Kromatografi Lapis Tipis

October 21, 2018 | Author: mita fajria | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Kromatografi Lapis Tipis...

Description

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

I.

Tujuan 1. Melakukan dan menjelaskan teknik-teknik dasar kromatografi lapis tipis. 2. Menjelaskan prinsip dasar kromatografi. 3. Melakukan isolasi campuan senyawa sampai pemurniannya secara kromatografi tipis.

II.

Prinsip 1. 2.

berd erdasar asarka kan n pem pemis isah ahan an dua dua ata atau u leb lebih ih seny senyaw awaa berdasarkan berdasarkan perbedaan perbedaan migrasi migrasi dan distribusi distribusi senyawa senyawa dalam dua fase yang  berbeda yaitu fase diam dan fase gerak.

III.

Reaksi -

IV.

Teori Kromat Kromatogr ografi afi diguna digunakan kan sebagai sebagai untuk untuk memisah memisahkan kan substan substansi si campur campuran an menjadi komponen-komponennya, misalnya senyawa la!onoida dan isofla!onoida yang yang terdap terdapat at pada pada tahu, tahu, tempe, tempe, bubuk bubuk kedelai kedelai dan tauco tauco serta serta "copar "coparia ia dulcis, dulcis, #indernia anagalis, dan $orenia !iolacea. %ang pada senyawa isofla!on memiliki  banyak manfaat. &eberapa kelebihan senyawa isofla!on yang potensial bagi kesehatan manusia, di antaranya adalah sebagai antioksidan, antitumor ' antikanker, antikolesterol antikolesterol,, anti!irus, anti!irus, antialergi, antialergi, dan dapat mencegah osteoporos osteoporosis. is. (an semua kromatografi bekerja berdasarkan metode kromatografi. Kromatografi juga merupakan pemisahan camuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya. )ntuk itu, kemurnian bahan atau komposisi campuran campuran dengan dengan kandungan kandungan yang berbeda berbeda dapat dianalisis dengan dengan benar. benar. $idak  $idak  hanya kontrol kualitas, analisis bahan makanan dan lingkungan, tetapi juga kontrol dan optimasi reaksi kimia dan proses berdasarkan penentuan analitik dari kuantitas materia material. l. $eknol eknologi ogi yang yang pentin penting g untuk untuk analisi analisiss dan pemisah pemisahan an prepar preparati atiff pada pada campuran bahan adalah prinsip dasar kromatografi. *emisahan senyawa biasanya menggunakan beberapa tekhnik kromatografi. *emilih *emilihan an teknik teknik kromat kromatogr ografi afi sebagia sebagian n besar besar bergan bergantun tung g pada pada sifat sifat kelarut kelarutan an senyawa yang akan dipisahkan.

"emua kromatografi memiliki fase diam +dapat berupa padatan, atau kombinasi cairan-padatan dan fase gerak +berupa cairan atau gas. ase gerak  mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. Komponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda. Kromatografi #apis $ipis +K#$ merupakan cara pemisahan campuran senyawa

menjadi

senyawa

murninya

dan

mengetahui

kuantitasnya

yang

menggunakan. Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya. K#$ dapat dipakai dengan dua tujuan. *ertama, dipakai selayaknya sebagai metode untuk mencapai hasil kualitatif, kuantitatif atau preparatif. Kedua, dipakai untuk menjajaki sistem pelarut dan sistem penyangga yang akan dipakai dalam kromatografi kolom atau kromatografi cair kinerja tinggi +ritter et al , 11. K#$ dapat digunakan untuk memisahkan senyawa / senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida / lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas. K#$ juga dapat berguna untuk mencari eluen untuk kromatografi kolom, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara kromatografi dan isolasi senyawa murni skala kecil. *elarut yang dipilih untuk   pengembang disesuaikan dengan sifat kelarutan senyawa yang dianalisis. &ahan lapisan tipis seperti silika gel adalah senyawa yang tidak bereaksi dengan pereaksi /   pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sulfat. (ata yang diperoleh dari K#$ adalah nilai 0f yang berguna untuk identifikasi senyawa. ilai 0f untuk senyawa murni dapat dibandingkan dengan nilai 0f dari senyawa standar. ilai 0f dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh senyawa dari titik asal dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari titik asal. leh karena itu bilangan 0f selalu lebih kecil dari 1,.

Pelaksanaan KLT

1. ase (iam ase diam yang digunakan dalam K#$ merupakan penjerap berukuran kecil dengan diameter partikel antara 1-3 4m. "emakin kecil ukuran rata-rata partikel fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik kinerja K#$ dalam hal efisiensi dan resolusinya.

*enjerap yang paling sering digunakan adalah silika dan serbuk selulosa, sementara mekanisme sorpsi yang utama pada K#$ adalah adsorpsi dan  partisi +andjar 5 0ohman, 26. 2. ase erak  ase gerak pada K#$ dapat dipilih dari pustaka, tetapi lebih sering dengan mencoba-coba karena waktu yang diperlukan hanya sebentar. "istem yang paling sederhana ialah campuran 2 pelarut organik karena daya elusi campuran kedua pelarut ini dapat mudah diatur sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat terjadi secara optimal. &erikut adalah beberapa petunjuk dalam memilih dan mengoptimasi fase gerak 7 1. ase gerak harus mempunyai kemurnian yang sangat tinggi karena K#$ merupakan teknik yang sensitif. 2. (aya elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa sehingga harga 0f terletak  antara ,2-,8 untuk memaksimalkan pemisahan. 3. )ntuk pemisahan dengan menggunakan fase diam polar seperti silika gel,  polaritas fase gerak akan menentukan kecepatan migrasi solut yang berarti juga menentukan nilai 0f. *enambahan pelarut yang bersifat sedikit polar seperti dietil eter  ke dalam pelarut non polar seperti metil ben9ene akan meningkatkan harga 0f secara signifikan +andjar 5 0ohman, 26. 3. *enotolan "ampel )ntuk memperoleh roprodusibilitas, !olume sampel yang ditotolkan paling sedikit ,: 4l. ;ika !olume sampel yang ditotolkan lebih besar dari 2-1 4l, maka  penotolan harus dilakukan secara bertahap dengan dilakukan pengeringan antar totolan +andjar 5 0ohman, 26. di bawah sinar  )> 2:< nm, indikator pada plat K#$ akan memancarkan warna hijau dan pada )> 3?? nm akan memancarkan warna ungu. Komponen yang menyerap cahaya pada 2:< atau 3?? nm akan tampak sebagai bercak gelap pada plat yang bercahaya +ibbons, 2?. Metode deteksi lain adalah dengan menggunakan pereaksi semprot >.

@lat dan &ahan a. @lat yang digunakan i. *elat K#$ ii. *ensil iii. *enggaris i!. *ipa kapiler  !. Kertas saring !i. #ampu )> !ii. #ampu )> !iii. "aringan !akum  b.

&ahan yang digunakan i. 0impang kunyit ii. (iklometana iii. "erium ulfat i!. Metanol !. Atanol

>B.

*rosedur *ercobaan a. =ara penyiapan kromatografi lapis tipis *enotolan sampel pada plat K#$ • *elat ditandai menggunakan pensil dan penggaris untuk posisi tempat sampel ditotolkn, sekitar 1cm dari bagian bawah plat. (igunakan pensil untuk  memberi label sampel. Kemudian ditotolkan sampel diatas plat menggunakan

 pipa kapiler sampai noda cukup tebal tetapi tidak melebar. "etelah noda pada  plat kering, masukkan plat ke dalam wadah tertutup yang telah berisi pelarut yang sesuai. "ebelumnya pelarut dalam wadah dijenuhkan terlebiih dahulu dengan menempatkan kertas saring didalam wadah dan wadah harus tertutup. Kemudian dibiarkan pelarut menaiki plat didalam wadah perlahan sampai mencapai sekitar ,:cm dari bagian atas plat. "elanjutnya, dikeluarkan plat dan dibiarkan pelarut mengering di udara. &eberapa senyawa organik berwarna. ;ika anda beruntung memisahkan sampel yang berwarna, maka penampakan noda dengan mudah terlihat.  amun sebagian besar senyawa organik tak berwarna, oleh karena itu untuk   penampakan noda diperlukan alat bantu. &iasanya plt K#$ menggunakan  bahan indikator fluorens yang dapat memancarkan warna biru.

 b. =ara Kerja 2 gram rimpang kunyit kering dalam :ml diklorometan direfluks selama 1  jam. =ampuran kemudian segera disaring dengan saringan !akum hinga diperoleh larutan kuning. #arutan lalu dipekatkan melalui destilasi pada  penanggas

air. 0esidu

kuning kemerahan

yang diperoleh

kemudain

dicampurkan dengan 2 ml n-heksana dan diaduk secara merata. =ampuran kemudian disaring lagi dengan penyaring !akum. *adatan yang dihasilkan selanjutnya dianalisis dengan kromatografi lapis tipis +$#= menggunakan eluen =C2=l2 7 MeC D 6 7 3 yang akan menunjukan 3 komponen utama. Casil elusi dilihat di bawah lampu )>, kemudian pita komponen utamanyadiberi tanda dengan ujung tumpul pipa kapiler. &agian pita yang dipilih kemudian dipisahkan dari komponen lainnnya dengan cara mengerok  lapisan silia tersebut dan ditampung pada kertas. *indahkan silika tersebut ke dalam gelas kimia, larutkan dengan diklorometana, kemudian saring dan cuci dengan pelarut yang sama. )kur panjang gelombangnya menggunakan spektrofotometri )>->is. >BB.

(ata pengamatan 3

a. 0f D

4,8

 b. 0f D

=¿

6,2

6,2

=¿



c. 0f D >BBB.

6,2

 D

*embahasan *ada praktikum kali ini dilakukan percobaan kromaografi lapis tipis, yaitu isolasi kurkumin dari kunyit. *ercobaan ini dilakukan dengan menggunakan ekstrak kunyit, diklorometana, metanol, etanol, plat K#$. *ada percobaan ini akan diteliti komponen dari kunyit dengan menggunakan kromatografi lapis tipis +K#$. Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu analisis kualitatif dari suatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponenkomponen sampel berdasarkan perbedaan kepolaran. *rinsip kerjanya yakni memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang digunakan. Metode ini memiliki dua komponen utama, yaitu fasa diam dan fasa gerak. asa diam merupakan fasa +bagian yang tetap dan tidak bergerak dalam sebuah sistem, sedangkan fasa gerak adalah fasa yang melalui lapisan yang menyelubungi  permukaan fasa diam. *ada umumnya fase diam dari bentuk plat silika dan fase geraknya disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan. #arutan atau campuran larutan yang digunakan dinamakan eluen. "emakin dekat kepolaran antara sampel dengan eluen maka sampel akan semakin terbawa oleh fase gerak tersebut. Kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras. ;el silika +atau alumina merupakan fase diam. ase diam untuk kromatografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang ditambahkan kedalamnya, di mana dapat  berpendar flour ketika diberi pancaran sinar ultra!iolet +)>. ase gerak merupakan  pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. ase diam yang digunakan pada kromatografi lapis tipis di percobaan ini yakni berupa lempeng'plat berukuran 2E? cm yang disebut juga $#=. $#= ini mengandung jel silika di mana merupakan bentuk  dari silikon dioksida +silika. @tom silikon dihubungkan oleh atom oksigen dalam struktur ko!alen yang besar. amun, pada permukaan jel silika, atom silikon  berlekatan pada gugus -C. ;adi, pada permukaan jel silika terdapat ikatan "i--C selain "i--"i. *ermukaan jel silika sangat polar dan karenanya gugus -C dapat membentuk ikatan hidrogen dengan senyawa-senyawa yang sesuai di sekitarnya, sebagaimana halnya gaya !an der Faals dan atraksi dipol- dipol.

"edangkan fase gerak yang digunakan yakni campuran larutan *A dan metanol dengan perbandingan yang ber!ariasi. >ariasi perbandingan campuran larutan *A dan metanol ini bertujuan agar dapat diperoleh larutan *A dan metanol yang mana memiliki polaritas yang sesuai dengan yang dibutuhkan pada karakteristik sampel +minyak atsiri, mulai dari yang polaritasnya rendah sampai polaritas yang tinggi. @walnya pada $#= dibuat pembatas berupa garis ,: cm dari bawah dan ,: cm dari atas menggunakan pensil dan setetes minyat atsiri diteteskan pada garis batas bawah. ungsi diberi penandaan pada garis di lempengan untuk menunjukkan posisi awal dan  posisi akhir dari tetesan tersebut. Ketika bercak dari campuran itu mengering, lempengan ditempatkan dalam sebuah gelas pengembang +chamber di mana berisi campuran larutan *A dan metanol dengan perbandingan yang ber!ariasi, kemudian ditutup. @lasan untuk menutup gelas pengembang +chamber adalah untuk  meyakinkan bawah kondisi dalam gelas pengembang tersebut terjenuhkan oleh uap dari pelarut. Kondisi jenuh dalam gelas pengembang +chamber dengan uap mencegah  penguapan pelarut. )ntuk mengetahui bentuk noda +bercak-bercak pada $#= tidak  dapat diamati dengan mata telanjang. amun, harus menggunakan bantuan sinar )>. *enyinaran sinar )> pada lempengan, akan timbul pendaran dari posisi yang berbeda dengan posisi bercak-bercak. &ercak tampak sebagai bidang kecil yang gelap. "ementara )> tetap disinarkan pada lempengan. *ada posisi bercak-bercak yang timbul kemudian ditandai menggunakan pensil dan melingkarinya. Ketika pelarut mulai membasahi lempengan, pelarut pertama akan melarutkan senyawa-senyawa dalam bercak yang telah ditempatkan pada garis dasar. "enyawa-senyawa akan cenderung bergerak pada lempengan kromatografi sebagaimana halnya pergerakan  pelarut. &agaimana cepatnya senyawa-senyawa di bawa bergerak ke atas pada lempengan, tergantung pada kelarutan senyawa dalam pelarut, besar atraksi antara molekul-molekul senyawa dengan pelarut, dan tergantung pada bagaimana besar  atraksi antara senyawa dengan jel silika. "enyawa yang dapat membentuk ikatan hidrogen akan melekat +terjerap pada  jel silika lebih kuat dibanding senyawa lainnya. *enjerapan merupakan pembentukan suatu ikatan dari satu substansi pada permukaan. $erdapat perbedaan bahwa ikatan hidrogen pada tingkatan yang sama dan dapat larut dalam pelarut pada tingkatan yang sama pula. Cal ini tidak hanya merupakan atraksi antara senyawa dengan jel silika saja, melainkan atraksi antara senyawa dan pelarut juga merupakan hal yang penting.

Cal ini akan mempengaruhi bagaimana mudahnya senyawa ditarik pada larutan keluar  dari permukaan silika.  ilai

0f

yang

diperoleh

dari

percobaan

berbeda-beda

pada

setiap

 perbandingan senyawa eluen. Cal ini dikarenakan pada setiap campuran perbandingan antara eluen *A dan metanol akan mengubah jenis kepolaran pada eluen. leh karena itu, kepolaran larutan sangat berpengaruh pada proses kromatografi ini. (i dalam kromatografi, berlaku suatu prinsip umum7 #BKA (B""#>A #BKA, artinya polar menyukai yang polar dan tak polar menyukai tak polar. (alam hal ini, fasa diam yang polar akan mengikat lebih kuat komponen yang relatif polar, sedangkan fasadiam yang tak polar akan mengikat lebih kuat komponen-komponen yang juga tak polar. Cal yang sama berlaku bagi fasa gerak. asa gerak yang polar  akan melarutkan lebih baik komponen yang juga polar, sebaliknya fasa gerak yang tak   polar akan melarutkan relatif lebih baik komponen yang juga tak polar. &erdasarkan hasil percobaan pada larutan eluen *A diperoleh hasil pada minyak cengkeh nilai 0f nya ,2 dan ,1?. "ebagai pembanding dari komposisi pada minyak cengkeh yaitu eugenol di mana memiliki nilai 0f ,:, hasil ini masih dikatakan sangat jauh dari pembandingnya. "edangkan pada minyak sereh diperoleh nilai 0f nya ,2 dan ,28. "ebagai pembanding dari komposisi pada minyak sereh yaitu geraniol +0f standar nya ,
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF