Kurang Kalori Protein ( Kkp ) Pada Anak

July 11, 2019 | Author: Rahman Suhada | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

kkp anak...

Description

KURANG KALORI PROTEIN ( KKP ) PAD ADA A ANAK ANAK 1. Ani Monica 2. Hizam zulfhi

3. Irfan Efendi 4. Mita Rosadi 5. Murliana Febrianti 6. Nada Rizky Dwi Farida 7. Nada Ruspitasari 8. Rahman Suhada 9. Vinny Indah Pradini

10. Wahyu Dwi Sulistyo

 A.

Pengertian Kekurangan kalori protein adalah defisiensi gizi yang terjadi pada anak yang kurang mendapat asupan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan protein kurang dalam waktu yang cukup lama (Ngastiyah, 1990)

B.

Etiologi Etiologi malnutrisi dapat primer, yaitu apabila kebutuhan individu yang sehat akan protein, kalori atau keduanya, tidak dipenuhi oleh makanan yang adekuat, atau sekunder, akibat adanya penyakit yang menyebabkan asupan suboptimal, gangguan penyerapan dan pemakaian nutrien, dan/atau peningkatan kebutuhan karena terjadinya hilangnya nutrien atau keadaan stres.

C.

Manifestasi Klinis 1. Marasmus

a. Perubahan psikis , anak menjadi cengeng, cerewet walaupun

mendapat minum.  b. Pertumbuhan berkurang atau tehenti c. Berat badan anak menurun, jaringan subkutan menghilang (

turgor jelek dan kulit keriput. d. Vena superfisialis kepala lebih nyata, frontal sekung, tulang

 pipi dan dagu terlihat menonjol, mata lebih besar dan cekung. e. Hipotoni akibat atrofi otot f.

Perut buncit

g. Kadang-kadang terdapat edem ringan pada tungkai h. Ujung tangan dan kaki terasa dingin dan tampak sianosis.



Lanjutan... 2.

Kwashiorkor

a.

Secara umum anak tampak sembab, latergik, cengeng dan mudah terangsang, pada tahap lanjut anak menjadi apatus dan koma

 b. Pertumbuhan terlambat c.   Udema d. Anoreksia dan diare. e.

Jaringan otot mengecil, tonus menurun, jaringan subcutis tipis dan lembek 

f.

Rambut berwarna pirang , berstruktur kasar dan kaku serta mudah dicabut

g. Kelainan kulit, tahap awal kulit kering, bersisik dengan garis-garis

kulit yang dalam dan lebam, disertai defesiensi vitamin B kompleks, defesiensi eritropoitin dan kerusakan hati. h. Anak mudah terjangkit infeksi i.

Terjadi defesiensi vitamin dan mineral

D.

Patofisiologi

1. Marasmus Untuk kelangsungan hidup jaringan diperlukan sejumlah energi yang dalam keadaan normal dapat dipenuhi dari makanan yang diberikan. Kebutuhan ini tidak terpenuhi pada masukan yang kurang, karena itu untuk pemenuhannya digunakan cadangan protein senagai sumber energi.

Lanjutan... 2. Kwashiorkor. Pada defesiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan yang sangat lebih, karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori dalam dietnya. kelainan yang mencolok adalah gangguan metabolik dan perubahan sel yang meyebabkan edem dan perlemakan hati.

E.

Klasifikasi 1.

KKP Ringan a. Pertumbuhan linear terganggu. b. Peningkatan berat badan berkurang, terhenti, bahkan turun. c. Ukuran lingkar lengan atas menurun d. Maturasi tulang terlambat e. Ratio berat terhadap tinggi normal atau cenderung menurun. f. Anemia ringan atau pucat. g. Aktifitas berkurang. h. Kelainan kulit (kering, kusam) i. Rambut kemerahan

Lanjutan... 2. KKP Berat a.

Gangguan pertumbuhan

b.

Mudah sakit

c.

Kurang cerdas

d.

Jika berkelanjutan bisa menimbulkan kematian

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEKURANGAN ENERGI KALORI DAN PROTEIN A. Fokus Pengkajian 1. Identitas Pasien Nama, alamat, umur, jemis kelamin, alamat dst.

2. Keluhan utama a.Kwashiorkor: anak mengalami bengkak pada kaki dan tangan, kondisi lemah dan tidak mau maka, BB menurun dll. b.Marasmus : anak rewel, tidak mau makan, badan kelihatan kurus dll. 3. Riwayat kesehatan: a. Riwayat penyakit sekarang b. Kapan keluhan mulai dirasakan c. Kejadian sudah berapa lama. d. Apakah ada penurunan BB e. Bagaimanan nafsu makan pasien f. Bagaimana pola makannya g. Apakah pernah mendapat pengobatan, dimana, oleh siapa, kapan, jenis obatnya.

Lanjutan... 4. Pola penyakit dahulu  Apakah dulu pasien pernah menderita penyakit seperti sekarang 5. Riwayat penyakit keluarga a. Apakah anggota keluarga pasien pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan kekurangan gizi atau kurang protein. b. Riwayat penyakit sosial c. Anggapan salah satu jenis makanan tertentu d. Apakah kebutuhan pasien tepenuhi. e. Bagaimana lingkungan tempat tinggal pasien f. Bagaimana keadaan sosial ekonomi keluarga. 6. Riwayat spiritual  Adanya kepercayaan yang melarang makanan tertentu.

Lanjutan... 7. Pemeriksaan Fisik a. inspeksi: Meliputi observasi sistemik keadaan pasien sehubungan dengan status gizi pasien meliputi : 1) Pemampilan umum pasien menunjukkan status nutrisi atau gizi pasien 2) Pada kwashiorkor; apakah ada edema, rambut rontok, BB menurun, muka seperti bulan. 3) Pada marasmus : badan kurus, atrofi otot, rambut kemerahan dan kusam, tampak siannosis, perut membuncit b. Palpasi Pada marasmus terdapat tugor kulit yang jelek dan pada kwashiorkor terdapat pembesaran hati

Lanjutan... B. Pemeriksaan Penunjang 1. Pada kwashiorkor ;penurunan kadar albumin, kolesteron dan glukosa 2. Kadar globulin dapat normal atau meningkat, sehingga perbandingan albumin dan globulin serum dapat terbalik 3. Kadar asam amino essensial dalam plasma relatif  lebih rendah dari pada asam amino non essiensial. 4. Kadar imunoglobulin normal, bahkan dapat menigkat 5. Kadar IgA serim normal, namun kadar IgA sekretori rendah. 6. Pemeriksaan Feses, urine, darah lengkap 7. Pemeriksaan albumin. 8. Hitung leukosit, trombosit 9. Hitung glukosa darah

E.

Pengobatan Prinsip pengobatan adalah pemberian makanan yang banyak mengandung protein bernilai biologik tinggi, tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral.

F.

DIAGNOSA

Prioritas Diagnosa : 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor ekonomi 2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

1.

Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan b/d faktor ekonomi NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 8 jam harapan asupan nutrisi akan terpenuhi NIC :Pemberian makanan •  Tanyakan pasien makanan apa yang disukai • Catat asupan makanan dengan tepat •  Sediakan cemilan yang sesuai • Dorong orang tua atau keluarga untuk menyuapi pasien •  Identivikasi diet yang disarankan

2. Intoleransi aktivitas b/d imobilitas NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 8 jam diharapkan intoleransi aktivitas dapat teratasi NIC :Terapi aktivitas • Pertimbangan kemampuan klien dalam berpartisipasi melalui aktivitas

spesifik •   Berkolaborasi dengan ahlik terapi fisik, okupasi dan trapis rekreasional

dalam pencernaan dan pemantauan program aktivitas jika memang diperlukan •  Bantu klien memilih aktivitas dan pencapaian tujuan melalui aktivitas yang

konsisten dengan kemampuan fisik fisiologi dan sosial • Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang diinginakan •   Bantu klien untuk menjadwalkan waktu waktu spesifik terkait dengan

aktivitas harian

3. Devisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif  NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 8 jam diharapkan devisit volume cairan dapat teratasi NIC : Manajemen cairan • timbang berat badan setiap hari dan monitor status •   paisen •  jaga intake atau asupan yang akurat dan catat output pasien • monitor tanda tanda vital • berikan cairan dengan tepat • berikan terapi IV dengan tepat •  monitor status gizi • berikan deuretik yang diresepkan • distribusikan asupan cairan selama 24 jam

Terima kasih • “Barang siapa yang menyulitkan orang lain

maka ALLAH akan mempersulitnya pada hari kiamat “ • H.R Al-bukhari no.7152 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF