Kuesioner Komunikasi efektif
August 6, 2018 | Author: Anonymous 6OnlXZg | Category: N/A
Short Description
kuesioner efektif...
Description
Kode Responden: Petunjuk Pengisian: 1. Kuesioner terdiri dari satu bagian yaitu karakteristik perawat. 2. Bacalah petunjuk
pengisian
dengan
baik
sebelum
menjawab pernyataan. 3. Jawablah pernyataan dibawah ini dengan baik dan benar 4. Pengisian kuesioner ini tidak akan berpengaruh negatif terhadap saudara/i 5. Atas kesediaan dan kerelaan untuk mengisi kuesioner ini diucapkan terima kasih KUESIONER A: KARAKTERISTIK PERAWAT 1. Inisial Responden : ................................................... 2. Tanggal pengisian : ........................................................ 3. Unit / ruangan : ........................................................ 4. Usia : ............................................. Tahun 5. Jenis Kelamin : ........................................................ 1. Pendidikan Terakhir : D III Kebidanan D III Keperawatan S1 Keperawatan / Ners 2. Masa Kerja : ............................................................. 3. Pelatihan yang diikuti 3 : 1. ................................................
tahun terakhir 2. ...............................................
KUESIONER B 1. Komunikasi Efektif (SBAR) 1) Kuesioner Pengetahuan Perawat Mengenai SBAR 1. Kepanjangan SBAR pada komunikasi teraupetik adalah ... a
Situation, Background, Analyze, Recommendation
b
Situation, Background, Assessment, Recommendation
c
Situation, Background, Assessment, Reassessment
2. Definisi SBAR adalah... a
Metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yang membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi yang efektif dan meningkatkan keselamatan pasien
b
Penyampaian informasi perawat ke dokter
c
Komunikasi tertulis yang digunakan untuk mengoverkan pasien
3. Tujuan pelaksanaan serah terima pasien berdasarkan SBAR adalah... a
SBAR dapat meningkatkan kekuatan perawat dalam berkomunikasi secara efektif, sehingga dokter percaya pada analisa perawat.
b
SBAR efektif dalam mencegah terjadinya kesalahan pelayanan yang dilakukan oleh penyedia layanan
c
SBAR efektif dalam penyampaian kondisi pasien secara utuh dan nyata
4. Tujuan pelaksanaan serah terima pasien berdasarkan SBAR secara langsung adalah.. a
Tidak terjadi kesalahan mengenali pasien dan menghemat waktu
b
Laporan pasien menjadi lebih akurat dan efisien
c
Pelaporan Pasien menjadi terstruktur dan Komprehensif
5. Respon pasien merupakan bagian teknik komunikasi SBAR pada point? a
Background
b
Situation
c
Analyze
d
Riwayat kesehatan
2. Penerapan SBAR pada Perawat Petunjuk untuk mengisi lembaran kuesioner: Beri tanda silang (x) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling benar. Isilah kuesioner dengan jujur dan tepat, jawaban ini bermanfaat untuk memaksimalkan ruangan Arafah Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang dan jawaban yang Bapak/Ibu berikan terjaga kerahasiaannya dan tidak mempengaruhi Asuhan keperawatan yang akan dilakukan. No Pernyataan Situasion 1 Ketika overan Menyebutkan : a. Nama pasien b. Umur c. Tgl masuk d. Hari rawatan e. Diagnosa medis
Sangat Setuju perawat
Setuju Kurang Setuju
Tidak Setuju
2
3
4
f. Masalah keperawatan saat overan Background Saat overan disampaikan : a. Keluhan utama pasien b.Intervensi yang telah dilakukan perawat c. Respon pasien d. Terapi medis Asssesment Setiap overan dinas menyebutkan: Hasil pengkajian pasien terkini Tanda vital Skala nyeri Tingkat kesadaran Resiko jatuh Status nutrisi Eliminasi Hasil penilaian abnormal Informasi klinik lain yang mendukung Recommendation Setiap overan dinas disampaikan :
Rekomendasi NCP yang perlu dilanjutkan termasuk discharge planning Edukasi pasien atau keluarga
3. Lembar Observasi SBAR LEMBAR OBSERVASI SAAT TIMBANG TERIMA OVERAN No
Pelaksanaan
1.
Teknik komunikasi SBAR a. Situasion Nama Umur Tgl masuk Hari rawatan Diagnosa medis Masalah keperawatan b. Background Keluhan utama Intervensi yang telah dilakukan
Observasi 1 Ya Tidak
Observasi 2 Ya Tidak
Observasi 3 Ya Tidak
Respon pasien Pemasangan alat intensif dan obat/ infus c. Asssesment Hasil pengkajian pasien terkini Tanda vital Pain score Tingkat kesadaran Resiko jatuh Status nutrisi Eliminasi Hasil investigasi yang abnormal Informasi klinik lain yang mendukung d. Recommendation Rekomendasi NCP yang perlu dilanjutkan termasuk discharge planning Edukasi pasien atau keluarga
2. Infeksi Nosokomial PENERAPAN PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL Pilih dan beri tanda (√) pada kotak yang sesuai A. Pengetahuan Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial 1. Apakah Bapak/Ibu tahu apa yang dimaksud dengan infeksi? a. Ya b. Tidak Jika ya, sebutkan: a. Masuk dan berkembang biaknya mikroorganisme pathogen di dalam tubuh manusia b. Penyakit yang disebabkan oleh kuman dan bakteri
2. Menurut Bapak/Ibu apa saja yang dapat menyebabkan infeksi? a. Mikroorganisme pathogen seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit dan parasit yang ada disekitar kita b. Kuman yang ada disekitar kita c. Tidak tahu
3. Menurut Bapak/Ibu apakah rumah sakit dapat menjadi tempat yang dapat menularkan infeksi? a. Ya b. Tidak Jika Ya, kenapa? a. Karena rumah sakit merupakan tempat berkumpulnya orang-orang sakit yang membawa kuman penyebab penyakit. b. Karena di rumah sakit banyak terdapat kuman penyebab penyakit.
4. Menurut Bapak/Ibu apakah infeksi nosokomial itu? a. Infeksi yang terjadi 3 x 24 jam setelah pasien dirumah sakit b. Infeksi didapat selama di rumah sakit c. Infeksi terjadi kurang dari 24 jam di rawat di rumah sakit
5. Menurut Bapak/Ibu apakah penyebab infeksi nosokomial? a. Kuman / mikroorganisme b. Tidak memperhatikan tehnik aseptik dan anti septik c. Hygiene dan lingkungan yang baik
6. Menurut Bapak/Ibu apakah anak usia dibawah 12 tahun boleh berkunjung ke rumah sakit?
a. Ya b. Tidak Jika Tidak, kenapa? a. Anak-anak rentan terhadap infeksi karena daya tahan tubuhnya lebih rentan dibandingkan dengan orang dewasa. b. Anak-anak mudah terserang penyakit. 7. Apakah Bapak/Ibu tahu apa akibat terjadinya infeksi nosokomial pada pasien? a. Peningkatan angka kesakitan, biaya perawatan dan penambahan hari perawatan b. Kekurang puasan pasien terhadap pelayanan kesehatan c. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
8. Apakah Bapak/Ibu tahu dari mana sumber terjadinya infeksi nosokomial? a. Lingkungan tidak baik, alat-alat instrumen yang tidak steril, banyaknya tamu dan perilaku petugas b. Tidak memakai antibiotic c. Dengan menggunakan tekhnik aseptik dan antiseptik
9. Siapakah yang beresiko terkena infeksi di rumah sakit? a. Pasien, petugas medis, dan pengunjung/ keluarga pasien b. Pasien dan petugas medis c. Tidak tahu 10. Menurut Bapak/Ibu apakah petugas kesehatan boleh menginap dan tidur di ruang perawatan pasien?
a. Ya b. Tidak Jika Tidak, kenapa? a. Karena
ruang
perawatan
pasien
mengandung
banyak
mikroorganisme pathogen dan petugas kesehatan beresiko tertular infeksi dari pasien. b. Karena ruang perawatan pasien mengandung banyak kuman penyebab penyakit.
B. Sikap Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Petunjuk Pengisian : Berilah tanda checklist (√) pada salah satu kolom SL SR JR TP No . 1.
2. 3.
: : : : :
Apabila Apabila Apabila Apabila
saudara saudara saudara saudara
SELALU SERING JARANG TIDAK PERNAH
Pernyataan Perawat menggunakan sarung tangan seperti saat melakukan tindakan yang kontak dengan darah, cairan tubuh, sekret, ekskresi, membran mukosa, kulit yang tidak utuh Perawat menggunakan masker seperti saat melakukan tindakan yang kontak dengan droplet semprotan darah atau cairan darah yang infeksius Perawat menyimpan masker yang sudah di
SL
SR
JR
TP
No . 4. 5. 6. 7.
Pernyataan
SL
SR
JR
TP
pakai untuk tindakan berikutnya Perawat membuang masker atau handscond ke dalam tong sampah non infeksius Perawat menggunakan sarung tangan steril sekali pakai Perawat menggunakan jarum yang steril sekali pakai Perawat tidak menggunakan jarum ulang untuk mengambil obat
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda checklist (√) pada salah satu kolom : SL : Apabila saudara SELALU SR : Apabila saudara SERING JR : Apabila saudara JARANG TP : Apabila saudara TIDAK PERNAH No . 1. 2. 3.
Pernyataan Perawat akan melakukan koreksi jika ada perawat yang melakukan hand hygiene tidak sesuai dengan standar WHO Kepala ruangan menegur perawat yang tidak melakukan hand hygiene sesuai langkah yang ditetapkan WHO Kepala ruangan mengingatkan perawat untuk
SL
SR
JR
TP
No . 4. 5. 6. 7. 8.
Pernyataan
SL
SR
JR
TP
melakukan hand hygiene pada setiap momen yang dianjurkan WHO Kepala ruangan memastikan perawat untuk melakukan hand hygiene sebelum menyentuh pasien Kepala ruangan mengingatkan perawat menggunakan alkohol untuk hand hygiene disaat tangan terlihat bersih Kepala ruangan mengingatkan perawat melakukan hand hygiene setelah menyentuh pasien (melakukan tindakan) Kepala ruangan mengingatkan perawat memakai air dan sabun untuk membersihkan tangan yang terlihat kotor Kepala ruangan melakukan pengamatan atau observasi langsung terhadap pelaksanaan hand hygiene perawat
3. PENERAPANHAND HYGIENE Pilih dan beri tanda (√) pada kotak yang sesuai No
JENIS TINDAKAN PENERAPAN
OBSERVASI
Di lakukan 1.
2.
Enam langkah cuci tangan 1) Perawat menggosokkan kedua telapak tangan secara memutar 2) Perawat menggosokkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari saling menyilang secara maju mundur, dan sebaliknya. 3) Kedua telapak tangan perawat saling berhadapan dan jari-jari saling menyilang, gosok sela-sela pangkal jari dari dalam ke arah luar. 4) Kedua telapak tangan perawat saling menggenggam dengan jari-jari saling mengunci, telapak tangan dan punggung jari saling menggosok. 5) Perawat menggosok sela ibu jari dan telunjuk kiri secara memutar, dan sebaliknya 6) Perawat menggosokkan secara memutar ujung-ujung jari tangan kanan di telapak tangan kiri, dan sebaliknya Lima moment 1) Perawat melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien 2) Perawat melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan aseptik 3) Perawat melakukan cuci tangan tangan setelah terpapar cairan tubuh pasien 4) Perawat melakukan cuci tangan setelah melakukan tindakan 5) Perawat melakukan cuci tangan setelah menyentuh lingkungan disekitar pasien
Tidak dilakukan
View more...
Comments