landasan teori ANC
July 26, 2019 | Author: KResna Estika | Category: N/A
Short Description
asuhan kehamilan normal, fisiologi kehamilan, asuhan kebidanan, tujuan asuhan pada kehamilan...
Description
BAB I TINJAUAN TEORI
A. PENG PENGER ERTI TIAN AN Periode Periode antepantum antepantum adalah periode periode kehamilan kehamilan yang dihitung dihitung sejak hari pertama haid terakhir ( HPHT ) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai menandai awal antepantum antepantum sebaliknya sebaliknya periode prenatal prenatal adalah kurun waktu terh terhit itun ung g sejak sejak hari hari pert pertam amaa haid haid terak terakhi hirr hing hingga ga kelah kelahir iran an bayi bayi yang yang menandai awal periode pascanatal ( Varney : 2001 : 492 ) Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 409 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir 9 (Saifudin, 2001 : 89)
B. PERI PERIOD ODE E ANTEP ANTEPAR ARTU TUM M Menuru Menurutt Varney Varney (2007) (2007) period periodee antepa antepartu rtum m dibagi dibagi menjad menjadii tiga tiga trimeste trimester r yaitu : 1. Trimest Trimester er pertama, pertama, berlangsu berlangsung ng pada minggu minggu pertama pertama hingga hingga ke-12 ke-12 (12 minggu) 2. Trimester Trimester kedua, kedua, pada pada minggu minggu ke-13 ke-13 hingga hingga ke ke 27 (15 (15 minggu) minggu) 3. Trimester Trimester ke tiga, tiga, pada pada minggu minggu ke-28 ke-28 hingg hinggaa ke-40 (13 minggu minggu))
1
C. PERUBAHAN PERUBAHAN ANATO ANATOMIS MIS DAN DAN FISIOLOGI FISIOLOGIS S MATERIAL MATERIAL 1. Rahi Rahim m ata atau u Ute Uteru russ Rahim Rahim akan akan mengal mengalami ami hipertr hipertrofi ofi dan hyperp hyperplasi lasiaa sehing sehingga ga beratn beratnya ya menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan. Isthmus menjadi lebih panjang dan lunak lunak berkai berkaitan tan dengan dengan panjang panjangnya nya fundu funduss uteri, uteri, ruanga ruangan n dindin dinding g rahi rahim m
kare karena na
besa besarn rny ya
meny enyebab ebabk kan istm istmu us
pertu ertumb mbuh uhan an
dan
uteri teri makin akin tert tertar arik ik ke
perk perkem emb bang angan
jani janin n
atas atas dan menip enipis is..
Pertumbuhan rahim yang cepat terjadi di daerah implantasi plasenta. 2. Vagina Vagi Vagina na dan dan vulv vulvaa meng mengal alam amii peni pening ngka kata tan n pemb pembul uluh uh dara darah h kare karena na pengaruh esterogen sehingga tampak merah dan kebiruan. kebiruan. 3. Ovarium Indu Indung ng telu telurr
yang yang meng mengan andu dung ng corp corpus us lute luteum um grav gravid idar arum um akan akan
meneruskan fungsinya sampai plasenta terbentuk. 4. Payudara Mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan menyusui. Penampakan payudara saat hamil yaitu : a. Payu Payuda dara ra men menja jadi di leb lebih ih besa besar r b. Areola payudara makin hiperpigmentasi hitam c. Glandu Glandula la montgo montgomer mery y maki makin n tamp tampak ak d. Puti Puting ng susu susu mak makin in men menon onjo joll 5. Sirk Sirkul ulas asii dara darah h Ibu Ibu Dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
2
a. Mening Meningkat katny nyaa kebutu kebutuhan han sirkulasi sirkulasi darah darah sehing sehingga ga dapat memenuhi memenuhi kebutuhan janin b. Terjadinya hubungan langsung antara arteri vena pada sirkulasi retro plasenter c. Pengaruh Pengaruh hormon hormonee esterogen esterogen dan dan progeste progesterone rone makin makin meningkat meningkat 6. Peru Peruba baha han n met metab abol olism ismee a. Metabo Metabolis lisme me basal basal naik naik sebesar sebesar 15% 15% - 20% dari dari semula semula b. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan c. Kebu Kebutu tuha han n protei protein n menin meningk gkat at d. Kebutuhan Kebutuhan kalori kalori di di dapat dari karboh karbohidrat, idrat, lemak, lemak, dan dan protein protein e. Berat badan ibu bertambah bertambah antara antara 6,5-16,5 6,5-16,5 kg selama hamil
D. LETAK LETAK PRESENTASI PRESENTASI,, POSISI POSISI DAN SIKAP SIKAP BADAN JANIN JANIN Menurut Sarwono (2007), Janin dalam uterus ditentukan sebagai berikut : 1. leta letak k janin janin dipa dipaka kaii bila bila ingi ingin n meng mengem emuk ukak akan an baga bagaim iman anaa sumb sumbu u jani janin n berada terhadap ter hadap sumbu Ibu, umpama letak memanjang, letak lintang, atau letak miring atau mengolak (oblik) 2. Sikap Sikap badan badan (attit (attitude ude)) janin janin menunj menunjukk ukkan an hubung hubungan an bagian bagian-bag -bagian ian janin terh terhad adap ap
sumb sumbun unya ya
(tul (tulan ang g
pung punggu gung ng))
umum umumny nyaa
kepa kepala la,,
tula tulang ng
punggung, dan dan kaki janin dalam keadaan fleksi 3. presen presentasi tasi dipakai dipakai untuk untuk mennet mennetuka ukan n pada pada pemerik pemeriksaaa saaan n dalam dalam bagian bagian janin yang ada di bagian bawah uterus terdapat presentasi kepala,
3
presentasi bokong, presentasi bahu, presentasi kaki, presentasi rangkap, belakang kepala, presentasi muka. 4. Posisi Posisi dipaka dipakaii untuk meneta menetapka pkan n apakah apakah bagian bagian janin yang yang ada di bagian bagian bawah uterus di sebelah kiri, sebelah kanan sebelah belakang atau sebelah depan terhadap sumbu Ibu
E. TANDATANDA-TAN TANDA DA KEHAMI KEHAMILAN LAN Menuru Menurutt Manuab Manuabaa (1998) (1998) untuk untuk dapat dapat menega menegakka kkan n kehami kehamilan lan diteta ditetapka pkan n dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil : 1. tand tanda-t a-tan anda da dug dugaan aan hami hamill a. Amenorea b. mual dan muntah c. ngidam d. sinko sinkope pe atau atau ping pingsan san e. pay payudar udaraa teg tegan ang g f. sering miksi g. kons konsti tipa pasi si atau atau obs obsti tipa pasi si h. pigm pigmen enta tasi si kuli kulitt i.
epulis
j.
varices
2. Tanda Tanda tidak tidak pasti pasti kehami kehamilan lan / tanda tanda mungk mungkin in : a. rahim rahim memb membesar esar sesuai sesuai denga dengan n tuany tuanyaa hamil hamil b. pada pemeriksaan dalam dijumpai
4
1) tanda he hegar 2) tand tandaa cha chadw dwic icks ks 3) tand tandaa pisc piscas asec eck k 4) kont kontrak raksi si Brax Braxto ton n hicks hicks 5) tera terasa sa ballo ballote teme ment nt c. Pemerik Pemeriksaan saan tes tes biolog biologis is keham kehamilan ilan positi positif f 3. Tand Tandaa pasti pasti keha kehami mila lan n a. Gerak Gerakan an janin janin dala dalam m rah rahim im b. Denyut jantung janin
F. IMU IMUNISA NISAS SI TT TT Menurut Saifudin (2001), pemberian TT pada ibu hamil dibagi menjadi : Antigen
Interval
Lama
%
TT1
(selang waktu minimal) Pada kunjungan antenatal
perlindungan -
perlindungan -
TT2 TT3 TT4 TT5
pertama 4 minggu setelah TT1 6 bulan setelah TT2 1 tahun setelah TT3 1 tahun setelah TT4
3 tahun 5 tahun 10 tahun 25 tahun/seumur
80 95 99 99
hidup
G. KUNJUN KUNJUNGAN GAN ANTENA ANTENATAL TAL
5
Menurut Saifudin (2001) kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kaki selama kehamilan yaitu : 1. satu kali pada triwulan pertama 2. satu kali pada triwulan kedua 3. dua kali pada triwulan ketiga Menurut Saifudin (2001) pelayanan / asuhan standar minimal termasuk 7T : 1.
Timbang
berat badan
2. Ukur Tekanan darah 3. Ukut Tinggi fundus uteri 4. Pemberian imunisasi TT lengkap 5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan 6.
Tes
terhadap penyakit menular seksual
7.
Temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan
Menurut Saifudin (2001) tujuan asuhan antenatal yaitu : 1. memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi 2. meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial Ibu dan Bayi 3. mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan 4. mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat Ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
6
5. mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif 6. mempersiapkan peran Ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal
H. PENGKAJIAN DATA 1. Data Subjektif a. umur Umur 20-30 tahun merupakan wanita sehat untuk reproduksi bila ibu hamil kurang dari 16 tahun dan lebih dari 35 tahun termasuk resiko tinggi. b. Keluhan Utama Pada kehamilan trimester III sering ditemukan keluhan sakit pinggang, varises, hemoroid, oedem, sesak nafas, kram tungkai bawah, nyeri ulu hati c. Riwayat kesehatan Meliputi penyakit yang pernah dialami penyakit yang sedang dialami dan pengobatan yang sedang atau pernah dilakukan hal ini penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya penyakit-penyakit yang menyertai dan dapat mempengaruhi kehamilannya, sehubungan dengan keadaan Ibu yang lemah pada waktu hamil dan setelah melahirkan antara lain : 1) Penyakit jantung
7
penyakit jantung yang disertai kehamilan, pertumbuhan denyut jantung dapat menguras cadangan kekuatan jantung sehingga terjadi keadaan payah jantung, penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, dalam bentuk : a) dapat terjadi keguguran b) persalinan prematuritas atau berat lahir rendah c) kematian perinatal yang mungkin meningkat d) pertumbuhan dan perkembangan bayi mengalami hambatan intelegensia fisik (manuaba, 1998 : 265) 2) Diabetes militus, TBC, Hepatitis
d. Riwayat kesehatan keluarga Dari pihak ibu maupun suami tidak ada yang berpenyakit menular seperti TBC, hepatitis, penyakit menahun (jantung, hipertensi, Ginjal) maupun menurun seperti DM, riwayat gemeli e. Riwayat kebidanan 1) Bila
haid
pertama
memperhitungkan
hari
usia
terakhir kehamilan
diketahui, dan
maka
kapan
dapat
perkiraan
persalinannya
2) Kehamilan yang lalu Pada kehamilan muda (sampai umur kehamilan 3 bulan) mengeluh sakit kepala, mual, muntah, sering kencing, pada kehamilan 4-6
8
bulan, mengeluh sulit tidur, agak sesak napas, rasa tegang yang timbul sewaktu-waktu pada perut bawah, bengkak di kaki yang menghilang pada pagi hari setelah bangun tidur pada kehamilan 7 bulan ke atas mengeluh pegel di panggul / bokong, lebih sering kencing, mules-mules yang timbulnya tidak beraturan. ANC sebanyak 4 kali selama hamil di tenaga kesehatan TT 2x bila jarak antara kehamilan dan perkawinan tidak lebih dari 2 tahun pengecekan yang telah mengenai perawatan dini selama kehamilan meliputi : kebutuhan Ibu hamil, perawtan payudara, senam hamil, kebersihan diri, kebutuhan istirahat, ibu hamil dan coitus. 3) Persalinan yang normal Jenis persalinan normal, tanpa menggunakan alat bantu ditolong tenaga kesehatan, jenis kelamin laki-laki atau perempuan. BB 2500-4000 gr AS > 10,plasenta lahir spontan ada perdarahan pasca persalinan yang tidak lebih dari 500 cc. 4) Nifas yang lalu Masa berlangsung ± 6 minggu setelah plasenta lahir, TFU 3 jari dibawah pusat pada hari ke 10, tidak teraba lagi di luar setelah 6 minggu ukuran rahim kembali normal pada 2 hari pertama post partum lokhea berupa darah yang disebut lokher rubra. Hari ke 3-4 darah encer disebut lokhea serosa. Pada hari ke 10 menjadi cairan putih kekuningan disebut lokhea alba ASI mulai keluar pada hari
9
ke 3 post parfum. pemberian ASI pada bayi ± 6 bulan pertama kelahiran 5) KB Ibu post partum bisa menggunakan KB suntik, IUD, maupun Pil kombinasi yang tidak mempengaruhi ASI dan bila anak lebih dari 2 bisa menggunakan kontab. 6) Riwayat kehamilan sekarang pada hamil muda kadang mual, muntah, pusing (kurang lebih 3 bulan) pada kehamilan 7 bulan ke atas mengeluh pegal di pinggul, bokong, sering kencing, sesak napas. f. Kebiasaan sehari-hari 1) Nutrisi selama hamil kebutuhan nutrisi Ibu hamil diperhatikan baik kualitas maupun kuantitas kebutuhan makan sehari-hari Ibu hmil antara lain : Kalori 25000 kal, protein 85 gr, calcium 1,5 gr, fe 15 mg, vit A 6000 Si, Vit B 1,8 mg, Vit C 100 mg, Riboflavin 2,5 mg, Asam nicotinat 18 mg, kebutuhan air pada Ibu 8-10 gelas / hari 2) Pola eliminasi BAB : Pada ibu hamil trimester III terjadi konstipasi dikarenakan pengaruh hormonal yang mengurangi peristaltic usus karena pembesaran uterus yang menekan, juga karena nutrisi yang mengandung serat.
10
BAK : pada ibu hamil trimester III sering kencing karena pembesaran uterus dan penurunan bagian terendah janin 3) Pola Istirahat tidur Pada Ibu trimester III sering mengalami gangguan tidur karena sering kencing atau karena sesak napas atau nyeri pinggang, sehingga kualitas maupun kuantitas istirahat berkurang, kebutuhan istirahat dan tidur ibu hamil normalnya 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari 4) Pola aktifitas Aktivitas yang boleh dikerjakan adalah aktifitas ringan yang tidak mempengaruhi kehamilan berperan jauh sebaiknya dihindari, tidak boleh berada di tempat keramaian dalam jangka waktu lama. selama hamil Ibu dianjurkan melakukan senam hamil sejak umur kehamilan 22 minggu ,dlakukan 3 minggu selama 20-30 menit. senam dilakukan sebats kemampuan Ibu 5) Personal hygiene sebaiknya mulai umur kehamilan 6 bulan melakukan perawatan payudara yang dilakukan dua kali tiap hari sebelum mandi.
6) Pola seksual
11
Pada Ibu hamil trimester III kontak seksual lebih baik di tinggalkan, karena kadang-kadang menimbulkan infeksi pada persalinan dan dapat memecahkan ketuban g. Data psikososial dan spiritual Trimester III ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi sekitar bulan ke 8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan deparsi, ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah.
2. Data Obyektif a. Pemeriksaan Umum Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis Pada saat ini diperhatikan pula bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalan. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kifosis, skoliosis atau berjalan pincang dan sebagainya (Pusdiknakes, 1993 : 69). Pada periksa pandang dilihat kemungkinan dugaan kesempitan atau kelainan panggul, misalnya :
- Pasien sangat pendek - Berjalan pincang - Terdapat kelainan punggung, seperti kifosis, skoliosis, atau lordosis
- Belah ketupat michaelis tidak simetris
12
- Kesempitan atau kelainan panggul sangat besar pengaruhnya terhadap kehamilan dan proses persalinan (Pusdiknakes, 1993 : 78). b. Tanda-tanda Vital 1) Tekanan darah Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg atau lebih. Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih dan atau diastolik 15 mmHg atau lebih. Kelainan ini dapat berlanjut menjadi pre eklampsi dan eklampsia kalau tidak ditangani dengan tepat (Depkes RI, 1994 : 11). Batas tekanan darah yang memerlukan kewaspadaan 130/90 mmHg (Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 160). Tekanan darah normal rata-rata pada wanita hamil yang berumur 20 tahun adalah 120/70 mmHg, antara 20 – 30 tahun 110/70 mmHg. Bila dalam pemeriksaan terdapat tekanan darah 130/80 mmHg keatas, maka penderita harus mendapatkan perawatan (Christina, 1993 : 94). 2) Nadi Nadi yang normal adalah sekitar 80 x/menit. Bila nadi lebih dari 120x/menit, maka hal ini menunjukkan adanya kelainan (Depkes RI, 1994 : 11).
13
3) Pernafasan Hidung tersumbat, mukosa lebih parah daripada normal, frekuensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran / hingga fundus pernafasan thorakal 16-24 x/menit (Meriien E Donges, 2001 : 43). Sesak nafas ditandai oleh frekuensi pernafasan yang meningkat dan kesulitan bernafas serta rasa lelah. Bila hal ini timbul setelah melakukan kerja fisik (berjalan, tugas sehari-hari), maka kemungkinan terdapat penyakit jantung (Depkes RI, 994 : 11). 4) Suhu Suhu tubuh normal 90 oF – 99,6 oF (30,1 oC – 37,6 oC) (Donges, 2001 : 43). Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5 oC dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan. Hal ini merupakan penambahan beban bagi ibu dan harus dicari penyebabnya (Depkes RI, 1994 : 11). c. Tinggi Badan, Berat Badan Sebelumnya / Sekarang Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata (diperkirakan kurang dari 145 cm) kemungkinan panggulnya sempit (Depkes RI, 1994 : 10). Pertambahan berat badan sekitar 6,5 kg – 15 kg selama hamil, kenaikan berat badan tidak lebih dari 0,5 kg / minggu (Manuaba, 1998 : 136). Bila kenaikan berat badan terdapat kenaikan yang berlebihan, perlu dipikirkan risiko (bengkak, kehamilan kembar, hidramnion, anak besar) (Depkes RI, 1994: 10). d. LILA (Lingkar Lengan Atas)
14
LILA < 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yang buruk, sehingga ia berisiko untuk melahikan BBLR. Dengan demikian bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan, petugas dapat memotivasi ibu agar lebih mempertahankan kesehatannya serta jumlah dan kualitasnya (Depkes RI, 1994: 10). e. Pemeriksaan fisik 1) Kepala Rambut Bersih, tidak kotor, pertumbuhan, warna, mudah rontok atau tidak. Rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi atau ada kelainan tertentu (Depkes RI, 2000 : 19). Muka Tampak kloasma gravidarum sebagai akibat deposit pigmen yang berlebihan.
Bentuk
simetris
bila
tidak
menunjukkan
adanya
kelumpuhan atau panas (Depkes RI, 2000 : 19). Mata Bentuk simetris, konjungtiva normal, warna merah muda, bila pucat menandakan anemia. Sklera normal berwarna putih, bila kuning menandakan mungkin ibu terinfeksi hepatitis B , bila merah kemungkinan
ada
konjungtivis,
kelopak
mata
yang
bengkak
kemungkinan ada pre eklampsi (Depkes RI, 2000 : 19).
Hidung
15
Normal, tidak ada polip, kelainan bentuk atau deviasi dan kebersihan cukup(Depkes RI, 2000 : 19). Telinga Normal, tidak ada serumen yang berlebihan, simetris (Depkes RI, 2000 : 20). Mulut Adakah sariawan, bagaimana kebersihannya, dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan gingitivis yang mengandung pembuluh darah dan mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut agar selalu bersih (Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 495). Gigi Adakah caries atau keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium, saat hamil sering terjadi caries yang berkaitan dengan emesis, hiperemis gravidarum adanya kerusakan gigi dapat menjadi sumber infeksi (Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 140). 2) Leher
- Normal, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. - Daerah leher akan menjadi lebih hitam akibat deposit pigmen yang berlebihan. Dalam kehamilan biasa kelenjar tyroid mengalami hiperfungsi dan kadang disertai pembesaran ringan. Metabolisme basal meningkat 15-25%, walaupun tampak gejala yang menyerupai
16
hiperfungsi glandula tyroid namun wanita hamil normal tidak menderita hipertyroidisme (Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 526). Penyakit hipertyoidisme pengaruhnya pada kehamilan
- Kehamilan berakhir dengan keguguran atau persalinan prematur. - Dapat terjadi decompentasio cordis terutama kala pengusiran. Pengaruh kehamilan pada penyakit hipertirodisme Meningkatnya kebutuhan hormon tyroid dapat menyebabkan kelenjar bertambah besar (Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 527). 3) Thorax / Dada Paru-paru Auskultasi respirasi normal, tidak wheezing, tidak ada ronchi. Perkusi pada paru-paru orang normal adalah resonan yang terdengar dug-dugdug (Manuaba, 1998 : 272). Jantung Irama normal tidak terdengar dyfaritmia pada kehamilan terjadi peningkatan denyut jantung ibu, untuk mengimbangi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, sehingga selama hamil akan terjadi peningkatan sebanyak 41-172.00 denyutan. Jantung yang normal peningkatan
tersebut dapat
diimbangi
sehingga tidak
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 272).
17
Payudara Membesar dan tegang akibat hormon somamo totropin, estrogen dan progesteron.progesteron menyebabkan menambahnya sel-sel sinus pada
mammae.
Somatotropin
mengakibatkan
mempengaruhi
pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein. Lactalbumin dan lactaglobulin dibawah oengaruh progesteron dan somatotropin terbentuk lemak di sekitar kelompok alveolus sehingga mammae membesar, lebih tegak dan lebih hitam (termasuk areola mammae) karena hiperpigmentasi. Hamil 12 minggu ke atas keluar koloitrum yang berasal dari kelenjarkelenjar asinus yang mulai bersekresi (Sarwono Prawirohardjo, 1995 : 95). Penampakan Payudara pada Ibu Hamil
-
Payudara menjadi lebih besar, pada primigravida payudara lebih tegang, puting susu runcing.
-
Areola payudaramakin hiperpigmentasi hitam.
-
Glandula montgomeri makin tampak
-
Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi karena hambatan prolaktin untuk mengeluarkan ASI.
-
Setelah persalinan hambatan prolaktin tidak ada, sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung (Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 108).
18
4) Abdomen Genetalia Ekstremitas Abdomen Perut membesar selama kehamilan karena pengaruh estrogen dan progesteron yang meningkat menyebabkan hipertropi otot polos uterus. Serabut kalogen higroskopis meningkat, sehingga uterus mengikuti pertumbuhan janin (Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 89). Linea alba menjadi hitam (linea griseal) terjadi pengaruh hormon kortikosteroid placenta yang merangsang melanophore etimulating hormone (MSH), sehingga terjadi peningkatan sering dijumpai kulit perut seolah-olah retak, warnanya berubah agak hiporemik dan kebiru-biruan disebut stirae livide. Setelah partus menjadi strie albican (Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 97-98). Genetalia Vulva Vagina Adanya hypervascularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak kebiruan (livide) tanda ini disebut tanda chadwick.pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut. Adanya kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi,
maka
konsistensi
servik
menjadi
lunak.
Kelenjar-kelenjar akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan ekresi lebih banyak, mengeluarkan cairan pervaginam lebih
19
banyak. Pada ibu hamil merupakan keadaan fisiologis (Sarwono, Praiwrohardjo, 1999 : 94-95). Ekstremitas Cari varices oedema, luka, cicatrik pada lipat paha (Sulaiman Sastrawinata, 1983 : 160). Tungkai : - Oedema / tidak - Sama panjang / tidak - Ada varices /tidak Varices merupakan pembesaran dan pelebaran pembuluh darah vena yang sering dijumpai pada ibu hamil di sekitar vulva, vagina, paha dan tungkai bawah. Pada wanita hamil disebabkan :
-
Faktor bakat keturunan
-
Faktor multipara sampai grandemultipara.
-
Terdapat peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama hamil (Manuaba, 1998 : 208).
Oedema tungkai : Terjadi karena sirkulasi vena yang terganggu serta tekanan yang meningkat didalam tungkai bawah. Hal ini terjadi karena tekanan uterus yang pembengkakan yang normal dalam kehamilan. Jika ibu mengalami pembengkakan tungkai siang hari atau ketika kaki direndam dalam air panas dan menghilang setelah pagi bangun tidur. Bila pada saat bangun tidur dipagi hari tidak mengempis, bertambah parah atau terjadi secara tiba-tiba dan
20
terjadi pitting oedema, maka hal tersebut merupakan pertanda buruk (Pusdiknakes, 1993 : 38). f. Pemeriksaan Khusus 1) Palpasi Adalah periksa raba untuk menentukan kotornya rahim, tuanya kehamilan, letak anak dalam rahim, bagian-bagian janin dalam rahim sampai dimana bagian terendah janin masuk dalam panggul. Ada atau tidak keseimbangan antara ukuran kepala janin dengan panggul, janin tunggal atau kembar (Pusdiknakes, 1993 : 71).
- TFU Mc Donald Tinggi fundus uteri dalam cm
Umur kehamilan dalam bulan
20 cm
5 bulan
23 cm
6 bulan
26 cm
7 bulan
30 cm
8 bulan
33 cm
9 bulan
- TBJ (Tafsiran Berat Janin) (Tinggi fundus uteri dalam cm – 12) x 155 = TBJ (Pusdiknakes, 1993 : 92).
21
Cara menentukan tafsiran berat janin Rumus Johnson – TausakBB : (MD – 12) x 155 BB : Berat badan (janin) MD : Jarak symfisis fundus uteri (Rustam Mochtar, 1998 : 53). Menurut Spiegelberg, TFU dari symfisis adalah : 20 mgg
26,7 diatas symfisis
30 mgg
29,5 – 30 cm diatas symfisis
32 mgg
29,5 – 30 cm diatas symfisis
34 mgg
31 cm diatas symfisis
36 mgg
32 cm diatas symfisis
38 mgg
33 cm diatas symfisis
40 minggu
37,7 cm diatas symfisis
(Rustam Mochtar, 1998 : 52)
-
Menurut Saifudin (2001), untuk memantau tumbuh kembang janin dengan menggunakan TFU :
Usia kehamilan 12 minggu 16 minggu 20 minggu 22 – 27 minggu 28 minggu
Tinggi fundus Dalam cm
Menggunakan penunjuk – penunjuk badan Teraba di atas simpisis Di tengah, antara simfisis pubis dan umbilikus 20 cm (+2 cm) Pada umbilikus Usia kehamilan dlam minggu = cm (+ 2 cm) 28 cm (+ 2 cm) Di tengah, antara umbilikus dan prosesus sipfoideus
22
29 – 35 minggu 36 minggu
Usia kehamilan dalam minggu = cm (+ 2 cm) 36 minggu (+ 2 cm)
Pada prosesus sifoideus
Pemeriksaan Leopold Leopold I Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terletak di
-
fundus uteri. Akhir bulan
Tinggi fundus uteri
7
2 – 3 jari atas pusat
8
pertengahan pusat px
9
3 jari dibawah px atau setinggi px
10
sama dengan kehamilan 8 bulan
(Rustam Mochtar, 1998 : 52).
-
Hasil : Pada letak membujur sungsang : pada fundus teraba kepala bulat, keras dan melenting pada goxangan.
-
Pada letak kepala : akan teraba bokong pada fundus, tidak keras, tidak melenting dan tidak bulat.
-
Pada letak lintang : fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagian janin.
-
Normal : Pada fundus teraba bokong, bagian yang tidak keras, tidak melenting dan tidak bulat. Leopold II Menetapkan bagian yang terletak di tidak keras, tidak melenting dan tidak bulat. 23
-
Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak yang teraba bagian keras dan memanjang seperti papan dan sisi yang berlawanan teraba bagian kecil janin.
-
Pada letak lintang dapat ditetapkan dimana kepala janin
-
Normal : teraba punggung disebelah kanan / kiri. Leopold III Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas symfisis pubis.
-
Kepala akan teraba bulat, keras dan melenting sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat.
-
Pada letak lintang : symfisis pubis akan kosong.
-
Normal : teraba kepala, bagian yang bulat, keras dan melenting. Leopold IV Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum. Bila convergent berach kepala belum masuk PAP Bila divergent berarti bagian depan sudah masuk PAP Bila sejajar bagian depan sudah masuk PAP (Manuaba, 1998 : 135 – 136).
2) Auskultasi Pada presentasi kepala titik intensitas maximal bunyi jantung janin biasanya dipertengahan antara umbilicus ibu dan opina ileum superlor auterior. Bila terdengar sepihak yang berlawanan dengan bagian kecil janin berarti sikap anak fleksi. Bila terdengar cepenak berarti sikap anak defleksi.
24
Pada presentasi bokong biasanya sekitar umbilicus. Pada posisi oksipito anterior bunyi jantung biasanya terdengar paling baik tidak jauh dari garis tengah dan pada variasi-variasi pocterior terdengar lebih baik di pinggang ibu (Cuningham, 1995 : 211). Mendengarkan denyut jantung bayi meliputi frekuensi dan keteraturannya DSS dihitung dengan cara menghitung 5 detik pertama, interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detik kedua, interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detik ke tiga. Jumlah perhitungan selama tiga kali setiap kali dikalikan 4. Sehingga denyut jantung janin selama satu menit dapat ditetapkan. jumlah DSS normal 120-140 x / menit (Manuaba, 1998 : 136). 3) Perkusi Reflek patela Normal : Reflek patella akan normal bila tangkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal itu mungkin merupakan tanda preeklamsi (Depkes RRI, 1994 : 20). Bila reflek patula negative kemungkinan pasien mengakui kekurangan B1(Pusdiknakes, 1993 : 68). 4) Pemeriksaan panggul luar dan dalam Panggul luar Distansia spinarum : normal + 23-26 cm Distansia tuberum : normal + 10,5 – 11 cm
25
Distansia kristarum : normal + 26-29 cm Boudelogue (Conjugata eksterna, normal + 18-20 cm, bila kurang dari 16 cm kemungkinan kesempitan panggul. Lingkar panggul : diukur dari pinggir atas symfisis, pertengahan SIAS, tronchanter mayor, ruas lumbal tulang ke 5 kembali lagi ketempat yang sama. Normal : 80-90 cm (Pusdiknakes, 1993 : 79). Panggul dalam
- Bila promontorium teraba pada pemeriksaan dalam berarti ada kesemptan panggul.
- Normal linea inomita tidak teraba dalam pemeriksaan dalam, bila teraba sebagian atau keseluruhan berarti ada kesempitan panggul.
- Spina ischiadika normal, tidak menonjol ke dalam. Bila menonjol berarti ada kesempitan panggul.
- Sudut arcus pubis > 900
bila kurang berarti ada kesempitan
panggul (Sarwono prawirohardjo, 1999, 42-43 ). g. Pemeriksaan Penunjang 1) Pemeriksaan urine Protein dalam urine Pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine. Pemeriksaan dilakukan pada kunjungan I dan pada akhir TM II sampai TM III kehamilan.
26
Hasil : Negatif (-) urine tidak keruh Positip 2 (++) kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan halus. Positip 3 (+++) urine jadi lebih keruh dan ada endapan yang lebih jelas terlihat. Positip 4 (++++) urine sangat keruh, dan disertai
endapan
menggumpal (Pusdiknakes, 1993 : 81). Bila ada glukota dalam urine maka harus dianggap sebagai gejala diabetes miletus. Kecuali kalau dapat dibuktikan hal-hal lain penyebabnya (Sarwono prawirohardjo, 1999). 2) Hb Dilakukan untuk mendeteksi factor resiko kehamilan dengan anemia. Bila kadar Hb ibu kurang dari 10 gr % berarti ibu dalam keadaan anemia. Terlebih bila kadar Hb kurang air 8 gr% berarti ibu anemia berat (Pusdiknakes, 1993 : 81). Pemeriksaan Hb minimal dilakukan 2x selama hamil. TM I dan TM III. Hasil pemeriksaan dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut Hb 11 gr% tidak anemia 9-10gr% Anemia ringan 7-8 gr% Anemia sedang < 7 gr % Anemia berat (Manuaba, 1998 : 30).
27
Wanita hamil dengan Hb antara 10 dan 12 gr% tidak dianggap anemia patologik, tetapi anemia fisiologik atau pseudoanemia (Sarwono, Prawirohardjo, 1999 : 450). h. Terapi yang di dapat Pemberian vitamin zat besi Di mulai dengan memberikab satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung Fe SO 4 320 mg. (Zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg. Minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama te atau kopi karena akan mengganggu penyerapan. -
Iodium 1x selama hamil
-
Kalk
(Saifuddin : 2001 : 91) .
3. Diagnosa Kebidanan Dalam asuhan kebidanan pada ibu primigravida TM III maka diagnosa kebidanan yang muncul adalah : GPAPIAH usia I kehamilan 28-40 minggu, tunggal ganda, hidup intra uteri, situs busur lintang, habitus fleksi, punggung kiri-kanan, presentasi kepala, lesan panggul normal. KU ibu dan janin baik dengan masalah sering kencing, nyeri pinggang, varices, antisipasi,mudah kram, sesak nafas, oedama, prognosa (Pusdiknakes, 1994 : 5-6 )
28
4. Perencanaan a.
Diagnosa kondisi GPAPIAH usia kehamilan 32/33 minggu, tunggal, hidup, intra uterin, situs bujur, habitus fleksi, posisi PUKI, presentasi kepala, kepala masuk PAP, kesan panggul normal, KU ibu dan janin baik. Tujuan
: Ibu dan janin dalam keadaan sejahtera sampai persalinan.
Kriteria : - KU Ibu baik, kesadaran Compos mentis. - TTV T : 90/60 - 130/80 mmHg N : 60-80 x / menit S : 36 – 37,5 0C R : 16-24x / menit - Kenaikan berat badan ibu lebih dari1/2 kg perminggu - Hasil pemeriksaan laboratorium - Urine reduksi (-), protein urine (-), Hb > 11 gr% - Tidak ada penyulit : Keluar darah dari jalan lahir, keluar air ketuban sebelum waktunya, kejang, tidak ada gerakan janin, demam, nyeri hebat di perut, sakit kepala, kaki bengkak, muntah terusmenerus.
29
- DJJ : frekuensi 120-160 x /menit intensitas kuat, irama teratur sentuh antara denyutan 1 ke denyutan berikutnya tidak lebih dari 2 denyutan. - TFU : sesuai usia kehamilan - Pulpasi : situs bujur, presentasi kepala janin bergerak aktif, terdapat 10 gerakan dalam waktu 20 menit sampai 2 jam. Intervensi b. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu janin baik R/ Ibu mengerti tentang keadaanya dan lebih kooperatif. c. Jelaskan masalah-masalah fisiologis yang sering timbul Trimester III R/ Ibu pengetahuannya bertambah dan bisa mengurangi kecemasan karena masalah fisiologi yang dialami. d. Beriakan penyuluhan tentang: e. Gizi ibu hamil R/ Mengurangi terjadinya resiko komplikasi pada ibu dan janin serta menjamin pertumbuhan jaringan sehingga baru lahir mempunyai berat badan yang optimal. f. Aktifitas Seksual R/ Menambah pengetahuan ibu sehinga kebutuhan seksual terpenuhi tanpa menimbulkan gangguan bagi kehamilannya. g. Kebutuhan Aktifitas
30
R/ Beraktifitas yang lebih baik, dapat mencegah terjadinya observasi, dari sirkulasi darah menjadi lancar. nafsu makan, tidur menjadi nyaman. h. Istirahat tidur R/ Menjaga agar daya tahan tubuh menjadi stabil. i.
Kebutuhan ELiminasi R/ Sebagai salah satu untuk adanya gangguan dalam kehamilan.
j.
Kebutuhan personal hygiene R/ Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu serta mencegah komplikasi pada waktu hamil, bersalin, nifas.
k. KB R/ Menambah pengetahuan ibu,ibu mampu memilih secara mendiri yang sesuai dengan dirinya. l.
Tanda-tanda bahaya kehamilan yang membutuhkan pertolongan. R/ Ibu bisa mendeteksi dini adanya bahaya dan segara mencari pertolongan.
m. Persiapan Persalinan R/ Ibu memahami kehamilan yang harus dipenuhi, dan identifikasi kebutuhan untuk keadaan darurat. n. Perawatan Bayi R/ Mempersiapkan diri ibu setelah melahirkan nanti agar tidak langsung bingung dan tidak takut merawat bayinya.
31
o. Anjurkan untuk mendemonstrasikan kembali senam hamil dan perawatan payudara. R/ Mengevaluasi kemampuan ibu dalam senam hamil dan perawatan payudara. p. Berikan tablet tambah darah R/ Kebutuhan zat besi terpenuhi
b. Gangguan tidur sebagai dampak sering kencing Tujuan
: Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis sering kencing
Kriteria : Ibu pada malam hari tidak sering terbangun karena ingin BAK. Maksimal 1 kali terbangun pada malam hari. Intervensi 1) Jelaskan pada ibu bahwa sering kencing pada hamil trimester III adalah fisiologis R/ Mengurangi kecemasan ibu dan ibu mampu memahami alasan fisiologis dari frekuensi berkemih. 2) Anjurkan ibu untuk mengurangi nimun 2 – 3 jam sebelum tidur. R/ Metabolisme air di ginjal 12 jam setelah minum terakhir. 3) Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas / hari. R/ Mempertahankan timgkat kebutuhan cairan dan perfusi
ginjal
adekuat. 4) Anjurkan ibu untuk tidak menahan BAK.
32
R/ Menahan BAK dapat menimbulkan rasa sakit dengan vesika urinaria akan mengganggu penurunan bagian terendah janin. 5) Anjurkan ibu untuk mandi air hangat pada sore hari. R/ Mandi air hangat akan memperlancar sirkulasi darah, sehingga membuat ibu rileks.
c. Masalah :Nyeri pinggang karena spasme otot-otot pinggang akibat lordosis yang berlebihan dan pembesaran uterus. Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis dan sering terjadi pada ibu hamil Trimester III. Kriteria : - Nyeri pinggang berkurang - Aktifitas sehari-hari tidak terganggu. Intervensi : 1) Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pinggang tersebut fisiologis dan sering terjadi pada ibu hamil trimester III. R/ Mengurangi kecemasan ibu dan ibu dapat kooperatif. 2) Jelaskan pada ibu tentang body mekanik R/ Untuk mengurangi keregangan otot sehingga nyeri akan berkurang. 3) Anjurkan pada ibu tentang upaya mengurangi nyeri pinggang. Tidak memakai sandal sepatu hak tinggi. R/ Akan menambah sikap tubuh menjadi hiperlordosis, sehingga nyeri pinggang bertambah. 4) Memakai korset
33
R/ Korset dapat menyangga uterus dan mengurangi rasa nyeri pinggang dan tarikan ligamentum rotundum. 5) Memberikan kompres hangat pada pinggang bila nyeri timbul dan mandi air hangat. R/ Kompres air hangat akan meningkatkan vaskularisasi di daerah pinggang, sehingga spasme otot berkurang dan rasa nyeri akan berkurang. 6) Anjurkan pada ibu tidur miring kiri dan perut diganjal bantal. R/ Mengurangi nyeri pada otot pinggang. 7) Motivasi ibu tetap senam hamil yang sesuai dengan usia kehamilan. R/ Meningkatkan relaksasi dan kenyamanan ibu.
d. Masalah : Nyeri pada kaki karena adanya varices Tujuan : Ibu mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada kehamilan. Kriteria : - Nyeri berkurang - Ibu memahami bahwa itu adalah hal yang fisiologis. - Bendungan vena pada kaki tidak bertambah Intervensi : 1) Jelaskan pada ibu bahwa varices yang timbul pada kehamilan trimester III adalah hal yang fisiologis terutama bagi orang yang mempunyai bakat varices.
34
R/ Mengurangi kecemasan pada ibu dan ibu mampu beradaptasi terhadap perubahan tersebut. 2) Anjurkan pada ibu tentang upaya mengurangi nyeri karena varices. Tidak duduk atau berdiri terlalu lama. R/ Berdiri / duduk berlalu lama menyebabkan tekanan ke bawah semakin
kuat
sehingga
darah
menjadi
tidak
lancar
dan
mempermudah terjadinya bendungan pada vena. 3) Menghindari ikatan / pakaian yang sempit dan menekan R/ Pakaian yang sempit dan menekan akan menambah pembuluh darah sehingga aliran baik vena ke venacafa inferior terganggu dan varices bertambah besar. 4) Mengenakan penopang abdominal atau tali pengikat R/ Untuk mengurangi tahanan pada vena panggul 5) Tidak menyilangkan kaki bila duduk R/ Peredaran darah terhambat/terbendung dan dapat mempercepat terjadinya varices.
e. Masalah obstipasi sehubungan dengan penekanan bagian terendah janin dan kurangnya gerak / aktifitas. Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologi pada kehamilan Trimester III Kriteria : - Ibu bisa BAB secara rutin setiap hari. - Kebutuhan nutrisi terpenuhi
35
Intervensi : 1) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tinggi serat (sayur dan buah buahan) R/ Makanan tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat. 2) Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas setiap bangun tidur. R/ Minum air hangat akan merangsang peristaltik uterus sehingga dapat merangsang pengosongan lebih cepat. 3) Anjurkan untuk jalan-jalan atau senam ringan R/ Olahraga dapat memperlancar peredaran darah sehingga semua sistem tubuh dapat berjalan lancar termasuk sistem pencernaan. (Kontraksi otot-otot abdoment baik). 4) Anjurkan ibu untuk membiasakan pola BAB secara teratur. R/ Kebiasaan dalam menentukan waktu defekasi, tidak mengulur waktu defekasi, dapat menghindari pengumpulan/penumpukan fese.
f. Masalah : Mudah kram Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis pada kehamilan TM III Kriteria : - Kram pada kaki berkurang - Aktifitas sehari-hari tidak terganggu Intervensi 1) Menganjurkan ibu untuk senam hamil secara teratur.
36
R/ Senam hamil akan memperlancar peredaran darah, supply O 2 ke jaringan sel tercukupi. 2) Anjurkan pada ibu untuk menghangatkan kaki, dan betis dengan message. R/ Untuk memberi kenyamanan 3) Anjurkan pada ibu untuk tidak duduk atau berdiri terlalu lama. R/ Mengurangi penekanan yang lama pada kaki sehingga aliran darah bisa lancar. 4) Anjurkan pada ibu untuk menghindari aktifitas yang berat dan cukup istirahat. R/ Otot-otot bisa relaksasi dan sirkulasi darah menjadi lancar
g. Masalah sesak nafas Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis pada kehamilan TM III dan kebutuhan O 2 terpenuhi Kriteria : - Kram pada kaki berkurang - Aktifitas sehari-hari tidak terganggu Intervensi 1) Anjurkan ibu untuk tidur dengan porsi yang nyaman dengan bantal yang tinggi R/ Menghindari penekanan uterus ke diafragma 2) Anjurkan ibu untuk senam hamil secara teratur. R/ Relaksasi otot-otot pernafasan.
37
3) Anjurkan pada ibu untuk menghindari kerja berat R/ Aktifitas berat menyebabkan energi yang banyak, sedang jaringan tubuh supply O 2, yang berlebihan sehingga menambah setak 4) Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup. R/ Istirahat yang cukup diperlukan, agar otot-otot menjadi rileks
h. Masalah Oedema Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis pada kehamilan TM III dan sirkulasi ekstremitas bawah lancar. Kriteria : - Oedema kaki berkurang - Aktifitas sehari-hari tidak terganggu Intervensi 1) Anjurkan pada ibu untuk menghindari pakaian yang ketat R/ Pakaian yang ketat, akan membatasi dan menghambat aliran darah dari tungkai bagian bawah. 2) Menaikkan kaki secara periodik sepanjang hari. R/ Memperlancar peredaran darah. 3) Anjurkan ibu memposisikan diri dalam keadaan miringkin pada saat tidur. R/ Tidur telentang dapat mengakibatkan penekanan pada vena cara inferior 4) Anjurkan ibu untuk mengenakan penopang abdominal R/ Meringankan penekanan pada vena-vena panggul
38
5. Pelaksanaan Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh yang telah disusun dilaksanakan secara efisien dan aman. Tindakan yang dilakukan bidan dalam memberikan asuhan kepada ibu nifas normal sesuai dengan rencana yang telah disusun berdasarkan diagnosa dan masalah yang telah timbul. Didalam tahap ini bidan melakukan observasi sesuai kriteria evaluasi yang di rencanakannya. Beberapa hal yang mendapat perhatian dalam tahap pelaksanaan adalah; -
Intervensi yang dilakukan harus berdasarkan prosedur tetap yang lazim di lakukan.
-
Pengamatan yang dilakukan secara cermat dan tepat sesuai dengan kriteria dan evaluasi yang telah ditetapkan.
-
Pengendalian keadaan pasien/ klien sehingga secara
berangsur-angsur
mencapai
kondisi
yang
diharapkan
(Pusdiknakes, 1994 : 5-6 ).
6. Evaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi klasifikasi dari asuhan yang mudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah didefinisikan didalam masalah diagnosa/ masalah.
39
Langkah evaluasi dalam asuhan kebidanan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. S
: Subyektif Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa
O : Obyektif Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, hasil laboratorium dan tes diagnosa lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment. A : Assesment Menggambarkan interpretasi data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi : 1. Diagnosa/ masalah 2. Antisipasi diagnosa lain/masalah potensial P
: Plan Menggambarkan
pendokmentasian
dari
perencanaan
evaluasi
berdasarkan assesment (Pusdiknakes, 1994 : 7-10).
40
BAB II TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN Tanggal
: 22-01-2013
Pukul : 09.00 WIB
Tempat
: BPM Ny. TITIK N. Amd.Keb
1. Data Subyektif a. Biodata Istri
Suami
Nama
: Ny. S
Tn. S
Umur
:
32 th
33 Th
Agama
:
Islam
Islam
Suku/Bangsa
:
Jawa / Indonesia
Jawa / Indonesia
Pendidikan
:
SLTP
SLTP
Pekerjaan
:
IRT
Swasta (Kuli bangunan)
Penghasilan
:
-
Rp. 500.000 / bln
Usia Menikah
:
26 th
27 th
Status marital
:
Menikah 1 x / 6 th
Menikah 1 x / 6 th
Alamat
: Ngeleng RT I/III,
Ngeleng RT I/III,
Baleasri, ngariboyo
Baleasri, ngariboyo
Magetan
Magetan
b. Keluhan Utama
41
Ibu merasa sehat dan tidak mengalami keluhan yang berarti c. Riwayat Kesehatan 1) Riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang Ibu tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit yang mempunyai tanda dan gelaja yang mengarah pada penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, TBC maupun asma 2) Riwayat kesehatan keluarga dalam keluarga ibu, tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit dengan gejala yang mengarah pada penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, TBC maupun asma. ada riwayat keturunan kembar dari keluarga pihak ibu (saudara lakilaki dari bapak dari pihak Ibu hamil) d. Riwayat Kebidanan 1) Riwayat mentruasi Ibu menstruasi pertama saat SD kelas 6 (± 12 tahun) teratur setiap 28-30 hari sekali, lama ± 4-5 hari, konsistensi cair tidak bergumpal, tidak mengalami nyeri haid yang hebat kadang keputihan tida gatal dan berbau HPHT : 26-04-2012
HPL : 3-2-2013
2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
42
setelah menikah ibu langsung hamil, tetapi keguguran saat usia kehamilan 3 bulan. satu bulan kemudian hamil yang kedua. saat hamil tidak mengalami keluhan yang berarti, rutin periksa setiap bulan ke bidan, mendapat tablet tambah darah dan vitamin, mendapat penyuluhan tentang nutrisi dan KB persalinan dilakukan secara SC karena kepala bayi tidak mau turun. Bayi lahir menangis, perempan, BB : 3200 gram, hidup, usia sekarang ± 4 tahun. ASI ekslusif sampai usia 6 bulan.Tidak ada penyulit selama nifas 3) Riwayat kehamilan sekarang hamil yang kedua Ibu rutin periksa ke bidan setiap bulan, tidak mengalami keluhanyang berarti. setiap periksa memperoleh tablet Fe
dan
vitamin.
mendapat
penyuluhan
mengenai
nutrisi.
kebersihan diri, istirahat, senam hamil, dan KB. Periksa USG 1 kali atas saran bidan 4) Riwayat KB setelah melahirkan anak pertama Ibu memakai KB suntik 3 bulanan selama ± 3 tahun setelah melahirkan anak kedua ibu berencana memakai KB IUD rencana Ibu dan suami punya 2 anak
e. Pola kebiasaan sehari-hari
43
1) Nutrisi Ibu makan sehari 2-3x, satu piring tidak habis dengan komposisi nasi,sayur, lauk, kadang buah dan susu sehari minum air putih ± 89 gelas 2) Eliminasi BAB setiap hari sekali kadang 2-3 hari sekali BAK dalam sehari ± 5-6 kali 3) Personal hygiens dalam sehari Ibu mandi 2 x sehari beserta ganti baju 4) Istirahat tidur Tidur malam ± 6-7 jam, kadang tidur siang sebentar ±30 menit 5) Mobilisasi Ibu beraktifitas seperti biasa, mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, kadang-kadang jalan-jalan pagi
f. Riwayat ketergantungan Ibu
mengatakan
suaminya
merokok,
tetapi
tidak
mempunyai
ketergantungan terhadap obat-obatan dan alkohol
g. Riwayat Sosial Budaya Ibu mengatakan di masyarakat tempatnya tinggal ada kebudayaan tujuh bulanan h. Kedaan psikososial dan spiritual
44
Ibu senang dengan kehamilan anak keduanya ini
i.
Keadaan seksual Saat hamil anak I ibu mulai melakukan hubungan suami istri lagi setelah selesai masa nifas dan ber KB untuk kehamilan yang kedua sama dengan dulu
2. Data Obyektif a) Pemeriksaan umum Kesadaraan umum
: baik
kesadaran
: composmentis
TD
: 110/70 mmHg
Suhu tubuh
: 36,5 0 C
Nadi
: 80 x/menit
RR
: 20 x/menit
Tinggi Badan
: 151 cm
BB
: 76,5 Kg
LILA
: 26 cm
Kepala
: Kulit kepala bersih, rambut hitam, distribusi merata. muka bersih tidak sembab tidak pucat, Nampak cloasma gravidarum, Congjungtiva merah muda, sclera putih hidung tidak ada secret, tidak
45
ada polip, mulut bersih, bibir tidak kering, ada gigi yang berlubang Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar gondok dan kelenjar limfe
Ketiak
: tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Thorax
: bentuk dada simentris, suara jantung teraur, pernafasan teratur, tidak ada retraksi dinding dada, pembesaran
Payudara
: payudara simetris, tidak ada benjolan abnormal, papilla dan aerola cukup kotor, putting susu menunjol
Abdomen
: pembesaran
abdomen
sesuai
dengan
UK,
kulit/dinding perut tebal dan tidak mengkilap, ada linea nigra Genetalia
: agak bersih, tidak Nampak adanya keputihan atau secret yang berlebihan tidak ada pembesaran kelenjar bantolini dan skene, tidak ada coundiloma, matalata dan akuminata
Ekstramitas bawah
: tidak ada pembengkakan
b) Pemeriksaan Khusus Mc Donald
: 31 cm
TBJ
: 3100 kg
46
Palpasi Leopold I
: bagian fundus uteri kecil, lunak, tidak melenting
Leopold II
: Teraba keras, kaku seperti papan di bagian kanan (punggung) teraba bagian yang kecil yaitu tangan
Leopold III
: Bagian terendah fundus, bundar, keras, tidak dapat digerakkan
Leopold IV
: Kepala sudah masuk panggul, konvergen
Auskultasi
: DJJ : 10-11-10 Frek : 124 x/menit
Perkusi
: tidak kembung tidak ada polyhidramnion reflek partela +/+
Pemeriksaan Panggul luar
: DS : 27 cm DC : 28,5 cm CE : 24 cm Lingkar Panggul : 109 cm
Pemeriksaan Penunjang
:
-
Pemeriksaan protein urine (-)
-
Pemeriksaan glukosa urine (-)
-
Hasil : jenis kelamin laki-laki TBJ : 3200 gr HPL : 3-2-2013
47
B. ANALISIS DATA No
Diagnosa Masalah GiiP10000i, Uk : 39-40 minggu utrauterin,
tunggal,
hidup,
situs
bujur,
punggung kanan, persentasi kepala, Ku Ibu dan Janis baik, prognosa baik
Data dasar S : 1. Ibu merasa sehat dan tidak merasa keluhan yang berarti 2. Ibu mengatakan anak I berusia hampir 4 tahun, hidup 3. Menurut Ibu usia kehamilannya sekarang masuk 9 bulan 4. Ada riwayat kembar dari pihak keluarga Ibu O : Ku baik, composmentis TD = 110/70 mmhg T = 36,T oC, N = 80 x/menit, RR = 20 x/menit TB : 151 cm, BB : 70,5 kg, LILA : 26 cm Abdomen : pembesaran sesuai dinding
dengan
usia
perut
tebal
kehamilan, dan
tidak
mengkilap, ada linea nigra, MC Donald : 31 cm, TBJ : 31000 kg, Leopold I : bagian fundus (bokong), Leopold II : Punggung kanan,
Leopold
III
:
bagian
terendah (kepala), Leopold IV : kepala
sudah
masuk
PAP
48
(konvergen) DJJ : 10-11-10, frek : 124 x/menit Tidak kebung, tidak ada polihidramnion, reflek patella +/+ UPL : DS = 27 cm, DC : 28,5 cm, CE : 24 cm, LP : 109 cm, Protein urin (-), glukosa urine (-)
C. DIAGNOSA MASALAH G11P1000i, Uk =39-40 minggu, tinggal, hidup, utrauterin, situs bujur, punggung kanan, presentasi kepala Ku ibu dan janin baik, prognosa baik
D. PERENCANAAN Tanggal : 22-01-2013
Pukul : 09.00
Diagnosa masalah : G11PI000I, Uk 39-40 minggu, tunggal, hidup utrauterin, situs bujur, punggung kanan, presentasi kepala, KU Ibu dan janin baik, prognosa baik. Tujuan : masa & kehamilan dapat berjalan dengan baik tanpa penyulit, dapat melahirkan dengan selamt dan sehat Kriteria Hasil
:
1. Ku ibu dan janin baik 2. Kehamilan dapat dilalui tanpa penyait 3. Ibu siap menghadapi persalinan
Intervensi
:
1. BHSP
49
R/ menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan pasien 2. Tanyakan keluhan Ibu saat ini R/mengetahui masalah yang timbul 3. Lakukan pemeriksaan BB, TB, LILA, TTV R/mengetahui keadaan umum Ibu 4. Minta Ibu untuk kencing dan mengganti celana dengan kain R/ mengosongkan blast agar pemeriksaan palpasi lebih akurat dan memudahkan pemeriksaan 5. Lakukan pemeriksaan urine R/mengetahui & kadar protein urine Ibu 6. Lakukan pemeriksaan fisik secara head to toe R/ mengetahui kondisi fisik Ibu 7. Lakukan pemeriksaan palpasi dan auskultasi R/ mengetahui kondisi kehamilan Ibu 8. Lakukan vulva hygiene dan periksa Vagina R/ mengetahui kondisi jalan lahir 9. Ajarkan ibu mengenai perawatan payudara dan demam hamil R/Ibu
dapat
merawat
payudara
sendiri
dan
melakukan senam hamil
50
10. Beri
penyuluhan
tentang
nutrisi,
istirahat,
mobilisasi, KB, dan tanda bahaya kehamilan R/ pengetahuan Ibu bertambah
E. PELAKSANAAN Tanggal : 22-01-2013 Diagnosa masalah
Pukul : 09.00 : G11PI000I, Uk 39-40 minggu, tunggal, hidup utrauterin,
situs
bujur,
punggung
kanan,
presentasi kepala, KU Ibu dan janin baik, prognosa baik. Intervensi
: 1. BHSP 2. menanyakan keluhan yang dirasakan ibu saat ini 3. melakukan pemeriksaan BB, TB, LILA dan TTV 4. meminta Ibu untuk kencing (ditampung) dan mengganti celana dengan kan 5. melakukan pemeriksaan urine 6. melakukan pemeriksaan fisik secara head to toe 7. melakukan pemeriksaan palpasi dan aseskultasi (DJJ)
51
8. Melakukan Vulva hygiene dan melakukan pemeriksaan vagina 9.
mengajarkan
Ibu
mengenai
perawatan
payudara dan demam hamil 10. memberikan penyuluhan tentang
nutrisi
istirahat, mobilisasi, KB, dan tanda bahaya kehamilan
F. EVALUASI Tanggal : 22-01-2013 Diagnosa masalah
Pukul : 09.00 : G11PI000I, Uk 39-40 minggu, tunggal, hidup utrauterin,
situs
bujur,
punggung
kanan,
presentasi kepala, KU Ibu dan janin baik, prognosa baik. Intervensi
: S = Ibu mengerti dan paham mengenai penjelasan yang diberitahukan oleh bidan O = Ku ibu dan janin baik, Ibu dapat menjelaskan kembali dan meredemonstrasi apa yang diajarkan oleh bidan A = G11PI000I, Uk 39-40 minggu, tunggal, hidup utrauterin, situs bujur, punggung kanan, presentasi kepala, KU Ibu dan janin baik, prognosa baik.
52
P = meminta Ibu untuk datang periksa satu minggu lagi, saat periksa melakukan pemeriksaan
BB,
TTV,
palpasi
dan
auskultasi abdomen
53
View more...
Comments