Ulasan mengenai latar belakang dan perkembangan teori kosmopolitanisme dalam mengusung isu humanitarianisme dalam ranah ...
Description
Nama : Helga Yohana Simatupang Kelas/NIM: Humanitarianisme dan dan THI (S2 HI (GHD) GM) GM) / !"/"##$%!/&S&/'$%%
Kosmopolitanisme
Berdasa Berdasarka rkan n defini definisin sinya ya Kosmop Kosmopoli olitan tanism ismee berasal berasal dari dari kata kata Cosmos Cosmos (world (world)) dan Polities (citizen). “I am citizen of the world”, seperti world”, seperti yang pertama kali dikemukakan oleh seoran seorang g filsu filsuff Yunani nani bern bernam amaa iog iogen enes es of !ino !inope pe.. Paha Paham m kosm kosmop opol olit itan an memi memilik likii pandangan bahwa seseorang tidak perlu memiliki kewarganegaraan" namun lebih sebagai warga dunia internasional" karena pada hakikatnya dunia ini dimiliki oleh orang#orang yang tinggal di dalamnya" sehingga setiap orang memilik hak dan tanggung $awab yang sama terhada terhadap p dunia dunia ini. ini. %uncul %unculny nyaa kosmpo kosmpolita litanism nismee diawal diawalii dengan dengan muncul munculny nyaa pemiki pemikiran ran## pemikiran dasar yang dapat ditelusuri berakar hingga ke peradaban Yunani Kuno dengan pemikiran !toisisme#nya yang seiring dengan ber$alannya waktu berkembang dan akhirnya memunc memunculk ulkan an sebuah sebuah sistem sistem pemiki pemikiran ran yang yang kemudi kemudian an dinama dinamakan kan kosmo kosmopo polita litanism nisme. e. !toisisme !toisisme menekankan pada adanya naturalnes naturalnesss of virtue dan virtue dan adanya hubungan antara diri sendiri dan kepedulian terhadap orang lain. !ecara singkat" !toisisme menekankan pada pandangan bahwa hidup sesuai dengan alamnya. &al ini kemudian menimbulkan dilema karena apabila manusia harus hidup sesuai dengan alamnya" kemudian manusia tersebut akan cenderung memenuhi kebutuhannya sendiri" yang akhirnya akan menimbulkan chaos. chaos. %aka di sinilah kemudian !toisisme membentuk '$embatan antara manusia sendiri dengan manusia lain ainnya. “Sto “Stoics ics reso resolv lved ed this this appa appare rent ntly ly cont contra radi dicto ctory ry argu argumen mentt for for self selfish ishne ness ss by construing concern for one’s own well-being as embracing the well-being of the extensions of one’s one’s self” (&eater (&eater"" **). **). Kosmop Kosmopoli olitani tanisme sme melihat melihat adany adanyaa dimensi dimensi tungga tunggall dalam dalam kehidupan kehidupan manusia di dunia dunia bahwa sesungguhny sesungguhnyaa setiap manusia adalah satu. +akta bahwa terdapa terdapatt perbed perbedaan aan#per #perbed bedaan aan nyata nyata antara antara tiap tiap manusi manusiaa di dunia" dunia" kosmop kosmopoli olitan tanism ismee kemudian menekankan pada hidup berdampingan di antara perbedaan#perbedaan ters ebut dan bukannya meng#homogen#kan manusia karena" perbedaan#perbedaan termasuk perbedaan dalam identitas manusia yang terikat pada entitas politik tertentu dan berbeda satu sama lain tersebut sudah merupakan hukum alam dalam pandangan !toisisme yang merupakan cikal bakal pemikiran kosmopolitanisme. Pada Pada awal awalny nyaa kons konsep ep citizens itu ditent ditentuka ukan n oleh oleh instit institusi usi masing masing#ma #masin sing g negara negara (konsep negara#bangsa)" karena setiap negara mempunyai kedaulatan untuk mengatur setiap warga negaranya dan melekatkan mele katkan identitas,kewarganegaraan pada orang#orang tersebut. Yang Yang men$adi men$adi permas permasalah alahan an adalah adalah instit institusi usi negara negara tidak tidak bisa melihat melihat bahwa bahwa semua semua manusi manusiaa adalah sama. !ebagai contoh" adanya perlakuan perlakuan yang berbeda berbeda terhadap terhadap warga warga negara negara asli di suatu negara dengan warga pendatang (warga negara asing). Permasalahan lainnya adalah manusia manusia itu tidak mungkin diperlakukan diperlakukan sebagai nilai tertinggi" karena negara mengangga menganggap p bahwa manusia adalah instrumen" yaitu sebagai se bagai alat ala t untuk mengagung#agungkan negara dan mempertahankan kepentingan nasional. Contoh yang bisa diambil adalah mengenai wa$ib militer militer"" yang yang berart berartii bahwa bahwa seoran seorang g warga warga negara negara harus harus siap membun membunuh uh dan dibunu dibunuh h (pengh (penghalal alalan an wamil wamil atas nama nama nasion nasionalis alisme me ataupun ataupun demokr demokrasi) asi).. alam alam hubung hubunganny annyaa dengan humanitarianisme" kita dituntut untuk melihat orang lain sebagai nilai tertinggi. Kita mencoba menelaah adakah pemikiran yang mengatakan manusia bukan sebagai instrumen dalam hubungan internasional dan bahwa nyawa seseorang adalah sangat penting!ecara umum" kosmopolitanisme dapat diartikan sebagai kesetaraan nilai moral pada seluruh manusia dan tanggung $awab moral yang tidak terbatas hanya pada garis perbatasan negara perlindungan terhadap hak asasi manusia distribusi sumber daya alam secara global" dan mewu$udkan kosmopolitan demokrasi yang dianggap sebagai demokrasi yang otentik. %enuru %enurutt /mmanu /mmanuel el Kant" Kant" perwu$ perwu$ud udan an universal civic societ y hanya bisa dicapai melalui negara# negara#neg negara ara yang yang men$un men$un$un $ung g tinggi tinggi nilai#n nilai#nila ilaii kosmo kosmopol polita itanism nisme" e" seperti seperti keadil keadilan" an" kebebasan" &0%" dan $aminan keamanan manusia. Pimpinan#pimpinan negara sebaiknya
men$adikan nilai 1 nilai kosmopolitan sebagai pi$akan politik. !ehingga kebi$akan ataupun regulasi yang dibuat memperhatikan nilai 1 nilai kemanusian" &0%" dan men$un$ung harga diri manusia. Karena kerap kali" negara malah men$adi penghalang bagi penegakan nilai#nilai kemanusian. %isalnya negara melakukan tindakan represif terhadap warga negaranya. %ary Kaldor sendiri berpendapat bahwa kosmopolitanisme di$adikan proyek politik dan bukan hanya pi$akan moral semata. Kemunculan aktor#aktor transnasional $uga mendukung terciptanya kondisi#kondisi kosmopolitanisme. %isalnya dengan adanya kecanggihan teknologi dan informasi" semua orang dapat saling berhubungan walau di negara yang sangat ber$auhan sekalipun (kedaulatan negara men$adi berkurang). 2amun memang hal ini tidak secara otomatis mendukung secara positif terciptanya kosmopolitanisme. Kondisi kosmopolitanisme dapat muncul misalnya ketika ter$adi kegagalan perlindungan &0% pada tingkat yang sangat parah" yang akhirnya menimbulkan inter3ensi kemanusiaan untuk mencegah agar $umlah korban tidak semakin besar. 2amun muncul pertanyaan baru" negara manakah yang mau berkorban- Karena seperti yang kita tahu" biaya untuk inter3ensi kemanusiaan pastilah sangat besar. Belum lagi ketika ada kritik masyarakat di domestik negara tersebut terhadap inter3ensi kemanusiaan yang akan dilakukan. %isalnya" daripada mengurusi negara lain" lebih baik biayanya dialihkan untuk peningkatan kese$ahteraan di dalam negeri. &al ini tentu sa$a menimbulkan dilema bagi suatu negara. !eharusnya kosmopolitanisme bisa memungkinkan humanitarianisme untuk berkembang" karena negara#bangsa sekarang belum mampu menun$ang nilai humanitarianisme. 2egara tidak selamanya bisa melindungi warga negaranya. i satu sisi" identitas kebangsaan dan kenegaraan seseorang $ustru kadang men$adi 4pembeda4 antara satu manusia dengan manusia lain. Padahal" bagi kosmopolitanisme" manusia tidak dilihat hanya dari negaranya" ras" suku" agama" dan berbagai identitas lainnya. 2amun sama dengan 4isme4 lainnya" selalu ada yang menyetu$ui atau mengkritisi perspektif kosmopolitanisme ini. Kosmopolitanisme merupakan sebuah ide yang menghendaki adanya universal civic society. Kekuatan kosmopolitanisme ini terletak pada keyakinannya yang idealis tentang perdamaian abadi. !ebenarnya dalam masa kekinian dapat digunakan karena men$un$ung pada kesetaraan &0%. Pandangan tentang negara dunia tanpa hegemoni dapat digunakan untuk menyatukan dunia dan menciptakan perdamaian abadi tanpa sen$ata dan tentara. mencegah sifat anarkis dan antagonis manusia dalam era yang semakin global. 2amun kelemahannya di sisi lain pandangan mengenai hegemoni negara dalam mewu$udkan perdamaian abadi terlalu idealis dan tidak lagi sesuai dengan kenyataan pada masa kekinian. seperti yang kita ketahui pasca keruntuhan 5ni !o3iet dan terbentuknya sisitem multilateralisme. Kekuatan hegemoni yang muncul semakin menun$ukkan kekuatannya sehingga memunculkan deterrence dan self defence bagi negara lain (melalui sen$ata dan militer) untuk melindungi keamanan negaranya masing#masing. Perlombaan sen$ata $ustru memungkinkan untuk memicu ter$adinya perang. !ehingga ide kosmopolitanisme ini tidak dapat men$adi pedoman sepenuhnya. 6erlebih lagi tidak semua negara di dunia menganut republikanisme 7 sistem federasi. Ketidaksepahaman $ustru akan menghambat tercapainya universal civic society. Kelemahan kosmopolitan adalah dianggap masih belum bisa dilakukan" karena nilai yang di$un$ung yaitu persamaan nilai manusia dianggap masih utopis. alam hal inter3ensi misalnya" peran sebuah negara masih diperdebatkan" karena untuk mendapat sebuah perdamaian dunia yang diinginkan dalam kosmopolitan pemenuhan nilai adalah yang paling penting. Perdamaian abadi tidak dapat terwu$ud apabila masing#masing negara memiliki kepentingan dan ideologi berbeda. %isalnya dalam pemikiran realis" negara berusaha mati# matian dalam memper$uangkan kepentingannya untuk bertahan ( survival ). Kosmopolitan $uga dinilai terlalu normatif dengan melihat sifat dasar manusia adalah baik. !ehingga
tampaknya akan mudah untuk mewu$udkan masyaarkat dunia yang toleran. Padahal" di sisi lain banyak pandangan yang melihat bahwa manusia mempunyai naluri agresi untuk bisa bertahan. Bahkan dalam teori negara 6homas &obbes dikatakan bahwa manusia menyerahkan kedaulatan indi3idu kepada sebuah institusi bernama negara karena manusia punya rasa takut dan keinginan untuk tetap survive" yang merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri $ika menilik dari sisi indi3idu maupun negara. Pemikiran#pemikiran mengenai kosmopolitan tidak menggambarkan secara gamblang negara sebagai institusi" akan tetapi sebagai fungsi dari negara itu sendiri. 8adi terwu$udnya negara dunia akan menciptakan dunia yang lebih bagi umat manusia ketika nilai#nilai kemanusiaan men$adi nilai tertinggi dalam pelaksanaannya. Para pemikir#pemikir kosmopolitan $uga tidak memikirkan bagaimana bentuk negara dunia itu. 0kan tetapi mereka hanya mengkritisi dan mempertanyakan fungsi dan peran negara pada waktu itu yang $ustru cenderung men$adi manusia sebagai instrumen. Yang muncul kemudian adalah dua aliran dalam pemikiran kosmopolitan yang benar#benar menghilangkan peran negara sebelumnya (iogenes)" atau tidak menghilangkan peran negara namun lebih menekan toleransi dan empati terhadap manusia di manapun dia berada (Kant). Kosmopolitanisme menurut /mmanuel Kant sebenarnya memungkinkan humanitarianisme untuk berkembang" karena terdapat beberapa kesamaan tu$uan. Kant dalam salah satu rumusannya mengenai perdamaian abadi men$elaskan bahwa perdamaian abadi dapat terwu$ud apabila negara melakukan penghapusan tentara (wa$ib militer) dan menghentikan perlombaan sen$ata. engan demikian prinsip humanitarianisme yaitu $aminan atas hidup seseorang dapat ter$aga sehingga tidak terdapat ancaman bagi hak#hak kemanusiaan atas kekuatan militer yang memungkinkan untuk adanya dominasi dan perang diantaranya. !elain itu menurut Kant bahwa ide kosmopolitanisme berdasar pada hukum alam di mana mengakui sikap anarkis dan antagonis pada manusia" sehingga diperlukan akal pikiran manusia untuk menggunakannya atau tidak. !ekalipun perang harus dilakukan" namun harus sesuai dengan hukum perang agar tidak ter$adi penyebaran kebencian baru dan perang yang semakin brutal. Pandangan tersebut tentunya memberi peluang besar bagi ide kosmopolitanisme melalui pembentukan negara dunia yang bebas hegemoni dan men$un$ung kesetaraan &0%. %eskipun pada kenyataanya apabila berpedoman pada perdamaian abadi menurut Kant" hal tersebut tidak mudah terwu$ud" karena masih terdapat hegemoni" perlombaan sen$ata" dan wa$ib militer di beberapa negara. %ungkin kosmopolitanisme bisa menawarkan dunia yang lebih baik dan less-anarchy daripada konsep modern-state sekarang. 2amun" tetap sa$a" karena pada dasarnya" meski tanpa keberadaan negara#bangsa pun" manusia masih akan mendahulukan unsur#unsur primordialnya9 ras" suku" bahasa" agama" dll. %anusia secara alamiah memiliki kecenderungan untuk berkumpul" atau secara bersama#sama hidup secara kolektif berdasarkan persamaan tertentu. Kolekti3itas ini s ebenarnya $uga untuk memenuhi kebutuhan manusia akan rasa aman dari lingkungan sekitarnya. 0ntara ide untuk tetap menghormati kelompok lain" mungkin bisa dilakukan. 2amun pada prakteknya" tidak semua orang bisa mempertahankan sikap tersebut. Sense of belonging terhadap kelompok" terkadang mendominasi" sehingga bisa menimbulkan konflik. alam hal kecil sa$a" misalnya" karena hubungan keluarga" ada rasa untuk lebih memilih keluarga sendiri daripada orang di luar keluarga. &al itu sebenarnya wa$ar dan natural" karena rasa nyaman manusia terhadap kelompoknya. 8adi cepat atau lambat" akan selalu ada konflik atau kekerasan dan menyebabkan perdamaian abadi sulit terwu$ud. Kolekti3itas dan $uga national interest setiap negara bangsa masih men$adi penghalang bagi terciptanya perdamaian abadi. !elain itu perdamaian abadi sangat sulit untuk terwu$ud karena pada dasarnya konflik antar manusia pasti akan terus ter$adi. &al ini dikarenakan sistem di dunia ini masih menciptakan celah untuk konflik ter$adi" sedangkan sistem,konsep
yang ditawarkan oleh kosmopolitan mengenai global governance pun tidak dapat diberlakukan seutuhnya pada saat ini. %isalnya sa$a setiap negara memiliki national interest yang berbeda#beda sehingga perbedaan kepentingan tersebut akhirnya memicu konflik. Konsep negara#bangsa ini tidak mungkin dapat dihilangkan seutuhnya dan digantikan dengan konsep global governance yang dikemukakan oleh kosmopolitan. 2amun di sisi lain kosmopolitan menawarkan konsep yang baik mengenai bagaimana seharusnya kita bersikap yang bertu$uan untuk mencegah konflik ter$adi. 8ika setiap kita dapat mengambil bagian dalam proses perdamian setidaknya perang di dunia akan berkurang dan mencegah konflik yang selama ini ada men$adi konflik terbuka. Konsep global governance menurut +inkelstein adalah memerintah ( governing )" tanpa otoritas kedaulatan" hubungan yang melampaui batas#batas nasional (+inkelstein" :;;;). apat dikatakan bahwa global governance merupakan bentuk pemerintahan internasional yang tidak otoriter. alam memandang hal tersebut +inkelstein mengkaitkannya dengan rezim#rezim internasional yang ada seperti rotocol !yoto, "# $evelopment rogramme %"#$&, International 'onetary (und %I'(&, )lobal *nvitonment (acility %)*(&, dan lain sebagainya. alam konteks ini" rezim internasional sekaligus mengadopsi nilai#nilai kosmopolitan yang cenderung mengedepankan nilai dan kepentingan kemanusiaan. /su#isu spesifik yang diangkat pun berdasar atas kepentingan keberlangsungan hidup manusia di masa sekarang dan masa yang akan datang. %enanggapi argumen +inkelstein di atas" ingwerth dan Pattberg memberikan satu pandangan lain yang menyatakan global governance lebih dari sekedar institusi internasional. efinisinya memiliki empat elemen konstitutif" yakni9 sistem pengaturan" le3el dari akti3itas manusia" penge$aran terhadap tu$uan" dan reaksi transnasional (ingwerth dan Pattberg" **>9:?;). %ereka $uga menambahkan bahwa global governance merupakan perspektif multiaktor dalam dunia politik serta terdapat suatu fenomena yang terinterdependensi yang ter$adi di dalamnya. engan memandang pemaparan definisi di atas" global governance dapat didefinisikan secara umum sebagai sebuah struktur regulasi yang dapat berupa organisasi atau sebuah tatanan yang dibentuk dengan kesepakatan" yang diberikan kewenangan untuk mengkoordinasikan tiap aktor" mengontrol" dan memiliki otoritas penuh atas bidang yang disepakati dan melaksanakan kebi$akan. apat dikatakan $uga sebagai regulasi yang mengatur hubungan interdependen dalam ketiadaan otoritas dominan. %engutip dari @Bennington@ Politik dan Persahabatan 9 !ebuah iskusi dengan 8acAues errida (:;;)" sebuah negara lebih lan$ut dari kosmopolitanisme ter$adi setelah Perang unia Kedua. !ebagai reaksi terhadap &olocaust dan pembantaian lain" konsep ke$ahatan terhadap kemanusiaan men$adi kategori yang diterima secara umum dalam hukum internasional. /ni $elas menun$ukkan penampilan dan penerimaan gagasan tanggung $awab indi3idu yang dianggap ada terhadap semua umat manusia. !eperti yang dikutip dari $urnal lobal dan !trategis" dalam tulisan +osmopolitanism and orld olitics .ringing the )lobal orld to International /elations" menurut Kleingeld dan Brown" nilai#nilai kosmopolitan dapat dipahami secara positif dan negatif. !ecara negatif" kosmopolitanisme dipandang sebagai sebuah ide dimana warga negara kehilangan $iwa patriotisme" nasionalisme serta menun$ukan ketidaksetiaan pada negaranya. Pandangan ini berkembang luas ketika masa ke$ayaan &itler di 8erman dan !talin di 5ni !o3iet. 2amun" pandangan positif mengenai kosmopolitanisme muncul pada pemikiran modern. !ecara positif" kosmopolitanisme ini dianggap sebagai kecenderungan positif akan terbukanya pikiran" toleransi dan empati terhadap seluruh manusia. Kosmopolitanisme berpandangan bahwa seluruh manusia merupakan suatu kesatuan kelompok yang harus diperlakukan sama tanpa memandang status sosial dan politik mereka. !ecara lebih kongkrit" hal ini berarti setiap indi3idu di suatu negara harus mendapatkan perlakuan yang sama seperti indi3idu lain di negara lain. 2amun demikian" pada kenyataannya masih sangat $auh dari konsep dasar
kosmopolitanisme ini" karena perlakuan suatu negara terhadap warga negaranya maupun warga negara asing di negaranya dapat berbeda#beda di tiap negara. %enurut 5lf &annerz setidaknya ada dua $enis kosmopolitan yang berpengaruh pada dunia politik yakni kultural kosmopolitan kultural dan kosmopolitan politik. Kosmopolitan kultural dimaknai sebagai penyetaraan terhadap orang#orang dari latar belakang yang berbeda. !erta penerimaan terhadap perbedaan dari kultur yang berbeda dan mengedepankan sikap non# diskriminasi dan toleransi. !ementara kosmopolitanisme politik dilihat sebagai proyek politik yang bercita#cita untuk mengubah tatanan sosial yang diskriminatif. i sini terlihat bahwa kosmopolitanisme mengedepankan penghormatan pada manusia" tanpa mengenyampingkan fakta bahwa setiap manusia adalah berbeda. Berbeda dengan uni3ersalisme yang mengedepankan nilai yang sama bagi seluruh manusia. Kelebihan kosmopolitan $uga adalah memberikan penekanan pada negara. 8ika realisme menilai kedaulatan sebagai hak absolut. !edangkan kosmopolitan melihat negara tidak hanya memilik hak namun $uga punya tanggung $awab ( right and resposibility). !ehingga" negara dalam membuat kebi$akan tidak melulu tentang kepentingan nasional" tapi $uga perlu mempertimbangkan tanggung $awab terhadap manusia yang ada dalam naungannya. Kedaulatan negara hendaklah di$adikan sebagai prinsip utama dalam men$alankan responsibility to protect terhadap warga negara. Bukan hanya manusia yang ada di dalam negeri" namun $uga tanggung $awab apabila ada ke$ahatan kemanusian di luar negaranya. ua bentuk tersebut agaknya masih sulit tercapai karena dalam institusi internasional" suatu negara cenderung membawa dan mengutamakan kepentingan negaranya terlebih dahulu. i lain sisi" nilai#nilai kosmopolitanisme budaya pun memiliki tantangan yang cukup besar. Karena" manusia cenderung mengagungkan budaya milik mereka pribadi dan apabila ada budaya yang bertolak belakang dengan budaya yang mereka miliki" maka akan mungkin memicu ter$adinya konflik. engan berdasarkan pada hal#hal diatas" ide kosmopolitanisme masih agak utopis untuk diterapkan meskipun pesatnya globalisasi mendorong berkembangnya interdependence dan interconnectedness. )lobal governance meru$uk pada hubungan antar aktor (baik negara maupun non negara) yang lebih teratur dan tertib serta partisipasi luas antar aktor tersebut yang ruang lingkupnya lebih ke arah $aringan dari pada hirarki. Kecenderungan perkembangan gagasan mengenai global governance ini diyakini sebagai akibat dari perubahan dalam kondisi politik dunia yang dipengaruhi oleh globalisasi" sehingga memunculkan sifat saling ketergantungan (interdependence) dan saling terikat (interconnectedness) (Dosenau 7 Czempiel" :;;). %uhadi (*:) menyatakan bahwa kekuatan kosmopolitanisme dan signifikasinya dalam hubungan internasional tedapat pada dua hal yang merupakan karakteristiknya" yaitu sebagai teori politik modern yang sangat sesuai serta sebagai rancangan politik. Pertama" sebagai teori politik modern yang sesuai" kosmopolitan memandang dunia sebagai ruang global yang memiliki identitas tunggal" yaitu manusia. !ementara kebanyakan teori politik yang lain berpandangan bahwa dunia merupakan suatu tempat yang terdiri dari negara#negara bangsa. !ebagai akibatnya" batasan yang memisahkan dan membedakan antara manusia yang satu dengan yang lainnya karena entitas politik di negara#negara bangsa yang berbeda#beda dianggap oleh kosmopolitanisme sebagai suatu hal yang tidak signifikan. 0spek#aspek penting dalam hubungan sosial menurut kosmopolitanisme yaitu empati" keadilan" etik" serta moral yang tidak dibatasi oleh batasan wilayah suatu negara (8ones :;;; Pogge **: 6an **ECaney **>Brock **;). Kedua" sebagai rancangan politik ( political pro0ect )" kosmopolitanisme merupakan penggunaan praktis terhadap kerangka analitik dan sebagai akibatnya" merupakan dasar untuk rekomendasi kebi$akan. %enurut Beck (**>) dan &eld (**)" analisis dan rekomendasi kebi$akan dalam hubungan internasional berangkat dari gagasan#gagasan yang berpusat pada negara yang selama ini terdapat banyak celah dan kekurangan. 0kan tetapi" kekurangan#
kekurangan tersebut semakin tersingkap melaui transformasi kontemporer ke arah dunia yang mengglobal" di mana peran dan posisi negara diyakini semakin berkurang. Kelemahannya" seperti yang diutarakan oleh Kleingeld dan Brown bahwa nilai#nilai kosmopolitan di satu sisi dipandang sebagai hal negatif di mana nilai#nilai tersebut bertentangan dengan nasionalisme dan patriotisme. !elain itu" &ennerz $uga menyampaikan mengenai dua bentuk kosmopolitanisme dalam politik global kontemporer yaitu kosmopolitanisme politik dan kosmopolitanisme budaya yang memiliki tantangan dalam penerapannya. %emang rasanya utopis untuk menciptakan dunia tanpa kedaulatan" bagaimana mungkin pemerintahan dunia (world government ) bisa mengatur seluruh dunia- engan begitu banyak perbedaan kepentingan berbagai negara di dunia" adakah $aminan bahwa world go3ernment dapat menciptakan dunia yang lebih baik- 0tau malah sebaliknya- 6erciptanya suatu kekacauan baru!ebenarnya" tidak ada $aminan bahwa world government akan menciptakan dunia yang lebih baik. !eperti yang diungkapkan oleh /mmanuel Kant bahwa tidak perlu keberadaan suatu institusi" dengan negara yang memiliki semangat kosmopolitanisme sa$a itu sudah cukup. !ementara itu" begitu banyak perubahan yang ter$adi dalam dunia &/" termasuk globalisasi yang semakin nyata" meningkatnya peran aktor non#negara" telah menciptakan kondisi kosmopolitanisme. Kondisi yang didasarkan pada ide dan pemikiran kosmopolitanisme" sebenarnya sedang kita terapkan. %unculnya konsep /esponsibility to rotect misalnya $uga men$adi bukti bahwa sebenarnya kita sedang dalam tahap menu$u kosmopolitanisme. %eskipun baru pada ide dasarnya. Pelaksanaannya sendiri memang masih $auh" di mana pelanggaran terhadap &0% dan kemanusiaan masih sa$a ter$adi" terutama oleh negara. Padahal" kosmopolitanisme menempatkan manusia sebagai nilai tertinggi. 8adi" daripada berharap pada world government lebih baik memulai semangat kosmopolitanisme tersebut di dalam diri sendiri meski tanpa institusi yang menaunginya. Deferensi 9 iskusi e#Fisa 1umanitarianism in International /elations 2heory - +osmopolitanism (:?#: 2opember *:=)
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.