Lansia PDF
May 11, 2017 | Author: Nur Hotimah Dahri | Category: N/A
Short Description
Download Lansia PDF...
Description
BINA KELUARGA LANSIA
DIREKTORAT BINA KETAHANAN KELUARGA LANSIA DAN RENTAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL JAKARTA 2011
PENGERTIAN LANSIA
PENGERTIAN PENDUDUK LANSIA, KELUARGA YANG MEMILIKI LANSIA, DAN KELUARGA LANSIA Pengertian Penduduk Lanjut Usia (Lansia) Penduduk lanjut usia adalah orang yang telah berusia 60 tahun keatas. Pengertian Keluarga dengan Lansia / yang Memiliki Lansia Keluarga dengan lansia / yang memiliki lansia adalah keluarga yang belum memenuhi umur lansia tetapi bertanggung jawab dan atau mengurus anggota keluarganya yang berusia 60 tahun keatas. Pengertian Keluarga Lansia Keluarga lansia adalah keluarga yang terdiri suami-istri yang salah satu atau seluruhnya berusia 60 tahun keatas.
Lanjut Usia Potensial dan Lanjut Usia Tidak Potensial
MACAM LANSIA Lanjut Usia Potensial Lanjut usia potensial adalah orang yang telah berusia 60 tahun keatas yang masih mampu melakukan aktivitas produktif dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan atau jasa. Lanjut Usia tidak Potensial Lanjut usia tidak potensial adalah orang yang telah berusia 60 tahun keatas yang tidak mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan atau jasa baik karena sakit, cacat, terlantar atau miskin dan hidupnya bergantung kepada bantuan orang lain.
Perubahan fisik yang terjadi pada Lansia (1)
PERUBAHAN FISIK YANG TERJADI PADA LANSIA (1) 1) Sistem Syaraf dan Panca Indera Penurunan fungsi syaraf dan panca indera menyebabkan: a.Gangguan keseimbangan sehingga cara berjalan menjadi tidak seimbang dan mudah jatuh; b.Kemunduran fungsi mata, telinga, dan hidung sehingga menimbulkan gangguan penglihatan, pendengaran, dan penciuman; c.Kemunduran fungsi otak sehingga daya ingat menurun dan menjadi sering lupa/pikun; d.Kemunduran fungsi urat syaraf sehingga reaksi dan gerakan menjadi lamban dan kadang-kadang tidak terkontrol/terkendali.
Perubahan fisik yang terjadi pada Lansia (2)
PERUBAHAN FISIK YANG TERJADI PADA LANSIA (2) 2) Pembuluh Darah dan Jantung Gangguan pembuluh darah dan jantung ini menyebabkan: a.Perubahan tekanan darah sehingga menyebabkan tekanan darah tidak konstan menjadi tinggi atau menjadi rendah; b.Penyumbatan pembuluh darah pada jantung yang akan menyebabkan terganggunya fungsi jantung dengan gejala nyeri dada dan berdebar-debar; c.Penyumbatan pembuluh darah pada otak atau pecahnya pembuluh darah pada otak yang akan menyebabkan kelumpuhan; d.Penyumbatan pembuluh darah pada anggota tubuh yang dapat menyebabkan gangguan fungsi dan kesemutan.
Perubahan fisik yang terjadi pada Lansia (3)
PERUBAHAN FISIK YANG TERJADI PADA LANSIA (3) 3) Sistem Pernapasan Kemunduran elastisitas/kelenturan otot-otot pernafasan dan paru-paru dapat menyebabkan gangguan sesak nafas, cepat lelah, dan batuk-batuk. 4) Sistem Pencernaan a.Gigi mulai ompong sehingga sulit mengunyah makanan. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan pencernaan; b.Kemunduran fungsi usus menyebabkan sulit mencerna makanan dan usus menjadi lebih peka, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam penyerapan makanan.Hal ini dapat menimbulkan kurangnya nafsu makan dan perut tidak nyaman.
Perubahan fisik yang terjadi pada Lansia (4)
PERUBAHAN FISIK YANG TERJADI PADA LANSIA (4) 5) Sistem Otot, Sendi dan Tulang a.Tulang yang sudah keropos mungkin karena osteoporosis ada kalanya menyebabkan tulang menjadi bengkok sehingga menyebabkan nyeri sendi dan rasa sakit pada otot tetentu; b.Otot menjadi lemah dan mengecil sehingga menyebabkan perasaan lemah, mudah lelah, mudah terpeleset dan jatuh; c.Kekurangan cairan pada sendi menyebabkan nyeri sendi; d.Pengapuran pada sendi dan tulang menyebabkan nyeri pada sendi dan tulang. 6) Gangguan Metabolisme Menurunnya fungsi pankreas akan menyebabkan produksi insulin berkurang. Keadaan ini menyebabkan orang tersebut kena sakit gula atau diabetes mellitus. Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah.
Perubahan fisik yang terjadi pada Lansia (5)
PERUBAHAN FISIK YANG TERJADI PADA LANSIA (5) (Kesehatan Reproduksi Lansia) 7) Sistem Kesehatan Pasca Reproduksi a. Pasca reproduksi bagi kaum laki-laki yang perlu diwaspadai adalah pembesaran prostat yang sangat mengganggu buang air kecil dan mengganggu tidur malam sehingga perlu pemeriksaan oleh tenaga medis b. Bagi kaum perempuan yang perlu diwaspadai adalah kanker mulut rahim sehingga perlu dilakukan pemeriksaan pap's smear secara berkala sesuai petunjuk dokter. 8) Saluran Kemih Yang perlu diwaspadai bagi lansia adalah kemunduran fungsi ginjal, melemahnya saluran kencing dan menurunnya fungsi kantong kencing yang menyebabkan sering kencing atau perdarahan dalam air kencing dan kadang-kadang kencing tidak terkontrol.
Perubahan fisik yang terjadi pada Lansia (6)
PERUBAHAN FISIK YANG TERJADI PADA LANSIA (6) 9) Gangguan lain a.Gangguan pola tidur; Berbagai keluhan gangguan pola tidur pada lansia umumnya lansia sulit untuk masuk dalam proses tidur, tidurnya tidak pulas dan mudah terbangun, tidur bermimpi buruk, jika terbangun sulit untuk tidur kembali, terbangun dinihari, lesu setelah bangun dipagi hari. b.Rambut beruban; Setiap kantung rambut berisi beberapa pigmen sel. Semakin orang menjadi tua, maka sel-sel pigmen dikantung rambut secara bertahap juga akan mati. Bila sedikit kandungan pigmen sel dalam kandungan rambut, maka setiap helai rambut tidak lagi berisi banyak pigmen dan akan mengubah warna rambut menjadi abu-abu / putih. c.Berkurangnya elastisitas kulit (keriput) Kulit mengalami perubahan karena kehilangan jaringan lemak dibawah kulit yang menyebabkan hilangnya elastisitas kulit sehingga kulit menjadi keriput.
Upaya yang dapat dilakukan agar lansia tetap sehat (1)
UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN AGAR LANSIA TETAP SEHAT (1) 1.Memberikan makanan bergizi sesuai dengan kebutuhan lansia Semakin bertambah umur, nafsu makan dan porsi makan lansia semakin berkurang sehingga fisiknya menurun. Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor gizi serta tambahan vitamin dan makanan tambahan lainnya. -Mengkonsumsi bahan makanan yang tinggi kalsium -Makanan mengandung zat besi -Membatasi penggunaan garam -Mengkonsumsi makanan berserat -Mengkonsumsi makanan yang rendah kalori untuk mengontrol berat badan -Banyak minum air putih (8 gelas sehari) -Makanan mudah dikunyah (makanan lembek) -Tidak mengkonsumi makanan berlemak
Upaya yang dapat dilakukan agar lansia tetap sehat (2)
UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN AGAR LANSIA TETAP SEHAT (2) 1.Aktivitas olahraga ringan sesuai kemampuan lansia agar tetap sehat dan bugar Jalan sehat / senam ringan sesuai kemampuan minimal 3x seminggu sangat dianjurkan untuk memelihara kesehatan dan kebugaran fisik bagi lansia. 2.Pemeriksaan fisik secara berkala dan teratur Pemeriksaan fisik secara teratur berguna mencegah penyakit dan menemukan tanda-tanda awal dari penyakit yand terutama ada pada lansia. 3.Mendorong lansia untuk menerapkan pola hidup seha dalam kehidupan sehari-hari Hal yang harus dilakukan lansia dalam rangka menjaga kesehatan dan kebugaran Menjaga agar lansia makan, minum dan beristirahat secara teratur.
