Lap 3. Terpentine Test

April 13, 2019 | Author: rfawzie | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Lap 3. Terpentine Test...

Description

BAB III ALAT DAN BAHAN

3.1

Alat Peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah : 1. Gelas kaca 2. Stopwatch 3. Gunting 4. Potongan pipa 5. Pipet tetes

3.2

Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah : 1. Kertas minyak 2. Kertas kraft 3. Kertas roti 4. Kertas buram 5. Pasir kuarsa 6. Minyak cat

NAMA : RENI PUSPITASARI NPM : 240210090041

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum uji ketahanan kertas terhadap minyak digunakan tiga sampel yaitu kertas minyak, kertas kraft, dan kertas roti. Minyak yang digunakan yaitu minyak cat (tinner). Alasan digunakan minyak cat yaitu harganya yang relatif murah dan mudah didapat. Ketiga sampel tersebut diuji seberapa lama waktu yang digunakan saat menahan minyak. Hal pertama yang dilakukan adalah menaruh 6 potongan kertas 6 x 6 cm di atas kertas buram kemudian menaruhnya di atas gelas kaca. Gelas kaca berfungsi untuk mempermudah pengamatan sedangkan kertas buram untuk memperjelas titik penyerapan sehingga tidak salah dalam perhitungan. Kemudian menuangkan pasir kuarsa ke atas pipa yang bertujuan untuk mencegah merembesnya minyak secara langsung ke atas kertas dan membantu memperjelas waktu. Kemudian setelah itu menuangkan minyak cat ke atas pasir. Waktu mulai dari penuangan minyak cat pada pasir kuarsa sampai terbentuknya noda atau merebesnya minyak pada kertas disebut waktu penetrasi minyak. Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Waktu Penetrasi Minyak pada Berbagai Sampel Kertas Waktu Penetrasi (detik) Percobaan Kertas roti Kertas keKertas kraft Minyak Halus Kasar 1200 900 50 24 1 1080 960 48 37 2 1080 960 48 20 3 1200 900 48 20 4 1140 960 48 37 5 1140 900 50 37 6 1140 930 49 29.2 Rata-rata Kecepatan (mm/s)

Kertas Roti Pada sampel kertas roti dilakukan dua pengujian yaitu pengujian terhadap permukaan kasar dan pengujian terhadap permukaan halus. Berdasarkan hasil pengamatan, kertas roti merupakan kertas yang paling tahan terhadap minyak terutama pada permukaan yang halusnya. Hal ini dapat dilihat dari waktu penetrasi minyak rata-rata. Waktu penetrasi minyak pada permukaan halus kertas roti selama 1140 detik sedangkan pada permukaan kasar waktu penetrasinya selama 930 detik. Kertas roti mampu menahan minyak dengan baik karena dibuat dengan proses sulfat yang meningkatkan ketahanan terhadap minyak. Selain itu, kertas roti dibuat dengan proses sizing yaitu suatu proses yang memberikan ketahanan atau resistensi air pada kertas tersebut. Sizing atau sizer merupakan bahan yang ditambahkan sebelum atau sesudah pembentukan lembaran kertas yang ditujukan terutama untuk meningkatkan ketahanan kertas terhadap cairan. Kertas Kraft Berdasarkan hasil pengamatan, ketahanan kertas kraft terhadap minyak cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari waktu penetrasi rata-rata yaitu selama 49 detik. Sama seperti kertas roti, kertas kraft pun dibuat dengan proses sulfat dan dilakukan bleaching atau pemucatan.

Kertas Minyak Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa waktu perembesan pada semua ulangan berlangsung cukup cepat antara 20 sampai 37 detik dan waktu penetrasi rata-ratanya sebesar 29,2 detik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kertas minyak merupakan kertas yang kurang baik dalam ketahanannya terhadap minyak jika dibandingkan dengan kertas roti dan kertas kraft. Setelah membandingkan ketiga sampel tersebut dengan terpentine test maka dapat diurutkan kertas yang paling tahan terhadap minyak sampai kertas yang kurang tahan terhadap minyak yaitu : Kertas roti halus > kertas roti kasar > kertas kraft > kertas minyak

Ketahanan minyak pada kertas roti paling baik sehingga kertas ini paling baik untuk membungkus produk berminyak. Perbedaan antara ketiga jenis kertas dalam ketahanannya terhadap minyak disebabkan oleh suatu proses yang disebut pengecatan (calendaring). Pengecatan ini menyebabkan terbentuknya permukaan yang licin seperti pada kertas minyak dan kertas kraft serta permukaan agak kasar seperti pada kertas roti.

BAB VI KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah : 1. Kertas minyak merupakan kertas dengan ketahan minyak terburuk bila dibandingkan dengan kertas roti dan kertas kraft. 2. Kertas roti merupakan kertas dengan ketahanan minyak paling baik dibandingkan kertas kraft dan kertas minyak. Sehingga kertas roti paling baik untuk membungkus produk berminyak. 3. Urutan kertas paling tahan minyak hingga kertas yang kurang tahan minyak yaitu : Kertas roti halus > kertas roti kasar > kertas kraft > kertas minyak

DAFTAR PUSTAKA

Buckle, K.A., R.A. Edwards., G.H. fleet., M. Wottoon. 1987. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Herudiyanto, Marleen S. 2008. Teknologi Pengemasan Pangan. Widya Padjadjaran. Bandung. Suyitno. 1990. Bahan-bahan Pengemas. PAU. UGM. Yogyakarta.

JAWABAN PERTANYAAN

1. Proses apakah yang membuat kertas menjadi resisten terhadap minyak? 2. Berikan contoh-contoh “grease proof paper” atau kertas tahan minyak! Jawab: 1. Proses yang membuat kertas tahan terhadap minyak adalah proses pembuatan awal kertas yaitu proses sulfat dan metode surface sizing yaitu metode mengisi permukaan lembaran kertas biasanya dengan pati. 2. Contoh-contoh kertas tahan minyak adalah kertas minyak glasin, kertas roti, kertas laminasi, dan kertas lilin.

atau

kertas

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF