June 3, 2018 | Author: Hary Kurniawan | Category: N/A
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan Laporan Keuangan Badan Layanan Umum Balai Besar Industri Agro Tahun 2016 , yang disusun dalam rangka memenuhi pasal 13 a yat (1) dan (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum, yang menyatakan bahwa : (1) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a disampaikan secara berjenjang kepada menteri/pimpinan lembaga serta kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan setiap setiap triwulan, semester, dan tahun. tahun. (2) Laporan Keuangan triwulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari laporan realisasi anggaran/laporan operasional, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, disertai laporan kinerja. Untuk memenuhi ketentuan tersebut kami telah menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan yang berupa Laporan Aktivitas, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan dengan mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan. LaporanLaporan tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan kinerja dan posisi keuangan dalam suatu periode, sehingga dengan informasi keuangan yang disajikan tersebut mampu menyediakan bahan dalam pengambilan keputusan manajemen maupun untuk penilaian kinerja keuangan organisasi. Harapan kami semoga laporan keuangan ini dapat menyajikan secara wajar dan mampu mengungkapkan kegiatan BLU dan sumber daya ekonomis atau kekayaan yang digunakan oleh BBIA, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku khususnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008. Selain itu Laporan Keuangan ini diharapkan akan dapat meningkatkan akuntabilitas publik Balai Besar Industri Agro, serta menjadi pemacu dalam peningkatan kinerja BBIA ke depan. Bogor, 19 Januari 2017 Pemimpin BLU- BBIA/ Kuasa Pengguna Anggaran
Ir. Umar Habson, MM NIP : 195809131986031003 195809131986031003 Balai Besar Industri Agro
1
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar Pengantar ................................ ................................................ ................................ ............................... .............................. ........................ .........
1
Daftar Isi ................................ ................................................ ............................... .............................. .............................. .............................. ................... ....
2
Pernyataan Tanggung Jawab Kepala BBIA ................... .......... .................... ..................... .................... .................... ..........
4
Ringkasan Eksekutif .................... ........... ................... ..................... .................... ................... .................... .................... .................... ............... .....
5
LAPORAN KEUANGAN ................... ......... .................... ..................... .................... ................... .................... .................... ................ ......
8
A. Laporan Operasional/Aktivitas BLU BBIA Tahun 2016 ................ .................... ........... .........
9
B. Neraca per 31 Desember Tahun 2016………………………………………….....
11
C. Laporan Arus Kas Tahun 2016 ................... ......... ..................... .................... ................... .................... .................... ................ ......
13
D. Catatan Atas Laporan Keuangan PK BLU Balai Besar Industri Agro ................ ......... .......
15
I. Pendahuluan Pendahuluan .............................. ............................................. .............................. .............................. ............................. ...................... ........
15
1.
Sejarah BBIA dan Pembentukan BLU ................... .......... ................... .................... ................... .........
15
2.
Dasar Hukum Pembentukan BLU .......... ........... ..................... ........... ..................... ........... ..
19
3.
Alamat Kantor, Unit Vertikal dan Unit Usaha .......... ........... ............ ....
20
4.
Hakikat Operasi dan Kegiatan Utama BLU .................... ........... ................... .................... ..........
20
5. Nama Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas Pengawas BLU ............ . ..................... .............. ....
25
6.
Jumlah Karyawan ................... ......... .................... .......... ..................... ............ .................... ........... .................. ........... .......
26
II.
Kebijakan Akuntansi ................... ......... .................... .................... .......... ..................... ............ .................. .................... ...........
26
III.
Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan .......... .................... ........... ................... ..................... ............. ..
27
1.
Pendahuluan ..................... ........... ..................... ........... .................... ........... .................... ..................... .................... ............. ...
27
2.
Kebijakan Akuntansi ..................... ........... ................... .................. .................... .................... ................... .............. ....
28
3.
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Aktivitas ............. .... .................... .................... ................ .......
32
4.
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Neraca ................... ......... .................... ..................... ............... ....
42
5.
Penjelasan atas Pos-pos Arus Kas .................... .......... .......... ..................... ........... ................... ............. ....
51
6.
Perbedaan Penyajian Laporan Aktivitas dan Laporan Arus Kas .........
55
7.
Pengukuran Kinerja Keuangan Tahun 2016 ................ ..................... ........... ............ ..
57
8.
Informasi Tambahan .................... ........ ..................... .................. .................... .................... ................... ................ ......
59
1.
Daftar Piutang …………………………………………………………… .....
62
2.
Daftar Penyisihan Piutang …………………………………………………...
75
Lampiran:
Balai Besar Industri Agro
2
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
Halaman
3.
Daftar Persediaan Bahan Kimia & ATK …………………………………...
83
4.
BAST Transfer Masuk Peralatan Mesin …………………………………… .
193
5.
Risalah Lelang Penghapusan Aset Tetap .......... ..................... ........... ..................... ........... ............. .......... ...
208
6.
Daftar Akumulasi Penyusutan Aset Tetap .................. ......... .................... ........... ............ ...........
233
7.
Kertas Kerja Penyusunan Laporan Keuangan .................. ......... .................... ........... .................. ........... .......
237
Balai Besar Industri Agro
3
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB KEPALA SATUAN KERJA BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR INDUSTRI AGRO (BBIA)
Laporan Keuangan Balai Besar Industri Agro yang terdiri dari Neraca, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2016 sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian internal yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi kegiatan dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum.
Bogor, 19 Januari 2017 2017 Pemimpin BLU-BBIA/ Kuasa Pengguna Anggaran
Ir. Umar Habson, MM NIP : 195809131986031003 195809131986031003
Balai Besar Industri Agro
4
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan pasal 9 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum, menyebutkan bahwa dalam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan dan kegiatan pelayanannya, BLU menyusun dan menyajikan : Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja. Laporan keuangan tersebut berupa Laporan Realisasi Anggaran/atau Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Dengan demikian penyusunan dan penyajian laporan keuangan satuan kerja ini merupakan perwujudan dan pertanggungjawaban atas penggunaan penggunaan anggaran dan/atau barang pada satuan kerja Balai Besar Industri Agro. Laporan Keuangan BLU BBIA Tahun Tahun 2016 ini telah disusun berdasarkan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan disajikan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 76/PMK.05/2008. 1. Laporan Operasional/Laporan Aktivitas
Laporan Operasional/Laporan Aktivitas adalah laporan yang menyajikan informasi tentang kegiatan BLU yang meliputi sumber (Pendapatan), alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi (Beban) yang dikelola oleh BLU, serta informasi informasi surplus dan defisit aktivitas BLU tahun berjalan. Pendapatan BLU pada Tahun 2016 sebesar Rp 49.113.474.048,49.113.474.048,- yang terdiri dari:
Pendapatan dari Jasa Pelayanan (JPT) yang dihitung secara akrual sebesar Rp 26.931.288.060,-. 26.931.288.060,-.
Pendapatan dari APBN (RM) berdasarkan SPM dan SP2D yang telah diterbitkan yaitu sebesar Rp 21.660.335.587,21.660.335.587,- yang merupakan Pendapatan APBN Operasional dan Investasi.
Pendapatan Lain-lain yang merupakan pendapatan jasa giro dan legalisir hasil uji lelang penjualan/penghapusan aset tetap sebe sar Rp 521.850.401,-
Total beban beban pada Tahun 2016 adalah sebesar Rp 49.985.469.681,49.985.469.681,- yang terdiri dari Beban Layanan Rp 15.335.599.030,- , Beban Umum dan Administrasi sebesar Balai Besar Industri Agro
5
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 Rp 34.641.460.650,34.641.460.650,- dan Beban Lainnya sebesar Rp 8.410.001,-, sehingga terjadi defisit dari aktivitas sebelum sebelum keuntungan/kerugian keuntungan/kerugian pada pada Tahun Tahun 2016
sebesar
Rp 871.995.633,-. Selain itu terdapat kerugian atas penjualan Aset Non Lancar sebesar Rp 75.271.875,- sehingga Defisit Bersih menjadi Rp 947.267.508,-. Apabila laporan aktivitas tidak memperhitungkan Pendapatan APBN (RM) maka defisit nya sebesar se besar Rp 22.607.603.095,-. 2. Neraca
Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan BLU mengenai aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu (akhir periode). Jumlah aset (aktiva) Tahun 2016 2016 adalah sebesar Rp 118.864.311.335,118.864.311.335,- yang terdiri dari aset lancar (aktiva lancar) sebesar Rp 26.698.948.214,- dan aset tetap sebesar Rp 92.165.363.121,-. 92.165.363.121,-. Jumlah kewajiban Tahun Tahun 2016 adalah sebesar Rp 1.958.084.026,- yang merupakan merupakan kewajiban jangka pendek, terdiri dari Biaya Yang Masih Harus Dibayar sebesar Rp 603.305.827,-, serta Pendapatan Diterima Dimuka atau Uang Muka Jasa Layanan sebesar Rp 1.354.778.199,-. 1.354.778.199,-. Jumlah ekuitas tidak terikat Tahun 2016 adalah sebesar Rp 116.906.227.309,116.906.227.309,- yang terdiri dari ekuitas awal sebesar Rp 60.119.258.878,- ditambah surplus aktivitas tahun lalu
sebesar
Rp
35.116.416.043,35.116.416.043,-
ditambah
defisit
Tahun
2016
sebesar
Rp 947.267.508,- dan ditambah Ekuitas Donasi (Bantuan Peralatan) sebesar Rp 22.617.819.896,-. 22.617.819.896,-. 3. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi arus kas masuk dan kas keluar selama selama Tahun 2016
yang diklasifikasikan berdasarkan berdasarkan aktivitas operasi,
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Laporan Arus Kas disusun dengan metode langsung (direct method). method). Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Jumlah arus kas masuk dari aktivitas operasi pada Tahun 2016 2016
adalah sebesar
Rp 52.037.230.641,- dan arus kas keluarnya sebesar Rp 45.442.903.464,45.442.903.464,- sehingga arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp 6.594.327.177,-. Balai Besar Industri Agro
6
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 Arus kas masuk dari aktivitas investasi Rp 11.129.000,- yang merupakan pendapatan dari lelang penghapusan aset tetap sebesar Rp 4.400.000,- serta pendapatan atas sewa Gedung dan Bangunan sebesar Rp 6.729.000,- sedangkan arus kas keluarnya sebesar Rp 4.365.709.259,- yang merupakan pembelian Aset Tetap pada Tahun 2016 sebesar Rp 4.354.580.259,- dan Penyetoran kepada Negara atas lelang aset tetap yang dihapuskan dan pendapatan atas sewa Gedung dan Bangunan sebesar Rp 11.129.000,-. 11.129.000,-. Uang kas pada Tahun 2016 bertambah sebesar Rp Rp 2.239.746.918,2.239.746.918,- dari saldo awal Tahun 2016 (1 Januari 2016) sebesar Rp Rp 23.968.296.474,23.968.296.474,- sehingga saldo kas akhir akhir per 31 Desember 2016 menjadi Rp 26.208.043.392,-. 26.208.043.392,-. 4. Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis terhadap nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran/Laporan Aktivitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas sebagai upaya untuk pengungkapan informasi yang yang memadai. memadai. Tujuan utama Catatan atas Laporan Keuangan adalah memberikan penjelasan dan analisis atas informasi yang ada di laporan operasional, neraca, laporan arus kas, dan informasi tambahan lainnya sehingga para pengguna mendapatkan pemahaman yang lengkap atas laporan keuangan BLU. Dalam penyajian Laporan Aktivitas, pendapatan dan beban BLU diakui berdasarkan basis akrual yaitu pada saat terjadinya transaksi keuangan dimana jumlah pendapatan merupakan hak yang seharusnya diterima dan beban merupakan pengorbanan yang seharusnya dibayarkan pada suatu periode. Sedangkan untuk pendapatan dari APBN diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas dikeluarkan dari Kas Umum Negara (KUN). Untuk belanja yang didanai dari pendapatan BLU diakui berdasarkan basis akrual yaitu, pada saat terjadinya transaksi pendapatan. Arus Kas disajikan berdasarkan basis kas yaitu uang kas atau setara kas saat diterima atau dikeluarkan.