Peran yang Dapat Dilakukan oleh Lansia Didalam Keluarga
PERAN YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH LANSIA DIDALAM KELUARGA 1.Penasihat / pembimbing keluarga dan sanak saudara di lingkungannya Lansia dapat memberikan nasihat / konsultasi kepada keluarga, anak cucu dalam kehidupan perkawinan / hal lainnya. 2.Panutan dalam keluarga Lansia yang hidup harmonis menjalin hubungan suami istri yang tenang dan bahagia akan dijadikan contoh / panutan bagi anak, menantu, cucu sanak saudara bahkan masyarakat di lingkungan. 3.Mengamalkan pengetahuan, kearifan dan pengalaman yang baik dan berharga kepada anak cucu dan generasi muda Bagi lansia kehidupan sudah dirasakan lengkap dengan pengalaman yang dimilikinya. Lansia berperan sebagai sumber informasi bagi anak, menantu, cucu dengan generasi muda. 4.Membantu meningkatkan pendapatan keluarga Lansia masih tetap dapat aktif membantu kegiatan ekonomi produktif dalam kegiatan proses produksi, pemasaran maupun saran-saran pemikiran untuk mengembangkan usaha keluarga.
Penyakit yang umumnya diderita lansia
PENYAKIT YANG UMUMNYA DIDERITA LANSIA 1.Stroke Penyebabnya adalah penyumbatan / pecahnya pembuluh darah otak yang disebabkan antara lain oleh tekanan darah tinggi. (P3K – tanyakan pd dokter?) 2.Jantung koroner Penyebabnya adalah penyempitan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung. (P3K ?) 3.Penyakit gula / Diabetes Mellitus Penyebabnya adalah berkurangnya pengeluaran hormone insulin karena kemunduran fungsi kelenjar pancreas,seiring berhubungan dengan kegemukan pada lansia. 4.Penyakit tulang / Osteoporosis Penyebabnya adalah kurangnya massa tulang karena berkurangnya hormon esterogen (wanita) / hormone testoteron (pria). 5.Radang sendi / Reumatik / Osteoartritis Penyebabnya adalah peradangan di lapisan persendian karena proses penurunan system kekebalan / daya tahan. 6.Kepikunan / Dimensia Penyebabnya adalah penurunan fungsi kerja otak akibat bertambahnya usia. 7.Anoreksia Kondisi hilangnya / menurunnya nafsu makan.
Pemeliharaan kebersihan diri lansia
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI LANSIA Kebersihan yang perlu diperhatikan : Kebersihan Diri : a.Mandi : sebaiknya menggunakan sabun lunak dan mengandung minyak dan setelah mandi berganti pakaian yang bersih. b.Kebersihan Kepala : mencuci rambut secara teratur minimal 2x dalam seminggu. c.Kebersihan Mulut dan Gigi : rajin menyikat gigi minimal 2x sehari, setelah makan. Bila ada karang gigi atau gigi berlubang sebaiknya segera diobati. Bagi yang tidak punya gigi, dapat berkumur-kumur dan menyikat gusi dan lidah untuk membersihkan sisa makanan yang melekat. Lansia yang menggunakan gigi palsu agar rajin membersihkan dan pada waktu tidur dilepas dan direndam dalam air bersih. Kebersihan Mata : Membersihkan kotoran /debu di mata dengan menggunakan kapas basah yang bersih. Kebersihan Telinga : Sebaiknya tidak mengorek telinga dengan benda tajam, gunakan kapas pembersih telinga dengan hati-hati.
Pengembangan potensi lansia potensial
PENGEMBANGAN POTENSI LANSIA POTENSIAL a. Untuk memberikan kepuasan lahiriyah dan batiniah kepada para lansia sebaiknya ada pemetaan potensi yang dimiliki para lansia, terutama para lansia potensial. Para petugas (care giver) dapat membina mereka sesuai potensi yang dimiliki,bisa bersifat rekreasi, ekonomi produktif atau berupa jasa bagi generasi yang lebih muda. b. Namun tentu frekuensi dan beban kerjanya harus sangat memperhatikan kondisi lansia itu sendiri.
View more...
Comments