Asumsi-asumsi dasar anova 2 arah adalah sebagai berikut. Suatu populasi menyebar normal, varians atau ragam dan populasi yang di uji sama, sampel tidak berhubungan satu dengan yang lain (Walpole, 1995). Model anova dua arah (two-way anova) anova) yang di dalamnya hanya ada satu observasi setiap ruang lingkup sering di artikan sebagai randumized block design, karena adanya tipe khusus dalam penggunaan model ini. Dalam anova, penggambungan kelompok-kelompok disebut blocks, disebut blocks, dan karena kejadian individual atau tunggal ditentukan secara randum yang didasarkan atas identifikasi keanggotaan blocks, blocks, bentuknya dikaitkan dengan randomized blocks design. design. Persamaan linier untuk model two-way model two-way anova tanpa anova tanpa replikasi atau interaksi adalah (Subiyakto, (Subiyakto, 1994).
2.2
Pengujian Klasifikasi dua Arah Tanpa Interaksi
Pengujian klasifikasi dua arah tanpa interaksi merupakan pen gujian hipotesis beda tiga rata – rata rata atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh dan interaksi antara dua faktor tersebut ditiadakan. Langkah – langkah langkah pengujian klasifikasi dua arah tanpa interaksi adalah sebagai berikut : 1. Menentukan formulasi hipotesis a.
H 0 : α1 α 2 α 3 . . . . 0 (pengaruh baris nol)
H 1 : Sekurang – kurang kurang nya satu α1 tidak sama dengan nol b. H 0 : β1 β 2 β 3 . . . . 0 ( pengaruh kolom nol ) H 1 : Sekurang – kurang kurang nya satu β 1 tidak sama dengan nol 2. Menentukan Taraf nyata ( α ) dan F tabelnya
Taraf nyata ( α ) dan F table ditentukan dengan derajat pembilang dan penyebut masing-masing : a. Untuk baris : v 1 = b – 1 1 dan v 2 = ( k – 1 1 ) ( b – 1 1 ) b. Untuk kolom : v 1 = k – 1 1 dan v 2 = ( k – 1 1 ) ( b – 1 1 ) 3. Menentukan kriteria pengujian a.
H 0 diterima apabila F0 Fα(v ; v ) 1 2 H 0 ditolak apabila F0 Fα(v ; v ) 1 2
b. H 0 diterima apabila F0 Fα(v ; v ) 1 2 H 0 ditolak apabila F0 Fα(v ; v ) 1 2
4. Membuat analisis varians dalam bentuk tabel ANOVA Sumber
Jumlah
Derajat
Rata – Rata Rata
Varians
Kuadrat
Bebas
Kuadrat
Rata-rata baris
JKB
b 1
s12
Rata-rata kolom
JKK
s 22
k 1
Eror
JKE
(k 1)(b 1)
Total
JKT
kb 1
b
JKT
i 1
k
2 x ij
j1
b
JKB
i 1
k
T 2 .. kb
T 2 ... .. . k . b
s 32
F0
JKB db
f 1
JKK
s12 s 32
db
JKE db
f 2
2 s 21 2
s3
k 2 T .j j1
JKK
b
T 2 .. kb
JKE = JKT – JKB JKB – JKK JKK
5. Membuat kesimpulan Menyimpulkan H 0 diterima atau ditolak dengan membandingkan antara langkah ke empat dengan kriteria pengujian pada langkah ke – 3. 3. 2.3
Pengujian klasifikasi dua arah dengan interaksi
Tiga hipotesis nol yang berbeda dapat diuji dengan anova dua arah dengan interaksi interaksi (two-way analysis of variance with interaction, n observation per cell), yaitu: tidak ada efek kolom (perbedaan rata-rata kolom tidak signifikan), tidak ada efek baris (perbedaan (perbedaan rata-rata baris tidak signifikan), tidak ada interaksi diantara dua faktor baris dan kolom (dua faktor independen). Suatu efek interaksi yang signifikan menunjukan bahwa efek klasifikasi bagi suatu faktor berubah ubah sesuai dengan tingkat tingkat faktor yang lain. Persamaan linier model two way anova dengan replikasi atau interaksi adalah (Subiyakto, 1993):
X
jk
μ β α
j
k
l
jk
e
jk
Dengan: μ
: rata-rata keseluruhan tanpa memperhatikan banyaknya klasifikasi
β j
: efek klasifikasi j dalam dimensi B (baris)
α
: efek klasifikasi k dalam dimensi A (kolom)
k
l jk jk
: efek intraksi diantara klasifikasi j (dari faktor B) dan klasifikasi k (dari faktor A).
e jk
: kesalahan randum sehubungan dengan smpling.
Ringkasan anova dua sisi dengan replikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Formulasi – formulasi yag ada di dalam tabel tersebut didasarkan atas anggapan bahwa ada sautu kesamaan jumlah observasi dalam semua sel (Subiyakto, 1993). Pengujian klasifikasi dua arah dengan interaksi merupakan pengujian beda rata-rata atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh dan pengaruh interaksi kedua faktor tersebut diperhitungkan. Langkah-langkah pengujian klasifikasi dua arah dengan interaksi ialah sebagai berikut (Hasan, 2002): 1. Menentukan formuasi hipotesis a.
H 0 : α1 α 2 α 3 ... α b 0 H1 : Sekurang-kurangnya satu α i 0
b. H 0 : β1 β 2 β 3 ... β k 0 H1 : Sekurang-kurangnya satu j 0 c.
H 0 : αβ 11 αβ 12 αβ 13 ... αβ bk 0 H1 : Sekurang-kurangnya satu αβij 0
2. Menentukan taraf nyata α dan F tabel Taraf nyata α dan F tabel ditemukan derajat pembilang dan penyebut masingmasing: a. Baris
: V1 = b – 1 1 dan V2 = kb (n – 1) 1)
b. Kolom : V1 = K – 1 1 dan V2 = kb (n – 1) 1) c. Interaksi : V1 = (k – 1)(b 1)(b – 1) 1) dan V2 = kb (n – 1) 1) 3. Menentukan kriteria pengujian a. Untuk Baris: H0 diterima apabila F0 Fα(v ; v ) 1 2
H0 ditolak apabila F0 Fα(v ; v ) 1 2 b. Untuk Kolom: H0 diterima apabila F0 Fα(v ; v ) 1 2 H0 ditolak apabila F0 Fα(v ; v ) 1 2 c. Untuk Interaksi: H0 diterima apabila F0 Fα(v ; v ) 1 2 H0 ditolak apabila F0 Fα(v ; v ) 1 2 4. Membuat analisi varians dalam bentuk tabel anova Sumber
Jumlah
Derajat
Rata-rata
varians
kuadrat
bebas
kuadrat
JKB
b-1
Rata-rata baris Rata-rata kolom Interaksi
JKK
s 12 =
s 22 =
k-1
JKI
(b-1)(k-1)
Eror
JKE
bk(n-1)
Total
JKT
Bkn-1
2 4
s =
T 2 ... 2 x ij c i 1 j1 b . k . n c 1 b
JKT
s 32 =
n
k
b
T
2
i
JKB JKB
i 1
k.n k.n
T 2 ... b.k.n b.k.n
F0
J KB db
f 1 =
JKK db
f 2 =
s 12 s 24 s 22
JKI
s 24
db
s 32
JKE db
f 3 =
s 24
b
T
JKK
k
b
JKI
j1
b.n
.j
j1
b.n b. n
T 2 .. . b.k.n b. k.n
k
b
2
Tij
i 1
2
2 Ti i 1
k.n
2
T .j
j1
b.n
T 2 ... .. . b.k.n b.k. n
JKE JKT JKB JKK JKI
b = baris, k = kolom, n = ulangan percobaan 5. Membuat kesimpulan Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak, dengan membandingkan antara langkah k-4 dengan kriteria pengujian pada langkah k-3.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.