Kumpulan Kebijakan HPK 2016

August 28, 2017 | Author: Eka Setiyanto | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

kebijakan...

Description

Jl. Jend. A. Yani No.52 Telp. (0725) 49200, Fax. (0725) 41928 Kota Metro, Kode Pos 34111

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH NOMOR : 096/SK-Dir/RSB-A/II/2016 TENTANG KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RUMAH SAKIT BERSALIN (RSB) ASIH DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH Menimbang

: a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pelayanan di RSB Asih perlu didukung dengan pelayanan medis yang bermutu dan mengutamakan Hak pasien dan keluarga. b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas perlu menetapkan keputusan Direktur

Mengingat

RSB Asih 1. Undang – Undang Nomor : 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 2. Undang – Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 3. Undang – Undang Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 4. PMK Nomor : 290 Tahun 2008 Tentang Persetujuan 5

Tindakan Kedokteran PP Nomor : 10 Tahun 1966 Tentang Wajib Simpan Rahasia

6

Kedokteran Keputusan Dirjen Yanmed HK.00.06.3.5.1866 Tentang Pedoman Persetujuan Tindakan Medik ( Informed Consent ) Tahun 1999

MEMUTUSKAN Menetapkan

: KEBIJAKAN

HAK

PASIEN

DAN

KELUARGA

RUMAH

SAKIT

KESATU

BERSALIN (RSB) ASIH. : Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga RSB Asih sebagaimana tercantum

KEDUA

dalam Lampiran Keputusan ini : Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga RSB Asih agar dapat digunakan sebaik – baiknya oleh tenaga dokter, perawat, bidan, farmasi, dan tenaga kesehatan lainnya dalam melaksanakan pelayanan kesehatan

KETIGA

di RSB Asih : Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan Keputusan ini dilakukan

KEEMPAT

oleh Direktur Rumah Sakit Bersalin Asih : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di

: Metro

Pada tanggal

: 20 Februari 2016

DIREKTUR RSB ASIH

dr. RIRIN FEBRINA NIK : 13122011001

Lampiran : Keputusan Direktur RSB Asih tentang Hak Pasien dan Keluarga Nomor

: 096 /SK-Dir/RSB-A/II/2016

Tanggal

: 20 Februari 2016

2

KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RUMAH SAKIT BERSALIN (RSB) ASIH 1. KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 1.1. Seluruh staf Rumah Sakit Bersalin Asih harus memahami dan menerapkan prosedur hak pasien dan keluarga sesuai dengan prosedur 1.2.

yang telah ditetapkan. Penjelasan tentang leaflet hak pasien dan keluarga dilakukan oleh

1.3.

petugas bagian pendaftaran Semua pasien rawat inap dan pasien rawat jalan diberikan leaflet tentang

1.4.

hak pasien dan keluarga Pada jangka waktu minimal tiga bulan untuk pasien rawat jalan diberikan penjelasan leaflet tentang hak pasien dan keluarga kembali

2. KEBIJAKAN PELYANAN MENGHORMATI NILAI- NILAI PRIBADI DAN KEPERCAYAAN PASIEN 2.1 Seluruh staf pelayanan medis harus memahami proses identifikasi pasien yang menyangkut juga agama dan kepercayaan pasien 2.2 Petugas Rumah Sakit harus terbuka terhadap ekspresi kesepian dan ketidakberdayaan pasien. 2.3 Petugas menggunakan

teknik

klarifikasi

nilai

untuk

membantu

mengklarifikasi nilai dan kepercayaan 2.4 Rumah Sakit menganjurkan untuk penggunaan sumber-sumber spiritual yang ada 2.5 Rumah sakit memfasilitasi pasien dengan artikel-artikel spiritual sesuai dengan pilihan mereka 2.6 Petugas rumah sakit harus bersikap empati pada perasaan pasien 2.7 Rumah sakit memfasilitasi pasien untuk melakukan kegiatan ritual seperti meditasi, beribadah, dan aktivitas ritual keagamaan yang lain 2.8 Meyakinkan kepada pasien bahwa petugas rumah sakit akan bersedia membantu pasien pada waktu sakit/menderita. 3. KEBIJAKAN PERMINTAAN PELAYANAN KEROHANIAN 3.1. Seluruh staf rumah sakit memahami prosedur bila pasien atau 3.2.

keluarga memerlukan pelayanan kerohanian Rumah sakit melakukan MOU dengan

3.3.

( rohaniawan) Rumah sakit memfasilitasi penasehat spiritual (rohaniawan) kecuali

penasehat

spiritual

pasien meminta memilih penasehat spiritual ( rohaniawan) sendiri. 3

3.4.

Mengkonsultasikan pasien ke penasihat spiritual pilihan

4. KEBIJAKAN PELAYANAN SESUAI KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN 4.1 Petugas rumah sakit mengidentifikasi harapan dan kebutuhan privasi 4.2

selama pelayanan dan pengobatan Petugas rumah sakit menanyakan kebutuhan dan harapa pasien

4.3

terhadap privasi dalam kaitannya dengan asuhan atau pelayanan Petugas rumah sakit Menghormati privasi pasien dalam setiap wawancara klinis, pemeriksaan, prosedur dan pengobatan

5.

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN HARTA MILIK 5.1 Rumah sakit telah menentukan tingkat tanggung jawabnya terhadap 5.2

harta milik pasien Menginformasikan kepada pasien tentang tanggungjawab rumah sakit

5.3

dalam melindungi barang milik pribadi Melindungi barang milik pasien pada saat pasien tidak mampu bertanggungjawab atas barang miliknya

6. KEBIJAKAN PERLINDUNGAN PASIEN DARI KEKERASAN FISIK 6.1 Ada ketentuan jadwal besuk bagi pasien 6.2 Kebijakan terkait kunjungan diluar jam besuk 6.3 Skrining pasien- pasien yang beresiko mengalami kekerasan fisik 6.4 Identifikasi pengunjung RS yang mencurigakan 6.5 Terdapat nomor darurat terkait kejadian kekerasan fisik 6.6 Adanya alat pemantau CCTV pada area- area yang rawan 7. KEBUJAKAN PERLINDUNGAN KEKERASAN FISIK PADA PASIEN YANG BERESIKO 7.1 Rumah sakit mengindentifikasi kelompok pasien yang beresiko 7.2 Petugas rumah sakit membuat daftar kelompok pasien yang beresiko 7.3 Rumah sakit melindungi kelompok pasien yang beresiko meliputi bayi, individu yang cacat lansia dan kelompok lainnya. 8. KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TERHADAP KERAHASIAAN INFORMASI PASIEN 8.1 Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien 8.2 Meminta persetujuan kepada pasien untuk membuka informasi yang 8.3

tidak tercangkup dalam undang- undang dan peraturan Rumah sakit memberikan informasi tentang pembukaan

dan

kerahasiaan informasi mengenai pasien dalam undang- undang dan peraturan 9. KEBIJAKAN

TENTANG

PERLINDUNGAN

INFORMASI PASIEN 4

TERHADAP

KERAHASIAN

9.1. Petugas rumah sakit memberikan penjelasan ke pasien tentang rahasia kedokteran dan proses untuk membuka rahasia kedokteran sesuai 9.2

ketentuan Petugas rumah sakit meminta persetujuan pasien untuk membuka

informasi yang bukan merupakan rahasia kedokteran 9.3 Petugas rumah sakit menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien sesuai dengan permintaan pasien 10. KEBIJAKAN

KOMUNIKASI

EFEKTIF

ANTARA

PETUGAS

DAN

KELUARGA DALAM KETERLIBATANNYA DALAM PROSES PELAYANAN 10.1 Rumah sakit mendukung dan mendorong keterlibatan pasien dan keluargannya dalam proses pelayanan 10.2 Membuat prosedur tentang hak pasien yang bertejuan untuk tidak menimbulkan rasa takut untuk mencari second opinion dan kompromi dalam pelayananan mereka baik didalam maupundiluar rumah sakit 10.3 Second opinion merupakan hak dasar pasien yang diatur dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku 10.4 Rumah sakit wajib memberi peluang dan memfasilitasi baik secara administrasi maupun kelengkapan dokumen yang dibutuhkan pasien dalam mendapatkan hak second opinion 10.5 Rumah sakit menyediakan kelengkapan administrasi untuk keperluan permintaan second opinion dari pasien atau keluarga yang sah menurut hukum 10.6 Dokter yang merawat atau dokter mewakili rumah sakit membuat rekomendasi tertulis yang menyetujui pasien atau keluarga yang mewakili untuk mendapatkan hak second opinion 10.7 Dokter yang ditunjuk oleh pasien atau rumah sakit membuat surat persetujuan untuk menjawab hak pasien untuk mendapatkan tugas profesional sesuai dengan etika dan hukum yang berlaku 10.8 Hasil second opinion dibuatkan dalam bentuk rekomendasi yang disampaikan dalam bentuk lisan dan tertulis pada pasien atau keluarga yang sah menurut hukum 11. KEBIJAKAN TENTANG PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN 11.1 Petugas rumah sakit memberikan penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya mengetahui kapan akan dijelaskan tentang kondisi medis dan diagnosis pasti 11.2 Petugas rumah sakit memberikan penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya mengetahui kapan akan dijelaskan tentang rencana pelayanan dan pengobatannya 5

11.3 Petugas rumah sakit memberika penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya

memahami proses untuk mendapatkan

persetujuan tindakan kedokteran 11.4 Petugas rumah sakit memberikan penjelasan hak

pasien dan

keluarganya untuk berpartisipasi dalam keputusan pelayanan

12. KEBIJAKAN TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN 12.1 Petugas rumah sakit memberikan penjelasan yang disampaikan agar pasien

dan

keluarganya

mengetahui

bagaimana

proses

untuk

mendapatkan persetujuan 12.2 Petugas rumah sakit memberikan penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya mengetahui haknya untuk berpartisipasi dalam keputusan pelayanan 13. KEBIJAKAN TENTANG PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN DAN PENGOBATAN 13.1 Pasien berhak mendapatkan penjelasan tentang hasil pelayanan dan pengobatan 13.2 pasien berhak mengetahui dan mendapatkan penjelasan tentang hasil pelayanan dan pengobatan yang tidak terduga 14. KEBIJAKAN TENTANG HAK DAN TANGGUNGJAWAB PASIEN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENOLAKAN PENGOBATAN 14. 1 Pasien berhak menolak untuk tidak melanjutkan pengobatan 14.2 Rumah sakit menjelaskan kepada pasien dan keluarga terkait dengan konsekuensi keputusan mereka 14.3 Rumah sakit menjelaskan tentang tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan 15. KEBIJAKAN PENOLAKAN RESUSITASI 15.1 Seluruh tenaga medis dan paramedis rumah Sakit Bersalin Asih harus 15.2

dapat melakukan resusitasi Seluruh tenaga medis dan paramedis Rumah Sakit Bersalin Asih harus memahami dan menghormati keinginan pasien jika menolak untuk di

15.3

resusitasi. Pasien berhak memilih untuk di resusitasi atau tidak, dan dapat merubah keputusan sewaktu-waktu.

6

15.4

Pasien yang menolak resusitasi dipasang gelang identitas berwarna

15.5

ungu, agar petugas dapat membedakan dengan pasien yang lain Formulir resusitasi ditandatangani langsung oleh pasien dan saksi dari

15.6

pihak keluarga serta petugas yang jaga pada saat itu Dokter menginstruksikan kepada tenaga paramedis untuk tidak melakukan resusitasi dengan mengisi formulir jangan dilakukan

15.7

resusitasi DNR tidak mempengaruhi pengobatan ,pasien dengan

DNR dapat

terus mendapatkan kemoterapi, antibiotik, dialisis, atau perawatan lain yang sesuai 16. KEBIJAKAN MANAJEMEN NYERI 16.1 Seluruh tenaga medis dan paramedis menghormati dan mendukung 16.2

hak pasien dengan cara asesmen manajemen nyeri yang sesuai Staf mendapat pelatihan nyeri sehingga dapat melakukan asesmen nyeri serta memahami dan melaksanakan tatalaksana nyeri serta dapat

16.3

mengedukasi nyeri kepada pasien dan keluarganya\ Pasien memiliki hak untuk mendapat informasi dan jawaban atas

16.4

pertanyaan tentang rasa sakit dan nyeri Pasien memiliki hak untuk meminta staf peduli dan menangani keluhan

16.5

dengan serius Pasien memiliki hak untuk mendapat respon cepat ketika pasien

16.6

melaporkan nyeri Pasien memiliki hak untuk mendapat jasa dokter Spesialis yg dapat

16.7

mengatasi nyeri jika diperlukan Skala nyeri yang dipakai di Rumah Sakit Bersalin Asih untuk pasien dewasa dan anak berusia > 9 th menggunakan numeric rating scale yang dapat menggunakan angka untuk melambangkan intensitas nyeri

16.8 16.9

yang dirasakannya Skala nyeri yang dipakai untuk bayi yaitu skala nyeri neonatal Setiap petugas yang melakukan asesmen nyeri menuliskan hasil asesmen kedalam status rekam medis pasien

17.

KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL 17.1 Semua staf harus menyadari kebutuhan unik pasien pada akhir kehidupannya. Kebutuhan ini meliputi pengobatan terhadap gejala 17.2

primer dan sekunder, manajemen nyeri. Semua staf harus berespon terhadap aspek psikologis, sosial, emosional, agama dan budaya pasien dan keluarganya. 7

17.3

Semua staf

diminta

melibatkan keluarga

dalam

pengambilan

17.4

keputusan pelayanan. Rumah Sakit Bersalin Asih memastikan pemberian asuhan yang tepat

17.5

bagi mereka yang kesakitan atau dalam proses kematian Rumah Sakit Bersalin Asih harus memiliki kerjasama dengan rohaniawan guna memenuhi kebutuhan masa akhir kehidupan pasien,

18.

jika pasien dan keluarga menginginkan KEBIJAKAN PENANGANAN KOMPLAIN 18.1 Pasien mempunyai hak untuk menyampaikan keluhan tentang pelayanan yang mereka terima 18.2 Rumah Sakit Bersalin Asih menunjuk petugas khusus sebagai handling complain yang bertugas menerima komplain dari pasien ataupun 18.3

keluarga Handling complain mempunyai tugas untuk melaporkan semua komplain yang masuk ke direktur Rumah Sakit secara langsung.

19.

KEBIJAKAN IDENTIFIKASI NILAI DAN KEPERCAYAAN PASIEN 19.1 Semua staf Rumah Sakit Bersalin Asih harus menghormati setiap nilai 19.2

dan kepercayaan yang masih dipakai oleh pasien dan keluarga Semua staf Rumah Sakit Bersalin Asih harus mengidentifikasi nilai dan kepercayaan serta budaya yang masih dipakai oleh pasien dan

19.3

keluarga Semua staf Rumah Sakit Bersalin Asih harus dapat memberika informasi, edukasi tentang nilai dan kepercayaan yang tidak sesuai dengan medis

20.

KEBIJAKAN PENJELASAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 20.1 Hak dan kewajiban pasien sesuai UU yang berlaku (UURS dan UU 20.2

praktik kedokteran) Rumah Sakit Bersalin Asih menunjuk petugas pendaftaran untuk menjelaskan hak pasien dan keluara kepada setiap pasien rawat jalan dan rawat inap dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh pasien dan

20.3

keluarga Rumah Sakit Bersalin Asih membuat leaflet hak pasien dan kleuarga

20.4

dan diberikan kepada setiap pasien rawat jalan dan rawat inap Pernyataan tentang hak pasien dan keluarga juga ditempel atau bisa diperoleh dari staf rumah sakit pada setiap saat 8

20.5

Semua staf Rumah Sakit Bersalin Asih mengidentifikasi bahasa yang dipilih pasien

21. KEBIJAKAN INFORMED CONSENT 21.1 Informed consent harus diberikan oleh tenaga medis yang yang akan memberikan tindakan/prosedur/pengobatan risiko tinggi/ tranfusi darah. Dan bila berhalangan dapat didelegasikan kepada tenaga medis yang 21.2 21.3

memilki keahlian setara Informed consent dinyatakan secara tertulis Semua tenaga medis harus menjelaskan informed consent kepada pasien dan keluarga menggunakan bahasa yang dapat dimengerti

21.4

pasien Informed constent diberikan kepada pasien, bila pasien tidak kompeten

21.5

diberikan kepada keluarga terdekat atau pengampunya Informasi dan penjelasan dianggap cukup (adekuat) jika sekurang-

a. b. c. d. e.

22.

kurangnya mencakup : (Pasal 45 UU PraktikKedokteran) : Diagnosis dan tata cara tindakan medis Tujuan tindakan medis yang dilakukan Alternatif tindakan lain dan risikonya Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan

KEBIJAKAN PENJELASAN PENYAKIT, PENGOBATAN DAN PEMBERI PELAYANAN 22.1 Semua tenaga medis Rumah Sakit Bersalin Asih harus dapat menerangkan dengan jelas tentang usulan pengobatan atau tindakan 22.2 a. b. c. d. e. f. g. h.

kepada pasien dan bila perlu kepada keluarga Penjelasan yang diberikan oleh tenaga medis kepada pasien dan keluarga meliputi: Kondisi pasien Usulan pengobatan Nama individu yang memberikan pengobatan Potensi manfaat dan kekurangannya Kemungkinan alternatif Kemungkinan keberhasilan Kemungkinan timbulnya masalah selama masa pemulihan Kemungkinan yang terjadi apabila tidak diobati 22.3 Setiap pasien memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan tentang pengobatan yang diusulkan (termasuk identitas setiap orang

22.4

yang memberikan atau mengamati pengobatan) setiap saat Setiap pasien memiliki hak untuk persetujuan atau persetujuan, untuk setiap prosedur/terapi 9

menolak

22.5

Setiap pasien berhak untuk memilih dokter yang bertanggungjawab untuk merawatnya selama berada di Rumah Sakit

23. KEBIJAKAN PENGGANTI PEMBERI PERSETUJUAN 23.1 Yang berhak untuk memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi adalah: a. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 21 tahun atau telah menikah b. Bagi Pasien dibawah umur 21 tahun, persetujuan (informed consent) atau Penolakan Tindakan Medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut : 1) Ayah/ Ibu Kandung 2) Saudara – saudara kandung c. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya berhalangan hadir, persetujuan (Informed Consent) atau Penolakan Tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut : 1) Ayah/Ibu Adopsi 2) Saudara – saudara Kandung 3) Induk Semang d. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan (Informed Consent) atau penolakan penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut: 1) Ayah/Ibu kandung 2) Wali yang sah 3) Saudara – Saudara Kandung e. Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampunan (curatelle) Persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan menurut hal tersebut. 1) Wali 2) Curator 10

f. Bagi Pasien dewasa yang telah menikah/ orang tua, persetujuan atau penolakan tindakan medik diberikan pleh mereka menurut urutan hal tersebut. 1) Suami/ Istri 2) Ayah/ Ibu Kandung 3) Anak- anak Kandung 4) Saudara – saudara Kandung

24. KEBIJAKAN PERSETUJUAN UMUM 24.1 Hal-hal yang tercantum dalam persetujuan umum Rumah Sakit a. b. c. d. e. f. g.

Bersalin Asih adalah: Persetujuan pelepasan informasi Keinginan privasi Barang berharga milik pribadi Penjelasan penyakit, pengobatan dan pemberi layanan Persetujuan untuk pengobatan Penjelasan tata tertib Rumah Sakit Penjelasan hak pasien dan keluarga

25. KEBIJAKAN INFORMED CONSENT 25.1 Informed consent didapat sebelum operasi atau prosedur invasif 25.2 Informed consent didapat sebelum anastesia 25.3 Informed consent didapat sebelum penggunaan darah dan produk 25.4

darah Informed consent didapat sebelum pelaksanaan tindakan dan pengobatan yang berisiko tinggi

26. KEBIJAKAN DAFTAR TINDAKAN YANG MEMERLUKAN INFORMED CONSENT 26.1 Rumah 26.2

Sakit

bersalin

Asih

membuat

daftar

tindakan

memerlukan informed consent Ada bukti rapat pembahasan daftar tindakan tersebut

DIREKTUR RSB ASIH

dr. RIRIN FEBRINA 11

yang

NIK : 13122011001

12

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF