
Lees
- M*ar Baru
LAPO
MN
5.
KOEFISIEN UMPASAN
SU RVEY H I DROLOGI
PT.PROFESTTAMA PERKASA
Koefisien limpasan yaitu perbandingan antara jumlah air yang mengalir di suatu daerah akibat turunnya hujan dengan jumlah air hujan yang turun di daerah tersebut.
Besarnya koefisien pengaliran ini dipengaruhi banyak faktor antara lain
:
a) Struktur geologi tanah b) Kemiringan daerah aliran c) Jenis permukaan tanah d) Klimatologi Koefisien pengaliran
ini
besarnya selalu lebih kecil dari satu, oleh
- kehilangan ditahan oleh tumbuh - tumbuhan,
karenanya kehilangan
yang disebabkan oleh beberapa hal misalnya,
terjadi infiltasi, tertahan dipermukaan tanah,
evaporasi, dan transpirasi.
Banyaknya faktor yang mempengaruhi dan sulitnya menghitung besarnya
pengaruh masing
-
masing faktor, besarnya koefisien pengaliran ini sangat sulit
ditentukan secara pasti.
Untuk menentukan besarnya koefisien pengaliran ini dilakukan beberapa pendekatan, antara lain berdasarkan tata guna tanah dan jenis permukaan tanah.
Untuk menentukan harga koefisien pengaliran suatu daerah yang terdiri dari beberapa tata guna tanah, dapat ditentukan dengan mengambil harga rata
koefisien dari pengaliran dari setiap memperhitungkan bobot masing
tata guna tanah. Yaitu
- rata
dengan
- masing bagian sesuai dengan luas daerah yang
mewakilinya.
ll=
lnAr.cr
Cm=
IN = lnAr Dimana: Perenqnsantalan
L
Gemar
Bam-Long
Le - Mfur
Hal. I-5 Baru
IAPOMN
6.
SU RVEY H I DRO LOG I
PT.PROFESITAMA PERKASA
Cm =
Koefisien pengaliran
Ai = Ci = N =
Luas daerah dari masing
/ limpasan rata - rata
-
masing tata guna tanah
Koefisien pengaliran masing
-
masing tata guna tanah
Banyaknya jenis penggunaan tanah dalam suatu daerah pengaliran
DEEIT BANJIR RENCANA
Semua cara untuk perkiraan debit banjir yang berdasarkan hujan, dapat diklasifikasikan dalam beberapa rumus
I cara sebagai berikut:
Rumus Rasional
Metode yang paling umum digunakan dalam menghitung debit banjir rencana adalah metode rasional. Metode ini telah banyak dikembangkan oleh banyak pakar seperti oleh Deweduwen, Melchior, Hasper, Monobone, dan lain
memberikan perhatian pada komponen tertentu dari rumus rasional
-
lain yang
:
Q = 0,002778. C.l.A
Dimana:
a = C= | =
Debit banjir maksimum (m3/Aet
)
Koefisien pengaliran atau limpasan, (Tabel 1.1)
lntensitas curah hujan rata (
mm/jam
-
rata selama waktu tiba dari banjir
)
Rumus ini dapat dipakai dengan asumsisebagai berikut
a. b.
:
lntensitas hujan merata di seluruh daerah aliran Lama curah hujan dengan waktu konsentrasi
c. Debit banjir dan intensitas hujan mempunyai kala ulang yang sama
Hal. I-6 Perernlrlaan lalan Gemar Bont - Long
Lrc -
Md
View more...
Comments