Balai Besar Industri Agro
7
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
LAPORAN KEUANGAN
Balai Besar Industri Agro
8
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 A. LAPORAN OPERASIONAL/ LAPORAN AKTIVITAS BLU-BBIA TAHUN 2016
KENAIKAN/ URAIAN
TAHUN 2016
TAHUN 2015
PENURUNAN %
JUMLAH PENDAPATAN Pendapatan Usaha/Jasa Layanan Layanan
26.931.288.060
24.697.700.589
2.233.587.471
9,04%
26.931.288.060
24.697.700.589 24.697.700.589
2.233.587.471
9,04%
21.660.335.587
25.662.888.151
(4.002.552.564)
-15,60%
20.720.117.928
21.730.306.677
(1.010.188.749)
-4,65%
940.217.659
3.932.581.474
(2.992.363.815)
-76,09%
521.850.401
624.827.739
(102.977.338)
-16,48%
521.850.401
624.827.739
(102.977.338)
-16,48%
49.113.474.048
50.985.416.479
(1.871.942.431)
-3,67%
Beban Pegawai
4.769.784.920
4.195.686.140
574.098.780
13,68%
Beban Bahan
7.033.104.425
6.293.365.735
739.738.690
11,75%
Beban Jasa Layanan
2.303.326.221
1.780.954.000
522.372.221
29,33%
Beban Pemeliharaan
-
-
-
-
Beban Perjalanan
1.229.383.464
1.032.965.201
196.418.263
19,01%
Beban Lain-Lain
-
-
-
-
15.335.599.030
13.302.971.076
2.032.627.954
15,28%
20.538.031.906
19.408.360.588
1.129.671.318
5,82%
Beban Administrasi Kantor
1.013.767.936
806.807.722
206.960.214
25,65%
Beban Pemeliharaan
1.514.566.121
1.239.471.935
275.094.186
22,19%
Beban Langganan Daya & Jasa
1.094.375.794
1.029.889.125
64.486.669
6,26%
Beban Pemasaran
508.089.503
462.964.850
45.124.653
9,75%
Beban Perjalanan
512.558.106
382.310.838
130.247.268
34,07%
35.776.000
46.127.500
(10.351.500)
-22,44%
Beban Pengembangan Kelembagaan
832.667.990
948.292.325
(115.624.335)
-12,19%
Beban Litbang & Teknologi
957.362.819
1.721.319.125
(763.956.306)
-44,38%
6.971.082.708
5.346.857.654
1.624.225.054
30,38%
174.459.767
12.563.043
161.896.724
1228,67%
488.722.000
472.479.669
16.242.331
3,44%
34.641.460.650
31.877.444.374
2.764.016.276 2.764.016.276
8,67%
Jasa Layanan Teknis Pendapatan APBN
Operasional (RM) Investasi (RM) Pendapatan Lain-lain
Pendapatan Lain-lain Jumlah Pendapatan Beban Beban Layanan
Jumlah Beban Layanan Beban Umum dan Administrasi
Beban Pegawai
Beban Pakaian Kerja
Beban Penyusutan Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Beban Lainnya Jumlah Beban Umum
Balai Besar Industri Agro
9
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
KENAIKAN/ URAIAN
TAHUN 2016
TAHUN 2015
PENURUNAN JUMLAH
%
Beban Lainnya
Beban Adm.Bank
1.245.000
1.241.000
4.000
0,32%
Beban Lain-lain
7.165.001
1.500.000
5.665.001
378%
8.410.001
2.741.000
5.669.001
206,82%
Jumlah Beban
49.985.469.681
45.183.156.450
4.802.313.231
10,63%
Surplus/Defisit Sebelum Pos Keuntungan/Kerugian
(871.995.633)
5.802.260.029
(6.674.255.662)
-115,03%
-
-
-
-
75.271.875
302.404.500
(227.132.625)
-
Rugi Penurunan Nilai
-
-
-
-
Lain-lain
-
-
-
-
75.271.875
302.404.500
227.132.625
-
(947.267.508)
5.499.855.529
(6.447.123.037)
-117,22%
Pendapatan dari Kejadian Luar Biasa
-
9.990.000
9.990.000
-
Beban dari Kejadian Luar Biasa
-
-
-
-
Total Pos-Pos Luar Biasa
-
9.990.000
9.990.000
-
(947.267.508) (947.267.508)
5.509.845.529
(6.437.133.037)
-116,83%
(22.607.603.095)
(20.153.042.622)
(2.454.560.473)
-12,18%
Jumlah Beban Lainnya
Keuntungan/Kerugian Keuntungan Penj.Aset Non Lancar Rugi Penj.Aset Non Lancar
Total Keuntungan/Kerugian Keuntungan/Kerugian
Surplus/Defisit Sebelum Pos-pos Luar Biasa Pos-pos Luar Biasa
Surplus/Defisit Bersih Surplus/Defisit Di Luar Pendapatan APBN
Bogor, 31 Desember 2016 2016 Pemimpin BLU- BBIA/ Kuasa Pengguna Anggaran
Ir. Umar Habson, MM NIP : 195809131986031003 195809131986031003
Balai Besar Industri Agro
10
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 B. NERACA BLU BBIA PER 31 DESEMBER 2016 KENAIKAN/ URAIAN
TAHUN 2016
TAHUN 2015
PENURUNAN JUMLAH
%
Aset Lancar Kas
26.208.043.392
23.968.296.474
2.239.746.918
9,34%
285.274.967
598.635.850
(313.360.883)
-52,35%
25.922.768.425
23.369.660.624
2.553.107.801
10,92%
PUMK I (RM)
-
-
-
-
PUMK II (BLU)
-
-
-
-
(5.791.635)
252.954.232
(258.745.867)
-102,29%
405.397.900
489.684.000
(84.286.100)
-17,21%
-
-
-
-
(411.189.535)
(236.729.768)
(174.459.767)
-73,70%
-
-
-
-
496.696.457
544.029.095
(47.332.638)
-8,70%
Persed ATK dan Perlengkapan Lainnya
146.688.907
226.281.920
(79.593.013)
-35,17%
Persed Bahan Kimia
350.007.550
317.747.175
32.260.375
10,15%
26.698.948.214
24.765.279.801
1.933.668.413
7,81%
40.851.149.958
40.851.149.958
-
-
40.851.149.958
40.851.149.958
-
-
Gedung dan Bangunan
24.329.440.050
24.329.440.050
-
0,00%
Gedung dan Bangunan
24.329.440.050
24.329.440.050
-
0,00%
Peralatan dan Mesin
80.354.005.999
65.393.224.650
14.960.781.349
22,88%
Peralatan dan Mesin
80.354.005.999
65.393.224.650
14.960.781.349
22,88%
331.771.800
112.279.800
219.492.000
-
176.324.800
11.144.800
165.180.000
-
20.302.500
20.302.500
-
-
135.144.500
80.832.500
54.312.000
-
Aset Tetap Lainnya
737.519.930
684.073.020
53.446.910
7,81%
Aset Tetap Lainnya
737.519.930
684.073.020
53.446.910
7,81%
Kontruksi Dalam Pengerjaan
49.000.000
-
49.000.000
Kontruksi Dalam Pengerjaan
49.000.000
-
49.000.000
185.758.000
1.034.821.600
(849.063.600)
-82,05%
185.758.000
1.034.821.600
(849.063.600)
-82,05%
(51.539.757.568)
(44.433.242.667)
(7.106.514.901)
15,99%
Kas Bendahara RM Kas Bendahara BLU
Piutang Usaha
Piutang Jasa Pelayanan Piutang Jasa Lainnya Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lain-lain Persediaan
Total Aset Lancar Aset Tetap Tanah
Tanah
Jalan,Irigasi dan Jaringan
Jalan dan Jembatan Irigasi/Bangunan Air Jaringan
Aset Lain-lain
Aset Lain-lain Akumulasi Penyusutan Peralatan Mesin Akumulasi Penyusutan Gedung & Bangunan
(2.934.689.750)
(2.343.205.202)
(591.484.548)
25,24%
Akumulasi Penyusutan Jalan & Jembatan
(27.290.213)
(11.144.800)
(16.145.413)
144,87%
Akumulasi Penyusutan Irigasi
(20.014.354)
(19.999.947)
(14.407)
0,07%
Akumulasi Penyusutan Jaringan
(32.266.898)
(28.541.327)
(3.725.571)
13,05%
(119.263.833)
(807.880.475)
688.616.642
-85,24%
92.165.363.121
84.760.974.660
7.404.388.461
8,74%
118.864.311.335
109.526.254.461
9.338.056.874
8,53%
Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain Total Aset Tetap TOTAL ASET
Balai Besar Industri Agro
11
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
KENAIKAN/ URAIAN
TAHUN 2016
TAHUN 2015
PENURUNAN JUMLAH
Kewajiban Jangka Pendek
%
1.958.084.026
1.770.062.429
188.021.597
10,62%
-
-
-
-
Hutang Pajak
-
-
-
-
Hutang Gaji & Honor
-
-
-
-
Hutang Usaha
-
-
-
-
603.305.827
639.313.679
(36.007.852)
-5,63%
1.354.778.199
1.130.748.750
224.029.449
19,81%
-
-
-
-
-
-
-
-
1.958.084.026
1.770.062.429
188.021.597
10,62%
Ekuitas Awal
60.119.258.878
60.119.258.878
-
-
Surplus dan Defisit Tahun Lalu
35.116.416.043
29.788.673.979
5.327.742.064
17,89%
(947.267.508)
5.509.845.529
(6 .457.113.037)
-117,19%
22.617.819.896
12.338.413.646
10.279.406.250
83,31%
116.906.227.309
107.756.192.032
9.150.035.277
8,49%
118.864.311.335
109.526.254.461
9.338.056.874
8,53%
Uang Muka KPPN
Biaya Yang Masih Harus Dibayar Pendapatan Diterima DiMuka Kewajiban Jangka Panjang
Hutang Pihak Ketiga Total Kewajiban EKUITAS Ekuitas Tidak Terikat
Surplus dan Defisit Tahun Berjalan Ekuitas Donasi Total Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Bogor, 31 Desember 2016 2016 Pemimpin BLU- BBIA/ Kuasa Pengguna Anggaran
Ir. Umar Habson, MM NIP : 195809131986031003 195809131986031003
Balai Besar Industri Agro
12
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
C. LAPORAN ARUS KAS TAHUN 2016
KENAIKAN/ URAIAN
TAHUN 2016
TAHUN 2015
PENURUNAN JUMLAH
%
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Arus Masuk
52.037.230.641
53.558.922.424
(1.521.691.783)
-2,84%
27.232.333.608
24.840.057.339
2.392.276.269
9,63%
-
-
-
-
21.666.857.586
25.671.658.807
(4.004.801.221)
-15,60%
521.850.401
614.427.739
(92.577.338)
-15,07%
2.616.189.046
2.432.778.539
183.410.507
7,54%
45.442.903.464
42.231.987.468
3.210.915.996
7,60%
Biaya Layanan
15.367.859.405
13.314.718.991
2.053.140.414
15,42%
Biaya Umum dan Administrasi
27.452.333.014
26.475.719.300
976.613.714
3,69%
Biaya Lainnya
-
-
-
-
Pembayaran Kewajiban
-
-
-
-
Penyetoran Kelebihan Beban RM
6.521.999
8.770.638
(2.248.639)
-25,64%
Penyetoran Pajak Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
2.616.189.046
2.432.778.539
183.410.507
7,54%
6.594.327.177
11.326.934.956
(4.732.607.779)
-41,78%
11.129.000
10.400.000
(729.000)
-7,01%
4.400.000
10.400.000
6.000.000
57,69%
Hasil Penjualan Investasi jangka Panjang
-
-
-
-
Hasil Sewa Tanah, Gedung & Bangunan
6.729.000
-
(6.729.000)
-
4.365.709.259
6.732.219.974
(2.366.510.715)
-35,15%
4.354.580.259
6.721.819.974
(2.367.239.715)
-35,22%
-
-
-
-
11.129.000
10.400.000
(729.000)
-7,01%
-
-
-
-
(4.354.580.259)
(6.721.819.974)
2.367.239.715
-35,22%
Pendapatan Usaha dari Jasa Layanan Pendapatan Hibah Pendapatan APBN (Rupiah Murni) Pendapatan Lain-lain Pungutan Pajak Arus Keluar
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Arus Masuk
Hasil Penjualan Aset Tetap
Arus Keluar
Perolehan Aset Tetap Perolehan Investasi Jangka Panjang Penyetoran Kepada Kas Negara Perolehan Aset Lainnya Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
Balai Besar Industri Agro
13
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
KENAIKAN/ URAIAN
TAHUN 2016
TAHUN 2015
PENURUNAN JUMLAH
%
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Arus Masuk
-
-
-
-
Uang Persediaan dari KPPN
-
-
-
-
Penerimaan Kembali Pokok Pinjaman
-
-
-
-
Pajak Belum Disetor
-
-
-
-
Kenaikan Hutang
-
-
-
-
-
-
-
-
Pembayaran Pokok Pinjaman
-
-
-
-
Pemberian Pinjaman Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
-
-
-
-
-
-
-
-
2.239.746.918
4.605.114.982
(2.365.368.064)
-51,36%
Kas dan Setara Kas Awal
23.968.296.474
19.363.181.492
4.605.114.982
23,78%
Jumlah Saldo Kas
26.208.043.392
23.968.296.474
2.239.746.918
9,34%
Arus Keluar
Kenaikan Bersih Kas
Bogor, 31 Desember 2016 2016 Pemimpin BLU- BBIA/ Kuasa Pengguna Anggaran
Ir. Umar Habson, MM NIP : 195809131986031003 195809131986031003
Balai Besar Industri Agro
14
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PK. BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR INDUSTRI AGRO
I.
PENDAHULUAN
1. Sejarah BBIA dan Pembentukan BLU
Sejarah Balai Besar Industri Agro dapat ditelusuri mulai dari tahun 1890 dimana pada saat itu Pemerintahan Hindia Belanda telah mendirikan lembaga yang diberi nama Agricultuur Chemisch Laboratorium Laboratorium yang berada di dalam lingkungan Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel Handel dengan dengan tugas antara lain : a. Melayani para ahli dan sarjana pertanian dalam meneliti tanaman-tanaman tropis terutama yang ada di Kebun Raya Bogor serta arti ekonomi dari tanaman-tanaman tersebut. b. Memeriksa/menguji barang-barang dan bahan untuk instansi Pemerintah terutama dalam bidang pertanian, perdagangan dan sebagainya. Tugas pengujian berkembang dengan pesat sejalan dengan kemajuan dalam bidang pertanian dan perdagangan, terutama untuk barang-barang barang-barang ekspor serta perdagangan dalam negeri sebagai hasil pembinaan dari bagian Nijverheid dalam Departement van Landbaouw, Nijverheid en Handel. Maka dalam tahun 1909 nama laboratorium laboratorium diganti menjadi Bureau voor Landbouw en Handel-analyse Handel-analyse berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Ned. Indie tanggal 26 Januari 1909 dan tercatat dalam Javasche Courant Courant sebagai Besluit van Directuur voor Landbouw No. 3952 tanggal 27 Mei 1909. Kegiatan pengujian makin berkembang di samping tugas-tugas rutin penelitian dengan perbaikan serta penambahan fasilitas, tempat dan peralatan, yang menjadikan laboratorium ini paling terkemuka di Indonesia pada waktu itu. Dengan makin meningkatnya peran laboratorium ini dalam pengujian barang-barang ekspor, impor dan perdagangan dalam negeri, serta dalam penelitian-penelitian agrokimia yang merintis pertumbuhan agro-industri dalam negeri maka terjadi penggantian nama pada tahun 1911 menjadi Handels Laboratorium Laboratorium dan berlanjut pada tahun 1918 berganti nama menjadi Analytisch Laboratorium. Laboratorium. Pada
tahun
1934
Laboratorium
Kimia
Tumbuh-tumbuhan
(Phytochemisch
Laboratorium) dalam Laboratorium) dalam lingkungan Kebun Raya dan Balai penelitian yang tergabung dalam Balai Besar Industri Agro
15
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 Balai Besar Penyelidikan Pertanian ( Algemeen ( Algemeen Proefstation voor de Landbouw) Landbouw) meleburkan diri ke dalam Analytisch Laboratorium, dan menamakan diri sebagai Laboratorium voor Scheikundig Onderzoek (Balai Penyelidikan Kimia).
Balai
Penyelidikan Kimia ini memiliki laboratorium-laboratorium sebagai berikut: a. Laboratorium Analitika b. Laboratorium Kimia Tumbuh-tumbuhan c. Laboratorium Kimia Pertanian d. Laboratorium Harsa e. Laboratorium Minyak Atsiri Penelitian-penelitian di bidang agrokimia berjalan seiring dengan tugas pengujian yaitu pengujian hasil-hasil pertanian dalam arti yang luas untuk kepentingan ekspor dan memajukan industri pengolahan pengolahan hasil pertanian pertanian dalam negeri. Penelitian fitokimia fitokimia dan minyak atsiri sudah dirintis sejak didirikannya didirikannya laboratorium laboratorium ini. Diberlakukannya sistem pengawasan mutu susu, ditunjuknya ditunjuknya laboratorium ini sebagai penguji kulit kina oleh pabrik pabrik kina Bandung, sistem pengujian air minum dan pengawasan minuman beralkohol, membuat Laboratorium v oor Scheikundig Onderzoek menjadi menjadi laboratorium terkemuka di jaman Hindia Belanda. Di jaman pendudukan Jepang (1942-1945), Balai Penyelidikan Kimia diberi nama Gunsaikanbu Kagaku Kenkyusyu dengan tugas utama melakukan penelitian terapan, yang kemudian tugas ini menjadi ciri Balai selanjutnya. Di masa Revolusi Fisik, Balai ini dimasukkan ke dalam Kementerian Kemakmuran Republik Indonesia dan ikut hijrah ke Klaten, Solo kemudian ke Yogyakarta karena pada saat itu kantor yang ada di Bogor telah dikuasai oleh Belanda. Pada tahun 1950 seiring dengan kembalinya pemerintahan RI ke Jakarta maka Balai Penyelidikan Kimia kembali melaksanakan tugas sebagaimana mestinya di Bogor. Dan dari perjalanan hijrah ke Klaten Balai ini telah memprakarsai berdirinya Balai Penyelidikan Kimia Surabaya pada tahun 1951, yang sekarang dikenal dengan nama Baristan Surabaya. Tahun 1951 Balai Penyelidikan Kimia dimasukkan ke dalam Departemen Perdagangan dan Perindustrian yang kemudian Departemen ini berubah menjadi Kementerian Perekonomian.
Balai Besar Industri Agro
16
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 Pada tahun 1957 Balai Penyelidikan Kimia berada di bawah Kementerian Perindustrian, kemudian pada tahun 1959 berada di bawah Departemen Perindustrian Rakyat. Tahun 1964 Balai Penyelidikan Kimia berubah nama menjadi Balai Penelitian Kimia yang berada di bawah Departemen Perindustrian dengan tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan pengujian. pengujian. Kegiatan penelitian yang dilakukan merupakan penelitian terapan di bidang kimia dan teknologi hasil pertanian baik pangan maupun non pangan. Sebenarnya kegiatan penelitian terhadap proses pengolahan bahan organik hasil pertanian menjadi hasil industri yaitu kemurgi dan aneka komoditi telah digeluti oleh Balai sejak awal keberadaanya. Sementara di bidang pengujian, Balai Penelitian Kimia bertugas untuk melakukan pengawasan mutu barang ekspor, impor dan perdagangan dalam negeri, monitoring mutu hasil industri pertanian dalam negeri dalam rangka perbaikan mutu dan proses industri, penyusunan standar dan penerapan standar industri, kontrak pengujian dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan mutu dan proses produksi hasil pertanian. Selain pengujian makanan, komoditas andalan yang digarap paling banyak oleh Balai Penelitian Kimia adalah minyak atsiri. Penelitian dan pengujian minyak atsiri ini dikembangkan secara luas menyangkut rekayasa peralatan, teknologi proses serta isolasi zat aktif. Pada tahun 1980, Menteri Perindustrian telah membagi industri di Indonesia menjadi 9 sektor dengan tujuan penelitian dan pengembangan. Untuk maksud itu sembilan Balai yang ada di bawah Departemen Perindustrian dikembangkan menjadi 9 Balai Besar yang masing-masing mewakili satu sektor industri. Sejalan dengan peningkatan status balai menjadi Balai Besar, maka melalui Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 223/M/SK/6/1980 nama Balai Penelitian Kimia berganti nama menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian, yang selanjutnya lebih dikenal dengan Balai Besar Industri Hasil Pertanian (BBIHP). BBIHP merupakan unit pelaksana teknis di bidang litbang industri hasil pertanian dalam lingkungan Departemen Perindustrian, yang berada di bawah langsung kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.
Balai Besar Industri Agro
17
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 BBIHP mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan mengenai teknologi, pemakaian bahan baku, proses produksi, produk, peralatan, dan pemakaian hasil-hasil pertanian dalam rangka mengembangkan hasil pertanian di Indonesia. Ruang lingkup tugas BBIHP dapat dibagi menjadi 2 bidang : (1) Makanan, minuman, dan phytokimia; (2) Kemurgi dan Aneka Industri. Balai Penelitian mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan penelitian dalam rangka pengembangan industri di bidang terkait. Sementara Balai Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengembangan di bidang tekno ekonomi, teknologi, percobaan, standardisasi dan normalisasi untuk pengembangan industri hasil pertanian. Sejak tahun 1980 yang menjadi unggulan BBIHP adalah ekstraksi pati ubi kayu (tapioka) yang dibuat menjadi High Fructose Syrup, Syrup, glukosa, juga fermentasi air kelapa menjadi nata de coco, coco, fermentasi air tahu menjadi nata de soya, soya, ekstraksi khitosan dari kulit udang, ekstraksi tengkawang, zat warna alam, dan ole okimia. Pada tahun 1997 terjadi penggabungan Departemen antara Departemen Perindustrian dengan Departemen Perdagangan, sehingga BBIHP saat itu berada di bawah Badan Litbang Industri dan Perdagangan, Departemen Perindustrian dan Pergadangan RI. Selanjutnya di tahun 2002 Menteri Perindustrian dan Perdagangan telah menerbitkan Keputusan bernomor : 779/MPP/Kep/11/2002 yang mengganti nama BBIHP menjadi Balai Besar Industri Agro (BBIA). Dinyatakan bahwa tugas pokok BBIA sebagaimana tertuang dalam Keputusan tersebut adalah melaksanakan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi, dan pengembangan pengembangan kompetensi kompetensi industri agro sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan. Pada tahun 2004 di masa Pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudoyono, Departemen Perindustrian dan Perdagangan kembali dipisah menjadi dua Departemen yang independen yaitu Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan. Pemisahan ini berdampak pada reorganisasi, pembagian aset bersama, pengalokasian
Balai Besar Industri Agro
18
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 pegawai dan perubahan lainnya sehingga membutuhkan waktu beberapa tahun untuk melakukan penyesuaian dalam menjalankan fungsinya secara normal. Sejalan dengan penyusunan kembali unit-unit organisasi di bawah Departemen Perindustrian, di tahun 2007 telah terbit Peraturan Menteri Perindustrian nomor : 39/MIND/PER/6/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Industri Agro, meskipun secara substantif isinya tidak banyak berbeda dengan Keputusan Menperindag No. : 779/MPP/Kep/11/2002. Perkembangan jasa layanan teknis Balai Besar Industri Agro (BBIA) dari bulan ke bulan menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan terutama untuk jasa pengujian, kalibrasi, sertifikasi dan pelatihan. Namun demikian pesatnya pertumbuhan jasa layanan teknis sering dihadapkan pada kendala pengelolaan keuangan dengan menggunakan sistem PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 20 tahun 1997. Sistem ini dipandang kurang fleksibel yang tidak bersesuaian dengan tuntutan situasi eksternal yang menghendaki pelayanan cepat, tepat, dan akurat. Untuk mendorong pelayanan publik yang cepat melalui sistem keuangan yang fleksibel, maka BBIA harus mengambil alternatif lain melalui Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana diatur dalam PP Nomor 23 23 tahun 2005 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Usulan perubahan sistem pengelolaan keuangan BBIA dalam bentuk PK-BLU mengemuka sejalan dengan tuntutan lingkungan eksternal dan bagian yang tak terpisahkan dari program reformasi birokrasi yaitu mempercepat pelayanan kepada masyarakat yang tentunya dikembangkan dengan mengacu pada ketentuan perundangan yang berlaku. Pada tahun 2009 setelah melalui proses evaluasi terhadap persyaratan substantif dan persyaratan administratif maka BBIA ditetapkan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 517/KMK.05/2009 tanggal 28 Desember 2009 tentang Penetapan Balai Besar Industri Agro Pada Departemen Perindustrian Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 2. Dasar Hukum Pembentukan BLU
Pembentukan BBIA sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan (PK BLU) didasarkan dida sarkan pada beberapa peraturan dan perundang-undangan a.l : Balai Besar Industri Agro
19
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah 74 tahun 2012. b. Keputusan Menteri Perindustrian No. 39/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Industri Agro. c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 517/KMK.05/2009, tanggal 28 Desember 2009 tentang Penetapan Balai Besar Industri Agro Pada Departemen Perindustrian Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Mene rapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 3. Alamat Kantor , Unit Vertical dan Unit Usaha
Nama Instansi
:
Balai Besar Industri Agro (BBIA)
Alamat
:
Jalan Ir. H. Juanda No. 11, Bogor
Telepon/Fax
:
(0251) 8324068 / Fax : (0251) 8323339
Website
:
www.bbia.go.id
Email
:
[email protected]
Unit Vertikal
:
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
Alamat
:
Jalan Gatot Subroto Kav. 52-53 Lantai 19-20 Jakarta Pusat
Kementerian
:
Perindustrian RI
Layanan BBIA
:
Pengujian,
kalibrasi,
pelatihan,
konsultansi,
sertifikasi,
standardisasi, rancang bangun, riset dan pengembangan bisnis, penanganan pencemaran pencemaran dll. 4. Hakikat Operasi dan Kegiatan Utama BLU
Sebagai lembaga litbang, peran BBIA sangat penting untuk mengembangkan kajiankajian di bidang industri agro baik kajian produk, proses dan teknologi proses untuk meningkatkan efisiensi, mutu produk serta penerapan teknologi yang tepat guna pada industri agro. Selain itu juga BBIA bertugas untuk memberikan jasa layanan kepada industri di bidang : pengujian, pelatihan, konsultansi, sertifikasi, kalibrasi, standardisasi, pembuatan rancang bangun bangun serta perekayasaan industri. industri. Jasa Pengujian
Kegiatan pengujian BBIA didukung oleh Laboratorium Kimia, Mikrobiologi, Air dan Lingkungan serta Instrumentasi. Laboratorium BBIA merupakan laboratorium perintis yang menerapkan sistem manajemen mutu di Indonesia, pernah diakreditasi oleh NATA Balai Besar Industri Agro
20
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 Australia (1994-1997). Saat ini telah diakreditasi KAN dengan ruang lingkup sebanyak 184 komoditas diantaranya diantaranya : bahan baku industri, industri, makanan olahan, olahan, air dan air minum dalam kemasan (AMDK), minyak atsiri, pakan ternak, aneka komoditi agro, aneka produk kimia dan lain-lain. Jasa Kalibrasi
BBIA memberikan jasa layanan kalibrasi untuk alat-alat laboratorium dengan lingkup suhu, volume, massa, dimensi, dan tekanan. Laboratorium kalibrasi BBIA yang melayani jasa tersebut telah diakreditasi oleh KAN. Kegiatan jasa kalibrasi dari tahun ke tahun memperlihatkan aktivitas yang cukup stabil, dengan rata-rata 2.100 unit alat lab dari berbagai perusahaan swasta maupun instansi pemerintah telah dikalibrasi. Kontribusi jasa kalibrasi terhadap total PNBP memang tidak terlalu besar, hal ini harus dimaklumi mengingat ruang lingkup kalibrasi yang masih terbatas serta ruang pasar (market space) space) jasa kalibrasi ini tidak sebesar ruang pasar yang tersedia untuk jasa pengujian. Jasa Pelatihan
Jasa pelatihan adalah jasa layanan BBIA yang diberikan kepada masyarakat industri dan/atau aparat pemerintah dalam rangka meningkatkan kemampuan personil di bidangnya. Bidang pelatihan terdiri t erdiri atas pelatihan teknis komoditas diberikan secara teori dan praktek (magang) serta pelatihan teknis sistem manajemen sesuai dengan standar yang berlaku. Jasa pelatihan teknis terdiri atas pelayanan pelatihan di bidang: a) Pengujian (Pengujian AMDK; Terigu; Mikrobiologi; Operasional GC, HPLC, AAS; Proksimat; Cemaran Logam; Pewarna; Pemanis Buatan; Pengawet; Vitamin C; Vitamin B1 dan B2; Vitamin A, A, D, E; Asam Lemak; Kolesterol; Kolesterol; Antioksidan; dan Beta Karoten; dan lain-lain). b) Teknologi pangan 1) Pengolahan Buah-buahan dan Sayur-sayuran (Pengolahan Keripik Buah dan Sayur dengan Vacuum Frying, Pengolahan Pisang, Pengolahan Terong Pirus, Pengolahan Lidah Buaya, Pengolahan Kelapa, Pengolahan Tomat dan Cabe) 2) Pengolahan Umbi-umbian (Pengolahan Singkong dan Pengolahan Ubi Jalar) Balai Besar Industri Agro
21
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 3) Pengolahan Biji-Bijian (Pengolahan Kacang Tanah, Pengolahan Jagung, Pengolahan Kedelai, Pengolahan Kopi, Pe ngolahan Emping) 4) Pengolahan Lainnya (Pengolahan Ampas Tahu, Pengolahan Teh, Pengolahan Nata, Pembuatan Gula Semut dan Gula Cetak, Pengolahan Jahe, Pengolahan Roti dan Kue, Pengolahan Coklat dan Permen, Pengolahan Dodol, Pengolahan Rumput Laut) 5) Pengolahan Produk Hewani (Pengolahan Ikan, Pengolahan Daging, Pengolahan Susu) c) Teknologi non pangan (Pengolahan Minyak Atsiri, Pakan Ternak, Kompos, Biodiesel, Bahan Pelumas, Khitin/Khitosan, Pengemasan dan Pelabelan, Penentuan Masa Simpan, Rancang Bangun Peralatan Industri) d) Sistem manajemen mutu (Kalibrasi Suhu, Massa dan Volume; Pengenalan dan Pendalaman ISO/IEC 17025:2008; Dokumentasi Sistem Manajemen Laboratorium; Validasi Metode Analisis Kuantitatif; Kuantitasi Ketidakpastian Pengukuran Dalam Kimia Analitik; Audit Internal Sistem Manajemen Laboratorium; Sistem Manajemen Keamanan Pangan (GMP&HACCP); Audit Internal Sistem HACCP; Tugas dan Fungsi Manajemen Puncak; Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001: 2008); dan Sistem Manajemen Pangan ISO 22000. Jasa Konsultansi
Jasa konsultansi adalah jasa layanan BBIA yang memberikan cara pemecahan masalah baik teknis teknologis untuk menghasilkan produk yang bermutu dan manajemen yang berhubungan dengan sistem mutu dalam rangka perolehan pengakuan Lembaga/ Badan Sertifikasi. Dalam memberikan jasa konsultansi BBIA mempunyai SDM yang terlatih dan berpengalaman di bidangnya antara lain Teknologi pangan, Food Engineering , Food Safety, Safety, Manajemen Laboratorium, Manajemen Mutu dan Manajemen Lingkungan. Dengan demikian lingkup jasa konsultansi yang dapat diberikan meliputi : a)
Konsultansi di bidang teknologi proses pangan dan non pangan berbasis agro, seperti konsultansi perbaikan proses, peningkatan mutu produk, pemecahan masalah yang timbul di industri, peningkatan kapasitas produksi, dan lain-lain
b)
Konsultansi di bidang sistem manajemen, seperti penyusunan dokumentasi sistem manajemen dalam rangka persiapan akreditasi laboratorium (ISO/IEC 17025)/lembaga
Balai Besar Industri Agro
22
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 inspeksi (ISO/IEC 17020); penyusunan dokumen ISO 9001:2008/HACCP dan ISO 22000 untuk kepentingan sertifikasi sistem mutu/keamanan pangan, dan lain-lain c)
Konsultansi di bidang lingkungan, seperti penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), dan rancang bangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Selain tiga bidang konsultansi di atas, BBIA juga menyelenggarakan konsultansi di
bidang standardisasi/perumusan RSNI/SNI industri agro terutama produk makanan, minuman, produk pengolahan hasil laut, dan produk/peralatan pertanian. Standardisasi merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang pembangunan industri, yang menyangkut jaminan mutu produk dan jasa dalam kegiatan perdagangan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan dalam rangka menjamin perlindungan terhadap pengguna produk dan jasa. Dalam rangka menjaga agar SNI selalu bermanfaat bagi masyarakat maka SNI perlu terus te rus dikembangkan dan dikaji ulang sedikitnya sekali dalam lima tahun. Kaji ulang SNI harus dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pemakai dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengkajian ulang SNI dilakukan oleh panitia teknis (pantek) atau instansi teknis sesuai dengan bidangnya melalui konsensus pihak terkait. Sebagai instansi teknis yang berkompeten dalam perumusan SNI, BBIA selalu ditunjuk sebagai konseptor dalam penyusunan/revisi SNI di bidang industri agro terutama produk makanan, minuman, produk pengolahan hasil laut, dan produk/peralatan pertanian. Di samping itu BBIA juga dilibatkan dalam kegiatan standardisasi internasional, diantaranya ikut serta dalam kegiatan codex standar codex standar di dalam maupun di luar negeri. Jasa Sertifikasi
Jasa sertifikasi adalah jasa layanan BBIA yang memberikan pelayanan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, Produk dan Keamanan Pangan. Sejalan dengan kebutuhan industri dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berkaitan dengan pengawasan barang beredar, keamanan pangan dan sebagainya, sebagainya, secara bertahap BBIA mengembangkan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu, dengan lingkup layanan sebagai berikut: 1.
Lembaga Sertifikasi Produk (LS-PRO BBIA) diakreditasi KAN/BSN tahun 2004 dengan nomor LSPr-010-IDN, melayani industri agro untuk mendapatkan sertifikat
Balai Besar Industri Agro
23
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 produk penggunaan tanda SNI (SPPT SNI). Ruang lingkup l ingkup sertifikasi SPPT-SNI yang telah diakreditasi oleh KAN meliputi 51 komoditi makanan & minuman, termasuk di dalamnya beberapa komoditi yang telah diberlakukan wajib SNI, seperti Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), tepung terigu sebagai bahan makanan, gula rafinasi, dan garam konsumsi beryodium. 2.
Lembaga Sertifikasi Sistem (LSS-BBIA), yaitu lembaga sertifikasi BBIA yang melayani jasa sertifikasi ISO 9001-2008 dan HACCP juga menambah lingkup layanan dengan jasa sertifikasi ISO 22000:2005. a.
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu sudah diakreditasi KAN/BSN sejak tahun 1994 dengan nomor LSSM-003-IDN, melayani industri agro untuk mendapatkan Sertikat ISO 9001-2008 (Quality Management System) System) dengan lingkup : pertanian dan perikanan, perikanan, makanan, minuman, tembakau. tembakau.
b.
Sertifikasi Sistem Keamanan Pangan sudah diakreditasi KAN sejak tahun 2006 dengan nomor LSHACCP-006-IDN, melayani masyarakat industri agro (makanan, minuman, katering dan restoran) untuk mendapatkan sertifikat keamanan pangan sistem HACCP.
Rancang Bangun dan Perekayasaan Industri (RBPI)
BBIA selain mampu melakukan kegiatan penelitian di bidang industri agro, juga mampu menjadi penyedia mesin/peralatan pengolahan hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan industri agro yang tersebar di berbagai daerah. Melalui dukungan perbengkelan yang dimiliki juga kerjasama dengan bengkel binaan BBIA, telah mampu membuat membuat peralatan pengolahan hasil hasil pertanian berupa : pemarut ubi kayu, pengepres ubi kayu, penepung ubi kayu, penggiling kopi, mixer, extruder, mollen, KILN WHU, HOID, pengering kopra sistem lorong, Pengepres sistem ulir (untuk santan kelapa parut), Pengepres gabus kelapa briket, Alat pengering, penggoreng sistem vacuum, alat proses pembuatan VCO, dan lain-lain Kegiatan Jasa Riset dan Pengembangan
Sesuai dengan tugas pokok sebagai lembaga litbang BBIA melakukan kegiatan berupa : a. Pengembangan proses produksi, efisiensi, dan kualitas produk. b. Pemecahan masalah teknologi produk dan p roses. Balai Besar Industri Agro
24
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 c. Rancang bangun dan perekayasaan peralatan industri hasil pertanian dan permesinan. d. Pengembangan produk baru. e. Melakukan studi kelayakan untuk industri agro. f.
Pendugaan masa kedaluarsa produk makanan dan minuman melalui uji akselerasi.
5. Nama Pejabat Pengelola BLU
Pejabat pengelola BLU BBIA terdiri atas : Pemimpin BLU/ Kuasa Pengguna
:
Ir. Umar Habson, MM.
Administrasi dan Keuangan
:
Ramlan Ruvendi, SE, MM.
Bendahara Penerimaan
:
Tini Hertini
Bendahara Pengeluaran
:
Endih Supandi
Anggaran (KPA) Pejabat Keuangan/ Kepala Bagian TU
Pejabat Teknis/Kepala Bidang
a)
Pengembangan Jasa Teknik
:
-
b)
Sarana Riset dan Standardisasi
:
Dr. Ir. Rizal Alamsyah, M.Sc.
c)
Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi
:
Ir. Aan Yulistia,M.Sc.
d)
Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi
:
Ir.W.Wahyu Wijayadi,MA.
Dewan Pengawas
:
- Arryanto Sagala (Ketua) - Hadrian Sjah Razad (Anggota) - Djoko Wihantoro (Anggota)
Satuan Pemeriksa Intern (SPI)
:
- Irwan Sutiarna, SE. - Titin Mahardini, S.Si. - Khaerul Wakhid, SE - Rika Sumarteliani
Balai Besar Industri Agro
25
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 6. Jumlah Karyawan
Karyawan Balai Besar Industri Agro sampai Desember Tahun 2016 berjumlah 212 orang yang terdiri dari PNS : 159 orang serta tenaga Harian Lepas : 53 orang. Komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan nampak seperti pada tabel berikut : Tingkat Pendidikan Jenis Karyawan
S3
S2
S1
D3/S0
D2
Total
D1
SLTA
SMP
SD
PNS/CPNS
2
37
50
18
1
1
50
-
-
159
Tenaga Lepas
-
-
12
9
-
-
29
3
-
53
Jumlah
2
37
62
27
1
1
79
3
-
212
Sedangkan komposisi karyawan PNS dan CPNS berdasarkan golongan seperti tabel berikut : Golongan IV Jenis Karyawan
E
D
Golongan III
Golongan II
C
B
A
D
C
B
A
D
C
B
Total A
PNS
1
3
2
6
11
22
24
48
15
11
5
8
3
159
CPNS
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah
1
3
2
6
11
22
24
48
15
11
5
8
3
159
II. KEBIJAKAN AKUNTANSI
1. Standar Akuntansi Dalam konteks standar akuntansi keuangan keuangan yang yang berlaku umum, ada dua konsep konsep yang harus dipenuhi. a. Konsep Entitas Bisnis , memisahkan data keuangan dalam sistem akuntansi terhadap data yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Organisasi bisnis dianggap sebuah entitas yang terpisah dari pemilik, kreditur, dan pihak yang berkepentingan lainnya. b. Konsep Beban, bahwa nilai suatu aset dicatat berdasarkan nilai perolehannya, bukan berdasarkan nilai pasar, atau nilai penawaran. Konsep beban ini didukung dengan dua konsep lain, yaitu: 1) Konsep objektivitas, yang melandaskan pencatatan dan pembukuan laporan akuntansi pada bukti objektif.
Balai Besar Industri Agro
26
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 2) Konsep unit pengukuran, yang mensyaratkan data keuangan dicatat dalam satuan mata uang. 2. Periode Akuntansi Akuntansi
Periode akuntansi BLU-BBIA adalah satu tahun, dimulai pada tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember tahun berjalan. 3. Karakteristik Sistem Akuntansi Keuangan BLU
Sistem akuntansi keuangan BLU memiliki karakteristik : o
basis akuntansi yang digunakan pengelolaan keuangan BLU adalah basis akrual;
o
sistem akuntansi dilaksanakan dengan metode pembukuan berpasangan; dan
o
sistem akuntansi BLU disusun dengan berpedoman pada prinsip pengendalian intern sesuai praktek bisnis yang sehat.
4. Kebijakan Pelaporan Keuangan
Tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, operasional keuangan, arus kas BLU yang bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan dalam membuat dan mengevaluasi keputusan ekonomi. Pelaporan keuangan BLU-BBIA harus mempertimbangkan menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh kegiatan BLU dan sumber daya ekonomis atau kekayaan yang dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan perundang-undangan yang berlaku. III.
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 1. Pendahuluan
Laporan keuangan BLU-BBIA disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali laporan arus kas dilaporkan dalam basis kas. Laporan Keuangan BLU BBIA yang menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terdiri atas : a. Pelaporan Operasional/Laporan Aktivitas Laporan Aktivitas adalah laporan yang menyajikan informasi tentang kegiatan BLU yang meliputi sumber (pendapatan), alokasi dan pemakaian Balai Besar Industri Agro
27
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 sumber daya ekonomi (beban) yang dikelola oleh BLU, BLU, serta informasi informasi surplus dan defisit aktivitas BLU tahun berjalan. b. Neraca Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan BLU yaitu asset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu. Neraca menyajikan perbandingan informasi posisi keuangan antara suatu periode akuntansi dan periode akuntansi sebelumnya. Agar perbandingan dapat bermanfaat maka informasi keuangan suatu periode akuntansi harus dilaporkan secara konsisten dengan informasi keuangan periode akuntansi sebelumnya. Apabila terjadi perubahan metode akuntansi harus dituangkan dalam catatan atas laporan keuangan. c. Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi arus uang tunai masuk dan uang keluar selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Laporan Arus Kas disusun dengan metode langsung (direct method). Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama periode akuntansi serta saldo kas dan setara s etara kas pada tanggal pelaporan. 2. Kebijakan Akuntansi
a. Pendapatan Pendapatan adalah penambahan manfaat ekonomi yang diperoleh oleh BLU akibat adanya suatu transaksi (jual beli barang/jasa). Pendapatan BLU terdiri dari Pendapatan Usaha dari Ja sa Layanan, Hibah, Pendapatan APBN, Pendapatan Usaha Lainnya, Keuntungan Penjualan Aset Non Lancar, Pendapatan dari Kejadian Luar Biasa. Pengakuan pendapatan pendapatan :
Pendapatan usaha dari jasa layanan dan pendapatan usaha lainnya diakui pada saat diterima atau hak untuk menagih timbul sehubungan dengan adanya barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat.
Balai Besar Industri Agro
28
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
Pendapatan dari APBN diakui pada saat pengeluaran belanja dipertanggungjawabkan dengan diterbitkannya SP2D.
Pendapatan Hibah berupa barang diakui pada saat hak kepemilikan berpindah.
Pendapatan Hibah berupa uang diakui pada saat kas di terima oleh BLU.
Pengukuran :
Pendapatan usaha dari jasa layanan dan pendapatan usaha lainnya dicatat sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.
Pendapatan dari APBN dicatat sebesar nilai pengeluaran bruto belanja pada SPM/SP2D.
Pendapatan hibah berupa barang dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan.
Pendapatan hibah berupa uang dicatat sebesar jumlah kas yang diterima oleh BLU.
Pengukuran pendapatan diatas menggunakan azas bruto.
b. Beban Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas bersih. Beban BLU terdiri atas : Beban Layanan, Beban Umum dan Administrasi, Beban Lainnya, Rugi Penjualan Aset Non Lancar dan Beban dari Kejadian Luar Biasa. Pengakuan : Beban diakui pada saat terjadinya penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban dan dan dapat diukur dengan dengan tepat. Pengukuran : Pengukuran : Beban dan kerugian dicatat sebesar:
Jumlah kas yang dibayarkan jika seluruh pengeluaran tersebut dibayar pada periode berjalan.
Balai Besar Industri Agro
29
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
Jumlah beban periode berjalan yang harus dibayar pada masa yang akan datang.
Alokasi sistematis untuk periode berjalan atas beban yang telah dikeluarkan.
Jumlah kerugian yang terjadi.
c. Aset/Aktiva Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh BLU-BBIA sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh serta dapat diukur dalam satuan uang, dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, untuk kegiatan operasional BLU, berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja BLU. Aset selanjutnya diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan aset tidak lancar. Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar, jika aset tersebut:
diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu selama-lamanya 12 bulan; atau
dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisasikan dalam jangka waktu selama-lamanya 12 bulan dari tanggal neraca; atau atau
berupa kas atau setara kas yang penggunaannya penggunaannya tidak dibatasi. dibatasi.
Aset lancar antara lain kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, persediaan, uang muka, beban dibayar di muka, dll. Suatu Aset dikatakan aset tetap adalah aset berwujud yang :
Dimiliki oleh BLU-BBIA untuk digunakan dalam proses penyediaan jasa,
untuk disewakan kepada pihak
lain, atau untuk tujuan
administratif; dan
Untuk digunakan lebih dari satu tahun.
Balai Besar Industri Agro
30
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 Aset Tetap BLU-BBIA antara lain : Tanah, Gedung dan Bangunan, Peralatan dan Mesin, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi dalam Pengerjaan. d.
Kewajiban Kewajiban adalah hutang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi BLU. Karakteristik kewajiban adalah bahwa BLU mempunyai kewajiban (obligation) masa (obligation) masa kini. Kewajiban diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar/diselesaikan atau jatuh tempo dalam waktu selama-lamanya 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban jangka panjang.
e.
Ekuitas Ekuitas adalah hak residual BLU atas aset setelah dikurangi seluruh kewajiban yang dimiliki. Ekuitas BLU terdiri atas ekuitas tidak terikat, ekuitas terikat temporer, temporer, dan ekuitas terikat permanen. permanen.
Ekuitas tidak terikat adalah ekuitas berupa sumber daya yang penggunaannya penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu. tertentu.
Ekuitas terikat temporer adalah ekuitas berupa sumber daya ekonomi yang penggunaannya dan/atau waktunya dibatasi untuk tujuan tertentu dan/atau jangka waktu tertentu oleh pemerintah atau donatur.
Ekuitas terikat permanen adalah ekuitas berupa sumber daya yang penggunaannya penggunaannya dibatasi secara permanen untuk tujuan tertentu oleh pemerintah/donantur. pemerintah/donantur.
Balai Besar Industri Agro
31
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 3. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Aktivitas Pendapatan
Pendapatan BLU pada Tahun 2016
adalah sebesar sebesar Rp 49.113.474.048,- yang
terdiri dari :
Pendapatan Jasa Pelayanan :
Pendapatan Jasa Layanan Layanan yang dicatat secara secara akrual sebesar Rp 26.931.288.060,26.931.288.060,yaitu terdiri dari : Nilai Pendapatan (Rp) No.
Jenis Pendapatan Tahun 2016
Tahun 2015
1.
Jasa Pengujian
17.250.966.255
15.975.780.723
2.
Jasa Kalibrasi
2.993.958.305
2.614.125.000
3.
Jasa Pelatihan
955.855.000
1.189.515.000
4.
Jasa Konsultansi
605.695.000
217.250.000
5.
Jasa Sertifikasi
4.353.996.000
3.876.097.000
6.
Jasa RBPI
106.602.500
66.700.000
7.
Kerjasama Litbang
62.035.000
293.832.866
8.
Jasa Layanan Lain
602.180.000
464.400.000
26.931.288.060
24.697.700.589
Jumlah
Jika dibandingkan dengan pendapatan Tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp 2.233.587.471,- atau 9,04%. Kenaikan Jumlah pendapatan tersebut dikarenakan adanya kenaikan pada beberapa jasa layanan khususnya pada Jasa Pengujian, Konsultansi & Sertifikasi. Adapun untuk rincian penerimaan tunai tunai (basis kas) dari masing-masing jasa layanan dapat dilihat pada penjelasan Laporan Arus Kas.
Pendapatan APBN
Pendapatan dari APBN dihitung berdasarkan SPM/SP2D yang telah diterbitkan pada Tahun 2016 adalah sebesar Rp 21.660.335.587,21.660.335.587,- yang merupakan merupakan penerimaan untuk kegiatan operasional sebesar Rp 20.720.117.928,- dan untuk kegiatan investasi sebesar Rp 940.217.659,-. Dibandingkan dengan Tahun 2015 pendapatan APBN telah mengalami penurunan sebesar Rp 4.002.552.564,- atau 15,60%.
Balai Besar Industri Agro
32
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
Pendapatan Lain-lain Lain-lain
Pendapatan Lain-lain pada Tahun 2016 sebesar Rp 521.850.401,- yang merupakan pendapatan jasa giro dan legalisir legalisir hasil uji.
Beban-Beban
Jumlah Beban BLU pada Tahun 2016 adalah sebesar Rp 49.985.469.681,- yang terdiri dari :
Beban Layanan
Merupakan beban-beban yang terkait dengan pelayanan teknis BBIA kepada pelanggan sebesar Rp 15.335.599.030,15.335.599.030,- yang yang terdiri dari : a) Beban Pegawai Beban Pegawai yang terkait dengan pelayanan merupakan honorarium yang dikeluarkan untuk membebani jasa pelayanan teknis pada Tahun 2016 sebesar Rp 4.769.784.920,- dengan rincian sebagai berikut :
Sumber Dana No
Uraian
Beban Pegawai JPT (Honorarium)
1
B.Peg.Pengujian
BLU Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2015 (Rp)
4.769.784.920
4.195.686.140
2.776.804.800
2.259.186.840
2
B.Peg.Kalibrasi
209.513.040
175.397.300
3
B.Peg.Pelatihan
454.474.080
446.657.000
4
B.Peg.Konsultansi
37.048.000
10.200.000
5
B.Peg.Sertifikasi
1.214.525.000
1.230.345.000
6
B.Peg RBPI
16.550.000
12.900.000
7
B.Peg.Krjsma Litbang
28.890.000
48.550.000
8
B.Peg-Pelayanan Lainnya
31.980.000
12.450.000
Jika dibandingkan dengan Tahun lalu (2015) terjadi kenaikan belanja pegawai layanan sebesar Rp 574.098.780,574.098.780,- atau 13,68%. 13,68%.
Balai Besar Industri Agro
33
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 b) Beban Bahan; Beban bahan berupa pengeluaran untuk pemakaian bahan kimia, alat gelas, bahan penolong, bahan baku dan bahan pembantu penelitian, pengujian dan jasa layanan lainnya selama Tahun 2016 berjumlah Rp 7.033.104.425,7.033.104.425,dengan rincian sebagai berikut :
Sumber Dana No
Uraian
BLU Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2015 (Rp)
1
Beban Bahan B.Bahan Pengujian *)
7.033.104.425
6.293.365.735
6.302.123.625
5.536.471.085
2
B.Bahan Kalibrasi
45.950.000
48.869.000
3
B.Bahan Pelatihan
422.103.800
403.080.250
4
B.Bahan Konsultansi
-
6.107.500
5
B.Bahan Sertifikasi
7.230.000
-
6
B.Bahan RBPI
50.622.000
33.270.000
7
B.Bahan Kerjasama Litbang
16.999.000
77.626.400
8
B.Bahan Pelayanan Lainnya
188.076.000
187.941.500
*) Beban Bahan Pengujian adalah pemakaian bahan kimia dan penolong untuk kegiatan pengujian yang dihitung secara akrual sbb : (Rupiah) Persediaan awal Bahan Kimia 1 Januari 2016
317.747.175
Pembelian bahan kimia Th 2016 (+)
6.184.047.000
Bahan Kimia Tersedia di Gudang
6.501.794.175
Persediaan Akhir 31 Desember 2016 (-) Pemakaian bahan kimia Pemakaian bahan penolong lainnya (+) Total Pemakaian Bahan Pengujian
350.007.550 6.151.786.625 150.337.000 6.302.123.625 6.302.123. 625
Jika dibandingkan dengan Tahun lalu (2015) terjadi kenaikan beban bahan layanan sebesar Rp 739.738.690,739.738.690,- atau 11,75%.
Balai Besar Industri Agro
34
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 c) Beban Jasa Layanan; Beban jasa layanan merupakan beban yang dikeluarkan untuk jasa profesi atau jasa pihak ketiga dari masing-masing layanan teknis yang nilainya sebesar Rp 2.303.326.221,2.303.326.221,- dengan rincian sebagai berikut:
Sumber Dana No
Uraian
BLU Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2015 (Rp)
1
Beban Jasa JPT B.Jasa Layanan Pengujian
2.303.326.221
1.780.954.000
39.640.000
15.400.000
2
B.Jasa Layanan Kalibrasi
47.165.000
-
3
B.Jasa Layanan Pelatihan
10.600.000
15.000.000
4
B.Jasa Layanan Konsultansi
359.800.000
151.450.000
5
B.Jasa Layanan Sertifikasi
1.639.000.000
1.478.250.000
6
B.Jasa Layanan RBPI
37.450.000
32.150.000
7
B.Jasa Kerjasama Litbang
9.303.000
35.785.000
8
B.Jasa Pelayanan Lainnya
160.368.221
52.919.000
Jika dibandingkan dengan Tahun lalu (2015) terjadi kenaikan beban jasa layanan sebesar Rp 522.372.221,522.372.221,- atau 29,33%.
d) Beban Perjalanan Beban perjalanan selama Tahun 2016 yang terkait dengan dengan jasa pelayanan teknis sebesar Rp 1.229.383.464,- dengan rincian sbb : Sumber Dana No
Uraian
BLU Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2015 (Rp)
Beban Perjalanan JPT
1.229.383.464
1.032.965.201
103.173.457
73.480.000
2
B. Perjalanan Pengujian B. Perjalanan Kalibrasi
827.007.107
706.991.381
3
B. Perjalanan Pelatihan
27.960.000
61.614.420
4
B. Perjalanan Standarisasi
-
4.500.000
5
B. Perjalanan Konsultansi
17.040.000
5.420.000
6
B. Perjalanan Sertifikasi
211.782.900
-
7
B. Perjalanan RBPI
4.580.000
14.805.000
8
B. Perjalanan Kerjasama Litbang
7.040.000
143.484.400
9
B. Perjalanan Lainnya
30.800.000
22.670.000
1
Balai Besar Industri Agro
35
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 Beban Perjalanan Layanan Layanan Tahun 2016 2016 jika dibandingkan dengan Tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp 196.418.263,- atau 19,01%.
Beban Umum dan Administrasi
Total Beban Beban Umum dan Administrasi Administrasi
pada Tahun Tahun 2016 adalah sebesar sebesar
Rp 34.641.460.650,-, yang terdiri dari : a) Beban Pegawai; Beban pegawai merupakan pengeluaran untuk gaji, tunjangan seluruh karyawan BBIA termasuk honorarium Staf Administrasi . Beban Pegawai yang dicatat secara akrual pada Tahun 2016
adalah sebesar Rp
20.538.031.906,20.538.031.906,- dengan rincian sebagai berikut: Sumber Dana No
1 2 3
Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2015 (Rp)
Beban Pegawai
20.538.031.906
1.936.314.179
1.637.674.000
18.601.717.727
17.810.425.779
Gaji Pegawai
10.218.154.964
-
-
10.218.154.964
9.844.237.923
8.149.553.263
-
-
8.149.553.263
7.688.787.856
2.170.323.679
1.936.314.179
1.637.674.000
234.009.500
277.400.000
Uraian
Tunjangan Honorarium
RM Tahun 2016 (Rp)
RM Tahun 2015 (Rp)
Staf Administrasi
Dibandingkan dengan Tahun 2015 Beban Pegawai yang bersumber dari RM terdapat kenaikan sebesar Rp 1.936.324.179,- atau 10,40 %, kenaikan disebabkan adanya kenaikan tunjangan kinerja pegawai dan gaji 14 pegawai. Untuk
belanja pegawai yang bersumber dari BLU juga
mengalami kenaikan sebesar Rp 298.640.179,- atau 18,23%.
b) Beban Administrasi Perkantoran; Beban Administrasi Perkantoran terdiri dari belanja barang operasional dan belanja keperluan kantor, barang cetakan, keperluan rumah tangga kantor, tinta printer, alat tulis kantor lainnya lainnya
serta beban pengiriman dokumen dokumen
sebesar Rp 1.013.767.936,1.013.767.936,- dengan rincian :
Balai Besar Industri Agro
36
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 Sumber Dana No
Uraian
Beban Administrasi Kantor
1
B.Umum &
Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2015 (Rp)
RM Tahun 2016 (Rp)
RM Tahun 2015 (Rp)
1.013.767.936
619.105.970
434.124.400
394.661.966
372.683.322
901.261.326
510.014.940
366.146.350
391.246.386
367.061.822
112.506.610
109.091.030
67.978.050
3.415.580
5.621.500
Perlengkapan Kantor *) 2
B.Surat Menyurat
*) Beban Umum & Perlengkapan Kantor dihitung secara akrual sebagai berikut : (Rupiah) Persediaan ATK awal 1 Januari 2016
226.281.920
Pembelian ATK selama Th 2016 (+)
499.045.140
ATK tersedia di gudang
725.327.060
Persediaan Akhir ATK ATK 31 Des 2016 2016 (-)
146.688.907
Pemakaian ATK selama Th 2016
578.638.153
Beban Adm Kantor Lainnya (+)
322.623.173
Total Beban Umum & Perl.Kantor
901.261.326
c) Beban Pemeliharaan; Beban Pemeliharaan mencakup Beban Pemeliharaan Kendaraan Bermotor, instalasi listrik, telepon, teknologi informasi, inventaris kantor, gedung dan bangunan, dll. senilai Rp 1.514.566.121,- dengan dengan rincian sebagai berikut berikut :
Sumber Dana No
Uraian
Beban Pemeliharaan
1
BLU Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2015 (Rp)
RM Tahun 2016 (Rp)
RM Tahun 2015 (Rp)
1.514.566.121
1.440.935.615
1.094.287.042
73.630.506
145.184.893
114.387.121
55.552.066
-
58.835.055
105.173.603
1.400.179.000
1.385.383.549
1.094.287.042
14.795.451
48.589.540
B.Pemeliharaan Kendaraan Bermotor
2
Tahun 2016 (Rp)
B.Pemeliharaan Peralatan Mesin & Gedung Bangunan
Balai Besar Industri Agro
37
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 d) Beban Langganan Daya dan Jasa; Beban Langganan Daya dan Jasa Tahun 2016 yang dihitung secara akrual meliputi beban pemakaian listrik, telepon, gas, air PDAM, langganan internet, langganan Speedy yaitu sebesar Rp 1.094.375.794,- yang bersumber dari RM sebesar Rp 691.701.904,691.701.904,- dan BLU sebesar Rp 402.673.890,-. 402.673.890,-. Dibanding Tahun 2015 terdapat kenaikan beban langganan daya dan jasa sebesar Rp 64.486.669,64.486.669,- atau 6,26%.
e) Beban Pemasaran/Promosi; Beban Pemasaran mencakup seluruh beban promosi, kegiatan pameran, iklan, business gathering, company visit, sarana promosi lainnya sebesar Rp
508.089.503,-,
yang
keseluruhan
bersumber
dari
BLU.
Jika
dibandingkan dengan beban pemasaran & promosi Tahun 2015 beban pemasaran & promosi Tahun 2016
mengalami kenaikan sebesar
Rp 45.124.653,- atau 9,75%.
f) Beban Perjalanan Mencakup seluruh seluruh beban perjalanan dinas dinas selain perjalanan
dinas jasa
pelayanan teknis, telah dikeluarkan pada Tahun 2016 adalah sebesar Rp 512.558.106,-, yang bersumber dari BLU sebesar Rp 368.006.256,- dan oleh RM sebesar Rp 144.551.850,-. Beban perjalanan ini digunakan untuk menghadiri rapat, workshop, konsinyering, mengantar surat, rapat teknis, konsultasi ke pusat dan lain-lain. Jika dibandingkan dengan beban perjalanan Tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp 130.247.268,- atau 34,07%.
g) Beban Pakaian Kerja Beban Pakaian Kerja merupakan beban untuk pengadaan pakaian kerja pegawai terutama pakaian untuk tenaga laboratorium dan tenaga teknis lainnya sebesar Rp 35.776.000,- yang bersumber dari RM sebesar Rp 6.700.000,- dan BLU sebesar Rp 29.076.000,-.
Balai Besar Industri Agro
38
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
h) Beban Pengembangan Kelembagaan Merupakan beban yang mencakup kegiatan pengembangan kelembagaan serta sumber daya manusia senilai Rp 832.667.990,- yang bersumber dari BLU sebesar Rp 695.142.990,- dan bersumber dari RM sebesar Rp 137.525.000,-. Jika dibandingkan dengan beban pengembangan kelembagaan
di
Tahun
2015
mengalami
penururan
sebesar
Rp
115.624.335,- atau sebesar 12,19%.
i) Beban Litbang & Teknologi Merupakan beban yang mencakup kegiatan Litbang Teknologi yang seluruhnya dibebani oleh RM sebesar Rp 957.362.819,- dengan rincian : Sumber Dana No
Uraian
Beban Litbang & Teknologi
BLU Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2015 (Rp)
957.362.819
1.721.319.125
90.203.000
246.957.000
1
B. Peg. Litbang Teknologi
2
B. Bahan Litbang Teknologi
600.023.550
3
B. Jasa Litbang Teknologi
152.908.000
811.309.550 204.981.300
4
B.Perjalanan Litbang Teknologi
114.228.269
458.071.275
Jika dibandingkan dengan beban Litbang dan Teknologi pada Tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp 763.956.306,763.956.306,- atau 44,38%.
j) Beban Penyusutan Beban Penyusutan Aset Tetap pada Laporan Keuangan BLU Tahun 2016 adalah sebesar Rp 6.971.082.708,-. yang merupakan beban penyusutan aset tetap Tahun 2016 pada SIMAK BMN, dengan rincian sebagai berikut :
Balai Besar Industri Agro
39
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 Uraian
Jumlah
Beban Penyusutan Peralatan dan mesin
6.393.229.881
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan
478.209.063
Beban Penyusutan Jalan dan Jembatan
16.538.699
Beban Penyusutan Irigasi
16.410
Beban Penyusutan Jaringan
3.729.572
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud/Software
11.527.833
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan/Rusak Berat Beban Penyusutan Aset Tetap yang tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan/Rusak Berat
66.500.000 1.331.250
Total
6.971.082.708
k) Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Penyisihan Piutang pada Tahun Tahun 2016
naik sebesar sebesar Rp 174.459.767,174.459.767,-
menjadi Rp 411.189.535,- yang sebelumnya di Tahun 2015 sebesar Rp 236.729.768,-, sehingga terdapat beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Tahun 2016 yaitu sebesar Rp 174.459.767,-. 174.459.767,-. l) Beban Administrasi & Umum Lainnya Meliputi beban obat-obatan, extra fooding, belanja jasa lainnya seperti jasa akuntan publik publik dan lain-lain senilai Rp 488.722.000,488.722.000,-
dengan rincian
beban:
Sumber Dana No
Uraian
Beban Lain-lain
Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2015 (Rp)
RM Tahun 2016 (Rp)
RM Tahun 2015 (Rp)
488.722.000
476.422.000
426.270.000
12.300.000
46.209.669
24.000.000
24.000.000
24.000.000
-
41.999.669
1
B. Poliklinik (Obat-obatan)
2
B. Extra Fooding
319.148.000
315.648.000
228.360.000
3.500.000
-
3
B. Jasa Lainnya
145.574.000
136.774.000
173.910.000
8.800.000
4.210.000
Jika dibandingkan dengan beban Tahun lalu terdapat kenaikan beban sebesar Rp 16.242.331,16.242.331,- atau 3,44%.
Balai Besar Industri Agro
40
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
Beban Lainnya
Jumlah beban lainnya lainnya pada Tahun 2016 2016 adalah sebesar Rp 8.410.001,- yang terdiri dari : a) Beban Administrasi Bank Beban Administrasi Bank
pada Tahun 2016
sebesar Rp 1.245.000,-
merupakan beban Administrasi untuk Rekening Bank Mandiri Bogor (Rekening Operasional BLU) dengan nomor rekening 133-00-1082777-2 dan Rekening Bank Tabungan Negara Cabang Bogor ( Rekening Pengelolaan Kas BLU) dengan nomor rekening 00015-01-30-000873-1. 00015-01-30-000873-1. b) Beban Lain-lain Beban Lain-lain sebesar Rp 7.165.001,- terdiri dari beban ekstrakomtabel sebesar Rp 1.140.000,- ditambah dengan beban koreksi piutang sebesar Rp 6.025.001,-.. Beban koreksi piutang tersebut merupakan beban yang timbul karena koreksi atas jumlah piutang tahun 2015. Mengingat kesalahan tersebut terjadi di tahun 2015 dan baru diketahui pada tahun 2016, seharusnya koreksi tersebut mengurangi nilai Surplus Aktivitas Tahun Lalu namun karena nilai tersebut tidak material maka dibebankan pada Beban Lain-lain Tahun 2016 yang akan mengurangi Surplus Aktivitas Tahun Berjalan.
Daftar koreksi nilai piutang tersebut yaitu : NO
Nama Perusahaan
Jumlah
1
PT. ISM Bogasari Flour Mills
1
2
PT. Adhya Tirta Batam
3
PT. Coca Cola Bottling Indonesia
4
PTPN XI PG. SEMBORO
6.000.000
Jumlah
6.025.001
5.000 20.000
Surplus Defisit Tahun Berjalan
Jumlah
Defisit
Aktivitas
sebelum
Pos
Keuntungan/kerugian
sebesar
Rp 871.995.633,- , terdapat mutasi kurang sebesar Rp 75.271.875,- yang
Balai Besar Industri Agro
41
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 merupakan Kerugian atas Penjualan Aset Non Lancar. Sehingga Defisit Aktivitas bersih pada Tahun Tahun 2016 sebesar Rp 947.267.508,-. 947.267.508,-. Jika pendapatan tidak memperhitungkan Sumber Dana APBN (Rupiah (Rupiah Murni) maka defisit Aktivitas nya sebesar Rp 22.607.603.095,-. Dibandingkan dengan surplus aktivitas Tahun lalu terdapat penurunan sebesar Rp 6.437.133.037,- atau turun 116,83%. Hal ini terjadi diantaranya karena berkurangnya Pendapatan APBN serta adanya kenaikan pada beberapa Beban Layanan dan Beban Administrasi.
4. Penjelasan Pos-Pos Neraca BLU Aset a.
Aset Lancar
Aset lancar, mencakup beberapa akun yaitu :
Kas dan Setara Kas ;
Saldo Kas BLU pada Tahun 2016 2016
sebesar Rp 26.208.043.392.,26.208.043.392.,- yang
terdiri dari Kas Bendahara BLU sebesar Rp 25.922.768.425,- dan Kas Bendahara RM sebesar Rp Rp 285.274.967,285.274.967,- dengan rincian sebagai sebagai berikut : Kas Bendahara BLU/Penerimaan BLU/Penerimaan
Saldo pada Bank Mandiri Saldo pada Bank BTN Uang Tunai
(Rupiah)
20.130.157.490 5.787.146.143 5.464.792
PUMK BLU Jumlah Kas Bendahara BLU
0 + 25.922.768.425 25.922.768. 425
Kas Bendahara RM
Saldo pada Bank BNI
285.274.967
Uang Tunai
0
PUMK RM
0 +
Jumlah Kas Bendahara RM
285.274.967 285.274. 967
Saldo Uang pada Bank Bendahara RM merupakan uang untuk pembayaran Beban Tunjangan Kinerja Pegawai Bulan Desember 2016. Balai Besar Industri Agro
42
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
Piutang Usaha ;
Jumlah piutang usaha per 31 Desember 2016 sebesar Rp 405.397.900,- yang merupakan tagihan atas : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jenis Layanan Jasa Layanan Pengujian Th 2010 Jasa Layanan Pengujian Th 2011 Jasa Layanan Pengujian Th 2012 Jasa Layanan Pengujian Th 2013 Jasa Layanan Pengujian Th 2015 Jasa Layanan Pengujian Th 2016 Jasa Layanan Kalibrasi Th 2013 Jasa Layanan Kalibrasi Th 2014 Jasa Layanan Kalibrasi Th 2015 Jasa Layanan Kalibrasi Th 2016 Jasa Layanan Sertifikasi Th 2012 Jasa Layanan Sertifikasi Th 2013 Jasa Layanan Sertifikasi Th 2015 Jasa Layanan Sertifikasi Th 2016
Jumlah (Rp) 9.375.500 7.764.000 1.275.000 5.990.000 9.640.000 189.820.000 2.275.000 3.525.000 3.025.000 19.133.400 9.750.000 17.325.000 28.000.000 98.500.000 405.397.900
JUMLAH
Rincian piutang dapat dilihat pada Daftar Piutang pada Lampiran 1.
Cadangan Piutang Tak Tertagih
Besarnya cadangan piutang tak tertagih yang merupakan dana cadangan piutang Tahun 2016 pada Neraca BLU sebesar Rp 411.189.535,-, 411.189.535,-, yang merupakan hasil perhitungan cadangan piutang pada Triwulan III. Cadangan Piutang sampai dengan Triwulan IV adalah sebesar Rp 182.496.032,-, karena nilai nya lebih kecil dibandingkan dengan Cadangan Piutang pada Triwulan III, maka yang dicantumkan di Neraca adalah nilai Cadangan Piutang Triwulan III. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih sebagai berikut : Kualitas Piutang Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
% Penyisihan 0,5% 10% 50% 100%
Penyisihan 2016 772.832 6.000.700 15.102.000 160.620.500 182.496.032
Penyisihan Piutang Tak Tertagih lihat Lampiran 2. Balai Besar Industri Agro
43
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 Persediaan
Nilai Persediaan per tanggal 31 Desember Desember 2016 sebesar Rp 496.696.457,496.696.457,yang terdiri dari :
No
Uraian
Jumlah
1 2 3 4
Barang Konsumsi (ATK) Bahan Untuk Pemerliharaan (ART) Suku Cadang Bahan Baku (Bahan Kimia)
124.970.475 9.039.200 1.014.300 350.007.550
5
Persediaan Lainnya (Obat-obatan)
11.664.932
TOTAL
496.696.457
Rincian Daftar Persediaan disajikan pada Lampiran 3.
b.
Aset Tetap Aset Tetap terdiri atas :
Tanah
Tanah pada Balai Besar Industri Industri Agro pada Tahun 2016 seluas 25.878 m² senilai Rp 40.851.149.958,-. Jumlah tersebut merupakan nilai yang terdapat pada data BMN per 31 Desember 2015 atau Neraca Awal BLU per 1 Januari 2016, selama Tahun Tahun 2016 tidak terdapat mutasi tanah.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan Balai Besar Industri Agro pada Tahun 2016 sebesar Rp. 24.329.440.050,-. Jumlah tersebut merupakan nilai yang terdapat pada data BMN per 31 Desember 2015 atau Neraca Awal BLU per 1 Januari 2016 dan selama Tahun 2016 tidak terdapat te rdapat mutasi Gedung dan Bangunan.
Peralatan dan Mesin
Nilai Peralatan dan Mesin Balai Besar Industri Agro pada Tahun 2016 sebesar Rp 80.354.005.999,-. 80.354.005.999,-. Jumlah tersebut merupakan merupakan saldo awal per 1 Balai Besar Industri Agro
44
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 Januari 2016 sebesar Rp. 65.393.224.650,-, terdapat kenaikan sebesar Rp 14.960.781.349.000,- yang terdiri dari pembelian peralatan dan mesin selama Tahun 2016
Rp 3.996.081.349,3.996.081.349,- dan transfer masuk peralatan
mesin sebesar Rp 10.964.700.000,-. 10.964.700.000,-.
Rincian Transfer Masuk Peralatan dan Mesin : No
Uraian
Jumlah
1
Ditjen IUBTT
634.700.000
2
Ditjen AGRO
9.550.250.000
3
Pustan BPPI
779.750.000
TOTAL
10.964.700.000
Berita Acara Serah Terima Barang (BAST) transfer masuk Peralatan dan Mesin tersebut disajikan pada Lampiran 4.
Daftar Pembelian Aset Peralatan & Mesin Tahun 2016 2016 adalah sebagai berikut :
NO
NAMA BARANG
SUMBER ANGGARAN
QTY
HARGA SATUAN
NILAI PEROLEHAN
1
Komputer
BLU
4
6.435.000
25.740.000
2
BLU
3
1.901.000
5.703.000
3
Printer HP1102 Laptop Netebook Acer ES1131
BLU
1
4.358.000
4.358.000
4
Screen Proyector Tripod
BLU
1
2.282.000
2.282.000
5
Printer Epson L220
BLU
7
3.159.000
22.113.000
6
Scanner Canon DRC240
BLU
1
17.199.000
17.199.000
7
Mesin Absensi CL700
BLU
2
5.265.000
10.530.000
8
Mikrotik Router
BLU
1
5.499.000
5.499.000
9
AC 2pk
BLU
5
10.675.000
53.375.000
10
AC 3/4 pk
BLU
2
5.490.000
10.980.000
11
Kulkas 1 Pintu
BLU
2
2.440.000
4.880.000
12
Lemari Besi Kaca
BLU
6
3.538.000
21.228.000
13
Meja Kayu Komputer
BLU
3
2.684.000
8.052.000
14
Meja Kayu 1/2 Biru
BLU
1
1.220.000
1.220.000
15
Locker Besi 4 Laci
BLU
3
1.830.000
5.490.000
16
Kursi Kerja Besi Jok
BLU
50
458.000
22.900.000
Balai Besar Industri Agro
45
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
NO
NAMA BARANG
SUMBER ANGGARAN
QTY
HARGA SATUAN
NILAI PEROLEHAN
17
Tempat Tidur Pasien
BLU
1
5.490.000
5.490.000
18
Kompor Gas + Regulator
BLU
1
549.000
549.000
19
Rak Piring
BLU
1
305.000
305.000
20
Kursi Bulat Merk Brother
BLU
8
508.000
4.064.000
21
Meja Kayu 1/2 Biru
BLU
3
1.220.000
3.660.000
22
BLU
1
4.095.000
4.095.000
23
Kulkas 2 pintu Sharp Kulkas Besar 2 Pintu Samsung
BLU
1
8.775.000
8.775.000
24
Meja Komputer
BLU
1
2.684.000
2.684.000
25
Lemari Kaca
BLU
2
3.393.000
6.786.000
26
Loker
BLU
2
1.830.000
3.660.000
27
BLU
1
936.000
936.000
BLU
1
12.700.000
12.700.000
29
Exchaust Fan UPS Merk ICA Power 3000VA Luke Office Table with 2DRWR White Red
BLU
5
2.338.000
11.690.000
30
Printer Merk epson
BLU
2
3.159.000
6.318.000
31
Coffee Maker Merk GEA
BLU
1
2.800.000
2.800.000
32
Meja 1/2 Biro
BLU
4
1.220.000
4.880.000
33
Kulkas 2 Pintu Merk Sharp
BLU
1
4.500.000
4.500.000
34
Lemari Besi Merk VIP
BLU
1
3.538.000
3.538.000
35
Filiing Cabinet 4 laci
BLU
1
2.794.000
2.794.000
36
Meja Kayu 1/2 Biro
BLU
2
1.220.000
2.440.000
37 38
Escalibur Dehydrator Temperature Calibrator System (Alat Inspeksi Teknis ABITIS) Temperature Calibrator System
RM
1
14.250.000
14.250.000
BLU
1
422.400.000
422.400.000
RM
1
688.600.000
688.600.000
28
39 40
Genset 220V Merk Honda
BLU
1
24.570.000
24.570.000
41
Genset 220V Merk Tropic
BLU
1
18.486.000
18.486.000
42
Komputer
BLU
1
6.435.000
6.435.000
43
Printer HP Laserjet P1102
BLU
2
1.900.000
3.800.000
44
Scanner Canon DRC240
BLU
1
17.200.000
17.200.000
45
Hardisk External 1TB
BLU
1
1.150.000
1.150.000
46
Mikrotik Router Alat Procesing Lainnya/Alat litbang pembuat DEA
BLU
1
4.800.000
4.800.000
RM
1
59.529.000
59.529.000
BLU
2
6.794.500
13.589.000
49
Laptop Asus Notebook Kamera Cannon Eos 1200D Kit
BLU
1
6.350.000
6.350.000
50
Epson Printer L220
BLU
1
3.159.000
3.159.000
51
Komputer
BLU
1
7.366.000
7.366.000
52
Mesin Hitung Fine Class Weighing Mass F1/WEIGHING SCALE
BLU
1
7.874.000
7.874.000
BLU
1
63.316.000
63.316.000
47 48
53
Balai Besar Industri Agro
46
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 HARGA SATUAN
NILAI PEROLEHAN
SUMBER ANGGARAN
QTY
BLU
1
16.335.000
16.335.000
BLU
1
28.160.000
28.160.000
Thermocouple Reader Ambient Multimeter/DIGITAL MULTIMETER
BLU
2
151.250.000
302.500.000
BLU
4
10.175.000
40.700.000
58
Tachometer
BLU
1
9.900.000
9.900.000
59
Validaton Set/Data Logger
BLU
3
127.215.000
381.645.000
60
Laptop Asus Notebook
BLU
2
7.050.000
14.100.000
61
Epson Printer L220
BLU
2
3.250.000
6.500.000
62
Food Processor
BLU
2
2.160.000
4.320.000
63
Blender
BLU
3
1.060.000
3.180.000
64
Filing Cabinet 4 Laci
BLU
1
2.794.000
2.794.000
65
Blender
RM
1
455.000
455.000
66
Komputer PC
BLU
1
8.636.000
8.636.000
67
Fujitsu ScanSnap
BLU
1
5.715.000
5.715.000
68
PH Meter
BLU
1
28.600.000
28.600.000
69
Multi Unit Extraction
BLU
2
73.700.000
147.400.000
70
BLU
2
29.150.000
58.300.000
71
Hot Plate Uninterruptible Power Supply
BLU
1
36.300.000
36.300.000
72
Chemical Analisa
BLU
1
115.500.000
115.500.000
73
Utrasonic Bath
BLU
1
37.400.000
37.400.000
74
Colony Counter
BLU
1
37.400.000
37.400.000
75
Oven
BLU
1
52.800.000
52.800.000
76
Lab Water Purifier
BLU
2
147.400.000
294.800.000
77
Refractometer
BLU
1
137.500.000
137.500.000
78
Waterbath with Thermostat
BLU
1
44.000.000
44.000.000
79
Vacum Pump
BLU
2
44.000.000 44.000.000
88.000.000
80
AC 2 PK Merk Sharp Kursi Jok Rapat Stainless Steel
BLU
1
9.950.000
9.950.000
BLU
50
465.000
23.250.000
BLU
1
850.000
850.000
83
Kompor Gas 2 Lubang Meja Kompor Ukuran 100 x 50 x 80 cm
BLU
1
4.720.000
4.720.000
84
AC 2 PK Merk Sharp
BLU
1
9.950.000
9.950.000
85
TV24" + Briket + Antene
BLU
1
3.093.500
3.093.500
86
Cup Blender Type 2115
BLU
9
317.500
2.857.500
87
Vertical Blind Gordeng
BLU
18
305.000
5.490.000
88
Mesin Pembuat Mie
BLU
2
3.403.600
6.807.200
89
Mixer Hand Merk Philips
BLU
2
514.350
1.028.700
90
Cofee Maker Acebono
BLU
1
996.950
996.950
NO
54
55
56 57
81 82
NAMA BARANG
Extra Fine Class Weighing Mass E2, cap 2kg/WEIGHING SCALE Extra Fine Class Weighing Mass E2, cap 2kg/WEIGHING SCALE
Balai Besar Industri Agro
47
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 HARGA SATUAN
NILAI PEROLEHAN
SUMBER ANGGARAN
QTY
91
VGA-77 Vapor Generation (AAS)
BLU
1
176.000.000
176.000.000
92
Alat Pencairan Coklat
RM
1
113.423.500
113.423.500
93
Alat Pemecah Tapioka
RM
1
57.636.999
57.636.999
3.032.197.899
3.996.081.349
NO
NAMA BARANG
JUMLAH
282
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Nilai jalan, Irigasi dan jaringan jaringan sebesar Rp 331.771.800,331.771.800,- yang terdiri : Jalan dan Jembatan
Nilai Jalan dan Jembatan pada Balai Besar Industri Agro pada Tahun 2016 sebesar Rp 176.324.800,- jumlah tersebut merupakan nilai yang terdapat pada data BMN per 31 Desember 2015 atau Neraca Awal BLU per 1 Januari
2016,
sebesar
penambahan/pekerjaan
Rp
11.144.800,-
pengaspalan
jalan
di
halaman
tambah
dengan
BBIA
sebesar
Rp 165.180.000,-. 165.180.000,-. Irigasi
Nilai Irigasi (bak penampung air) pada Balai Besar Industri Agro pada Tahun 2016 sebesar Rp 20.302.500,- Jumlah tersebut merupakan nilai nilai yang terdapat pada data BMN per 31 Desember 2015 atau Neraca Awal BLU per 1 Januari 2016, 2016, dan selama Tahun 2016 tidak terdapat terdapat mutasi irigasi. Jaringan
Nilai Jaringan (jaringan telepon, listrik dan instalasi gas) pada Balai Besar Besa r Industri Agro pada Tahun 2016 sebesar Rp 135.144.500,135.144.500,- Jumlah tersebut tersebut merupakan nilai yang terdapat pada data BMN per 31 D esember 2015 atau Neraca Awal BLU per 1 Januari 2016 sebesar Rp 80.832.500,- ditambah dengan mutasi jaringan Tahun 2016
sebesar Rp 54.312.000,-
berupa
pekerjaan penutupan atap pengolahan pengolahan limbah B3 dan TPS B3.
Balai Besar Industri Agro
48
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 senilai Rp 730.277.430,Jumlah tersebut merupakan nilai yang terdapat pada data BMN per 31 Desember 2015 data Neraca Neraca Awal BLU per 1 Januari 2016
sebesar
Rp 737.519.930,- ditambah penambahan aset tetap lainnya sebesar Rp 53.446.910,- berupa reproduksi Buku ISO & ASTM sebesar Rp
6.323.160,-
dan
pengadaan
buku
perpustakaan
sebesar
Rp 47.123.750,-.
Kontruksi Dalam Pengerjaan
Nilai Kontruksi Dalam Dal am Pengerjaan Pe ngerjaan pada Tahun 2016 pada Laporan BMN dan Laporan BLU adalah sebesar Rp 49.000.000,- yang terdiri dari KDP Gedung dan Bangunan berupa Pengembangan Gedung BBIA I. Nilai tersebut merupakan biaya konsultan perencana, sementara pelaksanaan fisik pengembangan gedung Laboratorium BBIA batal dilaksanakan karena gagal lelang.
Aset Lain-lain
Aset lain-lain per 31 Desember 2016 sebesar Rp 185.758.000 ,- yang merupakan
Aset Tak Berwujud berupa software. Jumlah tersebut
merupakan nilai yang terdapat pada data BMN per 31 D esember 2015 atau Neraca Awal BLU per 1 Januari 2016 sebesar Rp 1.034.821.600,1.034.821.600,ditambah dengan mutasi tambah pada Software sebesar Rp 35.420.000,dikurangi dengan mutasi kurang sebesar Rp 884.483.600,- yang merupakan : -
Pengapusan Aset rusak berat sebesar Rp 560.382.600,-, terdiri dari Rp 232.897.600,- dan Rp 327.485.000,-
-
Penghapusan Aset Tak Berwujud/software sebesar Rp 66.500.000,-
-
Transfer Keluar Aset kepada Politeknik STMI Jakarta sebesar Rp 257.601.000,257.601.000,-
Daftar Aset Lain-lain yang dihapuskan tersebut disajikan pada Lampiran 5.
Balai Besar Industri Agro
49
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
Akumulasi Penyusutan
Nilai akumulasi penyusutan pada Tahun 2016 pada Laporan Keuangan BLU dan sesuai dengan Laporan SIMAK BMN adalah sebesar Rp 54.673.282.616,-Jumlah tersebut merupakan nilai yang terdapat pada data Neraca Awal BLU per 1 Januari 2016 sebesar Rp 47.644.014.418,47.644.014.418,ditambah dengan mutasi tambah sebesar Rp 7.838.479.922,- yang terdiri dari beban penyusutan aset tetap pada Tahun 2016 sebesar Rp 6.971.082.708,-, 6.971.082.708,-, Akumulasi penyusutan transfer masuk Aset Tetap sebesar Rp 685.293.750,- dan penambahan disebabkan koreksi nilai aset tetap non revaluasi sebesar Rp 182.103.464,182.103.464,- dikurangi dikurangi Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain yang dihapuskan sebesar Rp 809.211.725,-. 809.211.725,-. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Tahun 2016 : NO
JUMLAH (Rp)
URAIAN
1
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
2
Akumulasi Gedung dan Bangunan
3
Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan
27.290.213
4
Akumulasi Penyusutan Irigasi
20.014.354
5
Akumulasi Penyusutan Jaringan
32.266.898
6
Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain/Software
51.539.757.568 2.934.689.750
TOTAL
119.263.833 54.673.282.616
Daftar Rincian Akumulasi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Tetap tersebut disajikan pada pada Lampiran 6.
c.
Kewajiban Jangka Pendek
Jumlah
Kewajiban
Jangka
Pendek
pada
Tahun
2016
sebesar
Rp 1.958.084.026 ,-, terdiri dari Beban Yang Masih Harus Dibayar yaitu sebesar Rp 603.305.827,- serta Pendapatan Diterima Dimuka atau Uang Muka Penjualan Jasa Layanan sebesar Rp 1.354.778.199,-.Terdapat perbedaan nilai Pendapatan Diterima Dimuka pada Neraca BLU dengan Neraca SAIBA sebesar Rp 5.607.500,- yang merupakan Pendapatan atas Sewa Gedung & Bangunan BBIA yang digunakan Koperasi untuk Tahun 2017 yang dibayarkan di Tahun 2016. 2016. Nilai tersebut tidak dicantumkan dicantumkan pada Neraca Neraca BLU karena karena pendapatan tersebut langsung langsung disetorkan kepada Kas Kas Negara. Balai Besar Industri Agro
50
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
Rincian Beban Yang Masih Harus dibayar sebagai berikut : No
1
2
d.
Jumlah (Rp)
Uraian
Beban Langganan Daya & Jasa, terdiri dari : Beban Listrik Beban Air PDAM Beban Gas Beban Telepon Beban Langganan Surat Kabar Beban Tunjangan Kinerja Pegawai Jumlah
64.414.762 11.808.800 1.632.280 3.909.381 270.000 521.270.604 603.305.827
Ekuitas
Ekuitas atau Aset Aset Bersih BLU diklasifikasikan diklasifikasikan menjadi: a. Ekuitas Tidak Terikat, yang terdiri atas: Ekuitas awal adalah hak residual awal BLU yang merupakan selisih aset dan kewajiban pada saat pertama kali BLU ditetapkan. Nilai ekuitas awal per 31 Desember 2016 dianggap sebagai nilai ekuitas awal BLU tahun 2010 sebesar Rp 60.119.258.878,- (Nilai ini hasil perhitungan Audit KAP tahun 2011) 2011) Surplus aktivitas tahun lalu (Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015) berjumlah Rp 35.116.416.043,35.116.416.043,-
dan Defisit pada Tahun 2016 sebesar
Rp 947.267.508,- ditambah Ekuitas Donasi (Sumbangan Peralatan) sebesar Rp 22.617.819.896,- sehingga total Ekuitas per 31 Desember 2016 menjadi Rp 116.906.227.309,-. 116.906.227.309,-.
5. Penjelasan Atas Pos-Pos Arus Kas 1) Arus Kas Aktivitas Operasi
Arus kas aktivitas operasi merupakan aliran uang tunai yang masuk dan yang keluar terkait dengan kegiatan operasional dan tugas pokok BLU-BBIA yaitu berupa pendapatan atau penerimaan tunai (kas atau setara kas) serta pengeluaran untuk beban beban atau pembayaran lainnya lainnya yang bersifat tunai. Jumlah Arus Kas Masuk pada
Tahun 2016
adalah Rp 52.037.230.641-, 52.037.230.641-,
penerimaan ini berasal dari : Balai Besar Industri Agro
51
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
a. Penerimaan
Jasa
Pelayanan
Teknis
Tunai
(cash
basis)
sebesar
Rp 27.232.333.608,27.232.333.608,- dengan rincian sebagai sebagai berikut:
Realisasi Tahun (Rp) No
Jenis Penerimaan
Tahun 2016
Tahun 2015
Naik/Turun
%
1
Jasa Pengujian
17.346.793.203
16.238.998.973
1.107.794.230
6,82%
2
Jasa Kalibrasi
2.909.884.905
2.596.812.500
313.072.405
12,06%
3
Jasa Pelatihan
966.855.000
1.197.515.000
-230.660.000
-19,26%
4
Jasa Konsultansi
605.695.000
209.250.000
396.445.000
189,46%
5
Jasa Sertifikasi
4.580.978.000
3.754.367.000
826.611.000
22,02%
6
Jasa RBPI
148.602.500
66.700.000
81.902.500 81.902.500
122,79%
7
Jasa Kerjasama Litbang
62.035.000
297.032.866
-234.997.866
-79,12%
8
Jasa Layanan Lainnya
611.490.000
479.381.000
132.109.000
27,56%
27.232.333.608
24.840.057.339
2.392.276.269
9,63%
Total
Jika dibandingkan dengan Tahun lalu (2015) pendapatan jasa layanan tunai terdapat kenaikan sebesar Rp 2.392.276.269,2.392.276.269,- atau 9,63%. Penerimaan dari APBN sebesar Rp 21.666.857.586,- yang merupakan pencairan Rupiah Murni (RM) dari APBN Operasional & Investasi sebelum dikurangi pengembalian kelebihan belanja. Dibandingkan dengan tahun lalu terdapat penurunan pendapatan APBN sebesar Rp 4.004.801.221,- atau 15,60%. Pendapatan lain-lain yang merupakan pendapatan jasa giro atas Bank Mandiri dan Bank BTN serta legalisir hasil uji uji sebesar Rp 521.850.401,-. 521.850.401,-. b. Pungutan pajak selama Tahun 2016 sebesar Rp 2.616.189.046,2.616.189.046,Jumlah Arus Kas Keluar pada Tahun 2016 sebesar Rp 45.442.903.464,45.442.903.464,- yang terdiri dari :
Balai Besar Industri Agro
52
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 a. Beban Layanan tunai sebesar Rp 15.367.859.405,- dengan rincian : Sumber Dana No
Uraian
BLU Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2015 (Rp)
1
Beban Pegawai
4.769.784.920
4.195.686.140
2
Beban Bahan
7.065.364.800
6.305.113.650
3
Beban Jasa Layanan
2.303.326.221
1.829.592.000
4
Beban Pemeliharaan
-
-
5
Beban Perjalanan
1.229.383.464
1.032.965.201
6
Beban Lain-Lain
-
-
15.367.859.405
13.363.356.991
Jumlah Beban Layanan
Jika dibandingkan dengan beban layanan Tahun 2015 mengalami kenaikan beban sebesar Rp 2.053.140.414,2.053.140.414,- atau 15,42%. 15,42%.
b. Beban Umum dan Administrasi Administrasi tunai sebesar Rp 27.452.333.014,-, 27.452.333.014,-, dengan rincian :
Sumber Dana No
Uraian
1
Beban Pegawai
2
Beban Administrasi Kantor
3 4
Beban Pemeliharaan Beban Langganan Daya & Jasa
Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2016 (Rp)
BLU Tahun 2015 (Rp)
RM Tahun 2016 (Rp)
RM Tahun 2015 (Rp)
20.575.657.961
1.936.314.179
1.637.674.000
18.639.343.782
17.624.789.929
934.174.923
619.105.970
434.124.400
315.068.953
471.549.760
1.514.566.121
1.440.935.615
1.094.287.042
73.630.506
145.184.893
1.092.757.591
402.673.890
-
690.083.701
1.034.614.969
5
Beban Pemasaran
508.089.503
508.089.503
442.267.350
-
20.697.500
6
Beban Perjalanan
512.558.106
368.006.256
334.630.838
144.551.850
47.680.000
7 8
Beban Pakaian Kerja Beban Pengembangan Kelembagaan Beban Litbang & Teknologi
35.776.000
29.076.000
-
6.700.000
46.127.500
832.667.990
695.142.990
610.482.825
137.525.000
386.497.500
957.362.819
-
-
957.362.819
1.721.319.125
Beban Lain-lain
488.722.000
476.422.000
426.270.000
12.300.000
46.209.669
27.452.333.014
6.475.766.403
4.979.736.455
20.976.566.611
21.544.670.845
9 10
Jumlah Beban Adm. Umum
Terdapat perbedaan jumlah beban BLU pada Laporan Arus Kas dengan SAIBA sebesar Rp 313.360.883,-, terletak pada Beban Pegawai Rupiah Balai Besar Industri Agro
53
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 Murni yang terdiri dari Beban Gaji dan Beban Tunjangan. Hal ini terjadi karena adanya Beban Tunjangan Kinerja Pegawai bulan Desember 2015 sebesar Rp 598.635.850,- pada Laporan SAIBA sudah merupakan realisasi belanja pada Tahun 2015, sedangkan pada Laporan BLU pengeluran tersebut baru dicairkan pada Tahun 2016, dan adanyan Beban Tunjangan Kinerja Bulan Desember 2016 sebesar Rp 285.274.967,- yang akan dicairkan pada Bulan Januari 2017, tetapi pada Laporan SAIBA sudah menjadi realisasi pada Tahun 2016, sehingga pada Laporan Arus Kas BLU nilai Realisasi Pengeluaran lebih besar Rp 313.360.883,- dibandingkan dengan Laporan SAIBA. c. Penyetoran kelebihan SP2D Belanja Gaji Pegawai Pegawai sebesar Rp 6.521.999,-. 6.521.999,-. d. Penyetoran pungutan pajak pada Tahun 2016 sebesar Rp 2.616.189.046,-. 2.616.189.046,-. Sehingga Arus Kas Bersih ( Net Cashflow) Cashflow) dari aktivitas operasi Tahun 2016 berjumlah Rp 6.594.327.177,-. 6.594.327.177,-. 2)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi merupakan aliran dana yang masuk maupun yang keluar terkait dengan kegiatan investasi tunai maupun penerimaan dari hasil penjualan aset tetap (divestasi). Arus kas masuk dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp 11.129.000,- yang merupakan pendapatan atas lelang Aset Tetap yang dihapuskan sebesar Rp 4.400.000,- dan pendapatan atas Hasil Sewa Tanah, Gedung & Bangunan BBIA yang digunakan Koperasi sebesar Rp 6.729.000,-, sedangkan Arus Keluar dari Aktivitas Investasi adalah sebesar Rp 4.365.709.259,4.365.709.259,- yang yang terdiri dari penambahan/pembelian penambahan/pembelian untuk aset aset tetap selama Tahun 2016
berupa
peralatan mesin, jaringan, jalan dan jembatan serta aset tetap lainnya sebesar Rp
4.354.580.259,-
dan
Penyetoran
kepada
Kas
Negara
sebesar
Rp 11.129.000,- yang merupakan pendapatan atas lelang Aset Tetap yang dihapuskan dan Pendapatan atas sewa Tanah, Gedung & Bangunan.
Balai Besar Industri Agro
54
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 3)
Saldo Kas
Jumlah kenaikan kas bersih bersih dalam Tahun 2016 2016 yang disebabkan oleh aktivitas operasi,
aktivitas
investasi
dan
aktivitas
keuangan
adalah
sebesar
Rp 2.239.746.918,2.239.746.918,- ditambah ditambah dengan saldo awal kas per 1 Januari
2016
sebesar Rp 23.968.296.474,- sehingga Saldo Kas per 31 Desember 2016 menjadi Rp 26.208.043.392,-. 26.208.043.392,-.
6. Perbedaan Penyajian Laporan Aktivitas dan Laporan Arus Kas
Terdapat perbedaan penyajian data antara Laporan Aktivitas dengan Laporan Arus Kas sebagai berikut : No
Uraian
Penyajian Angka (Rp) Lap. Aktivitas
Lap. Arus Kas
Perbedaan
1.
Pendapatan Jasa Layanan
26.931.288.060
27.232.333.608
(301.045.548)
2.
Pendapatan APBN
21.660.335.587
21.666.857.586
(6.521.999)
3.
Beban Layanan
15.335.599.030
15.367.859.405
(32.260.375)
4.
Beban Umum & Administrasi
34.641.460.650
27.452.333.014
7.189.127.636
Secara umum perbedaan angka-angka antara Laporan Aktivitas dengan laporan Arus Kas disebabkan angka pada Laporan Aktivitas disajikan dengan basis akrual sedangkan Laporan Arus Kas berbasis Kas.
a. Angka Pendapatan Jasa Layanan pada Arus Kas merupakan pendapatan tunai yang diterima oleh Bendahara Penerimaan sebesar Rp 27.232.333.608,- (Rincian lihat halaman 52) sedangkan angka pada Laporan Aktivitas dihitung secara akrual sebesar Rp 26.931.288.060,26.931.288.060,- (Rincian lihat halaman halaman 32). b. Pendapatan APBN pada Laporan Aktivitas sebesar Rp 21.660.335.587,- sedangkan pada Laporan Arus Kas sebesar Rp 21.666.857.586,21.666.857.586,- terjadi selisih sebesar Rp 6.521.999,- yang merupakan pengembalian kelebihan belanja pegawai dan Rupiah Murni. Dalam Laporan Aktivitas sudah dikurangi dengan pengembalian kelebihan belanja pegawai tersebut, tersebut, sementara pada Laporan Laporan Arus Kas Pendapatan APBN dicatat bruto sebelum pengembalian belanja pegawai. Pada Laporan Arus Kas pengembalian belanja tersebut dicatat pada arus kas keluar.
Balai Besar Industri Agro
55
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 c. Jumlah Beban Layanan pada Laporan Aktivitas sebesar Rp 15.335.599.030,sedangkan pada Laporan Arus Kas tercatat Rp 15.367.859.405,- terdapat selisih minus sebesar Rp 32.260.375,32.260.375,- hal ini di sebabkan sebabkan pada Beban Bahan Layanan Pengujian/Bahan Kimia & Bahan Penolong dalam Arus Kas dicatat nilai pembeliannya, sedangkan pada Laporan Aktivitas Beban Bahan Pengujian/Bahan Kimia dicatat pemakaian bahan kimia secara a krual. Pemakaian Bahan Pengujian & Bahan Penolong lainnya
Rp 6.302.123.625
Pembelian Bahan Pengujian & Bahan Penolong lainnya
Rp 6.334.384.000 -
Selisih
( Rp
32.260.375)
Pemakaian Bahan Pengujian & Bahan Bahan Penolong lainnya (Rincian perhitungan perhitungan lihat halaman 34). d. Terdapat perbedaan jumlah Beban Umum dan Administrasi pada Arus Kas dan Laporan Aktivitas sebesar Rp 7.189.127.636,-, hal ini disebabkan : 1) Jumlah Beban pegawai pada Laporan Aktivitas dan Arus Kas terdapat selisih sebesar Rp 37.626.055,-. Hal ini disebabkan pada Laporan Aktivitas beban pegawai dicatat akrual, dengan rincian rincian : Beban Pegawai pada Lap.Aktivitas Beban Pegawai pada Lap.Arus Kas Selisih
Rp Rp (Rp
20.538.031.906 20.575.657.961 37.626.055)
Nilai Beban Pegawai pada Laporan Laporan Aktivitas sebesar Rp 20.538.031.906,20.538.031.906,dihitung sebagai berikut : Pembayaran Beban Pegawai ( Th 2016) Dikurangi Beban Pegawai Terutang 1 Jan 2016 Ditambah Beban Pegawai Terutang Des 2016 Beban Pegawai pada Lap.Aktivitas
Rp Rp Rp Rp Rp
20.575.657.961 558.896.659 20.016.761.302 521.270.604 20.538.031.906
2) Pada Arus Kas, Beban Administrasi Kantor (ATK) dicatat pembeliannnya, sedangkan pada Laporan Aktivitas dicatat pemakaiannya secara akrual, terdapat perbedaan Rp 79.593.013,-. Pemakaian ATK & Beban Adm. lainnya
Rp 901.261.326,901.261.326,-
Pembelian ATK & Beban Adm.lainnya
Rp 821.668.313,821.668.313,-
Selisih
Rp 79.593.013,-
(Rincian perhitungan pemakaian ATK lihat halaman 37) Balai Besar Industri Agro
56
-
+
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 3) Perbedaan Beban Langganan Daya & Jasa pada Arus Kas dan Laporan Aktivitas terdapat perbedaan pencatatan sebesar Rp 1.618.203,- hal ini disebabkan : Beban Langganan Langganan Daya dan Jasa pada pada Laporan Aktivitas Rp 1.094.375.794,1.094.375.794,Beban Langganan Langganan Daya dan Jasa pada pada Laporan Arus Kas Rp 1.092.757.591,1.092.757.591,Selisih
Rp
1.618.203,-
Nilai Langganan Daya dan dan Jasa pada Laporan Aktivitas Aktivitas sebesar Rp 1.094.375.794,1.094.375.794,- dihitung dihitung sebagai berikut : Pembayaran Langganan Daya dan Jasa (Th 2016)
Rp 1.092.757.591,1.092.757.591,-
Dikurangi Langganan Daya dan Jasa Terutang 1 Jan 2016 Rp
80.417.020,80.417.020,-
Rp 1.012.340.571,Ditambah Langganan Daya dan Jasa Terutang Des 2016
Rp
82.035.223,82.035.223,-
Beban Langganan Daya dan Jasa pada Lap. Aktivitas
Rp 1.094.375.794,1.094.375.794,-
4) Pada Laporan Aktivitas terdapat Beban Penyusutan sebesar Rp 6.971.082.708-, sedangkan pada Laporan Arus Kas tidak terdapat beban penyusutan. 5) Pada Laporan Aktivitas terdapat beban beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tertagih sebesar Rp 174.459.767, sedangkan pada Laporan Arus Kas tidak terdapat beban tersebut.
Angka Rp 7.189.127.636,- tersebut diperoleh dari penjumlahan selisih Beban Gaji Pegawai, Beban Administrasi Kantor, Beban Langganan Daya & Jasa ditambah dengan jumlah Beban Penyusutan dan Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih.
7. Pengukuran Kinerja Keuangan Tahun 2016
1. Rasio Kas (Cash Ratio) Cash Ratio = (Kas dan Setara Kas : Kewajiban Jangka Pendek) x 100% =
Balai Besar Industri Agro
26.208.043.392 1.958.084.026
x 100 % = 1.338,45 %
57
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 2. Rasio Lancar (Current Ratio) Current Ratio = (Aset Lancar : Kewajiban Jangka Pendek) x 100% 26.698.948.214 1.958.084.026
=
3.
x 100 % = 1.363,52 %
Periode Penagihan Piutang (Collection Period) Collection Period = (Piutang Usaha x 360) : Pendapatan Usaha x 1 hari
=
405.397.900 x 360 26.931.288.060
x 1 Hari = 5,42 Hari
4. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) Fixed Asset Turnover = (Pendapatan Operasional : Aset Tetap) x 100%
=
5.
27.453.138.461 92.165.363.121
x 100% = 29,79 %
Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Asset) Return on Asset = (Surplus sebelum pos Keuntungan/Kerugian : Aset Tetap) x 100% -871.995.633 92.165.363.121
=
6.
x 100% = -0,95 %
Imbalan Ekuitas ( Return on Equity) Return on Equity = (Surplus sebelum pos Keuntungan/Kerugian Keuntungan/Kerugian : Ekuitas) x 100%
=
Balai Besar Industri Agro
-871.995.633 116.906.227.309
x 100% = -0,75 %
58
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 7.
Rasio Pendapatan PNBP Terhadap beban Operasional Rumus = (Pendapatan BLU : Beban Operasional) x 100% =
27.453.138.461 49.985.469.681
x 100% = 54,92 %
8. Informasi Tambahan
1.
Rekening Bank a. Rekening Bendahara Bendahara Pengeluaran yaitu yaitu : Bank BNI BNI Cabang Bogor Bogor No. 0003894754 b. Rekening Operasional BLU : Bank Mandiri Cabang Bogor No. 133-001082777-2 c. Rekening Pengelolaan Pengelolaan Kas BLU : Bank Tabungan Tabungan Negara Cabang Cabang Bogor Bogor No. 00015-01-30-000873-1 00015-01-30-000873-1
2. Tanah dan Rumah Dinas Dinas yang berlokasi di Cikaret Cikaret Bogor telah di DEM namun namun masih tercatat 14 Rumah Dinas yang belum bersertifikat dan masih bergabung dalam Sertifikat Tanah Induk seperti berikut : a.
Sertifikat Tanah No. 4448572= 18.769 M2 Tanah dan Rumah Dinas yang di DEM
belum ada Sertifikat 11 Rumah = 2.748 M2 Sesuai dengan KIB= 16.021 M2 b. Sertifikat Tanah No.8131824= 1.992 M2 Tanah dan Rumah Dinas yang di DEM belum ada Sertifikat 3 Rumah =283 =283 M2 Sesuai dengan KIB = 1.709 M2
3. Telah dilakukan koreksi terhadap akumulasi penyusutan aset tetap tahun 2010 dan 2011 sesuai hasil Audit Kantor Akuntan Publik terhadap Laporan Keuangan Tahun 2011 sehingga mengandung implikasi terhadap nilai ekuitas, baik ekuitas awal maupun surplus tahun yang lalu.
Balai Besar Industri Agro
59
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016 4. Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Keuangan
No.1/PMK.06/2013
tentang
Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat, serta Peraturan Menteri Keuangan No 90/PMK.06/2014 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Menteri Keuangan No 1/PMK.06/2013, 1/PMK.06/2013, dimana angka angka penyusutan & nilai aset harus sesuai dengan SIMAK BMN, maka telah dilakukan koreksi terhadap nilai akumulasi penyusutan, nilai aset dan surplus aktivitas BLU tahun lalu.
Bogor, 31 Desember 2016 Pimpinan BLU Balai Besar Industri Agro Selaku Kuasa Pengguna Anggaran A nggaran Kuasa Pengguna Anggaran
Ir. Umar Habson, MM NIP : 195809131986031003 195809131986031003
Balai Besar Industri Agro
60
Laporan Keuangan Keuangan BLU TA 2016
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Balai Besar Industri Agro
61