Kristalografi-Sistem tetragonal.pdf

September 3, 2017 | Author: Amstian | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Kristalografi-Sistem tetragonal.pdf...

Description

MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI SISTEM TETRAGONAL

UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN KEBUMIAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 2014

PENDAHULUAN

 kata Kristal berasal dari bahasa yunani “crystallon” yang berarti tetesan yang dingin atau beku. (id.m.wikipedia.org, 13 september 2014 00:12)  Kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus cahaya serta mengikuti hukum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidang-bidangnya memenuhi hukum geometri. (geoenviron.blogspot.com, 11 september 2014 22:41)  Kristal adalah benda padat yang dibatasi oleh polihedra (bidang-bidang/banyak bidang) yang mencerminkan struktur dalam yang teratur dari atom-atom, ion-ion ataupun molekul-molekul penyusunnya. (Nyongker Y. Liusanda, ST)  Ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan kristal termasuk bentuk, struktur dalam dan ciri-ciri fisiknya disebut Kristalografi.  Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu, dan mempunyai atomatom yang tersusun secara teratur. (Nyongker Y. Liusanda, ST)  Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari mineral kristalin yang terbentuk di alam. (Nyongker Y. Liusanda, ST)

 Sistem pada kristal terbagi menjadi 7 sistem. Yaitu : Isometrik (Regular, kubus, kubik), Tetragonal (balok), Hexagonal, Trigonal (Rhombohedral), Orthorhombik (Rhombis), Monoklin, dan Triklin.  Mineral – Mineral yang termasuk dalam sistem tetragonal adalah zirkon, kasiterit, rutil, kalkopirit, dan melit.  Penggambaran pada sistem tetragonal biasanya memakai proyeksi orthogonal. Orthogonal terbagi menjadi dua. Yaitu : Sistem amerika dan Sistem eropa.

SISTEM KRISTALOGRAFI

TINJAUAN PUSTAKA

 http://medlinkup.wordpress.com/2011/02/26/sistem-kristal/  http://geoenviron.blogspot.com/2012/02/kristalografi-sistem-kristal.html  http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistemtetragonal-sistem-tetragonalsama.html  http://id.m.wikipedia.org/wiki/kristalografi  2010. KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI TEKNIK PERTAMBANGAN USTJ. Jayapura

PEMBAHASAN SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI

• Sumbu kristalografi adalah suatu garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal. • Sudut kristalografi adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan sumbu-sumbu kristalografi pada titik potong (pusat kristal) • Kristal memiliki bentuk 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tebal atau tinggi. Tetapi dalam penggambarannya, dibuat dua dimensi sehingga proyeksi yang digunakan adalah proyeksi Orthogonal. • Sistem kristalografi dibagi menjadi 7 sistem yang didasarkan pada perbandingan panjang sumbu-sumbu kristalografi, letak dan posisi sumbu kristalografi, jumlah sumbu kristalografi, dan nilai sumbu C atau sumbu vertikal.

SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI

 Sumbu a : sumbu yang tegak lurus pada bidang kertas (warna biru).  Sumbu b : sumbu yang horizontal pada bidang kertas (warna merah).  Sumbu c : sumbu yang vertikal pada bidang kertas (warna hitam).

SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI

 Sudut α : sudut yang dibentuk antara sumbu b dan sumbu c.  Sudut β : sudut yang dibentuk antara sumbu a dan sumbu c.  Sudut γ : sudut yang dibentuk antara sumbu a dan sumbu b.

SISTEM TETRAGONAL

Sistem tetragonal sama dengan sistem isometrik, karena sistem kristal ini mempunyai tiga sumbu kristal yang masing-masing saling tegak lurus. Sistem tetragonal memiliki ketentuan sebagai berikut : • Pada kondisi sebenarnya, Tetragonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b ≠ c. Artinya, panjang sumbu a sama dengan sumbu b tetapi tidak sama dengan sumbu c. • Sudut pada sistem tetragonal memiliki perbandingan α = β = γ = 90°. Artinya, semua sudut kristalografinya (α, β, γ) tegak lurus satu sama lain. (90°) • Jika sumbu c lebih panjang dari sumbu a dan sumbu b disebut bentuk columnar (panjang). • Jika sumbu c lebih pendek dari sumbu a dan sumbu b disebut bentuk stout (gemuk)

CARA MENGGAMBAR

Cara menggambar sistem tetragonal : • Perbandingan panjang antara sumbu a, sumbu b, dan sumbu c adalah 1 : 3 : 6. • Sudut antara a+ dengan b- adalah 30°.

KELAS PADA SISTEM TETRAGONAL Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas. Yaitu :

• Ditetragonal Dipyramidal • Tetragonal Trapezohedral • Ditetragonal Pyramidal • Tetragonal Scalahedral • Tetragonal Dipyramidal • Tetragonal Disphenoidal • Tetragonal Pyramidal

GAMBAR PADA KELAS SISTEM TETRAGONAL

DITETRAGONAL DIPYRAMIDAL

Spesifikasi Ditetragonal Dipyramidal : •

Kelas

: ke-27



Simetri

: 4/m 2/m 2/m



Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, satu sumbu putar dua, lima sumbu simetri.



Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya.



Sudut



Bentuk umum : ditetragonal dipiramid, tetragonal dipiramid, ditetragonal prism, tetragonal prism, basalpinakoid.



Mineral : Apophylit, Autunit, Meta-autunit, Torbernit, Xenotime, Carletonit, Plattnerit, Zircon, Hausmannit, Pyrolusit, Thorite, Anatase, Rilit, dan Casiterit

: Semuanya memiliki sudut 90°.

TETRAGONAL TRAPEZOHEDRAL

Spesifikasi Tetragonal Trapezohedral : •

Kelas

: ke-26



Simetri

: 4/m 2/m 2/m



Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, dua sumbu putar dua, semuanya berpotongan tegak lurus ke sumbu putar lain.



Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya.



Sudut



Bentuk umum : tetragonal trapezohedron, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan basalpinakoid.



Mineral

: Semuanya memiliki sudut 90°.

: wardit dan kristobalit.

DITETRAGONAL PYRAMIDAL

Spesifikasi Ditetragonal pyramidal: •

Kelas

: ke-25



Simetri

: 4/m



Elemen simetris simetri.

: terdapat satu sumbu putar empat dan empat bidang



Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya.



Sudut



Bentuk umum : ditetragonal pyramid, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal pyramid, dan pedion.



Mineral

: Semuanya memiliki sudut 90°.

: diaboleit, diomignit, fresnoit, ematophanit, dan Routhinerit.

TETRAGONAL SCALAHEDRAL

Spesifikasi Tetragonal Scalahedral : • Kelas

: ke-24

• Simetri

: 4bar 2/m

• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, dua sumbu putar dua dan dua bidang simetri. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut

: Semuanya memiliki sudut 90°.

• Bentuk umum : tetragonal scalahedron, tetragonal disphenoid, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan pinakoid. • Mineral Richelit.

: Wulfenit (Masih diragukan), Pinnoit, Piypit, dan

TETRAGONAL DIPYRAMIDAL

Spesifikasi Tetragonal Dipyramidal : •

Kelas

: ke-23



Simetri

: 4m



Elemen simetris

: terdapat satu sumbu putar empat dan satu bidang simetri.



Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya.



Sudut



Bentuk umum : tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan pinakoid.



Mineral : scapolit, wulfenite, Vesuvianit, Powellite, Narsarsukit, Metazeunerit, Leucit, Fergusonit, Scheelit

: Semuanya memiliki sudut 90°.

TETRAGONAL DISPHENOIDAL

Spesifikasi Tetragonal Dispenoidal : • Kelas

: ke-21

• Simetri

:4

• Elemen simetris

: terdapat satu sumbu putar empat.

• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut

: Semuanya memiliki sudut 90°.

• Bentuk umum pinakoid.

: tetragonal prism, tetragonal disphenoidal, dan

• Mineral : cahnit, nagyanit, tugtupit, Krookesit, Meliphanit, Screibersit,dan Vincentit

TETRAGONAL PYRAMIDAL

Spesifikasi Tetragonal Pyramidal : • Kelas

: ke-22

• Simetri

: 4bar

• Elemen simetris

: terdapat satu sumbu putar empat.

• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut

: Semuanya memiliki sudut 90°.

• Bentuk umum

: tetragonal prism, tetragonal piramid, dan pedion.

• Mineral : cahnit, nagyanit, tugtupit, Krookesit, Meliphanit, Screibersit, dan Vincentit

KESIMPULAN

Kesimpulan dari materi “Sistem Tetragonal” adalah : • Sistem tetragonal mirip dengan sistem isometrik. Namun, sistem tetragonal memiliki perbandingan 1:3:6. sedangkan isometrik memiliki perbandingan 1:3:3. selain itu, panjang sumbu tetragonal antara a dan b sama namun, panjang sumbu c lebih panjang atau pendek. Sedangkan panjang sumbu isometrik antara a, b, dan c sama. • Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas. Yang membedakan kelas tersebut adalah jenis mineral, simetri, kelas, dan bentuk. Sedangkan sudut dan sumbu kristal semuanya sama.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF