Kuliah 5 - Trauma Mata (Dr. Bagas)

July 13, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Kuliah 5 - Trauma Mata (Dr. Bagas)...

Description

 

RUDAPAKSA MATA

LAB/SMF ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSIT UNIVER SITAS AS JEMBER- RSD Dr SOEBANDI SOEBANDI JEMBER

 

RUDA PAKSA MATA 

Dengan Kemajuan Teknologi Teknologi Rudapaksa Mata Merupakan Salah Salah Satu Satu Penyebab Tersering Dari Kelainan Mata.



Permukaan Mata Merupakan 0,27% Dari Permukaan Tubuh Tubuh Atau 4% Dari Wajah Namun Demikian Rudapaksa Mata Merupakan 10% Dari Kecelakaan Tubuh. Tubuh.



 





Hal Ini Salah Satu Penyebabnya, Mungkin Karena Penyebab Yang Kecil Pada Pada Mata Nampak, Sedang Pada Kulit Tidak Berpengaruh. Segala Umur Dapat Terkena Rudapaksa Mata Walaupun Beberapa Kelompok Umur Terserin ersering g Terkena (50%) Yaitu Umur Umur Kura Kurang ng Dari 18 Tahun Tahun ( Di Di USA )

 





Untunglah Bola Mata Mendapat Perlindunga erlindungan n Yang Cukup Baik Oleh Ole h Kelopak Mata, Tulang Tulang Mata, Rima Orbita, Jaringan Orbita, Kedipan Gerakan Menghindari DariKelopak Kepala,Mata, Alis Mata, Gerakan Dari Bola Mata Keatas. Sebaiknya Bila Ada Rudapaksa Mata Segera Dilakukan Pemeriksaan Dan PPenglihatan ertolongan Karena Kemungkinan Fungsi Masih Dapat Dipertahankan.

 

PEMERIKSAAN



PEMERIKSAAN

YANG DIPERLUKAN I. ANAMESA. 1. Kapan Kapan Dan Dim Dimana ana Terj erjadi adinya nya Ke Kecel celaka akaan, an, Disa Di saat at Be Bek ker erja ja Ap Apak akah ah Me Mema maka kaii Ka Kaca ca Ma Mata ta Pel elind indung ung Ata Atau u Tid Tidak ak.. 2. Benda Penyeba enyebab b Kec Kecelakaa elakaan. n. Pada Kec Pada ecel elak akaa aan n Den Denga gan n Be Bend nda a Asin Asing, g, Apa Apaka kah h Pada Pa da Be Bend nda a Bes Besii At Atau au Bu Buka kan, n, Ar Arah ah Da Dari ri Be Bend nda a Asing.

 

II. Bagaimana Penglihatan Penderita Sebelum Terkena Rudapaksa Mata. Bila Palbera Sangat Udem Dan Kemosis Maka Pemeriksaan Virus Sukar Dilakukan. III. Kemudian Dilakukan Pemeriksaanan Bagian – Bagian Bola Mata Secara Teliti Teliti Dan D an Cermat Serta Keadaan Sekitar Sekitar Bola Mata. Hal Ini I ni Dibicarakan Secara Khusus Sesuai Dengan De ngan Penyebab Ruda Paksa Mata

 

RUDAPAKSA MATA BERDASARKAN PENYEBABNYA DIBAGI: I. MEKANIS : TUMPUL TAJAM II. BAHAN KIMIA : ASAM BASA III. FISIK : CAHAYA LEDAKAN KEBAKARAN BLOW BL OW OUT FRAKTUR FRAKTUR

 

RUDAPAKSA MATA MEKANIS TUMPUL

:



Tingkatan Tingkat an Dar Darii Ruda Rudapak paksa sa Mat Mata a Ini Ini Terg ergant antung ung Darii Besar, Dar Besar, Berat, Berat, Energi Kin Kineti etik k Dar Darii Obye Obyek. k.



Mekanisme: Gelo Ge lomb mban ang g Teka ekana nan n Aki Akiba batt Da Dari ri Rus Rusap apak aksa sa Ma Mata ta Meny Me nyeb ebak akan an : 1. Tek ekan anan anY Yan ang g Sangat Sangat Ti Ting nggi gi Da Dan n Jelas Jelas Da Dala lam m

Waktu Wak tuY Yang Sin Singka gkatt Did Didal alam am Bol Bola a Mata. Mata.

 

2. Perubahan Yang Menyolok Dari Bola Mata. 3. Tekanan Dalam Bola Mata Akan Menyebar Antara Cairan Vitreous Yang Kental Dan Jaringan Sclera Yang Tidak Elastis. E lastis.

4. Akibatnya Terjadi Peregangan Peregangan Dan Robeknya Jaringan Jaringa n Pada Tempat Dimana Ada Perbeda erbedaan an Elastisitas, Mis: Daerah Limbus, Sudut Iridocorneal, Ligamentum Zinii, Corpus Ciliare.

 

1. 2. 3.

RESPON DARI JARINGAN TERHADAP RUDAPAKSA MATA TUMPUL : Vasokonstriksi Dari Pembuluh Darah Rerifer, Sehingga Terjadi Iskemia Dan Nekrosis Lokal. Diikuti Dengan Vasodilatasi, Hiperpermeabilitas, Aliran Darah Yang Menurun. Dinding Pembuluh Darah Robek Maka Cairan Jaringan Dan Isi Sel Akan Menyebar Menuju Jaringan Sekitarnya Sehingga Terjadi Udema Dan Perdarahan.

 

Karena Tiap – Tiap Jaringan Mempunyai Sifat – Sifat Dan Respon Khusus Terhadap Terhadap Trauma Trauma Maka Akan Dibicarakan Satu – Persatu.

A. Palpebra 

Laserasi Dan Hematum Pada Pemeriksaan Didapatkan Luka Memar, Udema Dan Ekkoriasi. Pengobatan : Pembersihan Luka Dan Kompres Dingin .

 

B. Konjungtiva  Perd erdarah arahan an Dib Dibawa awah h Kon onjun jungti gtiva va Tam ampa pak k Be Berc rcak ak Me Mera rah h Be Berb rbat atas as Je Jela las. s.



Bi Bias asan anya Ttuk anpa an Ter erap api i cepa Dapa Da pat Semb Se mbuh Send Se ndir i, Tet etap api iya Untu Un kpa Memp Me mper erce pat ttDa Dapa pat t uh Diba Di bant ntu uiri, Dengan Deng an Vaso Vasoko konstri nstriksi. ksi. Edema Bila Ma Bila Masi sih h Da Dan n Ter Terle leta tak k Se Sent ntra rall Da Dapa patt MenggangguVisus.

 

Kondisi Ini Dapat Diatasi Dengan Jalan Reposisi Konjungtiva Atau Menusuk Konjungtiva Sehingga Terjadi Terjadi Jalan Jalan Untuk Mengurangi Edema Tersebut. Dapat Juga Juga Dibantu Dengan Cairan Saline Saline Yang Hipertonik Untuk Mempercepat Penyerapan.

 

LASERASI

Bila La Bila Lase sera rasi si Sed Sedik ikit it Da Dapa patt Di Dibe beri ri An Anti tibi biot otik ika a Untuk Unt uk Mem Membat batasi asi Ke Kerus rusaka akan. n. Day Daya a Rege egener nerasi asi Epi Epitel tel Khonj onjung ungtiv a bera Yang Tinggi Ting gi Sehing ingga ga Aka Akan n Tum umbu buh Dala Da lam mtiva Bebe Be rapa pa Hari Ha ri..Seh Laser La seras asii Da Dan n Ja Jari ring ngan an Ne Necr crot otik ik Ma Maka ka In Infl flam amas asii Akan Aka n Lebih Lebih Men Menonj onjol ol Dar Darii Pada Pada Trau rauman manya. ya. Dala Da lam m Ha Hall In Inii Da Daer erah ah Ne Nekr kros osis is Ha Haru russ Di Diek eksi sisi si..

 

C. KORNEA 1.

Erosi Kornea (Hilangnya Sebagian Epitel)

Bila Penderita Mengeluh Nyeri, Photofobi, Epifora, Bleparospasme, Perlu Kita Lakukan Pemeriksaan Pengecatan Flurocein. Bila (+) (+) Berarti Berarti Sebagian Sebagian Kornea Tampak Hijau -- Ada Suatu Suatu Lesi Atau Erosi Korne Kornea. a.

 

Tx: Bebat Mata Dan Diharapkan 1-2 Hari Terjadi Terjadi Penyembuhan. Bila Erosi Luas Maka Maka Perlu Tambahan Antibiotika. Antibiot ika. 2. EDEMA KORNEA :

Dapat Berupa Edema Yang Datar Atau Edema Yang Melipat Dan Menekuk Kedalam Masuk Ke Membran Bowman Dan Descemant

 

Tx: Pemberian Antibiotika Dan Bebat Mata, Kadang – Kadang Diperlukan Lensa Kontak Untuk Melindungi Kornea Pada Fase Penyembuhan.

 

D. BILIK MATA DEPAN :

HIFEMA : (Perdarahan Dalam Bilik Mata Depan Yang Berasal 



Dari Iris Dan Corpus Siliare) Siliare) Respon Vaskuler Yang Yang Terkena Terkena Adalah Adalah A, Ciliaris Anterior, Perdarahan Vena Di Schlemm Kanal Dan Adanya Hipotoni, Seperti Pada Siklodialisis. Pada Umumnya 70% Kasus Penyerapan Terjadi Dalam Waktu Waktu 5-6 HARI.

 





Bila Perdarahan Perdarahan Luas Koagu Koagulasi lasi Di bilik Mata Mata Depan Akan Luas Luas Dimana Dimana Terjadi Gumpalan Gumpalan Fibrin Dan Darah Merah. Hal Ini Akan Memperlambat Penyerapan Ditambah Lagi Hambatan Mekanis Terhadap “Outflow” Humor Aquos Disudut Iridocorneal

 





Pada Beberapa Produk Darah Menempel Pada Bagian Anterior Pigmen Membran Dari Iris Didaerah Pupil Dan Sudut Irido Corneal. Walaupun Sepintas Bilik Mata Depan Jernih, Tetapi Iritis Cukup Kuat Untuk Membentuk Sinekia Anterior Dan Posterior. Posterior.

 





Hifema Sekunder Sekunder Pada Umumnya Nampak Antara Hari Ke-2 Dan Ke-5. Biasanya Diikuti Dengan Ancaman Ancaman Iritis. Pada Hifema Ringan Dapat Terjadi Terjadi Glukoma Sekunder Dengan Meningkatnya Tekanan Tekanan Intra Okuler Okuler..

 





Hal Ini Dari Adanya Edema Edema Di Trabekular Meshwork, Sehingga Terjadi Terjadi Gangguan Gangguan Outfolow Humor Akuos. Tekanan Intra Occuli Kadang Baru Terjadi Terjadi Beberapa Hari Setelah Setelah Trauma, Ini Adalah Akibat Adanya Perdaraha erdarahan n Sekunder.

 



Frekwensi Perdarah erdarahan an Sekunder Sekunder Tanpa Tanpa Kenaikan Ken aikan Tekanan Intra Occuli Occuli --- 30%.



Frekwensi Perdarahan Sekunder Dengan Kenaikan Ken aikan Tekanan Intra Occuli Occuli --- 50% 50%..

 

PENGOBATAN HIFEMA : Bila Tanpa Penyulit : 1. Tirah Baring Sempurna Dengan Posisi Kepala Lebih Tinggi + 4oo. Laran Larangan gan Gerak Gerakan an Fisik Dan Mengangkat Kepala. 2. Pemakaian Bebat Mata.  Masih Kontrofersi Memakai Atau Tidak. Bila Kedua Kedu a Mata Di Bebat Diharapkan Mengistirahatkan Mata.

 





Tetapi Pada Anak Menyebabkan Kegelisaahan, Dan Pada Pada Dewasa Dewasa Akan Terjadi Disorientasi. Tetapi Bila Satu Mata Dibebat Maka Paling Tidak Penderita Atau Keluarga Sadar Terhadap Penyakitnya Yang Yang Serius Dan Mereka Lebih Hati – Hati Dan Membatasi Gerak.

 

3.  

Simptomatis Diberikan Bila Perlu : Misal : Penenang, Anti Fibrinolitik. Bila Penyerapan Berjalan Lambat Lebih Dari 7 Hari Maka Dapat Dibantu Dengan Pemberian Miotikum Dengan Tujuan Tujuan Memperluas Permukaan Iris Sehingga Penyerapan Darah Lebih Cepat

 



Bila Ada Kecenderungan Pembentukan Sinekia Dapat Diberikan Midriatikum.

Bila Ada Tanda Tanda – Tanda Glukoma Glukoma Sekunder Sekunder Dan Diberi Obat Anti Glukoma. Glukoma. 5. Dilakukan Tindakan Pembedahan Dengan 

Mengeluarkan Mengeluark an Darah Dari Bilik Mata Depan

 

Hal Ini Dilakukan Pada Kasus – Kasus :  Hifema Yang Tidak Kurang Selama Selama 5 Hari. Hari. Dan  

Darah Lebih Dari ½ Bilik Mata Depan. Tanda – Tanda Glukoma Glukoma Sekunde Sekunderr. Tanda – Tanda Hemosideros Hemosiderosis is

 

Biasanya Hemosider Hemosiderosis osis Yang Ringan Ringan Hilangnya Agak Agak Lama Yaitu Setelah Setelah Beberapa Bulan. Hal Ini Produk Disebabkan Proses Fagositosis Dari Hb IniKarena Berjalan Lambat Dari Tepi Ke Sentral.

 

E. IRIS 1. Iridodialisis     

Iris Lepas Dari Dari Insersi Insersi Yang Kadang Kadang Diikuti Diikuti Dengan Hifema. Pupil Miosis. Ax : Penderita Merasa Melihat Double Pada Satu Mata ( Diplopia Unilatera). Unilatera). Pemeriksaan : Tampak Sebagian Sebagian Iris Lepas. Tx : Pasif, Tetapi Bila Ada Keluhan Operatif Operatif.

 

F. PUPIL Midriasis : Akibat Dari Parese Saraf Optikus Atau Karena Ruptur Otot Spincter.

G. Lensa Penyebab Utama Kerusakan Lensa Adalah Kerusakan Seluler Dan Laserasi Jaringan. Mekanisme : 

Gelombang Tekanan Tekanan Menekan Humor Aquos.

 

   

Iris Tertekan Tertekan Ke Arah Vitreous. Lensa Tertekan Tertekan Kembali Ke Arah Humor Akuos Dan Difragma Iris. Tambahan Tekanan Tekanan Pada Kapsul Dan Epitel Epitel Lensa. Terjadi Kerusakan Jaringan Intra Sellular Fiber Dari Lensa, Nekrosis Kapsul Dan Dislikaso Sebagian Material Lensa.

 

KEKERUHAN LENSA 1. Subluksasi Atau Dislokasi

Lensa :  

Dapat Kedua Arah Yaitu Menuju Bilik Mata Depan Dan Posterior Menuju Badan Kaca. Keluhan Berupa Penglihatan Menurun Dan Melihat Dobel Pada Satu Mata.

 

Pada Pemeriksa emeriksaan an Terlihat Terlihat Iris Tremulans Tremulans Dan Bilik Mata Depan Yang Dalam. Pengobatan :  Aktif Dengan Operasi Pada Dislokasi Anterior. Hal Ini Ini Untuk Mencegah Mencegah Terjadinya Kerusakan Endotel Kornea Dan Glukoma Sekunder.  Pasif Secara Kon Konservatif servatif Pada Dislokasi Dislokasi Posteror. 

 

H. Segmen Posterio osteriorr Kita Menduga Adanya Kerusakan Segmen Posterioir Bila Penglihat englihatan an Menurun Tanpa Tanpa Kerusakan Segmen Segmen Anterior. Anterior.

1. 

Perdarahan Kaca Darah Berasal DariBadan Korpus Ciliare. Ciliare .



Keluhan Berupa Visus Yang Yang Kabur Kabur..

 

 

Pemeriksaan Dengan Oftalmoskop Nampak Kekeruhan Badan Kaca. Pengobatan Hanya Konservatif Konservatif..

2. Udema Makula Terjadi Karena Timbunan Cairan Subretina Subretina Di Makula.

 

3. Robekan Retina 

Keluhan Kabur, Benda Tampak Bergelombang.



Pemer emeriksa iksaan an Tampa Tampak k Ablasi Ablasi Retina Yang Terlihat Dengan Oftalmoskop. Pengobatan Dengan Operasi.



 

4.

Keluhan N. Opticus.

Hal – Hal Yang Terjadi Terjadi Akibat Akibat Rudapaksa Mata Mekanik Meka nik Tajam Tajam : A) Palpebra 1.Luka Terbuka Terbuka Palpebra  

Ax : Keluhan Rasa Nyeri, Bengkak Dan Berdarah. Pemeriksa emeriksaan an : Tampak Tampak Adanya Adanya Luka Terbuka Terbuka Dan Perdarahan.

 

Pengobatan : 1. Pebersihan Luka, Kemudian Dijahit. 

2. Tehnik Penjahitan Dilakukan Sama Dengan Luka Pada Kulit Tubuh Tubuh Yang Lain Sesuai

Dengan Arah Arah Dari M. Orbicularis.

 

PERHATIAN : PERHATIAN 1. Luka Yang Persis Pada Palpebra Harus Khusus Diperhatikan Karena Bila Penjahitan Tidak Tepat Pada Kedua Tepi Luka Luka Akan Memberi Hasil Kosmetik Dan D an Fungsional Fu ngsional Yang Jelek. 2. Bila Perlu Dapat Ditambah Dengan Antibiotika, Analgetik Dan Anti Inflamasi. 

 

B) KONJUNGTIVA Perdarahan Penatalaksanaan Sama Dengan Rudapaksa Mata Mekanis Meka nis Tumpu Tumpul. l. 2. Robekan 1 Cm  Tidak Dijahit, Diberikan Antibiotika Antibiotika Lokal. 1.

 





Robekan Lebih Dari 1 Cm, Dijahit Dengan Benang Cut Gut Atau Sutera Berjarak 0,5 Cm Antara Tiap – Tiap Jahitan. Beri Antibiotika Lokal Selama 5 Hari & Bebat Mata U/ 1-2 Hari.

 

C) 1. 2.

KORNEA

Erupsi Kornea Penatalak enatalaksanaan sanaan Spt Sp t Rudapaksa Mata Tumpul. Tumpul. Luka Tembus Tembus Kornea - Ax : Teraba Nyeri, Epifora, Fotophobia, Blepharospasme. - Pemeriksaan : Bagian Yg Mengalami Kerusakan Epitel Menunjukkan Flurocein (+).

 

PENGOBATAN 

Tanpa Mengingat Jarak Waktu Antara Kecelakaan Kec elakaan Dan Dan Pemeriksaan, Pemeriksaan, tiap Luka Luka T erbuka Kornea Y ang Masih Menunjukkan Tanda – Tanda Adanya Kebocoran Harus Harus Diusahakan Untuk Dijahit.



Jaringan Intra Ocular Yang Keluar Dari Dari Luka. Luka.

 

  

Misal : Badan Kaca, Prolap Iris Sebaiknya Sebaiknya Dipotong Sebelum Sebelum Luka Dijahit. Jangan Sekali – Kali Dimasukkan Kembali Dalam Bola Mata. Jahitan Kornea Dilakukan Secara Lamellar Untuk Menghindari Terjadinya Fistel Melalui Bekas Jahitan.

 

   

Luka Sesudah Dijahit Dapat Ditutup Lembaran Lemb aran Yang Yang Terd Terdekat ekat.. Tindakan Ini Dapat Dianggap Mempercepat Epitelialisasi. Antibiotika Lokal Dalam Bentuk Salep, Salep, Tetes Atau Sub Konjungtiva Konjungtiva 0,3 0,3 – 0,5 U. Garamycin Tiap Dua Hari Sekali.

 

  

Atropin Tetes 0,5% - 1% Tiap Hari. Dosis Dikurangi Bila Pupil Sudah Cukup Lebar. Bila Ada Tanda Tanda anda Tablet. Glukoma Sekunder Dapat– T Diberi T ablet. Analgetik, Anti Anti Inflamasi, Koa Koagulasi gulasi Dapat Diberikan Bila Perlu.

 

3. Ulkus Kornea Sebagian Besar Disebabk Disebabkan an Oleh Trauma Trauma Yang Infeksi Sekunder. Ax : Mengalami Teraba Nyeri, Epifora, Fotofobi, Blepharospasme. Pemeriksa emeriksaan an : Nampak Kornea Yang Edma Edma Dan Keruh. Bagian Yang Mengalami Men galami Kerusakan Epitel MENUNJUKKAN PENGECAT PENGECATAN AN ( + ).

 

TX :  Antibioti Antibiotika ka Lokal Tetes, Tetes, Salep Atau Subkonjungtiva. 



Scraping Atau Pembersihan Jaringan Nekrotik Secara Hati – Hati Bagian Dari Ulkus Yang Nampak Kotor.

Aplikasi Panas. Kauter Dilakukan Dengan Cara Memanaskan Pasak.  Cryo Tera Terapi pi

 

SCLE D) SCLERA 1. Luka Terbuka Terbuka Atau Tembus.RA  Lu Luka ka In Inii Le Leka kass Ter ertu tutu tup p Ol Oleh eh Kon onju jung ngti tiva va 



Se Sehi hing ngga ga Kada Ka dang ng Suka Su kar r Dik Di k etah et ahui ui. . Luka Tembu embuss Scle Sclera ra Haru Haruss Dipert Dip ertimb imbang angkan kanapa apabil bila a Dib Dibawa awah h Kon onjun jungti gtiva va Nampak Nam pak Jar Jarin ingan gan Hit Hitam am (K (Koro oroid) id).. Pen engo goba bata tan n : Sa Sama ma De Deng ngan an Lu Luka ka Tem Tembu buss Pa Pada da Kornea.

 

OPTALM E) OPT ALMIA IA SIM SIMP PATET TETIK IK 



Suatu Sua tu Uve Uveiti itiss Yang Dide Diderit rita a Ole Oleh h Mat Mata a K ontra on tra Lat Latera eral l Apa Apabil bila a Mat Mata a Lainn Lainnya ya Mengalami Trauma Atau Trauma Tembus Tembus Yang Men Mengen genai ai Jar Jaring ingan an Uve Uvea. a. Frekwe Fre kwensi nsi Tert erting inggi gi Terj erjadi adi 2-4 Min Minggu ggu Sesudah Sesu dah Trauma rauma..

 

Proses Berlangsung : 1. Tahap Iritasi (Sympatetik Iritation) 2. Tahap Radang ( Sympatetik Inflamation) Ad. 1 : Ax: Keluhan Nyeri, Tanda Tanda – Tanda Radang Ringan, Epifora, Fotofobia. Pem em:: Tand Tanda a – Tanda Iritis Ringan.



 

Biasanya Bersifat Reversibel Atau Langsung Tahap Radang. Ad. 2 : Dapat Berlangsung Akut / Menahun. Stadium Ini Bersifat Irreversibel Dan Kemungkinan Besar Akan Memburuk Bila Pengobatan Kurang Sempurna.

 

TX:  Mata Traumatik Traumatik : Enukleasi Bulbi Dipertimbangkan Bila Visus 0 Atau Lebih Jelek Dari Pada Mata Simpatetetik.  Mata Yang Masih Mempunyai Visus Walaupun Terbatas Selalu Menjad Menjadii Pertimbangan Pertimbangan Yang Sangat Sulit Apakah Akan Dilakukan Enukleasi Atau Dipertahankan.

 

F) BILIK MATA DEPAN Penatalaks enatalaksanaan anaan Sama Dengan Trauma Trauma Tumpul. G) Iris 1. Iritis Sering Sebagai Sebagai Akibat Dari Trauma.  Ax: Keluhan Nyeri, Epifora, Fotofobia, Blepharospasme.

 



Pem : Pupil Miosis, Reflek Pupil Menurun, Sinekiaposterior.



Tx : Atropin Tetes 0,5% - 1% 1-2 Kali Perhari Perhari Selam Senekia Belum Lepas. Antibiotika Lokal. Diamox Bila Ada Komplikasi Glaukoma.

H) 

Lensa

Katarak

Penatalaksa enatalaksanaan naan Sama Dengan Trauma Trauma Tumpul. Tumpul.

 

Dislokasi Lensa Panatalaksanaan Sama Dengan Rudapaksa Mata Tumpul Tumpul.. I) Kerusakan Segmen Posterior Penatalaksanaan Sama Dengan Rudapaksa Mata Tumpul.



J) Corpus Alienum (Benda Asing) Ax: Mengeluh Ada Benda Asing Masuk Kedal Kedalam am Mata.

 

Pem: Benda Asing Tersebu Tersebutt Harus Ha rus Dicari Secara Secara Teliti Teliti Memakai Peneran enerangan gan Yang Cukup Mulai Dari Palpebra, Konjungtiva, Fornixis, Kornea, Bilik Mata Depan. Bila Mungkin Benda Tersebut Berada Dalam Lensa, L ensa, Badan Kaca Dimana Perlu Pemeriksaan Tambahan Berupa Funduskopi Dan Foto Fo to Rontgen

 

Benda Asing Yang Masuk Masuk Dalam Dalam Mata Mata Dapat Dapat Dibagi Dibagi Dua Kelompok Yaitu : A. Benda Logam

Misal: Emas, Perak, Platina, Besi, Tembaga.

Benda Logam Ini Dapat D apat Bersifat Magnit Atau Non Magnit. B. Benda Bukan Logam: Lo gam: Batu, Kaca, Poselin, Plastik, Bulumata, Dan Lain – Lain.

 



 

Benda Yang Menimbulkan Reaksi Jaringan Jaringan Mata Berupa Perubahan Selular Atau Membran Sehingga Mengganggu Fungsi Dari Mata. Misal : Besi Berupa Berupa Siderosis Dan Tembaga Berupa Kalkosis. Besi Biasanya Merusak Jaringan Jaringan Yang Mengandung Mengandun g Epitel.

 



Sedangkan Tembaga Tembaga Merusak Bagian Membran, Misal Descement Kornea Lensa, Iris, Badan Kaca, Dll.



Pengobatan : Mengeluarkan Benda Asing



Bila Lokalisasi Di Palpebra Dan Konjungtiva Kornea, Maka Dengan Mudah Dapat Dilepaskan Setalah Pemberian Anastesi Lokal

 



Untuk Mengeluarkan Perli Kapas Lidi Atau Jarum Suntik Sunt ik Tumpu Tumpul/T l/Tajam ajam..



Bila Benda Bersifat Magnetik Maka Dapat Dikeluarkan Dengan Magnet Portable Atau Giant Magnet.



Bila Benda Asing Dalam Segmen Posterioir Hendaknya Dikirim Kepusat, Oleh Karena Memerlukan Tindakan Yang Lebih Cermat Dan Perlengkapan Yang Yang Khusus.

 

  

Pemberian Antibiotika Lokal Pada Benda Asing Dikonjungtiva Dan Kornea. Pada Kornea Dapat Ditambahkan Atropin 0,5%-1% Bebat Mata Dan Diamox Diamox Bila Bila Ada Tanda – Tanda Glukoma Glukoma Sekund Sekunder er..

 

K) Otot Ekstra Okular I. Kelainan Pergerakan Mata Hal Ini Pada Trauma Dapat Disebabkan :  Kelainan Pada Otot Mata. 2. Kelainan Pada Persaraf Persarafan an Otot Mata. 3. Kelainan Pada Jaringan Orbita Lainnya.

 





Walaupun Gangguan Pergerakan Bola Mata Tidak Dapat Menyebabkan Kebutaan Atau Penurunan Tajam Tajam Penglihat englihatan an Namun Kegiatan Sehari – Hari Dapat Terganggu Terganggu Dengan Adanya Keluhan Diplopia. Ax: Akibat Diplopia Timbul Keluhan Pusing, Mual, Muntah.

 

Pem : Hambatan Pergerakan Bola Mata Dapat Berakibat Paralis Paralisa a Atau Ototnya Sendiri Sendiri Yang Terjepit. Test Forced Duction :  Untuk Membedakan Gangguan Karena Kelumpuhan Atau Ototnya Yang Yang Terjepit. Terjepit.  Cara: Mata Ditetesi Anastesi Lokal. 

 



Kemudian Otot Yang Akan Diperiksa Dipegang Dengan Pinset Dan Ditarik Kearah Gerak Otot Tersebut.

  

Bila Lancar ----- Berart Berartii Paralisa Paralisa.. Bila Sukar --- Ada Hambatan / Otot Terjepit. Pengobatan Paralisa :

1. 2.

Anti Inflamasi Dan Neurokopik. Untuk Menghindari Diplopia Satu Mata :

 

A. Pada Parase Parase Ringan Ringan -- Mata Sehat Ditutp Ditutp

Supaya Mata Parase Terlatih Terlatih.. B. Pada Parase Berat – Mata Parase Yang Ditutup.  Setelah 3-6 Bulan Bulan Tidak Ada Kemajuan Berarti Tetap Tetap Strabismus Strabismus Dan Atau Diplopia. Diplopia. 

Maka Penderita Perlu Dirujuk Untuk Tindakan Operasi.

 

Sebab Setlah 6 Bulan Dianggap Telah Telah Mengalami Penyembuhan Maksimal Atau Sudah Timbul Komplikasi Kontraktur – Kontraktur. Ii. Penatalaksanaan Rudapaksa Mata Dengan Bahan Kimia. 



Rudapaksa Mata Karena Bahan Kimia Dapat Rudapaksa Disebabkan Oleh Bahan Asam Atau Basa.

 

BERDASARKAN KLASIFIKASI HUGHES DIBAGI: Ringan : Nampak Adanya Adanya :  Erosi Kornea  Kekeruhan Kek eruhan Kornea Yang Ringan 1.



Tidak Ada Necrosis Dan Ischemia Dari Konjungtiva Dan Sclera

 

2. Sedang Berat :  

Kekeruhan Kornea Nampak Dan Detail Iris Sulit Dilihat, Nekrosis Iskemia Dari Konjungtiva Dan Sklera Minimal

3. Sangat Berat : 

Kekaburan Dari Pupil, Sclera Dan Konjungtiva Pucat.

 







RUDAPAKSA MATA KARENA BAHAN ASAM DAPAT TERJADI KERUSAKAN DALAM BEBERAP BEBE RAPA A JAM. BAHAN BAHA N ASAM AKAN LEBI LEBIH H CEPA CEPAT MENGADAKAN PRESIPITASI DENGAN JARINGAN SEKITARNYA. DAYA BUFFER DAY BUFFER DARI D ARI JARINGAN JARINGAN PROTEIN SEKITAR SEKIT AR ZAT ZAT ASAM INI CENDERUNG CEND ERUNG UNTUK MELOKALISIR KERUSAKAN.

 

  

Tidak Ada Efek Atau Akibat Akibat Lain Misal Kerusakan Sel Atau Perlunakan Jaringan. Sedangkan Bahan Alkali Menyebabjan Hal Yang Lebih Serius. Serius. Bahan Alkali Akan Bergabung Dengan Lipid Dari Selular Membran Dan Terjadi Kerusakan Total Dari Sel.

 

 

Perlunakan Jaringan. Penetrasi Yang Cepat Kedalam Bilik Mata



Depan. Iris Dan Kadang – Kaang Retina Terkena Terkena Dalam Waktu Yang Singkat.



Makin Tinggi Ph Alkali Makin Serius Kerusakannya.

 

TANDA

TANDA :





Secara Umum Tidak Hanya Konjungtiva Dan Kornea Yang Terkena Terkena Tetap Tetapii Kelopak Mata Dan Kulit Sekitarnya.



Kulit Dan Palpebra Menjadi Lebih Putih Dan Nekrosis.



Koagulasi Pada Jaringan Kornea Sehingga Kornea Nampak Keruh. Konjungtiva Pucat Karena Ischemia



 

Rasa Nyeri Tergantu ergantung ng Dari Kerusakan Sel – Sel Sensoris Dari Korne Kornea. a. Pengobatan :  Irigasi Mata Dan Jaringan Sekitarnya Adalah Adalah Pengobata engobatan n Pertana Yang Diperluka Diperlukan. n.  Irigasi Dapat Dilakukan Dengan Air, Air, Cairan 



Fisiologi Fisiol ogiss + 30 Meni Menit. t. Sedang Untuk Bahan Basa Dapat Sampai Satu Jam.

 



Kalau Perlu Irigasi Boleh Diulang Kembali Saat Penderita Sampai Dipuskesmas.



Pemakaian Kertas Ph U/ Bhn Asam / Basa Kegunaannya Kegunaan nya Sdkt Sd kt Krn Bdn Yg Telah Beruba Berubah h Akibat Irigasi Yg Yg Agak Lama.



Forniks & Konjungtiva Hrs Dibersihkan Dari Bhn



Kimia Dgn Kapas Basah. Kelopak Mata Dibalik Dan Dibersihkan.

 



U/ Mengurangi Nyeri Diberikan Anestesi Lokal.



Antibiotika Lokal Berupa Salep U/ Menghindari Perlekatan2.



Atropin Tetes Tetes 0,5-1%.



Bebat Mata (Kalau Perlu).



Beri Karbonic Anhidrase Inhibitorb Inh ibitorb Bila Tjd Glaukoma Sekunder Sekunder..

 

PENATALAKSANA PENATALAKSANAAN AN RUDA PAKSA KRN FAKTOR FISIK A. Cahaya 

Cahaya Yg Berasal Dari Matahari / Alat U/ Las Mengandung Ultra Violet Yg Dpt Mengakibatkan Konjungtivitis & Keratitis, Sedangkan Cahaya Dari Pembikinan Kaca (Glass Blomers), Banyak Mengandung Infra Red Yg Dpt Mengakibatkan Katarak.

 



Anamnesa : Mata Terasa Anamnesa Terasa Nyeri, Efifora Yg Timbul 6-12 Jam Sesudah Melihat Cahaya Cahaya Tersebut.

 

P emeriksaan : Hiperemi Konjungtiva, Flurescein Flures cein Test Test (+). Pengobatan : Pada Konjungtivitis Beri Antibiotika Lokal, Lo kal, Atropin Bila Flurescein Luar Luar..



Biasanya Dlm 1-2Unsur Hari Sembuh. Penyina enyinaran ran D gn Dgn Infra Red Tdk Menimbulkan Kelainan Akut.

 

KEBAKARAN 



Dgn Adanya Reflek Perlindungan Menutup Palpebra Sering Kornea & Konjungtiva, Terhindar Dari Bahaya Kebakaran, Shg Kelainan Terbatas Terbatas Pd Palpebra Palpebra.. Pengobatan : Tdk Berbeda Dgn Kelainan Akibat Luka Bakar Pd Kulit Bagian Tubuh Tubuh Yg Lain.

 

LEDAKAN 

Ledakan Yg Cukup Kuat Dpt Menimbulkan Bermacam2 Kerusakan.



Pengobatan Diberikan Sesuai Dgn Kerusakan Yg Diakibat Diakibatkan. kan.

 

BLOW OUT FRAKTUR 

 

Patah Tulang Tulang Dasar Orbita Orbita Tanpa Tanpa Kerusakan Dari Rima Orbita Akibat Perubahan Mendadak Men dadak & Ruang Retro Bulbar Krn Perubahan Tekanan Yg Tjd Akibat Hantam Hantaman an Yg Keras Pd Bulbus Occuli. Anamnesa : Adanya Trauma, Visus Menurun, Nyeri (+), Diplopia, Mual, Muntah. Pemeriksaan : Edema Krg Lbh Hypoestesi Daerah Saraf Infra Orbita.

 



Tanda 2 Patah Tulang Tulang : Gerakan Geraka n Terbatas Terbatas,, Enoftalmus.



Pengobatan : Konservatif Selama 3 Minggu U/ Mengevaluasi Sambil Menunggu Edema & Ekhimosis Berkurang. Bila Enoftalmus Masih Tampak, Keluhan Diplopia Sangat Mengganggu  Operatif.

 

PENUTUP 



Ruda Paksa Mata Merupakan Keadaan Darurat Mata, Krn Dpt Tjd Bermacam2 Bermacam2 Kerusakan Yg Bila Bil a Tdk Sgr Mendapat Pertolongan Dpt Mengakibatkan Penurunan Fungsi Mata / Berakhir Dgn Kebutaan. O/K Itu Alangkah Baiknya Kelak Sbg Dokter Umum Jg Waspada Waspada Akan Akibat Akibat Ruda Paksa Ini & Segera Menanggulanginya, Mana Yg Dpt Diobati Sendiri & Mana Yg Hrs Dirujuk.

 

TRAUMA LAB/SMF ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSIT UNIVER SITAS AS JEMBER- RSD Dr SOEBANDI SOEBANDI JEMBER

 

KEDARURATAN MATA

 

  





INFEKSI TRAUMA TUMOR

  

PENYAKIT DEGENERATIP

D.M. HIPERTENSI LEUKEMI, PENY.SISTEMI LAIN

TAJAM PENGLIHATAN

PROSES PENUAAN 

KEBUTAAN

KEL.KONGENITAL

 

KEDARURATAN

SANG SA NGA AT GAWA GAWAT T

GAWAT GAWA T

Tx..dlm.beberapa

Tx.dlm.1-

menit

beberapa jam

Mis.trauma kimia

mis.tr.tumpul mis.tr .tumpul

tr.tajam

MATA

SEMII GAW SEM G AWA AT

tx.dlm hari, minggu

 

TRAUMA MATA  

PEMERIKSAAN PERTOLONGAN

SEGERA !!!

BAIK ,TEPAT

FUNGSI PENGLIHATAN DIPERTAHANKAN

MENCEGAH KEBUTAAN

 

KLASIFIKASI TRAUMA MATA 

I. MEKANIS : -TAJAM -TUMPUL

II. KIMIA : - ASAM - BASA III. FISIK : -TERMIS - SIN SINAR AR LAS/ LAS/UV UV



I.TRAUMA I. TRAUMA TIDAK TEMBUS:



TRAUMA KORNEA SUPERFISIAL



TRAUMA KIMIA TRAUMA FISIK TRAUMA TUMPUL

 

II.TRAUMA TEMBUS II.TRAUMA DENGAN /TANPA BENDA ASING

- LE LEDA DAKA KAN N

 

KLASIFIKASI TRAUMA MATA 

I. MEKANIS : -TAJAM -TUMPUL

II. KIMIA : -ASAM - BASA

I.TRAUMA I. TRAUMA TIDAK TEMBUS:



TRAUMA KORNEA SUPERFISIAL TRAUMA KIMIA TRAUMA FISIK



TRAUMA TUMPUL

 

II.TRAUMA TEMBUS II.TRAUMA TEM BUS DENGAN /TANP /TANPA A BENDA BE NDA ASING

III. FISIK : -TERMIS - SINA SINAR R LAS/ LAS/UV UV - LE LEDA DAKA KAN N

 

PEMERIKSAAN 

ANAMNESIS:  



YANG DIPERLUKAN

kapan? dimana? bagaimana? maca cam m peny nye ebab?

PEME PE MERI RIKS KSAA AAN N Taj Tajam am pe peng ngli liha hata tan n 

(sente (sen ter, r,hi hitu tung ng ja jari ri,k ,kar artu tu snellen)



PEMERIKSAAN ORGAN MATA :



PEMERIKSAAN PENUNJANG :





urut, teliti

skull foto, CT

scan, USG

 

PRINSIP PENANGANAN TRAUMA

MATA : PROGNOSIS BA BAIK !



TEPAT, CEPAT, CERMAT



TETESI DENGAN TETRACAIN 0.5 % (tdk ada perforasi)



TRAUMA KIMIA



SEMUA LUKA TERBUKA BOLA B OLA MATA MATA HARUS DIJAHIT



SEMUA BENDA ASING HARUS DIAMBIL OLEH TANGAN YANG TERAMPIL TER AMPIL

SEGERA

!!

 

PENANGANAN TRAUMA MATA 

I.TRAUMA I. TRAUMA TIDAK TID AK TEMBUS

1.TRAUMA 1. TRAUMA KORNEA SUPERFISIA SUPERFISIAL L a.EROSI : PENYEBAB: tergores kuku, kertas, ranting dll. GEJALA : rasa ada benda asing, epifora,fotofobia, epifora,fotofobia, blefarospasme PEMERIKSAAN: goresan(+) pada kornea Fluorecsein test (+) TERAPI : Antibiotik tts/salep mata (2-3x/hr) (2-3x/hr)

Bebat mata

 

PENANGANAN TRAUMA MAT MATA 

b.CORPUS ALIENUM DI KORNEA :  

PENYEBAB: debu besi (GRAM), sayap binatang, dll. GEJALA :rasa ada benda asing, epifora, fotofobia , blefarospasme



PEMERIKSAAN: benda asing (+) di kornea



TERAPI :  

 

Local anestesi : Tetracain 0.5% benda asing diambil dg.kapas basah/lidi kapas/cotton buds basah,  jarum suntik steril sulit  RUJUK !! Antibiotika tts./ salep mata, bebat mata

 

PENANGANAN TRAUMA MATA 

C.CORPUS ALIENUM CONJUNGTIVA CONJUNGTIVA : 

PENYEBAB: debu, abu roko rokok,serangga k,serangga dll.



GEJALA: erosi kornea(+/-), nyeri bila berkedip, rasa ada b.asing,



PEMERIKSAAN: eversi klp.mata, b.asing(+) di selaput lendir klp.bawah/atas



TERAPI:   

Anestesi lokal tetracain 0.5% eye drops Irigasi dgn RL, B. asing diambil dgn lidi kapas/cotton bud basah,



Antibiotik tts/salep mata

 

PENANGANAN TRAUMA MATA 

2. TRAUMA TRAUMA KIMIA 

PENYEBAB: zat kimia asam, basa, racun/organik



GEJALA: mengeluh kabur,nyeri, epifora, blefarospasme.



PEMERIKSAAN: luka bakar pd. kulit kelopak mata iskhemia konjungtiva, erosi kornea



TERAPI:    

prinsip segera ! anestesi lokal : tetracain 0.5% eye drops irigasi/disemprot air/aquadest dgn tekanan tekanan tinggi spuit 10cc 10cc “BASA” -Continuous irigasi, bersihkn corpal/zat kimia dg.lidi kapas basah.



Antibiotik tts./salep mata, bebat mata

 

TRAUMA TERMIS   

Penyebab: api, minyak panas Gejala: luka bakar, kanur, nyeri epifora, silau Pemeriksaan:  Luka bakar pada kelopak mata  



Hiperemi konjungtiva Erosi kornea

Terapi:  

Anestesi lokal : tetracain 0,5% eye drops Antibiotika salep / tetes mata

 

TRAUMA RADIASI Panas, reaksi kimia, reaksi elektrik  sinar las  Gejala:  

 

silau,   Nyeri,  ± 6-10 jamepifora, setelahblepharospasme paparan

Pemeriksaan: mikrolesi pada kornea Terapi:   

Anestesi lokal : tetracain 0,5% eye drops Antibiotika Antibiotik a salep mata Bebat mata

 

TRAUMA TUMPUL  

benda

Kerusakan organ mata

Kekuatan



Hematom kelopak mata



Perdarahan subkonjungtiva



Hifema



Avulsi n. optikus



Ablasio Retina dll



 



Hifema: Perdarahan di BMD



Terapi: 

Tirah baring total / setengah duduk



Kompres dingin

Rujuk Segera !

 

TRAUMA TEMBUS    



Luka terbuka kelopak mata Laserasi kornea  ruptur kornea + keluarnya jaringan intra okuli Katarak traumatika Laserasi Sklera + prolaps vitreus, khoroid  ‘double perforation’ Gejala:  Kabur, nyeri, berdarah  

Blepharospasme Bola mata tampak gembos

 



PENANGANAN: 

Tetesi tetracain 0,5%

 

Antibiotika tetes mata! Antibiotika sistemik



Bebat

Rujuk  

GLAUKOMA AKUT 

GEJALA: ◦



Nyeri hebat di sekitar mata / cekot-cekot Kabu Ka bur r, mat mata a me mera rah h   “halo”





Melihat

PEMERIKSAAN: ◦











Kabur Mata merah BMD dangkal Kornea suram Pupil Pup il lon lonjon jong, g, ref refle lek k ca caha haya ya  Perabaan tek bola ma mata 

Segera Rujuk !

 

RUDAPAKSA MATA KARENA BAHAN KIMIA

 

  



Batasan Rudapaksa mata yang disebabkan: Bahan kimia basa : amoniak, freon, sabun, sampo,kapur gamping, semen, tiner, tiner , lem, kaustik soda Bahan kimia asam : asam sulfat, air accu, accu, asam sulfit, asam klorida, zat pemutih, asam asetat.

 



 

BASA  penetrasi cepat saponifikasi membran sel  kerusakan sel  koagulasi pelunakan jaringan o.k denaturasi kolagen Konjungtiva, Kon jungtiva, sclera  iskemia, koagulasi dan nekrosis Penetrasi sampai koroid & retina

 

      

ANAMNESA & GEJALA KLINIS Subyektif Suby ektif : nyeri, nyeri, spasm spasme, e, berair berair,, kabur kabur & silau silau Obye Ob yekt ktif if : Visus\\ Palp Pa lpeb ebra ra be beng ngka kak, k, luk luka a ba baka karr Kon onjun jungti gtiva va hip hipere eremi, mi, khemos khemosis, is, iskem iskemia ia & nekrosis Kor orne nea a ed edem ema, a, tes fl fluo uore resi sin n +, kek keker eruh uhan an kor orne nea a he heba batt

 



Klasifikasi Thoft Grade

Segmen Anterior

Prognosis

I

Kerusakan epitel kornea, iskemia -

Baik

II

Kornea keruh tetapi detil iris masih terlihat, terli hat, iskemia iskemia + < 1/3 limbus

Baik

III

Epitel kornea hilang total, stroma kornea keruh ke ruh detil detil iri iriss kurang kurang ter terlih lihat, at, isk iskem emia ia 1/3 – ½ limbus

IV

Kornea keruh detil iris dan pupil tidak

Kuran Kur ang g ba baik ik

Jelek

terlihat, terli hat, iskemia iskemia > ½ limbu limbuss

 

  



Klasifikasi tingkat keparahan Hughes: Ringan : erosi kornea, kornea, kornea kornea agak keruh, iskemia -, nekrosis – Sedang : kornea keruh, detail iris tak tampak, t ampak, Iskemia, nekrosis konjungtiva dan sclera minimal Berat : pupil tak tampak, konjungtiva dan sclera kemosis kemo sis hebat, pucat

 

PEMERIKSAAN  

Ada tidaknya dan lokasi defek epitel Konjungtiva Kon jungtiva terutama limbus terdapat nekrosis



atau tidak Kejernihan kornea dan detil iris Inflamasi

 

Tekanan Intraokuler Kekeruhan lensa



 

   

DIAGNOSIS: Anastesi local



Tes fluoresin Senter & loupe, slit lamp pH meter/ lakmus



lid retractor

 

 

Hal- hal yang yang mempengaru mempengaruhi hi prognosi prognosis: s: pertolongan pertama  waktu irigasi hitungan

menit   jumlah dan kepekatan bahan kimia  Lama terpaparnya 

pH bahan kimia

 



PENATALAKSANAAN



Irigasi di tempat kejadian ( air kran, aqua, air mengalir !! rujuk RS



Anestesi local  mengurangi spasme



Irigasi intensif t.u kornea, fornik superior & inferior



Minimal 1 l: asam ½ jam, basa 1 jam sampai pH Normal



Parasentesa cairan bilik mata depan

Debridemant partikel partikel partikel sisa dengan lidi kapas steril  

OBAT-OBATAN •









Sikloplegik  Menurunkan spasme otot ciliaris, mengurangi terjadinya sinekia posterior, menurunkan inflamasi Antibiotik tetes mata  sekunder infeksi Kortikosteroid  t.u gr. 3 & 4 pemberiannya harus hati ha ti-- ha hati ti Vitamin C  menghambat ulserasi kornea Tetracyclin 4 x 25 250 0 mg menghambat kolagenase

 

  

Penyulit Segera: glaucoma, ekspose & perlunakankornea Jangka Panjang: Simblefaron, Sindroma mata kering, katarak traumatika, sikatrik kornea, glaucoma sudut tertutup, enteropion

 

TERAPI PENYULIT        

Sindro Sind roma ma ma mata ta ker erin ing g ai airr mata mata bu buat atan an no non n preservative Simblefaron si simb mble lefa fare rekt ktom omii de denga ngan n gl glas asss ro rod d Katara Kat arak k tra trauma umatik tika a    ek ekst stra raks ksii le lens nsa a Sikatr Sik atrik ik korne ornea a    keratoplasti TSCL Therap Therapetic etic soft contact contact lens lens Patching Temporary tarsoraphy Vit. A topical

 

Picture 1. Alkali burn. Note the severe conjuncti conjun ctival val rea reacti ction on and and stro stromal mal opacif opa cifica icatio tion n blu blurri rring ng iris iris details details inferiorly.  

Picture 2. Severe chemical injury with early corneal neovascularization.

 

Picture 3. Compl Picture Complete ete cicat cicatriza rization tion of the the corneal surface following chemical injury.

 

TRAUMA TERMIS 

Trauma termis pada mata langsung jarang terjadi .

 

Biasanya bersamaan dengan trauma pada muka Konsultasi Kon sultasi dengan THT dan bedah

 

Kelopak Kelo pak mata merah, luka bakar? DIAGNOSIS 





Ekteropion, enteropion dan trikhiasis  erosi



kornea Kornea membentuk selaput keabu-abuan  melokalisir kerusakan kornea

 

Perforasi kornea + trauma tumpul atau tajam Trauma pada saluran air mata  epifora

 

PENATALAKSANAAN 

Antibiotika topikal salep mata untuk kelopak mata dan korn kornea ea

 

Lubrikasi  air mata buatan tetes atau salep Monitor ketat kornea  ulkus kornea Evaluasi saluran air mata



View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF