Download Kriteria 7.1.1 Ep 7 Sop Identifikasi Pasien...
Description
IDENTIFIKASI PASIEN
SPO
No Kode
: SPO/UKP/RJ/
Terbitan
: 01
No Revisi
: 00
Ditetapkan Kepala UPT Puskesmas Birem Bayeun
Tgl Mulai Berlaku : .. /01/2017 Halaman
: 1/1
dr. Hambali Nip 197608292003121006
1. Pengertian
Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien p asien satu dengan yang lain sehingga memperlancar atau mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien.
2. Tujuan
a. Untuk memberikan identitas pada pasien. b. Untuk membedakan pasien. c. Untuk menghindari kesalahan medis ( mal praktek )
3. Kebijakan 4. Referensi
SK Untuk Kepala Puskesmas No. /PKM-BB/SK/I/2017 PanduanIdentifikasi pasien. https://www.scribd.com/doc/228736379 https://www.scribd.com/doc/228736379
5. Langkah – langkah langkah a. Jika pasien datang, maka petugas melakukan penilaian b. Petugas menilai apakah pasien tersebut termasuk pasien rawat jalan atau gawat darurat c. Jika pasien gawat darurat, maka petugas menghubungi petugas UGD dan meminta keluarga / pengantar untuk melakukan pendaftaran d. Petugas meminta data pada pasien ( KTP/KK/ KTP /KK/ Kartu Sehat) e. Petugas mendata pasien sepeti Nama, Umur Umur pasien dan Alamat Pasien f. Petugas menanyakan keluhan / keperluan pasien g. Petugas menentukan ruang pelayanan yang sesuai dengan keperluan/kebutuhan pasien h. Petugas mengisi data identitas pada buku rekam medis i. Petugas menyerahkan data-data yang sudah didokumentasikan pada rekam medis keruangan yang sesuai dengan kebutuhan pasien 6. Hal-hal yang perlu diperhatikan 7. Unit Terkait
Identitas pasien dan kartu kepesertaan pasien Polindes Pustu UGD
RUJUKAN LABORATORIUM
SOP
No Kode
:
Terbitan
:
No Revisi
:
Tgl Mulai Berlaku
:
Halaman
:
Ditetapkan Kepala UPT. Puskesmas Birem Bayeun
Hambali Nip 19760829 200312 1 006
1. Pengertian
Rujukan laboratorium adalah tata cara penyimpanan dan pengemasan specime untuk dikirim ke laboratorium rujukan
2. Tujuan
Untuk menjamin mutu hasil pemeriksaan
3. Kebijakan
SK Untuk Kepala Puskesmas No. Tentang Pelayanan Klinis
4. Pelaksana
Petugas Laboratorium
5. Referensi
Permenkes RI No. 37 Tahun 2012
6. Alat dan Bahan
a. Alat tulis b. Meja dan Kursi
7. Langkah – langkah langkah Pengiriman specimen ke laboratorium rujukan dilakukan pada tes tertentu, yang fasilitas pemeriksaannya tidak tersedia, ada 2 prosedur: a. Prosedur klinis - Petugas mengemas dan menyimpan specimen dengan 3 lapis: a) Wadah kedap air b) Wadah kedap air dengan bantalan absorban c) Wadah yang melindungi dari pengaruh luar - Petugas mengemas dengan memperhatikan beberapa aspek: a) Sterilitas b) Kontaminasi penularan penyakit c) Kelayakan d) Suhu (sesuai jenis pemeriksaan yang diminta) b. Prosedur administrasi - Petugas mengisi formulir rujukan yang meliputi: a) No Surat b) Jaminan Kesehatan c) Identitas Pasien d) Jenis pemeriksaan yang diminta e) Jenis specimen f) Diagnosa sementara - Petugas mencatat informasi yang didapat dari buku register - Petugas mengirim surat rujukan ke alamat tujuan bersama specimen, lembaran ke2 sebagai arsip. 8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit Terkait 10. Dokumen terkait
Prosedur tehnis dan administrasi Petugas laboratorium Buku register dan Surat Rujukan
PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI REAGENSIA
SOP
No Kode
:
Terbitan
:
No Revisi
:
Tgl Mulai Berlaku Halaman
: :
Ditetapkan Kepala UPT. Puskesmas Birem Bayeun
Dr.Hambali Nip 19760829 200312 1 006
1. Pengertian
Distribusi reagensia adalah penyimpanan karakteristik, jenis dan masa berlaku reagensia
2. Tujuan
Sebagai pedoman bagi petugas untuk penyimpanan dan distribusi reagensia
3. Kebijakan
SK Untuk Kepala Puskesmas No. Tentang Pelayanan Klinis Permenkes 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggarakan Laboratorium Puskesmas
4. Referensi
yang berdasarkan
5. Langkah – langkah langkah a. Petugas membuat kartu stock penggunaan reagen b. Petugas menggunakan reagen yang lebih dulu masuk (FIFO / First in First out) c. Petugas menggunakan reagen yang mempunyai masa pendek ( FEFO / First Expire First Out ) d. Petugas menyimpan reagen dalam botol kaca berwarna coklat e. Petugas menyimpan reagen yang mengalami reaksi fotokimia dalam botol plastik putih f. Petugas menjauhkan reagen dari sinar matahari langsung g. Petugas menyimpan reagen pada suhu ruangan atau suhu dingin (2-8C) 6. Hal-hal yang perlu diperhatikan 7. Unit Terkait
Suhu ruangan dan tempat penyimpanan reagen Laboratorium dan Farmasi
LAYANAN KLINIS YANG MENJAMIN KESINAMBUNGAN LAYANAN
SOP
No Kode
:
Terbitan
:
No Revisi
:
Tgl Mulai Berlaku Halaman
: :
1. Pengertian
2. Tujuan
Ditetapkan Kepala UPT. Puskesmas Birem Bayeun
Hambali Nip 19760829 200312 1 006
Layanan klinis yang menjamin kesinambungan layanan adalah pelayanan pasien secara komprehensif Agar pelayanan klinis yang diberikan efektif dan efesien baik perencanaan sebagai pendukung yang sesuai dengan kemampuan puskesmas yang dipadukan dalam merencanakan dan melaksanakan layanan klinis bagi pasien SK Untuk Kepala Puskesmas No. Tentang Pelayanan Klinis
3. Kebijakan 4. Referensi 5. Langkah – langkah langkah a. Petugas menerima status pasien dari petugas pendaftaran
b. Petugas memanggil pasien masuk ke ruang pemeriksaan c. Petugas melakukan anamese terhadap keluhan pasien S (Subyektif) d. Petugas melakukan pemeriksaan fisik O ( Objektif) e. Petugas melakukan Asessment (A) diagnose medis / diagnose keperawatan / kebidanan f. Petugas membuat perencanaan dan pelaksanaan (P) g. Petugas memberitahukan kepada pasien bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang h. Petugas memberitahukan kepada pasien / keluarga bila perlu dilakukan rujukam internal maupun ke Rumah Sakit i. Petugas melengkapi form yang diperlukan j. Petugas mendokumentasikan pada rekam medis 6. Hal-hal yang perlu diperhatikan 7. Unit Terkait
Keadaan umum Pasien a. Pelayanan Umum b. Pelayanan KIA
LAYANAN KLINIS YANG MENUNJUKKAN ADANYA ACUAN REFERENSI YANG JELAS
SOP
No Kode
:
Terbitan
:
No Revisi
:
Tgl Mulai Berlaku
:
Halaman
:
1. Pengertian
2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Alat dan bahan
Ditetapkan Kepala UPT. Puskesmas Birem Bayeun
Hambali Nip 19760829 200312 1 006
Prosedur ini mencakup semua prosedur klinis yang dibuat di puskesmas Untuk menjamin mutu pelayanan klinis perlu dilakukan pembakuan standart dan prosedur layanan klinis berdasarkan acuan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan dengan tetap mempertimbangkan kemampuan puskesmas SK Untuk Kepala Puskesmas No. Tentang Pelayanan Klinis 1. Undang – undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan ( lembaran Negara)
2. puskesmas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Buku yang menjadi referensi dan hasil penelitian
6. Langkah – langkah langkah a. Setiap unit pelayanan mengajukan bahan referensi yang akan dipergunakan dalam penyusunan SPO b. Kepala puskesmas dan Tim mutu pelayanan klinis membahas kriteria referensi yang dapat dipergunakan sebagai acuan c. Selanjutnya memilih bahan referensi yang telah diajukan d. Tim mutu pelayanan klinis menyusun SPO berdasarkan acuan yang telah di pilih 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Unit Terkait
IGD, Rawat Inap dan seluruh poli yang ada di UPT Puskesmas
KONTROL PERALATAN, TESTING DAN PERAWATAN SECARA RUTIN UNTUK PERALATAN KLINIS YANG DIGUNAKAN
SOP
No Kode
:
Terbitan
:
No Revisi
:
Tgl Mulai Berlaku
:
Halaman
:
Ditetapkan Kepala UPT. Puskesmas Birem Bayeun
Hambali Nip 19760829 200312 1 006
1. Pengertian
Prosedur ini mengatur control peralatan, testing dan perawatan secara rutin untuk peralatan klinis yang dipergunakan
2. Tujuan
Agar semua peralatan klinis dalam kondisi baik saat akan digunakan
3. Kebijakan SK Untuk Kepala Puskesmas No. Tentang Pelayanan Klinis 4. Referensi 5. Langkah – langkah langkah a. Kontrol keberadaan semua peralatan klinis yang akan digunakan, test dan pastikan semua alat dalam kondisi baik, sebelum pelayanan b. Laporkan kepada pengurus barang bila terjadi kerusakan/ ketidaksesuaian alat c. Lakukan pemeliharaan rutin sesuai spesifikasi alat 6. Unit terkait
Pengelola Barang dan Koordinator unit
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Keadaan peralatan klinis yang akan digunakan
PENILAIAN, PENGENDALIAN, PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT
SOP
No Kode
:
Terbitan
:
No Revisi
:
Tgl Mulai Berlaku
:
Halaman
:
1. Pengertian
2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi
Ditetapkan Kepala UPT. Puskesmas Birem Bayeun
dr.Hambali Nip 19760829 200312 1 006
Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar Untuk menghindari terjadinya kekosongan stok obat dan pemakaian obat secara efisien agar tidak menyalahi aturan yang ada SK Untuk Kepala Puskesmas No. Tentang Pelayanan Klinis Buku Pedoman Pengelola Obat Publik dan perbekalan Kesehatan di Puskesmas. Direktorat jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI Jakarta cetakan kedua 2005
5. Langkah – langkah A. PERENCANAAN 1) Petugas Farmasi memperkirakan/menghitung pemakaian obat rata-rata perbulan di Puskesmas dan seluruh unit pelayanan untuk menyusun rencana kebutuhan obat selama satu tahun 2) Petugas Farmasi mengajukan usulan obat ke Gudang Farmasi kabupaten sesuai ketersediaan obat 3) Petugas Farmasi mengajukan usulan obat yang tidak tersedia diluar diluar Formularium untuk memenuhi kebutuhan 4) Petugas Farmasi meminta persetujuan dari Kepala Puskesmas tentang usulan obat yang tidak tersedia di Formularium B. PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN OBAT 1) Petugas Farmasi menerima obat dari GFK berdasarkan permintaan yang diusulkan setiap satu satu bulan sekali 2) Petugas Farmasi menyimpan obat yang diterima obat yang diterima di Gudang Obat Puskesmas 3) Petugas Farmasi menginvertarisir obat di tulis di buku penerimaan dan di kartu stok obat sebagai pengendali stok 4) Petugas Farmasi menginformasikan kepada petugas medis obat yang stoknya berlebih untuk menghindari obat kadaluarsa 5) Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis obat yang stoknya kosong untuk di gantikan dengan obat pengganti lain dengan fungsi yang sama C. EVALUASI PENGGUNAAN OBAT 1) Petugas Farmasi mengevaluasi penggunaan obat di Puskesmas dengan melihat LPLPO puskesmas untuk menghindari ketidaksesuaian pemakaian obat dan kelebihan stok obat 6. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Jumlah obat yang tersedia
8. Unit Terkait
Petugas Apotik
9. Dokumen Terkait
LPLPO, LPLPO Puskesmas, Kartu stok obat dan Buku penerimaan obat
ORIENTASI PROSEDUR DAN PRAKTEK KESELAMATAN/KEAMANAN KERJA, BUKTI PELAKSANAAN PROGRAM ORIENTASI
SOP
No Kode
:
Terbitan
:
No Revisi
:
Tgl Mulai Berlaku
:
Halaman
:
Ditetapkan Kepala UPT. Puskesmas Birem Bayeun
Hambali Nip 19760829 200312 1 006
1. Pengertian
Kecelakaan kerja sering terjadi di laboratorium. Untuk mencegah timbulnya bahaya yang lebih luas maka dibutuhkan orientasi dan praktek keamanan kerja
2. Tujuan
Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium
3. Kebijakan 4. Referensi 5. Langkah – langkah langkah a. Kepala Puskesmas membentuk tim pelaksana k3 dilaboratorium b. Tim k3 membuat rencana orientasi prosedur/praktek keselamatan kerja di laboratorium l aboratorium c. Tim k3 melaporkan kepada Kepala Puskesmas tentang pelaksanaan pelatihan k3 labooratorium d. Tim k3 memberikan orientasi prosedur keselamatan kepada petugas laboratorium e. Tim k3 membuat laporan bukti pelaksanaan orientasi f. Tim k3 memantau pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium g. Tim k3 melakukan evaluasi secara berkala h. Tim k3 menyusun jadwal kegiatan orientasi secara berkala 6. Unit terkait 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Laboratorium
CARA PENANGANAN LIMBAH/SAMPAH MEDIS DAN NONMEDIS
SOP
No Kode
:
Terbitan
:
No Revisi
:
Tgl Mulai Berlaku Halaman
: :
Ditetapkan Kepala UPT. Puskesmas Birem Bayeun
Hambali Nip 19760829 200312 1 006
Limbah atau sampah adalah sesuatu yang tidak berguna, tidak terpakai, tidak dikehendaki atau barang yang di buang yang berbentuk padat, cair atau gas klasifikasi sampah puskesmas: a. Sampah medis (kering dan basah) b. Sampah non medis 1. Mencegah penyebaran infeksi kepetugas dan masyarakat 2. Melindung petugas yang menangani sampah dari kecelakaan yang tidak disengaja
1. Pengertian
2. Tujuan 3. Kebijakan
4. Referensi 5. Langkah – langkah langkah a. Sampah medis: 1) Petugas memasukan sampah medis dari ruangan kedalam kantong plastik (sampah kering kecuali botol bekas obat dan infuse set 2) Setelah 24 jam/pergantian shif atau sesudah kantong plastik terisi sampah medis maksimal 2/3 bahagian Petugas kebersihan mengambil sampah medis tersebut dan memilah sampah tersebut dalam sampah kering dan basah 3) Petugas memilah lagi untuk sampah kering dengan memisahkan infuse set tersendiri terpisah dari sampah yang lain 4) Petugas kebersihan mengikat kantong dengan rapat 5) Petugas kebersihan membakar sampah kering kecuali infuse set Khusus untuk botol bekas 1) Petugas perawatan mengumpulkan botol bekas tersebut dalam wadah khusus 2) Petugas menggunakan botol bekas tersebut sebagai tempat cek darah untuk mengirim pasien ke laboratorium b. Sampah non medis 1) Petugas ruangan memasukkan sampah non medis kedalam kantong plastic 2) Petugas keperawatan mengganti kantong plastic baru apabila kantong plastic terisi sampah medis maksimal 2/3 bagian 3) Petugas kebersihan mengambil sampah tersebut dan memilah sampah kering dan basah 4) Petugas kebersihan membakar sampah kering langsung pada tempat yang disediakan 5) Petugas kebersihan membuang sampah basah ketempat pembuangan akhir 6. Unit terkait 7.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.